Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali (eskatologi), adalah
merupakan salah satu dasar dari iman Kristen, sehingga pembahasan ini perlu untuk diketahui,
diajarkan dan di imani ileh setiap umat Tuhan. Namun karena banyaknya pendapat dan tafsiran
mengenai hal kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, maka dibutuhkan pembelajaran yang benar
dan tepat sesuai dengan kebenaran Firman Allah.
Kekurangpahaman mengenai kedatangan Tuhan Yesus kedua kali bisa menyebabkan
penafsiran yang menyimpang bahkan bertolak belakang dengan Firman Allah itu sendiri. Tidak
sedikit kesalahan dalam penafsiran tentang kedatangan Tuhan yang kedua kali, sebaliknya
Justru mendatangkan perasaan takut, gelisah, bingung dan penyesatan. Contoh pada tahun
2012, telah berkembang pengajaran yang mengajarkan bahwa pada tanggal 12 Desember
2012 (12-12-12) Tuhan akan datang kedua kali. Pada tahun itu kita semua mengetahui akan hal
itu, bahkan sampai di filmkan di bioskop dengan judul “Kiamat 2012”. Namun kenyataannya?
Sampai sekarangpun Tuhan Yesus belum datang. Akibatnya adalah umat Tuhan menjadi
bingung, banyak umat Tuhan menjadi gelisah, bahkan ada yang sampai disesatkan, dan lain-
lain.
Artinya bahwa sangat penting sekali untuk kita mengetahui lebih dalam mempelajari
eskatologi ini. Untuk memberikan pemahaman yang baik dan benar dalam menantikan
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Oleh sebab itu ketika kita sudah memahaminya ada
suatu perubahan paradigm yang tadinya memiliki perspektif yang menakutkan, tetapi
sebaliknya menantinya dengan penuh keyakinan iman peraya yang lebih lagi kepada Allah dan
menantinya dengan penuh sukacita. Sebab Dia yang menjemput umat-Nya, Dialah yang
selama di dunia ini Allah yang kita sembah dan hanya kepada Dialah kita mengabdikan diri
sepenuhnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi dasar Alkitabnya ?
2. Apa tanda-tanda kedatanganNya kembali ?
3. Apa dan bagaimana konsep “Premelennialism”?
4. Apa dan bagaimana konsep “Postmelennialism”?
5. Apa dan bagaimana konsep “Amilennialism”?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa yang menjadi dasar Alkitabnya
2. Untuk mengetahui Apa tanda-tanda kedatanganNya kembali
3. Untuk mengetahui Apa dan bagaimana konsep “Premelennialism”
4. Untuk mengetahui Apa dan bagaimana konsep “Postmelennialism”
5. Untuk mengetahui Apa dan bagaimana konsep “Amilennialism”
6. Sebagai salah satu memenuhi tugas dalam mata kuliah Eskatologi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedatangan Kristus Kedua kali
Doktrin tentang kedatangan Kristus kedua kali dalam dogmatika dibicarakan dalam
bagian Eskatologi (akhir zaman). Studi tentang akhir zaman meliputi pengajaran Alkitabiah
mengenai keberadaan sesudah kematian tetapi sebelum dibangkitkan, kebangkitan,
pengakatan (pelantikan) gereja, kedatangan Kristus kedua kali, dan kerajaan seribu tahun. Tiga
pendekatan dasar yang penting dalam mempelajari eskatologi yaitu Premillianialisme,
Postmillianialisme dan Amillinialisme perlu dibahas secara sistematis supaya kita dapat melihat
perbedaan pendekatan masing-masing pandangan secara keseluruhan.
Kristus mengajarkan bahwa kedatangan-Nya kembali akan merupakan peristiwa yang
harafiah dan fisikal; Ia akan kembali dengan cara yang sama sebagaimana para murid-Nya
melihat Ia pergi (Kis 1:11). Ia juga mengajarkan bahwa kembali-Nya akan merupakan
penghiburan bagi pengikut-Nya karena Ia akan kembali untuk membawa mereka untuk
bersama-Nya dalam rumah Bapa-Nya (Yoh 14:1-3). Namun demikian, waktu kembali-Nya tidak
akan diketahui, karena itu orang harus berjaga-jaga untuk kedatangan-Nya (Mat 24:36, 42,
25:1-13). Selama ketidakhadiran-Nya, umat-Nya harus menjadi pelayan yang setia (Mat. 24:
45-51), mereka yang dengan setia melayani Dia akan menerima penghargaan dan upah pada
waktu Ia kembali (Mat. 25:14-30).
Kembalinya Kristus harus diantisipasi dengan penuh sukacita oleh orang percaya.
Karena itu, Ia akan membawa mereka ke Surga, yaitu tempat mereka yang sebenarnya sebagai
warganegara surgawi, dan akan mentransformasi tubuh mereka yang fana pada tubuh yang
tidak fana seperti tubuh-Nya sendiri (Flp. 3:20-21; 1Yoh. 3:2). Pengharapan ini merupakan
penghiburan, bukan hanya bagi orang percaya yang masih hidup, melainkan juga bagi mereka
yang telah meninggal, karena mereka akan dibangkitkan dari kematian, dan menerima tubuh
baru yang tidak fana (1Tes 4:13-18). Oleh karena itu, orang percaya harus menantikan
kedatangan-Nya sebagai peristiwa yang menggembirakan (Tit 2:13) dan sebagai tahap akhir
dari keselamatan mereka (Ibr. 9:27). PB menyimpulkan dengan pernyataan Yohanes “Amin,
datanglah, Tuhan Yesus” (Why. 22:20). Tetapi PB juga menekankan bahwa doktrin memiliki
efek sekarang. Karena orang percaya akan melihat Dia yang murni, maka mereka harus
memurnikan diri mereka (1Yoh 3:3). Lebih dari itu, karena akhir dari zaman ini akan berarti
penghancuran dari bumi yang sekarang dan introduksi bagi langit dan bumi yang baru, Petrus
menekankan “betapa suci dan salehnya kamu harus hidup” (2Pet. 3:11).
B. Dasar Alkitab
1. Perspektif Perjanjian Lama
Ayat-ayat yang menyebutkan istilah akhir zaman hanyalah sedikit diantaranya adalah
yang terdapat dalam kitab Daniel (Dan 8:19; 11:27, 35; 12:4, 9, 13). Semuanya ini terdapat di
dalam bagian catatan mengenai penglihatan yang diterima oleh Daniel. Bagian Daniel 12
merupakan bagian yang paling jelas membicarakan akhir zaman. Sekalipun demikian, perkara
akhir zaman masih tersembunyi dan termetrai bagi Daniel, sehingga ia tidak dapat
memahaminya
2. Perspektif Perjanjian Baru
Perjanjian Baru membedakan istilah “zaman akhir” dan “akhir zaman”. Ayat-ayat yang
memuat terminologi “zaman akhir” adalah (1Kor 10:11; Ibr 1:2; 1Pet 1:5; 2Pet 3:3). Adapun
pengertian dari “zaman akhir” ini menunjuk kepada satu masa dimana Allah telah berbicara
kepada manusia dengan perantaraan AnakNya sendiri, masa ini berlangsung terus sampai
“akhir zaman”. Sedangkan ayat-ayat yang memuat terminologi “akhir zaman” adalah (Mat
13:39, 40; 28:20; Yoh 6:39, 54; 11:24; 12:48). Matius memakai kata Yunani sunteleia
aionos yang berarti “akhir atau kegelapan suatu masa atau zaman”, sedangkan Yohanes
memakai istilah Yunani eskhate hemera yang berati “hari terakhir”. Kedua jenis istilah ini jelas
berkaitan dengan peristiwa-peristiwa eskatologi.
C. Pandangan Milenium
Ada sebagian orang yang mengaitkan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali
dengan pengertian milenium, baik sebelum maupun sesudah kedatangan itu. Kendatipun
pengertian ini bukanlah bagian integral dari teologi Reformed, bagaimanapun juga pandangan
itu perlu kita bicarakan disini, sebab di banyak kalangan pandangan seperti itu sudah populer.
Teologi Refomed tidak bisa mengabaikan pandangan yang sudah sedemikian meluas pada
zaman sekarang ini, tetapi harus memberikan definisi yang jelas dari pandangan yang
dipegangnya dalam kaitan dengan milenium ini. Sebagian dari mereka yang mengharapkan
adanya milenium di masa datang berpendapat bahwa Tuhan akan datang sebelum milenium
dan karena itu mereka disebut sebagai orang-orang Premilenialis. Sebaliknya, mereka yang
beranggapan bahw kedatangan yang kedua diikuti milenium disebut sebagai orang-
orang Postmilenialis. Ada juga sejumlah besar orang yang tidak percaya bahwa Alkitab
mengatakan adanya pengharapan akan milenium seperti itu, dan sudah umum jika mereka ini
disebut sebagai orang-orang Amilenialis. Seperti yang dikandung oleh namanya, pandangan
amilenial ini sebenarnya negatif. Mereka beranggapan bahwa sesungguhnya tidak ada dasar
Alkitab yang mengharapkan adanya milenium dan mereka percaya bahwa jaman kerajaan Allah
dalam bentuk konsumasi dan kekal. Kita harus ingat bahwa kerajaan Tuhan Yesus disebut
sebagai kerajaan yang kekal dan bukan sementara, Yes 9:7; dan Dan 7:14; Luk 1:33; Ibr 1:8;
12:28; 2Ptr 1:11; Why 11:15; dan bahwa masuk kedalam kerajaan-Nya di masa yang akan
datang sama artinya dengan masuk kedalam kekekalan, Mat 7:21, 22, masuk ke dalam
hidup, Mat 18:8,9 dan diselamatkan, Mrk 10:25, 26. Sebagian golongan Premilenial menyebut
Amilenialisme sebagai pandangan baru dan sebagai sesuatu yang paling modern, tetapi
sebenarnya pendapat seperti ini tidak sesuai dengan catatan sejarah. Istilahnya memang baru,
tetapi pandangan yang dipegang sama tuanya dengan kekeristenan itu sendiri.
D. Pandangan berbagai aliran
a. Premillenialisme
Premillenialisme adalah suatu pandangan yang menyatakan bahwa kedatangan Kristus yang
kedua kali akan terjadi sebelum seribu tahun, dan Ia akan mendirikan kerajaan Kristus di bumi
ini selama seribu tahun. Namun demikian, ada dua bentuk yang berbeda dari premilenialisme.
1. Premilenialisme Historik
Yang berpendapat bahwa kedatangan Kristus kedua kali merupakan peristiwa tunggal (dengan
pengangkatan gereja).
Dalam premilenialisme historik, pemisahan antara Israel dan gereja tidak dipertahankan dan
menuntut metode penafsiran harafiah secara konsisten. Ladd mengusulkan bahwa dalam
konteksnya, Yesaya 53 bukan suatu nubuatan tentang Mesias, namun dilihat demikian dalam
PB. Lebih jauh, “PB mengaplikasikan nubuat PL pada gereja di PB dan dengan demikian
mengidentifikasikan gereja sebagai Israel secara rohani”. Salah satu contoh tentang ini adalah
di Roma 9:25-26, yang dikutip dari Hosea 1:9, 10; 2:23. Dalam kutipan PL hal itu menunjuk
pada Israel, sedangkan dalam PB kutipan itu menunjuk pada gereja. Ladd menyimpulkan
bahwa “Paulus melihat gereja sebagai Israel yang rohani”.[5]

Kedatangan yang kedua kali. Premilenialisme historik mengatakan bahwa berdasarkan Why
19:6-10, pada saat kedatangan Kristus yang kedua, pesta perkawinan Domba akan terjadi,
“persekutuan Kristus dengan pengantin perempuan-Nya, yaitu gereja”. Hal ini dijelaskan lebih
lanjut dalam bahasa metafora (Mat 25:1-13; 2Kor 11:2). Kristus menaklukan para musuh-Nya
pada kedatangan-Nya yang penuh kemenangan, menyerahkan binatang buas dan para nabi
palsu ke dalam lautan api (Why 19:20). Si jahat juga akan diikat dalam lubang tak terbatas
selama seribu tahun (Why 20:2-3), dan Kristus memeintah di bumi sebelumnya Kristus sudah
memerintah di surga (Filipi 2:5-10) dan pada akhir seribu tahun si jahat juga akan diserahkan
pada lautan api (Why 20:10).
2. Premilenialisme Dispensasional
Yang berpendapat bahwa kedatangan Kristus kembali terjadi dalam dua tahap yakni
pengangkatan gereja (rapture atau parousia) dan penampakan Kristus (revelation atau
apocalypse atau epiphany). Kedua tahap itu dipisahkan oleh tujuh tahun masa kesusahan
besar atau tribulasi (Why 7:14).
Premilenialisme dispensasional percaya bahwa gereja akan diangkat (1Tes 4:13-18) sebelum
priode Tribulasi; Allah akan menghakimi orang non-Yahudi yang tidak percaya dan orang Israel
yang tidak taat selama Tribulasi (Why 6-19). Pada akhir Tribulasi Kristus akan kembali dengan
gereja dan akan mendirikan kerajaan Milenial di atas bumi. Setelah pemerintahan selama
seribu tahun, setan akan dibebaskan sekali lagi, kemudian dia dan pengikutnya akan
dilemparkan ke dalam lautan api (Why 20:7-10). Selanjutnya diikuti dengan hidup yang kekal.
Dalam pemahaman ini ada perkembangan tentang pengangkatan (Repture). Gereja diangkat
dan tidak memasuki masa tribulasi (mendapat dispensasi). Persoalan yang berkembang yaitu
kapan gereja di angkat, maka dari itu muncullah beberapa teori.
1. Pretribulasi: Kristus akan datang untuk orang-orang kudus-Nya (Rapture), Kemudian Ia
akan datang bersama orang-orang kudus-Nya (revelation) setelah masa antikristus
memerintah di bumi selama tujuh tahun berakhir (1 Tes 1:10; 4:13-18; 1 Kor 15:51-58).
2. Parsial : hanya orang percaya yang berjaga dan menantikan kedatangan Tuhan yang
akan diangkat pada waktu yang berbeda-beda, sebelum atau selama masa tribulasi
(Mat 24:40-51; Fil 3:10-14; Wah 2:11; 3:5,10).
3. Midtribulasi: gereja akan diangkat pada pertengahan masa tribulasi yaitu sebelum masa
aniaya besar 3,5 tahun. Masa pemerintahan anti Kristus dibumi adalah tujuh tahun di
bagi dalam dua masa: masa ‘’damai’’ 3,5 dan masa aniaya besar tahun (Dan 7:9,27;
12:7; Wahyu 11:23; 12:3,6, 14; I Tes 4:15-16)
4. Posttribulasi: gereja akan diangkat menjelang akhir masa aniaya besar yaitu pada
kedatangan Kristus kedua kali (Mat 13:24; 24:3-31; Wah 3:10; 20:4-6 II Tes 2;8).
b. Postmillenialisme
Menurut pandangan ini kedatangan Kristus yang kedua kali akan terjadi setelah masa
seribu tahun tidak bisa dipandang secara harafiah. Secara harafiah dimana pemerintahan
Kristus tidak dipahami hadir secara fisik di bumi namun kedatangan Kritus dapat di artikan
secara Harafiah dan dapat di lihat (Kis 1:11; 1 Tes 4:16; Wahyu 1;7). Kehadiran kerajaan
Allah di bumi dipahami dengan sedang terus diperluasnya pemberitaan Injil dan pekerjaan Roh
Kudus di dalam hati manusia sehingga secara perlahan banyak orang akan bertobat dan saat
masa seribu tahun itu terwujud prinsip-prinsip iman dan moral Kristen akan muncul sebagai
standar yang diterima oleh semua bangsa dan individu (Mat. 24: 14). Semua peradaban akan
menjadi lebih baik dalam segala aspeknya. Setelah itu Kristus akan kembali untuk sepenuhnya
mengkristenkan dunia. Pada akhir milenium iblis akan dilepaskan sehingga iblis kelak
melakukan perlawanan terhadap gereja dalam waktu yang singkat sebelum kedatangan Kristus
yang kedua kali (Wahyu 20). Akan tetapi hal ini tidak sama sekali meniadakan pengharapan
terhadap zaman keemasan milenium dimasa yang akan datang. Setelah kedatangan Kristus
yang kedua terjadilah kebangkitan umum (Dan 12:2; Mat 25:31-32; Yoh 5:28-29; Kis 24:15;
Wah 20:12-13) dimana semua umat manusiamengalami penghakiman dan orang kudus
menerima kehidupan kekal dan orang fasik menerima hukuman kekal (Mat 13:37-43; 25:32 Luk
12:47-48).
c. Amilenialisme
Kata a- dalam amillenialism menegatifkan istilah itu. Jadi, amilenialisme berarti tidak
akan ada milenium di masa mendatang yang bersifat harafiah. Amilenialisme tidak menyangkali
kembalinya Kristus secara harafiah, tetapi mereka menolak pemerintahan Keistus selama
seribu tahun di dunia ini secara harafiah. Menurut amilenialisme, kerajaan Allah hadir dalam
zaman gereja, dan pada konsumasi dari masa sekarang, status kekal akan dimulai tanpa
intervensi milenium apapun. Berdasarkan alasan ini beberapa amilenialis mengusulkan istilah
seperti milenialisme yang terealisasi untuk mengidikasikan bahwa mereka tidak menyangkali
suatu milenium, tetapi percaya hal itu telah digenapi sepenuhnya pada masa sekarang.

Menurut amilenialis, Why 20:4-6 menunjuk pada “pemerintahan sekarang dari jiwa-jiwa orang
percaya yang telah meninggal dengan Kristus di surga”. Sedangkan, kerajaan Allah “sekarang
hadir di dunia sebagai kemenangan dari Kristus dan memerintah umat-Nya dengan Firman-Nya
dan Roh-Nya. meskipun mereka juga menantikan kemuliaanyang akan datang dan kerajaan
yang sempurna di atas bumi yang baru dalam kehidupan yang akan datang. Kedatangan
Kritsus yang kedua kali sebagai peristiwa yang terjadi satu kali, maksudnyan bahwa Kristus
tidak dapat datang sewaktu-waktu sebelum ada tanda-tandanya, misalnya: Panggilan bagi
orang-orang non yahudi 9Mat 24:14; Mrk 13:10; Rm 11:25), Pertobatan bangsa Israel (Rm
11:26), Kemurtadan yang besar dan tribulasi yang besar (Mat 24:9-12, 21:24; Mrk 13:9-22; Luk
21:21-24), penyataan antikristus, dan tanda-tanda mujizat. Akan ada peprangan, nabi-nabi
palsu, dll.
Cara kedatangan Kristus bersifat pribadi dan fisikal dan terlihat oleh mata (Kis 1:11)
tujuan kedatangannya untuk memperkenalkan masa yang akan datang, keadaan pada masa
kekekalan. Hal ini terjadi pada waktu kebangkitan orang mati dan penghakiman terakhir.
Pemahaman kebangkitan orang mati yang memaki tubuh yang sekarang (1 Kor 15:35-49).
Kebangkitan akan terjadi pada orang benar dan orang kaya bersamaan saat kedatang Kristus
kedua kali (1 Kor 15:23; Filipi 3:20-21; 1 Tes 4:16) dan ini menujukkan pada hari terakhir atau
hari Tuhan. Itu adalah pada saat akhir zaman dan pada saat kedatanagn dari status kekal.
Penghakiman terakhir terjadi pada saat kedatangan Kristus kedua kali, kebangkitan
semua orang dan inagurasi dari keadaan kekal. Penghukuman akan dilakuakn oleh Kristus
dimana perbuat semua orang akan dihakimi (Mat 25:35-40; Mat 12:36), berdasarkan wahyu
Allah baik Pl dan Pb dan bagi mereka yang tidak menerima akan di hakimi berdsarakan terang
yang mereka terima. Namun orang percaya akan dibenarkan berdasarkan relasi dengan Kristus
(Yoh 3:18, 36; 5:24). Penghakiman akan menentukan dimana tempat ia berada menjalani
kekalan, orang tidak percaya akan terus berada didalam neraka (Mat 25:30, 46; Luk 16:19-31).
Akhir zaman akan memunculkan regenarasi (Mat 19:28) dimana akan ada pembaharuan dari
ciptaan yang sekarang (Yoh 14:1).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai pandangan di atas tampaklah bahwa semua aliran mempercayai
kedatangan kristus kedua kali pada akhir zaman nanti. Kedatangan ini akan disertai dengan
bermacam peristiwa-peristiwa eskatologis, seperti: kebangkitan, pengangkatan, penghakiman,
dan disusul dengan masuknya atau lebih tepat tibanya keadaan kesudahan yang bersifat kekal.
Dengan demikian dari semuanya ini kita dapat melihat bahwa peristiwa “akhir zaman” sebagai
“suatu masa” di penghujung zaman akhir, secara kronologis berada di bagian akhir dari masa
Perjanjian Baru, yang juga merupakan jangka waktu sebelum dan sesudah kedatangan Kristus
kedua kali pada saat mana sejarah alam semesta akan berakhir dan beralih pada keadaan
kesudahan yang kekal.Tidak peduli pemahaman apa yang kita setuji namun yang penting
adalah kita harus mempersiap diri untuk kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

https://brotampu.blogspot.com/2018/02/eskatologi-kedatangan-tuhan.html

Anda mungkin juga menyukai