Anda di halaman 1dari 11

RIZQI IMAM ARFA ZAKARIA

XII MIPA 2

AGAMA ISLAM
BAB I

Pendahuluan

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik yang
mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,
keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian
khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitar.

Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa sekarang
pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang
mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini
sangat mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi mudalah bangsa ini akan dibawa, baik
buruknya bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda.

Generasi muda saat ini kurang memiliki rasa cinta tanah air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya
anak muda untuk pergi ke bioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa,
mengapa hal ini bisa terjadi? ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut
yakni yang pertama kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil, sinetron-sinetron
yang ditayangkan ditelevisi merupakan tayangan yang kurang produktif bagi perkembangan anak
selain itu hal-hal yang terkait dengan bangsa ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai
budaya, masalah sosial yang dapat menimbulkan rasa cinta tanah air.

Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni pendidikan yang kurang sehingga dapat menyebabkan
seseorang tidak tau akan bangsanya sendiri. Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan ini
dapat dilihat dari beberapa hal yakni tingginya angka pemakai narkoba dan adanya seks bebas
dikalangan remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai 50 persen
ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah.

Ini sangat mengkawatirkan bagi bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi dikalangan remaja yang
menyebabkan seks bebas dapat terjadi.

Banyak kita baca di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang
berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya
sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar. Pada makalah ini kami akan mencoba membahas cara
mengatasi pergaulan bebas terhadap remaja.
Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bergaul dengan
orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib bagi setiap
manusia yang masih hidup di dunia ini. Akan menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka,
jika ada orang yang mampu hidup sendiri. Karena memang begitulah kodrat manusia. Manusia
membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Tidak ada mahluk yang sama seratus
persen di dunia ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap
semuanya berbeda.

Begitu halnya dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri, sifat, karakter,
dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama
manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan
kita dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan kekuasaan-Nya.

Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat
menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang
tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar.

Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain, kecuali karena
ketakwaannya kepada Allah Swt. Seperti yang tercantum pada QS. Al Hujurat:13 yang bunyinya, “Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana etika bergaul dalam agama islam..?

2. Bagaimana cara bergaul yang baik menurut ajaran islam?

3. Apa saja hal yang harus dijaga agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas?

1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui etika bergaul yang baik menurut ajaran islam.

2. Untuk mengetahui cara bergaul yang baik menurut ajaran islam.

3. Untuk mengetahui hal yang harus dijaga agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.

1.4. MANFAAT PENULISAN


Manfaat penulisan ini yaitu menjelaskan secara mendalam dan terperinci tentang pergaulan remaja
masa kini menurut pandangan islam.

1.5. JALAN KELUAR

1. Menanamkan Nilai Ketimuran

2. Mengurangi menonton televisi

3. Banyak beraktifitas positif

4. Menanamkan keimanan yang kokoh

5. Sosialisasi bahaya pergaulan bebas

6. Menegakkan aturan hukum

7. Munakahat (Pernikahan)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Remaja dan Pergaulan

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia
remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut WHO (badan PBB untuk
kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan dari segi program
pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia
10 sampai 19 tahun dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan
Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.

Masa remaja juga biasanya dikaitkan dengan masa “puber” atau pubertas. Istilah “puber”
kependekan dari “pubertas”, berasal dri bahasa Latin. Pubertas berarti kelaki-lakian dan menunjukan
kedewasaan yg dilandasi oleh sifat-sifat kelaki-lakian dan ditandai oleh kematangan fisik. Istilah
“puber” sendiri berasal dari akar kata ”pubes”, yg berarti rambut-rambut kemaluan, yg menandakan
kematangan fisik. Dengan demikian, masa pubertas meliputi masa peralihan dari masa anak sampai
tercapainya kematangan fisik, yakni dari umur 12 tahun sampai 15 tahun. Pada masa ini terutama
terlihat perubahan-perubahan jasmaniah berkaitan dengan proses kematangn jenis kelamin.

Terlihat pula adanya perkembangan psikososial berhubungan dengan ber fungsinya kita dalam
lingkungan social, yakni dengan melepaskan diri dari ketergantungan penuh kepada orangtua,
pembentukan rencana hidup dan system nilai-nilai yg baru.

Dalam literature Barat, remaja juga disebu sebagai adolescent dan masa remaja disebut sebagai
adolescentia atau adolesensia.
Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Munculnya istilah
pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peradaban
umat manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat
membawa perubahan yang positif bagi perkembangan / kemajuan industri masyarakat. Tetapi perlu
disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja
perkembangan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang
diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, salah satunya adalah budaya
pergaulan bebas tanpa batas.

Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa sekarang
pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang
mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini
sangat mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi mudalah bangsa ini akan dibawa, baik
buruknya bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda.

Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
tekhnologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta
karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangan / kemajuan
industri masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada
kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini
adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya
pergaulan bebas tanpa batas.

Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah pergaulan bebas.
Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi
pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur
pergaulan. Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum
dalam surat An – Nur ayat 30 – 31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata
dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang
bertolak belakang dengan aturan – aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena
dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.

2.2. Landasan Perlunya Pergaulan

Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda.
Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Begitu halnya dengan manusia. Lima milyar
lebih manusia di dunia ini memiliki ciri, sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah,
maka sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan
sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita dengan segala perbedaannya sebagai
wujud keagungan dan kekuasaan-Nya.

Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat
menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang
tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar. Itulah perbedaan. Tak ada
yang dapat membedakan kita dengan orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT
(QS.Al_Hujurat[49]:13)

Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan menjadi satu paket ketika Allah menciptakan
manusia, sehingga manusia dapat saling mengenal satu sama lainnya. Sekali lagi tak ada yang dapat
membedakan kecuali ketakwaannya.

2.3. Faktor Utama Dalam Pergaulan

1. Ta’aruf.

Apa jadinya ketika seseorang tidak mengenal orang lain? Mungkinkah mereka akan saling menyapa?
Mungkinkah mereka akan saling menolong, membantu, atau memperhatikan? Atau mungkinkah
ukhuwah islamiyah akan dapat terwujud? Begitulah, ternyata ta’aruf atau saling mengenal menjadi
suatu yang wajib ketika kita akan melangkah keluar untuk bersosialisasi dengan orang lain. Taaruf
yaitu upaya untuk saling mengenal dan mengetahui keadaan secara jelas, baik yang menyangkut
kepribadian maupun keada’an keluarga. Dengan ta’aruf kita dapat membedakan sifat, kesukuan,
agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri khas pada diri seseorang. Contoh sikap positif ta’aruf
dalam pergaulan remaja, antara lain : Saling mengenal satu sama lain, Saling mengetahui satu sama
lain, dan Saling bergaul satu sama lain. Dampak-dampak Ta’aruf dalam pergaulan remaja, antara lain
: Menambah banyaknya teman sehingga memperluas persaudara’an, Mengurangi dan
menanggulangi munculnya musuh; Menambah suasana riang karena banyak teman; Dapat tukar
menukar pengalaman dan pengetahuan, Terwujudnya kerukunan hidup sesama remaja, Sebagai
sarana membina persatuan dan kesatuan bangsa, dan Dapat dijadikan sarana penyebaran informsi
sehingga terbuka peluang kerja.

2. Tafahum

Memahami, merupakan langkah kedua yang harus kita lakukan ketika kita bergaul dengan orang
lain. Setelah kita mengenal seseorang pastikan kita tahu juga semua yang ia sukai dan yang ia benci.
Tafahum yaitu upaya untuk saling memahami dan mengetahui secara mendalam keadaan secara
jelas, baik yang menyangkut kepribadian maupun keada’an keluarga. Sikap positif tafahum dalam
pergaulan remaja, antara lain : saling memahami satu sama lain; saling mengetahui satu sama lain,
dan saling bergaul satu sama lain. Dampak-dampak Tafahumdalam pergaulan remaja, antara lain :
Menambah banyaknya teman sehingga memperluas persaudara’an; Mengurangi dan menanggulangi
munculnya musuh; Menambah suasana riang karena banyak teman; Dapat tukar menukar
pengalaman dan pengetahuan; Terwujudnya kerukunan hidup sesama remaja; Sebagai sarana
membina persatuan dan kesatuan bangsa; Dapat dijadikan sarana penyebaran informasi sehingga
terbuka peluang kerja; Teman akan memahami kita. Inilah bagian terpenting dalam pergaulan.

Dengan memahami kita dapat memilah dan memilih siapa yang harus menjadi teman bergaul kita
dan siapa yang harus kita jauhi, karena mungkin sifatnya jahat. Sebab, agama kita akan sangat
ditentukan oleh agama teman dekat kita. Masih ingat ,”Bergaul dengan orang shalih ibarat bergaul
dengan penjual minyak wangi, yang selalu memberi aroma yang harum setiap kita bersama
dengannya. Sedang bergaul dengan yang jahat ibarat bergaul dengan tukang pandai besi yang akan
memberikan bau asap.
Tak dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan orang-orang shalih akan banyak sedikit
membawa kita menuju kepada kesalihan. Dan begitu juga sebaliknya, ketika kita bergaul dengan
orang yang akhlaknya buruk, pasti akan membawa kepada keburukan perilaku ( akhlakul
mazmumah)

3. Ta’awun.

Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang jika belum tumbuh sikap
ta’awun.Ta’awun yaitu upaya untuk saling menolong. Karena inilah sesungguhnya yang akan
menumbuhkan rasa cinta pada diri seseorang kepada kita. Bahkan Islam sangat menganjurkan
kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Sikap positif Ta’awun dalam
pergaulan remaja, antara lain : Memberi bantuan seseorang, menjenguk seseorang yang sakit,
meringankan penderitaan seseorang, menutupi aib seseorang.

Rasullulloh SAW telah mengatakan bahwa bukan termasuk umatnya orang yang tidak peduli dengan
urusan umat Islam yang lain.

Ta’aruf, tafahum , dan ta’awun telah menjadi bagian penting yang harus kita lakukan. Tapi, semua
itu tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas karena Allah. Ikhlas harus menjadi sesuatu yang
utama, termasuk ketika kita mengenal, memahami, dan saling menolong.

4. Tasamuh

Tasamuh yaitu upaya untuk sama-sama berbuat baik dan saling berbuat baik. Tasamuh bisa
diwujudkan dengan meningkatkan rasa saling menghargai terhadap sesama manusia. Perbedaan
bukan alasan bagi kita untuk terpecah. Seperti yang telah kita ketahui, manusia adalah makhluk
sosial. Setiap manusia membutuhkan manusia yang lain. Oleh karena itu, kita harus saling
menghargai terhadap sesama. Baik yang berbeda suku, warna kulit, maupun agama.

Sikap positif Tasamuh dalam pergaulan remaja, antara lain : Tidak mengganggu ketenangan
tetangga, Tidak melarang tetangga apabila ingin menanam pohon di batas kebunnya, Menyukai
sesuatu buat tetangganya sebagaimana ia menyukai buat dirinya sendiri. Dampak-dampak tasamuh
dalam pergaulan remaja, antara lain : terwujudnya kesatuan dan persatuan generasi muda,
terjalinnya hubungan batin hidup yang mesra antar sesama remaja, terwujudnya kehidupan yang
rukun dan damai, tercapainya ketenteraman batin hidup bersama.

BAB III

PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERGAULAN

A. Perkembangan Alam Pemikiran Umat Islam

Perkembangn Ilmu Pengetahuan di dunia Islam, pengetahuan akal dan intelektual merupakan suatu
dorongan intristik dan inheren dalam ajaran islam. Pada masa daulah Abbasiah, Ibukota Baghdad
menjadi pusat Intelektual Muslim, dimana terjadi pengembangan Ilmun Pengetahuan dan
kebudayaan Islam. Sekolah-sekolah dan Akademik muncul disetiap pelosok. Perpustakaan-
perpustakaan umum yang besar didirikan dan terbuka untuk siapapun sehingga pemikiran Filosofis-
filosofis besar zaman klasik dipelajari berdampingan dengan Ilmu Islam. Bila dianalisis lebih lanjut
sampai periode-periode ini kaum Intelektual Islam identik dengan Ulama. Apalagi bila diingat bahwa
Ulama dalam Pengertian aslinya orang berilmu. Ilmu yang dikuasainya itu tidak terbatas pada Ilmu
Agama saja. Pendapat ini biasa dipegang karena kegiatan Intelektual itu tumbuh karena manusia
sibuk dengan urusan Agama. Mereka ini disebut intelektual atau Ulama klasik yang oleh Shill sebagai
intelektual lama atau intelektual sacral dari Abad Pertengahan.

Demikianlah sejarah perkembangan Intelektual Muslim pada masa yang disebut Harun Nasution
sebagai periode klasik (650-1250) yang merupkan zaman kemajuan, dimasa inilah berkembangnya
dan munculnya ilmu pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun Non Agama dan Kebudayaan
Islam. Zaman inilah yang menghasilkan Ulama besar seperti Imam Malik, Abu Hanafi, Imam As-syafi’i
dan Imam Ibnu Hambali dalam Bidang Hukum, Teologi Zunnunal Misri, Abu Yzaud Al-Butami dan Al-
Hallaj dalam mistimisme atau tasawuf, dll.

Pada masa kejayaan ini perkembangan intelektual muslim mencapai puncaknya sehingga cenderung
membentuk pemikiran bebas ( rasionalisme ). Keadaan ini menimbulkan pertentanagn dan
kecemasan dikalangan sebagian kaum intelektual muslim, pemikiran ini ditentang oleh Al-Ghazali
(1059-1111). Sampai sekarang diakui bahwa periode sejarah peradaban Islam serta pendidikan yang
paling cemerlang terjadi pada masa pemerintahan daulah Abbasyiah di Baghdad (750-1285 M) dan
Daulah Umayyah di Spanyol (711-1492 M).Dengan adanya suatu perkebangan pemikiran maka
secara langsung manusia memiliki suatu kompetensi untuk melakukan suatu pergaulan yang lebih
maju dari sebelumnya

B. Pergaulan Remaja Secara Islami

Pergaulan remaja secara islami adalah remaja yang sopan terhadap sesama muslim dan remaja yang
sopan dalam berpakaian dan dengan kata-kata yang lembut dan tertutup. Memang remaja yang
seperti ini, kalau menurut zaman sekarang adalah zaman kuno,akan tetapi menurut ajaran Islam
adalah wanita harus menutup auratnya dan dilarang memperlihatkan anggota tubuhnya yang sexy
itu karena aurat wanita itu sangat mahal harganya.

Remaja seperti ini biasanya jarang suka bergabung dengan teman-temannya lain, karena dia lebih
suka mengurung diri dan lebih sering sholat,mengaji, dll.

Yang harus dihindari pada wanita muslim adalah sebagai berikut :

– Wanita muslim itu dilarang berpandangan mata dengan yang bukan muhrimnya.

– Wanita muslim dilarang berpegangan tangan ataupun berciuman dan biasanya remaja sekarang itu
tidak mengetahui ajaran Islam yang sebenarnyadan selalu ikut-ikut zaman sekarang.

-Wanita muslim dilarang membuka auratnya. Dan biasanya wanita sekarang banyak kita temui dan
selalu membuka auratnya dan memperlihatkan ke-sexy-annya pada lawan jenisnya.

Ketika seseorang menjadi remaja, maka dia dibesarkan untuk menjalankan kewajiban-kewajiban
agama, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang dewasa. Dua sudah bertanggung-jawab kepada
Allah SWT atas segala yang dilakukan. Setiap kesalahan yang dilakukan akan dicatat sebagai dosa
dan setiap kebaikan dicatat sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan pahala.

1. Percintaan Remaja Dalam Pandangan Islam


Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama, dimana potensi itu yang
kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini
sendiri bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang sifatnya
pasti, kalo ngga’ terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang disebut kebutuhan jasmani (haajatul
‘udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum, tidur, bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang
menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo’ kagak terpenuhi manusia ngga’ bakalan mati, cuman
bakal gelisah (ngga’ tenang) sampe’ terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri atau
keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3 macam yang penting yaitu :

1. Gharizatul Baqa’

(naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen
diakui, dll.

2. Gharizatut Tadayyun

(naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan
penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.

3. Gharizatun Nau’

(naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu,
temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.

Pacaran dalam Perspektif Islam

Kenyataannya, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering cubit-
cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam
sudah jelas menyatakan: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Q. S. Al Isra’ : 32)

Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas lain yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi
terlupakan. Sampai – sampai waktu sholat sempat teringat si do’i. Intinya aktivitas pacaran itu dekat
sekali dengan zina. Jadi kesimpulannya, PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, dan tidak ada legitimasi
Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetap saja pacaran itu haram.

Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud: “Wahai generasi muda, barang
siapa di antara kalian telah mampu maka menikahlah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat
menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum
mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan
gejolak nafsu.”(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).

Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti
sabda nabi: “Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab
syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali
disertai dengan mahramnya.” (HR. Imam Bukhari Muslim).

Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya.” (Q. S. An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi: “Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan,
atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu.” (HR. Thabrany).

Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA’ (ketentuan) Allah, dimana manusia tidak punya
andil menentukan sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut
Islam. Tercantum dalam Al Qur’an: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah
untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka
(yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka
ampunan dan rezki yang mulia (surga).”

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Etika bergaul yang baik menurut islam yaitu menyangkut larangan-larangan yang harus dijaga oleh
manusia sesuai dengan apa yang telah di ungkapkan oleh telah ajaran islam.Yaitu bedasarkan Al-
Qur’an dan hadist.

2. Tata cara bergaul yang baik menurut ajaran islam yaitu dimana kita dapat menyesuaikan diri
dengan orang yang kita hadapi yang sesuai dengan kaidah – kaidah agama yang telah ada.Sehingga
kiata dapat mengetahui batasan – batasan terhadap dalam pergaulan sesuai tingkatan usia.

3. Dari penjelasan – penjelasan yang sudah saya simpulkan di atas kita dapat mengetahui bahwa
akibat pergaulan bebas dapat merusak diri – sendiri dan menghancurkan masa depan kita. Dengan
akibat pergaulan bebas dapat menjerumuskan kita pada tindakan – tindakan negatif lainnya. Di
samping itu, dengan akibat pergaulan bebas berarti telah mendaftarkan diri kita pada pergaulan
yang merusak moral.

SARAN

1. Agar kita harus senantiasa membaca dan mempelajari Al-Q ur’an dan hadist tentang etika
pergaulan yang baik.Sehingga kita dapat mengetahui dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari.

2. Saran saya sebagai penulis adalah kita harus memiliki suatu batasan – batasan tentang hidup
khususnya dalam pergaulan.Supaya kita dapat bergaul sesuai dengan apa yang diajarkan oleh
agama.

3. Saran saya pada pembaca yaitu agar mengetahui informasi tentang akibat pergaulan bebas sedini
mungkin agar kita tidak terjerumus pada pergaulan bebas yang dapat merusak moral kita sebagai
umat muslim.Hendaklah kita selalu menjaga diri kita dari ligkungan yang tidak benar, karena sudah
dijelaskan bahwa pergaulan itu dapat merusak moral kita.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://abygunlar.blogspot.com/2012/05/dampak-pergaulan-bebas-terhadap-remaja.html

2. http://lianlubis.wordpress.com/2010/03/18/“dampak-pergaulan-bebas-terhadap-remaja/

3. Husniaty, E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan Mandiri.Yogyakarta: Dozz publisher

Anda mungkin juga menyukai