Anda di halaman 1dari 16

Tugas Kelompok Fisika

MAKALAH

MOMEN GAYA
PUSAT MASSA
TITIK BERAT
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Fisika
Dosen Pengampu : Pinondang H, S.pd, M.pd
Oleh
Kelompok II :

Rinaldi (1912000332)
Abdi Maulana (1912000039)
Muktashim Billah (1912000047)
Dede Aswad (1912000273)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKUKLTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
2019
1
1.Pengertian,Rumus dan Contoh Soal Momen Gaya
pembelajaran fisika kali ini akan mempelajari tentang momen gaya atau yang biasa dikenal juga
dengan torsi.

Pada pembahasan sebelumnya kita telah banyak membahas hal-hal yang berkaitan dengan gaya.
Nah dalam postingan kali ini, kita akan menguraikan apa yang dimaksud dengan momen gaya,
rumus momen gaya dan beberapa latihan soal tentang momen gaya yang disertai dengan
pemabahasan.

Apa itu Momen Gaya (Torsi) ?

Momen gaya (torsi) adalah suatu besaran yang menyatakan besarnya gaya yang bekerja pada
sebuah benda sehingga benda tersebut melakukan gerakan rotasi.

Jika pada gerak lurus,faktor yang menyebabkan adanya gerak adalah gaya (F). Sedangkan pada
gerak rotasi atau gerak melingkar, selain gaya (F), ada faktor lain yang menyebabkan benda itu
bergerak rotasi yaitu lengan gaya (l) yang tegak lurus dengan gaya. Torsi disebut juga momen
gaya dan merupakan besaran vektor.

Rumus Momen Gaya (Torsi )

Momen Gaya atau dikenal juga dengan Torsi merupakan hasil kali antara gaya F dan lengan
momennya. Torsi dilambangkan dengan lambang τ.

Secara matematis rumus momen gaya dapat ditulis menjadi :


τ=lxF

Jika antara lengan gaya l dan gaya F tidak tegak lurus maka rumusnya dapat ditulis :
τ = l x F sin α

2
Keterangan

 τ adalah momen gaya (Nm)


 l adalah lengan gaya (m)
 F adalah gaya (N)
 α adalah sudut antara antara lengan gaya l dan gaya F

Contoh Soal

Soal No.1

Sebuah Batang AB memiliki panjang 10 meter dengan poros di titik B diberikan gaya 20 N yang
membentuk sudut siku-siku terhadap batang. Besar torsi yang dialami oleh batang AB tersebut
adalahh...?
A. 50 Nm
B. 100 Nm
C. 150 Nm
D. 200 Nm
E. 250 Nm

Pembahasan
Karena membentuk sudut siku-siku, maka α = 90° . Dengan demikian besar torsinyaadalah:
τ=lxF.Sinα
τ=20x10.Sin90°
τ=20x10.1
τ=200Nm

Jawab : D

3
Soal No.2

Jika panjang sebuah Batang AB adalah 10 meter dengan poros di titik B diberikan gaya 10 N
yang membentuk sudut 30° terhadap batang. Besar torsi yang dialami oleh batang AB tersebut
adalahh...?
A.50Nm
B.100Nm
C.150Nm
D.200Nm
E.250Nm

Pembahasan
Membentuk sudut α = 30° . Dengan demikian besar torsinya adalah :

τ=l x F . Sin α
τ = 20 x 10 . Sin 30°
τ = 20 x 10 . 1/2
τ = 100 Nm

Jawab : B

4
Soal Nomor 3.

Jika massa batang diabaikan, besar momen gaya terhadap titik C adalah .....?

A.1Nm
B.10Nm
C.15Nm
D.20Nm
E.25 Nm

Pembahasan
Diketahui:
F1 = 4 N
F2 = 6 N
F3 = 6 N
Sudut α = 30°
AB = BC = CD = DE = 1 m
Yang ditanyakan adalah ∑τ C ...?

Dalam mneyelesaikan soal ini, terlebih dahulu kita perhatikan arah dari anak panahnya ,
kemudian kita gambarkan ulang gambar diatas agar lengkap. Sehingga gambarnya menjadi:

5
Gaya yang anak panahnya kekiri adalah : F Cos 30°
Sedangkan gaya yang anak panahnya yang kebawah adalah : F Sin 30°.

Lengan gaya terhadap titik C adalah:


L1 = AC = 2m
L2 = CD = 1m
L3 = CE = 2m

Torsi yang ditimbulkan oleh F1 dan F2 mengakibatkan batang tongkat berputar searah
dengan jarum jam, oleh karena itu nilainya positif. F2 membentuk sudut 30° sehingga
hanya komponen sumbu y yang menimbulkan torsi.

Torsi yang ditimbulkan oleh F3 berlawanan arah dengan jarum jam sehingga benilai
negatif. Dengan demikian, resultan gayanya adalah:
∑τ C = (F1 x L1) + (F2 sin 30 x L2) - (F3 x L3)
∑τ C = (4)(2) + (6)(1)(1/2) - (6)(2)
∑τ C = 8 Nm + 3 Nm - 12 Nm
∑τ C = -1Nm
Jadi momen gaya terhadap sumbu C adalah sebesar 1Nm. (tanda (-) menunjukan torsi
berlawanan arah dengan jarum jam
Jawab : A

6
2.Pengertian,Rumus dan Contoh Soal Pusat Massa

Pusat massa suatu benda ialah titik di mana gaya internal pada sistem massa sama
dengan nol. Untuk benda simetris yang homogen, letak pusat massa tentulah berada tepat di
tengah-tengah benda. Lalu, bagaimana untuk benda yang tidak simetris?

Ambillah persamaan gaya yang bekerja pada sistem banyak titik

Jika kita mengambil suatu titik di mana gaya internalnya nol, diperoleh

Titik itu haruslah mewakili keseluruhan sistem secara makroskopis, sehingga notasi sumasi di
ruas kiri menjadi lenyap. Titik itulah yang kita sebut sebagai pusat massa, yang berjarak R dari
sembarang pemilihan koordinat awal.

Akhirnya diperoleh

Pada penjelasan ini akan dibahas cara menentukan pusat massa benda homogen.
Pendekatannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diskret dan kontinu. Misal untuk gambar
berikut.

7
Jika kubus-kubus kecil penyusunnya memiliki rusuk 4 cm dan massa m, di manakah
letak pusat massa benda itu? Kita akan menghitungnya bagian-demi bagian dan parameter demi
parameter (x, y, z).

Kubus pertama (kiri)


r1(x,y,z) = (2,2,2)
Kubus ke-dua (tengah)
r2(x,y,z) = (2,6,2)
Kubus ke-tiga (depan)
r3(x,y,z) = (6,6,2)
Kubus ke-empat (atas)
r4(x,y,z) = (2,6,6)

Karena semua kubus kecil memiliki massa yang sama, m, maka pusat massanya, R ialah:

8
Akhirnya diperoleh .

Contoh tadi adalah untuk benda yang bisa didekati dengan metode diskret. Bagaimana
dengan pelat berbentuk segitiga siku-siku?

Untuk benda semacam ini kita dapat memecahnya menjadi segmen-segmen kecil lalu
dijumlahkan (jumlahan Riemann). Berbicara tentang penjumlahan Riemann artinya kita akan
bersinggungan dengan integral. Dalam bentuk integral, persamaan pusat massa dapat dituliskan

Di mana dm ialah elemen massa, atau massa dari tiap-tiap segmen. Di sini kita mendefinisikan
massa jenis σ (massa per satuan luas), yakni σ = M/A. Karena luas segitiga di atas ialah ½ a.b,
maka:

Mengingat segitiga siku-siku dapat kita nyatakan dalam persamaan garis y(x) = mx = bx/a,
diperoleh luas tiap segmen yang berbentuk segi empat (dA) tidak lain adalah dx × y(x) sehingga
elemen massa

Sekarang kita sudah bisa memulai menghitung pusat massa segitiga.

9
Substitusi kembali M = σab/2, akhirnya diperoleh

Akhirnya ketemu juga, tapi itu baru absisnya, belum ordinatnya. Silakan Anda mencari sendiri
nilai Ry. Caranya serupa, hanya saja Anda harus mengubah fungsinya menjadi x(y) = ay/b dan
integrasikan terhadap y, nanti akan diperoleh bentuk

Pada akhirnya pusat massanya ialah

10
Lokasi pusat massa (pm) sebuah sistem yang terdiri dari beberapa partikel diskrit dinyatakan
oleh :

Dengan :

Misalkan sebuah sistem partikel yang terdiri dari dua buah partikel dimana partikel 1 memiliki
masa m dan partikel 2 memiliki masa M. Kemudian partikel 1 bergerak dengan kecepatan v dan
pertikel 2 bergerak dengan kecepatan V. Maka dapat dicari kecepatan pusat masanya v(pm)
adalah sebagai berikut :

Analisis menggunakan kerangka acuan pusat massa biasanya akan lebih menguntungkan dan
lebih mudah kita lakukan jika yang melakukan interaksi dengan suatu benda adalah sistem
partikel yang terdiri dua atau lebih paritkel.

11
Contoh Soal

Dua buah partikel bergerak dengan kecepatan yang sama v m/s namun memiliki arah yang saling
berlawanan. Jika diketahui bahwa kedua partikel bermasa sama, berapakah kecepatan pusat
massa dari sistem partikel tersebut!

Penyelesaian

kita asumsikan kedua partikel bermasa m kg, kemudian kita asumsikan pula partikel satu ke arah
kanan dan partikel dua kearah kiri. Sehingga kecepatan partikel dua akan bernilai negatif.
sehingga kecepatan pusat massanya adalah

Jadi dapat disimpulkan bahwa kecepatan pusat massa kedua partikel adalah 0 m/s.

12
3. Pengertian,Rumus dan Contoh Soal Titik Berat
Titik berat adalah titik tangkap gaya berat. Resultan dari seluruh gaya berat benda yang terdiri
atas bagian-bagian kecil benda dinamakan gaya berat. Sebuah benda terdiri atas banyak partikel.
Setiap partikel mempunyai massa. oleh karena itu, tiap partikel mempunyai berat dan titik
berat yang berbeda-beda. Partikel-partikel tersebut masingmasing mempunyai gaya berat w1, w2,
w3, …, wn dengan resultan gaya berat w.

Suatu benda tegar dianggap tersusun dari banyak partikel karenanya gaya gravitasi bekerja
pada tiap-tiap partikel tersebut. Dengan kata lain, setiap partikel mempunyai beratnya masing-
masing. Titik berat suatu benda adalah suatu titik pada benda tersebut atau di sekitar benda
tersebut di mana berat semua bagian benda terpusat pada titik tersebut.

Apabila suatu benda homogen (kerapatan sebagian benda sama atau benda tersusun dari bahan
sejenis) dan bentuk benda simetris (misalnya persegi, persegi panjang, lingkaran) maka titik
berat benda berhimpit dengan pusat massa benda yang terletak di tengah-tengah benda tersebut.
Untuk segitiga, pusat massa terletak pada 1/3 h, di mana h = tinggi segitiga.

Rumus Titik Berat

Jika bentuk benda simetris dan benda homogen maka titik berat berhimpit dengan pusat massa
benda, di mana titik berat dan pusat massa terletak di tengah-tengah benda tersebut. Sebaliknya
jika benda homogen tetapi tidak simetris maka posisi titik berat benda dapat ditentukan
menggunakan rumus berikut :

13
Keterangan :
x = titik tengah benda pada sumbu x, y = titik tengah benda pada sumbu y, A = luas benda.

Soal No. 1
Tentukan koordinat titik berat susunan enam buah kawat tipis berikut ini dengan acuan titik 0 !

Pembahasan
Data dari soal :
l1 = 20, X1 = 20, Y1 = 10
l2 = 20, X2 = 60, Y2 = 10
l3 = 80, X3 = 40, Y3 = 20
l4 = 20, X4 = 0, Y4 = 30
l5 = 40, X5 = 40, Y5 = 40
l6 = 20, X6 = 80, Y6 = 30

Koordinat titik berat gabungan keenam kawat (X0 , Y0)

14
Soal No. 2
Tentukan letak titik berat bangun berupa luasan berikut dihitung dari bidang alasnya!

Pembahasan

Data dari soal :


Benda 1 (warna hitam)
A1 = (20 x 60) = 1200
Y1 = 30
Benda 2 (warna biru)
A2 = (20 x 60) = 1200
Y2 = (60 + 10) = 70

Soal No. 3
Tentukan letak titik berat bangun berikut terhadap alasnya!

Pembahasan

Bagi bangun menjadi dua, persegi di bagian bawah dan segitiga sama kaki di bagian atas. Data :
Bidang 1 (persegi)
A1 = (90 x 90) = 8100
Y1 = 90/2 = 45
Bidang 2 (segitiga)
A2 = 1/2(90 x 90) = 4050
Y2 = 1/3(90) + 90 = 120

15
Letak Yo :

16

Anda mungkin juga menyukai