Lumbantoruan
Tingkat/Jurusan : II-C/Teologi
ADVENTIS
I. Abstrak
Gereja Advent merupakan sekte pecahan dari Kristen Protestan. Mereka memiliki ciri
khas ajaran dan mereka hanya berusaha kembali ke tradisi Kristen yang dulu dan
melakukan segala sesuatu dalam kehidupannya hanya sesuai dengan Alkitab. Gereja
Advent muncul pada abad ke-19, Gereja Advent berasal dari Gerakan Miller dengan
tokohnya yang terkemuka yaitu William Miller. Miller telah menarik simpati banyak
orang Kristen melalui penyelidikan teologinya tentang hari kedatangan Yesus kedua
kalinya yang akan terjadi pada tanggal 22 Oktober 1884 sesuai dengan penafsirannya
pada kitab Daniel 8:14, memiliki makna Yesus akan datang kembali ke dunia. Dari
situlah umat Advent muncul karena arti Advent itu sendiri adalah kedatangan Yesus
kedua kalinya. Perkembangan Gereja Advent sangat pesat dan mereka juga dikenal
sebagai promotor kesehatan, mereka membangun rumah-rumah kesehatan dan sekolah-
sekolah. Serta mereka juga memiliki percetakan salah satunya di Indonesia yaitu
Indonesia Publishing House. Isi Ajaran Pokonya yang terdiri dalam 28 Doktrin Ajaran
Alkitab yang merupakan ciri khas ajarannya adalah Pemeliharaan hari Kebaktian atau
Hari Sabat berbeda dengan krsiten lain yang hari kebaktiannya hari minggu, tidak
memakan babi, memiliki Millenium (kerajaan seribu tahun), Nubuat Ellen G. White,
tidak merayakan hari natal, Kaabah, tidak membaptis anak-anak, tidak memakai
perhiasan seperti emas, tidak berhias/Makeup, dan persembahan setiap hari sabat bagi
yang memiliki harta lebih.
II. Pembahasan
1
Andar Lumbantobing, Firman Hidup, (Jakarta: BKP Gunung Mulia, 2003), 8.
2
Henk ten Napel, Kamus Teologi Inggris-Indonesia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), 20.
3
W.R.F. Browning, Kamus Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), 5.
4
F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018), 5.
II.2. Latar Belakang Advent
5
http://buletin-wismajaya.blogspot.com/2013/01/logo-advent.html, Diakses pada hari Sabtu 09
November 2019 pada pukul 17:55 WIB.
6
Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003), 54.
Gereja atau Aliran ini lahir di Amerika Serikat sebagai organisasi gereja,
GMAHK secara resmi terbentuk tahun 1863. Tetapi akar-akar dan asal-usul
mulanya sudah terlihat sejak awal abad ke 19 melalui sejumlah gerakan dan paham
yang berkaitan dengan Millennium (kerajaan seribu tahun), Eskatologi (akhir
zaman), Parousia (kedatangan Tuhan Yesus Kristus Kembali), dan Apokaliptik
(penglihatan khusus yang bersifat supra-alamiah), yang bermuara pada sejumlah
tokoh perintis gereja ini, antara lain William Miller, Hiram Edson, Joseph Bates,
dan Ny. Ellen Gould Harmon White (juru bicara Tuhan).7
Tokoh yang dapat memberi pegangan kepada mereka yang ingin mengetahui
saat kedatangan Tuhan adalah William Miller. Berdasarkan penelitian Alkitab,
khususnya tentang kitab Daniel, ia berkesimpulan bahwa Kristus akan kembali
pada Tahun 1843. Pada saat itu akan terjadi kebangkitan orang-orang percaya dan
mulai kerajaan 1000 tahun. Pada akhir zaman terjadi kebangkitan semua orang dan
hukuman terakhir. Banyak orang mulai mempersiapkan diri untuk kedatangan
Tuhan. Ketika pada tahun 1843 Tuhan tidak datang, perhitungan Miller dikoreksi
sehingga ditetapkan tanggal pada tahun 1844. Akan tetapi Tuhan pada saat itu tidak
datang juga dan gerakan Adventis mengalami “kekecewaan besar”. Miller
mengakui kesalahanya.8 Sebaliknya, sebagian pengikutnya, di bawah pimpian
Ellen White, mencari jalan keluar dengan menyatakan bahwa 1844 Kristus telah
memulai penyucian tempat yang kudus dalam Sorga; Sesudah itu baru Dia akan
datang kembali ke Bumi. Bersamaan waktu mereka menerima ajaran Gereja Baptis
hari ketujuh mengenai hari Sabat. Perintah mengenai hari Sabat (yang keempat dari
kesepuluh hukum) malah dijadikan perintah yang utama. Perayaan hari minggu
dinyatakan merupakan “tanda bintang di dahi” (Wahyu 14:9-12).9
Adventis ini dikenal juga sebagai paham Masehi Advent Hari Ketujuh, yang
didirikan oleh Willian Miller. Aliran ini dikenal dengan aturan dan ketaatan akan
taurat, yang menegakkan hari sabat sebagai hari ketujuh. Itulah sebabnya dikenal
dengan nama “Advent Hari Ketujuh”. Dengan tegas aliran ini menyatakan bahwa
7
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Di Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018),
360-361.
8
Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab, 55.
9
Th. Van Den End & J. Weitjens, Ragi Carita 2 : Sejarah Gereja di Indonesia tahun 1860-an - sekarang,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018), 293.
hari sabat yaitu hari ketujuh adalah hari sabtu. Bagi mereka, sabtu ialah hari
ketujuh yang merupakan sabat yang suci dari kejadian dunia. Pada tahun 1863,
pada pembentukannya hanya ada 3.500 anggota yang sudah dibaptis dan 30
pendeta. Saat ini denominasi ini memiliki keanggotaan hampir mendekati 10 juta
dengan gereja-gereja yang tersebar di seluruh dunia. 10 Sifat istimewa Adventis
ialah: mereka percaya bahwa sesudah mati, tubuh dan jiwa manusia tidur sampai
pada hari kebangkitan, bahwa Kristus membangun kerajaan seribu tahun didalam
surga sebelum hari kiamat yang akhir, dan bahwa semua orang yang tak percaya
akan ditiadakan; mereka menolak baptisan kanak-kanak dan baptisan dengan cara
pemercikan; mereka memperhatikan rupa-rupa pantang mengenai makanan,
minuman, rokok dan sebagainya (Imamat 11).11
Visi dan Misi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ialah untuk mengabarkan
kepada semua orang kabar injil kekal dalam konteks pekabaran tiga malaikat yang
terdapat dalam kitab Wahyu 14:6-12, menuntun mereka untuk menerima Kristus
sebagai Juruselamat pribadi dan menggabungkan diri dengan gereja-Nya, dan
memelihara mereka dalam persiapan menyambut kedatangan-Nya yang tidak lama
lagi.
II.3.1. Visi
II.3.2. Misi
13
Deisme adalah pemahaman tentang Allah yang didasarkan pada rasio (akal budi). Menurut
deisme,setelah menciptakan alam semesta dan manusia, Allah kemudian tidak campur tangan lagi atas nasib
ciptaan-Nya; Ia membiarkan ciptaan-Nya mengurus diri sendiri, sehingga manusia memiliki wewenang penuh
untuk menentukan nasib sendiri dan menguasai alam semesta. Yesus Kristus dipahami sebagai manusia
teladan, tetapi bukan sebagai Tuhan dan Juruselamat, sehubungan dengan itu tidak ada pengertian tentang
dosa dan keselamatan.
14
F.D.Wellem,Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2011), 134.
15
Jan S. Aritonang,Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 368.
16
F.D.Wellem,Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, 134.
Pada tahun 1818 Miller sudah yakin akan kebenaran
penemuaanya ini, namun ia masih mengujicoba penemun ini selama
lima tahun, dengan memperhadapkannya pada segala kemungkinan
keberatan dan perbaikan. Pada tahun 1823 ia betul-betul mantap
dengan kebenaran perhitungan tersebut, lalu mulai menyampaikan
dengan hati-hati kepada sejumlah kenalan dan sanak keluarga
bahkan kepada beberapa pendeta. Ternyata pada waktu itu tak
seorang pendetapun tertarik. Karena itu Miller sempat bertekad
untuk mengumumkannya sendiri secara terbuka, tetapi kemudian
mengurungkannya karena merasa tak layak.17 Tahun 1831 Miller
merasakan desakan batin yang luar biasa sehingga ia
memberitahukan penemuannya kepada umum. Kebetulan Miller
diundang oleh Gereja Baptis di Dresden untuk berkhotbah tentang
temuannya itu dan mengakibatkan terjadinya suatu kebangunan
rohani. Banyak jemaat baru yang berdiri. Miller diundang ke mana-
mana untuk berkhotbah tentang kedatangan Kristus yang kedua
kalinya sampai tahun 1844. Penemuannya itu dipublikasikan secara
luas melalui surat kabar, majalah, dan buku.18
17
Jan S. Aritonang,Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 369.
18
F.D.Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, 135.
19
F.D.Wellem, Kamus Sejarah Gereja, 5.
pada saat itu. Banyak yang kecewa dan mengundurkan dri dari
persekutuan Millerit.20
20
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 371.
21
F.D.Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, 135.
22
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 372.
23
F.D.Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, 135.
yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak,
hanya Bapa sendiri.”
24
https://id.wikipedia.org/wiki/JosephBates diakses pada Rabu 09 November 2019, pada pukul 18:40
WIB.
Joseph Bates adalah Pendiri Nyata Adventisme hari ketujuh
jilid kedua dalam serangkaian biografi tentang pendiri dan
pembentuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. 25 Bates pensiun
dari pelaut pada tahun 1827 dan mulai terlibat dalam usaha-usaha
reformasi, termasuk pertarakan dan antiperbudakan. Pada tahun
1839 ia menerima ajaran dari Wiliam Miller bahwa Yesus datang
segera. Dia menjadi seorang pengkhotbah, aktivis gerakan Millerit.
25
George R. Knight, Joseph Bates, The Real Founder of Seventh-Day Adventism, (USA: Herald
Publishing, 2004), 4.
Salah seorang penafsiran yang bernama Hiram Edson menjadi
semakin populer, seiring dengan itu tumbuh satu kelompok dan
keyakinan baru lagi The Sabbatarian Adventis, yang dipelopori
oleh mantan nahkoda Joseph Bates dari New Bedford,
Massahusetts. Joseph Bates sependapat dengan Edson, Ia
menekankan bahwa hari perhentian dan peribadahan adalah hari
Sabat (Sabtu), sesuai dengan titah keempat dalam Dasah titah.
Bersamaan dengan itu ditekankannya pula pentingnya menjaga
kesucian teh dan Kopi dan juga makan daging dari binatang yang
menurut dalam Perjanjian Lama termasuk najis (babi, udang,
kepiting, dan sebagainya: umat Kristiani harus menjaga kesucian
tubuhnya sebagai Bait Allah atau Bait Roh Kudus. Dengan
demikian bertambah pulalah satu lagi pemahaman atas arti
“pembersih Bait Suci Allah”.26
31
F.D.Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, 189.
menyuuh Ellen kembali kebumi untuk memberitakan apa yang
diwahyukan kepadanya. Ellen menceritakan penglihatannya ini
kepada kelompok Millerit di Portland. Mereka memandang Ellen
sebagai Terang dari Allah. Setelah penglihatan yang pertama ini,
Ellen terus-menerus mendapat penglihatan. Pada tanggal 3 April
1847 Ellen mendapat penglihatan yang penting bagi Adventis.
Ellen melihat sepuluh Hukum Tuhan yang tertulisdi atas dua papan
batu. Hukum yang keempat ( Kuduskanlah Hari Sabat ) dikelilingi
oleh cahaya yang sangat istimewa. Ellen menyimpulkan bahwa
Tuhan Allah tidak pernah mengubah hari sabat. Gereja telah keliru
menguduskan hari Minggu sebagai ganti hari sabat. Menurut para
pengikutnya, Ellen memperoleh sekurang-kurangnya 2.000
penglihatan. Penglihatan itu diperolehnya apabila kondisi badannya
lemah dan tidak sadarkan diri.32
Jadi tidak perlu merasa aneh jika seorang advent memberikan sebuah buku
atau pamphlet yang menjelaskan suatu doktrin yang sangat berarti dan seorang
Advent biasa mengirim buku atau menyampaikannya di rumah-rumah atau di
tempat kerja. Anggota Masehi Advent Hari Ketujuh di seluruh dunia menganut
kepercayaan-kepercayaan agama dasar yang sama. Misalnya Gereja di Korea tidak
mengajarkan doktrin yang berbeda dari Gereja yang ada di Swedia. Karena Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh adalah sebuah kelompok sedunia dari orang-orang
percaya, kepercayaan mereka pada Allah dan sabdanya jauh melebihi halangan-
halangan budaya dan etnik yang mendorong kesatuan.35
Yang berperan menetapkan ajaran gereja Advent adalah Ny. Ellen White.
Dibawah pengaruh dan kepemimpinanya, pada tahun 1872 gereja ini untuk
34
John Seaman, Umat Advent dan Imannya (Bandung: Indonesia Publishing House, 2000), 25.
35
Ibid,26.
36
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 382-390.
pertama kalinya merumuskan Statement of Faith ( Pernyataan Iman ), terdiri dari
25 bab. Pada tahun 1932 dokumen ini diperbaharui sekaligus dipadatkan menjadi
22 bab. Pada tahun 1980 namanya diganti menjadi Fundamental Beliefs/Doctrines
( Doktrin Dasar ) sekaligus ditambah menjadi 27 bab dan masing-masing sarat
dengan acuhan nas Alkitab. dalam pernyataan iman, dikemukanan alasan dan
maksud penyusunan dokumen ini, makna dan statusnya di dalam gereja Adventis
Hari Ketujuh. Berikut beberapa bab Pernyataan Iman 1980 berbunyi sebagai
berikut:
4. Allah Anak: Anak Allah yang kekal menjelma dalam Yesus Kristus. Melalui
Dialah segala sesuatu diciptakan, sifat-sifat Allah dinyatakan, keselamatan manusia
dilengkapinya, dan dunia dihakimi. Ialah Allah sejati selama-lamanya, juga
menjadi manusia yang sejati, yakni Yesus Kristus.
6. Penciptaan: Tuhan pencipta segala sesuatu, dan hal itu telah dinyatakan dalam
Kitab Suci, catatan autentik atas kegiatan-Nya yang kreatif.
10. Pengalaman keselamatan: kasih dan kemurahan Tuhan yang tiada taranya
membuat Kristus, yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa karena kita, supaya
didalam Dia kita dapat dibenarkan di hadapan Allah.
12. Gereja atau jemaat: Gereja adalah umat percaya yang mengaku Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat.
13. Gereja Semesta: Gereja semesta terdiri dari orang-orang yang benar-benar
percaya kepada Kristus
15. Baptisan: Melalui Baptisan kita mengakui iman kita dalam kematiandan
kebangkitan Yesus Kristus dan memberikan kesaksian akan kematian kita terhadap
dosa dan tujuan kita berjalan dalam hidup baru.
17. Karunia nubut: salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia nubuat.
18. Hukum Tuhan Allah: prinsip-prinsip agung hukum Allah dinyatakan dalam
sepuluh hukum dan diteladani dari hidup kristus.
20. Hari Sabat: khalik yang penuh kemurahan, setelah enam hari Penciptaan,
berhenti pada hati ketujuh dan melembagakan hari sabat bagi semua umat sebagai
suatu peringatan penciptaan.
22. Tingkah laku orang Kristen: kita dipanggil menjadi umat yang salah, yang
berpikir, merasa, dan bertindak selaras dengan asas-asas surga,
24. Pelayanan Kristus di dalam bait suci di surga: Di surga ada bait suci, bait suci
sejati yang dibuat oleh Tuhan, bukan yang dibuat oleh manusia.
27. Milenium dan akhir dosa: Milenium adalah 1000 tahun pemerintahan Kristus
bersama-sama umat saleh-Nya di surga
28. Dunia baru: Di dunia baru, yang menjadi tempat tinggi orang-orang saleh
II.7.1. Kepemimpinan
Susunan Acara:
1. Pelayanan Lagu-lagu
3. Lagu Pembuka ( Lagu Sion 128 Aku mau hidup bagi Yesus )
a. Absensi 10 menit
12. Lagu penutup ( Lagu Sion 402 Ingat selalu nama Yesus )
39
Pdt. Adil Jaya Barus Hasil Wawancara yang dilakukan di Gereja Masehi Advent Hari Ketuju Jemaat
Efrata Cinta Damai, Jln.Pantai Timur No.20, Cinta Damai, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatra Utara, 02 Nov.
2019 Pukul 14.00 WIB.
40
Buku Agenda Penguburan & Pedoman Acara di GMAHK (Pematang Siantar: GMAHK), 4.
13. Doa penutup kebaktian sekolah Sabat
JEMAAT MENYAMBUT:
41
Ibid, 5.
Doa Persembahan, Diakon Berdiri di Depan ......(Jemaat Berdiri)
Khotbah (Tema: Lima Bintang Milik Gereja yang Benar oleh Pdt.A
Barus)
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pertama kali masuk di Indonesia pada 1
Januari 1900 di Padang, melalui seorang pendeta Metodis Amerika bernama
Ralph Waldo Munson yang telah bekerja di Birma dan Singapura masuk menjadi
seorang Adventis setelah sembuh penyakitnya di sebuah rumah sakit Advent di
Amerika. Pertobatan pertama yang berhasil dimenangkan dan dibaptis Munson
tahun 1904 di Padang adalah seorang pemuda Batak bernama Immanuel Siregar
(diduga Immanuel sebelumnya sudah dibaptis oleh G.Van Asselt pada Tanggal 31
Maret 1861). Dari Padang ajaran Advent di bawa ke tanah Batak oleh Immanuel
Siregar, putra Batak yang pertama masuk Kristen. 42 Karena di Padang Muson
mengalami perlawanan senggit, ia berpindah ke Sumatra Utara dan pada tahun
1904 membuka pekerjaan di kota Medan. Du pulau Jawa, Adventisme pertama kali
disebarkan oleh misionaris dari Australia. Pada tahun 1912, gereja-gereja Adventis
yang pertama di Indonesia dibentuk di Sumberwekas (Jatim) dan di Jakarta
(Salemba).43
42
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013),
289.
43
Th.Van den End & J.Weitjens,Ragi Carita 2, 294.
44
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, 379-380.
Anggota-anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh terpanggil
sebagai umat yang aktif, sibuk di dalam kegiatan-kegiatan gerejani.
Diantara kegiatan-kegiatan itu, antara lain:
III. Kesimpulan
Dari paparan diatas kami para penyaji menyimpulkan bahwa Advent adalah
hari dimana Menekankan kedatangan Kristus yang kedua kali dengan segera untuk
mendirikan kerajaan seribu tahun di bumi. Sebagai sebuh denominasi, ia baru muncul
pada tahun 1831 yang didasarkan pada ajaran William Miller (1782-1848). Miller
mengajarkan bahwa kedatangan Kristus kembali akan segera terjadi di Dresden, New
York pada 22 oktober 1843-1844 berdasarkan nubut dalam Daniel 8:14. Pada tahun
1860 golongan ini memakai nama adventis Hari ketujuh dan pada Mei 1863 menjadi
sebuah Gereja dengan nama Gereja Advent Hari Ketujuh yang berpusat di Battle
Creek, Amerika Serikat. Dari semua gereja advent, hanya gereja inilah yang
berkembang pesat, terutama setelah Perang Dunia II. Mereka sangat giat dalam
bidang pekabaran Injil, percetakan, panti asuhan, sekolah-sekolah, rumah-rumah
sakit, poliklinik, sanatorium, kolportase dan pendidikan teologi. Orang-orang Advent
menekankan hidup yang sederhana, menghindari merokok, alkohol, kadang-kadang
teh dan kopi, dansa, menonton film dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat
duniawi.Gereja ini beribadah pada hari Sabtu (Sabat) dan percaya bahwa Alkitab
merupakan aturan yang tidak bercacat untuk iman dan praktik hidup kristiani.
Baptisan dilayani bagi orang dewasa dengan cara penyelaman dan menekankan
persembahan persepuluhan. Gereja Advent Hari Ketujuh memasuki Indonesia 106
47
Pdt. Adil Jaya Barus Hasil Wawancara yang dilakukan di Gereja Masehi Advent Hari Ketuju Jemaat
Efrata Cinta Damai, Jln.Pantai Timur No.20, Cinta Damai, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatra Utara, 02 Nov.
2019 Pukul 14.20 WIB.
pada dasawarsa ke dua abad ke-20 dan segera tersebar di seluruh Indonesia. Dan
doktrin ajarannya diklasifikasikan dalam 28 poin doktrin.
Aritonang, Jan S, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2013.
Aritonang, Jan S, Berbagai Aliran di Dalam dan Di Sekitar Gereja, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2018.
Berkhof, H & I.H. Enklaar, Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013.
De Jonge, Christiaan, Gereja Mencari Jawab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.
End, Th. Van Den & J. Weitjens, Ragi Carita 2 : Sejarah Gereja di Indonesia tahun
1860-an - sekarang, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.
Knight, George R. Joseph Bates, The Real Founder of Seventh-Day Adventism, USA:
Herald Publishing, 2004.
Seaman, John, Umat Advent dan Imannya, Bandung: Indonesia Publishing House,
2000.
Ten, Henk Napel, Kamus Teologi Inggris-Indonesia, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1994.
Wellem, F.D,Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2011.
Wellem, F.D., Kamus Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.
Sumber Lain
Pdt. Adil Jaya Barus Hasil Wawancara yang dilakukan di Gereja Masehi Advent Hari
Ketuju Jemaat Efrata Cinta Damai, Jln.Pantai Timur No.20, Cinta Damai, Medan
Helvetia, Kota Medan, Sumatra Utara, 02 Nov. 2019 Pukul 14.00 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/JosephBates/cite_note-heritage.
https://id.wikipedia.org/wiki/JosephBates.
http://buletin-wismajaya.blogspot.com/2013/01/logo-advent.html.
http://gmahk-batuampar.blogspot.com/2015/03/tentang-gereja-masehi-advent-
hari.html.
V. Lampiran Teks