Anda di halaman 1dari 28

MOMENTUM LINIER

Sasaran Pembelajaran
 Mahasiswa mampu mencari
momentum linier dan impuls sebuah
sistem.
 Mahasiswa mampu menggunakan hk.
Kekekalan momentum untuk mencari
kecepatan sistem
IMPULS DAN MOMENTUM LINIER
Definisi Momentum
 Momentum linier atau ditulis momentum saja adalah kuantitas
gerak yang bergantung pada massa dan kecepatan benda (v)
 Momentum adalah vektor dan besarnya disimbolkan dengan P
memiliki satuan kg m/s
 
p  mv
Definisi Impuls
 Secara matematis impuls didefinisikan sebagai integral dari
gaya yang bekerja pada benda terhadap waktu
 Impuls juga besaran vektor, disimbolkan dengan I memiliki
satuan Ns
 t 
I   Fdt
t0
Hukum Newton dalam Impuls
 
 Hukum Newton dapat ditulis kembali  dp d  dr 
dalam bentuk
F  m 
dt dt  dt 
 Jika gaya F tersebut diintegralkan untuk seluruh waktu maka
persamaan di atas menjadi

t p
     
0
Fdt  

p0
dp  p  p 0  mv  mv 0

dengan p adalah momentum akhir, p0 momentum awal, v kecepatan


akhir dan v0 kecepatan awal
 Dengan definisi impuls dan momentum maka diperoleh
   
I  p  p 0  p
 Atau dengan kata lain :
Impuls = perubahan momentum
Contoh
Benda bermassa 2 kg bergerak dengan Fx (N)
5
kecepatan awal 2 m/s dalam arah sb x,
dan 4 m/s dalam arah sb y. Kemudian 4
pada benda bekerja gaya dalam arah 2 t(s)
sb y Fy=2t N, dan gaya dalam arah sb x -5
seperti gambar di samping.
Tentukan : a. Impuls antara t=0 sampai t=4 s
b. Kecepatan saat t=4 s
Penyelesaian
a. Impuls pada benda yang gayanya dua dimensi ditulis dalam
bentuk 
I  I x iˆ  I y ˆj
dengan Ix dan Iy adalah komponen impuls dalam arah sumbu x
dan sumbu y
 Komponen impuls dalam arah sumbu x dapat diperolah dengan
cara mencari luas daerah dari grafik, yaitu
I x  12 (2)(5)  12 (2)(5)  0
 Komponen impuls dalam arah sumbu y adalah
4
2 4
I y   2tdt  t  16 Ns
0
0
 Jadi : I  16 ˆj Ns
b. Impuls = perubahan momentum
 
   
I  p  p 0  16 j  p  2 2iˆ  4 ˆj
ˆ

p  4iˆ  12 ˆj kgm / s
Sehingga kecepatan
 saat t=4 s adalah
 p
v   2iˆ  6 ˆj m / s
m
Sistem Banyak Partikel
 Tinjau suatu sistem yang terdiri atas banyak partikel, katakan-
sejumlah N partikel
 Momentum total sistem adalah resultan dari momentum setiap
partikel
    
p  p1  p 2  p3    p N
 Jika pada partikel 1 dalam sistem tersebut bekerja gaya ekster-
nal Fe1 maka dinamika partikel 1 adalah

dp1  e   
 F1  F12  F13    F1N
dt
dengan F12, F13,…, F1N adalah gaya internal/interaksi antara
Partikel ke-1 dengan ke-2, dengan ke-3, ….., dengan ke-N
Sistem Banyak Partikel (2)
 Hal yang sama akan terjadi pada partikel ke-2, ke-3, …, ke-N,
jika pada setiap partikel tsb bekerja gaya eksternal

dp2 e   
 F2  F21  F23    F2 N
dt
dp3 e   
 F3  F31  F32    F3 N
dt

dp N e   
 FN  FN 1  FN 2    FN ( N 1)
dt
 Dinamika sistem banyak partikel ini akan ditentukan oleh resultan
dari dinamika masing-masing partikel, yaitu
d    
( p1  p2  p3  ...  p N )
dt
e e e e    
 F1  F2  F3  FN  F12  F21    F1N  FN 1
Sistem Banyak Partikel (3)
 Pasangan gaya interaksi antar partikel saling meniadakan karena
masing-masing gaya interaksi besarnya sama dan berlawanan
arah.
 Jadi dinamika sistem hanya dipengaruhi gaya eksternal saja

dp e e e e
 F1  F2  F3  ....  FN
dt
 Jika dihubungkan dengan Impuls dan momentum maka persama-
an di atas menjadi
 
 e e e e 
  1 2 3
I
N
 F  F  F  ....  FN dt  p
Impuls total yang bekerja pada sistem sama dengan perubahan
Momentum sistem
Pusat Massa
 Dalam sistem banyak partikel, momentum total sistem adalah
resultan dari momentum setiap partikel penyusunnya
    
p  p1  p 2  p3    p N
    
p  m1v1  m2 v 2  m3 v3    m N v N
   
 dr1 dr2 dr3 drN
p  m1  m2  m3    mN
dt dt dt dt
 Jika massa total sistem adalah M=m1+m2+m3+….+mN maka
momentum total sistem dapat ditulis
   
 1 d  m1 r1  m1 r1  m1 r1   m1 r1 
p  
M dt  M 
 
p  MV pm
Pusat Massa (2)
dengan
 d 
V pm  R pm
dt
disebut dengan kecepatan pusat massa sistem banyak partikel,
dan
 d  m1 r1  m2 r2  m3 r3    m N rN 
R pm   
dt  M 
adalah posisi pusat massa
Contoh
Tentukan letak pusat massa sistem yang tersusun atas empat
buah partikel yang bermassa m1=1kg, m2=2kg, m3=3kg, dan
M4 = 4kg. Keempat partikel terletak pada titik sudut bujur sangkar
yang memiliki panjang sisi 1 m
y Dengan sumbu koordinat seperti gambar
maka posisi pusat massa terbagi 2 kom-
m4 m3
ponen
1.0  2.1  3.1  4.0
x pm   0,5m
1 2  3  4

1.0  2.0  3.1  4.1


m1 m2 x y pm   0,7m
1 2  3  4
Pusat massa untuk benda kontinu
Pada prinsipnya sama dengan benda yang tersusun atas banyak
Titik, hanya notasi sigma diganti dengan integral

 1 
rpm 
M  r dm

Massa total sistem

M   dm
Contoh
Batang yang panjangnya 10 m dibentangkan pada sumbu x dari
X=0 sampai dengan x=10 m. Jika batang tidak homogen, rapat
massanya fungsi dari posisi  =12x kg/m, tentukanlah pusat massa
Batang!
 elemen kecil batang pada posisi x yang panjangnya dx akan
memiliki elemen kecil massa dm= dx
 Massa total batang
10 10
M   dm   dx  12 xdx  600kg
0 0

 Pusat massa batang


1 20
x pm 
M  x dx 
3
m
Hukum Kekal Momentum
Jika resultan gaya eksternal pada benda atau sistem sama dengan
nol maka
 
dP
0 atau P  kons tan
dt
Momentum total sistem tetap (tidak berubah terhadap waktu)
Momentum tiap bagian boleh berubah, tetapi momentum total
sistem adalah tetap.
Sebagai contoh berlakunya hukum kekal momentum adalah pada
peristiwa tumbukan, misalnya dua buah benda bertumbukan maka
2 benda tsb dipandang sebagai satu sistem, sehingga momentum
total sistem sebelum tumbukan sama dengan momentum sistem
sesudah tumbukan
Tumbukan
Dalam setiap tmbukan berlaku hukum kekal momentum, meski-
pun dalam tumbukan antara 2 benda bekerja gaya yang sangat
singkat (gaya impulsif) namun jika 2 benda dipandang sebagai
satu sistem masing-masing gaya impulsif dapat dipandang se-
bagai pasangan gaya aksi-reaksi.

Ada 3 jenis tumbukan :


 Tumbukan lenting sempurna
(pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekal
energi kinetik)
 Tumbukan tidak lenting sama sekali
 Tumbukan lenting sebagian
Tumbukan Elastis Sempurna
Massa identik
Tumbukan Elastis Sempurna
Massa berbeda
Contoh

Benda m1=2 kg bergerak dengan kecepatan 13 m/s ke kanan me-


numbuk benda lain m2=4 kg yang sedang bergerak ke kiri dengan
laju 2 m/s. Setelah tumbukan kedua benda bersatu. Tentukan :
 Kecepatan kedua benda setelah tumbukan
 Energi kinetik kedua benda sebelum dan setelah peristiwa
tumbukan terjadi
Penyelesaian :
Berlaku hukum kekal momentum
Momentum awal sistem = momentum akhir sistem
m1v1  m2 v2  m1v'1  m2 v'2
2(13)  4(2)  (2  4)v'
v'  3m / s
Energi kinetik benda 1 sebelum tumbukan

Ek1  12 m1v12  169 J


Energi kinetik benda 1 sebelum tumbukan

Ek 2  m v  8 J
1
2
2
2 2

Energi kinetik kedua benda setelah tumbukan

Ek1  12 (m1  m2 )v'2  27 J


Energi kinetik kedua benda sebelum dan setelah tumbukan
tidak sama
Soal
1. Sebuah pesawat angkasa 1000 kg bergerak dengan kecepatan
2000 i m/s. Sebuah meteor menumbuk pesawat tsb sehingga
kecepatannya menjadi 2000 i +2000 j m/s. Berapa Impuls
tumbukkan ?
2. Sebuah bola 0,5 kg bertumbukan lenting sempurna dengan bola
kedua yang sedang diam. Bola kedua tersebut menjauh dengan
laju setengah laju awal bola. Berapa persen energi kinetik yang
dipindahkan ke bola kedua
3. Sebuah bola bilyar bergerak dengan kecepatan 4 m/s menum-
buk bola lain yang identik dalam keadaan diam. Setelah tumbu-
kan bola pertama membentuk sudut 30o terhadap arah semula.
Bila tumbukkan lenting sempurna, tentukan kecepatan masing
masing bola setelah tumbukan.
5. Sebuah peluru bermassa m dan kecepatan v
R
menembus balok bermassa M, dan keluar dgn
kecepatan v/2. Balok ini ada pada ujung tali
dengan panjang R. Berapa kecepatan minimum
peluru agar balok berayun satu lingkaran penuh ?
6. Rakit bujur sangkar 18 m kali 18 m, dengan massa 6200 kg
digunakan sebagai perahu feri. Jika tiga mobil masingmasing
dengan massa 1200 kg diletakkan di sudut timur laut, tenggara,
dan barat daya, tentukan pusat massa dari feri.
7. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 80i +60j m/s.
Pada ketinggian tertentu peluru meledak menjadi dua bagian. Ba-
gian pertama bermassa 1/3 dari massa semula jatuh pada jarak
200 m dari titik asalnya. Kedua benda tiba di tanah pada waktu
bersamaan. Dimana letak jatuhnya bagian kedua.
8. Sebuah roket bergerak dalam ruang bebas tanpa meda gravitasi
dengan kecepatan awal 500 i m/s. Roket menyemburkan gas
dengan laju relatif terhadap roket 1000 m/s dalam arah berlawanan
dengan gerak roket.
a. Tentukan kecepatan akhir roket ketika massanya tinggal sete-
ngah kali massa semula,
b. Berapa besar gaya dorong selama perjalanan ini bila laju
penyemburan gas adalah 10 kg/s

Anda mungkin juga menyukai