Anda di halaman 1dari 7

Bab 5

Pada akhir perkuliahan ini diharapkan anda dapat:


1. Dapat memahami dan menyelesaikan
permasalahan mekanika sistem banyak partikel.
2. Dapat memahami dan menyelesaikan solusi
persamaan Newton pada sistem banyak partikel.

5.1 PENDAHULUAN

Yang telah kita pelajari pada materi bahasan


sebelumnya adalah sistem-sistem satu partikel. Atau kalau
sistem yang terdiri atas beberapa partikel yang ditinjau adalah
sistem tersebut secara keseluruhan. Sekarang yang akan kita
pelajari adalah sistem banyak partikel dengan memperhatikan
masing-masing partikel penyusunnya.

Hukum-Hukum Dasar Bagi Sistem Banyak Partikel



Menurut Hukum II Newton, bila gaya total Fi yang
bekerja pada partikel i dan momentum partikel tersebut adalah

  dPi
P , maka Fi  . Untuk partikel j, maka :
dt

92 Mekanika Dasar dan Penerapannya



 dPj
Fj 
dt

dimana: F j , gaya total yang bekerja pada partikel ke-j.

Pj , momentum partikel ke-j.
Dengan menggunakan prinsip superposisi linier, maka gaya
total yang bekerja pada partikel i dan j adalah:
 
 
   dPi dPj d  
F  Fi  F j    Pi  Pj
dt dt dt
Secara umum jika suatu sistem terdiri atas N buah partikel yang
  
masing-masing mengalami gaya F1 , F2 ,..., FN , maka gaya total
yang bekerja pada sistem :
   
F  F1  F2  ...  FN
  

d  

dP1 dP2 dPN 
   ...   P1  P2  ...  PN
dt dt dt dt
 d 
F P
dt
   
P1 , P2 , P3 , ......., PN , momentum partikel 1, 2, 3, …..,N
   
P  P1  P2  .......  PN

dimana, P = Momentum total partikel
= Momentum sistem

Kesimpulan:
Dengan persamaan di atas untuk menghitung
momentum total partikel, tidak perlu dihitung momentum
masing-masing partikel, tetapi cukup dengan perhitungan gaya
 

F .

Mekanika Sistem Banyak Partikel 93


5.2 VEKTOR POSISI PUSAT
MASSA

Selanjutnya momentum total partikel dapat ditulis


dalam bentuk persamaan,
   
P  m1v1  m2 v 2  .........  m N v N
N

  mi vi
i 1
dimana: m1, m2, …mN, massa partikel 1, 2, … N.

vi = kecepatan partikel ke-i

ri = posisi partikel ke-i

 dri
vi 
dt
maka, 
 dP d N 
F   mi vi
dt dt i 1

d N dri
  mi
dt i 1 dt
 d 2

F  2   mi ri 
dt  i 

dengan mendefinisikan vektor posisi pusat massa R
 

R
m r  m r
i i i i

m M i

dimana, M  mi
i = massa sistem.
 

Jika, R 
m r i i

,V 
m v i i

M M

94 Mekanika Dasar dan Penerapannya




A
m a i i

M
maka,

 d 2  dP
F  2 MR 
dt dt
 d  
P  MR  MV
 dt
 dR
V ; vektor kecepatan pusat massa
dt

Momentum linier sistem banyak partikel,


Momentum total partikel merupakan hasil kali dari
massa sistem dengan kecepatan pusat massa (turunan
terhadap waktu dari vektor posisi pusat massa). Sedangkan
perubahan total momentum linier sistem sama dengan gaya
total yang bekerja pada sistem.

Dengan kata lain :


Posisi pusat massa menggambarkan gerak sistem secara
keseluruhan.

 dP
F
dt
momentum sistem akan kekal, apabila gaya total yang bekerja
pada sistem = 0.


F  0 , tidak berarti (ekivalen) bahwa sama dengan
  
F1  0, F2  0, .....FN  0 atau masing-masing partikel masih
mungkin memiliki gaya.

Mekanika Sistem Banyak Partikel 95


5.3 GAYA INTERAKSI
ANTARA PARTIKEL

Gaya yang bekerja pada sistem terdiri atas gaya


 e 
eksternal (gaya luar) F dan gaya internal yang berupa gaya
 

interaksi antara partikel Fij

F13 F23   N 
F  Fe    Fij
F12 i 1

 
F21 
1 2
Fij : gaya interaksi antara
partikel ke-i dan ke-j.
 
3 
Fii  0 :karena
tidak ada
F32 F31 interaksi antara sebuah
partikel terhadap dirinya
sendiri
 e 
F ; gaya eksternal yang dialami partikel ke-i

karena Fij ; gaya interaksi maka :
 
Fij  F ji  0
sehingga,
N N 

 ij  F ji
F
i 1

i 1
i j i j

 
1  

2
 Fij   F ji

 
1 N  
   Fij   F ji  0
2 i 1
i j
  e 
dengan kata lain F  F

96 Mekanika Dasar dan Penerapannya


Kesimpulan :
Gaya total yang bekerja pada sistem banyak partikel
sama dengan gaya eksternal yang mempengaruhi sistem
tersebut. Gaya internal tidak mempunyai gerak sistem. Jadi
kekekalan momentum linier dari sistem terjadi apabila sistem
dalam keadaan tertutup (tidak mengalami pengaruh luar).

Dari persamaan yang lalu, 


   
 d 2r  dr   dP
mi  ri Fi  mi 2i Pi  mi vi  mi i Fi  i
dt dt  dt

total gayanya,
 
 N  dPi d  dP
F   Fi     Pi 
i 1 dt dt dt
 
N
 N
dr d 
P   mi vi   mi i   mi ri
i 1 i 1 dt dt

posisi pusat massa R

 N  N
R   mi ri / M M   mi
i 1 i 1

 d  dR 
P  MR  M  MV
dt dt
Momentum sistem = massa total sistem  kecepatan pusat
massa sistem.
   
 dP d 2R dV   dV
F M 2 M  Ma a
dt dt dt dt

Tinjauan
 gaya yang bekerja:
  
F = gaya eksternal + gaya internal = F e + 12  F
i j
ij  F ji 
 (e)
=F
   e   e  
F  F e  F e    Fi Fi  Fi
i

Mekanika Sistem Banyak Partikel 97



Sistem dalam keadaan tertutup F e   0
 
F 0 , maka V = tetap

1) Pusat massa sistem bergerak dengan kecepatan tetap.


2) Sistem secara keseluruhan bergerak dengan kecepatan
tetap, tetapi masing-masing partikel bisa bergerak dengan
dipercepat.

98 Mekanika Dasar dan Penerapannya

Anda mungkin juga menyukai