Anda di halaman 1dari 3

TAFSIRAN LUKAS 9:60

Biarlah orang mati menguburkan orang mati

A. Pendahuluan

Kristus tidak acuh terhadap rasa sakit yang dialami orang ketika orang terkasih
mereka meninggal. Yesus pernah menghentikan prosesi pemakaman di Nain dan
membangkitkan putra tunggal seorang janda (Lukas 7:11-15). Dia mengubah rencana
perjalanan-Nya hanya untuk membangkitkan seorang gadis kecil, anak seorang kepala
rumah ibadat yang telah meninggal (Matius 9:18-26). Hatinya diliputi kesedihan atas
kematian Lazarus (Yohanes 11:35).

Konteks Lukas 9 adalah harga mengikuti Kristus. Di sini kita melihat alasan yang
dibuat oleh orang-orang yang tidak memiliki komitmen yang mendalam kepada Yesus. Lukas
9:59 mengungkapkan tanggapan seseorang terhadap panggilan pemuridan Kristus. Dari
kata-kata dalam perikop ini, tampak jelas bahwa ayah pria itu belum meninggal. “Tuhan,
izinkan aku pergi dulu dan menguburkan ayahku.” Jika sang ayah telah meninggal, sang
putra tidak akan memiliki kesempatan untuk menemani Kristus dan para murid. Di negara
yang panas itu, tanpa pembalseman, mayat harus segera dikuburkan. Pria itu meminta agar
bisa mengikuti Tuhan sampai ayahnya meninggal dan dikuburkan.

Jawaban Kristus mengungkap pria itu sebagai seorang penunda. Pesan yang sama
diberikan kepada pria lain di ayat 61, “Aku akan mengikuti Engkau, Tuhan, tetapi izinkan aku
pergi dulu pamitan dahulu dengan keluargaku.” Perhatikan prioritas kedua orang itu: “Biarkan
aku dulu…” Tidak ada yang boleh menghalangi panggilan Yesus. Masalah dalam ayat-ayat ini
bukanlah tentang berduka karena kehilangan orang yang mereka cintai atau waktu untuk
mengucapkan selamat tinggal yang layak kepada keluarga. Yesus mengungkapkan alasan-
alasan mereka yang tidak penting untuk menunda mengikuti Dia.

Kristus berkata, “Biarkan orang mati menguburkan orang mati.” Dengan kata lain,
mereka yang mati secara rohani tidak tanggap atas urgensi membuat keputusan untuk
mengikuti Yesus. Selalu ada “alasan bagus” bagi orang untuk mengatakan, “Tidak sekarang;
Saya memiliki hal-hal yang lebih penting untuk didahulukan.”

Apakah ada yang lebih penting daripada menyerahkan hidup kita kepada Kristus?
Orang yang menunda sering kali lupa atau kehilangan minat. Itu bisa membuat mereka
kehilangan kehidupan kekal
B. Penjelasan
Luk 9: 60 TB Tetapi Yesus berkata kepada- nya: "Biarlah orang mati mengu burkan orang mati;
tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."

Luk 9: 60 BIMK ( BIS) Yesus menjawab, "Biarkan orang mati menguburkan orang matinya sendiri.
Tetapi engkau pergi dan siarkanlah berita bahwa Allah sudah mulai memerintah."

Panggilan untuk mengikut Yesus adalah suatu panggilan yang lebih penting dari segala-galanya,
karena panggilan itu adalah panggilan yang suri. (Bandingkan Imamat 21:10-21, Bilangan 6:6, 7).
Oleh karena itu.

ayat ini harus diterjemahkan sebagaimana adanya

Biarlah orang mati menguburkan orang mati BIMK lebih dekat dengan bahasa Yunaninya:
Biarkan orang mati menguburkan orang mati nya sendiri. Kata orang mati yang pertama adalah
dalam arti kiasan yaitu orang yg tidak menerima Allah sebagai Rajanya atau orang yang
hidupnya bertentangan dengan kehendak Allah. Selanjutnya orang matinya sendiri berarti
"orang mati (yang betul-betul mati?" Tetapi engkau, pergilah Ini menunjukkan bahwa orang itu
bukas

"orang mati" dari segi rohani, tetapi orang yang hidup menurut kehendak

Allah Pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah: Ini tidak berarti bahwa pergilah dan beritakanlah
dilakukan secara terpisah. Kedua perintah ini sesungguhnya mengenai satu tindakan saja, kedua
hal itu terjadi bersamaan. Dan menurut bahasa Yunaninya, beritakanlah bukan hanya sekali saja
dilakukan, tetapi terus menerus. Jadi, terjemahannya dapat dibuat pergilah untuk
memberitakan Kerajaan Allah atau pergilah, beritakanlah bahwa Allah sudah mulai mewujudkan
pemerintahan-Nya". Kalau digabungkan dengan kata terakhir yaitu di mana-mana, maka
kalimatnya dapat dibuat menjadi: "pergilah, beritakanlah ke berbagai tempat bahwa Allah sudah
mulai mewujudkan pemerintahan-Nya".

Kerajaan Allah: Di dalam kitab-kitab Injil, Kerajaan Allah berarti keadaan atau waktu di mana
Allah mulai memerintah sepenuhnya atas manusia dan seluruh bumi sejak kedatangan Yesus
Kristus ke dunia. Kerajaan Allah yang dapat juga diterjemahkan menjadi: "Pemerintahan. Allah",
kadang-kadang berarti kenyataan hidup yang dapat dialami pada masa kini sebagai pengikut
Yesus Kristus, kadang-kadang pada masa yang akan datang, dan kadang-kadang berarti
kehidupan kekal yang sejati bersama Allah.
C. Kesimpulan
Teks Matius 8:18-22 dan paralelnya yakni Lukas 9:57-59 mengandung makna yang
mendalam dan membutuhkan perhatian eksegetis untuk mendapatkan makna tersebut.
Alasan mendapatkan makna pada teks-teks tersebut disebabkan adanya perbedaan
pendapat mengenai latar belakangnya, termasuk aspek kultural di balik alasan sang
murid untuk “pergi dahulu menguburkan ayahku” dan maksud dari respons Yesus,
“biarlah orang mati menguburkan orang-orang mati mereka”. Konteks tersebut terkait
erat dengan tradisi penguburan dalam lingkungan Yahudi (disebut dengan liqut
‘azamot  atau ossilegium). Namun, di sisi lain, tanggung jawab mengurus orang tua yang
meninggal merupakan bagian dari perintah kelima dalam Dekalog: “Hormatilah ayahmu
dan ibumu.”

Daftar Pustaka

Jurnal teologi dan pendidikan kristen

Pedoman Penafsiran Alkitab J. Reiling, J.L. Swellengrebel,

https://amazingfacts.id/mengapa-yesus-mengatakan-biarlah-orang-mati-menguburkan-orang-
mati/

Anda mungkin juga menyukai