Anda di halaman 1dari 12

Nama : Arta Meliati Siahaan

Ayu Febriyanti Hutasoit

Cindi Lawrencia Hutasoit

Tingkat/Prodi : IV-D/Teologi

Mata Kuliah : Liturgika II

Dosen : Dr. Jaharianson Saragih

Struktur Ibadah Dalam Alkitab

Berdasarkan Yesaya 6:1-8

I. Pendahuluan
Ibadah adalah upacara untuk menyatakan hormat dan bakti kepada Tuhan Yesus
Kristus.
II. Pembahasan
II.1. Pengertian Ibadah
MenurutKamusBesarBahasa Indonesia,
ibadahberartisuatuperbuatanuntukmenyatakanhormatataubaktikepada Allah.
Dalamhaliniadaketaatan, kesiapanuntukmengerjakanperintah Allah
danmenjauhilarangan-Nya. 1
Ibadahadalah ritual atauupacarauntukmenyatakan
hormatdanbaktikepadaTuhanYesusKristus. 2Ibadah Kristen
adalahpenyataandiri Allah
sendiridalamYesusKristusdantanggapanmanusiaterhadap-Nya,
atausuatutindakanganda: yaitu “tindakan Allah
kepadajiwamanusiadalamYesusKristus”. MelaluiFirman-Nya Allah
menyingkapkandanmengkomunikasikankeberadaan-Nya yang
sesungguhnyakepadamanusia. Ibadah Kristen
terikatsecaralangsungpadaperistiwa-peristiwasejarahpenyelamatan.
1
Sri Sukehi Adiwimarta, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1993), 364
2
Edi Suranta Ginting, Aku Percaya maka Aku Beribadah,(Bandung: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus 2011), 33

Liturgika II | 1
Intiibadahadalah Allah sedangbertindakuntukmemberikanhidup-Nya
bagimanusiadanmembawamanusiamengambilbagiandalamkehidupanini. 3

II.2. Unsur-unsur Ibadah


II.2.1. Liturgi
Istilah ibadah sangat dekat dengan istilah “liturgi” (Ing., liturgy)
yang berasal dari bahasa Yunani “leitourgia” (ergon: bekerja, dan
laos: umat atau rakyat), yang berarti pekerjaan yang dilakukan oleh
rakyat, yaitu pekerjaan yang dilakukan demi kepentingan kota atau
negara. Paulus menyatakan pelayan-pelayan Allah sebagai
Leitourgoi tou Theou (bdk. Roma 13:6)dan menyatakan dirinya
sebagai Leitourgon tou Christou (bdk. Roma 15:16). Degan kata
lain, liturgi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang demi
manfaat bagi orang lain. Ibadah yang bermakna liturgi adalah bahwa
kegiatan ibadah adalah sedemikian rupa untuk orang-orang yang
mengambil bagian secara aktif dalam menyajikan ibadah bersama-
sama.4 Liturgi adalah kegiatan ibadah baik dalam bentuk seremonial
maupun praktis, dan perhatian umat dalam liturgi adalah Kristus.
Dalam liturgi umat memberikan respons terhadap sejarah
penyelamatan dan inisiatif Allah. 5
Unsur-unsur liturgi terdiri dari :
1. Votum
Votum diucapkan pelayan setelah pelayan memasuki ruang
ibadah. Dalam votum terletak amanat kuasa (eksousia) Allah.
Segala sesuatu yang menyusul berlangsung dalam nama-Nya. 6
2. Pengakuan Dosa dan Pemberitaan Anugrah
Menurut James White, pengakuan dosa merupakan salah satu
proses yang ditempuh orang Kristen untuk bertobat da hidup

3
James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK-GM, 2002), 6-7
4
James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017), 14
5
Rasid Racman, Pembimbing ke dalam Sejarah Liturgi, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), 11
6
J.L.Ch. Abineno, Unsur-unsur Liturgi yang dipakai oleh Gereja di Indonesia, (Jakarta: BPK-GM, 1999), 3

Liturgika II | 2
dalam kepastian bahwa Allah mengampuni dosa. 7 Dalam liturgi
Kristen, pengakuan dosa mengambil tempat yang cukup penting
sekalipun pengakuan dosa bukanlah sakramen, Luther tetap
menganjurkan pengakuan dosa pribadi dan unsur-unsur
pertobatan menjadi bagian menonjol dalam ibadah hari minggu. 8
Menurut Luther, kita semua takluk kepada dosa sehingga satu-
satunya peran yang dapat kita lakukan adalah dengan rendah hati
mengakui dosa dan memohon belas kasihan dari Allah. 9
3. Nyanyian dan Pujian
Dalam nyanyian juga terdapat unsur yang sangat penting yaitu
melalui nyanyian orang dapat mengungkapkan rasa syukur
kepada Tuhan serta mengingatkan kembali betapa besar dan
dahsyat kasih yang Allah berikan. Hal ini dapat dilihat dari
peristiwa yang dialami oleh umat Israel yang dipimpin oleh Nabi
Musa untuk menyanyikan puji-pujian yang menyatakan
kedahsyatan Allah ketika mereka berhasil menyeberangi laut
Teberau dan mengalami pembebasan (Keluaran 15:1-21). 10 Setiap
pujian yang telah diatur dapat dipakai untuk memuji dan
memuliakan nama Tuhan. Hendaklah nyanyian yang dinyanyikan
oleh setiap orang memiliki satu tujuan yaitu untuk memuji dan
menyembah kepada Kristus dalam roh dan kebenaran bukan
dengan daging.11
4. Khotbah
Khotbah adalah salah satu cara yang dipakai untuk
mengkomunikasikan pesan. Dalam tradisi Kristen, pesan ini
didasarkan pada apa yang tertulis di dalam Alkitab atau yang
biasa disebut kabar baik. Dalam bahasa Yunani, kabar baik ini
disebut Yunani eungalion. Alkitab sebagai sumber pemberitaan
7
James White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK-GM, 2002), 266
8
Alister E. McGrath, Sejarah Pemikiran Zaman Reformasi, (Jakarta: BPK-GM, 1999), 273
9
James Montgomery, Dasar-dasar Iman Kristen, (Surabaya: Momentum, 2011), 234.
10
Sadhu Sundar Selvaraj, Seni Menyembah Menjadi Penyembah yang Dicari Tuhan (Jakarta: Nabiri Gabrie,
1996), 44.
11
Jarot Wijanarko, Pujian dan Penyembahan (Jakarta: Suara Pemulihan, 2006), 66.

Liturgika II | 3
Firman Tuhan melalui proses. Sehingga khotbah yang
disampaikan bukan pemikiran subjektif si pengkhotbah. Pesan
dari teks Alkitab itu yang menjadi inti khotbah. 12
5. Mazmur dan Haleluya
Mazmur dan Haleluya memiliki arti "Pujilah Tuhan" dan
digunakan dalam agama Yahudi sebagai bagian dari doa pujian,
dan sebagai pujian kepada Tuhan dalam agama Kristen. 13
6. Pengakuan Iman
Pengakuan iman yang kita ucapkan dalam ibadah tidak saja
merupkan bagian liturgi tetapi juga merupkan janji kita untuk
terus berpegang pada dasar-dasar iman yang benar, taat dan setia
kepada Kristus Yesus sampai kapan pun. Oleh sebab itu, seluruh
kehidupan kita haruslah dipengaruhi oleh penghayatan nilai-nilai
yang ada dalam rumusan pengakuan iman Sehingga segenap
tindakan kita adalah suatu tinda 14kan yang memberikan kesaksian
nyata tentang kebenaran Allah yang terungkap dalam pengakuan
iman yang kita ucapkan. Jadi dalam mengucapkan pengakuan
iman tidak boleh asal diucapkan melainkan harus dihayati betul
dan dilaksanakan dalam praktek kehidupan sehari-hari.
7. Doa Syafaat
Doa Syafaat (Syafa'at) adalah salah satu karakter doa dan sering
disebut di dalam kehidupan bergereja. Secara
singkat doa syafaat adalah saat manusia berdoa atas nama orang
lain. Kadang jemaat sering menyebutnya sebagai 'mendoakan
orang lain' termasuk di dalamnya mendoakan bangsa dan negara,
mendoakan orang orang yang kelaparan ditempat lain/negara lain,
mendoakan umat beragama lain. Atau bisa juga dengan
mengangkat topik khusus seperti: berdoa untuk orang orang yang

12
https://id.wikipedia.org/wiki/Khotbah, diakses pada tanggal 07 September 2020, pukul 15.56 WIB
13
https://id.wikipedia.org/wiki/Haleluya, diakses pada tanggal 07 September 2020, pukul 14.13 WIB
14
https://blessedday4us.wordpress.com/2010/05/26/pengakuan-iman/, diakses pada tanggal 07
September 2020, pukul 17.03 WIB

Liturgika II | 4
sedang berjuang menghadapi sakit kanker, atau bagi mereka yang
baru saja ditinggalkan orang yang dikasihinya, dan seterusnya. 15
8. Doa Berkat
Doa berkat adalah sebuah doa singkat untuk bantuan,
pemberkatan dan pemanduan ilahi, biasanya pada akhir upacara
ibadah. Doa berkat juga dapat merujuk kepada upacara
keagamaan Kristen tertentu yang meliputi pemberkatan
hosti perjamuan kudus di monstran dan pemberkatan orang-orang
yang mengikuti upacara tersebut. 16
II.2.2. Perjamuan Kudus
MenurutKatekismusmenjelaskanbahwaPerjamuan Kudus
adalahsuatusakramen, di manadenganmemberidanmenerima roti
dananggursesuaidenganketetapanKristus, kematian-Nya diberitakan;
dan orang-orang yang menerimanyadengancara yang layak,
bukansecarajasmaniahataukedagingan, melainkanmelaluiiman,
dijadikanberbagian di dalamtubuhdandarah-Nya,
dengansemuaberkat-berkatdari-Nya.
Dengandemikianmerekamendapatkanmakananrohanidanbertumbuhd
alamanugerah. 17
II.2.3. Baptisan
Kata baptisanberasaldaribahasaYunaniyaitubaptizomai yang
berartimemandikanataumembasuh.
NamundalamSeptuagintaditemukanartiklasikmenenggelamkanataum
enyelamkan (Yes. 21:40. 18Orang yang dibaptiskanadalah orang yang
dimasukkanatauditanamkankedalampersekutuantubuhKristus. Jadi,
baptisanmemasukkan orang ataumenanamkan orang
kedalampersekutuan yang telahada di antaraKristusdan para orang
milik-Nya (Rm. 6:5). Dengandemikianbaptisanlahmenjadi “tanda”

15
https://id.wikipedia.org/wiki/Doa_Syafaat, diakses pada tanggal 07 September 2020, pukul 17.33 WIB

16
https://id.wikipedia.org/wiki/Doa_berkat, diakses pada tanggal 07 September 2020, pukul 18.37 WIB
17
G. I. Williamson, Katekismus Singkat Westminster 2 (Surabaya: Momentum, 2008), 167.
18
W. R. F. Browning, Kamus Alkitab (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), 47

Liturgika II | 5
darihal yang indahdanmulia, menjadi “tanda” dariperjanjianTuhan
Allah, bahwaIaberkenanmengampunidosaumat-Nya
karenakorbanTuhanYesusKristus. 19
II.3. Ibadah dalam Alkitab
II.3.1. Ibadah dalam Perjanjian Lama
Istilah sher`et dan abh`ad    tidak dimaksudkan untuk ibadah
umum oleh seluruh uma ttetapi secara khusus yang dilaksanakan
oleh suku Lewi kepada Allah untukkepentinganseluruhumat Israel
(Bil.16: 9). Istilah yang digunakanuntukmenggambarkanibadah
yangdilakukanolehseluruhumat Israel
ialahkatalatreiadandouleiaterpisahdanberbedadariperibadahansukuL
ewi yang dipandanglebihtinggidanterhormatdengancorakperayaan
yang khusus.20
II.3.2. Ibadah dalam Perjanjian Baru
PerjanjianBarumenggunakanpelbagaiistilahuntukibadah.
Kata latreia yang diterjemahkansebagaipelayananatauibadah. Kata
inidigunakanuntukmenyatakankewajibanmenerapkanhidupberibadah
bagiumat (Flp.3: 3). Kata proskunein yang
diterjemahkanuntukmerebahkandiri, menyembahataubersujud
(Mat.4: 10; Luk.4: 8). Kata thusia  yang
diterjemahkansebagaipersembahankurbandalambentukperayaan
yang ditunjukkanmelaluiperbuatan (1Kor.10: 20, Ibr.13:
15). Kata prosphora  sama dengan kata thusia  menyatakan tindakan
mempersembahkan kurban yang ditujukan kepada Kristus (Ibr.10:
10). Kata threskeia  yang diterjemahkan sebagai pelayanan
keagamaan atau ibadah (Kis.26: 5, Kol.2: 18).
Kata sebein  diterjemahkan untuk menunjuk ke ibadah (Mat.15: 9,
Mrk.7: 7). Kata homologein  mempunyai sejumlah arti seperti

19
Harun Hadiwijono, Iman Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016),440
20
Bosco Da Cunha, O.Carm, TeologiLiturgidalamHidupGereja, (Madang: Dioma, 2004), 16-17

Liturgika II | 6
pengakuan dosa (1Yoh.1: 9), mengaku dengan mulut atau ucapan
bibir (Rm.10: 9, Ibr.13: 15). 21
Abinenomenunjukkanbahwa kata ‘ibadah’ yang
biasanyadigunakandalam PB terjemahandariistilahYunaniadalah:
1. leiturgia (λεειτουργια) Kis. 13:2, beribadahkepada Allah
2. latreia (λατρεια) Roma 12:1, mempersembahkanseluruhtubuh
3. thereskeia (θρησκεια) Yak.1:27, pelayanankepada orang yang
dalamkesusahan. 22

Jadiibadahadalah avoda atau latreia yang sebenarnya yang


merupakansuatupelayanan yang dipersembahkan/ketaatankepada
Allah, tidakhanyadalamartiibadah di Bait Suci (berdoa),
tetapijugadalamartipelayanankepadasesama (Luk.10:25; Mat.5:23,
Yoh.4:20-24, Yak.1:27). 23

II.4. Struktur Ibadah menurut Yesaya 6:1-8


Dalam nyanyian dari empat makhluk yang hidup (Wahyu 4:8b) kita
menemukan “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah Yang Mahakuasa”, suatu
perujukan ke Yesaya 6:3, yang merupakan puji-pujian dari para serafim yang
berakhir dengan “seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya”. Kalimat dari
Yesaya tersebut telah digabungkan kedalam semua liturgi ekaristi klasik
yang disebut sanctus. Puji-pujian yang kita lihat dalam Perjanjian Lama
merupakan komponen yang sentral dari keberadaan manusia. Fungsi
liturgisnya tapak secara jelas dari introduksinya (1:4-8), disitu ditemukan
salam, berkat dan pujian yang rinci. 24
Dua Struktur ibadah terutama dibangun di atas firman yang diucapkan
atau dinyanyikan. Struktur itu adalah ibadah doa umum harian dan ibadah
sabda atau pelayanan firman. 25

21
James F. White,PengantarIbadah Kristen,(Jakarta : BPK-GM, 2017), 15-16
22
James F. White,PengantarIbadah Kristen, (Jakarta: BPK-GunungMulia, 2002), 52
23
J. D. Douglas,EnsiklopediaAlkitabMasaKiniJilid I, (Jakarta: YaysanKomunikasiBinaKasih, 2004), 409
24
E.H. van Olst, Alkitab dan Liturgi, (Jakarta: BPK-GM, 1999), 10
25
James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK-GM, 2017), 118

Liturgika II | 7
Doa umum harian memiliki fokus berbeda dan lebih bersifat pribadi,
yaitu tanggapan kita dala memuji Allah ditengah-tengah kehidupan sehari-
hari. Doa ini bukan hanya tanggapan terhadap firman dan juga sakramen
tetapi dari keseluruhan pengalaman sehari-hari. Doa umum harian yang
dimaksud bukan membicarakan doa pribadi tetapi diasumsikan bahwa doa
umum harian biasanya disertai dengan doa-doa pribadi pada peristiwa yang
lain di hari itu. Maksudnya masing-masing saling memperkuat. 26
Dan dalam ibadah sabda atau pelayanan firman yang menjadi dasar
adalah mendengarkan dan menanggapi firman Allah yang disampaikan dan
diekspresikan melalui ucapan manusia. Yang paling utama, Allah berbicara
kepada kita melalui pembacaan dan khotbah, dibacakan dan dikhotbahkan
oleh manusia. 27
II.5. Unsur-unsurpentingdalamperibadahanmenurutYesaya 6:1-8
II.5.1. TerjadinyaperjumpaandenganTuhan.
Perjumpaandengan Allah
dalamibadahbukanformalitastapiperjumpaan yang
didasarkankarenakerinduan, kerendahanhatidaninginberserah
total kepada Allah. Mengapa? Sebab Allah adalahAllah yang
kudusdanbesar.
Karenakitaberibadahinginberjumpadengan Allah yang
besardankudusmakahati (pikiran, perasaan, kehendak,
seluruhhidup) hanyatertujukepada Allah, sehinggapujipujian yang
kitanaikkanadalahpujian yang didasarkanpadapenyerahandiri.
Nyanyian yang kitanyanyikan, khotbah yang kitadengar, dandoa
yang kitanaikkansertapersembahan yang
kitaberikandiungkapkansebagaiperjumpaandenganTuhan.
II.5.2. Adanyakesadaranakandirisendiridankesediaandiperbaharui
SeruanYesaya, ”Sebabakuiniseorang yang najisbibir,
danakutinggal di tengah-tengahbangsa yang najisbibir”
sungguhamataneh.
26
James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK-GM, 2017), 134
27
James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK-GM, 2017), 155

Liturgika II | 8
MengapaYesayaharusmengkaitkankenajisandenganbibirnya?
Mengapabukandenganindera yang lain? Di
siniYesayamenyadaribetapamengerikannyadampak yang
dimunculkandarisebuahperkataan yang keluardaribibirseseorang.
Perkataan yang
salahdanmenyakitkanakanmasukmenembushatidanakansangatsuli
tuntukdihapuskan.Yesayasadarbahwatantanganterbesar yang
dihadapibangsa Yehuda padasaatituadalahperkataan-perkataan
yang keluardarimulutnabi-
nabipalsudenganpemberitaanakannubuat-nubuatpalsu yang
hanyabertujuanuntukmemuaskantelingabangsaitudanjauhdarikebe
naran.
Dalamperjumpaandengan Allah,
Yesayamelihatbahwadirinyatidaklayak. Iaadalahumat yang
berdosa. ItusebabnyadengankesungguhanYesayamenyesal,
danmerintih,
sertamemohonampunatasdosadanperbuatannyadanYesayaberteka
dhidupbaru.Ibadah yang
kitalakukanakansiasiabelakajikapenyesalanhanyaformalitastidakd
isertaikesungguhanuntukdiperbaharuidanmenjadibaru.
II.5.3. Memilikikehidupanbarudanmenjadiduta Allah
Di tengahkehancuranYesaya,
Tuhantidakmeninggalkannya.
Tuhanberinisiatifbertindakdenganmemerintahkanseorangmalaikat
-Nya (Serafim)
untukmangambilbarapanasdariatasmezbahuntukdisentuhkanpadab
ibirnya. Di siniYesayaharusmerasakanapi kudus
Tuhanmembakarbibirnya. Iaharusmengalamikesakitan yang
luarbiasaakibatpanasdaribara yang menyengatitu. Namun di
dalamkesakitanitu, anugerahTuhanjustrudinyatakan.

Liturgika II | 9
LaluakumendengarsuaraTuhanberkata: ”Siapakah yang
akanKuutus, dansiapakah yang maupergiuntukAku?”
Makasahutku: Iniaku, utuslahaku!” (Yesaya 6:8).
Setelahmengalamipengalaman-pengalaman yang menakjubkan,
melihatkemuliaandankekudusanTuhan,
mengalamikehancurandiriakibatdosa,
mendengarnyanyianagungdari para Serafim, merasakanapi kudus
Ilahisimbolpengampunandosa,
kiniiamendengarsuaraTuhanberkatakepadanya, ”Siapakah yang
akanKuutus, dansiapakah yang maupergiuntukAku?”
Sebuahpertanyaanserius yang Tuhanlontarkankepadanya,
danYesayaharusmeresponinya.
PertanyaaninimerupakansebuahtantangandariTuhanakansiapa
yang bersediadiutusuntukmenjadiutusan-Nya, menjadijurubicara-
Nya untukmenyatakanisihatiTuhanpadaUmat-Nya.
TanpaargumenapapunYesayadengankejujurandankegentaranhatim
enjawab, ”Iniaku, utuslahaku!”
TetapiYesayaberkata, ”Iniaku”.
DisiniYesayadengantegasmenunjukpadadirinyasendiri.
Yesayahendakmengatakanbahwaiadengansukarelamenyerahkandi
rinyauntukdiutusdanTuhantidakperlumencariutusan yang lain.
Kemanapun,
kepadasiapapundanapapunkonsekuensinyabaikitupenderitaanbahk
ankematiansekalipun, iaakanpergi. 28

III. Kesimpulan
Dari hasil sajian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan Ibadah Kristen adalah
penyataan diri Allah sendiri dalam Yesus Kristus dan tanggapan manusia
terhadap-Nya, atau suatu tindakan ganda: yaitu “tindakan Allah kepada jiwa
manusia dalam Yesus Kristus”. Melalui Firman-Nya Allah menyingkapkan dan
28
https://gkigadingserpong.org/renungan-mingguan/134-doa-ibadah-dan-penginjilan.html ,
diaksespadatanggal 7 Sep 2020 pukul 10.00 WIB

Liturgika II | 10
mengkomunikasikan keberadaan-Nya yang sesungguhnya kepada manusia.Inti
ibadah adalah Allah sedang bertindak untuk memberikan hidup-Nya bagi
manusia dan membawa manusia mengambil bagian dalam kehidupan ini.
Dalam Yesaya 6:1-8 ini kita dapat menemukan “Kudus, kudus, kuduslah
Tuhan Allah Yang Mahakuasa”, yang merupakan puji-pujian dari para serafim
yang berakhir dengan “seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya”.Fungsi
liturgisnya tapak secara jelas dari introduksinya (1:4-8), disitu ditemukan salam,
berkat dan pujian yang rinci. Perjumpaan dengan Allah dalam ibadah bukan
formalitas tapi perjumpaan yang didasarkan karena kerinduan, kerendahan hati
dan ingin berserah total kepada Allah. Allah adalah Allah yang kudus dan besar.
Karena kita beribadah ingin berjumpa dengan Allah yang besar dan kudus maka
hati hanya tertuju kepada Allah. Di sini Yesaya menyadari betapa
mengerikannya dampak yang dimunculkan dari sebuah perkataan yang keluar
dari bibir seseorang. Perkataan yang salah dan menyakitkan akan masuk
menembus hati dan akan sangat sulit untuk dihapuskan. Dengan kesungguhan
Yesaya menyesal, dan merintih, serta memohon ampun atas dosa dan
perbuatannya dan Yesaya bertekad hidup baru. Dan Yesaya hendak mengatakan
bahwa ia dengan sukarela menyerahkan dirinya untuk diutus dan Tuhan tidak
perlu mencari utusan yang lain.

IV. Daftar Pustaka


Abineno, J.L.Ch., Unsur-unsur Liturgi yang dipakai oleh Gereja di
Indonesia, Jakarta: BPK-GM, 1999.
Adiwimarta, Sri Sukehi, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Balai
Pustaka, 1993.
Browning, W. R. F., Kamus Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.
Cunha, Bosco Da, O.Carm, TeologiLiturgidalamHidupGereja, Madang:
Dioma, 2004.
Douglas, J. D.,Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid I, Jakarta:
YaysanKomunikasiBinaKasih, 2004.
E.H. van Olst, Alkitab dan Liturgi, Jakarta: BPK-GM, 1999.

Liturgika II | 11
Ginting, Edi Suranta, Aku Percaya maka Aku Beribadah,Bandung: Sekolah
Tinggi Alkitab Tiranus, 2011.
Hadiwijono, Harun, Iman Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.
McGrath, Alister E., Sejarah Pemikiran Zaman Reformasi, Jakarta: BPK-
GM, 1999.
Montgomery, James, Dasar-dasar Iman Kristen, Surabaya: Momentum, 2011.
Racman, Rasid, Pembimbing ke dalam Sejarah Liturgi, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2010.
Selvaraj, Sadhu Sundar, Seni Menyembah Menjadi Penyembah yang Dicari
Tuhan, Jakarta: Nabiri Gabrie, 1996.
White, James F., Pengantar Ibadah Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2017.
Wijanarko, Jarot, Pujian dan Penyembahan, Jakarta: Suara Pemulihan, 2006.
Williamson, G. I., Katekismus Singkat Westminster 2, Surabaya:
Momentum, 2008.
Sumber lain:
https://blessedday4us.wordpress.com/2010/05/26/pengakuan-iman/ , diakses
pada tanggal 07 September 2020, pukul 17.03 WIB
https://gkigadingserpong.org/renungan-mingguan/134-doa-ibadah-dan-
penginjilan.html , diaksespadatanggal 7 Sep 2020 pukul 10.00 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Doa_berkat , diakses pada tanggal 07 September
2020, pukul 18.37 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Doa_Syafaat , diakses pada tanggal 07
September 2020, pukul 17.33 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Haleluya , diakses pada tanggal 07 September
2020, pukul 14.13 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Khotbah , diakses pada tanggal 07 September
2020, pukul 15.56 WIB

Liturgika II | 12

Anda mungkin juga menyukai