Anda di halaman 1dari 9

PELAKSANAAN LANGKAH-LANGKAH MENUJU KESELAMATAN

PASIEN DIPELAYANAN RUMAH SAKIT


LUSIANA OKTAVIANTI

181101004

lusiana.tkn@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang: Rumah sakit sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan
langsung dengan pasien harus mengutamakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien. Tujuan: Dengan
adanya langkah-langkah menuju keselamatan pasien dapat membuat perawat untuk
melaksanakan setiap dari langkah-langkah yang sudah dibuat, sehingga keselamatan pasien
di pelayanan kesehatan dapat menjadi aman. Metode: Metode ini menggunakan metode
kualitatif. Berlandaskan teori dari buku, jurnal ebook, teknik pengumpulan data atau
informasi dengan melakukan analisis, eksplorasi, kajian bebas yang relevan yang berfokus
pada langkah- langkah menuju keselamatan pasien. Hasil: Berdasarkan hasil pencarian
yang didapat menyatakan bahwa dalam menerapkan patient safety di rumah sakit,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menerbitkan Panduan Nasional
Keselamatan Pasien. Pembahsan: Dalam penyelenggaran keselamatan pasien maka
diperlukan standar keselamatan pasien sebagai acuan untuk melaksanakan pelayanan
kesehatan. Standar keselamatan pasien wajib diterapkan fasilitas pelayanan kesehatan.
Penutup : Dengan diterapkannya langkah-langkah menuju keselamatan pasien dapat
menghasilkan pelayanan kesehatan yang aman dan tidak menimbulkan resiko cedera.

Kata kunci : Rumah sakit, Standar Keselamatan pasien, pelayanan Kesehatan


Latar Belakang asuhan pasien lebih aman, meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan
Rumah sakit sebagai instansi
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
pelayanan kesehatan yang berhubungan
analisis insiden, kemampuan belajar dari
langsung dengan pasien harus
insiden dan tindak lanjutnya, serta
mengutamakan pelayanan kesehatan yang
implementasi solusi untuk meminimalkan
aman, bermutu, antidiskriminasi dan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
efektif dengan mengutamakan
cedera yang disebabkan oleh kesalahan
kepentingan pasien sesuai dengan standar
akibat melaksanakan suatu tindakan atau
pelayanan rumah sakit (Undang-Undang
tidak mengambil tindakan yang
tentang Kesehatan dan Rumah Sakit Pasal
seharusnya diambil.Keselamatan pasien
29b UU No.44/2009). Pasien sebagai
dapat diartikan sebagai upaya untuk
pengguna pelayanan kesehatan berhak
melindungi pasien dari sesuatu yang tidak
memperoleh keamanan dan keselamatan
diinginkan selama proses perawatan.
dirinya selama dalam perawatan di rumah
Keselamatan pasien merupakan langkah
sakit (Undang-Undang tentang Kesehatan
kritis pertama untuk memperbaiki
dan Rumah Sakit Pasal 32n UU
kualitas pelayanan. Tercermin dari
No.44/2009).
laporan Institute Of Medicine (IOM)
Keselamatan pasien menurut tahun 2000 tentang KTD (adverse event)
Vincent (2008), penghindaran, di rumah sakit kota Utah dan Colorado
pencegahan dan perbaikan dari hasil sebesar 2,9% dan 6,6% KTD berupa
tindakan yang buruk yang berasal dari meninggal dunia. Di kota New York
proses perawatan kesehatan. Menurut KTD (adverse event) sebesar 3,7% dan
World Health Organization (WHO), 13,6% KTD berupa meninggal dunia.
keselamatan pasien adalah tidak adanya Angka kematian akibat KTD pada pasien
bahaya yang mengancam kepada pasien rawat inap di Amerika adalah 33,6 juta di
selama proses pelayanan kesehatan. tahun 1997, di kota Utah dan Colorado
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan berkisar 44.000, sementara di New York
Nomor 11 Tahun 2017, keselamatan 98.000 per tahun (IOM, 2000). Laporan
pasien adalah suatu sistem yang membuat tersebut mencerminkan bahwa
keselamatan pasien kurang diterapkan, analisis, eksplorasi, kajian bebas yang
sehingga banyak KTD yang akhirnya relevan yang berfokus pada langkah-
menciptakan pelayanan kesehatan yang langkah menuju keselamatan pasien yang
kurang bermutu. Menanggapi hal ini dapat digunakan perawat atau petugas
Indonesia telah mendirikan KKP-RS kesehatan lainnya dirumah sakit untuk
(Komite Keselamatan Pasien Rumah meningkatkan keselamatan pasien.
Sakit) oleh PERSI (Perhimpunan Rumah
Hasil
Sakit Indonesia) (Depkes, 2008).
Berdasarkan hasil pencarian yang
Tujuan
didapat menyatakan bahwa dalam
Dengan adanya langkah-langkah menuju menerapkan patient safety di rumah sakit,
keselamatan pasien dapat membuat Kementerian Kesehatan Republik
perawat untuk melaksanakan setiap dari Indonesia telah menerbitkan Panduan
langkah-langkah yang sudah dibuat, Nasional Keselamatan Pasien (Patient
sehingga keselamatan pasien di pelayanan Safety) di Rumah Sakit tahun 2008 yang
kesehatan dapat menjadi aman dan tidak terdiri dari 7 standar, yaitu: 1) hak pasien,
menimbulkan bahaya bagi pasien. 2) mendidik pasien dan keluarga, 3)
Dengan adanya langkah-langkah tersebut keselamatan pasien dan kesinambungan
pelayanan kesehatan akan berusaha pelayanan, 4) penggunaan metode
menghindari resiko kecelakaan kerja dan peningkatan kinerja untuk melakukan
mencegah cedera yang disebabkan oleh evaluasi dan program, 5) peningkatan
kesalahan tindakan petugas kesehatan keselamatan pasien, 6)mendidik staf
dengan upaya meningkatkan keselamatan tentang keselamatan kerja, dan 7)
pasien. komunikasi merupakan kunci bagi staf
untuk mencapai keselamatan pasien.
Metode
Untuk mencapai ketujuh standar tersebut,
Metode ini menggunakan metode Panduan Nasional menganjurkan 7
kualitatif. Berlandaskan teori dari buku, Langkah Menuju Keselamatan Pasien
jurnal ebook,teknik pengumpulan data Rumah Sakit, yaitu: 1) bangun kesadaran
atau informasi dengan melakukan akan keselamatan pasien, 2) pimpin staf,
3) integrasikan aktivitas pengelolaan Standar keselamatan pasien meliputi
risiko, 4) kembangkan sistem pelaporan, tujuh standar yaitu
5) libatkan dan berkomunikasi dengan
1. Hak pasien, pasien dan keluarga
pasien, 6) belajar dari berbagai
mempunyai hak untuk mendapat
Pengalaman tentang keselamatan pasien,
informasi tentang rencana dan hasil
dan 7) cegah cedera melalui implementasi
pelayanan.
sistem keselamatan pasien. Ketujuh
langkah tersebut dibuat dalam 2 tingkat 2. Pendidikan bagi pasien dan keluarga,
dalam penerapan yaitu untuk tingkat rumah sakit harus mendidik pasien dan
rumah sakitdan tingkat unit/tim melalui 3 keluarganya tentang kewajiban dan
fase antara lain fase persiapan, tanggung jawab pasien dalam asuhan
pelaksanaan, dan evaluasi. pasien.

Dengan adanya langkah-langkah 3. Keselamatan pasien dalam


menuju keselamatan pasien dapat kesinambambungan pelayanan, rumah
menghasilkan pelayanan kesehatan yang sakit menjamin kesinambungan
aman dan tidak menimbulkan resiko pelayanan dan menjamin koordinasi antar
cedera sehingga rumah sakit sebagai tenaga dan antar unit pelayanan.
penyedia pelayanan kesehatan dapat
4. Penggunaan metode peningkatan
menjadi sebuah tempat layanan yang
kinerja untuk melakukan evaluasi dan
berkualitas dan tidak menimbulkan
peningkatan keselamatan pasien, rumah
kerugian bagi orang lain.
sakit harus mendisain proses baru atau
Pembahasan memperbaiki proses yang ada, memonitor
dan mengevaluasi kinerja melalui
Dalam penyelenggaran keselamatan
pengumpulan data, menganalsis secara
pasien maka diperlukan standar
intensif KTD, dan melakukan perubahan
keselamatan pasien sebagai acuan untuk
untuk meningkatkan kinerja serta
melaksanakan pelayanan kesehatan.
keselamatan pasien.
Standar keselamatan pasien wajib
diterapkan fasilitas pelayanan kesehatan.
5. Peran kepemimpinan dalam 2. Memimpin dan mendukung staf.
meningkatkan keselamatan pasien Membangun komitmekomitmen, fokus
dan jelas tentang keselamatan pasien
6. Pendidikan bagi staf tentang
keselamatan pasien 3. Mengintegrasikan aktivitas
pengelolaan risiko. Kembangkan sistem
7. Komunikasi sangat penting bagi tenaga
dan proses pengelolaan risiko serta
kesehatan untuk mencapai keselamatan
lakukan identifikasi dan kajian hal yang
pasien
potensial bermasalah.
Fasilitas kesehatan dengan
4. Mengembangkan sistem pelaporan.
menerapkan tujuh langkah menuju
Pastikan staf agar dengan mudah dapat
keselamatan pasien dapat meningkatkan
melaporkan kejadian/insiden, serta rumah
dan memperbaiki keselamatan pasien.
sakit mengatur pelaporan kepada KKPRS
Melalui perencanaan kegiatan dan
sekarang berubah menjadi KNKP.
pengukuran kinerja, sehingga dapat
menilai kemajuan yang telah dicapai 5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan
dalam pemberian asuhan pelayanan pasien. Kembangkan cara-cara
menjadi lebih aman. Pelaksanaan tujuh komunikasi yang terbuka dengan pasien
langkah menuju keselamatan pasien dapat
6. Belajar dan berbagi pengalaman
memastikan pelayanan yang diberikan
tentang keselamatan pasien. Dorong
menjadi lebih aman, dan jika terjadi
staf ,untuk melakukan analisis akar
sesuatu hal yang tidak benar bisa segera
masalah untuk belajar bagaimana dan
diambil tindakan yang tepat.
mengapa kejadian terjadi
Tujuh langkah menuju keselamatan
7. Mencegah cedera melalui implementasi
pasien terdiri dari:
sistem Keselamatan Pasien. Gunakan
1. Membangun kesadaran akan nilai informasi yang ada tentang
Keselamatan Pasien. Ciptakan kejadian/maslah untuk melakukan
kepemimpinan dan budaya yang terbuka perubahan sistem pelayanan.
dan adil
KKP-RS dalam Panduan Nasional Mengacu pada hal tersebut, maka
keselamatan Pasien Rumah sakit RS harus merancang proses baru atau
membuat sitematika langkah penerapan memperbaiki proses yang ada, memonitor
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) dan mengevaluasi kinerja melalui
yang terdiri dari 3 fase yaitu:fase pengumpulan data, menganalisis secara
persiapan, fase pelaksanaan dan fase intensif KTD dan melakukan perubahan
evaluasi. untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien. Proses perancangan
1. Fase Persiapan
tersebut harus mengacu pada visi, misi
Menetapkan kebijakan, rencana jangka dan tujuan RS, kebutuhan pasien, petugas
pendek dan program tahunan keselamatan pelayanan kesehatan, kaidah klinis
pasien rumah sakit. terkini, praktik bisnis yang sehat dan
faktor-faktor lain yang berpotensi risiko
2. Fase Pelaksanaan
bagi pasien sesuai dengan ”Tujuh
Deklarasi gerakan Keselamatan Langkah Keselamatan Pasien Rumah
pasien,program 7 langkah keselamatan Sakit”, yaitu: (DepkesRI, 2008).
pasien,penerapan standar akreditasi
1. Bangun kesadaran akan nilai
keselamatan pasien, buat unit sebagai
keselamatan pasien. Ciptakan
model (pilot project), buat program-
kepemimpinan dan budaya yang terbuka
program khusus terkait keselamatan
dan adil.
pasien seperti,program cuci tangan,
dokter penanggung jawab pasien, 2. Pimpin dan dukung staf . Bangunlah
pelaporan dan sebagainya, bentuk forum komitmen dan fokus kuat dan jelas
diskusi periodik untuk pengembangan tentang keselamatan pasien dirumah sakit
KPRS.
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan
3. Fase Evaluasi risiko. Kembangkan sistem dan proses
pengelolaan risiko,serta lakukan
Evaluasi menyeluruh setahun sekali untuk
identifikasi dan assessmen hal yang
memperbaiki program KPRS.
potensial.
4. Kembangkan sistem pelaporan. menjadi sebuah tempat layanan yang
Pastikan stafagar dengan mudah dapat berkualitas dan tidak menimbulkan
melaporkan kejadian atau insiden serta kerugian bagi orang lain. Berkaitan
RS mengatur pelaporan kepada Komite dengan tuntutan keselamatan pasien
Keselamatan Pasien Rumah Sakit tersebut maka diperlukan acuan yang
(KKPRS) jelas untuk melaksanakan keselamatan
pasien tersebut.Dimana dalam
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan
menerapkan keselamatan pasien
pasien. Kembangkan cara-cara
Kementerian Kesehatan Republik
komunikasi yang terbuka dengan pasien
Indonesia telah menerbitkan Panduan
6. Belajar dan berbagi sebuah Nasional Keselamatan Pasien (Patient
pengalaman tentang keselamatan pasien. Safety) di Rumah Sakit tahun 2008 yang
Dorong stafuntuk melakukan analisis akar terdiri dari Standar Keselamatan Pasien
masalah untuk belajar bagaimana dan Rumah Sakit dan Tujuh Langkah Menuju
mengapa kejadian itu timbul Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

7. Mencegah cedera melalui implementasi


sistem keselamatan pasien. Gunakan
Daftar Pustaka
informasi yang ada tentang kejadian atau
masalah untuk melakukan perubahan Anugraihini,C., Sahar,J., Mustikasari.
pada sistem pelayanan. (2010). Kepatuhan Perawat
Menerapkan Pedoman Patient
Safety Berdasarkan Faktor
Penutup Individu dan Organisasi. Jurnal
Keperawatan Indonesia.13,
Dengan diterapkannya langkah-
(3):139-144.
langkah menuju keselamatan pasien dapat
menghasilkan pelayanan kesehatan yang Arruum,D.,Salbiah.,Manik,M.
aman dan tidak menimbulkan resiko (2015).Pengetahuan Tenaga
cedera sehingga rumah sakit sebagai Kesehatan Dalam Sasaran
penyedia pelayanan kesehatan dapat Keselamatan Pasien Di Rumah
Sakit Universitas Sumatera Utara: Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Idea Nursing Journal.6,(2):1-4. (patient Safety) Edisi-2.Jakarta:
Depkes.
Bawelle,S.C.(2013).Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Perawat Depkes. (2008).Keputusan Menteri
Dengan Pelaksanaan Keselamatan Kesehatan No.129 tahun 2018
Pasien (Patient Safety) Di Ruang tentang Standar Pelayanan
Rawat Inap RSUD Liun Kendage Minimal Rumah sakit. Jakarta:
Tahuna. E-Journal Keperawatan.1, Dirjen Bina Pelayanan Medik
(10):1-7.
Depkes. (2012). Peraturan Menteri
Cahyono, S.B.(2008). Membangun Kesehatan No.12 Tahun 2012
Budaya Keselamatan Pasien tentang Akreditasi Rumah Sakit.
Dalam Praktik Kedokteran. Jakarta: Menkumham, Berita
Yogyakarta: Kanisius Negara RI no. 413.

Dewi,Mursidah.(2012).Pengaruh Kemenkes. (2011). Peraturan Menteri


Pelatihan Timbang Terima Pasien Kesehatan no 1691 tahun 2011
Terhadap Penerapan Keselamatan tentang Keselamatan Pasien
Pasien Oleh Perawat Pelaksana Di Rumah Sakit.Jakarta:
RSUD Raden Mattaher Menkumham, Berita Negara RI.
Jambi.Jurnal Health & Suport.5,
Rahayuningsih, P.W., &Hariyono, W.
(3):647:652.
(2011). Penerapan Manajemen
Departemen Kesehatan, KKP-RS. Keselamatan Dan kesehatan
(2006).Panduan Nasional Kerja (MK3) Di Instalasi Gawat
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Darurat RSU PKU
(patient Safety) Edisi-1.Jakarta: Muhammadiyah Yogyakarta,
Depkes. Volume 5, Nomor 1, Hal 21-29.

Departemen Kesehatan, KKP-RS. Simamora, R. H. (2019). Buku Ajar:


(2008).Panduan Nasional Pelaksanaan Identifikasi Pasien.
Jawa Timur: Uwais Inspirasi
Indonesia.

Simamora, R. H. (2019). Pengaruh


Penyuluhan Indentifikasi Pasien
dengan Menggunakan Media
Audovisual terhadap Pengetahuan
Pasien Rawat Inap, Hal 342-351.

Anda mungkin juga menyukai