OTAKFungsi Otak :1.Menerima rangsang sensoridari dalam dan luar tubuh2.Memroses dan
mengaturtanggapan terhadaprangsang3.Mempertahankan aktivitasyang tidak kita
sadari4.Memprakarsai aktivitas ygkita sadari5.Penalaran, daya ingat,pengetahuan, dll
Meningitis menyerang selaput otak manusia dan bisa mematikan. Sejauh ini penyebab meningitis
beraneka, mulai dari virus, bakteri, dan mikroorganisme lain. Beberapa bentuk gejala meningitis
diketahui terkait penyakit itu adalah meningococci, pneumococci, dan Haemophillus influenzae B, dan
lain-lain. Gejala awal sangat umum, mulai dari sekedar pusing, demam, atau muntah, hingga kehilangan
kehilangan kesadaran.
Cedera kepala atau cedera otak merupakan suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai
atau tanpa disertai perdarahan interstiil dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas
otak. (Arif Muttaqin, 2008, hal 270-271).
Trauma atau cedera kepala adalah di kenal sebagai cedera otak gangguan fungsi normal otak
karena trauma baik trauma tumpul maupun trauma tajam. Defisit neurologis terjadi karena robeknya
substansia alba, iskemia, dan pengaruh masa karena hemoragik, serta edema serebral disekitar
jaringan otak (Batticaca Fransisca, 2008, hal 96).
Cedera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung atau deselerasi terhadap kepala
yang menyebabkan kerusakan tengkorak dan otak. (Pierce Agrace & Neil R. Borlei, 2006 hal 91).
Berdasarkan Glassgow Coma Scale (GCS) cedera kepala atau otak dapat di bagi menjadi 3 gradasi
:
1. 2. Anatomi Fisiologi
Otak dibungkus oleh selaput otak (meningen) yang terdiri dari 3 lapisan yaitu:
1. Duramater : Lapisan luar, berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat yang bersifat liat, tebal, tidak
elastis, berupa serabut dan berwarna abu-abu.
2. Arachnoid : Membran bagian tengah, bersifat tipis dan lembut. Berwarna putih karena tidak dialiri
darah, terdapat pleksus khoroid yang memproduksi cairan serebrospinal (CSS) terdapat villi yang
mengabsorbsi CSS pada saat darah masuk ke dalam sistem (akibat trauma, aneurisma, stroke).
3. Piamater : Membran paling dalam, berupa dinding yang tipis, transparan yang menutupi otak
dan meluas ke setiap lapisan otak.
1. Lobus frontal : Area ini mengontrol perilaku individu, membuat keputusan, kepribadian, dan
menahan diri. Lobus terbesar.
2. Lobus parietal : Lobus sensori, area ini menginterpretasikan sensasi, mengatur individu mampu
mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya.
3. Lobus temporal : Sensasi kecap, bau, dan pendengaran, ingatan jangka pendek.
4. Lobus oksipital : menginterpretasikan penglihatan.
1. Otak tengah/mesencephalon, bagian yang menghubungkan diencephalon dan pons. Fungsi utama
menghantarkan impuls ke pusat otak yang berhubungan dengan pergerakan otot, penglihatan dan
pendengaran.
2. Pons: Menghantarkan impuls ke pusat otak.
3. Medula oblongata, merupakan pusat refleks guna mengontrol fungsi involunter seperti pernafasan,
bersin, menelan, batuk, pengeluaran saliva, muntah.
Serebrum: merangsang dan menghambat dan tanggung jawab terhadap koordinasi gerak,
keseimbangan, posisi.
Sirkulasi Serebral
Menerima kira-kira 20% dari curah jantung/750 ml per menit. Sirkulasi ini sangat dibutuhkan, karena
otak tidak menyimpan makanan, sementara mempunyai kebutuhan metabolisme yang tinggi.
1) Sepasang pembuluh darah karotis : denyut pembuluh darah besar ini dapat kita raba dileher
depan, sebelah kiri dan kanan dibawah mandibula, sepasang pembuluh darah ini setelah masuk ke
rongga tengkorak akan bercabang menjadi tiga :
Ketiganya akan saling berhubungan melalui pembuluh darah yang disebut arteri komunikan
posterior.
2) Sepasang pembuluh darah vertebralis : denyut pembuluh darah ini tidak dapat diraba oleh
karena kedua pembuluh darah ini menyusup ke bagian samping tulang leher, pembuluh darah ini
memperdarahi batang otak dan kedua otak kecil, kedua pembuluh darah tersebut akan saling
berhubungan pada permukaan otak pembuluh darah yang disebut anastomosis.
Menerima nutrisi melalui cabang-cabang arteri vetebralis melalui cabang aorta thorakalis dan aorta
abdominalis. Arteri medula spinalis dan sistem vena berjalan secara paralel satu dengan lainnya
dan mempunyai hubungan percabangan yang luas untuk mencukupi suplay darah ke jaringan-
jaringan. Dibentuk oleh pleksus koroideus, dan bersirkulasi dalam ventrikel-ventrikel dan ruang
subaraknoid. CSF terdiri dari air, elektrolit, oksigen, karbondioksida, glukosa dan sedikit protein,
serta konsentrasi kalium dan klorida yg tinggi. Produksi dan reabsorbsi CSF berlangsung konstan
serta volume total CSF sekitar 125 cc dengan kecepatan sekresi CSF perhari 500 – 750 cc.
Tekanan dalam cairan CSF sekitar 5 sampai 12 cm H2O.
1. 3. Etiologi
1. Sebagian besar disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, perkelahian, jatuh dan cedera oleh raga.
2. Cedera kepala terbuka sering disebabkan akibat benda tajam dan tembakan sehingga dapat
menyebabkan fraktur tulang dan laserasi dura mater.
Perdarahan intraserebral adalah perdarahan yang terjadi pada jaringan otak biasanya akibat
sobekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak. Secara klinis ditandai dengan adanya
penurunan kesadaran yang kadang-kadang disertai lateralisasi, pemeriksaan CT scan didapatkan
adanya daerah hiperdens yang diindikasi dilakukan operasi jika single, diameter lebih dari 3 cm,
perifer, adanya pergerakan garis tengah, dan secara klinis hematoma tersebut dapat menyebabkan
ganguan neurologis /lateralisasi. Operasi yang dilakukan biasanya adalah evakuasi hematoma
disertai dekompresi dari tulang kepala.
Secara klinis subdural hematoma akut ditandai dengan adanya penurunan kesadaran, disertai
adanya lateralisasi yanag paling sering berupa hemiparese/hemiplegia dan pemeriksaan CT scan
didapatkan gambaran hiperdens yang berupa bulan sabit (cresent).
Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:a) menghantarkan impuls dari dan ke otak,b) memberi
kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.Sumsum Tulang Belakangdi dalamSumsum tulang
belakang terdapat memanjangrongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang lehersampai ruas
tulang pinggang ke dua. Sumsum tulangbelakang juga dibungkus oleh selaput meninges.
Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (bahasa Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang
belakang (bahasa Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak,
dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas
tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena
infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai
endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala.
Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa
yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai
bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan
permukaan otak.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian
putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu
berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon),
otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang
berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak
besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang
terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor
dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat
kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian
yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan
pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat
penglihatan terdapat di bagian belakang.
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata
seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju
ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak
jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk,
dan berkedip.
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat
Umumnya pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan dirumah sakit diserahkan pada
karyawan-karyawan yang tidak mempunyai pengetahuan dasar tentang syarat-syarat yang diperlukan
bagi pengambilan bahan pemeriksaan mikrobiologik serta akibat-akibat yang dapat timbul bila tidak
dilakukan rnenurut aturan sebenarnya. Dalam hal ini penting sekali kerja sama antara dokter, perawat
dan ahli laboratorium untuk mendapatkan hasil pemeriksaan mikrobiologik yang dapat dipercaya.
Bahan pemeriksaan sebaiknya harus diambil sebelum pemberian obat-obatan. Dua puluh empat
jam setelah pemberian antibiotika, cairan otak, sum-sum tulang belakang (serebro spinal) yang
purulenta sering sudah tidak mengandung kuman patogen lagi. Pada pemeriksaan tinja penderita
Salmonellosis, sering tidak ditemukan biakan S.typhosa selama pemberian antibiotika. Tetapi bila
pengobatan dihentikan, dalam beberapa hari biakan tinja terhadap S. typhosa bisa menjadi positif.
Bila bahan pemeriksaan yang dikirim ke laboratorium diambil setelah pemberian obat-obatan,
haruslah hal ini diberitahukan kepada laboratorium untuk dilakukan tindakan-tindakan khusus. Misalnya
dengan menggunakan penisilinase atau dengan pengenceran bahan pemeriksaan.
Pengambilan bahan pemeriksaan harus dilakukan pada tempat yang kemungkinan besar
mengandung kuman penyebab penyakit. Misalnya pada luka bernanah yang disebabkan oleh kuman
stafilokokus bersifat koagulasa positif. Bila bahan pemeriksaan diambil pacta permukaan saja, ada
kemungkinan bahwa kuman rang diasingkan ialah stafilokokus rang komensal bersifat koagulasa negatif,
yang biasa terdapat pada kulit.
Faktor lain yang mempengaruhi hasil pengasingan penyebab penyakit di laboratorium adalah
stadium penyakit penderita pada waktu pengambilan bahan pemeriksaan. Jumlah kuman patogen pada
penderita enteritis terbanyak ditemukan pada waktu penderita tersebut sedang berak-berak, tidak pada
waktu konvalesen. Virus penyebab meningoensefalitis lebih sering dapat diasingkan dari cairan otak
Sum-sum tulang belakang pada waktu permulaan penyakit, tidak pada waktu gejala-gejala akut
berlalu.Kadang-kadang perlu dimintakan bantuan.penderita secara aktif dalam pengambilan bahan
pemeriksaan, misalnya pada pengambilan dahak (sputum) pagi. Dalam hal demikian perlu diberikan
keterangan yang jelas pada penderita tersebut tentang cara pengambilan bahan yang dikehendaki.
Jumlah bahan pemeriksaan yang diambil harus cukup untuk dapat dipakai pada pemeriksaan
yang dikehendaki. Bahan pemeriksaan harus diterima dalam suatu tempat steril yang yang dapat ditutup
dengan baik dan tidak bocor. Hal ini penting untuk mencegah pencemaran bahan pemeriksaan itu
sendiri dan untuk melindungi orang-orang yang mengerjakan bahan-bahan tersebut daripada kontak
kuman patogen. Orang-orang yang mengerjakan bahan pemeriksaan yang mengandung kuman patogen
harus ingat akan bahaya infeksi bila kurang hati-hati.