Anda di halaman 1dari 4

Nama : Viomingla Christine Cahyono

NPM : 130210180031
Prodi : Kedokteran Hewan
Dosen Pengampu : DR. Togar Saragi, M.Si

Momentum Linier dan Tumbukan

 Pusat massa adalah posisi yang didefinisikan relatif terhadap suatu objek
atau sistem objek. Ini adalah posisi rata-rata dari semua bagian yang
ditimbang menurut massa mereka.

Gambar 1. Pusat massa ditandai dengan titik merah

 Momentum adalah pengukuran massa yang bergerak: berapa banyak


massa dalam berapa banyak gerakan. Biasanya diberi simbol p.
Di definisikan dengan rumus:
𝑝 = 𝑚. 𝑣

Dengan m adalah massa dan v adalah kecepatan, satuan standard untuk


momentum adalah kg m/s.
Kita kemudian dapat melihat bahwa setiap perubahan pada momentum
setelah mengalami percepatan dapat ditulis sebagai

∆𝑝 = 𝑚. 𝑣
= 𝑚. 𝑎. ∆𝑡
= 𝐹. ∆𝑡

Hukum II Newton dituliskan sebagai :

𝑑(𝑚𝑣) 𝑑𝑣
𝐹= =𝑚 = 𝑚𝑎
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pada sebuah sistem partikel yang memiliki n buah partikel, masing-masing
memiliki momentum p1, p2 , ... , pn. Jika dilihat secara kesuluruhan,
sistem partikel tersebut mempunyai momentum p,
P = m1v1 + m2v2 + ... + mnvn
Jika massa total sistem adalah M dan kecepatan pusat massanya adalah Vpm,
maka:
P = Mvpm

“Momentum total sistem partikel sama dengan perkalian massa total


sistem partikel dengan kecepatan pusat massanya”

 Kekekalan Momentum Linier


Seandainya jumlah semua gaya eksternal yang bekerja pada sistem sama
dengan nol, maka:
𝑑𝑃
= 0 , 𝑃 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑑𝑡
Bila momentum total sistem P = m1v1 + m2v2 + ... + mnvn , maka:
P = P1 + P2 +... + Pn = Konstan = P0
Momentum masing-masing partikel dapat berubah, tetapi momentum
sistem tetap konstan.
 Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat
singkat. Pada gaya konstan didefinisikan dengan rumus:

𝐽 = 𝐹. ∆𝑡

 Impuls dan Momentum


Dalam suatu tumbukan, misalnya bola yang dihantam tongkat pemukul,
tongkat bersentuhan dengan bola hanya dalam waktu yang sangat singkat,
sedangkan pada waktu tersebut tongkat memberikan gaya yang sangat
besar pada bola. Gaya yang cukup besar dan terjadi dalam waktu yang
relatif singkat ini disebut gaya impulsif.
Perubahan gaya impulsif terhadap waktu ketika terjadi tumbukan dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tampak bahwa gaya impulsif tersebut tidak konstan. Dari Persamaan
tentang hukum II Newton diperoleh:
𝑑𝑃
𝑃=
𝑑𝑡
Persamaan tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk:
𝑡2 𝑃2
∫ 𝐹𝑑𝑡 = ∫ 𝑑𝑃
𝑡1 𝑃1

F(t2-t1) = P2-P1
Hukum II Newton dapat dituliskan dengan cara:
∆𝑝
𝐹=
∆𝑡
𝐹∆𝑡 = ∆𝑝
Besaran F∆t adalah impuls J, Sehingga akhirnya diperoleh:
𝐽 = 𝐹∆𝑡 = ∆𝑃 = 𝑃2 − 𝑃1
Teorema Impuls-Momentum: Impuls dari sebuah gaya sama dengan
perubahan momentum partikel

 Kekekalan Momentum dalam Tumbukan

Gaya pada Tumbukan


Dua buah partikel saling bertumbukan. Pada saat bertumbukan kedua
partikel saling memberikan gaya (aksi-reaksi). F12 merupakan gaya yang
bekerja pada partikel 2 oleh partikel 1.
Perubahan momentum pada partikel 1:
𝑡2
∆𝑃1 = ∫ 𝐹12 𝑑𝑡 = 𝐹12 ∆𝑡
𝑡1
Perubahan momentum pada partikel 2:
𝑡2
∆𝑃2 = ∫ 𝐹21 𝑑𝑡 = 𝐹21 ∆𝑡
𝑡1
Karena F21 = -F12 maka:
∆p1 = -∆p2
Momentum total sistem: P = p1 + p2 dan perubahan momentum total
sistem:
∆P = ∆p1 + ∆p2 = 0

Kekekalan Momentum: “Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja,


maka tumbukan tidak mengubah momentum total sistem”.

 Tumbukan Satu Dimensi


Tumbukan dinbedakan menjadi tiga jenis yaitu tumbukan elastik (lenting),
tumbukan tidak elastik (tidak lenting), dan tumbukan tidak elastik
sempurna.
- Tumbukan Elastik, tumbukan yang tidak kehilangan energi kinetik
setelah terjadi tumbukan tersebut yang berarti energi kinetik sistem
kekal.

Berdesarkan kekekalan momentum:


m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
dan dari kekekalan energi kinetik:
½ m1v12 + ½ m2v22 = ½ m1v’1 + ½ m2v’22
Maka akan menghasilkan:
v1 – v2 = v’2 – v’1
- Tumbukan Tidak Elastik, kekekalan energi tidak berlaku.

Dengan begitu, persamaan pada tumbukan elastis dimodifikasi:


𝑣′2 − 𝑣′1
=𝑒
𝑣1 − 𝑣2

e merupakan nilai koefisien resistusi. Beberapa nilai e dan


hubungannya dengan elastisitas tumbukan yaitu:
1. e = 1 untuk tumbukan elastis
2. 0 < e < 1 untuk tumbukan tidak elastis
3. e = 0 untuk tumbukan tidak elastis sempurna
- Tumbukan tidak Elastis Sempurna, terjadi setelah kedua benda
bersatu dan bergerak bersama-sama. Persamaan didefinisikan:
m1v1 + m2v2 = (m1+m2)v’

Sumber : UNY dan www.khanacademy.org

Anda mungkin juga menyukai