Anda di halaman 1dari 7

JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.

2 Oktober 2022, Halaman 1~7


ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

Pandangan Umum Kerajaan Seribu Tahun Dalam


Wahyu 20:1-6

Iman Kurniadi
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya
Perkantoran Plaza Pasifik Blok B3 No. 55,57,59
Jln. Baulevard Barat Raya Kelapa Gading Jakarta Utara, Jakarta.

e-mail: iman.kurniadi1212@gmail.com

Informasi Artikel Diterima: 02-09-2022 Direvisi: 07-09-2021 Disetujui: 14-09-2022

Abstrak

Kerajaan seribu tahun dalam kitab wahyu telah menjadi diskusi yang menarik sepanjang sejarah,
karena berhubungan dengan doktrin gereja tentang pemerintahan Kristus. Irenaeus dan Agustinus
sebagai bapa-bapa gereja juga sudah menafsirkan serta menjelaskan tentang arti dari “seribu tahun”
dalam kitab Wahyu. Gereja masa kini juga memiliki perbedaan dalam memahami kerajaan seribu
tahun. Tujuan artikel penelitian adalah untuk menjelaskan kembali beberapa pandangan umum
mengenai kerajaan seribu tahun di dalam Wahyu 20:1-6. Metode penelitian ini menggunakan metode
telaah literatur yang bertujuan untuk menguraikan berbagai teori berdasarkan sumber-sumber
penelitian dan buku acuan sebagai landasan penelitian. Hasil penelitian ini menemukan tiga pandangan
umum mengenai kerajaan seribu tahun. Tiga pandangan tersebut adalah Amillennialisme,
Postmillennialisme dan Premillenialisme. Ketiga pandangan ini memiliki dasar, metode dan
pendekatanan yang berbeda dalam menafsirkan Alkitab, masing-masing pandangan ini mendasari
pandangannya dengan ayat firman Tuhan. Perbedaan pandangan tentang tafsiran Kerajaan seribu
tahun, tidak harus menjadi dasar terpisahnya persekutuan. Paulus menjelaskan, bahwa kedatangan
Tuhan merupakan dasar pengharapan bagi orang-orang percaya, supaya orang-orang percaya saling
menghibur dengan pengharapan ini.

Kata Kunci: Kerajaan, Seribu Tahun, Amillennialisme, Postmillennialisme, Premillenialisme

Abstract

The millennium in the book of revelation is an appealing discussion throughout history because it relates
to the church's doctrine of the reign of Christ. Irenaeus and Augustine's church fathers have also
interpreted and explained the meaning of "a thousand years" in the book of Revelation. The church
today also has a different way of understanding the millennial kingdom. The purpose of this research
article is to re-explain some general views regarding the millennium in Revelation 20:1-6. This research
method uses the literature review method which aims to describe various theories based on research
sources and reference books as the basis of research. The three views are Amillennialism,
Postmillennialism and Premillennialism. These three views have different foundations, methods, and
approaches to interpreting the Bible. Each of these views bases its views on the word of God.
Differences in views regarding the interpretation of the thousand-year kingdom do not have to be the
basis for the separation of fellowship. Paul explained that the coming of Christ is the basis of hope for
believers so that believers comfort one another with this hope.

Keywords: Kingdom, Millennium, Amillennialism, Postmillennialism, Premillennialism

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

A. Pendahuluan atau secara literal? Apakah kerajaan seribu


Kitab Wahyu menyampaikan dan menjelaskan tahun tersebut berhubungan dengan Kristus?
peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi
pada akhir zaman. Ada peristiwa-peristiwa yang kajian dan bahasan dalam penulisan artikel ini.
sudah digenapi, dan ada juga peristiwa-
peristiwa yang belum digenapi, terutama B. Metode Penelitian
kepada gereja dan orang-orang pilihan-Nya.1 Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Kitab Wahyu juga memberikan gambaran yang adalah metode Pendekatan literature review
pasti terjadi tentang keadaan manusia, seperti atau telaah literatur. Dalam penelitian ini,
keadaan orang-orang percaya serta orang- Peneliti akan menelusuri sumber-sumber
orang yang tidak percaya kepada Kristus pada penelitian, buku acuan yang sesuai dengan
pada akhir zaman. Pesan-pesan dalam Kitab topik pembahasan.4 Penelitian dimulai dengan
Wahyu bertujuan untuk mengingatkan orang- penelusuran artikel penelitian mengenai
orang percaya supaya mempersiapkan diri dan pandangan umum kerajaan seribu tahun dalam
berjaga-jaga supaya tidak jatuh dalam dosa Wahyu 20:1-6, supaya tidak terjadi duplikasi
menjelang kedatangan Kristus yang kedua. dalam pelaksanaannya. Selanjutnya, berbagai
Setiap orang percaya diminta untuk terus uraian teori dari berbagai sumber dapat
berjaga-jaga dan mempersiapkan diri karena dijadikan landasan teori dalam penelitian.
waktunya akan segera tiba. Sumber-sumber pustaka dan penelitian
Penafsiran Alkitab terus berkembang dari menngenai beberapa pandangan umum sangat
masa kemasa dan memberikan banyak diperlukan untuk mengetahui lebih dalam
sumbangsih terhadap penafsiran masa kini, tentang pokok ajarannya. Dalam pembahasan
terutama penafsiran kerajaan seribu tahun artikel ini, Peneliti mencoba untuk menguraikan
pemerintahan kristus di bumi. Banyak para ajaran pokok mengenai kerajaan seribu tahun
teolog menafsirkan istilah seribu tahun secara dalam Wahyu 20:1-6 dari tiga pandangan
simbolik, dan juga secara harfiah. Perbedaan umum yang sangat populer, yaitu pandangan
penafsiran tersebut seringkali menimbulkan Amillennialisme, Postmillennialisme dan juga
perdebatan dalam dunia teologi kristen. Premillenialisme. Ruang lingkup pembahasan
Meskipun banyak perbedaan, hal ini tidak dalam artikel ini hanya membahas mengenai
mempengaruhi iman dan kepercayaan kristen kerajaan seribu tahun dalam Wahyu 20:1-6
mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali.2 berdasarkan tiga pandangan tersebut.
Kristus adalah Raja dan Tuhan bagi orang-
orang percaya, dan Ia akan datang kembali C. Pembahasan
sebagaimana janji yang telah diucapkan Istilah kerajaan seribu tahun merupakan topik
kepada murid-murid-Nya. yang sering menimbulkan perbedaan dalam
Istilah mengenai “seribu tahun” dalam penafsiran, dan mempengaruhi pengajaran dan
kitab Wahyu memang jarang diangkat, karena doktrin dari gereja-gereja masa kini tentang
topik ini cukup sulit untuk ditafsirkan.3 Wahyu akhir zaman. Kata millennium atau “seribu
20:1-6 menjadi dasar munculnya banyak tahun” dalam wahyu 20 berasal dari bahasa
penafsiran mengenai kerajaan seribu tahun latin mille (seribu) dan annus (tahun), muncul
pemerintahan Kristus di bumi. Oleh sebab itu, enam kali dalam pasal 20, dan tidak muncul
penelitian ini bertujuan untuk menelusuri dan dibagian lain dari kitab-kitab Perjanjian Baru
menjelaskan kembali beberapa pandangan yang memuat pengajaran tentang eskatologi
umum tersebut. Bagaimana pandangan (ay.2,3,4,5,6,7).5
tersebut menafsirkan kerajaan seribu tahun Seribu tahun sering kali memiliki makna
dalam Wahyu 20:1-6? Apakah secara simbolik yang menunjukkan tentang keadaan atau masa
damai, keemasan dan kemakmuran. Beberapa
pandangan umum sering menghubungkan
1
Simmons Brian, Wahyu: Penyingkapan Tentang masa damai ini dengan pemerintahan Kristus di
Yesus Kristus, ed. Marlina Nandaek, 2018th ed. bumi selama seribu tahun, atau masa
(Jakarta: Light Publishing, 2018). 13. pemerintahan gereja. Bishop Hierapolis dalam
2
Lanny Laras Tumbel, “Pemerintahan Kristus
Selama Seribu Tahun Di Dunia ( Wahyu 20 : 1-15 )”
4
1, no. 1 (2016). Delyana R Pulungan Dkk, Metode Riset Penelitian,
3
Philip Suciadi Chia and Juanda Juanda, ed. Janner Simarmata (Kudus: Yayasan Kita
“Dispensasionalisme Sebagai Metode Dalam Menulis, 2021).
Memahami Alkitab,” Journal KERUSSO 5, no. 1 5
Simon J. Kistemaker, Tafsiran Kitab Wahyu
(2020): 20–37. (Semarang: Momentum, 2009). 583.
https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 2
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

pengajarannya menekankan tentang akhir sedang dalam proses untuk tergenapi.”9


zaman yang akan segera datang. Menurut Mereka menekankan tentang kerajaan Allah
penafsiranya, sebelum akhir zaman datang, dalam Kitab Injil, terutama dalam pengajaran
terlebih dulu ada kerajaan seribu tahun.6 Yesus.
Bishop Hierapolis dikenal sebagai penafsir Dalam Matius 28:18 menjelaskan bahwa,
pertama mengenai kerajaan seribu tahun. Yesus adalah Raja dalam kerajaan ini,
Penafsirannya kemudiaan berkembang dan “kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di
memberikan pengaruh yang besar di dalam sorga dan dibumi.” Markus 1:14-15 juga
dunia penafsiran. Hal ini terlihat dari munculnya menjelaskan, kata-Nya; waktunya sudah
berbagai pandangan mengenai kerajaan seribu genap, Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah
tahun dalam Kitab Wahyu 20:1-6. dan percayalah kepada Injil. Ayat ini menjadi
Ada tiga pandangan umum yang populer dasar kaum Amillennialis bahwa pemerintahan
mengenai kerajaan seribu tahun. Pandangan ini Kristus telah berlangsung sampai saat ini.
memiliki dasar, metode dan pendekatan yang Kistemaker membagi Wahyu 20 menjadi dua
berbeda dalam menafsirkan Alkitab. bagian, yang pertama terdapat dalam Wahyu
20:1-3, yaitu Iblis ditangkat dan diikat seribu
1. Pandangan Amillennialisme tahun.10 Dan bagian kedua adalah orang-orang
Pandangan ini dengan tegas menolak adanya kudus di sorga yang terdapat dalam Wahyu
kerajaan Kristus di bumi yang bersifat politikal. 20:4-6.11 Apabila melihat dan mengamati teks
Orang-orang Amillennialisme meyakini dan Ayat 1, yang dimulai dengan καί (dan), ini
percaya akan kedatangan Yesus yang kedua menunjukkan bahwa tidak ada indikasi urutan
kali, namun mereka menolak pandangan sejarah dari wahyu 19-20. Kata “Kai” dalam
mengenai pemerintah Kristus dibumi selama kitab Wahyu seringkali menunjukkan transisi
seribu tahun secara harfiah.7 Mereka dan visi baru. Dimana kata “dan aku melihat”
berpendapat bahwa, pemerintahan Kristus di (Καὶ εἶδον) muncul dalam kitab Wahyu dan ikuti
bumi diartikan secara simbolik, dan tidak ada dengan kata malaikat atau utusan (ἄγγελον)
pengertian seribu tahun secara harafiah. turun dari surga (οὐρανοῦ: heaven) yang
Seribu tahun adalah simbol yang memiliki semacam kekuatan. Ayat ini merujuk
melambangkan suatu jangka waktu tertentu, kepada peperangan disurga saat Mikhael dan
yang manusia sendiri tidak tahu kapan akan para malaikat lainnya mengalahkan iblis dan
berakhir hanya Allah saja yang tahu.8 Yesus pasukannya dan melemparkannya kebumi.
dan para Rasul tidak menyebut dan Seorang malaikat turun untuk membatasi
mengajarkan tentang pemerintahan Kristus pengaruh Iblis dan memasukannya kedalam
dibumi. Bagi kaum Amillennialis, sekarang ini jurang maut (bdk. Luk 8:31),12 sehingga tidak
Kristus telah memerintah orang-orang percaya lagi menyesatkan orang-orang percaya dan
dan gereja-Nya. Hal ini seperti tertulis didalam waktunya adalah seribu tahun.13
Mazmur 89:35-37, dan Yesaya 55:3-5. Allah Kistemaker mengatakan bahwa orang
mengikat perjanjian dengan Daud dan takhta Kristen akan bersama Kristus menjadi raja
pemerintahannya akan ada selama-lamanya. Ia
selama seribu tahun.14 Ini tidak berarti Kristus
akan membangun kota Yerusalem dan
menjadikannya sebagai ibukota kerajaan, baru mulai menjadi Raja ketika itu. Makna
karena kerajaan ini didirikan atas perjanjian sebenarnya adalah Kristus sudah menjadi Raja
Allah dengan Daud, sebab Kristus adalah secara rohani dalam hati orang percaya dimulai
keturunan Daud. Seorang ahli Amillennialis saat ini, tidak saja pada saat Ia mendirikan
yang bernama Hoekema mengatakan bahwa,
“millenium yang disebutkan dalam Wahyu 20
tidak secara ekslusif menunjuk kepada masa
yang akan datang, melainkan sekarang ini, dan 9
Kim Riddlebarger, A Case For Amillennialisme,
Understanding The End Of Times (Grand Rapids
Michigan: Baker Book, 2013).12-13.
6
Armencius Munthe, Tema-Tema Perjanjian Baru 10
Simon J. Kistemaker, Tafsiran Kitab Wahyu. 582-
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008). 49. 585.
7
Millard J Erickson, Teologi Kristen Volume Tiga. 11
Ibid.
(Malang: Gandum Mas, 2004). 538. 12
Simon J. Kistemaker, Tafsiran Kitab Wahyu. 580.
8
Daud Darmadi, “Memahami Teologi Yohanes
Tentang Akhir Zaman,” KALUTEROS: Jurnal
13
Lanny Laras Tumbel, “Pemerintahan Kristus
Teologi Dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 (2019): 21– Selama Seribu Tahun Di Dunia ( Wahyu 20 : 1-15 )”
33, http://e-journal.sttaw.ac.id /index. php/kaluteros 1, no. 1 (2016).
14
/article/view/3. Simon J. Kistemaker, Tafsiran Kitab Wahyu. 585.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 3
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

Kerajaan seribu tahun.15 Amillennialisme melengkapi dan mengutus jemaat untuk


dengan eksatologinya yang menafsirkan memberitakan injil. Postmillennialisme banyak
pemerintahan kristus di bumi secara simbolik melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang
mendapat tempat dalam teologi kristen yang bertujuan untuk memberitakan injil. Mereka
diresmikan di Kekaisaran Romawi. Pandangan percaya bahwa kerajaan seribu tahun adalah
ini kemudian disistematiskan oleh Agustinus masa pemerintahan Kristus melalui gereja-Nya,
dari Hippo dan menjadikannya sebagai dan masa ini sedang berlangsung sampai
penafsiran ekatologi yang paling dominan pada menuju puncak keemasannya, yaitu masa
abad pertengan. damai, aman dan sejahtera. Postmillennialisme
tidak menafsirkan seribu tahun secara harfiah
2. Pandangan Postmillennialisme. seperti golongan Premillenialisme, melainkan
Postmillennialisme percaya dan meyakini menjelaskan masa seribu tahun sebagai masa
bahwa akan ada kerajaan seribu tahun di bumi, yang panjang, di mana Yesus memerintah
namun bukanlah pemerintahan Kristus, karena orang-orang percaya dan gereja-Nya. Masa
Kristus akan datang setelah akhir dari masa pemerintahan gereja ini sangat sulit untuk
kerajaan ini. Ketika Yesus naik ke surga, para dideskripsikan, karena tidak bersifat politis.
murid dan orang-orang percaya mendapatkan Namun tanda-tanda peranan gereja dapat
tugas untuk memberitakan injil kepada orang- terlihat dari berkembanganya kegiatan-kegiatan
orang yang belum percaya sampai keseluruh sosial di masyarakat, penginjilan yang di biayai
dunia, yaitu sesuai dengan amanat agung oleh gereja dan banyaknya pertobatan-
Tuhan Yesus sendiri. pertobatan yang terjadi diberbagai penjuru
Mereka percaya bahwa dunia akan dunia.19
memasuki masa damai, aman, dan sejahtera, Postmillennialisme yakin dan percaya
dan semua keadaan tersebut gerejalah yang bahwa perkataan Yesus dalam Matius 16:18
harus menciptakannya.16 Injil harus diberitakan merupakan dasar yang kuat bahwa gereja
keseluruh dunia dan akan ada kebangunan memiliki tugas dan bertanggung jawab dalam
rohani yang luar biasa. Gereja dan orang-orang mempersiapkan kedatangan kristus yang kedua
percaya memiliki tugas dan tanggung jawab kali.20 Gereja harus masuk dalam kehidupan
untuk selalu menciptakan kedamaian, keadilan yang praktis, yang menyangkut masalah
dan ketentraman seperti yang digambarkan ekonomi, kesejahteraan dan mengupayakan
dalam Kitab Yesaya 11:6-9. Dalam masa ini, perubahan yang mendasar dalam kehidupan
nilai-nilai kristiani akan menjadi prinsip dominan masyarakat.21 Gereja seharusnya tidak sibuk
di dalam kehidupan masyarakat, sekalipun dengan administratifnya saja, melainkan harus
tidak dikatakan bahwa semua orang akan keluar dan menjadi saksi-saksi Kristus dengan
menjadi kristen.17 Menurut Millard, pemberitaan memberitakan injil. Ketika masa damai dan
injil akan begitu berhasil dan banyak membawa sejahtera itu terwujud, maka prinsip-prinsip
orang kepada pertobatan, sehingga banyak iman dan moral kristen akan diterima oleh
orang yang percaya kepada Yesus kristus.18 semua bangsa dan individu.22
Penganut Postmillennialisme memiliki Postmillennialisme mempercayai bahwa
gerakan dan kebangunan rohani yang lebih sekarang sudah merupakan masa millenial,
besar dalam memberitakan injil. Mereka dimana gereja adalah kepanjangan tangan
mengoptimalkan gereja untuk mempersiapkan, Tuhan untuk menciptakan masa damai dan

15
Peter Wongso, Hermeneutika Eskatologi: Metode 19
Jessica Layantara, “Postmilenialisme Bersyarat:
Penafsiran Akhir Zaman (Malang: Seminary Alkitab Kritik Terhadap Eskatologi Premilenialisme
Asia Tenggara, 1989).154. Dispensasional Dan Sebuah Usulan Terhadap
16
Louis Berkhof, Teologi Sistematika Volume 6: Eskatologi Pentakosta,” Jurnal Teologi Amreta
Doktrin Akhir Jaman (Jakarta: Lembaga Reformed (ISSN: 2599-3100) 2, no. 1 (2021): 30–56,
Injili Indonesia, 1997). 97-99. https://doi.org/10.54345/jta.v2i1.12.
17
David Iman Santoso, Membaca dan Memahami
20
Miraji and Irawaty, “Pandangan Postmilenialisme
Kitab Wahyu (Malang: Lemabaga Literatur SAAT, Dan Sumbangsihnya Bagi Pemulihan Kondisi
2003). 82-83. Mental Orang Kristen Pada Masa Pasca Pandemi
Covid-19.”
18
Theodorus Miraji and Felicia Irawaty, “Pandangan 21
Postmilenialisme Dan Sumbangsihnya Bagi Ibid.
Pemulihan Kondisi Mental Orang Kristen Pada 22
Layantara, “Postmilenialisme Bersyarat: Kritik
Masa Pasca Pandemi Covid-19,” Voice of Wesley: Terhadap Eskatologi Premilenialisme
Jurnal Ilmiah Musik Dan Agama 4, no. 2 (2021): Dispensasional Dan Sebuah Usulan Terhadap
39–53, https://doi.org/10.36972/jvow.v4i2.86. Eskatologi Pentakosta.”

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 4
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

sejahtera itu. Mereka juga percaya bahwa kedua kali terdiri atas dua peristiwa yang
kerajaan Allah sedang diperluas melalui terpisah, yaitu selama kurang lebih tujuh tahun.
pemberitaan injil dan pekerjaan Roh Kudus Peristiwa pertama adalah parousia, yaitu pada
didalam hati semua orang percaya, sehingga waktu pengangkatan, dimana orang-orang yang
banyak orang menjadi percaya.23 percaya kepada Kristus angkat diangkat.
Kristus akan datang di awan-awan untuk
3. Pandangan Premillenialisme menyongsong dan menjemput orang-orang
Premillenialisme terdiri dari dua golongan kudus (Mat 24:30-31). Bersama-sama mereka
akan diangkat (rapture), di udara, yaitu
besar, yaitu Premillenialisme Historis dan
merayakan perkawinan Anak Domba dan
Premillenialisme Dispensasional. pandangan ini
selama-lamanya akan bersama dengan Tuhan
memiliki konsep yang hampir sama dalam
menafsirkan wahyu 20:1-6. Pandangan ini di surga.27 Pada akhir masa tujuh tahun ini,
percaya bahwa Yesus akan datang dan pewahyuan akan segera mengikutinya, yaitu
mendirikan kerajaan-Nya selama seribu tahun kedatangan Tuhan kebumi untuk memerintah
di bumi secara politis, meskipun periode selama seribu tahun.
waktunya memiliki perbedaan. Dalam Matius 19:28, Yesus mengatakan
Ladd menjelaskan bahwa, defines bahwa pada waktu penciptaan kembali, dan
Premillennialism as,“the doctrine stating that Anak Manusia bertahta dalam kemulian-Nya,
after the Second Coming of Christ, (Christ) will kamu yang telah mengiku Aku, akan duduk di
reign for a thousand years over the earth before atas dua belas tahta untuk menghakimi kedua
the final consummation of God’s redemptive belas suku Israel. Hal ini menunjukkan bahwa
purpose in the new heavens and the new earth para murid dan orang-orang percaya diberi
of the Age to Come.24 Menurut Ladd, kesempatan dan kehormatan untuk menjadi
hakim bagi suku-suku Israel, dan akan
kedatangan Kristus kedua adalah untuk
memerintah bersama-sama dengan Kristus.
mendirikan kerajaan-Nya di bumi sebelum akhir
Selain itu, peristiwa kebangkitan juga dijelaskan
penyempurnaan tujuan penebusan Allah di
dalam Wahyu 20:4-6. Orang-orang percaya
langit dan bumi yang baru. Premillenialisme
yang dibangkitkan pada kebangkitan pertama
Historis menyatakan dan meyakini akan
tidak akan mengalami kematian yang kedua,
kedatangan Kristus Kedua kalinya. Yesus akan
yaitu lautan api neraka, kebangkitan pertama
memerintah selama seribu tahun di bumi
sebelum penyempurnaan tujuan penebusan terjadi pada saat kedatangan Kristus kembali.28
Allah, yaitu langit yang baru dan bumi yang Menurut Premillenialisme, kebangkitan pertama
baru di zaman yang akan datang.25 Mereka terjadi sebelum masa seribu tahun Yesus
memerintah, orang-orang yang dibangkitkan
percaya dan meyakini bahwa ada dua
pada kebangkitan pertama adalah mereka yang
kebangkitan orang mati. Yang pertama adalah
teguh memegang imannya, serta bertahan
pada awal millenium dan yang kedua adalah
pada akhir millenium. Pandangan ini juga dalam penganiayaan atau pun para martir yang
mati demi Kristus.
percaya bahwa pada masa sebelum seribu
tahun, akan ada kesusahan besar, kekacauan Orang-orang percaya yang mati martir
dunia dan penyiksaan yang dahsyat.26 Pada dan dibangkitkan pada kebangkitan pertama
masa-masa inilah Yesus Kristus akan datang akan ikut memerintah bersama-sama dengan
dan mendirikan kerajaaa-Nya di dunia dan Kristus dan mereka disebut “berbahagia dan
memerintah selama seribu tahun. kudus” (ay.6). Kudus dalam bahasa Yunani
adalah hagios yang berarti kepunyaan atau
Premillenialisme Dispensasional percaya milik Allah. Dalam hal ini, Yohanes menuliskan
dan menyatakan bahwa kedatangan kristus bahwa orang-orang saleh yang mati martir
adalah orang-orang kudus kepunyaan Allah.29
Kebangkitan orang-orang kudus dalam segala
23
Layantara, “Postmilenialisme Bersyarat: Kritik
abad dan zaman merupakan kebangkitan
Terhadap Eskatologi Premilenialisme
pertama yang telah disebutkan dalam Wahyu
Dispensasional Dan Sebuah Usulan Terhadap
20:6. Kebangkitan ini untuk memperoleh
Eskatologi Pentakosta.”
kehidupan atau kebangkitan orang-orang benar
24
George Eldon Ladd, Crucial Questions about the
Kingdom of God. (Eerdmans: Grand Rapids, 1952).
27
45. Louis Berkhof, Teologi Sistematika Volume 6:
25
Wongso, Hermeneutika Eskatologi: Metode Doktrin Akhir Jaman. 97-99.
28
Penafsiran Akhir Zaman. 154-155. D Scheunemann, Berita Kitab Wahyu, (Malang:
26
Guillermo Fernando Arquero Caballero, “The Way Gandum Mas, 1994). 98.
of Salvation :” 4, no. 36 (2000): 9–11. 29
De Heer, Tafsiran Alkitab: Wahyu Yohanes. 296.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 5
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

(Luk.14:14). Sedangkan kebangkitan kedua, simbol-sombol dan berbicara tentang peristiwa


akan terjadi kepada semua orang tanpa yang akan datang atau bersifat nubuatan.
terkecuali. Artinya bahwa semua orang yang Semua orang percaya meyakini bahwa
tidak memperoleh kebangkitan pertama, akan Tuhan Yesus akan datang kedua kali, hal ini
dibangkitkan pada kebangkitan yang kedua ini. sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus
Istilah kebangkitan dalam Kitab Wahyu 20:5-6 sampaikan sendiri kepada murid-murid-Nya.
berasal dari bahasa Yunani, yaitu ἀνάστασις Demikian juga dengan ajaran Paulus, bahwa
(anastasis/anastasia) yang berarti rise atau kedatangan Yesus kristus merupakan dasar
resurrection of the dead. Kata tersebut dapat dan pengharapan bagi orang-orang percaya,
diartikan sebagai bangkit dari keadaan supaya mereka tetap teguh dalam iman serta
sebelumnya yang buruk menjadi yang lebih saling menghibur dengan pengharapan ini.
baik. Kebangkitan di dalam Alkitab sendiri .
terjadi dua kali, hal ini dijelaskan menurut Kitab
Wahyu 20:4-6. Orang-orang yang dibangkitkan
pada kebangkitan pertama tidak akan Referensi
mengalami kematian yang kedua, yaitu lautan
api neraka, kebangkitan pertama terjadi pada Arquero Caballero, Guillermo Fernando. “The
saat kedatangan Kristus kembali.30 Way of Salvation :” 4, no. 36 (2000): 9–11.
Dalam menafsirkan peristiwa eskatologi, Beyer, Ulrich. Garis-Garis Besar Eskatologi
kaum dispensasional mendasarkan penafsiran Dalam Perjanjian Baru. 1985th ed.
nubuatannya secara literal, yaitu pada waktu Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1980.
kedatangan Kristus yang pertama kalinya,31 Charles C. Ryrie. Teologi Dasar 2. Yogyakarta:
sehinga untuk penggenapan nubuatan tentang Penerbit ANDI, 2010.
kedatangan Kristus yang kedua kali, mereka Chia, Philip Suciadi, and Juanda Juanda.
juga menafsirkan secara literal. “Dispensasionalisme Sebagai Metode
Dalam Memahami Alkitab.” Journal
KERUSSO 5, no. 1 (2020): 20–37.
D. Kesimpulan
D Scheunemann. Berita Kitab Wahyu. Malang:
Pandangan umum mengenai kerajaan seribu Gandum Mas, 1994.
tahun dalam Wahyu 20:1-6 telah memberikan Darmadi, Daud. “Memahami Teologi Yohanes
sumbangsih yang besar terhadap penafsiran Tentang Akhir Zaman.” KALUTEROS:
Alkitab, sehingga dunia penafsiran semakin Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1,
maju. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai no. 1 (2019): 21–33. http://e-
metode penafsiran Alkitab. journal.sttaw.ac.id/index.php/kaluteros/arti
Pandangan umum mengenai kerajaan cle/view/3.
seribu tahun dalam Wahyu 20:1-6 juga telah Dkk, Delyana R Pulungan. Metode Riset
memberikan wawasan dan pengetahuan dalam Penelitian. Edited by Janner Simarmata.
ilmu hermeneutik dan penafsiran Kitab Wahyu. Kudus: Yayasan Kita Menulis, 2021.
Perbedaan pandangan dalam menafsirkan Donald Gutrie. Teologi Perjanjian Baru 1.
Alkitab seharusnya tidak menimbulkan Edited by Staf redaksi BPK Gunung Mulia.
perselisihan ataupun terpisahnya persekutuan Edition 16. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
antara denominasi gereja-gereja, melainkan 2018.
harus semakin bersatu dan saling melengkapi Efferin, Henry. “Doktrin Pilihan Dari Perspektif
dalam melaksanakan tugas dan peranannya Reformed Kontemporer .” Veritas : Jurnal
sebagai gereja Tuhan. Orang-orang percaya Teologi dan Pelayanan (2002).
juga harus banyak belajar dan berhati-hati Erickson, Millard J. Teologi Kristen Volume
dalam menafsirkan Alkitab, terutama Kitab Tiga. Malang: Gandum Mas, 2004.
Wahyu. Dengan kehati-hatian maka kesalahan- De Heer, J.J. Tafsiran Alkitab: Wahyu Yohanes.
kesalahan dalam penafsiran dapat dihindari, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
dikarenakan Kitab Wahyu banyak mengandung Kim Riddlebarger. A Case For Amillennialisme,
Understanding The End Of Times. Grand
Rapids Michigan: Baker Book, 2013.
Kistemaker J, Simon. Tafsiran Kitab Wahyu.
30
D Scheunemann, Berita Kitab Wahyu (Malang: Surabaya: Momentum, 2009.
Gandum Mas, 1994). 98. Louis Berkhof. Teologi Sistematika Volume 6:
31
Philip Suciadi Chia and Juanda Juanda, Doktrin Akhir Jaman. Jakarta: Lembaga
“Dispensasionalisme Sebagai Metode Dalam Reformed Injili Indonesia, 1997.
Memahami Alkitab,” Journal KERUSSO 5, no. 1 Munthe, Armencius. Tema-Tema Perjanjian
(2020): 20–37, https://doi.org /10.33856/ kerusso. Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
v5i1.122. Santoso, David Iman. Membaca Dan

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 6
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.4 No.2 Oktober 2022, Halaman 1~7
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

Memahami Kitab Wahyu. Malang:


Lemabaga Literatur SAAT, 2003.
Simmons Brian. Wahyu: Penyingkapan
Tentang Yesus Kristus. Edited by Marlina
Nandaek. 2018th ed. Jakarta: Light
Publishing, 2018.
Simon J. Kistemaker. Tafsiran Kitab Wahyu.
Semarang: Momentum, 2009.
Tumbel, Lanny Laras. “Pemerintahan Kristus
Selama Seribu Tahun Di Dunia ( Wahyu
20 : 1-15 )” 1, no. 1 (2016).
William Barclay. Pemahaman Alkitab Setiap
Hari, Wahyu Pasal l-5. Edited by Staf
Redaksi BPK Gunung Mulia. Edisi 7.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.
Wongso, Peter. Hermeneutika Eskatologi:
Metode Penafsiran Akhir Zaman. Malang:
Seminary Alkitab Asia Tenggara, 1989.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 7

Anda mungkin juga menyukai