:
ANGELIA EKANINGTYAS
17101105080
BRIGITA MICHELLE LUNTUNGAN
17101105041
GABRIELLA MILLENIA RUNTU
17101103016
TRISKA LAMBA
17101102014
VITRAIL GLORIA NANCY MAIRI
17101106020
YOSEP RUDOL PARINDING
17101101015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan
anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Pendidikan
Agama Katolik dengan judul “Manusia“.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Katolik dan mengajak serta menambah wawasan pembaca
untuk mengetahui lebih dalam tentang manusia, khususnya sejarah tentang manusia dari
berbagai macam pandangan, baik menurut para ahli, maupun menurut kitab suci.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih terbatas dan jauh dari kata
sempurna, karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun, untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Hal.
A. Kesimpulan .............................................................................................
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Siapakah manusia?
2. Darimana manusia berasal?
3. Untuk apa manusia berada di dunia?
4. Pandangan tentang manusia dalam kebudayaan Ibrani.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pegertian manusia
2. Untuk mengetahui asal-usul manusia menurut pandangan agama dan para ahli
3. Untuk mengetahui tujuan manusia berada di dunia menurut pandangan agama
Katolik
4. Untuk mengetahui pandangan manusia dalam kebudayaan Ibrani
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANUSIA
c. Basar:
1. Basar dalam bahasa sehari-hari berarti daging, dalam arti yang konkret,
dibedakan dari tulang, misalnya.
2. Namun kata ini juga dipakai untuk menyebut keseluruhan manusia (maka
di sini, bukan manusia mempunyai basar, tetapi manusia adalah basar.
Dalam konteks ini, manusia disebut basar, dalam pengertian dia mahluk
lemah dan fana, yang hidupnya akan berlalu, khususnya berhadapan
dengan Allah.
3. Basar juga mempunyai arti lain yang penting, yakni keluarga (saudara),
kekerabatan. Maka bagi orang Ibrani, yang lebih ditekankan adalah
manusia sebagai ens sociale, sebagai mahluk sosial.
Leb atau Lebab menunjuk kepada salah satu organ sentral dalam tubuh
manusia. Maka tidak mudah tentu untuk menunjuk organ mana dalam diri
manusia, yang dapat menerjemahkan kata ini dalam bahasa Indonesia.
1. Dalam sebuah pengertian yang lebih umum dan figuratif, leb atau lebab
lebih cocok untuk diterjemahkan dengan pengertian kata hati dalam
bahasa Indonesia. Karena pengertian kata hati dalam bahasa Indonesia
lebih figuratif, merujuk kepada inti pribadi manusia, dan menggambarkan
fungsi sentral dalam hidup manusia (tidak merujuk pada salah satu organ
tubuh saja). Leb atau lebab adalah manusia yang berakal budi, manusia
yang mempunyai pengertian dan kebijaksanaan. Leb atau Lebab adalah
manusia yang berpikir dan selanjutnya juga yang membuat keputusan.
Jadi, leb atau lebab ini menyebut manusia, sejauh ia berakal budi
(berpikir) dan berkehendak (membuat pertimbangan) dalam mengambil
keputusan.
2. Secara antropologis, leb atau lebab ini menyebut manusia yang emosional
(bergembira dan bersusah).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
http://faustinaabi82.blogspot.com/2016/10/makalah-hakekat-manusia-menurut.html
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/
http://googleweblight.com/?lite_url=http://bebibandel.blogspot.com/2010/02/makalah-
asal-usul-manusia.html
https://pondokrefleksi.wordpress.com/2014/03/09/martabat-manusia-menurut-
pandangan-kristiani/