Anda di halaman 1dari 9

MINI RISET

PRODI ILMU KEOLAHRAGAAN

Disususn Oleh :

Susi Ikesari Unedo Br. Hotang

(6193321016)

PKO E

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIH OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang masalah
Diantara sekian banyak penemuan manusia dlam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum
mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah.Masalah itu ialah
maslah asal-usul manusia.Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolidu yang
mengatakan bahwa manusia berasal dari bentuk maupun kemampuan yang sederhana
kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusa seperti sekarang ini.Hal ini
biperjuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil-fosil seperti jenis
Phiteccanthropus dan Meghanthropus. Di lain pihak, bnyak ahli agama yang menetang
adanya proses evolusi manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan
informasi yang terdapat pada Kitab Suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa
manusia pertama adalah Adam.Sehingga sangat penting untuk memahami bagaimana
asal-usul manusia yang sebenarnya.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan
dirinya.Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan
nalurinya serta mampu memguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang
dimikinya.Hal ini berbeda dengan binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama
makhluk alamiah dengan manusia dia tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan
nalurinya dan terikat erat oleh alam sekitarnya. Manusia diciptakan oleh Tuhan, berasal
dari debu tanah, dan diberi nafas kehidupan, sehingga manusia menjadi makhluk yang
paling sempurna dari makhluk lainnya yang diciptakan oleh Tuhan.Oleh karena itu,
manusia patut bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan. Gereja Katolik
percaya bahwa seluruh umat manusia diturunkan dari Adam dan Hawa, “Magisterium
Gereja Katolik mengajarkan tentang dosa asal, yang berasal dari dosa yang dilakukan
oleh seorang Adam [manusia pertama], dan yang diturunkan kepada semua orang….”
(Paus Pius XII, Humani Generis 37). Artinya, Gereja Katolik mengajarkan 5 monogenism
dan menolak polygenism; sebab kita percaya bahwa semua manusia diturunkan dari
sepasang manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa.

2
2. Tujuan
 Untuk mengetahui pegertian manusia

 Untuk mengetahui asal-usul manusia menurut pandangan agama dan para ahli

 Untuk mengetahui tujuan manusia berada di dunia menurut pandangan agama


Katolik
 Untuk mengetahui pandangan manusia dalam kebudayaan Ibrani

1. Sistematika Pelaporan

Di dalam buku The Catechism Explained -An Exhaustive Explanation of


the Catholic Religion, karangan Spirago- Clarke, hal. 256 disebutkan bahwa segera
setelah kematian, maka jiwa kita akan diadili, yang dikenal dengan sebutan Particular
Judgment (Pengadilan Khusus). Pengajaran ini sesuai dengan ajaran St. Agustinus, yang
mengatakan “Begitu jiwa meninggalkan tubuh, maka jiwa tersebut diadili”.Hal ini sesuai
juga dengan pengajaran di Alkitab, seperti yang kita lihat pada kisah yang dialami oleh
Lazarus dan orang kaya itu setelah kematian mereka (lih. Luk 16:16-31). Rasul Paulus
mengajarkan, “…manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu
dihakimi.” (Ibr 9: 27). Maka di saat kematian kita kita akan diminta pertanggungan jawab
atas urusan kita (lih. Luk 16:2).
Jika Tuhan sendiri mengajarkan 13 bahwa gaji pekerja tidak boleh ditunda (lih Im
19:13), maka Ia sendiri pasti memenuhi peraturan tersebut, dan Ia akan memberi
penghargaan kepada mereka yang telah melakukan tugasnya di dunia dengan setia seturut
perintah-perintah-Nya. Maka seperti kata St. Ambrosius, “Kematian adalah penghargaan
perbuatan baik, mahkota dari panen.” Tuhan Yesus akan duduk sebagai Hakim (lih. Yoh
5:22). Pada Perjamuan Terakhir, Yesus berjanji kepada para rasul-Nya untuk datang
kembali setelah kenaikan-Nya ke surga dan untuk membawa mereka kepada diri-Nya
(lih. Yoh 14:3). Setelah dihakimi, jiwa orang yang meninggal akan masuk surga (jika ia
sempurna), atau masuk neraka (jika ia meninggal dalam keadaan berdosa berat), atau
masuk Api Penyucian (jika ia meninggal dalam keadaan berdamai dengan Allah, namun
masih harus dimurnikan terlebih dahulu.

3
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Asal-usul Manusia Menurut Agama Katolik Gereja
berdasarkan amanat Kitab Suci - membeberkan beberapa ajaran iman yang
berhubungan dengan Adam dan Hawa. Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang
diciptakan Allah dan ditempatkan di taman Firdaus. Keduanya diakui sebagai pasangan
suami-isteri pertama yang menurunkan segenap umat manusia.Mereka adalah leluhur
umat manusia.Kecuali itu, Gereja mengajarkan bahwa dosa yang mencekam seluruh umat
manusia hingga kini diwariskan oleh Adam dan Hawa.Yesus Kristus, Putera Allah,
menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa yang
diwariskan Adam dan Hawa. Oleh Adam, dosa masuk ke dalam dunia, tetapi oleh Yesus
Kristus, Adam Kedua, manusia diselamatkan dari belenggu dosa. Dalam perjanjian Lama
kata Adam (yang berhubungan dengan kata adama: 'yang dari tanah') kadang-kadang
berarti 'manusia yang diciptakan Allah' (Kej 4:25; 5:1,3-5; 1 Taw 1:1; Tob 8:6; Sir
49:16). Tetapi pada dasarnya Adam berarti 'manusia', 'manusia pada umumnya' (bdk. Kej
1:26-27; Ayb 14:1; Mzm 8:5; 104:14 dst.). Melalui penyusunan cerita Firdaus, Adam
dipandang sebagai 'seorang laki-laki' (Kej 2-4), dan dipakai sebagai 'nama pribadi
manusia yang pertama' (Kej 4:25-5: 5).Dalam Perjanjian Baru, disamping beberapa ayat
yang menggambarkan pribadi Adam sebagai moyang semua manusia (Luk 3:38; Yud 14;
Kis 17:26), atau pun makna perkawinan Kristen (Kej 2:24; Mat 19:46; Ef 5:31), pribadi
Adam disoroti dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Sedangkan Hawa, adalah
perempuan pertama. Ia diciptakan Tuhan dari tulang rusuk Adam.
Nama Hawa dikaitkan dengan kata kerja Ibrani 'haya' yang berarti 'hidup':
"(perempuan) yang hidup, ibu orang-orang hidup." Menurut iman-kepercayaan kita,
Adam dan Hawa diciptakan Allah menurut citra-Nya.Adam diciptakan dari debu tanah,
sedangkan Hawa diciptakan dari sebuah tulang rusuk Adam. Tuhan mencintai mereka
melebihi semua ciptaan lainnya. Tuhan mencita-citakan agar mereka hidup berbahagia
bersama-Nya, saling mencintai dan mencintai Tuhan. Panggilan untuk hidup di dalam
cinta diwujudkan dengan terciptanya manusia sebagai pasangan, pria dan wanita. Tuhan
menciptakan Hawa sebagai pendamping dan pelengkap yang sejajar bagi Adam. Alkitab
menggambarkan kesejajaran itu dengan cerita penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam:
"Ketika Adam tidur, Tuhan mengambil salah satu rusuknya dan menutup tempat itu
dengan daging. 8 Lalu Tuhan membentuk rusuk itu menjadi seorang wanita." (bdk Kej
2:21-23) Tulang rusuk terletak di bagian tengah tubuh. Hal itu berarti Hawa sederajat

4
dengan Adam dalam hal martabat sebagai rnanusia, meskipun secara hakiki keduanya
berbeda satu sama lain. Pasangan manusia pertama ini sangat berbahagia karenanya
sehati sejiwa dan erat dengan Tuhan. Mereka kudus dan karenanya tiada rasa malu di
antara mereka, sekalipun mereka telanjang. Tetapi Alkitab selanjutnya menggambarkan
bahwa keduanya kemudian melanggar perintah Allah, yaitu memakan buah 'pohon
pengetahuan baik dan jahat', karena godaan setan. Mereka berdosa: 'dosa ingin menjadi
serupa dan sederajat dengan Allah, Penciptanya'. Mereka ingin menjadi mahatahu seperti
Allah. Ketidak taatan mereka itulah akhirnya membawa dosa dan maut bagi semua
manusia di kemudian hari.Meskipun demikian cintakasih Allah kepada mereka tidak
pernah sirna oleh kedosaan mereka.Cintakasih Allah ternyata jauh melebihi kejahatan
dosa manusia. Hal ini tampak di dalam janji Allah untuk mengutus seorang penyelamat
yang akan lahir dari seorang wanita. Dalam pribadi Yesus Kristus, yang lahir dari
perawan Maria, janji Allah itu terpenuhi.Dengan demikian, kecongkakan dan kekurang
percayaan Hawa yang melahirkan malapetaka kematian dihapus oleh kepercayaan,
ketaatan dan kerendahan hati Perawan Maria.Melalui Maria dan Puteranya Yesus Kristus,
jalan kepada Allah yang terputus oleh dosa Adam dan Hawa ditemukan kembali.
Di sinilah terlihat nilai positif dari 'dosa manusia pertama', yaitu bahwa dosa Adam
dan Hawa ternyata mendatangkan anugerah terbesar Allah kepada umat manusia, yakni
'pengutusan Yesus Kristus' sebagai Penebus dosa manusia. 'Dosa Adam' menjadi 'felix
culpa' (dosa yang membahagiakan) karena, mendatangkan Yesus Kristus - Adam
Kedua.Oleh perbuatan Adam (pertama) dosa masuk ke dalam dunia, tetapi oleh perbuatan
Yesus Kristus, Adam Kedua, keselamatan datang ke dalam dunia.Adam diciptakan untuk
mempersiapkan kedatangan 'Adam Sejati', yaitu Yesus Kristus, Penebus dunia. Dengan
demikian, kisah Adam dan Hawa juga terjadi seperti adanya, yaitu bahwa ada sepasang
manusia yang diciptakan Allah, dengan jiwa manusia yang diciptakan langsung oleh
Allah.
Kitab Suci mengatakan bahwa tubuh manusia dibentuk dari material yang sudah ada
(debu tanah) namun jiwanya langsung dihembuskan oleh Tuhan. Dengan demikian,
seandainya dapat dibuktikan bahwa ada mahluk lain yang 9 konon menyerupai manusia
(tapi bukan manusia) dan berevolusi menjadi semakin mirip dengan manusia, yang ada
sebelum manusia Adam dan Hawa, hal itu tetap tidak menyalahi interpretasi dari Kitab
Kejadian (dalam hal ini jika perikop tersebut diartikan secara allegoris. Namun untuk
mengatakan demikian, tentu harus ada buktinya terlebih dahulu secara ilmiah bahwa
memang terjadi proses evolusi tersebut. Kitab Kejadian mencatat tubuh manusia

5
diciptakan dari materi yang sudah ada -dalam hal ini debu tanah, namun pada saat
penciptaan Adam dan Hawa, Allah mengubah materi/ tubuh yang sudah ada tersebut
menjadi tubuh yang layak untuk menerima jiwa manusia.
Sedangkan jiwa manusia diciptakan langsung oleh Tuhan dari ketiadaan. b. Asal –
Usul Manusia menurut Toeri Sains Teori yang pertama dapat dikenal dari Aristotle (322-
384M) yang disebut sebagai teori Abiogenesis atau Generasio Spontanea.Menurut teori
ini semua yang hidup muncul secar terus menerus dari yang mati atau materi. Namun
teori ini diragui oleh Lazardo Spanlazani, Frencesco Redi (dari Itali) dan Louise Pasteur
(dari Perancis), berhasil membuktikan bahwa makhluk hidup tidak dari materi yang mati.
Semenjak itu pada tahun 1860, telah muncul teori baru yang menyatakan bahwa semua
makhluk yang hidup berasal dari yang hidup sebelumnya (omne vivum ex vivo). Setelah
itu muncul teori evolusi baru yang dipelopori oleh seorang ahli zoologi bernama Charles
Robert Darwin (1809-1882).Pada hakikatnya merupakan kelanjutan sahaja dari teori
“omne vivum ex vivo”. Dalam teorinya ia mengatakan : “Suatu benda (bahan) mengalami
perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan”. Kemudian ia
memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia. Manurut Darwin
manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut
secara teratur oleh hukum-hukum mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan.
Kemudian lahirlah suatu pengertian bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan
hasil evolusi dari kera-kera besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun-tahun
dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna. Tetapi dalam hal ini Darwin sendiri
kebingungan karena ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mengalami evolusi dan
tetap dalam keadaan seperti semula. 10 Hal ini merupakan kelemahan teori yang
dikemukakan oleh Darwin. Karena tidak ada titik temua antara teori yang ada dengan
kenyataan. Sebagai contoh, para ahli zoologi sangat akrab dengan suatu species yang
bernama panchronic,contohnya seperti ganggang biru, opossum (sejenis tupai), dan
coelancanth (ikan dari Coelancanthiforneae yi Latimeria chalumuae dari Afrika) yang
telah muncul sejak 300jt tahun yang lalu yang tetap sama sepanjang masa. Di dalam
teorinya, Darwin berpendapat bahwa manusia bearasal dari perkembangan makhluk
sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang menjadi hewan kera tingkat tinggi
sampai akhirnya menjadi manusia. Namun banyak juga ahli yang mengatakan bahwa
teori yang dianggap ilmiah itu ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan
tidak dapat dibuktikan. Teori Darwin ini lambat laun digugurkan oleh para ilmuan-ilmuan
modern yang disebabkan karena kegagalan Darwin dalam menjelaskan mekanisme

6
trandormasi gen dari DNA kera menjadi manusia. Hal ini dapat dilihat melalui diagram
yang dibuat oleh Washburn (1960). Persoalan jika benar manusia berasal dari kera
mengapa manusia tidak berubah menjadi kera dan begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu,
manusia dan kera berbeda dan teori ini tidak relevan.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia adalah hasil ciptaan Allah (Kejadian 1:26-27; 2:7) Manusia bukanlah
“pletikan” Allah, jelmaan dari sebagian diri Allah, bukan pula anak dalam arti biologis
yang keluar dari diri Allah. Manusia adalah mahluk yang riil ada, hasil karya dari tangan
agung Sang Khalik. Untuk ini harus dicamkan bahwa manusia bagaimanapun berbeda
dengan Allah. Allah adalah khalik dan manusia adalah hasil karyaNya. Manusia
merupakan makhluk ciptaan Allah yang sempurna yang memiliki akal dan mampu
berpikir, dan miliki tubuh jasmani yang fana atau tidak kekal. Gereja - berdasarkan
amanat Kitab Suci - membeberkan beberapa ajaran iman yang berhubungan dengan
Adam dan Hawa. Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang diciptakan Allah dan
ditempatkan di taman Firdaus. Keduanya diakui sebagai pasangan suami-isteri pertama
yang menurunkan segenap umat manusia. Mereka adalah leluhur umat manusia. Menurut
iman-kepercayaan kita, Adam dan Hawa diciptakan Allah menurut citra-Nya. Adam
diciptakan dari debu tanah, sedangkan Hawa diciptakan dari sebuah tulang rusuk Adam.
Tujuan manusia berada di dunia ini adalah untuk melihat kebaikan kasih Allah dan untuk
mendapatkan kebahagiaan kekal-Nya di surga

8
DAFTAR PUSTAKA
http://faustinaabi82.blogspot.com/2016/10/makalah-hakekat-manusia-menurut.html
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/
http://googleweblight.com/?lite_url=http://bebibandel.blogspot.com/2010/02/makalah-
asal-usulmanusia.html https://pondokrefleksi.wordpress.com/2014/03/09/martabat-
manusia-menurut-pandangankristiani/

Anda mungkin juga menyukai