D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Nama: firdaus maja kaban
Prodi : PAK
B. Ensiklopedia
Namun, harus segera ditambahkan bahwa misiologi tidak berdiri sendiri, melainkan
merupakan bagian integral dari segenap Ilmu Teologi, sehingga bagian-bagiannya
termasuk dalam bagian-bagian teologi. Umpamanya: sejarah Pl adalah suatu aspek
tertentu dari Sejarah Gereja; Teologi Alkitab tentang Pl adalah suatu aspek dari Teologi
Alkitab dan Teologi Sistematis tentang Pl adalah suatu aspek dari Dogmatika. Berpikir
secara misioner harus meresapkan usaha teologis dan gerejani, supaya janganlah teori
yang dipentingkan melainkan praktik!
C. Pembagian
Dari apa yang diutarakan di atas maka pembagian buku ini kiranya sudah jelas Berturut-
turut kita hendak membahas
Kesaksian Pl. dan PB tentang PI (Bab II)
Sejarah Pl (Bab III)
Ilmu/Teori PI (Bab IV)
Metodik PI (Bab V)
Sudah barang tentu rencana ini tidak dapat dilaksanakan secara lengkap, tetapi kita
harus membatasi diri. Adapun kepustakaan, sudah kami sebutkan sebagian dalam
subbab 3. Dan selanjutnya akan dikutip pada tempatnya.
BAB II
Dasar Alkitabiah
A. Perjanjian lama
Sudah pasti dalam Perjanjian Lama belum terdapat penugasan yang tegas untuk
melakukan pekabaran ke luar terhadap segala bangsa. Sungguh pun demikian, sejak
permulaan, bangsa-bangsa lain (goyim) senantiasa mendapat perhatian sepenuhnya.
Yang diutamakan dalam PL. adalah pemilihan Israel dan hubungan Israel dengan bangsa-
bangsa. Ada baiknya jika kita memperhatikan tiga aspek dari pemilihan Israel, yakni
berturut-turut aspek universalisme, aspek eskatologis, dan aspek mesianis.
B. Eskatologi
Para nabi biasanya juga menyampaikan berita dari Allah kepada bangsa- bangsa.
Sering kali mereka mengabarkan hukuman, baik kepada Israel maupun kepada bangsa-
bangsa kafir, kadang-kadang hukuman atas Israel akan dilaksanakan oleh bangsa kafir,
adakalanya kedengaran berita hukuman atas bangsa-bangsa akibat sikap mereka
terhadap (Allah) Israel dan acap kali berita keselamatan untuk kedua-duanya; melihat
keselamatan Israel, "maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN,
menguduskan Israel. (Yeh. 37:28, bnd 39:21-29, dll.).
D. Perjanjian baru
Dengan kedatangan Yesus dan kebangkitan-Nya telah terjadi sesuatu yang sama
sekali baru, yang belum pernah terjadi lebih dahulu dalam sejarah Israel, dan dalam
sejarah dunia. Janji tentang "datangnya berduyun-duyun bangsa-bangsa telah
didekatkan oleh kedatangan Almasih, dan para murid harus keluar untuk membuat
sekalian bangsa menjadi murid-murid Tuhan Yesus Torah baru memasuki dunia bangsa-
bangsa, agar mereka datang untuk mendengar dan menaatinya. Dan Sion akan keluar
Torah (pengajaran) (Yes 2)! Dari Yerusalem Firman Allah! Itulah yang menjadi kenyataan
setelah Yesus bangkit dan sebelum la datang kembali. Secara sentrifugal Injil tentang
Kerajaan Surga diberitakan ke mana-mana, sebagai persiapan gerakan sentripetal pada
akhir zaman, bilamana segala bangsa datang ke Yerusalem baru dan "kekayaan dan rasa
hormat bangsa akan dibawa kepadanya?" (Why: 21:26). Dan, setiap murid adalah buah-
sulung dari penuaian dan serentak pula bertugas untuk mengumpulkan buah-buah lagi,
sampai panen besar datang, Jemaat Kristen adalah mobil dan fleksibel Dia hanya
merupakan jemaat yang sebenarnya, bila merasa diutus oleh Tuhannya, yang
ditempatkan dan diutus ke dalam dunia yang merupakan wilayah kekuasaan Kristus
tanpa mengetahuinya. Dan, jemaat itu dipanggil untuk memproklamasikan
pemerintahan Kristus, yang didasarkan atas korban-cinta-kasih-Nya.
Berita Paskah digenapkan oleh berita Pentakosta. Karya Anak Allah didekatkan,
dikenakan, diterapkan, dinyatakan oleh Roh Kudus yang tidak lain adalah Roh Kristus.
Perbuatan Para Rasul adalah perbuatan Roh Kudus
Atas dasar penyelidikan Kitab Suci dapatlah dikemukakan beberapa alasan (motif, dorongan)
untuk mengabarkan Injil.
A. Pembagian
Adalah menarik perhatian jikalau kita melihat bagaimana pembagian masa
(periodisasi) dalam beberapa buku yang khusus membahas Sejarah PI.
B. Gereja lama
Dalam penelitian tentang Pl dalam abad-abad pertama, Adolph von Hamack
telah membuktikan dengan sangat meyakinkan bahwa perluasan agama Kristen pada
abad-abad pertama merupakan suatu gerakan kaum awam Pekabar-pekabar Injil yang
paling utama dan yang paling unggul untuk agama Kristen bukanlah guru guru resmi,
melainkan orang-orang Kristen sendiri, seberapa mereka setiawan dan kuat. Terutama
para confessor (yang mengaku percaya di dalam penganiayaan) dan para martir (syahid)
sudah tentu memberi kesaksannya, sehingga orang-orang lain menerima mya. Bukankah
Martyr (bahasa Yunani) berarti: baik saksi maupun syahid: baik "saksi mata" maupun
saksi mati? Dan, mereka itu terdapat di antara anggota-anggota gereja yang disebut
anggota biasa" Lebih-lebih juga di antara para wanita
Yang terpenting di dalam gerakan kaum awam adalah kesaksian dalam
kehidupan sehari-hari. Itulah yang pada masa kini dimaksudkan dengan ungkapan "the
missionary structure of the congregation" (struktur jemaat misioner). Unsur-unsur
manakah di dalam kesaksian Kristen yang menarik perhatian orang-orang kafir (yang
tidak mengenal Allah), sehingga mereka
Dalam abad-abad itu pekabaran Injil memiliki ciri-cirinya sendiri. Orang-orang yang
bukan Kristen disebut pagan (= orang dusun, orang luar, orang kafir) yang
bagaimanapun harus dimasukkan ke dalam Corpus Christianum. Pekabaran Injil
perluasan negara Kristen. Tetapi tidak dapat disangkal bahwa juga pada masa itu kita
lihat banyak orang yang berkorban bagi Tuhan dengan alasan yang mumi. Perlu disebut
di sini motif Pl dari rahib rahib Irlandia dan Skotlandia, yakni askese pengembaraan
dengan mem- perlihatkan persekutuan Kristen di daerah-daerah di luar negara Kristen
Dalam abad-abad itu banyak sekali bangsa-bangsa ditarik kepada Kristus, terlebih
dahulu di Eropa Barat dan Utara dan kemudian di Eropa Timur pada abad ke-9 dan ke-io
Dalam gerakan itu, yang sering kali disa- makan dengan suatu peperangan suci,
pimpinan dipegang ordo-ordo (persekutuan biarawan), terutama sejak pembaruan
kehidupan kerahiban di Cluny (tahun 910). Para rahib (biarawan) itu tidak saja
memberitakan Injil, tetapi juga memajukan pendidikan, pertanian, dan taraf kehidupan
kemasyarakatan (semacam.comprehensive approach!).
Perhatian kepada Gereja: di Barat, zending semakin menjadi tanggung jawab gereja, dan
di Timur diusahakan agar gereja-gereja muda dapat berdiri sendiri. Gereja dipandang
sebagai alat dalam tangan Tuhan untuk melaksanakan pekabaran Injil di dunia
sekitarnya.
Perhatikan kepada Oikumene. Seluruh dunia dipandang sebagai satu daerah pekabaran
Injil. "The age of missions is at an end; the age of mission has begun.""
Perhatian terhadap agama-agama sebagai kenyataan hidup, yang harus diperhadapkan
dengan Injil Yesus Kristus.
Perhatian kepada social setting manusia, gereja, dan masyarakat.
Perhatian kepada kaum awam sebagai pekabar Injil yang bukan se penuh waktu. Kaum
awam adalah laos theou = umat Allah yang sebenarnya, dan para pejabat berfungsi
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan" (Ef. 4:12),"
BAB IV
PEMBENTANGAN SECARA SISTEMATIS
A. Subjek PI
Jadi, subjek Pl adalah umat Kristen (yang biasanya oleh Warneck diartikan
persekutuan orang-orang percaya orang-orang yang setia dalam P), objeknya adalah
orang-orang yang bukan Kristen dan tujuan Pl: pena- naman (ditanamnya,
diperkembangkannya) gereja. Di dalam misiologi Katolik Roma pada umumnya
dikatakan bahwa Allah adalah Pengutus tetapi karena kewibawaan yang diberikan
kepada gereja serta hierarkinya. maka gerejalah yang menjadi pelaksana tugas Pl.
Konkretnya: Paus me nyerahkan tugas itu kepada para uskup yang menyerahkannya lagi
kepada para misionaris
Haruslah kita tekankan bahwa amanat pekabaran Injil Yesus Kristus itu mula-
mula sekali diberikan kepada para rasul, yaitu kesebelas orang murid-Nya (Mat. 2816)
Mereka dipanggil untuk matheteuein (membuat menjadi murid), membaptiskan dan
didaskein (= mengajar, memberi Torah). Para murid Tuhan diutus untuk menjadi murid
baru bagi sekolah Yesus dan mengajak mereka menjadi pengikut-Nya. Seruan untuk
menuruti Yesus berarti (a) seruan untuk bertobat (kepada Allah, berbalik dari dunia dan
kuasa kegelapannya). (b) seruan kepada baptisan sebagai tanda penye rahan diri ke
dalam tangan Tuhan yang hidup, dan (c) seruan kepada gereja: barang siapa yang
dibaptis, termasuk Tubuh Kristus Dengan semuanya itu, tidak dimaksudkan bahwa kita
atau gereja kita ditiru
B. Objek PI
Memang dunia itu dibeda-bedakan menurut golongan-golongannya: Yerusalem
dan Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 18), Dapatkah dikatakan bahwa
gereja sekarang pun harus melancarkan kegiatannya secara bertingkat-tingkat?
Terhadap orang Kristen lainnya, tugasnya memang bersifat oikumenis; terhadap umat
Yahudi (Yerusalem dan Yudea) setengah okumenis, setengah misioner, terhadap umat
Islam (Samaria) dialog misi oner tentang unsur-unsur yang bersamaan; terhadap dunia
kafir (dunia bangsa-bangsa) panggilan gereja bersifat misionaris melulu.
Tetapi di dalam totalitas semua bangsa (= seluruh dunia di luar Israel) terus ada
perhatian kepada orang perorangan. Matius 2819, 20 menyebutkan, baptiskanlah
mereka... dan ajarlah mereka" (bukan aute, melainkan autous), yaitu orang-orangnya
Yesaya melihat penglihatan tentang semua bangsa yang berarak-arak menuju ke Sion
(Yes. 2), tetapi la melihat juga tiap-tiap pengikut dalam pawai keselamatan itu, satu
demi satu.
Menjadi murid Yesus menemui Yesus, Almasih (Yoh, 1:42, 46), tetapi juga
ditemui oleh Yesus (144) dan lagi usaha mencari dan menemui orang lain untuk
memberitahukan kabar gembira itu (1:42, 46). Juga domba yang hilang (sendiri!)
ditemukan kembali (Luk 15:1-7, khusus ay. 4-6), mata uang yang hilang (ay 8-10) dan
anak yang hilang "ditemukan kembali” (= menjadi hidup kembali, ay, 24 dan 32).
F. Tujuan PI
Secara klasik, G. Voetius telah merumuskan tiga tujuan pekabaran Injil sebagai berikut.
TANGGAPAN BUKU
Buku ini membantu Gereja dan orang-orang Kristen mencari tahu sumber Ban dan
tujuan pekabaran Injil guna menghindari berbagai kesalahpahaman Selangkah demi
selangkah, kita dituntun untuk memahami apa itu timu Pekabaran Injil (IPI) dan makna
"misiologi" atau pengutusan. Kita terlebih dahulu diajak menggali tentang Kabar Baik
yang diberitakan Kitab Suci, dan menyelidiki mengapa kita harus mengabarkan Injil.
Penyelidikan Alkitab membantu kita belajar dari contoh-contoh yang baik maupun yang
buruk di masa lampau. Kita juga diajak memandang selintas perkembangan pekabaran
Injil dalam sejarah. Berikutnya, dibentangkan sejumlah terna yang berhubungan dengan
teori dan praktik misioner, dan akhirnya dikemukakan beberapa pertimbangan tentang
cara dan metode pekabaran Injil. Pekabaran Injil adalah wujud kehidupan jemaat yang
misioner. Apabila kita selaku anggota Gereja Kristen sungguh-sungguh sadar akan
panggilan kita sebagai jemaat yang diutus, kita akan mengalami berkat dan anugerah
yang luar biasa.