Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN BACAAN

Di Susun Oleh

Nama : MITRA AVELIA KOWURENG, S.Pd

Buku : ALKITAB BUKAN TEKA-TEKI“Ulasan Kritis

Tafsiran Nubuat Akhir Zaman”

Penulis : T.J. Boersma

Halaman : 218

Dosen : Dr. RUBEN NESIMNASI, M.Th

Mata Kuliah : Biblika

SEKOLAH TINGGI THEOLOGI “IKAT”


JAKARTA 2021
BAB I

PANDANGAN LINDSEY MENGENAI AKHIR ZAMAN

Lindsey adalah seorang penganut premilenialisme. Premilenialisme percaya bahwa


kedatangan kerajaan seribu tahun terjadi setelah kedatangan Kristus yang kedua
kali, lamanya 1000 tahun dan bertempat dibumi. Pemerintahannya akan bersifat
teokratis dengan kehadiran pribadi Kristus yang memerintah sebagai raja.
Kedatangan seribu tahun dipandang oleh aliran ini bersifat harafiah, para penganut
premilenialisme percaya bahwa perjanjian kepada Abraham mengenai tanah dari
sungai Mesir sampai ke sungai Efrat belum digenapi tetapi akan digenapi pada
masa seribu tahun (Kejadian 15:18). Lindsey dalam bukunya mengemukakan
tentang “perang besar yang terakhir”. Menurut Lindsay, perang ini akan mendahului
kedatangan kembali Yesus Kristus. Pandangan Lindsay mengenai peristiwa-
peristiwa yang dilukiskan kitab Wahyu yaitu Wahyu 1-3, menunjuk pada “keadaan
sekarang” gambaran dari ketujuh jemaat. Dalam pasal 4 dan 5 menggambarkan
pendahuluan dari penghakiman yang akan datang. Lindsay membedakan
kedatangan Kristus menjadi dua, yakni: Pertama, kedatangan Kristus di angkasa
dan secara tersembunyi, seperti pencuri pada malam hari; Kedua, kedatangan
Kristus di dalam kuasa dan kemuliaan-Nya yang akan dilihat oleh setiap mata.

BAB 2

METODE PENAFSIRAN ALKITAB

Suatu nubuatan menunjuk kepada beberapa peristiwa yang akan datang; yang
dalam penggenapannya akan ada jarak waktu diantara peristiwa-peristiwa itu.
Nubuatan mengenai kedatangan dan karya Kristus, seringkali dilukiskan dengan
istilah-istilah yang menunjuk kepada kelepasan. Kita yang hidup dalam Perjanjian
Baru dapat mengerti segala unsur nubuatan yang sudah digenapi dan dapat
menafsirkan nubatan yang sisa dalam terang yang sama, yaitu berdasarkan Kristus;
berdasarkan kedatangan-Nya yang pertama dan karya-Nya untuk melepaskan kita.

Hal Lindsey memilih untuk menafsirkan nubuat nabi-nabi secara harafiah karena
menurutnya hanya melalui penafsiran yang bersifat harafiah ini, kita dapat
mengetahui semua yang akan terjadi. Lindsey menafsirkan bahwa Kristus akan
memegang kuasa raja dalam kerajaan Seribu Tahun. Metode penafsiran harafiah
yang dilakukan Lindsey dipengaruhi oleh pandangan akan Kerajaan Seribu Tahun.
Lindsey mengemukakan bahwa Alkitab berbicara mengenai peristiwa-peristiwa yang
akan datang. Jadi ada banyak hal nubuat yang belum dipenuhi dan yang menunjuk
pada hal-hal yang akan terjadi pada akhir zaman. Pengertian nubuat tidak diberikan
agar kita mengadakan segala macam perhitungan mengenai rencana Tuhan pada
zaman terakhir.

Istilah “pada hari-hari yang terakhir” biasanya tidak menunjuk akhir zaman dunia.
Istilah ini dipakai secara mutlak dalam arti “dikemudian hari” atau “diwaktu-waktu
yang akan datang”. Untuk menentukan secara teliti waktu yang dimaksudkan
dengan “pada hari-hari yang terakhir”, kita perlu memperhatikan konteks dan
keadaan historis yang kongkret. Acapkali akan menjadi jelas bahwa nubuat itu
menunjuk pada pengembalian bangsa Israel dari Babel dan Asyur. Kadang dari situ
dapat ditarik garis penghubung kepada masa Mesias yang akan datang. Kadang-
kadang garis ini dapat ditarik lebih jauh lagi, yaitu kepada zaman dunia ini.

  

BAB 3

WAHYU, KITAB YANG TERAKHIR

Nubuat memberi penyataan mengenai peristiwa-peristiwa yang sudah, atau yang


sedang, atau yang akan terjadi, dan demikian pula halnya dengan Wahyu kepada
Yohanes ini. Kitab Wahyu memberikan nubuat mengenai waktu sekarang ini.
Misalnya, penguaraian keadaan ketujuh jemaat di Asia Kecil. Tetapi, kitab ini
terutama menubuatkan zaman yang akan datang. Yohanes telah mendapat tugas,
“... tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang, maupun yang
akan terjadi sesudah ini.” (Wahyu 1:19). Apa “yang telah” Yohanes lihat. Itulah yang
dilukiskannya dalam pasal 1. “Yang terjadi sekarang”, menunjuk kepada keadaan
ketujuh jemaat, diuraikan Yohanes di dalam pasal 2 dan 3. Dan “yang akan terjadi
sesudah ini”, ditulis dari mulai pasal 4 hingga pasal 21.

Kitab Wahyu melukiskan kedatangan Yesus melalui sejarah yang dilukiskan


mengenai nubuat tentang “semuanya yang akan terjadi sesudah ini”. Wahyu
menjangkau seluruh masa Perjanjian Baru, yaitu sejak kenaikan Yesus ke Sorga,
pencurahan Roh Kudus, sampai kepada kedatangan Kristus kembali. Kenaikan
Yesus dan pencurahan Roh Kudus merupakan permulaan dari “hari-hari yang
terakhir”. Kitab Wahyu merupakan kitab yang memperlihatkan kepada kita sejarah
dunia sejak kenaikan Kristus sampai kepada kedatangan-Nya kembali. Kitab Wahyu
bukanlah penguraian sejarah yang akan datang karena nubuat-nubuat di Alkitab
mempunyai sifat yan berbeda. Wahyu memang memberikan nubuat-nubuat kepada
kita tetapi kitab Wahyu bukanlah sebuah horoskop.

           

BAB 4

KERAJAAN SERIBU TAHUN?

Setelah Yesus Kristus sebagai Anak Domba yang unik, yang sejati dan yang benar,
disembelih di kayu salib, tidak ada lagi Bait Allah, tempat penyembelihan domba-
domba. Menurut kehendak Tuhan, hilanglah Bait Suci dari Yerusalem. “Teokrasi
Israel” telah diturunkan, tidak ada lagi takhta Daud di kota Yerusalem. Takhta itu
tidak akan ada di tempat itu karena “takhta Daud” sudah pindah ke sorga, yaitu
takhta yang diatasnya Kristus duduk. Yesus sendiri sudah menyatakan hal itu
kepada Mahkamah Agama (Matius 26:64; pengenapan nubuat Mazmur 110). Pada
masa yang lampau keselamatan hanya untuk Israel, bukan untuk orang kafir. Tetapi
sekarang (pada waktu Paulus hidup), Allah tidak membalikkannya menjadi:
keselamatan hanya untuk orang kafir, tidak untuk Israel. Banyak orang kafir masuk
ke dalam gereja, tetapi melalui itu Allah juga menarik umat-Nya yang lama untuk
masuk dan menerima kasih karunia-Nya. Pada saat orang kafir masuk, orang
Yahudi pun masuk, meskipun “beberapa orang” saja (Roma 11:14).

Berbicara tentang kerajaan 1000 tahun, Hal Lindsey memberikan versi berbeda yaitu
bahwa pengangkatan para orang percaya (pengangkatan jemaat) dari bumi ke
sorga. Jemaat ini akan diangkat secara tiba-tiba dari tengah-tengah keberadaan
mereka dan selama tujuh tahun Kesusahan Besar mereka akan membentuk jemaat
di sorga. Itulah menurut Lindsey, kedatangan Kristus kembali, ketika Ia mengangkat
semua orang yang beriman. Baru pada kedatangan-Nya yang kedua dimulailah
Kerajaan Seribu Tahun yang akan disusul oleh penghancuran seluruh bumi,
hukuman terakhir dan pengenapan segala sesuatu. Istilah “Kerajaan Seribu Tahun”
tidak dimaksudkan sebagai salah satu kerajaan yang teokratis seperti di bumi.
Tetapi Kerajaan Seribu Tahun merupakan kemenangan Kristus dan bukan setan
yang memegang pemerintahan. Hanya Kristus yang memerintah.

Alkitab berkata bahwa akan datang waktunya Injil akan mengalami kemunduran.
Pada waktu itu Iblis mendapat kesempatan untuk memainkan peranannya secara
bebas. Akan tetapi bahkan waktu itu sekalipun hanya dapat berlangsung di bawah
kontrol Yesus Kristus. Penggodaan-penggodaan itupun tidak dapat menghalangi
pekerjaan Kristus. Kristus akan membuktikan bahwa Dialah Raja Agung di atas
tahta-Nya di sorga yaitu dengan menurunkan api dari langit yang menghanguskan
mereka semua yang mengikut iblis, semua orang yang disesatkan iblis. Dan iblis
akan dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang.

BAB 5

MASA KESUSAHAN BESAR?

Masa Tujuh Tahun dalam Wahyu 11:2-3, yang kita sebut sebagai hari-hari terahkir,
menurut Hal Lindsey merupakan masa yang ditandai dengan peristiwa-peristiwa
yang unik. Nubuat mengenai masa ini lebih banyak jumlahnya daripada mengenai
masa lain yang disebutkan dala Alkitab. Perhitungan Rasul Yohanes tentang masa
ini ialah tujuh tahun, karena ia berkata bahwa paruh kedua dari masa ini ialah 42
bulan (yaitu 31/2 tahun), dan paruh pertama ialah 1.260 hari (yaitu 3 ½ x 360 hari,
yang merupakan tahun Alkitab, Wahyu 11:2,3). Penafsiran Lindsey akan wahyu 1
dikaitkan dengan penjelasan Lindsey akan “ tujuh puluh minggu” dari Daniel 9:24.
Lindsey berpendapat bahwa satu “masa” adalah satu “minggu” yang terdiri dari
tahun-tahun. Artinya, satu masa mengandung 7 tahun. Dengan kata lain, periode
yang disebut “tujuh puluh kali tujuh masa” mengandung 70 x 7 tahun = 490 tahun.

Dalam Kitab Wahyu sendiri memberikan kunci untuk dapat menafsirkan arti tujuh
masa. Di Wahyu 11, kata “Bait Suci” sekarang mengacu kepada suatu hal lain, tidak
kepada Yerusalem. Karena 42 bulan itu merupakan masa yang sama, yang juga
disebut sebagai 1260 hari. Periode 42 bulan atau 1260 hari adalah menjangkau
seluruh masa kerja Roh Kudus, dari sejak kenaikan Yesus ke Sorga sampai kepada
kedatangan-Nya kembali. Selama seluruh masa ini, kedua saksi itu (yaitu kedua
pekabar Injil) akan bernubuat dan menyatakan Firman Allah di dalam dunia. Pada
masa ini terjadi penganiayaan yang besar bagi gereja.

BAB 6

NUBUAT KRISTUS

Matius 24 berisi nubuatan Kristus. Dalam nubuatan ini Ia mewahyukan keruntuhan


Yerusalem, dan Ia memberitahukan semua yang akan terjadi sebelum keruntuhan
ini. Pada saat Kristus berkata “diseluruh dunia” Ia tidak bermaksud menunjuk
kepada seluruh bumi sampai kepada saat kedatangan-Nya. Disini Ia memakai kata
Yunani oikumene. Pada waktu itu oikumene berarti seluruh dunia yang terdiri dari
bangsa-bangsa yang hidup disekeliling Laut Tengah. Oleh sebab itu kita dapat
menyimpulkan bahwa berita-berita mengenai pekabaran Injil di Matius 24 berkenaan
dengan periode sebelum keruntuhan Yerusalem di tahun 70, dan tidak berkenaan
dengan waktu-waktu yang lain. Dengan memahami Matius 24 hanya berkenaan
dengan periode sebelum keruntuhan Yerusalem, maka kita tidak akan terjebak
dalam segala macam perhitungan tanggal kedatangan Kristus kembali.

Istilah “kedatangan Yesus” berbicara tentang aktivitas para murid untuk


mengabarkan Injil di “kota-kota Israel”. Pekerjaan inilah yang tidak dapat mereka
selesaikan sebelum kedatangan Anak Manusia. Jadi, mereka masih sedang
membawa kabar Injil kepada kota-kota di Israel, baru kemudian lihatlah,
“kedatangan” Anak Manusia, kota-kota Israel disini bukan hanya kota yang berada di
Palestina, tetapi semua kota oikumene waktu itu, dimana disitu ada orang Yahudi.

“Kesudahan dunia ini” melukiskan perubahan yang hebat sekali yang kelak akan
datang. Semua yang berkenaan dengan kejatuhan Yerusalem, jika dilihat dalam
perspektif nubuatan juga menunjuk kepada kesudahan dunia. Keruntuhan
Yerusalem pada intinya sudah mengandung penghabisan dunia. Mengenai perang
dan gempa bumi, Yesus menyebutkan peristiwa-peristiwa ini beserta tempatnya
dalam rencana-Nya, sebagai tanda sebelum keruntuhan Yerusalem. Hal itu tidak
berarti Kristus telah menyatakan kepada kita unsur-unsur program-Nya dan urutan-
urutan sebelum Ia datang. Dengan kata lain, perang dan gempa bumi bukanlah
sebagai tanda-tanda bahwa kedatangan-Nya sudah lebih dekat.
BAB 7

NUBUAT-NUBUAT ZAKHARIA DAN YERUSALEM YANG LAMA

Zakharia mulai bernubuat dalam tahun kedua pemerintahan Darius, raja Persia.
Pada waktu pemerintahannya, orang Yahudi mengalami kesulitan dari pihak musuh
mereka. Zakharia melihat beberapa penglihatan yang penuh penghiburan untuk
orang-orang Yahudi yang telah pulang dari pembuangan. Misalnya, pembangunan
Bait Allah yang pada tahun-tahun pertama selalu kandas. Melalui pekerjaan
Zakharia (dan Hagai, pada waktu yang sama) orang-orang Yahudi di dorong untuk
membangun rumah Allah. Pada akhirnya mereka harus menyelesaikan
pembangunan ini. Dan nasehat Zakharia berhasil: mereka menyelesaikan
pembangunannya dalam jangka waktu empat setengah tahun.

Zakharia 12:10-14, Lindsy menyatakan bahwa Zakharia 12:19 menunjuk pada


kedatangan Yesus untuk menyatakan diri-Nya kepada semua orang Yahudi yang
masih ada di Yerusalem. Ayat 11-14 mengenai kesan dukacita dan pertobatan dari
semua mereka yang melihat-Nya, sehingga mereka menerima-Nya sebagai Mesias.
Zakharia 13:1-6, Kristus mencurahkan Roh-Nya yang menguduskan jemaat Kristus,
maka jemaat ini akan diperbaharui secara radikal. Kelepasan gereja dari Yerusalem
Lama dilukiskan Zakharia dalam pasal 14:8-11 yaitu Zakharia melihat seluruh
perjalanan bangsa Tuhan di Perjanjian baru, dari kenaikan Yesus ke sorga sampai
kepada kedatangan-Nya kembali. Dan ayat 16-19 mencatat bahwa pada hari-hari itu
bukan hanya orang Israel yang akan berjalan ke Yerusalem, tetapi mereka dari
semua bangsa, “tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, Tuhan
semesta alam dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun,” (ayat 16). Dari tempat
kediaman orang Kafir mereka akan datang dan bergabung dengan gereja. Dan
mereka akan merayakan hari raya Pondok Daun yang digenapkan dalam Yesus
Kristus.

BAB 8

NUBUAT YEHEZKIEL MENGENAI GOG


Pada Yehezkiel 37, perumpamaan mengenai tulang-tulang yang amat kering.
Lindsey berpendapat bahwa perumpamaan ini juga menunjuk kepada pemulihan
Israel secara fisik dan rohani. Secara fisik: Israel menjadi satu bangsa yang hidup di
negeri itu. Secara rohani: lahir kembali kerohanian bangsa itu dan mereka akan
menerima Kristus sebagai Mesias mereka. Lindsey menunjukkan beberapa cacatan
kuno, tetapi dari kutipannya mereka tidak membuktikan bahwa Gog adalah Rusia. Ia
menghubungkan kata “Mesekh” dengan kaum “Mosyi”. Kata Mosyi ini berasal kata
“Moskow”, ibu kota Rusia. Dan dari “Tubal” datanglah kaum “Tibereni” yang hidup di
tepi Laut Hitam. Menurut keterangan ini, bangsa Rusia berasal dari dua kaum ini.
Namun ada keterangan yang amat berbeda yang berasal dari bahas ilmu. Mesekh
dan Tubal berasal dari Musyku dan Tibarenoi. Seperti yang disebut oleh Herodotus,
dua bangsa ini hidup di sebelah tenggara Laut Hitam. Meurutnya tanah Magog
terletak kira-kira diantara pantai Laut Hitam dan perbatasan Utara tanah Media.

Gog merupakan kuasa yang letaknya disebelah Tenggara Laut Hitam. Gog bukanlah
suatu oknum atau suatu kuasa eskatologis yang masih akan muncul dalam sejarah
dunia ini. Secara konkret, Gog dengan sekutu-sekutunya merupakan bala tentara
yang besar, yang (atas suruhan Tuhan) maju berperang melawan Israel. Gog sendiri
senang melakukan hal ini, sehingga ia sendiri menimbulkan suatu rencana yang
jahat: “Pada hari itu timbullah niat dalam hatimu dan engkau membuat rancangan
jahat. Engkau berkata: Aku akan bangkit bergerak menyerang tanah dan kota-
kotanya tanpa tembok dan akan mendatangi orang-orang yang hidup tenang-tenang
dan diam dengan aman tenteram...”. Gog akan maju untuk merampas dan
menjarah. Tujuannya Israel, yang baru pulang dari Babel, yang hidup tenang-tenang
dan aman.

Yehezkiel 39 bernubuat mengenai kemusnahan Gog secara penuh. Tuhan sendiri


yang telah memanggilnya dan memimpinnya dan Tuhan sendiri jugalah yang
mengalahkan Gog. Lukisan pemusnahan Gog dalam nubuat Yehezkiel ini menunjuk
kepada pemusnahan Antiokhus IV Epifanes. Dipimpin oleh orang Makabe, orang-
orang Yahudi telah mengalahkan dia tahap demi tahap. Pada akhirnya penguasa
Siria ini dikalahkan orang-orang Yahudi yang hanya berjumlah sedikit. Itulah yang
dipimpin Tuhan. Dia bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya.
BAB 9

DARI DANIEL SAMPAI ANTIOKHUS IV EPIFANES

Daniel 11:3 mencatat: “Kemudian akan muncul seorang raja yang gagah perkasa,
yang akan memerintah dengan kekuasaan yang besar dan akan berbuat
sekehendaknya.” Tak diragukan, “Raja yang gagah perkasa” (setelah Ahasyweros)
adalah Alexander Agung, penguasa Kerajaan Yunani-Makedonia. Barangsiapa
pandai sejarah akan berkata bahwa nubuat Daniel ini melompati suatu masa yang
agak panjang, karena Xerxes I dan Alexander Agung ada jangka waktu 130 tahun
lamanya. Tentang Antiokhus IV Epifanes dapat dilihat di Daniel 11, bahwa ia
berhasil berperang, terutama karena cara-cara yang licik dan persekongkolan
rahasia. (Dan 11:25). Antiokhus pandai sekali dalam hal-hal politik dan diplomatik
yang berdasarkan kebohongan (ayat 26 dan 27). Antiokhus IV bertindak jahat di
Yerusalem di Bait Allah: mezbah emas, kandil emas dan harta-harta lain, semuanya
dirampas Antiokhus Epifanes. Dan inilah awal segala hal jahat yang akan dibuatnya
melawan bangsa Israel. Dua tahun kemudian Antiokhus Epifanes sekali lahi
menyeraang negeri Selatan. Antiokhus Epifanes benar-benar bermaksud untuk
menyudahi Perjanjian Kudus; kehendaknya ialah agar mereka mengenakan
kebudayaan dan agama Yunani.

Daniel sendiri tinggal di Babel sampai pemerintahan Koresy, tiga raja akan muncul
lagi setelah Koresy, yaitu Kambises, Darius I Histaspes dan Xerxes I, Ahasyweros
adalah raja ke-4 yang kekayaannya sangat besar, cukup untuk memobilisasi tentara
besar melawan Yunani. Daniel tidak bernubuat mengenai zaman dunia, melainkan
mengenai Tuhan yang pada masa Perjanjian Lama akan melepaskan bangsa-Nya
dari suatu kesusahan yang kejam. Begitulah nubuat Daniel digenapkan sesuai
dengan sejarah yang datang setelah kehidupan Daniel. Tuhan telah melindungi
umat-Nya pada waktu Antiokhus Epifanes, suatu waktu yang menakutkan.

BAB 10

APAKAH WAHYU BERNUBUAT TENTANG “BAHAYA KUNING”?

Bahaya kuning menurut Lindsey mengacu kepada bangsa Cina pada akhir zaman.
Suatu bala tentara raksasa akan maju ke peperangan di Timur Tengah. Sungai Efrat
dipandang sebagai batasan antara Barat dan Timur. Wahyu 9:14-16 tentang
pelepasan “keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu. Yang
mengakibatkan kemunculan suatu tentara yang luar biasa besarnya kira-kira 200
juta orang. Tentang jumlah 200 juta tentara ini, Lindsey memperlengkapi gambaran
itu dengan menyebut kesanggupan cina memproduksi peluru kendil antara benua
yang dapat meluncurkan bom hydrogen, jadi Cina sendiri sanggup menghancurkan
1/3 penduduk dunia, sama seperti yang telah dinubuatkan oleh Yohanes.

Pada waktu malaikat yang ke-6 meniup sangkakalanya, Yohanes mendengar suara
keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang ada di hadapan Allah. Wahyu 8:3
juga sudah menyebut mezbah dari emas ini. Di atas mezbah itu seorang malaikat
mempersembahkan kemenyan bersama-sama dengan doa semua orang. Yohanes
mendengar suara yang keluar dari keempat tanduk mezbah ini. Suara ini
mempunyai hubungan dan menjadi satu suara dengan doa semua orang kudus,
suara yang kuat dari gereja, yang memohon kiranya Tuhan bangkit untuk
menghukum segala kefasikan dan ketidaktaatan akan Firman-Nya. Wahyu 9:13
menyatakan bahwa Ia memerintahkan malaikat ke-6 untuk melepaskan keempat
malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat. Sungai Efrat merupakan perbatasan
tanah yang dijanjikan kepada Abraham dan keturunannya. Wahyu 9 bernubuat
bahwa hal yang telah terjadi di Perjanjian Lama bahwa Tuhan akan melepaskan
kuasa bangsa-bangsa kafir bagaikan hukuman melawan manusia yang murtad.
Perbatasan “Efrat” (yang melindungi bangsa Tuhan) akan dihapus; halangan “dunia
kafir” untuk menyerang “dunia Kristen” akan hilang. Malaikat-malaikat jahat, yang
berabad-abad diikat dekat sungai Efrat, akan dilepaskan. Wahyu 16:12, kuasa iblis
mendorong bangsa kafir dan mengumpulkan mereka disuatu tempat. Tempat itu
dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon. Sering kali Harmagedon secara harafiah
ditafsirkan sebagai “Gunung Megido (har = gunung; magedon= Megido). Lindsey
dan Ryrie mencoba menentukan semua berdasarkan tafsiran harafiah : sebelum
pertengahan masa kesusahan, penguasa barat, si anti Kristus yang memelihara
persahabatannya dengan Israel, akan menyerang dan mengalahkan Mesir. Pada
waktu itu tentara Rusia dari sebelah Utara akan menyerang Palestina dan ketika
semua harapan itu sia-sia, Allah akan campur tangan untuk menghancurkan tentara
Rusia secara supra natural.
BAB 11

ROMA MENUJU KEBANGKITAN?

Berdasarkan Daniel 7 mengenai keempat binatang, Lindsey membedakan dua fase


kerajaan keempat. Yang pertama, kerajaan Romawi yang empunya kuasa di seluruh
dunia, kerajaan ini akan hilang dan bangkit kembali tidak lama setelah kedatangan
Kristus kembali. Fase ke 2, kerajaan Romawi akan berbentuk konfederasi yang
terdiri atas sepuluh bangsa. Pada bab sebelumnya sudah disampaikan bahwa
“Roma Menuju Kebangkitan” yang artinya bahwa Keraajaan Romawi yang begitu
kuat akan bangkit kembali. Hal ini di tafsirkan dalam Daniel 7 mengenai keempat
binatang. Dalam penglihatan ini dinyatakan kepada Daniel semua kerajaan yang
akan memainkan peranan yang penting dalam sejarah dunia yaitu Kerajaan Babel,
Kerajaan Media-Persia, Kerajaan Makedonia dan Kerajaan Romawi. Adapun
struktur Kitab Daniel yang menggambarkan keadaan keempat binatang tersebut
yaitu:

 Penglihatan patung dengan kepalanya yang dari emas (Daniel 7:4).


 Penglihatan mengenai binatang keempat (Daniel 7:7).
 Penglihatan domba dan kambing jantan (Daniel 7:8).
 Wahyu mengenai 70 masa (Daniel 9:24-28).
 Wahyu mengenai akhir zaman (Daniel 10-12).

Dalam Daniel 11:21, menggambarkan binatang yang keempat bertanduk sepuluh.


Seorang raja akan bangkit, yang akan tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk yang
lain. Tanduk itu menunjuk kepada Antiokhus Epifanes. Raja Anthiokhus Epifanes
tidak mendapat kesempatan untuk melakukan pekerjaannya yang jahat.

BAB 12

SALAH SATU “PEMIMPIN BESAR” MASA DEPAN?

Wahyu 13, memberikan gambaran yang lengkap mengenai riwayat hidup pemimpin
dunia masa depan yang oleh Lindsey disebut sebagai si anti-Kristus. Dalam Wahyu
13:2 kita mengenal tiga dari empat binatang, dalam urutan yang terbaik dengan
urutan Daniel, yaitu mulai dengan macan tutul, beruang, dan pada akhirnya singa.
Namun Yohanes tidak melihat empat binatang berturut-turut muncul dari dalam laut,
Ia melihat kemunculan satu binatang saja. Binatang yang satu ini mempunyai rupa
yang mirip dengan keempat binatang dari dalam laut. Kepada binatang ini diberikan
kuasa untuk bersikap sombong dan bertindak melawan gereja selama 42 bulan,
yaitu sejak waktu kenaikan Yesus di atas takhta-Nya (Wahyu 12:5 menunjuk kepada
kenaikan ini), sampai kepada kedatangan-Nya kembali. Empat puluh dua bulan
sama dengan tiga setengah tahun dan ini adalah tiga setengah tahun sebelum
Kristus turun kembali lagi ke dunia ini. Pada waktu itulah anti-Kristus akan
mempunyai wewenang mutlak untuk bertindak dengan kuasa Iblis. Penglihatan
Wahyu 13 mengarahkan kepada keempat binatang dari nubuat Daniel 7. Keempat
binatang tersebut hadir dalam Wahyu 13 yaitu: binatang yang menakutkan (macan
tutul, beruang, singa). Rupa-rupa keempat kerajaan ini dipersatukan dalam rupa
binatang dari dalam laut. Oleh sebab itu, binatang ini dapat merupakan sebuah
kuasa politik yang bercorak anti-Kristus. Jadi, binatang dari dalam laut adalah suatu
negara yang berkuasa, bukan satu oknum tertentu, melainkan suatu “penguasa”.
Binatang-binatang yang dilihat Daniel juga tidak memperumpamakan oknum-oknum
yang berkuasa, melainkan kerajaan-kerajaan yang berkuasa.

BAB 13

BABEL BESAR

Dalam Wahyu 17 membahas penglihatan mengenai perempuan yang duduk di atas


seekor binatang yang berwarna merah ungu. Menurut Lindsey perempuan ini
menunjukkan kepada agama duniawi yang akan memperoleh kuasa di seluruh dunia
sebelum Kristus kembali. Agama ini sebagai “agama misteri dari Babel. Astrologi
merupakan dasar agama kuno Babel. Agama itu akan menjadi agama duniawi yang
menguasai dunia tidak lama sebelum kedatangan Kristus kembali. Sistem agama
besar ini dilihat Yohanes ketika ia melihat perempuan yang duduk di atas binatang
itu. Binatang itu adalah Pemimpin Besar Masa Depan, si anti-Kristus sendiri.
Kesepuluh tanduk menunjukkan kekaisaran Romawi atau konfederasi sepuluh
negara. Perempuan yang duduk di atas binatang adalah perempuan yang
menguasai binatang. Binatang yang dilihat Yohanes adalah binatang yang sama
dengan yang ada didalam Wahyu 13. Penguasa ini melawan gereja pada seluruh
zaman Perjanjian Baru, hingga kedatangan Yesus kembali. Kenapa binatang itu
muncul dari jurang maut? Sebab setan berada didalam jurang maut itu. Dialah yang
menguasai binatang ini. Binatang itu telah ada, artinya ia juga ada pada waktu
Perjanjian Lama. Selama berlangsungnya Perjanjian Baru, setan seringkali memakai
kuasa-kuasa politik sebagai alat untuk melawan gereja. Terkadang ia memang
tampak kurang bertindak, tetapi ia tetap akan muncul lagi. Kendatipun ia selalu
muncul kembali selama berlangsungnya sejarah dunia, ia tetap akan dibinasakan.
Perempuan pelacur itu menunjuk kepada gereja yang murtad, yang cenderung untuk
menguasai penguasa-penguasa politik dan yang ingin memakai kuasa-kuasa ini
sebagai alatnya. Pada masa Yohanes sendiri, orang-orang Yahudi (gereja murtad)
telah mencoba untuk mempengaruhi pemerintahan kekaisaran Romawi agar gereja
Kristus dimusnahkan. Dalam kitab Wahyu sendiri ada disebut bangsa Tuhan yang
murtad, yang bermufakat dengan pemerintahan Romawi untuk melawan gereja
muda. Mereka bahkan disebut jemaah iblis.

BAB 14

DIANGKAT DALAM AWAN

Menurut Lindsey Yesus Kristus akan datang untuk menjemput semua orang yang
percaya kepada-Nya di angkasa dan peristiwa itu akan merupakan akhir dari
kehidupan orang Kristen di dunia ini. Perjalanan ini akan terjadi tidak lama sebelum
ketujuh tahun kesusahan besar, ketika si anti-Kristus dan nabi palsu memperoleh
kebebasan penuh. Jemaat akan menghilang sebelum waktu yang penuh kesusahan
ini.

Dalam I Korintus 15, Paulus memakai istilah “misteri” yang arti kata mengandung
unsur yang hanya diketahui oleh beberapa kelompok tertentu. Kedatangan Yesus ke
dua kali adalah sebuah “misteri”. Menurut Lindsey kata rahasia dalam bahasa asli
berarti sesuatu yang belum pernah diungkapkan, tetapi yang sekarang diungkapkan
kepada orang-orang yang terpilih. Orang ini disebut kelompok persaudaraan,
mereka tahu bahwa ada rahasia-rahasia yang tidak diberitahukan kepadanya
sebelum ia secara resmi menjadi anggota. Setiap orang yang percaya kepada
Yesus Kristus dimasukkan kedalam persekutuan Kristus.
Dalam 1 Tesalonika 4:13-18 menyatakan bahwa orang-orang yang mati dalam
Kristus atau orang-orang yang sudah mati, akan lebih dulu bangkit menemui Tuhan.
Lindsey membuktikan bahwa 1 Tesalonika 4 tidak berbicara mengenai kedatangan
Kristus kembali, melainkan mengenai pengangkatan. Ia berkata “pada hari
pengangkatan, semua orang percaya akan ikut bersama-sama dengan Dia dalam
awan”. Para nabi telah mengatakan bahwa di atas bumi ini Allah mendirikan
Kerajaan itu. Seandainya hari pengangkatan terjadi bersamaan dengan kedatangan
Tuhan yang kedua kali, maka tidak ada orang-orang fana yang tertinggal yang
kemudian hari akan menjadi orang-orang percaya, sehingga tidak akan ada orang
yang kemudian akan masuk ke dalam Kerajaan itu akan menghuni bumi kembali.
Akan tetapi tafsiran Lindsey ini tidak obyektif. Ia dipengaruhi oleh tujuannya. Karena
orang percaya diangkat dalam awan, bukan berati bahwa mereka tidak bisa
memerintah lagi bersama-sama dengan Kristus di dunia, didalam kerajaan-Nya.
Kristus datang dan kita menyongsong Dia, dalam suasana pesta kita menjumpai Dia
di angkasa.

Anda mungkin juga menyukai