Anda di halaman 1dari 18

 Pengertian pergaulan

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu


dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok.
Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai
makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai
makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal
yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke
pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi
remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini
biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan
dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia
belum tahu apakah itu baik atau tidak.

 Pengertian pergaulan bebas

Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang


mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar
baik di lingkungan maupun dari media massa.
 Pergaulan bebas menurut agama

Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud
dari istilah pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses
bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan
bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan
yang mengatur pergaulan.
Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal
ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan
bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu
bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya
banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah
Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas
itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.

 Penyebab pergaulan bebas


1. Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System
komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan
modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-
anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan
jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang
datang dari orang tuadalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
* Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat
anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman
dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan
orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan
bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini
sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
* Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap
pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa
masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua
akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika
sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat
* Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang
tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa
sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan
pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan.
Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa
yang harus mereka perbuat.

2. Faktor agama dan iman.


Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu.
Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak
mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat
membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada
remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak
mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.

3. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut
berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja
biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda
dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul
seperti orang barat yang lebih bebas.

 Dampak Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia


gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya
marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya
seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya
setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat
timpang dari segala segi.
Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired
Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada
kelompok umur remaja.

 Solusi Mengatasi Pergaulan Bebas

seharusnya kita sebagai pemuda islam yang berpendidikan haruslah


mengetahui dampak dan akibat dari pergaulan bebas tadi. Sehingga
kita tidak akan terjerumus dalam tindakan yang dilarangan oleh
agama islam.
Pergaulan bebas dalam kehidupan bermasyarakat memang bukan hal
yang asing lagi karena setiap hari para remaja sudah melakukan hal
tersebut. Untuk mencegah hal itu maka haruslah ditanamkan
pengetahuan tentang bahayanya pergaulan bebas karena dampak dari
pergaulan bebas ini akan dirasakan oleh berbagai macam pihak seperti
keluarga, masyarakat dan yang lebih menyesali atas tindakannya
tersebut adalah dirinya sendiri.
Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahayanya pergaulan bebas
maka para remaja haruslah diberikan pendidikan mengenai dampak
pergaulan bebas dan memberikan pendidikan kerokhanian agar
mereka sadar tentang apa yang saat ini sedang terjadi.

 Dampak Pergaulan Bebas di era modern tidak cuma berdampak pada individu yang
bersangkutan, tapi secara langsung atau tidak langsung juga terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitar. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pergaulan bebas terutama di
kota-kota besar sangat marak. Untuk itu kita akan coba mengulas apa saja dampak yang
akan ditimbulkan dari perilaku pergaulan bebas tersebut.
Berikut adalah hal-hal negatif yang bisa ditimbulkan akibat pergaulan bebas :

1. Karena akibat pergaulan bebas, para pelaku akan lebih banyak meluangkan waktu
untuk hura-hura, berkumpul di diskotik bersama anggota geng, saling pamer
handphone baru, dll sehingga meningkatkan sifat konsumerisme.

2. Terjadinya tindakan yang melanggar norma agama dan masyarakat, seperti


melakukan hubungan suami istri pranikah, pemakaian obat-obatan terlarang, mabuk-
mabukan, dll

3. Timbulnya sikap hedonisme, yaitu lebih mementingkan kesenangan duniawi


dibanding uhrowi.

4. Menyebarnya penyakit-penyakit kelamin seperti HIV aids, raja singa, sifilis, dll.

5. Meningkatnya tingkat pengguguran kandungan di kalangan muda-mudi akibat hamil


di luar nikah.
Pengguguran kandungan selain termasuk tindak kejahatan karena melakukan
penghilangan nyawa seseorang juga sangat berbahaya bagi pihak wanita, menurut
buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd diantaranya adalah :

– Kematian mendadak karena pendarahan hebat.

– Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.

– Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.

– Rahim yang sobek (Uterine Perforation).

– Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya.

– Kanker payudara (karena ketidakseimbangan estrogen pada wanita),

– Kanker indung telur

– Kanker leher rahim

– Kanker hati (Liver Cancer).

– Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.

– Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).

– Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).

– Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

 Akibat dari Pergaulan Bebas


Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan akibat pertama dari pergaulan
bebas yang merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai
akibat di berbagai bidang antara lain di bidang sosial, agama dan kesehatan sebagai
berikut :

– Dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni


berkurangnya iman si penzina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk
kepribadian dan hilangnya rasa cemburu.

– Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu
hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi
wanita.

– Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.

– Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.

– Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak
pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.

– Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan


Tuhan maupun sesama manusia.

– Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya
liar dan tidak terjaga.

– Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak
percaya.

– Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki
‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.

– Apa yang didapatkan para pelaku seks bebas dalam kehidupan ini adalah sebaliknya
dari apa yang diinginkannya. Ini adalah karena, orang yang mencari kenikmatan hidup
dengan cara bermaksiat maka Tuhan akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang
dia inginkan, dan Tuhan tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan
kebaikan dan kebahagiaan.
– Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada
orang tua, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh
membawa kepada pertumpahan darah dan perdukunan serta dosa-dosa besar yang
lain. Seks bebas biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau
bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.

– Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa depannya di
samping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan
kepada seluruh keluarganya.

– Aib yang dicorengkan kepada pelaku seks bebas lebih membekas dan mendalam
daripada dosa kafir misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah
persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena
walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan masih
merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.

Begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, patut menjadi
perhatian bagi generasi muda bahwa mereka sedang mempertaruhkan masa depannya
dengan terlibat dalam pergaulan bebas yang melampaui batas. Bergaul memang perlu
tapi seyogyanya dilakukan dalam batas wajar, tidak berlebihan.Remaja adalah tumpuan
masa depan bangsa, jika moral dan jasmaniah para remaja mengalami kerusakan
maka begitu pula masa depan bangsa dan negara akan mengalami kehancuran. Jadi,
jika anda masih memikirkan masa depan diri dan juga keturunan sebaiknya selalu
konsisten untuk mengatakan tidak pada pergaulan bebas karena dampak pergaulan
bebas bersifat sangat merusak bagi dari segi moral maupunjasmaniah.

2.1 PENGERTIAN PERGAULAN

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga
oleh individu dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia
sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak
lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar
dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif
maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar
individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang
negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi
remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil,
mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang
mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

2.2 PENGERTIAN REMAJA

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti
yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan
dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan
tidak lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja
adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua
aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13
tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja
adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan
psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak,
tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang Hal senada diungkapkan oleh Santrock
(2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara
masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa
remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja
akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian,
yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).

Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut
menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan
masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi
proses pematangan baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan
masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa
remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam
perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan
penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka
menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu
akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja
menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.

Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian
ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang
mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa
peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi
diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-
tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang
sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental).
(Menurut Abdul, hal : 2, 2009).

2.3 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).Pergaulan juga
adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar
HAM.

Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma
agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan
bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya
tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan
sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas
diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.

2.4 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS

Ada beberapa faktor – dan masih ada juga faktor yg lain – yang banyak mempengaruhi
terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:

Faktor Orang Tua


Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh
media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat
memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan
jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadalam
era ini.

dapat kita sebutkan antara lain:

1. Seks di mata remaja

Seks merupakan suatu hal yang tidak lagi tabu untuk dibicarakan pada jaman kini dari anak
kecil hingga orang tua tahu apa itu seks. Begitu juga remaja masa kini, mereka tahu apa itu
seks. Tapi saying para remaja hanya sebatas tahu tentang seks, namun tidak memahami apa
seks tersebut sebenarnya. Mereka tidak mengerti akan dampak seks tersebut.
Apa beda antara aktivitas seks dan hubungan seks mungkin mereka juga tidak mengerti. Perlu
diketahui berpelukan dan berciuman dengan pasangan kita pun itu sudah termasuk aktivitas
seks. Untuk itu alangkah pentingnya pendidikan tentang seks dari dini agar kita memahami sisi
positif dan negatif yang ditimbulkan oleh seks tersebut.

2. Pengaruh – pengaruh terjadinya seks bebas

2.1 Pengaruh dari dalam


Yang dimaksud pengaruh dari dalam adalah pengaruh yang timbul dari dalam jiwa remaja
tersebut dalam mencari jati dirinya. Sifat remaja antara lain adalah selalu ingin mencoba hal –
hal baru yang belum mereka rasakan, selain itu mereka selalu bereksperimen dengan hal – hal
beru yang mereka temukan tersebut. Ditambah lagi jiwa muda mereka yang selalu meledak –
ledak membuat mereka selalu memutuskan sesuatu hal tanpa memikirkan dengan matang
mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka, begitu juga halnya dengan seks. Mereka
selalu ingin mencoba dan tertantang untuk melakukan apa yang dimaksud dengan seks
tersebut tanpa memikirkan dampaknya bagi mereka.

2.2 Pengaruh dari luar


2.2.1 Pengaruh budaya asing
Kita sebagai orang timur dahulunya sangat menjaga tata krama dalam bergaul namun dengan
masuknya budaya yang tanpa batas tata krama dan kesopanan membuat masyarakat dan
remaja kita terpengaruh sehingga tanpa kita sadari tidak ada lagi batas antara kesopanan dan
kebebasan. Hal tersebutlah yang mendorong kita untuk berbuat dan bertingkah laku layaknya
kebudayaan – kebudayaan asing khususnya kebudayaan barat. Alangkah menyedihkan saat
kita tahu bahwa banyak remaja – remaja kita yang terpengaruh oleh dari budaya orang
tersebut.

2.2.2 Pengaruh lingkungan


- Keluarga
Sebagai ruang lingkup terkecil, keluarga mempunyai peranan yang sangat mendasar dalam
kehidupan kita termasuk remaja, seorang remaja yang kurang perhatian dari keluarga akan
berbuat seenaknya tanpa takut dilarang, dimarah maupun dinasehati sehingga budaya –
budaya atau apa saja yang mereka dapatkan di luar akan langsung mereka telan tanpa harus
menyaring dan memilah – milah mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka dan
sebaliknya remaja yang mendapatkan perhatian dari keluarga akan melangkah hati – hati
dalam segala hal karena segala gerak – geriknya dinilai oleh orang tua, diawasi dan
diperhatikan oleh orang tua remaja yang terlalu dikekang kebebasannya oleh orang tua jiwa
mereka akan memberontak. Jika hal tersebut terjadi maka mereka (remaja) akan melakukan hal
yang lebih dari yang kita (orang tua) takutkan.
Untuk itu perlunya kita tekankan kedisiplinan dan peraturan pada remaja tersebut dalam
kehidupan keluarga dengan batasan – batasan yang terlalu mengekang mereka secara garis
besar bisa kita katakan perhatian dan kasih sayanglah yang merupakan aspek terpenting dalam
keluarga demi masa depan remaja tersebut.
- Teman
Terkadang remaja lebih mempercayai teman dibanding kelarganya sendiri. Teman dianggap
tempat yang paling mengerti dengan hati mereka (remaja), karena sesama teman mereka
beranggapan akan lebih mudah berbicara, bergaul dan berinteraksi karena mereka merasa
sejiwa, seusia dan berperasaan serta berpenilaian sama. Namun tidak semua teman yang bisa
membawa kita ke jalan yang baik. Tidak sedikit teman yang malah menjerumuskan kita ke jalan
yang buruk.
Seorang remaja yang memiliki temamn seorang penjahat akan mudah untuk menjadi penjahat
juga. Seorang remaja yang memiliki teman yang pergaulannya bebas akan mudah terpengaruh
bergaul bebas juga namun seorang remaja yang memiliki teman berakhlak serta berbudi luhur
untuk berperilaku sama dengan temannya. Karena itu perlunya kita pandai – pandai dalam
memilih teman.

- Sekolah
Di sekolah para guru merupakan contoh atau tauladan bagi muridnya untuk itu perlunya sosok
seorang guru yang bisa dijadikan contoh bagi mereka, seorang guru yang berpenampilan
penuh kebebasan, berperilaku buruk, bertutur kata yang seenaknya dalam mengajar atau
mempunyai pergaulan bebas di luar sekolah akan mudah di contoh oleh murid – muridnya dan
begitu juga sebaliknya.
Berbicara soal disiplin di sekolah perlu sekali ditekankan kedisiplinan di sekolah tersebut.
Contohnya dengan larangan berbaju dan bercelana ketat di sekolah, larangan penggunaan rok
di atas lutut maupun larangan penggunaan make – up ke sekolah atau di sekolah. Larangan –
larangn tersebut akan memperkecil dampak dari pengaruh pergaulan dan seks bebas. Remaja
wanita merupakan subjek utama dalam pelanggaran – pelanggran seks, dari riset yang
dilakukan para ahli di dunia 62% terjadinya seks bebas karena mudahnya wanita dirayu oleh
pria (suka sama suka), 17% karena dipaksa oleh pasangan prianya, 10% karena tuntutan biaya
hidupnya, 8% karena kriminalitas dan 3% karena disebabkan oleh narkotika.
Untuk itu seorang remaja wanita perlunya memiliki keimanan yang kuat agar tidak mudah
dirayu oleh pasangan prianya atau jika perlu remaja wanita hendaknya memiliki keahlian bela
diri untuk menanggulangi terjadinya pemaksaan dan memperkecil angka kejahatan seksual
terhadap wanita. Perlu diketahui wanita adalah tiang negara apabila runtuh akhlak wanita di
negara tersebut runtuh pulalah negara tersebut. Dan 75% penghuni neraka adalah wanita.

2.2.3 Pengaruh perkembangan teknologi


- Media Massa
Pada masa kini banyak sekali beredar majalah – majalah, tabloid maupun surat kabar yang
dengan bebas menampilkan gambar – gambar seronok, porno atau semi porno contohnya
majalah play boy, ekstravaganza, tabloid hot, buah bibir, MOM Plus dan lain – lain. Dengan
bebasnya majalah – majalah dan tabloid – tabloid tersebut memasang gambar atau cover yang
semi porno atau setengah bugil khususnya gambar – gambar tubuh wanita berbikini, bergaun
transparan, atau tubuh polos tanpa sehelai benangpun. Gambar – gambar atau artikel tersebut
akan merangsang para remaja untuk dapat mencoba bagaimana jika itu nyata dan dapat
mereka rasakan.
Majalah – majalah dan tabloid – tabloid yang berunsur ponografi tersebut tidak sulit untuk
didapatkan oleh remaja – remaja karena dijual dengan bebas di pasaran. Entah apakah tidak
ada larangan dari pemerintah tentang hal itu atau memang pemerintah menutup matanya.
Hanya mereka yang tahu.

- Media Elektronik
Dengan berkembangnya teknologi elektronik yang pesat, berkembang pulalah pengetahuan
remaja dalam segala hal termasuk pornografi yang mempengaruhi pergaulan dan kehidupan
seks para remaja. VCD porno dengan mudah kita dapatkan di pasaran. Film – film yang
mempertontonkan hubungan seks tersebut mempengaruhi otak remaja untuk mencoba hal –
hal yang mereka lihat. Ditambah lagi film – film yang disiarkan televisi – televisi yang
mengandung unsur pornografi walapun kecil dan sanga mudah mempengaruhi para remaja.
Plus perkembangan teknologi internet di komputer. Banyak sekali website – website porno yang
dengan mudah bisa kita buka di internet. Hal – hal tersebut sangat berpengaruh sekali dalam
kehidupan remaja khususnya dalam terjadinya pergaulan dan seks bebas di kalangan remaja.

3. Narkoba dalam pergaulan pergaulan remaja

Bahaya narkoba kini sedang mencengkeram kehidupan remaja. Seperti halnya seks bebas,
remaja yang mempunyai sifat ingin tahu dan jiwa yang labil membuat mereka terjerembab
dalam lembah narkoba. Mereka selalu ingin merasakan hal baru termasuk narkoba. Remaja
yang tertekan pun akan sangat mudah terjerumus dalam bahaya narkoba. Karena itu sekali lagi
perhatian dan kasih sayang sangat berperan dalam hal ini.
2.6 SOLUSI (PENCEGAHAN) PERGAULAN BEBAS

Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi
masyarakat pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah
dengan cara – cara berikut :

1. Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.

2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak
akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap
baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya
sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak
diajarkan orang tuannya.

3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3
tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan
teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya
hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.

4. Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-
lain.

5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan
membedakan manayang baik untuk dia maupun yang tidak baik.

6. Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi
tempat ibadah sesuai agamanya.
- See more at: http://catatanmakalah.blogspot.com/2014/04/makalah-tentang-pergaulan-
bebas.html#sthash.Tn1xnzRf.dpuf

. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas


1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara
termasuk dari jalan yang haram dan keji
3. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang besar
5. Rasa ingin mencoba dan merasakan
6. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan
tanggung jawab yang dihadapi.
7. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan,
rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan
kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi
dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang
anak dalam keluarganya.
9. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
D.Dampak Dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia
gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali
pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya
berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena
virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
E.Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat
membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi
walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak
remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada
solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki
angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila
remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan
positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi
serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam
kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri
masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi
dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan
baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang
berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-
orang di sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu
menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya
lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?”
kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri
para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk
melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang
terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya
nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai
Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang
bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk
meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan
dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan
berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Mengurangi Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan
bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini
harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka
lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang
menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga beragam
tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex
bebas di kalangan artis.

Dengan demikian, kisah pergaulan bebas bukan menjadi hal yang tabu lagi.
Makanya, tak ada langkah yang lebih manjur selain mengurangi menonton
televisi ini karena lambat laun otak akan teracuni oleh nilai-nilai yang sebenarnya
sangat negatif. Untuk mendapatkan informasi, kalangan muda bisa mengalihkan
perhatian dengan membaca koran, majalah maupun buku-buku. Pekerjaan yang
agak berat memang, tapi jauh lebih produktif daripada kebanyakan menonton
televisi yang tidak jelas dan cenderung merusak akal sehat pikiran.

8. Banyak Beraktivitas Secara Positif


Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas,
biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak
waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut,
mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus
dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-
organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan
bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak
muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif
dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas
tersebut.
9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka
tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang
mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang
ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda.
Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal
sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka
akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi
sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi.
Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan
bangga melakukan pergaulan bebas.
10. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain
adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya
sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dandilaksanakan melalui
hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk
menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku
pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
11. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Kalau masih belum bisa, cara
lain adalah dengan berpuasa. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah
satu solusi atas pergaulan bebas.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan
bebas khususnya di kalangan remaja.

Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat


dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif
untuk memberikan motivasi positif dan memberikan sarana & prasarana yang
dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi
bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.

Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang


jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar
pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat
pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar
mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka
berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat,
orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap
harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah
dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.

Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua


dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si
anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana, jangan hanya
dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak
berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting
di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua
hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan
menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak
merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.
Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua
hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar,
dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan
tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya
kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam
menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki
latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam
bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang
boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian,
mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan
melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.
F.Cara Pergaulan Yang Baik
Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah.yang jelas
tergantung dari tingkah laku kita sendiri.Kita harus banyak berkomunikasi
dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga kita sendiri.Dalam bergaul
yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan sekitar.Ada pepatah yang
mengatakan masuk ke kandang kambing tapi jangan seperti kambing,begitu juga
dengan bergaul kita harus memperhatikan lingkungan sekeliling kita.bagaimana
cara orang cara orang berperilaku yang baik.Gaya berbicara yang sopan dan
santun dalam bergaul tidak harus dengan cara ugal-ugalan atau ketenaran
semata.Jadi yang harus kita lakukan adalah jadi diri kamu sendiri bagaimana
oarang disekeliling kamu merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita.Jadi
cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hati
kita.
G. Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja
Apa sebenarnya faktor membuat orang untuk melakukan pergaulan bebas itu
sendiri? Menurut Dr.Soares: Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan
hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam
kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina
melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Bahkan Soares juga menyatakan pendapatnya tentang pergaulan bahwa itu
merupakan HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap
manusia tidak tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskrriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma
budaya, serta norma bermsayarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan
bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup
manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate
atas nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual
remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja dari
Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara
sadar melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan
norma agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan
dan prilaku seksual mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual
tersebut adalah karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan.
Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki
pengetahuan khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks
(65%) mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan
orangtua (5%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa informasi dari teman lebih
dominan dibandingkan orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu
mengerti dengan permasalahan seks ini, karena dia juga mentransformasi dari
teman yang lainnya.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak
pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan
hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi
ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi.
Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal
seperti ini.

Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi
sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai
yang lain yang bertentanga.

Anda mungkin juga menyukai