PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sebelum kita mengetahui latar belakang pembahasan momentum dan Impuls
maka terlebih dahulu kita pahami apa yang dimaksud dengan Momentum dan Impuls.
Momentum adalah momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan
lurus. Impuls adalah besaran vektor yang arahya sejajar dengan arah gaya dan
menyebabkan perubahan momentum.
Pernahkah Anda menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan? Apa yang
terjadi ketika dua kendaraan bertabrakan, kondisi mobil atau sepeda motor mungkin
hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara
kedua kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut. Berdasarkan definisi di
atas, momentum dan implus sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, maka penting
bagi kita untuk mempelajari momentum dan implus untuk mengetahui sebab akibat dari
setiap kejadian dalam kehidupan sehari-hari.
1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1. Pengertian Momentum dan Impuls ?
1.2.2. Apakah hubungan Momentum dan Impuls ?
1.2.3. Bagaimana penerapan konsep Hukum Kekekalan Momentum ?
1.2.4. Apakah Hubungan Momentum dengan Hukum II Newton ?
1.2.5. Apakah Hubungan Momentum dengan Energi Kinetik ?
1.2.6. Apakah hubungan Momentum dengan Tumbukan ?
1.2.7. Apakah penerapan Momentum dan Impuls terdapat dalam Kehidupan Seharihari?
1.3.
Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian Momentum dan impuls.
1.3.2. Untuk mengetahui hubungan Momentum dan impuls.
1.3.3. Mengetahui penerapan konsep Hukum Kekekalan Momentum.
1.3.4. Mengetahui hubungan Momentum dengan Hukum II Newton.
1.3.5. Mengetahui hubungan Momentum dengan Energi Kinetik.
1.3.6. Mengetahui hubungan Momentum dengan Tumbukan.
1.3.7. Mengetahui penerapan Momentum dan Impuls dalam Kehidupan Sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.
PENGERTIAN MOMENTUM
Momentum merupakan sebagai ukuran kesungkaran sesuatu benda di gerakan
maupun di berhentikan. momentum sering disebut sebagai jumlah gerak. Momentum
suatu benda yang bergerak didefinisikan sebagai hasil perkalian antara massa dengan
kecepatan benda. Secara matematis dirumuskan:
P = m.v
Keterangan :
P : momentum (kg m/s)
m : massa benda (kg)
v : kecepatan benda (m/s)
Jika kita perhatikan persamaan di atas maka kita dapat menentukan jenis besaran
momentum. Massa m merupakan besaran skalar dan kecepatan v adalah besaran vektor,
berarti momentum merupakan besaran vektor. Dimana arah p searah dengan arah vektor
kecepatan (v). Jadi momentum adalah besaran yang dimiliki oleh sebuah benda atau
partikel yang bergerak. oleh karena itu jika ada beberapa vektor momentum dijumlahkan,
harus dijumlahkan secara vektor. Misalkan ada dua buah vektor momentum p dan p
1
2
membentuk sudut , maka jumlah momentum kedua vektor harus dijumlahkan secara
2
vektor, seperti yang terlihat dari gambar vektor. Besar vektor p dirumuskan sebagai
berikut :
p= p12+ p 22+2 p1 p2 cos
I : Impuls (Ns)
F : Gaya (N)
t : Waktu (s)
Suatu artikel yang bermassa m bekerja gaya F yang konstan, maka setelah waktu
t partikel tersebut bergerak dengan kecepatan Vt = Vo + a t seperti halnya materi
GLBB (gerak lurus berubah beraturan).
Menurut hukum ke-2 Newton :
F=
m . apersamaan tersebut maka diperoleh :
Dengan subsitusi
kedua
Keterangan:
m : massa (kg)
V1 : kecepatan awal (m/s)
I = F . t = m.v2 m.v1
V2 : kecepatan akhir (m/s)
2.2.
benda yang bermassa m, mula-mula bergerak dengan kecepatan v 1, karena suatu gaya F,
kecepatannya berubah menjadi v2. Benda tersebut mengalami perubahan momentum p.
F
v1
v2
Keterangan :
I = Impuls (kg.m/s)
p = perubahan momentum (kg.m/s)
p1 = momentum mula-mula (kg.m/s)
p2 = momentum akhir (kg.m/s)
v1 = kecepatan mula-mula (m/s)
v2 = kecepatan akhir (m/s)
Impuls juga dapat ditentukan dengan cara grafis, yaitu :
Impuls = luas daerah dibawah grafik F-t
2.3.
v1
v2
m2
* Setelah tumbukan ;
v1
m1
m2
v2
v2
2.4.
antara
resultan
gaya
dengan
perubahan
momentum.
Jika terdapat resultan gaya bekerja pada sebuah benda yang pada mulanya diam maka
benda tersebut bergerak. Sebelum bergerak, benda tidak mempunyai momentum.
Setelah bergerak, benda mempunyai momentum. Dapat dikatakan bahwa adanya
resultan gaya yang bekerja pada benda menyebabkan momentum benda berubah
selama selang waktu tertentu. Dengan kata lain, laju perubahan momentum suatu
benda
sama
dengan
resultan
gaya
yang
bekerja
pada
benda
tersebut.
Persamaan 1.1 merupakan bentuk lain dari hukum II Newton, yang menjelaskan
hubungan antara resultan gaya dengan laju perubahan momentum benda, baik ketika
massa
benda
tetap
maupun
ketika
massa
benda
berubah.
2.5.
adalah
1
Ek = mv2
2
Besarnya ini dapat dinyatakan dengan besarnya momentum linear p, dengan mengalikan
m
m
1
1
m 1 m2 v 2 1 p2
Ek = mv2= mv 2 =
=
2
2
m 2 m
2m
2.6.
persinggungan dengan benda lain sehingga saling memberikan gaya, dan arah gerak dan
kecepatannya berimpit dengan garis penghubung titik berat kedua benda.
Ada tiga jenis tumbukan sentral lurus, yaitu :
1. Tumbukan lenting sempurna
Pada tumbukan ini berlaku :
a.
b.
m1.v12+m2.v22=m1.v12+m2.v22
c.
'
'
(v1 v 2)
v1 v2
e=
2. Tumbukan lenting sebagian
Pada tumbukan ini berlaku:
a.
b.
c.
b.
c.
d.
h
h
kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan = nol (lantai diam), sehingga:
vl = vl = 0
2.g.h
vb =
ke bawah
ke atas
10
'
(vb vl )
vb vl
e=
'
2.g .h'
2.g .h
vb
e=
=
h'
h
e=
Keterangan :
h = tinggi bola dijatuhkan
h = tinggi pantulan bola
vl = kecepatan lantai sebelum tumbukan
vl = kecepatan lantai setelah tumbukan
vb = kecepatan bola sebelum tumbukan
vb = kecepatan bola setelah tumbukan
e = koefisien restitusi.
2. Ayunan Balistik
Ayunan balistik merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan peluru.
Tali
Peluru
balok
h
11
Sebuah balok diam, tertembak peluru dan bersarang didalamnya. Akibatnya balok dan
peluru bergerak (berayun) setinggi h dengan sudut . Hal ini disebabkan karena energi
kinetik peluru berubah menjadi energi potensial balok balistik. Dari gambar diperoleh :
balok mula-mula diam, sehingga kecepatan balok sebelum tumbukan dengan peluru
vb = 0
peluru bersarang di dalam balok, sehingga kecepatan peluru dan balok setelah
tumbukan adalah sama (vb = vp = v)
dari kedua hukum di atas diperoleh kecepatan peluru saat mengenai balok adalah :
m p mb
vp =
mp
x 2.g .h
12
M.v1 = m.v2
M = massa roket
M = massa bahan bakar gas
v1 = kecepatan roket naik
v2 = kecepatan semburan gas keluar tabung
2.7.
4. Ayunan Balistik
Untuk menghitung kecepatan peluru yang melesat dari sebuah senapan dan
menumbuk balok yang tergantung pada seutas tali (bandul).
Peluru bersarang pada bandul
Peluru menembus bandul
Contoh Penerapan dalam kehidupan sehari-hari konsep dari Impuls :
1. Sarung Tinju
Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? nah, sarung tinju yang dipakai oleh
para petinju itu berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls. ketika petinju
memukul lawannya, pukulannya tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama.
Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya impuls yang bekerja juga makin kecil.
Makin kecil gaya impuls yang bekerja maka rasa sakit menjadi berkurang.
2. Palu atau pemukul
Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja,tetapi dibuat dari besi ? tujuannya
supaya selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls yang
dihasilkan lebih besar. Kalau gaya impulsnyabesar, maka paku, misalnya, akan
tertanam lebih dalam.
3. Matras
Matras sering dipakai ketika olahraga atau biasa dipakai para pejudo. Matras
dimanfaatkan untuk memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls, sehingga
tubuh kita tidak terasa sakit ketika dibanting. Bayangkanlah ketika dirimu dibanting
atau berbenturan dengan lantai? Ini disebabkan karena waktu kontak antara tubuhmu
dan lantai sangat singkat. Tapi ketika tubuh dibanting di atas matras maka waktu
kontaknya lebih lama, dengan demikian gaya impuls yang bekerja juga menjadi lebih
kecil.
4. Helm
Kalau anda perhatikan bagian dalam helm, pasti anda akan melihat lapisan
lunak. Seperti gabus atau spons, lapisan lunak tersebut bertujuan untuk memperlama
waktu kontak seandainya kepala anda terbentur ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika
14
tidak ada lapisan lunak tersebut, gaya impuls akan bekerja lebih cepat sehingga
walaupun memakai helm, anda akan pusing-pusing ketika terbentur aspal.
BAB III
CONTOH SOAL
1. Sebuah benda bermassa 1 ton, bergerak dengan kecepatan 90 km/jam. Berapa momentum
yang dimiliki benda tersebut?
Jawab:
Diketahui: m = 1 ton 1000 kg
V = 90 km/jam 25 m/s
Dit : P = ......?
Penye:
P = m .v
= 1000 . 25
= 25.000 Ns
2. Ada sebuah benda yaitu benda A bermassa 2 kg, bergerak kekanan dengan kelajuan 10
m/s. Benda B yang bermassa 7 kg bergerak kekiri dengan kelajuan 4 m/s. Tentukan:
a. Momentum benda A
b. Momentum benda B
c. Momentum total benda A dan B
Jawab:
Diketahui:
Benda A m = 2 kg
V = 10 m/s
Benda B m = 7 kg
V = 4 m/s
a. Momentum benda A
P=m.v
= 2 . 10
= 20 Ns
b. Momentum benda B
P=m.v
=7.4
= 28 Ns
c. Momentum total benda A dan B
P total = PA + PB
= 20 + 28
= 48 Ns
3. Sebuah bola ditendang dengan gaya sebesar 48N dalam waktu 0,8 sekon. Berapakah
besar impuls pada saat kaki menyentuh bola.
Jawab:
Diketahui: F = 48N
15
t = 0,8 s
Dit : I = ......?
Penye:
I = F . t
= 48 x 0,8
= 38,4 N
4. Sebuah benda diam yang memiliki massa 500 g, setelah mendapat gaya, kecepatannya 25
m/s. Berapa besar impuls tersebut?
Jawab:
Diketahui: m = 500 g 0,5 kg
V2 = 25 m/s
V1 = 0 m/s
Dit : I = ..?
Penye : I = m . V2 - m . V1
= 0,5 . 25 0,5 . 0
= 12,5 Ns
5. Dalam sebuah permainan sepak bola, seorang pemain melakukan tendangan pinalti. Tepat
setelah ditendang bola melambung dengan kecepatan 60 m/s. Bila gaya bendanya 300 N
dan sepatu pemain menyentuh bola selama 0,3 s maka tentukan:
a. Impuls yang bekerja pada bola
b. Perubahan momentumya,
c. Massa bola
Jawab:
V0 = 60 m/s
F = 300 N
t = 0,3 s
a. Impuls yang bekerja pada bola sebesar:
I = F . t
= 300 . 0,3
= 90 Ns
b. Perubahan momentum bola sama dengan besarnya impuls yang diterima:
p = 90 kg m/s
c. Massa bola dapat ditentukan dengan hubungan berikut:
p = I
16
m . v = 90
m . (60-0) = 90
90
m = 60
m = 1,5 kg
6. Sebuah peluru dengan massa 50 g dan kecepatan 1.400 m/s mengenai dan menembus
sebuah balok dengan massa 250 kg yang diam di bidang datar tanpa gesekan. Jika
kecepatan peluru setelah menembus balok 400 m/s, maka hitunglah kecepatan balok
setelah tertembus peluru!
Jawab:
Diketahui:
m1 = 50
g = 0,05 kg
V1 = 1.400 m/s
V2 = 0
V1 = 400 m/s
V2 = ......?
m1 . v1 + m2 . v2
=
0,05 . 1.400 + 250 . 0
=
70
=
V2
=
V2
=
m1 . v1 + m2 . v2
0,05 . 400 + 250 . v2
20 + 250 v2
(70 - 20) : 250
0,2 m/s
17
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa momentum didefinisikan
sebagai hasil perkalian antara massa dengan kecepatannya, impuls didefinisikan sebagai
hasil kali gaya dengan selang waktu kerja gayanya.
Hukum kekekalan momentum suatu benda dapat diturunkan dari persamaan
hukum kekekalan energi mekanik suatu benda tersebut.
Apabila dua buah benda bertemu dengan kecepatan relatif maka benda tersebut akan
bertumbukan. dan tumbukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu lenting sempurna dan tak
lenting. Pada tumbukan lenting sempurna energi kinetik benda tidak ber kurang atau berubah
menjadi energi lain, pada tumbukan tak lenting energi kinetik benda sebagian berubah
menjadi energi lain seperti energi bunyi, energi panas, dll.
Adapun penerapan momentum dan impuls dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Prinsip Peluncuran roket, Senapan atau Meriam, Orang melompat dari perahu, Ayunan
Balistik, Sarung tinju, Palu atau Alat pemukul, Matras, dan Helm.
18
DAFTAR PUSTAKA
19