Iman Kurniadi
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya
Perkantoran Plaza Pasifik Blok B3 No. 55,57,59
Jln. Baulevard Barat Raya Kelapa Gading Jakarta Utara, Jakarta.
e-mail: iman.kurniadi1212@gmail.com
Abstrak
Kerajaan seribu tahun dalam kitab wahyu telah menjadi diskusi yang menarik sepanjang sejarah,
karena berhubungan dengan doktrin gereja tentang pemerintahan Kristus. Irenaeus dan Agustinus
sebagai bapa-bapa gereja juga sudah menafsirkan serta menjelaskan tentang arti dari “seribu tahun”
dalam kitab Wahyu. Gereja masa kini juga memiliki perbedaan dalam memahami kerajaan seribu
tahun. Tujuan artikel penelitian adalah untuk menjelaskan kembali beberapa pandangan umum
mengenai kerajaan seribu tahun di dalam Wahyu 20:1-6. Metode penelitian ini menggunakan metode
telaah literatur yang bertujuan untuk menguraikan berbagai teori berdasarkan sumber-sumber
penelitian dan buku acuan sebagai landasan penelitian. Hasil penelitian ini menemukan tiga pandangan
umum mengenai kerajaan seribu tahun. Tiga pandangan tersebut adalah Amillennialisme,
Postmillennialisme dan Premillenialisme. Ketiga pandangan ini memiliki dasar, metode dan
pendekatanan yang berbeda dalam menafsirkan Alkitab, masing-masing pandangan ini mendasari
pandangannya dengan ayat firman Tuhan. Perbedaan pandangan tentang tafsiran Kerajaan seribu
tahun, tidak harus menjadi dasar terpisahnya persekutuan. Paulus menjelaskan, bahwa kedatangan
Tuhan merupakan dasar pengharapan bagi orang-orang percaya, supaya orang-orang percaya saling
menghibur dengan pengharapan ini.
Abstract
The millennium in the book of revelation is an appealing discussion throughout history because it relates
to the church's doctrine of the reign of Christ. Irenaeus and Augustine's church fathers have also
interpreted and explained the meaning of "a thousand years" in the book of Revelation. The church
today also has a different way of understanding the millennial kingdom. The purpose of this research
article is to re-explain some general views regarding the millennium in Revelation 20:1-6. This research
method uses the literature review method which aims to describe various theories based on research
sources and reference books as the basis of research. The three views are Amillennialism,
Postmillennialism and Premillennialism. These three views have different foundations, methods, and
approaches to interpreting the Bible. Each of these views bases its views on the word of God.
Differences in views regarding the interpretation of the thousand-year kingdom do not have to be the
basis for the separation of fellowship. Paul explained that the coming of Christ is the basis of hope for
believers so that believers comfort one another with this hope.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X
https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 3
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X
15
Peter Wongso, Hermeneutika Eskatologi: Metode 19
Jessica Layantara, “Postmilenialisme Bersyarat:
Penafsiran Akhir Zaman (Malang: Seminary Alkitab Kritik Terhadap Eskatologi Premilenialisme
Asia Tenggara, 1989).154. Dispensasional Dan Sebuah Usulan Terhadap
16
Louis Berkhof, Teologi Sistematika Volume 6: Eskatologi Pentakosta,” Jurnal Teologi Amreta
Doktrin Akhir Jaman (Jakarta: Lembaga Reformed (ISSN: 2599-3100) 2, no. 1 (2021): 30–56,
Injili Indonesia, 1997). 97-99. https://doi.org/10.54345/jta.v2i1.12.
17
David Iman Santoso, Membaca dan Memahami
20
Miraji and Irawaty, “Pandangan Postmilenialisme
Kitab Wahyu (Malang: Lemabaga Literatur SAAT, Dan Sumbangsihnya Bagi Pemulihan Kondisi
2003). 82-83. Mental Orang Kristen Pada Masa Pasca Pandemi
Covid-19.”
18
Theodorus Miraji and Felicia Irawaty, “Pandangan 21
Postmilenialisme Dan Sumbangsihnya Bagi Ibid.
Pemulihan Kondisi Mental Orang Kristen Pada 22
Layantara, “Postmilenialisme Bersyarat: Kritik
Masa Pasca Pandemi Covid-19,” Voice of Wesley: Terhadap Eskatologi Premilenialisme
Jurnal Ilmiah Musik Dan Agama 4, no. 2 (2021): Dispensasional Dan Sebuah Usulan Terhadap
39–53, https://doi.org/10.36972/jvow.v4i2.86. Eskatologi Pentakosta.”
https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 4
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X
sejahtera itu. Mereka juga percaya bahwa kedua kali terdiri atas dua peristiwa yang
kerajaan Allah sedang diperluas melalui terpisah, yaitu selama kurang lebih tujuh tahun.
pemberitaan injil dan pekerjaan Roh Kudus Peristiwa pertama adalah parousia, yaitu pada
didalam hati semua orang percaya, sehingga waktu pengangkatan, dimana orang-orang yang
banyak orang menjadi percaya.23 percaya kepada Kristus angkat diangkat.
Kristus akan datang di awan-awan untuk
3. Pandangan Premillenialisme menyongsong dan menjemput orang-orang
Premillenialisme terdiri dari dua golongan kudus (Mat 24:30-31). Bersama-sama mereka
akan diangkat (rapture), di udara, yaitu
besar, yaitu Premillenialisme Historis dan
merayakan perkawinan Anak Domba dan
Premillenialisme Dispensasional. pandangan ini
selama-lamanya akan bersama dengan Tuhan
memiliki konsep yang hampir sama dalam
menafsirkan wahyu 20:1-6. Pandangan ini di surga.27 Pada akhir masa tujuh tahun ini,
percaya bahwa Yesus akan datang dan pewahyuan akan segera mengikutinya, yaitu
mendirikan kerajaan-Nya selama seribu tahun kedatangan Tuhan kebumi untuk memerintah
di bumi secara politis, meskipun periode selama seribu tahun.
waktunya memiliki perbedaan. Dalam Matius 19:28, Yesus mengatakan
Ladd menjelaskan bahwa, defines bahwa pada waktu penciptaan kembali, dan
Premillennialism as,“the doctrine stating that Anak Manusia bertahta dalam kemulian-Nya,
after the Second Coming of Christ, (Christ) will kamu yang telah mengiku Aku, akan duduk di
reign for a thousand years over the earth before atas dua belas tahta untuk menghakimi kedua
the final consummation of God’s redemptive belas suku Israel. Hal ini menunjukkan bahwa
purpose in the new heavens and the new earth para murid dan orang-orang percaya diberi
of the Age to Come.24 Menurut Ladd, kesempatan dan kehormatan untuk menjadi
hakim bagi suku-suku Israel, dan akan
kedatangan Kristus kedua adalah untuk
memerintah bersama-sama dengan Kristus.
mendirikan kerajaan-Nya di bumi sebelum akhir
Selain itu, peristiwa kebangkitan juga dijelaskan
penyempurnaan tujuan penebusan Allah di
dalam Wahyu 20:4-6. Orang-orang percaya
langit dan bumi yang baru. Premillenialisme
yang dibangkitkan pada kebangkitan pertama
Historis menyatakan dan meyakini akan
tidak akan mengalami kematian yang kedua,
kedatangan Kristus Kedua kalinya. Yesus akan
yaitu lautan api neraka, kebangkitan pertama
memerintah selama seribu tahun di bumi
sebelum penyempurnaan tujuan penebusan terjadi pada saat kedatangan Kristus kembali.28
Allah, yaitu langit yang baru dan bumi yang Menurut Premillenialisme, kebangkitan pertama
baru di zaman yang akan datang.25 Mereka terjadi sebelum masa seribu tahun Yesus
memerintah, orang-orang yang dibangkitkan
percaya dan meyakini bahwa ada dua
pada kebangkitan pertama adalah mereka yang
kebangkitan orang mati. Yang pertama adalah
teguh memegang imannya, serta bertahan
pada awal millenium dan yang kedua adalah
pada akhir millenium. Pandangan ini juga dalam penganiayaan atau pun para martir yang
mati demi Kristus.
percaya bahwa pada masa sebelum seribu
tahun, akan ada kesusahan besar, kekacauan Orang-orang percaya yang mati martir
dunia dan penyiksaan yang dahsyat.26 Pada dan dibangkitkan pada kebangkitan pertama
masa-masa inilah Yesus Kristus akan datang akan ikut memerintah bersama-sama dengan
dan mendirikan kerajaaa-Nya di dunia dan Kristus dan mereka disebut “berbahagia dan
memerintah selama seribu tahun. kudus” (ay.6). Kudus dalam bahasa Yunani
adalah hagios yang berarti kepunyaan atau
Premillenialisme Dispensasional percaya milik Allah. Dalam hal ini, Yohanes menuliskan
dan menyatakan bahwa kedatangan kristus bahwa orang-orang saleh yang mati martir
adalah orang-orang kudus kepunyaan Allah.29
Kebangkitan orang-orang kudus dalam segala
23
Layantara, “Postmilenialisme Bersyarat: Kritik
abad dan zaman merupakan kebangkitan
Terhadap Eskatologi Premilenialisme
pertama yang telah disebutkan dalam Wahyu
Dispensasional Dan Sebuah Usulan Terhadap
20:6. Kebangkitan ini untuk memperoleh
Eskatologi Pentakosta.”
kehidupan atau kebangkitan orang-orang benar
24
George Eldon Ladd, Crucial Questions about the
Kingdom of God. (Eerdmans: Grand Rapids, 1952).
27
45. Louis Berkhof, Teologi Sistematika Volume 6:
25
Wongso, Hermeneutika Eskatologi: Metode Doktrin Akhir Jaman. 97-99.
28
Penafsiran Akhir Zaman. 154-155. D Scheunemann, Berita Kitab Wahyu, (Malang:
26
Guillermo Fernando Arquero Caballero, “The Way Gandum Mas, 1994). 98.
of Salvation :” 4, no. 36 (2000): 9–11. 29
De Heer, Tafsiran Alkitab: Wahyu Yohanes. 296.
https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 5
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X
https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 6
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X
https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 7