PENGANGKATAN
Kedatangan kedua Tuhan Yesus Kristus menjadi sebuah pengharapan bagi orang-orang
percaya. Pengharapan akan kedatangan Yesus yang kedua ini adalah aspek yang paling
penting dari eskatologi Perjanjian Baru. Anthony Hoekema menjelaskan bahwa sedemikian
pentingnya doktrin ini sehingga iman jemaat Perjanjian Baru didominasi oleh pengharapan
ini.1 Jika Perjanjian Baru ditelaah lebih mendalam, maka berita tentang kedatangan Kristus
Kedatangan Kristus yang kedua ini sering disebut dengan istilah Parousia.2Salah satu
peristiwa yang akan mewarnai parousia adalah pengangkatan. Pengangkatan adalah peristiwa
di mana orang-orang percaya akan diangkat dalam awan-awan permai bersama dengan Yesus
Kristus. Namun, pemahaman ini masih menimbulkan banyak pertentangan. Oleh sebab itu,
melalui tulisan ini, akan dipaparkan tentang pengertian, waktu terjadi, orang-orang yang akan
A. PENGERTIAN
Pengangkatan (rapture) adalah tahap pertama dari kedatangan Yesus yang kedua. 4
Tahapan yang kedua adalah tahap di mana Kristus akan menegakkan kerajaan seribu tahun
1
Anthony Hoekema, Alkitab dan Akhir Zaman, (Surabaya : Momentum, 2014), 147
2
Hoekema, Alkitab, 150
3
Hoekema (223) menjelaskan bahwa kaum dispensasionalisme adalah sebuah pendekatan teologi
terhadap Alkitab yang membagi rahasia sejarah dalam sejumlah periode waktu tertentu atau dispensasi di mana
dalam masing-masing periode waktu tersebut, Allah berinteraksi dengan manusia denga cara yang berbeda-
beda. Dispensasi yang terakhir, menurut pandangan ini adalah seribu tahun pemerintahan Kristus di bumi.
4
Kelompok ini terkadang berusaha menjaga kesatuannya dengan mengatakan bahwa kedua kali
kedatangan Kristus hanyalah sekedar dua aspek dari peristiwa besar itu. Namun, mereka tetap mengatakan
bahwa kedua peristiwa besar itu berbeda dan terpisah selama beberapa tahun, serta masing-masing mempunyai
tujuannya sendiri-sendiri, maka keduanya tak mungkin dianggap sebagai satu peristiwa tunggal. (Hoekema, 70)
1
yang disebut sebagai kembalinya Kristus (return).5 Pada saat tahapan pertama
(pengangkatan) ini terjadi, Kristus tidak akan turun hingga ke bumi, namun Kristus hanya
akan berada di awan-awan saja. Bersamaan dengan hal ini, maka semua orang percaya
yang sejati akan mengalami kebangkitan. Pada saat peristiwa kebangkitan ini selesai,
orang-orang percaya yang masih hidup akan dalam sekejap mata diubah dan dimuliakan,
maka setelahnya terjadilah proses pengangkatan semua umat Allah, yakni mereka yang
percaya dan telah dibangkitkan serta yang telah diubahkan akan diangkat ke awan-awan di
mana Kristus berada untuk berjumpa dengan Dia. Seluruh orang percaya yang diangkat
tersebut kemudian akan masuk ke dalam sorga bersama dengan Kristus untuk merayakan
Tidak hanya sampai pada perjamuan kawin Anak domba. Dalam periode tujuh tahun
ini, sementara gereja masih berada di sorga, maka akan terjadi sejumlah peristiwa di bumi,
seperti :
setengah dari masa ini adalah masa kesusahan besar (the great tribulation).
termasuk sebagian dari orang-orang yang tidak percaya yang berada dalam
gereja.
5. Raja-raja bumi, bala tentara binatang, dan nabi palsu akan bersatu menganiaya
umat Allah.
5
Hoekema, 149 ; Berkhof, 70 ;
6
Hoekema, Alkitab, 224
2
Pada akhir masa tujuh tahun ini, Kristus akan kembali dalam kemuliaan, bersama
—sama dengan gereja. Kali ini Kristus akan turun hingga ke bumi. Ia akan
Hoekema menyatakan bahwa kedatangan Kristus yang kedua dengan dua tahapan
b. Menurut Premilenarian
Kelompok ini tidak setuju tentang kedatangan kedua dari Tuhan Yesus dipandang
sebagai peristiwa ganda, melainkan tunggal. George Erdon Ladd memberikan alasan
yakni tidak adanya teori peristiwa ganda yang didukung oleh Kitab Suci. Ladd
mempertegas bahwa Kitab Suci tidak menyebutkan bahwa pada kedatangan Kristus
yang kedua Ia akan mengangkat gereja-Nya secara rahasia pada waktu khusus.8
1. Kesatuan dengan Allah. Pemahaman ini didasarkan pada surat kepada jemaat di
Tesalonika. Pada surat ini, Paulus tidak menyebut sama sekali karakteristik
Tujuan dari pengangkatan ini adalah dibawanya manusia untuk berjumpa dengan
Roma 8:23 yang menyatakan bahwa pengangkatan adalah simbol dari tubuh
7
Hal ini didukung pula oleh beberapa ahli dari premilenialisme, seperti George E.Ladd, The Blessed
Hope (Grand Rapids : Eerdmans, 1956) dan Robert H.Gundry, The Church and The Tribulation, (Grand Rapids
: Zondervan, 1973). Hoekema, Alkitab, 150
8
George Eldon Ladd, The Blessed Hope, (Grand Rapids, Michigan : WM.B Eerdmans Pub), 71
9
Ladd, The Blessed, 78
3
yang telah ditebus oleh Allah melalui Kristus. Ladd menjelaskan, yang
dimaksud dengan tubuh yang telah ditebus adalah pengenalan terhadap level
baru dari kehidupan yang berubah dai keberadaan tubuh sebelum kebangkitan.
Jadi, kebangkitan tubuh yang dimaksud bukan hanya sekedar restorasi dari
tubuh secara fisik, melainkan seperti yang rasul Paulus jelaskan dalam 1
Korintus 15:42-44, yakni tubuh tidak binasa, mulia, alamiah, dan tubuh
spiritual. Tubuh ini adalah tubuh yang secara utuh ditanamkan oleh kekuatan
Roh Kudus dan sebuah tubuh yang dirancang secara sempurna untuk
c. Menurut Postmilenialisme10
kedatangan Kristus adalah secara fisik untuk memerintah di bumi selama seribu
tahun dan bahwa orang kudus akan diangkat pada saat kedatangan-Nya untuk
kemudian memerintah bersama Dia dalam kerajaan milenial. Pandangan ini adalah
pandangan dari golongan postmilenial yang meyakini pengaruh Roh Kudus yang
supranatural. Namun, ada golongan lain dari postmilenial yang meyakini kedatangan
Kristus yang kedua merupakan suatu proses evolusi ilmiah. Mereka mengharapkan
dengan pengangkatan adalah setiap orang akan mengalami pengangkatan. Hal ini
disebabkan oleh pemberitaan Injil yang berkuasa membawa pertobatan bagi seluruh
penderitaan, dan penganiayaan di masa akhir zaman. Doktrin dari pandangan ini
10
Postmilenialisme adalah pandangan yang mempercayai bahwa kedatangan Kristus akan mengikuti
milenium, yang diharapkan terjadi selama dan akhir dispensasi Injil.
4
pada akhirnya akan melemahkan konsep anugerah Allah. Selaras dengan yang
d. Menurut Amilenialisme12
mulai dinyatakan sejak saat ini. Namun, Gruden menambahkan bahwa pada saat
kedatangan Kristus nantinya, maka akan terjadi kebangkitan tubuh, baik orang
percaya maupun yang tidak percaya. Orang-orang yang sudah percaya akan
menyatu dengan Kristus dalam kerajaan Surga kekal. Namun, orang yang tidak
pengangkatan hanyalah mereka yang mati dalam Kristus.13 Orang-orang yang mati di
11
Berkhof, Teologi Sistematika, 112
12
Wayne Gruden, Systematic Theology, (Grand Rapids, Michigan : Zondervan, 1994), 1109-1110
13
Ladd, The Blessed, 78
5
dalam Kristus atau bisa disebut sebagai orang percaya akan mengalami transformasi
Demikian pula dengan kaum premilenialisme setuju bahwa hanya mereka yang mati
dalam Kristus akan dibangkitkan dan orang kudus yang masih hidup akan diubahkan lalu
akan diangkat untuk bertemu dengan Yesus di awan-awan.15 Namun, jika dikaji ulang
pengangkatan terjadi bukan sebelum kedatangan Yesus, melainkan pada saat kedatangan
Yesus. Hal ini selaras dengan pernyataan Berkhof, “Pendapat yang mereka masih
pertahankan adalah bahwa suatu kedaangan Yesus, mereka yang mati dalam Kristus akan
dibangkitan dan orang kudus yang masih hidup diubahkan dan bersama-sama diangkat
bertemu Tuhan”
Hal yang serupa diungkapkan oleh Berkhof bahwa peristiwa pengangkatan akan
melibatkan umat pilihan Allah. Lebih lanjut Berkhof menjelaskan alasannya yaitu
kedatangan Kristus yang kedua kali pada akhir zaman memang bertujuan unyuk membawa
umat-Nya menuju zaman kekekalan. Yesus akan melakukan ini dengan cara menetapkan
dan melengkapi dua kejadian besar, yakni kebangkitan orang mati dan penghakiman
akhir.16 Namun, berbeda dengan paham kaum premilenialis yang menyatakan bahwa
14
Ladd, The Blessed, 80
15
Berkhof, Teologi Sistematika, 70
16
Berkhof, Teologi Sistematika, 90, bnd.Mat.13:49-50 ; 16:27 ; 24:3 ; 25;14-46 ; Luk.9:26 ; 19:15,26,27 ;
Yoj.5;25-29 ; Kis.17:31 ; Rm.2:3-16 ; 1 Kor.4:5 ; 15:23 ; 2 Kor.5:10 ; Flp.3:20-21 ; 1 Tes.4:13-17) Dua kejadian
ini menurut Berkhof akan terjadi bersamaan.
6
tujuan kedatangan Yesus yang kedua adalah meneguhkan kuasa Kristus dan orang kudus-
Mark Hitchcock dan Thomas Ice juga mengungkapkan bahwa setiap orang percaya
secara fisik akan diangkat ke awan-awan dan bertemu dengan Yesus kemudian akan pergi
menuju rumah Bapa.18 Harun Hadiwijono juga menyatakan bahwa kedatngan Tuhan
Yesus yang kedua kali pertama-tama dimaksudkan untuk keselamatan orang beriman.
Lebih lanjut Hadiwijono menyatakan, “Orang yang beriman pada hari kedatangan-Nya itu
kan dibangkitkan dan akan dimuliakan bersama-sama dengan orang beriman yang masih
hidup.”19
C. WAKTU PENGANGKATAN
Menurut Ladd, pengangkatan terjadi pada parousia, yakni pada kedatangan Kristus
yang kedua. Hal ini membuktikan bahwa Ladd berada pada posisi yang menolak bahwa
kedatangan Yesus bukan terjadi sebelum kedatangan Yesus. Sekalipun bagi Ladd sendiri
peristiwa pengangkatan masih sebuah misteri, namun Ladd meyakini bahwa peristiwa ini
terjadi saat Yesus datang. Sebagaimana yang diungkapkannya, “….it’s not the truth that
the rapture is to occur before the great tribulation”20 Ladd menjelaskan berdasarkan
pemahaman premileniarisme, bahwa Kitab Suci menyatakan hanya ada satu kali
kebangkitan yang terjadi pada permulaan milenium yang kemudian dijelaskan pula
17
Berkhof, Teologi Sistematika, 70
18
Mark Hitchcock dan Thomas Ice, Left Behind, (Oregon : Multnomah, 2004), 21
19
Harun Hadiwijono, Iman Kristen, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2016), 493
20
Hal ini berbeda dengan yang dipahami oleh kaum pretribulasi yang menyatakan bahwa peristiwa
pengangkatan terjadi sebelum terjadinya penganiayaan besar (great tribulation). Hal ini sesuai dengan yang
telah dijelaskan oleh Hoekema tentang pembagian tahapan dalam pandangan dispensisionalis pretribulasi.
Namun, Ladd menjelaskan bahwa kaum pretribulasi membagi peristiwa kebangkitan menjadi tiga tahapan,
yakni 1) Kebangkitan orang-orang kudus ; 2)Kebangkitan para martir ; 3) Kebangkitan pada akhir masa
milenium.
21
Ladd, The Blessed, 80
7
Premileniarisme percaya pengangkatan bisa terjadi kapan saja sebab tidak akan ada
peristiwa yang mendahuluinya.22 Jika memang kaum premileniarisme meyakini hal ini,
maka gagasan mereka bertentangan dengan gagasan kaum ini yang menyatakan bahwa
kedatangan Yesus didahului oleh kesusahan besar. Berkhof kembali menyatakan terkait
dengan hal ini, yakni penjelasannya bahwa kaum premileniarisme mempercayai bahwa
kedatangan Yesus yang adalah tanda dari pengangkatan tidak terjadi secara mendadak
ini terjadi pada saat kedatangan Yesus kedua kali. Berdasarkan penjelasan Berkhof,
Alkitab menyatakan para murid yang bertanya kepada Yesus tentang tanda kedatangan
Yesus dan tanda kesudahan dunia (Mat.24:3). Berkhof menjelaskan bahwa pertanyaan
para murid ini adalah pertanyaan yang mengaitkan antara tanda kedatangan Yesus dan
tanda kesudahan dunia.Tuhan Yesus memberikan sebuah asumsi bagi mereka. Berkhof
sendiri tidak menyatakan bahwa peristiwa pengangkatan adalah peristiwa yang akan
adalah panggilan bagi orang kafir, pertobatan dari preloma Israel, kemurtadan besar dan
Berbeda halnya dengan Berkhof. Hitchcock dan Ice berpendapat bahwa pengangkatan
akan terjadi dalam hitungan detik sebelum tujuh tahun masa penderitaan besar. Pada
waktu yang sama, orang-orang percaya yang terangkat akan mengalami transformasi
percaya baik yang masih hidup di dunia maupun yang sudah mati akan bangkit. Mereka
yang mengalami kebangkitan ini juga akan mendapat tubuh fisik yang baru. 23
22
Berkhof, Teologi Sistematika, 70
23
Hitchcock Ice, Left Behind, 21
8
Orthodox Christian teaching has always asserted that
Jesus will one day visibly return as Judge and King of
creation. The ecumenical creeds of the early church all
affirm that Jesus will “come again to judge the living and
the dead,” and the Reformed confessions that have
followed them also endorse this understanding.
Pernyataan tersebut memberikan pemahaman bahwa Teologi Reformed menerima
peristiwa pengangkatan yang memang dinyatakan oleh Kitab Suci. Hal ini juga terbukti
melalui kredo gereja mula-mula ataupun kredo yang dirumuskan oleh gereja Reformed
sendiri.24
Christians to heaven at the return of Jesus.”25 Pernyataan ini didasarkan Sproul atas
pemahamannya terhadap nats 1 Tesalonika 4:13-18. Paulus dalam nats ini menjelaskan
bahwa kedatangan Yesus yang kedua bukanlah sebuah rahasia melainkan visibel.
Mengapa? Sebab kedatangannya ada kedatangan fisik (bodily return), dan kedatangan
kemenangan (triumphant return), sebab Ia datang bukan lagi dalam kerendahan dan
kemuliaan.26
Gregg R. Allison menyatakan, “….the Protestant Reformers did not oppose the
Luther menolak gagasan premilenialisme. Hal yang sama juga dinyatakan oleh John
Calvin yang mengkritik para pendukung premilenialisme. Calvin tidak setuju pernyataan
24
Ligioner Ministries, The Rapture, dapat diakses di
https://www.ligonier.org/learn/devotionals/rapture/.com (waktu akses 20 April 2019, 17:38)
25
R.C.Sproul dalam Ligioner Ministries, What is the Rapture, Juli, 2016. Dapat diakses di
https://www.ligonier.org/blog/what-is-the-rapture/.com (waktu akses 20 April 2019, 17:20)
26
Sproul, What is Rapture, paragraf 1
27
Gregg R. Allison, Historical Theology, (USA : Zondervan, 2011), 690
9
Lebih dalam, Allison menjelaskan bahwa gerakan antipremilenialisme terus berlanjut
sampai zaman pasca-Reformasi. Salah satu teolog yang disebutkan Allison ialah
universal, penghakiman akhir, dan akhir dari bumi ini terjadi secara langsung dalam satu
bahwa penafisran mereka terhadap Kitab Wahyu tentang urutan kedatangan Yesus tidak
sesuai. Lebih lanjut Harun menyatakan bahwa kitab Wahyu merupakan suatu penyataan
atau suatu pengambilan tutup yang menutupi keselamatan yang dikaruniakan di dalam
Kristus. Kitab Wahyu dituliskan dengan maksud menghibur orang percaya yang masih
menderita sengsara dan masih dianiaya pada masa Tuhan Yesus masih memerintah dunia
secara tersembunyi. Harun lebih menyetuji bahwa kerajaan seribu tahun yang ditafsirkan
oleh premileniarisme sudah terjadi dan Kristus pada zaman ini sudah turut memerintsh
Hithcock dan Ice menambahkan penjelasan bahwa antara kedatangan Yesus dan
pengangkatan adalah dua peristiwa yang berbeda namun terjadi dalam waktu yang sama
namun dalam fase atau tahapan yang berbeda. 30 Penjelasan mereka akan disajikan dalam
tabel berikut :
Kristus datang bagi orang-orang kudus (1 Kristus datang dengan orang-orang kudus
28
Allison, Historical, 691
29
Hadiwijono, Iman, 491
30
Hitchcock Ice, Left Behind, 36
10
Tidak dalam PL (1 Kor.15:51) Sering diprediksikan dalam PL
(Mat.24:4-29)
18)
(Wahyu 20:1-3)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian penulis dari berbagai literatur, maka kesimpulan tentang
bersama dengan Kristus di awan-awan. Ada banyak pandangan yang membahas tentang
peristiwa ini, namun ada empat yang terkenal dan keempatnya berkaitan dengan waktu
Berkaitan tentang waktu dan objek yang akan diangkat, kelihatannya sudah cukup
jelas. Peristiwa pengangkatan akan terjadi pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali
dan yang akan diangkat adalah orang-orang percaya. Namun, waktu spesifik pada
11
kedatangan Yesus dan hal apa yang akan dialami oleh orang percaya masih menjadi
pertanyaan. Secara personal, penulis berada pada posisi bahwa peristiwa pengangkatan
hanyalah sebuah sebutan untuk menjelaskan peristiwa yang disebutkan Alkitab bahwa
Kristus akan datang dalam awan-awan. Peristiwa ini sejatinya bertujuan untuk
menjelaskan bahwa orang percaya dan yang tidak percaya akan mengalami perlakuan
berbeda. Orang percaya akan menyatu dengan Kristus di dalam sorga, sedangkan orang
REFERENSI
A. Buku
12
Berkhof, Louis. Teologi Sistematika 6 : Doktrin Akhir Zaman, Surabaya : Lembaga
Gundry, Robert H. The Church and The Tribulatio. Grand Rapids : Zondervan, 1973
Hitchcock, Mark dan Thomas Ice. Left Behind. Oregon : Multnomah, 2004
Ladd, George Eldon . The Blessed Hope. Grand Rapids, Michigan : WM.B Eerdmans Pub
B. Internet
17:38)
13