Anda di halaman 1dari 7

PERAN CERITA SIMSON BAGI PERTUMBUHAN IMAN ANAK DI SEKOLAH MINGGU

oleh : Gana Kusuma Candra 12 IPA 3 No. Induk : 9999

SMA NEGERI 1 BATU KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2012

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Sekolah Minggu merupakan sarana yang penting bagi pertumbuhan iman

anak pada usia dini. Melalui cerita kepahlawanan iman yang ditunjukkan pada kitabkitab perjanjian lama mengajarkan kepada anak-anak di usia dini untuk semakin memperkuat keimanan mereka terhadap Yesus Kristus dan pengetahuan-pengetahuan Kristiani. Dengan kekuatan iman yang semakin bertumbuh dalam diri anak-anak Sekolah Minggu, maka hubungan kedekatan antara anak Allah dengan Allah akan terjalin erat. Firman Kristus tinggal di dalam hati anak-anak Tuhan yang percaya. Apabila Firman Allah tinggal dalam kita maka hubungan kita dengan Allah akan semakin dekat, sehingga doa-doa kita akan menjadi seirama dengan kehendak Allah. Seperti yang ditunjukkan dalam ayat Alkitab, Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki. Dan kamu akan menerimanya. (Yohanes 15:7). Untuk menjalin kedekatan antara kita dengan Allah maka perlu lebih banyak pengetahuan mengenai kebesaran Allah itu sendiri. Hal-hal mengenai kebesaranNya dapat kita lihat melalui pengalaman-pengalaman rohani yang dapat pelajari melalui Alkitab, seperti misalnya kisah Simson, maupun kisah-kisah yang menununjukkan kuasa Allah yang lain melalui cerita-cerita di Kitab Perjanjian Lama. Oleh karena hal tersebut di atas, maka penulis mengambil judul PERAN CERITA SIMSON BAGI PERTUMBUHAN IMAN ANAK DI SEKOLAH MINGGU untuk mengkaji lebih jauh peran dan dampak cerita anak di Sekolah Minggu secara signifikan bagi pertumbuhan iman anak-anak Sekolah Minggu.

1.2

Rumusan Masalah Dalam makalah ini yang menjadi permasalahan akan dirumuskan pada

Bagaimana peran cerita Simson bagi pertumbuhan iman anak di Sekolah Minggu?

1.3

Batasan Masalah Dalam makalah ini pembahasan akan bersumber dari ayat Alkitab dari

Hakim-Hakim 13 : 1-25 ; 14 : 1-6.

1.4

Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk

mengetahui seberapa besar cerita anak Sekolah Minggu, dalam hal ini cerita mengenai Simson, bagi pertumbuhan iman anak di Sekolah Minggu.

1.5

Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dalam

makalah ini adalah metode eksplanasi, yaitu menjelaskan analisa penulis melalui penjelasan-penjelasan naratif yang mendetail untuk menghasilkan kesimpulan yang sesuai.

BAB 2. ISI

2.1

Kebesaran Allah yang Diwujudkan dalam Kelahiran Simson Pada saat kelahiran Simson, Israel sedang dalam hukuman Allah sehingga

diserahkan ke tangan Bangsa Filistin. Dan di waktu tersebut terdapat seorang perempuan mandul, yaitu istri Manoah. Kepadanyalah malaikat Tuhan menampakkan dirinya sebelum kemudian berfirman, Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu peliharalah dirimu, jangan minum angur atau minuman yang memabukkan dan janganlah memakan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin. (Hakim-Hakim 13 : 3-5) Sesaat setelah mendengarkan sabda Allah melalui malaikatnya, perempuan itu datang menemui suaminya dan menceritakan tetang kejadian ajaib yang dialaminya. Dan kemudian Manoah memohon kepada Allah, Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang Kau utu situ, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu (Hakim-Hakim 13 : 8). Dan Alah mendengarkan doanya sehingga diirimkanNya Malaikat Tuhan menemui perempuan mandul itu. Seketika itu juga ia memberitahu Manoah untuk datang ke tempat ia melihat penampakan Malaikat Tuhan. Di sanalah Manoah bertemu Malaikat Tuhan dan mendengarkan sendiri sabda Allah yang disalurkan melalui MalaikatNya. Manoah dan istrinya mentaati perintah Allah sehingga akhirnya ia melahirkan seorang anak laki-laki seperti yang dikatakan Malaikat Tuhan kepadanya. Anak lakilaki tersebut kemudian diberinama Simson. Simson tumbuh semakin besar dan Tuhan memberkatinya. Sejak saat itulah Roh Allah digerakkan untuk membebaskan Israel dari bangsa Filistin. Simson tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah perkasa. Dan di usianya yang mulai dewasa, ia mencintai seorang gadis Filistin dan meminta kepada kedua

orang tuanya untuk menjadikan gadis Filistin yang diketahui bernama Delila itu sebagai istrinya. Kedua orang tua Simson sempat meragu akan keputusan yang diambil anaknya untuk menikahi seorang gadis Filistin, karena mereka tidak tahu bahwa semua itu merupakan sesuatu yang berasal dari Allah. Simson beserta ayah dan ibunya berangkan ke Timna untuk menjadikan Delila sebagai istrinya. Sewaktu Simson dan kedua orangtuanya melintas di daerah kebun anggur, seekor singa datang menghampiri Simson dengan mengaum. Pada saat itu berkuasalah Roh Tuhan ke atas Simson sehingga ia beroleh kekuatan yang luar biasa sehingga ia mampu mencabik singa seperti ia mencabik seekor kambing. Dari cerita tersebut di atas terdapat pengetahuan-pengetahuan rohani mengenai kebesaran Allah yang ditunjukkan melalui kelahiran Simson, seorang anak yang dilahirkan kuat an gagah perkasa sebagai hamba Allah untuk membebaskan Israel dari penjajahan bangsa Filistin.

2.2

Peran cerita Simson terhadap Pertumbuhan Iman Anak Sekolah Minggu Melalui cerita tersebut di atas dapat diperoleh banyak pelajaran untuk menjadi

hamba Allah yang memiliki iman akan Allah dan kepatuhan terhadap Firman Allah sehingga diwujudkannyalah kuasa kebesaran Allah di atasnya. Iman yang luar biasa ditunjukkan oleh istri Manoah yang mandul. Meskipun ia tahu bahwa ia mandul, namun setelah mendapatkan Firman Allah yang disampaikan mellaui MalaikatNya ia menjadi yakin dan percaya bahwa ia akan memiliki anak laki-laki yang kelah akan beroleh kuasa Roh Allah dalam kehidupannya. Kepatuhan yang ditunjukkan oleh Manoah dan istrinya untuk mentaati perintah Allah dengan tidak meminum anggur maupun minuman yang memabukkan dan tidak makan makanan yang haram, mereka berdua mendapatkan seorang bayi lak-laki yang gagah perkasa dan kelak akan menjadi pembebas bagi bangsa Israel yang berada di tangan Bangsa Filistin.

Dengan urapan kuasa Roh Allah terhadap Samson, membuat Samson dapat mengalahkan seorang singa sekalipun dengan mudah. Hal tersebut mengajarkan kepada kita untuk tidak takut menghadapi apapun selama kita yakin dan percaya bahwa Allah akan sellaui membimbing dan menguatkan kita dalam kondisi apapun. Nilai-nilai dan ajaran tersebut di ataslah yang nantinya mampu mendukung pertumbuhan iman seorang anak Sekolah Minggu yang diperoleh melalu cerita-cerita Alkitab dari Kitab Perjanjian Lama.

BAB 3. KESIMPULAN

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulakn bahwa cerita-cerita dari Kitab Perjanjian Lama yang menunjukkan kebesaran kuasa Allah, seperti cerita Samson di atas, akan menunjang pertumbuhan iman anak Sekolah Minggu melalui nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang dapatdiperoleh dari cerita-cerita yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai