Anda di halaman 1dari 43

Nama : Mula P.

Lumbantoruan

Mustika Ayuni Ginting

Tingkat/Jurusan : II-C/Teologi

Mata Kuliah : Sejarah Gereja Umum II

Dosen : Berthalyna Br.Tarigan, M.Th Kel 10 (Perbaikan)

ADVENTIS

Kompetensi: Mahasiswa Menjelaskan Sejarah Adventis, Tokoh-tokoh, Paham-


pahamnya serta perkembangannya di Dunia.

I. Abstrak

Gereja Advent merupakan sekte pecahan dari Kristen Protestan. Mereka memiliki ciri
khas ajaran dan mereka hanya berusaha kembali ke tradisi Kristen yang dulu dan
melakukan segala sesuatu dalam kehidupannya hanya sesuai dengan Alkitab. Gereja
Advent muncul pada abad ke-19, Gereja Advent berasal dari Gerakan Miller dengan
tokohnya yang terkemuka yaitu William Miller. Miller telah menarik simpati banyak
orang Kristen melalui penyelidikan teologinya tentang hari kedatangan Yesus kedua
kalinya yang akan terjadi pada tanggal 22 Oktober 1884 sesuai dengan penafsirannya
pada kitab Daniel 8:14, memiliki makna Yesus akan datang kembali ke dunia. Dari
situlah umat Advent muncul karena arti Advent itu sendiri adalah kedatangan Yesus
kedua kalinya. Perkembangan Gereja Advent sangat pesat dan mereka juga dikenal
sebagai promotor kesehatan, mereka membangun rumah-rumah kesehatan dan sekolah-
sekolah. Serta mereka juga memiliki percetakan salah satunya di Indonesia yaitu
Indonesia Publishing House. Isi Ajaran Pokonya yang terdiri dalam 28 Doktrin Ajaran
Alkitab yang merupakan ciri khas ajarannya adalah Pemeliharaan hari Kebaktian atau
Hari Sabat berbeda dengan krsiten lain yang hari kebaktiannya hari minggu, tidak
memakan babi, memiliki Millenium (kerajaan seribu tahun), Nubuat Ellen G. White,
tidak merayakan hari natal, Kaabah, tidak membaptis anak-anak, tidak memakai
perhiasan seperti emas, tidak berhias/Makeup, dan persembahan setiap hari sabat bagi
yang memiliki harta lebih.

II. Pembahasan

II.1. Pengertian Advent dan Makna Lambang Advent

II.1.1. Pengertian Advent

Pengertian Advent secara umum adalah masa di mana Yesus datang ke


dunia untuk kedua kalinya.1 Advent yaitu kedatangan Kristus pada saat Ia
menjadi manusia.2 Advent suatu terjemahan alternatif dari kata Yunani
yang artinya “kedatangan” dalam versi bahasa Inggris, yang artinya
pengharapan eskatologi atas kedatangan Kristus sebagai hakim dunia ini
pada akhir zaman (Mat 23:39).3 Adventisme merupakan ajaran yang dianut
oleh beberapa golongan orang Kristen Protestan. Dalam ajaran Advent
sangat menekankan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali dengan
segera untuk mendirikan kerajaan seribu Tahun di bumi.4

II.1.2. Makna Lambang Advent5

1
Andar Lumbantobing, Firman Hidup, (Jakarta: BKP Gunung Mulia, 2003), 8.
2
Henk ten Napel, Kamus Teologi Inggris-Indonesia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), 20.
3
W.R.F. Browning, Kamus Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), 5.
4
F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018), 5.
II.2. Latar Belakang Advent

Suatu gejala yang sering mendampingi kebangunan rohani adalah harapan


akan kedatangan Tuhan untuk kedua kalinya dalam waktu dekat, Adventisme
adalah bentuk khusus harapan ini, karena diharapkan kedatangan Kristus pada saat
tertentu, yang ditetapkan berdasarkan nats-nats Alkitab tertentu. Baik harapan
megenai kedatangan Kristus dalam waktu dekat maupun Adventisme dapat dilihat
dalam kalangan-kalangan Pietis dan juga gelombang-gelombang revival
(kebangunan rohani) di Amerika Serikat.6

5
http://buletin-wismajaya.blogspot.com/2013/01/logo-advent.html, Diakses pada hari Sabtu 09
November 2019 pada pukul 17:55 WIB.
6
Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003), 54.
Gereja atau Aliran ini lahir di Amerika Serikat sebagai organisasi gereja,
GMAHK secara resmi terbentuk tahun 1863. Tetapi akar-akar dan asal-usul
mulanya sudah terlihat sejak awal abad ke 19 melalui sejumlah gerakan dan paham
yang berkaitan dengan Millennium (kerajaan seribu tahun), Eskatologi (akhir
zaman), Parousia (kedatangan Tuhan Yesus Kristus Kembali), dan Apokaliptik
(penglihatan khusus yang bersifat supra-alamiah), yang bermuara pada sejumlah
tokoh perintis gereja ini, antara lain William Miller, Hiram Edson, Joseph Bates,
dan Ny. Ellen Gould Harmon White (juru bicara Tuhan).7

Tokoh yang dapat memberi pegangan kepada mereka yang ingin mengetahui
saat kedatangan Tuhan adalah William Miller. Berdasarkan penelitian Alkitab,
khususnya tentang kitab Daniel, ia berkesimpulan bahwa Kristus akan kembali
pada Tahun 1843. Pada saat itu akan terjadi kebangkitan orang-orang percaya dan
mulai kerajaan 1000 tahun. Pada akhir zaman terjadi kebangkitan semua orang dan
hukuman terakhir. Banyak orang mulai mempersiapkan diri untuk kedatangan
Tuhan. Ketika pada tahun 1843 Tuhan tidak datang, perhitungan Miller dikoreksi
sehingga ditetapkan tanggal pada tahun 1844. Akan tetapi Tuhan pada saat itu tidak
datang juga dan gerakan Adventis mengalami “kekecewaan besar”. Miller
mengakui kesalahanya.8 Sebaliknya, sebagian pengikutnya, di bawah pimpian
Ellen White, mencari jalan keluar dengan menyatakan bahwa 1844 Kristus telah
memulai penyucian tempat yang kudus dalam Sorga; Sesudah itu baru Dia akan
datang kembali ke Bumi. Bersamaan waktu mereka menerima ajaran Gereja Baptis
hari ketujuh mengenai hari Sabat. Perintah mengenai hari Sabat (yang keempat dari
kesepuluh hukum) malah dijadikan perintah yang utama. Perayaan hari minggu
dinyatakan merupakan “tanda bintang di dahi” (Wahyu 14:9-12).9

Adventis ini dikenal juga sebagai paham Masehi Advent Hari Ketujuh, yang
didirikan oleh Willian Miller. Aliran ini dikenal dengan aturan dan ketaatan akan
taurat, yang menegakkan hari sabat sebagai hari ketujuh. Itulah sebabnya dikenal
dengan nama “Advent Hari Ketujuh”. Dengan tegas aliran ini menyatakan bahwa

7
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Di Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018),
360-361.
8
Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab, 55.
9
Th. Van Den End & J. Weitjens, Ragi Carita 2 : Sejarah Gereja di Indonesia tahun 1860-an - sekarang,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018), 293.
hari sabat yaitu hari ketujuh adalah hari sabtu. Bagi mereka, sabtu ialah hari
ketujuh yang merupakan sabat yang suci dari kejadian dunia. Pada tahun 1863,
pada pembentukannya hanya ada 3.500 anggota yang sudah dibaptis dan 30
pendeta. Saat ini denominasi ini memiliki keanggotaan hampir mendekati 10 juta
dengan gereja-gereja yang tersebar di seluruh dunia. 10 Sifat istimewa Adventis
ialah: mereka percaya bahwa sesudah mati, tubuh dan jiwa manusia tidur sampai
pada hari kebangkitan, bahwa Kristus membangun kerajaan seribu tahun didalam
surga sebelum hari kiamat yang akhir, dan bahwa semua orang yang tak percaya
akan ditiadakan; mereka menolak baptisan kanak-kanak dan baptisan dengan cara
pemercikan; mereka memperhatikan rupa-rupa pantang mengenai makanan,
minuman, rokok dan sebagainya (Imamat 11).11

II.3. Visi dan Misi Advent12

Visi dan Misi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ialah untuk mengabarkan
kepada semua orang kabar injil kekal dalam konteks pekabaran tiga malaikat yang
terdapat dalam kitab Wahyu 14:6-12, menuntun mereka untuk menerima Kristus
sebagai Juruselamat pribadi dan menggabungkan diri dengan gereja-Nya, dan
memelihara mereka dalam persiapan menyambut kedatangan-Nya yang tidak lama
lagi.

II.3.1. Visi

Selaras dengan nubuatan-nubuatan besar Kitab Suci, kita melihat


sebagai klimaks rencana Allah pemulihan seluruh ciptaan-Nya kepada
keselarasan penuh dengan kehendak dan kebenaran-Nya yang sempurna.

II.3.2. Misi

1. Memberitakan – Menerima penugasan Kristus (Matius 28:18-20), kami


memashyurkan kepada seluruh dunia di akhir zaman ini tentang injil
kekal mengenai kasih Allah, yang dinyatakan sepenuhnya melalui
10
Jonar Situmorang, Sejarah Gereja Umum, (Yogyakarta: Andi, 2014), 399.
11
H.Berkhof & I.H. Enklaar, Sejarah Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013), 330.
12
http://gmahk-batuampar.blogspot.com/2015/03/tentang-gereja-masehi-advent-hari.html, Diakses
pada hari Sabtu 09 November 2019 pada pukul 18:18 WIB.
kehidupan, pelayanan, kematian pendamaian, kebangkitan dan
pelayanan keimamatan Kristus. Mengakui Alkitab sebagai pernyataan
kehendak Allah yang sempurna, kami menyampaikan pekabarannya
secara keseluruhan, termasuk kedatangan Kristus yang kedua kalinya
dan otoritas Sepuluh Hukum yang tetap berlaku bersama dengan
peringatan akan Sabat hari ketujuh.
2. Mengajar – Mengakui bahwa perkembangan pikiran dan karakter
adalah penting dalam rencana keselamatan Allah, kami mendorong
pertumbuhan kedewasaan serta hubungan dengan Allah, Firman-Nya
dan alam semesta ciptaan-Nya.
3. Menyembuhkan – Menegaskan prinsip-prinsip Alkitab mengenai
kesejahteraan manusia seutuhnya, kami menempatkan pemeliharaan
kesehatan dan penyembuhan bagi yang sakit sebagai prioritas dan
melalui pelayanan kita kepada yang miskin dan tertekan, bekerjasama
dengan Pencipta dalam pekerjaan pemulihan yang penuh belas kasihan.
4. Memuridkan–Mengakui pertumbuhan kerohanian yang berkelanjutan
dan perkembangan seluruh anggota, kami memelihara mereka yang
baru tertobat, mengajar mereka yang hidup setia, melatih mereka
menjadi saksi yang efektif, mendorong mereka dalam penurutan
terhadap kehendak Allah.
II.4. Tokoh-tokoh Advent

II.4.1. William Miller (1782-1849)

William Miller dilahirkan pada tahun


1782 di Pittsfield, Massachussets, Amerika
Serikat. Ia dibesarkan dalam lingkungan yang
sangat religius di Low Hampton, di Timur
Laut negara bagian New York. Ayahnya
adalah seorang tentara yang ikut

berperang dalam perang kemerdekaan Amerika. Pada masa


mudanya, ia sangat gemar membaca buku dan mengembagkan
metode belajar sendiri. Ia seorang anak yang cerdas. Setelah
menikah, Miller menetap di Poultney, Vermont selama beberapa
tahun. Di sini Miller menjadi penganut Deisme 13 kemudian Miller
menjadi tentara dan ikut dalam perang Amerika-Inggris (1812-1814)
yang dimenangkan oleh Amerika. Dengan kemenangan itu, Miller
yakin bahwa Tuhan Allah berpihak kepada Amerika. Kemudian
Miller keluar dari dinas ketentaraan dan menjadi petani. 14
Pada
tahun 1816, ketika membacakan khotbah berdasarkan Yesaya 53
(Hamba Allah yang Menderita) di tengah jemaat itu, Miller
mengalami pertobatan, lalu sepenuhnya menjadi anggota gereja
Baptis. Berkat tantangan dari rekan-rekannya penganut deisme, ia
mulai menekuni Alkitab secara Intensif, dengan maksud agar ia
dapat membenarkan dan menguatkan keputusannya menerima iman
kristiani. Berdasarkan penelitian selama dua tahun, ia berkesimpulan
bahwa menurut Alkitab Advent kedua itu bersifat pra-milenial
bukan post-milenial.15

Penemuan itu didasarkan pada penelitiannya terhadap Daniel


8:14 dan 9:24. Miller mengartikan 2.300 hari dalam Kitab Daniel
sama dengan 2.300 tahun dan tempat kudus yang dimaksudkan
adalah dunia ini dan pembersihan akan berlangsung pada waktu
kedatangan Kristus. Titik awal perhitungan diambilnya dari Daniel
9:24. Tujuh puluh kali tujuh sama dengan 490 tahun dan itu
berlangsung sebelum Kristus naik ke sorga. Dengan demikian, titik
awalnya adalah tahun 457 SM. Masa akhir dari masa 2.300 tahun itu
berarti adalah hari Advent kedua yaitu 2.300 dikurangi 457 sama
dengan 1843. Maka Miller menyimpulkan bahwa Kristus akan
datang kembali pada tahun 1843 atau paling lambat 1844.16

13
Deisme adalah pemahaman tentang Allah yang didasarkan pada rasio (akal budi). Menurut
deisme,setelah menciptakan alam semesta dan manusia, Allah kemudian tidak campur tangan lagi atas nasib
ciptaan-Nya; Ia membiarkan ciptaan-Nya mengurus diri sendiri, sehingga manusia memiliki wewenang penuh
untuk menentukan nasib sendiri dan menguasai alam semesta. Yesus Kristus dipahami sebagai manusia
teladan, tetapi bukan sebagai Tuhan dan Juruselamat, sehubungan dengan itu tidak ada pengertian tentang
dosa dan keselamatan.
14
F.D.Wellem,Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2011), 134.
15
Jan S. Aritonang,Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 368.
16
F.D.Wellem,Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, 134.
Pada tahun 1818 Miller sudah yakin akan kebenaran
penemuaanya ini, namun ia masih mengujicoba penemun ini selama
lima tahun, dengan memperhadapkannya pada segala kemungkinan
keberatan dan perbaikan. Pada tahun 1823 ia betul-betul mantap
dengan kebenaran perhitungan tersebut, lalu mulai menyampaikan
dengan hati-hati kepada sejumlah kenalan dan sanak keluarga
bahkan kepada beberapa pendeta. Ternyata pada waktu itu tak
seorang pendetapun tertarik. Karena itu Miller sempat bertekad
untuk mengumumkannya sendiri secara terbuka, tetapi kemudian
mengurungkannya karena merasa tak layak.17 Tahun 1831 Miller
merasakan desakan batin yang luar biasa sehingga ia
memberitahukan penemuannya kepada umum. Kebetulan Miller
diundang oleh Gereja Baptis di Dresden untuk berkhotbah tentang
temuannya itu dan mengakibatkan terjadinya suatu kebangunan
rohani. Banyak jemaat baru yang berdiri. Miller diundang ke mana-
mana untuk berkhotbah tentang kedatangan Kristus yang kedua
kalinya sampai tahun 1844. Penemuannya itu dipublikasikan secara
luas melalui surat kabar, majalah, dan buku.18

Miller mengajarkan bahwa kedatangan Kristus kembali akan


segera terjadi di Dresden New York pada 22 Oktober 1843-1844
berdasarkan nubuat dalam Daniel 8:14.19 Tetapi setelah tahun 1843
berlalu tanpa peristiwa yang berarti, maka tanggal 4 Februari 1844
Miller menulis artikel pada majalah Signs of Times ( Tanda-tanda
zaman ) bahwa itu akan berlangsung antara tanggal 21 Maret 1843
dan 21 Maret 1844. Para pengikutnyapun heboh, mereka
meninggalkan pekerjaan, menjual harta benda dan membagikannya
pada orang miskin, lalu berkumpul di kemah-kemah dengan hati
berdebar menunggu “Hari Mulia”. Ternyata tidak terjadi apa-apa

17
Jan S. Aritonang,Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 369.
18
F.D.Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, 135.
19
F.D.Wellem, Kamus Sejarah Gereja, 5.
pada saat itu. Banyak yang kecewa dan mengundurkan dri dari
persekutuan Millerit.20

Miller sendiri kecewa dan megakui kesalahannya. Ia tidak mau


lagi menentukan kapan Kristus datang kembali, tetapi dianata
pengikutnya ada yang menyatakan bahwa kedatangan Kristus
ditunda hingga 22 Oktober 1844. Sebenarnya Miller enggan
menerima perhitungan itu, namun karena desakkan para
pengikutnya yang masih setia kepadanya, sehingga pada akhirnya ia
turut juga menyebar luaskannya. Pada 22 Oktober banyak orang
berkumpul di kemah-kemah dan di lapangan terbuka di Rochester,
New York, dengan mengenakan jubah dan memandang ke langit
menantikan kedatangan Kristus.21 Lagi-lagi, hari itu berlalu tanpa
terjadi apa-apa, membuat banyak orang merasa bingung, terpukul
dan terhina. William Miller kembali mengakui bahwa pengharapan
kaum Adventis akan kedatangan Kristus itu terbukti prematur.
Tanggal 22 Oktober disebut sebagai “Hari Kekecewaan Agung”.22
Miller kembali mengakui kesalahannya dan tidak mau lagi berbuat
kesalahan yang sama tetapi dia tetap menandaskan bahwa Kristus
segera kembali. Miller terus berkhotbah tentang Kristus yang akan
segera datang sampai dia meninggal pada 20 Desember 1849. Miller
dipandang sebagai pelopor dan pendiri Gereja Advent.23

Disini Kami para penyaji menyimpulkan bahwa William Miller


melakukan penyesatan kepada orang-orang yang berada di sekitar
Dresden, New York, pada 22 Oktober 1843-1844 ia mengatakan
bahwa kedatangan Kristus (Advent ke 2) terjadi. Dasar ini tidak
sesuai dengan apa yang tertulis di dalam Alkitab, tertulis pada Kitab
Matius 24:36 “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun

20
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 371.
21
F.D.Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, 135.
22
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 372.
23
F.D.Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, 135.
yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak,
hanya Bapa sendiri.”

II.4.2. Joseph Bates (1792-1872)

Joseph Bates lahir di Rochester,


Massachusetts, Amerika Serikat, 8 Juli 1792
adalah seorang pelaut Amerika dan
pengkhotbah kebangunan rohani. Dia dalah
tokoh pergerakan Adventis pemelihara hari
sabat, gerakan keagamaan yang kemudian
berkembang menjadi Gereja Masehi Hari
Ketujuh. Bates adalah orang yang meyakinkan James White dan
Ellen G. White validitas sabat hari ketujuh. Ayah Bates, juga
bernama Joseph adalah seorang relawan dalam perang
kemerdekaan dan ibunya adalah putri dari Barnabas Rye dari
Sandwich, Massachusetts. Pada tahun 1793, keluarga Bates pindah
ke wilayah New Bedford, Massachusetts yang kemudian menjadi
kotapraja Fairhaven pada tahun 1812. Pada bulan Juni 1807, Bates
ikut berlayar sebagai awak kabin di kapal baru yang dipimpin oleh
Elias Terry. Inilah awal karier Bates sebagai pelaut. Pada tahun
1810 Bates dipaksa menjadi buruh untuk angkatan laut Inggris dan
menghsbidksn waktu sebagai tahanan hingga perang tahun 1812 –
usai. Setelah dibebaskan, ia lenajutkan karirnya sebagai pelaut.
Bates akhirya menjabat sebagai kapten kapal miliknya sendiri
tahun 1820. Dalam satu pelayaran, ia membaca salinan Alkitab
yang dikemas isterinya baginya. Ia mengalami pertobatan dan
mulai terlibat dalam berbagai revormasi termasuk membantu
mendirikan paguyuban anti minuman keras. Pada tahun 1821, ia
berhenti merokok dan mengkonsumsi tembakau. Dia kemudian
berhenti menggunakan teh dan kopi dan pada tahun 1843 menjadi
nabatiwan.24

24
https://id.wikipedia.org/wiki/JosephBates diakses pada Rabu 09 November 2019, pada pukul 18:40
WIB.
Joseph Bates adalah Pendiri Nyata Adventisme hari ketujuh
jilid kedua dalam serangkaian biografi tentang pendiri dan
pembentuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. 25 Bates pensiun
dari pelaut pada tahun 1827 dan mulai terlibat dalam usaha-usaha
reformasi, termasuk pertarakan dan antiperbudakan. Pada tahun
1839 ia menerima ajaran dari Wiliam Miller bahwa Yesus datang
segera. Dia menjadi seorang pengkhotbah, aktivis gerakan Millerit.

Setelah 22 Oktober 1844, seperti penganut Millerit lainnya,


Bates mencari makna dari Kekecewaan Besar. Pada tahun 1845 ia
membaca sebuah selebaran yang ditulis oleh T. M Preble tentang
hari Sabat. Bates mengunjungi dan belajar langsung pda Preble.
Tahun berikutnya, 1846, Bates menulis sebuah selebaran tentang
Sabat Alkitab, berjudul The Seventh Day Sabbath, a Perpetual
Sign. Selebaran ini menarik perhatian James dan Ellen White dan
menerima Sabat hari ketujuh setelah mempelajari bukti-bukti
Alkitab. Bates segera dikenal sebagai “rasul atas hari sabat” karena
menulis beberapa buku sehubungan dengan topik Sabat. Joseph
Bates adalah pendukung utama James White dan karunia nubuat,
yang ia yakini diwujudkan dalam penglihatan yang diterima oleh
Ellen G. White. Salah satu kontribusi Bates paling signifikan
adalah kemampuannya untuk menghubungkan teologi Sabat
dengan pemahaman kaabah surgawi. Pemahaman teologi
apokaliptik ini kemudian dikenal sebagai Great Controversy theme.
Ia memberikan kontribusi untuk publikasi awal buku A Word to the
“Little Flock”. Bates bekerja sama dengan James dan Ellen White
menyelenggarakan Konferensi Alkitab yang diadakan di 1848-
1850 yang dikenal sebagai Seminar Sabat dan Kaabah. Pada
dekade 1850-an Bates mendorong pengembangan organisasi gereja
yang lebih formal yang puncaknya pada tahun 1863 adalah
pembentukan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

25
George R. Knight, Joseph Bates, The Real Founder of Seventh-Day Adventism, (USA: Herald
Publishing, 2004), 4.
Salah seorang penafsiran yang bernama Hiram Edson menjadi
semakin populer, seiring dengan itu tumbuh satu kelompok dan
keyakinan baru lagi The Sabbatarian Adventis, yang dipelopori
oleh mantan nahkoda Joseph Bates dari New Bedford,
Massahusetts. Joseph Bates sependapat dengan Edson, Ia
menekankan bahwa hari perhentian dan peribadahan adalah hari
Sabat (Sabtu), sesuai dengan titah keempat dalam Dasah titah.
Bersamaan dengan itu ditekankannya pula pentingnya menjaga
kesucian teh dan Kopi dan juga makan daging dari binatang yang
menurut dalam Perjanjian Lama termasuk najis (babi, udang,
kepiting, dan sebagainya: umat Kristiani harus menjaga kesucian
tubuhnya sebagai Bait Allah atau Bait Roh Kudus. Dengan
demikian bertambah pulalah satu lagi pemahaman atas arti
“pembersih Bait Suci Allah”.26

Joseph Bates Meninggal pada tanggal 19 Maret 1872 di Health


Reform Institute, Battle Creek, Michigan dan di makamkan di
Poplar Hill Cemetery di Monterey, Michigan.27

II.4.3. Hiram Edson (1806-1882)


Hiram Edson adalah salah seorang
pemimpin yang tampil mengatasi
kevakuman dan sekaligus memberi
penjelasan baru tentang pergumulan yang
intensif sejak hari kekecewaan Agung.
Walaupun banyak dari kaum Millerit yang
meninggalkan persekutuan Adventis dan
kembali
sempat ada kevakuman, namunkegereja masing-masing,
tidak semua sehingga
mereka meninggalkan
keyakinan akan Advent Kedua itu. Ternyata bersama dengan
Miller masih cukup banyak yang yakin bahwa Kristus segera
datang. Hiram datang untuk mengatasi kevakuman dan ia
memberikan penjelasan tentang kenapa kedatangan Yesus Kristus
26
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Disekitar Gereja, 373-374.
27
https://id.wikipedia.org/wiki/JosephBates/cite_note-heritage diakses pada Rabu 09 November
2019, pada pukul 19:15 WIB.
tidak jadi pada tanggal 22 Oktober 1844. Hiram mengatakan bahwa
penemuan itu berasal dari ilham langsung dari Allah dengan
mengacu pada Wahyu 11:19 ia berkesimpulan bahwa pada tanggal
22 Oktober 1844 Kristus memang mulai bertindak. Tetapi ukan
turun kembali ke dunia, melainkan memasuki untuk pertama
kalinya ruangan kedua dari Bait Suci Allah di sorga. Dalam ajaran
gereja Adventis Hari Ketujuh yang disusun kemudian, pada hari
Kristus memulai penghakiman penyelidikan (investigative
judgment). Sang Juruselamat mulai menetapkan siapa yang layak
menghampiri hadirat Alla, dan Ia akan melangsungkan pelayanan
ini sampai tiba waktunya Ia datang kembali secara pribadi ke bumi
ini.28

II.4.4. James Springer White (1821-1881)

James White lahir pada tanggal 4


Agustus 1821 di Kota Palmyra di Maine.
Anak kelima dari sembilan bersaudara,
James sakit-sakitan dan sering menderita
kejang-kejang. Penglihatan yang buruk
menghalanginya mendapatkan
pendidikan yang layak dan ia dibutuhkan
bekerja di ladang keluarga. Ia dibaptis pada usia 16 tahun di
Christian Connexion. Pada usia 19 tahun penglihatannya membaik
dan ia bersekolah di akademik setempat. Setelah mendapatkan
sertifikat guru, ia mengajar di sebuah sekolah dasar. Ia mengenal
“Millerite messege” dari orangtuanya. Setelah mendengar khotbah
yang menyentuh dalam suatu pertemuan kampanye advent di
Exeter, Maine, White memutuskan untuk berhenti mengajar dan
menjadi pengkhotbah. Ia ditahbiskan menjadi pendeta Christian
Connexion pada tahun 1843. White menjadi pengkhotbah yang
bagus dan tercatat bahwa selama musim dingin tahun 1843, 1000
orang meneriama “Millerite message” akibat khotbahnya. Kadang
kala, White bertemu massa yang marah dan melemparinya dengan
28
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 299-300.
bola salju. Selama perjalanan-perjalanan ini ia bertemu dengan
Ellen G. Harmon yang dinikahinya pada tanggal 30 Agustus 1846.
James dan Ellen mempnyai 4 putra, Henry Nichols, James Edson,
William Clarence, dan Jhon Herbert.29

Pada masa kekecewaan, ia tidak mundur sedikitpun dari


imannya. Ia terus aktif menginjili dan pergi dari kota ke kota
lainnya. Pada waktu itu, ia membaca sebuah risalah yang ditulis
oleh Joseph Bates tentang hari sabat dan penucian hari itu, dan
kemudian menerima sabat hari ketujuh. Pada awal tahun-tahun
pernukahan mereka, James dan Ellen bersatu mengajarkan
kebenaran, pada saat mana mereka belum punya tempat yang tetap.
James dan Ellen berperan penting dalam pembentukan Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh. James White sendiri menjadi ketua
General Conference selama periode (1865-1867; 1869-1871;
1874-1880). Ia telah hadir di tengah Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh sebagai pendeta, editor dan administrator. Pendeta James
White meninggal di Bettle Creek tanggal 6bAgustus 1881 setelah
menderita sakit malaria selama beberapa tahun. Ia dikuburkan di
Oak Hill Cemetry.30

II.4.5. Ellen Gould Harmon White (1827-1915)


Ellen adalah salah seorang tokoh perintis
dan pendiri Adventisme yang terbesar di
antara Willian Miller, Hiram Edson dan
Joseph Bates. Ellen dilahirkan di Gorham,
Amerika Serikat, pada tahun 1827, namun di
29 besarkan di Portland. Ayahnya adalah
https://id.wikipedia.org/wiki/James Springer White, diakses pada Sabtu 09 November 2019, 18.30
WIB. anggota Gereja Methodist. Sewaktu kecil
30
Ellen
Emil H. Tambunan, Gereja Masehi Hari Ketujuh men dapat
di Indonesia: musibah,
Sejarah yaitu
Perintisan danterkena
Perkembangan,
(Jawa Barat: Publishing House, 1999), 56.
lemparan batu sehingga hidungnya rusak dan kemungkinan geger
otak. Selama tiga minggu ia tidak sadar. Sekalipun telah sembuh, ia
seringkali jatuh pingsan dan sesak napas. Ellen menjadi eorang
yang tertekan jiwanya umurnya waktu itu baru sembilan tahun.
Pada umur 12 tahun, Ellen mencoba bersekolah lagi. Namun,
karena sering sakit ia terpaksa diajar oleh orangtuanya di rumah.
Ellen bertobat ketika Miller berkhotbah di Gereja Methodist,
Portland. Ia pun dibaptis pada tanggal 26 Juni 1842. Ellen dan
orangtuanya serta sanak kelurganya menyatakan diri menganut
ajaran Miller. Mereka keluar dari Gereja Methodist dan menjadi
pengikut Miller ( Millerit ).31

Kedatangan Kristus, yang dinyatakan akan terjadi pada tanggal


22 Oktober 1844, dipersiapkan oleh Ellen dengan berdoa secara
sungguh-sungguh. Namun hari itu berlalu begitu saja. Ellen sangat
kecewa, tetapi ia tetap percaya bahwa kedatangan Kristus sudah
sangat dekat. Pada bulan Desember 1844, Ellen bersama dengan
empat wanita lainnya berdoa bersama. Sewaktu berdoa, Ellen
mendapat penglihatan yang pertama. Menurut kesaksiannya, Roh
Kudus menimpanya dan ia dibawa naik dari bumi dengan
diselubungi cahaya. Ada sebuah lorong dari langit kebumi dan
orang Adventis berjalan menuju sorga. Ada yang jatuh dalam
perjalanan itu, namun terdapat 144.000 orang yang tiba di pintu
gerbang sorga. Mereka masuk ke dalamnya dan kepada mereka
diberikan kecapi emas. Mereka duduk di bawah pohon kehidupan
dan memandang kemuliaan sorgawi. Kemudian ada malaikat yang

31
F.D.Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, 189.
menyuuh Ellen kembali kebumi untuk memberitakan apa yang
diwahyukan kepadanya. Ellen menceritakan penglihatannya ini
kepada kelompok Millerit di Portland. Mereka memandang Ellen
sebagai Terang dari Allah. Setelah penglihatan yang pertama ini,
Ellen terus-menerus mendapat penglihatan. Pada tanggal 3 April
1847 Ellen mendapat penglihatan yang penting bagi Adventis.
Ellen melihat sepuluh Hukum Tuhan yang tertulisdi atas dua papan
batu. Hukum yang keempat ( Kuduskanlah Hari Sabat ) dikelilingi
oleh cahaya yang sangat istimewa. Ellen menyimpulkan bahwa
Tuhan Allah tidak pernah mengubah hari sabat. Gereja telah keliru
menguduskan hari Minggu sebagai ganti hari sabat. Menurut para
pengikutnya, Ellen memperoleh sekurang-kurangnya 2.000
penglihatan. Penglihatan itu diperolehnya apabila kondisi badannya
lemah dan tidak sadarkan diri.32

Berdasarkan penugasan pada penglihatan pertama, Ellen


berkeliling berkhotbah tentang apa yang dilihatnya. Dalam
perjalanan inilah Ellen bertemu dengan James White, seorang
pengkhotbah Adventis, yang kemudian menikahinya pada tanggal
30 Agustus 1846. Keduanya berkhotbah keliling dan bertemu
dengan Joseph Bates serta Hiram Edson. Ketiganya bersatu dan
menuju pada pembentukan gereja baru. Ellen adalah seorang
wanita yang sangat cerdas. Ia adalah penulis yang amat produktif.
Tak kurang dari 60 judul dan 4.600 artikel ditulisnya.ellen
memegang peranan penting dalam organisasi Adventis dan dalam
perumusan serta penetapan ajaran-ajaran Adventis. Ellen White
meninggal pada tahun 1915.33

II.5. Karakteristik Gereja Advent

Gereja Advent memiliki karakternya sendiri yang terdapat dalam ajarannya


dan merupakan ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan Kristen lain. Ada
32
Ibid, 189.
33
Ibid, 189.
dua karakter yang penting dalam Advent yaitu Berbakti pada Hari Sabat dan
mereka juga sangat dikenal sebagai Promotor kesehatan, salah satu tokoh
terkemunya yaitu Ellen G. White. Meskipun kedatangan Yesus kedua kali menjadi
pokok ajaran Gereja Advent, namun dalam perkembangannya muncul beberapa
ajaran yang dipandang sangat signifikan dalam gereja, seperti mengenai penyucian
hari Sabat dan Kesehatan. Disamping Sabat, pandangan mengenai kesehatan
mendapat tempat yang cukup penting, hal itu dapat dilihat dari banyaknya literatur
kesehatan dan berdirinya lembaga-lembaga kesehatan seperti Sanitarium, Rumah
sakit yang telah memberikan kontribusi dalam pelayanan masyarakat sebagaimana
yang telah dinyatakan, dan juga keberadaan anggota mereka yang membentuk
kelompok peduli hidup sehat sejak awal berdirinya gereja sampai saat ini. Para
anggota Advent Hari Ketujuh telah menyelidiki Alkitab mereka dan merasa yakin
akan pentingnya kepercayaan-kepercayaan mereka. Karenanya mereka sering mau
membagikan ayat-ayat Alkitab, risalah, traktat, rekaman video atau bahan-bahan
lain yang menyampaikan pandangan mereka kepada orang lain.34

Jadi tidak perlu merasa aneh jika seorang advent memberikan sebuah buku
atau pamphlet yang menjelaskan suatu doktrin yang sangat berarti dan seorang
Advent biasa mengirim buku atau menyampaikannya di rumah-rumah atau di
tempat kerja. Anggota Masehi Advent Hari Ketujuh di seluruh dunia menganut
kepercayaan-kepercayaan agama dasar yang sama. Misalnya Gereja di Korea tidak
mengajarkan doktrin yang berbeda dari Gereja yang ada di Swedia. Karena Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh adalah sebuah kelompok sedunia dari orang-orang
percaya, kepercayaan mereka pada Allah dan sabdanya jauh melebihi halangan-
halangan budaya dan etnik yang mendorong kesatuan.35

II.6. Pokok-pokok Ajaran36

Yang berperan menetapkan ajaran gereja Advent adalah Ny. Ellen White.
Dibawah pengaruh dan kepemimpinanya, pada tahun 1872 gereja ini untuk
34
John Seaman, Umat Advent dan Imannya (Bandung: Indonesia Publishing House, 2000), 25.
35
Ibid,26.
36
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 382-390.
pertama kalinya merumuskan Statement of Faith ( Pernyataan Iman ), terdiri dari
25 bab. Pada tahun 1932 dokumen ini diperbaharui sekaligus dipadatkan menjadi
22 bab. Pada tahun 1980 namanya diganti menjadi Fundamental Beliefs/Doctrines
( Doktrin Dasar ) sekaligus ditambah menjadi 27 bab dan masing-masing sarat
dengan acuhan nas Alkitab. dalam pernyataan iman, dikemukanan alasan dan
maksud penyusunan dokumen ini, makna dan statusnya di dalam gereja Adventis
Hari Ketujuh. Berikut beberapa bab Pernyataan Iman 1980 berbunyi sebagai
berikut:

4. Allah Anak: Anak Allah yang kekal menjelma dalam Yesus Kristus. Melalui
Dialah segala sesuatu diciptakan, sifat-sifat Allah dinyatakan, keselamatan manusia
dilengkapinya, dan dunia dihakimi. Ialah Allah sejati selama-lamanya, juga
menjadi manusia yang sejati, yakni Yesus Kristus.

6. Penciptaan: Tuhan pencipta segala sesuatu, dan hal itu telah dinyatakan dalam
Kitab Suci, catatan autentik atas kegiatan-Nya yang kreatif.

10. Pengalaman keselamatan: kasih dan kemurahan Tuhan yang tiada taranya
membuat Kristus, yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa karena kita, supaya
didalam Dia kita dapat dibenarkan di hadapan Allah.

12. Gereja atau jemaat: Gereja adalah umat percaya yang mengaku Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat.

13. Gereja Semesta: Gereja semesta terdiri dari orang-orang yang benar-benar
percaya kepada Kristus

15. Baptisan: Melalui Baptisan kita mengakui iman kita dalam kematiandan
kebangkitan Yesus Kristus dan memberikan kesaksian akan kematian kita terhadap
dosa dan tujuan kita berjalan dalam hidup baru.

16. Perjamuan Tuhan: perjamuan Tuhan adalah suatu partisipasi dalam


perlambangan tubuh dan darah Yesus sebagai suatu pernyataan iman di dalam Dia,
Tuhan dan Juruselamat kita.

17. Karunia nubut: salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia nubuat.
18. Hukum Tuhan Allah: prinsip-prinsip agung hukum Allah dinyatakan dalam
sepuluh hukum dan diteladani dari hidup kristus.

20. Hari Sabat: khalik yang penuh kemurahan, setelah enam hari Penciptaan,
berhenti pada hati ketujuh dan melembagakan hari sabat bagi semua umat sebagai
suatu peringatan penciptaan.

22. Tingkah laku orang Kristen: kita dipanggil menjadi umat yang salah, yang
berpikir, merasa, dan bertindak selaras dengan asas-asas surga,

24. Pelayanan Kristus di dalam bait suci di surga: Di surga ada bait suci, bait suci
sejati yang dibuat oleh Tuhan, bukan yang dibuat oleh manusia.

25. Kedatangan Kristus yang kudua kali: merupakan pengharapan yang


mengandung berkat bagi jemaat, puncak yang paling mulia dari kabar injil itu.

27. Milenium dan akhir dosa: Milenium adalah 1000 tahun pemerintahan Kristus
bersama-sama umat saleh-Nya di surga

28. Dunia baru: Di dunia baru, yang menjadi tempat tinggi orang-orang saleh

II.7. Sistem Organisasi dalam Advent

Pengurus gereja Adventis mengenal sistem perwakilan. Masing-masing jemaat


mengurus diri sendiri melalui para pejabatnya, yang mencangkup rohaniawan dan
warga Gereja. Para pelayan lokal: penatua, diakon/es, dan pemimin lainnya dipilih
oleh jemaat. Pejabat-pejabat diwilayah geografis tertentu dipilih sebagai
perwakilan di konferensi dan perwakilan ini mempunyai tanggung jawab mengurus
gereja dan karya penginjilan di wilayahnya. Sedangkan pekerjaan yang mencakup
wilayah yang lebih luas ditangani oleh badan yang lebih tinggi berskala nasional,
yaitu sidang raya yang berlangsung sekali empat tahun, dimana dipilih pengurus
Am Uni. Pengurus Am Uni ini kemudian mengutus wakil-wakilnya ke sidang yang
lebih tinggi yaitu sidang divisi pada tingkat regional atau benua dan General
Conference di Washington, yang merupakan badan tertinggi di Gereja ini. Setiap
unit pelayanan, kecuali di jemaat lokal, memilih pejabat penuh-waktu untuk
berbagi tugas gerejawi. Pendeta-pendatanya adalah tamatan seminari atau College
Adventis dan ditahbiskan setelah dua tahun atau lebih masa persiapan. Sama
seperti di banyak gereja lain, pendeta yang sudah ditahbiska yang berwewenang
melayani Baptisan, Perjamuan Kudus, dan pemberkatan nikah.37

II.7.1. Kepemimpinan

Sebagai satu dominasi Kristen yang mengglobal, Gereja Masehi Hari


Ketujuh dijalankan atas musyawarah sedunia yang disebut General
Conference. Adapun pemimpin General Conference sejak berdirinya
gereja itu antara lain:

John Byington (1863-1865) A. G. Daniels (1901-1922)

James White (1865-1867) W. A. Spicer (1922-1930)

J. N. Andrews (1867-1869) C. H. Watson (1930-1936)

James White (1869-1871) J. L. McElhany (1936-1950)

George I. Butler (1871-1874) W. H. Bransons (1950-1954)

James White (1874-1880) R. R. Figuhr (1954-1966)

George I. Butler (1880-1888) Robert H. Pierson (1966-1979)

O. A. Olsen (1888-1897) N. C. Wilson (1979-1990)

G. A. Irwin (1897-1901) Robert S. Folkenberg (1990-1998)

Pengangkatan pimpinan tertinggi di kantor pusat sedunia diadakan


setiap lima tahun pada rapat akbar Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
yanh harus dihadiri utusan yang datang dari lebih 200 Negara, yang
penyelenggaraannya diadakan di kota atau negara yang telah ditetapkan.
Rapat akbar bulan juli tahun 1995 diadakan di Utrech, negeri Belanda
pada saat Pdt. Robert S. Folkenberg terpilih kembali sebagai pimpinan
tertinggi gereja hingga tahun 1999. Ia kemudian diganti oleh Pdt. Jan
Paulsen akhir tahun 1998.38

II.8. Tata Ibadah


37
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dunia dan Sekitar Gereja, 380-381.
38
Emil H. Tambunan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Indonesia: Sejarah Perintisan dan
Perkembangannya, 61.
Dalam tata ibadah Advent memiliki 2 tata ibadah yaitu Acara Sekolah Sabat
dan mimbar khotbah yang di gunakan dalam peribadahan. Tata ibadah Advent
telah memiliki ketentuan di setiap gereja Advent tetapi tata ibadah bisa diterapkan
atau di sesuaikan dengan kondisi yang terjadi.39

II.8.1. Kebaktian Sekolah Sabat40

Susunan Acara:

1. Pelayanan Lagu-lagu

2. Sambutan Pemimpin Sabat

3. Lagu Pembuka ( Lagu Sion 128 Aku mau hidup bagi Yesus )

4. Ayat Hafalan ( Nehemia 11:8 ) dan bertelut

5. Gerakan/Dorongan Sekolah Sabat ( Selalu Berdoa )

6. Lagu pujian ( Persembahan Lagu dari anak-anak Lavender )

7. Berita Mission (dari su dan selatan oleh ibu R.Nababan )

8. Mengumpulkan persembahan kedepan dan Doa

9. Kegiatan di Untit Kerja Sekolah Sabat

a. Absensi 10 menit

b. Kesaksian Anggota KPA & Rencana 1 minggu kedepan 15 menit

c. Diskusi Sekolah Sabat

10. Promosi kegiatan penginjilan perorangan ( Yeremia 17:7 Oleh


Pdt.A Pandiangan)

11. Pengumuman untuk pelayanan di sabat berikutnya

12. Lagu penutup ( Lagu Sion 402 Ingat selalu nama Yesus )

39
Pdt. Adil Jaya Barus Hasil Wawancara yang dilakukan di Gereja Masehi Advent Hari Ketuju Jemaat
Efrata Cinta Damai, Jln.Pantai Timur No.20, Cinta Damai, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatra Utara, 02 Nov.
2019 Pukul 14.00 WIB.
40
Buku Agenda Penguburan & Pedoman Acara di GMAHK (Pematang Siantar: GMAHK), 4.
13. Doa penutup kebaktian sekolah Sabat

II.8.2. Acara Kebaktian Khotbah41

Lagu Pendahuluan ............................................... (Jemaat berdiri)

a. Lagu Sion 323 Tolonglah yang sesat

b. Lagu Sion 319 Mari kita Kerja Bagi Tuhan

c. Lagu Sion 123 C’ritakanlah Kisah Yesus

d. Lagu Sion 515 Tuhan Ada dalam Bait Allah

e. Lagu Sion 1 Di hadapan HadiratMu

Doa Penyerahan dan Pengkhotbah...................... (Jemaat Berdiri)

Bacaan Alkitab Bersaut- Sautan ( 2 Tim 1:7-10 )

JEMAAT MENYAMBUT:

Lagu Pembuka.....................................................(Jemaat Berdiri)

( Lagu Sion 224 Apa Kita Hidup Dekat Yesus )

Meditasi 15 .........................................................(Jemaat Bertelut)

Doa Syafaat + Doa yang diajarkan Tuhan Yesus .....................


.............................................................................(Jemaat Bertelut)

Lagu Sambutan Doa: ( Dengar Ya Tuhan ) ...............(Jemaat Bertelut)

Bacaan Persembahan ..........................................(Jemaat Duduk)

Persembahaan ( Lagu Sion 266 Bawa S’gala persepuluhan) .......


.............................................................................(Jemaat Duduk)

Sambutan Persembahan ......................................(Jemaat Duduk)

(Lagu Sion 21 PadaMu Allahku Puji)

41
Ibid, 5.
Doa Persembahan, Diakon Berdiri di Depan ......(Jemaat Berdiri)

ALLAH BERBICARA MELALUI:

Khotbah Anak-anak ( Yesus Memberi makan 5000 orang)

Lagu Pujian ( Bagi yang mau maju kedepan)

Ayat Inti ( Matius 2:2 )

Menyambut Khotbah “Tuhan Bersabda Padaku”

Khotbah (Tema: Lima Bintang Milik Gereja yang Benar oleh Pdt.A
Barus)

Lagu Penutup ( Lagu Sion 311 Aku Mengasihi Tuhan ) .............


.............................................................................(Jemaat Berdiri)

Doa Berkat ..........................................................(Pengkhotbah)

Lagu Sambutan, Ya Tuhan Iringilah Kami .........(Jemaat Berdiri)

Berdoa dalam hati ...............................................(Jemaat Duduk)

Keluar Bersalaman dengan Pengkhotbah baris demi baris ..........


.............................................................................(Jemaat Keluar)

II.9. Masuknya Advent ke Indonesia

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pertama kali masuk di Indonesia pada 1
Januari 1900 di Padang, melalui seorang pendeta Metodis Amerika bernama
Ralph Waldo Munson yang telah bekerja di Birma dan Singapura masuk menjadi
seorang Adventis setelah sembuh penyakitnya di sebuah rumah sakit Advent di
Amerika. Pertobatan pertama yang berhasil dimenangkan dan dibaptis Munson
tahun 1904 di Padang adalah seorang pemuda Batak bernama Immanuel Siregar
(diduga Immanuel sebelumnya sudah dibaptis oleh G.Van Asselt pada Tanggal 31
Maret 1861). Dari Padang ajaran Advent di bawa ke tanah Batak oleh Immanuel
Siregar, putra Batak yang pertama masuk Kristen. 42 Karena di Padang Muson
mengalami perlawanan senggit, ia berpindah ke Sumatra Utara dan pada tahun
1904 membuka pekerjaan di kota Medan. Du pulau Jawa, Adventisme pertama kali
disebarkan oleh misionaris dari Australia. Pada tahun 1912, gereja-gereja Adventis
yang pertama di Indonesia dibentuk di Sumberwekas (Jatim) dan di Jakarta
(Salemba).43

II.10. Perkembangan Gereja Advent

Gerakan Adventis ini semula terwujud dalam persekutuan yang


informal dan namanya pun belum ada yang pasti. Namun sejak 1855
mereka sudah menetapkan semacam kantor pusat di Bettle Creek,
Michigan. Hampir setiap aspek kepercayaan dan aktivitas persekutuan ini
didorong dan diilhami oleh penglihatan ataupun fatwa Ny. Ellen G. White.
Pada 1 Oktober 1860 nama Seventh-Day Adventist diresmikan dan pada
tahun 1863 diselenggarakan Konferensi umum yang pertama. Sejak tahun
1903 kantor pusatnya berlokasi di Tokama Park, Washington DC
disusunlah strategi pengembangan dan penyebarluasan jaringan gerakan
dan gerakan ini keseluruh dunia. Bersamaan dengan itu dikembangkan juga
berbagai karya kebajikan: persekolahan, rumah sakit, pemberantasan
perbudakan dan sebagainya. Semua ini didukung oleh pengembangan di
bidang literatur: buku, majalah, traktat, dan sebagainya, bahkan belakangan
juga siaran radio (Voice of Propphecy) dan televisi (Faith of Today). Pada
dasawarsa 1880-an gereja ini sudah tersebar ke kawasan selatan Amerika
Serikat, kendati di sana banyak warganya didenda, dipenjarakan atau
dikenai kerja paksa karena dinyatakan melanggar Undang-undang tentang
hari minggu. Sebelum 1890 gereja ini sudah menyebrang ke luar Amerika
Serikat dan hingga 1900 sudah sampai ke Amerika Selatan, India, Jepang,
dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.44

II.11. Kegiatan Gereja di Tengah-tengah Dunia45

42
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013),
289.

43
Th.Van den End & J.Weitjens,Ragi Carita 2, 294.
44
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, 379-380.
Anggota-anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh terpanggil
sebagai umat yang aktif, sibuk di dalam kegiatan-kegiatan gerejani.
Diantara kegiatan-kegiatan itu, antara lain:

a. Berbakti, setiap hari sabtu, umat Advent tekun mengikuti kebaktian.


Kebaktian hari itu mencakup Kebaktian Sekolah Sabat, Kebaktian
Umum, dan Kebaktian Pemuda.
b. Evanglisasi, membawa orang lain kepada Yesus Kristus dan
mengajarkan mereka kebenaran Alkitab adalah kerinduan setiap anggota
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, melalui kebaktian kebangunan
rohani (KKR), Belajar Alkitab, menyebarkan traktat, majalah atau buku-
buku, siaran radio, televise, dan lain-lain.
c. Pendidikan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh percaya pada peran
pendidikan Kristen untuk menciptakan manusia yang berimbang
pertumbuhannya antara fisik, mental, dan sepiritualnya dan yang tujuan
utamanya adalah keselamatan melalui Yesus Kristus. Untuk mencapai
tujuan ini GMAHK menjalankan 4400 Sekolah Dasar, 927 Sekolah
Menengah Pertama Dan Sekolah Menengah Atas, dan 92 Perguruan
Tinggi atau Universitas di seluruh Dunia.
d. Kesehatan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh meninggikan Injil
Yesus Kristus sebagai satu-satunya jawaban atas sakit-penyakit yang
melanda dunia. Di dalam kegiatan membantu orang-orang sakit,
GMAHK mengoperasikan 155 Rumah Sakit dan Sanitarium di
seluruhDunia, di samping 276 rumah-rumah jompo dan klinik-klinik.
GMAHK juga menjalankan kegiatan masyarakat untuk mndukung
kesehatan, antara lain: Rencana Lima Hari Berhenti Merokok, Program
Menghentikan Minuman Keras, Kursus Menyiapkan Makanan Bergizi,
Mencegah Penyakit Jantung, Pencegahan Keterlibatan Narkotika. Selain
itu GMAHK juga memprakarsai pengembangan diet.
e. Bencana Alam, Adventist Development and Relief Agency disingkat
ADRA adalah salah satu dari sekian banyak kegiatan gereja yang selalu
siap membantu korban bencana alam di pelbagai pelosok bumi.
45
Emil H. Tambunan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Indonesia; Sejarah Perintisan dan
Pengembangannya, 71-73.
f. Pelayanan Masyarakat, gereja-gereja sempat mempersiapkan diri
untuk melayani masyarakat yang menderita korban bencana alam,
membantu mereka yang miskin dan yang kehilangan tempat tinggal
dengan cara membagikan makanan, pakaian, dan keperluan lainnya.
g. Penerbitan, kabar baik tentang keselamatan dan hidup sehat sementara
masih berada di dunia tersebar luas melalui terbitan yang disediakan 60
rumah percetakan di seluruh dunia. Tiap tahun majalah, buku-buku, dan
risalah dicetak dan disebarkan ke pelbagai pelosok bumi.
h. Komunikasi, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh adalah salah satu
denominasi Kristen yang memprakarsai pekabaran injil melalui radio
dan televisi.

II.12. Advent di Mata Gereja-gereja Lain dan Kontroversi di Dalamnya46

Gereja-gereja Protestan arus utama, demikian juga para peneliti seluk-


beluk gereja dan agama-agama, tidak sependapat dalam memandang gereja
atau aliran Advent ini. Sebagian berpendapat bahwa gereja ini adalah salah
satu dari sekian banyak gereja Protestan tidak bisa dikategorikan aliran
sesat, karena keyakinan dan ajarannya lebih banyak yang sama ketimbang
yang berbeda dengan gereja Protestan lainnya. Akan tetapi, sebagian lagi
menyebut kaum “Adventis Injil” melakukan penyimpangan bahkan
mengkhianati ajaran gereja Adventis murni. Karna itu tak sedikit dari pada
pendeta yang menganut trend injil ataupun modern itu diberhentikan, lalu
membentuk organisasi gereja yang baru. Salah satu contoh yang
mencerminkan trend baru dan kontroversi itu ialah terbitnya buku Seventh-
Day Adventist Answer Quastions On Doctrine ( disingkat QOD). Yang
menimbulkan soal adalah cara menafsirkan dan menjelaskan setiap pokok,
yang rupanya sudah meninggalkan “pakem-pakem” yang baku.

II.13. Sekilas Tentang Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat


Efrata Cinta Damai.

Sebelum berdirinya Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Efrata


Cinta Damai tiga anggota jemaat bergereja di Gereja Advent yang berada di
Jln. Gatot Subroto. Pada tahun 1964 tiga anggota jemaat yaitu M.
46
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 390-392.
Situmorang, E.Nababan, dan H.Siregar memutuskan untuk membuka gereja
cabang dengan menyewa gedung. Pada tahun 1969 Gereja Advent Jemaat
Efrata Cinta Damai dibangun, dan mereka menjadi gereja mandiri yang
berstatus Jemaat Efrata Cinta Damai yang masih cabang dan belum
memiliki pendeta yang menetap dan pada Tahun 1972 Jemaat Efrata Cinta
Damai resmi di Organisasi dan Memiliki pendeta sendiri. Sekarang Gereja
Advent Hari Ketujuh Jemaat Efrata Cinta Damai memiliki anggota jemaat
sebanyak 48 kepala keluarga. Peribadahannya pada hari Rabu pukul 20.00
Wib dan pada hari Sabtu pukul 08.45 Wib dengan pendeta bernama Adil
Jaya Barus.47

III. Kesimpulan

Dari paparan diatas kami para penyaji menyimpulkan bahwa Advent adalah
hari dimana Menekankan kedatangan Kristus yang kedua kali dengan segera untuk
mendirikan kerajaan seribu tahun di bumi. Sebagai sebuh denominasi, ia baru muncul
pada tahun 1831 yang didasarkan pada ajaran William Miller (1782-1848). Miller
mengajarkan bahwa kedatangan Kristus kembali akan segera terjadi di Dresden, New
York pada 22 oktober 1843-1844 berdasarkan nubut dalam Daniel 8:14. Pada tahun
1860 golongan ini memakai nama adventis Hari ketujuh dan pada Mei 1863 menjadi
sebuah Gereja dengan nama Gereja Advent Hari Ketujuh yang berpusat di Battle
Creek, Amerika Serikat. Dari semua gereja advent, hanya gereja inilah yang
berkembang pesat, terutama setelah Perang Dunia II. Mereka sangat giat dalam
bidang pekabaran Injil, percetakan, panti asuhan, sekolah-sekolah, rumah-rumah
sakit, poliklinik, sanatorium, kolportase dan pendidikan teologi. Orang-orang Advent
menekankan hidup yang sederhana, menghindari merokok, alkohol, kadang-kadang
teh dan kopi, dansa, menonton film dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat
duniawi.Gereja ini beribadah pada hari Sabtu (Sabat) dan percaya bahwa Alkitab
merupakan aturan yang tidak bercacat untuk iman dan praktik hidup kristiani.
Baptisan dilayani bagi orang dewasa dengan cara penyelaman dan menekankan
persembahan persepuluhan. Gereja Advent Hari Ketujuh memasuki Indonesia 106

47
Pdt. Adil Jaya Barus Hasil Wawancara yang dilakukan di Gereja Masehi Advent Hari Ketuju Jemaat
Efrata Cinta Damai, Jln.Pantai Timur No.20, Cinta Damai, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatra Utara, 02 Nov.
2019 Pukul 14.20 WIB.
pada dasawarsa ke dua abad ke-20 dan segera tersebar di seluruh Indonesia. Dan
doktrin ajarannya diklasifikasikan dalam 28 poin doktrin.

IV. Daftar Pustaka

Aritonang, Jan S, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2013.

Aritonang, Jan S, Berbagai Aliran di Dalam dan Di Sekitar Gereja, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2018.

Berkhof, H & I.H. Enklaar, Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013.

Browning, W .R.F, Kamus Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.

Buku Agenda Penguburan & Pedoman Acara di GMAHK, Pematang Siantar:


GMAHK.

De Jonge, Christiaan, Gereja Mencari Jawab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.

End, Th. Van Den & J. Weitjens, Ragi Carita 2 : Sejarah Gereja di Indonesia tahun
1860-an - sekarang, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Knight, George R. Joseph Bates, The Real Founder of Seventh-Day Adventism, USA:
Herald Publishing, 2004.

Lumbantobing, Andar, Firman Hidup, Jakarta: BKP Gunung Mulia, 2003.

Seaman, John, Umat Advent dan Imannya, Bandung: Indonesia Publishing House,
2000.

Situmorang, Jonar Sejarah Gereja Umum, Yogyakarta: Andi, 2014.

Tambunan, Emil H, Gereja Masehi Hari Ketujuh di Indonesia: Sejarah Perintisan


dan Perkembangan, Jawa Barat: Publishing House, 1999.

Ten, Henk Napel, Kamus Teologi Inggris-Indonesia, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1994.
Wellem, F.D,Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2011.

Wellem, F.D., Kamus Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Sumber Lain
Pdt. Adil Jaya Barus Hasil Wawancara yang dilakukan di Gereja Masehi Advent Hari
Ketuju Jemaat Efrata Cinta Damai, Jln.Pantai Timur No.20, Cinta Damai, Medan
Helvetia, Kota Medan, Sumatra Utara, 02 Nov. 2019 Pukul 14.00 WIB.

https://id.wikipedia.org/wiki/James Springer White.

https://id.wikipedia.org/wiki/JosephBates/cite_note-heritage.

https://id.wikipedia.org/wiki/JosephBates.

http://buletin-wismajaya.blogspot.com/2013/01/logo-advent.html.

http://gmahk-batuampar.blogspot.com/2015/03/tentang-gereja-masehi-advent-
hari.html.

V. Lampiran Teks

28 uraian Doktrin dasar Alkitabiah48

A. Doktrin mengenai Allah


1. Tuhan Allah
Berabad lamanya orang yang mempertanyakan keberadaan Tuhan sementara itu
dalam babakan sejarah manusia banyak pula yang meyakinkan, menyaksikan bahwa Dia
ada dan menyatakan dirinya. Dosa membatasi penyataan diri Allah melalui ciptaan
karena tersamarnya kemampuan kita menafsirkan kesaksian Allah. Dengan kasih Allah
memberikan penyataan dirinya untuk membantu kita memperoleh jawaban. Melalui
perjanjian lamma dan perjanjian baru Ia mengungkapkan diri-Nya kepada kita dengan
48
James A. Cress, Apa Yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah
(Wasingthon DC: Indonesia Publishing House, 2006),17-427.
cara yang istimewa. Sehingga tidak ada lagi pertanyaan mengenai sifat dan kasih Allah.
Alkitab berisi dalil-dalil yang menyatakan kebenaran mengenai Allah, kita perlu
mengenal Allah melalui Yesus Kristus.
2. KeAllahan
Banyak teori yang dilontarkan untuk menjelaskan kuasa Allah, banyak pula
sanggahan untuk Dia, menentang adanya Dia, hal ini menunjukkan akal budi manusia
tidak mampu menembus yang Ilahi. Salah satu perintah Tuhan yang sangat mendasar
dari kitab suci ialah supaya mengasihi Tuhan, Allah mu dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu (Matius 22:37). Ada dua
sumber utama bukti adanya Tuhan yaitu bukti alam dan kitab suci, setiap orang dapat
belajar mengenai adanya Allah melalui alam dan pengalaman manusia. Alkitab tidak
membuktikan adanya Allah melainkan menganggapnya ada. Alkitab menyatakan ciri-ciri
hakiki Allah mellalui nama-Nya, kegiatan-kegiatan dan sifat-Nya.
3. Allah Bapa
Seringkali Allah Bapa disalah pahami, banyak orang yang mengamati dengan cermat
misi Kristus kedunia ini demi umat manusia dan peranan Roh Kudus dalam individu
tetapi apakah yang dilakukan Bapa kepada kita?. Allah Bapa dalam perjanjian Lama
adalah Allah penyayang dan pengasih, Allah penebus, Allah tempat perlindungan, Allah
yang suka mengampuni, Allah kebajikan, Allah yang setiawan, Allah keselamatan dan
pembalas. Allah Bapa dalam perjanjian Baru adalah Allah yang pemberi, Allah kasih,
Bapa semua ciptaan, Bapa semua orang percaya.
4. Allah Anak
Allah Anak yang kekal menjelma di dalam Yesus Kristus. Melalui Dialah segala
sesuatu diciptakan, karakter Allah dinyatakan, keselamatan umat manusia dilaksanakan,
dan dunia dihakimi. Allah yang kekal telah menjadi manusia sesungguhnya, Yesus
Kristus. la dikandung dari Roh Kudus dan lahir dari perawan Maria. la hidup dan
mengalami pencobaan sebagai seorang manusia, tetapi dengan sempuma menunjukkan
kebenaran dan kasih Allah. Oleh mukjizat-mukjizat-Nya la menunjukkan kuasa Allah
dan terbukti sebagai Mesias yang dijanjikan oleh Allah. La menderita dan mati secara
sukarela di salib menggantikan kita dan demi dosa-dosa kita, bangkit dari kematian, dan
naik kesurga untuk melayani di bait suci surga untuk kita. la akan datang kembali dalam
kemuliaan untuk kelepasan kekal umat-Nya dan untuk memulihkan segala sesuatu. (Yoh.
1:1-3, 14; Kol. 1:15-19; Yoh. 10:30; 14:9; Rm. 6:23; 2 Kor. 5:17-19; Yoh. 5:22; Luk.
1:35; Flp. 2:5-11; Ibr. 2:9-18; 1 Kor. 15:3, 4; Ibr. 8:1, 2; Yoh. 14:1-3.)
5. Allah Roh Kudus
Allah Roh yang kekal telah aktif bersama dengan Bapa dan Anak pada saat
penciptaan, penjelmaan, dan penebusan, la mengilhami para penulis Alkitab. la
memenuhi kehidupan Kristus dengan kuasa. la menarik dan meyakinkan manusia, dan
barang siapa yang menyambut-Nya dibarui dan diubahkan menjadi peta Allah. Diutus
oleh Bapa dan Anak untuk menyertai anak-anak-Nya selamanya, la memberikan karunia
rohani kepada gereja, menyanggupkan gereja bersaksi untuk Kristus, dan memimpin
gereja kedalam seluruh kebenaran sesuai dengan Alkitab. (Kej. 1:1, 2; Luk. 1:35; 4:18;
Kisah 10:38; 2 Ptr. 1:21; 2 Kor. 3:18; Ef. 4:11,12; Kisah 1:8; Yoh. 14:16-18, 26; 15:26,
27; 16:7-13.)
B. Doktrin tentang manusia
6. Penciptaaan
Allah adalah Pencipta segala-galanya, dan telah menyatakan dalam Alkitab cerita
yang asli tentang perbuatan penciptaan-Nya. Dalam enam hari Tuhan menjadikan “langit
dan bumi” dan semua makhluk hidup di atas dunia, dan berhenti pada hari ketujuh dalam
minggu pertama itu. Dengan demikian la mendirikan Sabat sebagai tanda peringatan
kekal terhadap selesainya pekejaan penciptaan-Nya. Manusia laki-laki dan perempuan
pertama yang dijadikan sesuai dengan peta Allah sebagai mahkota Penciptaan,
mendapatkan kekuasaan atas seluruh dunia, dan mendapatkan tanggung jawab untuk
memeliharanya. Ketika dunia telah selesai diciptakan itu “sangat baik,” menyatakan
kemuliaan Allah. (Kej. 1; 2; Kel. 20:8-11; Mzm. 19:1-6; 33:6, 9; 104; Ibr. 11:3.)
7. Sifat dan keadaan manusia
Manusia diciptakan dari debu tanah, dan dijadikan menurut bentuk Ilahi, penciptaan
manusia adalah mahkota atau puncak semua ciptaan. Manusia telah diciptakan menurut
peta Allah dan memiliki sifat kepribadian, kuasa dan kebebasan berpikir dan berbuat.
Walaupun diciptakan sebagai makhluk yang merdeka, masing-masing adalah kesatuan
tubuh, pikiran, dan roh yang tidak terpisahkan, napas hidup dan segalanya bergantung
pada Allah. Ketika nenek moyang kita yang pertama tidak setia pada Allah, mereka
menyangkal ketergantungan mereka kepada-Nva dan jatuh dari posisi mereka yang
tinggi di bawah Allah. Peta Allah dalam diri mereka rusak dan mereka akan mati.
Keturunan mereka juga mewarisi sifat yang telah jatuh itu dan segala akibatnya. Mereka
dilahirkan dengan kelemahan dan kecenderungan untuk berbuat dosa. Tetapi Allah
dalam Kristus mendamaikan dunia kepada Diri-Nya sendiri dan oleh Roh Kudus
memulihkan peta Pencipta dalam diri orang berdosa yang menyesal. Diciptakan untuk
kemuliaan Allah, mereka dipanggil untuk mengasihi Dia dan sesama, dan memelihara
lingkungan mereka. (Kej. 1:26-28; 27; Mzm. 8:4-8; Kisah 17:24-28; Kej. 3; Mzm. 51:5;
Rm. 5:12-17; 2 Kor. 5:19, 20; Mzm. 51:10; 1 Yoh. 4:7, 8, 11, 20; Kej. 2:15.)
C. Doktrin keselamatan
8. Pertikaian besar
Seluruh umat manusia sekarang ini terlibat dalam suatu pertentangan besar antara
Kristus dan Setan mengenai karakter Allah, hukumNya, dan kekuasaan-Nya atas alam
semesta. Konflik tersebut telah dimulaikan di surga ketika salah satu makhluk ciptaan,
yang mendapatkan kebebasan memilih, dalam kesombongannya telah menjadi Setan,
musuh Allah, dan memimpin sebagian malaikat untuk memberontak. la memperkenalkan
roh pemberontakan kepada dunia ini ketika ia menuntun Adam dan Hawa untuk berbuat
dosa. Dosa manusia ini mengakibatkan rusaknya peta Allah dalam diri umat manusia,
kacaunya dunia yang telah diciptakan, dan pada akhimya mengakibatkan kehancuran
dunia pada saat air bah melanda seluruh dunia. Seluruh ciptaan menonton dunia ini
menjadi arena konflik semesta, di mana kasih Allah pada akhirnya akan terbukti benar.
Untuk mendampingi umat-Nya di dalam pertentangan tersebut, Kristus mengutus Roh
Kudus dan malaikat-malaikat yang setia untuk menuntun, melindungi, dan memelihara
mereka di jalan keselamatan. (Why. 12:4-9; Yes. 14:12-14; Yeh. 28:12-18; Kej. 3; Rm.
1:19-32; 5:12-21; 8:19-22; Kej. 6-8; 2 Ptr 3:6; 1 Kor. 4:9; Ibr. 1:14.)
9. Hidup, mati dan kebangkitan kristus
Di dalam kehidupan penurutan Kristus yang sempuma terhadap kehendak Allah,
penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Allah menyediakan satu-satunya sarana
penebusan atas dosa umat manusia, agar mereka yang menerima penebusan ini oleh iman
boleh mendapatkan hidup yang kekal, dan keseluruhan ciptaan boleh memahami dengan
lebih baik akan kesucian dan ketidakterbatasan kasih Pencipta. Penebusan yang
sempuma ini membuktikan kebenaran hukum Allah dan keagungan tabiat-Nya; karena
penebusan itu menyalahkan dosa kita dan memberikan pengampunan bagi kita.
Kematian Kristus itu mengganti dan menebus, mendamaikan dan mengubahkan.
Kebangkitan Kristus menyatakan kemenangan Allah atas kuasa kejahatan, dan bagi
mereka yang menerima penebusan maka kemenangan mereka atas dosa dan kematian
menjadi pasti. Penebusan itu menyatakan Ketuhanan Yesus Kristus, di mana di hadapan-
Nya semua lutut di surga dan di bumi akan bertekuk menyembah. (Yoh. 3:16; Yes. 53; 1
Ptr. 2:21, 22; 1 Kor. 15:3, 4, 20-22; 2 Kor. 5:14, 15, 19-21; Rm. 1:4; 3:25; 4:25; 8:3, 4; 1
Yoh. 2:2; 4:10; Kol. 2:15; Flp. 2:6-11.)
10. Pengalaman Keselamatan
Dalam kemurahan dan kasih yang tidak terbatas Allah telah membuat Kristus, yang
tidak mengenal dosa, menjadi dosa untuk kita, supaya di dalam Dia kita dapat dijadikan
kebenaran Allah. Dengan dipimpin oleh Roh Kudus kita merasakan kebutuhan kita
mengakui keadaan kita yang berdosa, bertobat dari pelanggaran-pelanggaran kita, dan
menghidupkan iman pada Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, sebagai Pengganti dan
Teladan. Iman yang menerima keselamatan ini berasal dari kuasa Firman Allah dan
merupakan karunia dari rahmat Allah. Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai
putra dan putri Allah, dan dilepaskan dari kekuasaan dosa. Melalui Roh Kudus kita
dilahirkan kembali dan disucikan; Roh memperbaruii pikiran kita, menuliskan hukum
Allah yaitu kasih di dalam hati kita, dan kita memperoleh kuasa untuk menghidupkan
suatu kehidupan yang suci. Dengan tinggal dalam Dia kita mengambil bagian dalam sifat
Ilahi dan memiliki kepastian keselamatan sekarang dan pada saat penghakiman. (2 Kor.
5:17-21; Yoh. 3:16; Gal. 1:4; 4:4-7; Titus 3:3-7; Yoh. 16:8; Gal. 3:13, 14; 1 Ptr. 2:21, 22;
Rm. 10:17; Luk. 17:5; Mrk. 9:23 ,24; Ef. 2:5-10; Rm. 3:21-26; Kol. 1:13, 14; Rm. 8:14-
17; Gal. 3:26; Yoh. 3:3-8; 1 Ptr. 1:23; Rm. 12:2; Ibr. 8:7-12; Yeh. 36:25-27; 2 Ptr. 1:3, 4;
Rm. 8:1-4; 5:6-10.)
D. Doktrin gereja
11. Bertumbuh dalam Kristus
Oleh kematian-Nya di salib Yesus mengalahkan kuasa kejahatan. la yang
menaklukkan roh-roh iblis selama pelayanan-Nya di dunia telah menghancurkan kuasa
mereka dan memastikan kebinasaan mereka yang kekal. Kemenangan Yesus
memberikan kepada kita kemenangan atas kuasa-kuasa kejahatan yang masih terus
berusaha untuk mengendalikan kita, sementara kita berjalan bersama Dia dalam damai,
sukacita, dan jaminan kasih-Nya. Sekarang Roh Kudus tinggal dalam kita dan memberi
kita kuasa. Oleh berserah secara terus menerus kepada Yesus sebagai Juruselamat dan
Tuhan kita, kita dibebaskan dari beban perbuatan kita di masa lalu. Kita tidak lagi hidup
di dalam kegelapan, takut tehadap kuasa-kuasa kejahatan, kebodohan, dan kesia-siaan
jalan hidup kita dahulu. Dalam kebebasan baru dalam Yesus ini, kita dipanggil untuk
bertumbuh menjadi serupa dengan tabiat-Nya, bersekutu dengan Dia setiap hari dalam
doa, makan dari Firman Allah, merenungkan firman dan pemeliharaan-Nya,
menyanyikan lagu-lagu pujian bagi-Nya, berkumpul bersama untuk berbakti, dan ikut
serta dalam misi gereja. Sementara kita merelakan diri kita dalam kasih pelayanan
kepada orang-orang di sekitar kita dan bersaksi tentang keselamatan yang dari pada-Nya,
maka kehadiran-Nya yang tetap bersama kita melalui Roh Kudus akan mengubah setiap
saat dan setiap tugas menjadi suatu pengalaman rohani. (Mzm. 1:1, 2; 23:4; 77:11, 12;
Kol. 1:13, 14; 2:6, 14, 15; Luk. 10:17-20; Ef. 5:19, 20; 6:12-18; 1 Tes. 5:23; 2 Ptr. 2:9;
3:18; 2 Kor. 3:17, 18; Flp. 3:7-14; 1 Tes. 5:16-18; Mat. 20:25-28; Yoh. 20:21; Gal. 5:22-
25; Rm. 8:38, 39; 1 Yoh. 4:4; Ibr. 10:25.)
12. Gereja atau jemaat
Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya yang mengakui Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat. Sebagaimana umat Allah di masa Pejanjian Lama, kita dipanggil
keluar dari dunia; dan kita berkumpul untuk berbakti, untuk bersekutu, untuk
mendapatkan petunjuk Firman, untuk merayakan Perjamuan Tuhan, untuk pelayanan
kepada seluruh umat manusia, dan untuk pengabaran injil keseluruh dunia. Gereja
memperoleh wewenangnya dari Kristus, yang adalah Firman yang menjelma, dan dari
Kitab Suci, yang merupakan Firman tertulis. Gereja adalah keluarga Allah; karena
diangkat-Nya sebagai anak, maka anggota-anggotanya hidup berdasarkan perjanjian
baru. Gereja adalah tubuh Kristus, suatu masyarakat iman yang Kristus sendiri
merupakan Kepalanya. Gereja adalah pengantin yang baginya Kristus mati agar la dapat
menguduskan dan menyucikannya. Pada saat la datang dalam kemuliaan, la akan
mempersembahkannya sebagai sebuah gereja yang mulia bagi diri-Nya sendiri, orang-
orang setia dari segala zaman, yang telah dibeli dengan darah-Nya, suci dan tanpa cacat,
noda atau kerut. (Kej. 12:3; Kisah 7:38; Ef. 4:11-15; 3:8-11; Mat. 28:19, 20; 16:13-20;
18:18; Ef. 2:19-22; 1:22, 23; 5:23-27; Kol. 1:17, 18).
13. Umat yang sisa dan tugasnya
Walaupun kemurtadan dan bencana dalam 1260 tahun yang lalu ada juga kelompok
orang beriman yang tetap memantulkan kemurnian gereja. Didalam gambaran yang
diberikan Yohanes mengenai peperangan antara naga dan perempuan serta keturunannya,
ia menggunakan ungkapan “keturunan yang lain” (Wahyu 12:17). Ungkapan itu berarti
“yang sisa atau yang tinggal” menurut terjemahan KJV. Tugas umat yang sisa adalah
pengkabaran malaikat pertama, pengkabaran malaikat kedua, pengkabaran malaikat
ketiga.
14. Kesatuan dalam tubuh kristus
Gereja adalah satu tubuh dengan banyak anggota, yang dipanggil dari semua bangsa,
suku, bahasa, dan kaum. Dalam Kristus kita adalah ciptaan baru; perbedaan ras, budaya,
pendidikan, dan kebangsaan, serta perbedaan-perbedaan antara yang tinggi dan rendah,
kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, tidak boleh memecah belah kita. Kita semua
sama di dalam Kristus, yang oleh satu Roh telah mengikat kita menjadi satu persekutuan
dengan Dia dan dengan satu sama lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa membeda-
bedakan atau memiiih muka. Melalui ilham Yesus Kristus di dalam Alkitab kita
memiliki iman dan pengharapan yang sama, dan membagikan kesaksian yang sama
kepada semua orang. Kesatuan ini sumbemya adalah kesatuan dari Allah Tritunggal,
yang telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya. (Rm. 12:4, 5; 1 Kor. 12:12-14; Mat.
28:19, 20; Mzm. 133:1; 2 Kor. 5:16, 17; Kisah 17:26, 27; Gal. 3:27, 29; Kol. 3:10-15; Ef.
4:14-16; 4:1-6; Yoh. 17:20-23). Kesatuan alkitab dan gereja atau jemaat adalah kesatuan
roh, kesatuan dalam keanekaragaman, kesatuan iman, kesatuan menyatakan realitas
kerajaan Allah, kesatuan menunjukkan kekuatan jemaat.
15. Baptisan
Oleh baptisan kita mengakui iman kita pada kematian dan kebangkitan Yesus Kristus,
dan bersaksi tentang kematian kita terhadap dosa dan tujuan kita untuk berjalan dalam
kehidupan yang baru. Demikianlah kita mengakui Kristus sebagai Tuhan dan
juruselamat, menjadi umat-Nya, dan diterima sebagai anggota gereja-Nya. Baptisan
adalah lambang persekutuan kita dengan Kristus, pengampunan dosa-dosa kita, dan
penerimaan kita akan Roh Kudus. Baptisan itu dilakukan dengan cara diselamkan
kedalam air dan merupakan suatu penegasan iman di dalam Yesus dan bukti pertobatan
dari dosa. Itu mengikuti petunjuk yang terdapat dalam Kitab Suci dan penerimaan akan
ajaran-ajarannya. (Rm. 6:1-6; Kol. 2:12, 13; Kisah 16:30-33; 22:16; 2:38; Mat. 28:19,
20.)
16. Perjamuan Tuhan
Perjamuan Tuhan merupakan keikutsertaan dalam lambang tubuh dan darah Yesus
sebagai suatu ungkapan iman kepada-Nya, sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Dalam
pengalaman komuni ini Kristus hadir untuk bertemu dan menguatkan umat-Nya. Pada
saat kita ambil bagian, kita dengan sukacita mengabarkan kematian Tuhan sampai la
datang lagi. Persiapan perjamuan itu meliputi pemeriksaan diri, pertobatan, dan
pengakuan. Tuhan mengesahkan upacara pembasuhan kaki yang menandakan
pembersihan kembali, mengungkapkan suatu kesediaan untuk melayani satu sama lain
dengan rendah hati seperti Kristus, dan mempersatukan hati kita dalam kasih. Upacara
perjamuan terbuka bagi semua orang Kristen yang percaya. (1 Kor. 10:16, 17; 11:23-30;
Mat. 26:17-30; Why. 3:20; Yoh. 6:48-63; 13:1-17).
17. Karunia rohani dan tugas pelayanan
Allah mencurahkan ke atas semua anggota gereja-Nya dalam setiap zaman karunia-
karunia rohani yang harus digunakan oleh setiap anggota dalam pelayanan kasih untuk
kebaikan bersama jemaat dan umat manusia. Diberikan oleh Roh Kudus yang dengan
adil membagi kepada setiap anggota sesuai kehendak-Nya, karunia-karunia itu
memberikan segala kesanggupan dan pelayanan yang dibutuhkan oleh gereja untuk
melaksanakan fungsi-fungsinya sebagaimana yang ditentukan oleh Tuhan. Menurut
Alkitab, karunia-karunia ini mencakup pelayanan-pelayanan seperti iman, penyembuhan,
bernubuat, menginjil, mengajar, administrasi, mendamaikan, belas kasihan, dan
pelayanan pengorbanan dan kemurahan hati untuk menolong dan menguatkan orang lain.
Sebagian anggota dipanggil oleh Allah dan dipakai oleh Roh untuk tugas-tugas yang
diakui oleh gereja seperti tugas-tugas penggembalaan, evangelisasi, kerasulan, dan
pelayanan mengajar khususnya dibutuhkan untuk memperlengkapi anggota-anggota bagi
pelayanan, untuk membangun jemaat kepada kedewasaan rohani, dan mendorong
kesatuan iman dan pengetahuan akan Allah. Bila anggota-anggota menggunakan
karunia-karunia yang bermacam-macam ini sebagai penatalayanan Allah yang setia,
gereja terlindung dari pengaruh-pengaruh merusak yang ditimbulkan oleh doktrin-
doktrin palsu, bertumbuh dengan suatu pertumbuhan yang berasal dari Allah, dan
dibangun dalam iman dan kasih (Rm. 12:4-8; 1 Kor. 12:9-11, 27, 28; Ef. 4:8, 11-16;
Kisah 6:1-7; 1 Tim. 3:1-13; 1 Ptr. 4:10, 11).
18. Karunia nubuat
Salah satu karunia Roh Kudus ialah karunia bernubuat. Karunia ini menjadi suatu
tanda pengenal gereja yang sisa dan ditunjukkan dalam pelayanan Ellen G. White.
Sebagai utusan Tuhan, tulisan-tulisannya merupakan sumber kebenaran yang terus-
menerus dan berwenang yang memberikan penghiburan, bimbingan, nasihat, dan
perbaikan kepada gereja. Tulisan-tulisan tersebut juga menjelaskan bahwa Alkitab
merupakan standar oleh mana semua pengajaran dan pengalaman harus diuji. (Yoel 2:28,
29; Kisah 2:14-21; Ibr. 1:1-3; Why. 12:17; 19:10)
E. Doktrin kehidupan kristen
19. Hukum Tuhan Allah
Prinsip-prinsip besar hukum Allah diwujudkan dalam Sepuluh Perintah dan
ditunjukkan dalam kehidupan Kristus. Hukum-hukum itu menyatakan kasih, kehendak,
dan maksud Allah perihal perilaku dan hubungan manusia dan mengikat semua orang di
setiap zaman. Aturan ini merupakan dasar perjanjian Allah dengan umat-Nya dan standar
penghakiman Allah. Melalui agen Roh Kudus hukum itu menunjuk dosa dan
menimbulkan suatu perasaan membutuhkan seorang Juruselamat. Keselamatan
sepenuhnya berasal dari kasih karunia dan bukan oleh usaha, tetapi buahnya adalah
penurutan kepada hukum-hukum Allah. Penurutan ini memperkembang karakter Kristen
dan menghasilkan suatu perasaan sejahtera. Itu merupakan bukti kasih kita kepada Tuhan
dan kepedulian kita kepada sesama. Penurutan iman menunjukkan kuasa Kristus yang
mengubahkan kehdupan, dan dengan demikian menguatkan kesaksian orang Kristen.
(Kel. 20:1-17; Maz. 40:7,8; Mat. 22:36-40; Ul. 28:1-14; Mat. 5:17-20; Ibr. 8:8-10; Yoh.
15:7-10; Ef. 2:8-10; 1 Yoh. 5:3; Rm. 8:3, 4; Mzm. 19:7-14).
20. Hari sabat
Pencipta yang berkemurahan, setelah enam hari Penciptaan, berhenti pada hari
ketujuh dan mendirikan Sabat untuk semua orang sebagai suatu peringatan Penciptaan.
Hukum keempat dari hukum Allah yang tidak terubahkan itu menuntut pengudusan
Sabat hari ketujuh ilu sebagai suatu hari perhentian, perbaktian, dan pelayanan yang
sesuai dengan ajaran dan kebiasaan Yesus, Tuhan atas hari Sabat. Sabat adalah suatu hari
persekutuan yang sangat menyenangkan dengan Allah dan dengan sesama. Itu
merupakan suatu lambang penebusan kita di dalam Kristus, suatu lambang pengudusan
kita, tanda kesetiaan kita, dan merupakan suatu pendahuluan terhadap masa depan kita
yang kekal di dalam kerajaan Allah. Sabat adalah tanda yang terus-menerus dari
pejanjian kekal-Nya antara Dia dan umat-Nya. Dengan sukacita menguduskan hari yang
suci ini dari petang hingga petang berikutnya, dan masuk matahari hingga masuk
matahari, merupakan suatu perayaan dari perbuatan penciptaan dan penebusan Allah.
(Kej. 2:1-3; Kel. 20:8-11; Luk. 4:16; Yes. 56:5, 6; 58:13, 14; Mat. 12:1-12; Kel. 31:13-
17; Yeh. 20:12, 20; Ul. 5:12-15; Ibr. 4:1-11; Im. 23:32; Markus 1:32).
21. Penatalayanan
Kita adalah penatalayan Allah, yang la percayakan dengan waktu dan kesempatan,
kesanggupan dan harta milik, dan berkat-berkat dunia dan segala kekayaannya. Kita
bertanggung jawab kepada-Nya untuk penggunaan yang tepat akan berkat-berkat itu.
Kita mengakui kepemilikan Allah oleh pelayanan yang setia kepada-Nya dan kepada
sesama kita manusia, dan oleh mengembalikan persepuluhan dan memberikan
persembahan untuk pengabaran lnjil-Nya dan menjadi sokongan dan pertumbuhan
gereja-Nya. Penatalayanan adalah suatu kesempatan istimewa yang diberikan oleh Allah
bagi kita untuk memelihara kasih dan kemenangan atas cinta diri dan ketamakan.
Penatalayan bersukacita dalam berkat-berkat yang datang kepada orang-orang lain
sebagai hasil dari kesetiaannya. (Kej. 1:26-28; 2:15; 1 Taw. 29:14; Hag. 1:3-11; Mal.
3:8-12; 1 Kor. 9:9-14; Mat. 23:23; 2 Kor. 8:1-15; Rm. 15:26, 27).
22. Tingkah laku orang kristen
Kita dipanggil untuk menjadi suatu umat saleh yang berpikir, merasa, dan bertindak,
serasi dengan prinsip-prinsip surga. Agar Roh menciptakan kembali di dalam diri kita
karakter Tuhan kita, maka kita melibatkan diri kita hanya pada hal-hal yang akan
menghasilkan kemurnian yang serupa dengan Kristus, kesehatan, dan sukacita di dalam
hidup kita. Ini berarti bahwa hiburan dan kesenangan kita harus sesuai dengan standar
tertinggi dari selera dan keindahan Kristen. Sementara kita mengakui adanya perbedaan-
perbedaan budaya, pakaian kita haruslah sederhana, sopan, dan rapi, merias orang yang
memiliki kecantikan sejati tidaklah dengan menggunakan perhiasan-perhiasan lahiriah
tetapi perhiasan yang tidak dapat binasa yaitu suatu roh lemah lembut dan tenang. Itu
juga berarti bahwa karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus, maka kita harus
merawatnya dengan hati-hati. Selain dengan olahraga dan istirahat yang cukup, kita
harus memakan makanan yang paling menyehatkan yang bisa diperoleh dan tidak
memakan makanan yang haram yang dijelaskan dalam Alkitab. Karena minuman keras
beralkohol, tembakau, dan penggunaan obat bius dan narkotik yang tidak bertanggung
jawab merusak tubuh kita, maka kita harus juga berpantang dari semuanya itu. Malahan,
kita harus menggunakan segala sesuatu yang membawa pikiran dan tubuh kita ke dalam
disiplin Kristus, yang menginginkan kita sehat, gembira, dan baik. (Rm. 12:1, 2; 1 Yoh.
2:6; Ef. 5:1-21; Flp. 4:8; 2 Kor. 10:5; 6:14; 7:1; 1 Ptr. 3:1-4; 1 Kor. 6:19, 20; 10:31; Im.
11:1-47; 3 Yoh. 2).
23. Pernikahan dan keluarga
Pernikahan didirikan oleh Tuhan di Eden dan diteguhkan oleh Yesus sebagai ikatan
seumur hidup antara seorang pria dan seorang wanita dalam kebersamaan kasih. Bagi
seorang Kristen suatu janji pernikahan diucapkan kepada Allah dan juga kepada
pasangannya, dan hanya dapat dilakukan oleh pasangan yang seiman. Saling mencintai,
menghormati, menghargai, dan bertanggung jawab merupakan unsur dari hubungan
khusus ini, yang memantulkan kasih, kesucian, keintiman, dan kelanggengan hubungan
antara Kristus dan gereja-Nya. Mengenai perceraian, Yesus mengajarkan bahwa orang
yang menceraikan pasangannya, kecuali karena zina, dan menikah dengan orang lain,
berarti melakukan perzinaan. Walaupun beberapa hubungan keluarga mungkin tidak
seperti yang diharapkan, pasangan nikah yang benar-benar saling menyerahkan diri satu
sama lain dalam Kristus bisa saja mencapai suatu kesatuan yang mengasihi melalui
tuntunan Roh dan bimbingan gereja. Allah memberkati keluarga dan bermaksud bahwa
anggota-anggotanya harus saling mendampingi satu sama lain menuju kedewasaan
penuh. Orangtua harus mengajar anak-anak mereka untuk mengasihi dan menuruti
Tuhan. Oleh teladan dan kata-kata, mereka harus mengajar anak-anak mereka bahwa
Kristus itu pengasih yang berdisiplin, selalu lembut dan mempedulikan, yang ingin agar
mereka menjadi anggota-anggota tubuh-Nya, yaitu keluarga Allah. Menjadikan keluarga
lebih intim merupakan satu dari ciri-ciri Injil yang terakhir. (Kej. 2:18-25; Mat. 19:3-9;
Yoh. 2:1-11; 2 Kor. 6:14; Ef. 5:21-33; Mat. 5:31,32; Markus 10:11, 12; Luk. 16:18; 1
Kor. 7:10, 11; Kel. 20:12; Ef. 6:1-4; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5, 6).
F. Doktrin mengenai akhir zaman
24. Pelayanan Kristus didalam bait suci di surga
Ada sebuah bait suci di surga, tempat ibadah sejati yang didirikan oleh Allah bukan
oleh manusia. Di dalamnya Knstus melayani untuk kepentingan kita, agar orang-orang
percaya mendapatkan faedah dan korban penebusan-Nya yang dipersembahkan sekali
untuk semua di salib. la dilantik sebagai Imam Besar kita yang agung dan memulaikan
pelayanan pengantaraan-Nya pada saat la naik ke surga. Pada tahun 1844, pada akhir
periode nubuatan 2300 hari, la memasuki fase kedua dan terakhir dari pelayanan
penebusan-Nya. Itu adalah pekerjaan penyelidikan penghakiman yang merupakan bagian
dari keputusan akhir bagi semua dosa, ditandai dengan penyucian bait suci orang Ibrani
dahulu kala pada hari Grafirat. Dalam pelayanan khusus tersebut bait suci disucikan
dengan darah hewan korban, tetapi bait suci surgawi itu disucikan oleh darah korban
yang sempurna yaitu Yesus. Penyelidikan penghakiman menyatakan kepada makhluk-
makhluk surgawi siapa di antara orang-orang mati yang telah mati di dalam Kristus dan
oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka dianggap layak untuk mengambil bagian dalam
kebangkitan pertama. Itu juga menunjukkan dengan jelas siapa di antara orang-orang
hidup yang tinggal di dalam Kristus, memelihara hukum-hukum Allah dan iman akan
Yesus, dan oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka siap untuk diubahkan dan masuk ke
dalam kerajaan-Nya yang kekal. Penghakiman ini membuktikan benarnya keadilan Allah
dalam menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada Yesus. Itu menyatakan bahwa
orang-orang yang tetap setia kepada Allah akan menerima kerajaan itu. Penyelesaian
pelayanan Kristus ini akan menandai berakhirnya masa percobaan bagi manusia sebelum
Kedatangan-Nya kedua kali. (Ibr. 8:1-5; 4:14-16; 9:11-28; 10:19-22; 1:3; 2:16, 17;
Dan.7:9-27; 8:13, 14; 9:24-27; Bil. 14:34; Yeh. 4:6; Im. 16; Why. 14:6, 7; 20:12; 14:12;
22:12).
25. Kedatangan Kristus yang kedua kali
Kedatangan Kristus kedua kali merupakan pengharapan yang berbahagia dari gereja,
puncak terbesar dari lnjil. Kedatangan Juruselamat itu literal, personal, dapat dilihat, dan
meliputi seluruh dunia. Ketika la datang kembali, orang-orang benar yang telah mati
akan dibangkitkan dan bersama-sama dengan orang-orang benar yang masih hidup
diangkat ke surga, tetapi orang-orang jahat akan mati. Penggenapan yang hampir
sempurna dari garis nubuatan, bersamaan dengan keadaan dunia sekarang ini,
mengindikasikan bahwa kedatangan Kristus itu sudah dekat. Saat peristiwa itu tidak
dinyatakan, dan oleh sebab itu kita didesak untuk bersedia setiap saat. (Tit. 2:13; Ibr.
9:28; Yoh. 14:1-3; Kis. 1:9-11; Mat. 24:14; Why. 1:7; Mat. 24:43, 44; 1 Tes. 4:13-18; 1
Kor. 15:51-54; 2 Tes. 1:7-10; 2:8; Why. 14:14-20; 19:11-21; Mat. 24; Mrk. 13; Luk. 21;
2 Tim. 3:1-5; 1 Tes. 5:1-6).
26. Kematian dan kebangkitan
Upah dosa ialah maut. Tetapi Allah, yang tidak dapat mati, akan memberikan
kehidupan kekal kepada orang-orang yang ditebus-Nya. Hingga hari itu kematian adalah
keadaan tidak sadar bagi semua orang. Bilamana Kristus, yang adalah kehidupan kita,
nampak, orang-orang benar yang telah dibangkitkan dan orang-orang benar yang hidup
akan dimuliakan dan bersedia untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Kebangkitan kedua,
yaitu kebangkitan orang-orang jahat, akan tejadi seribu tahun kemudian. (Rm. 6:23; 1
Tim. 6:15, 16; Pkh. 9:5, 6; Mzm. 146:3, 4; Yoh. 11:11-14; Kol. 3:4; 1 Kor. 15:51-54; 1
Tes. 4:13-17; Yoh. 5:28, 29; Why. 20:1-10).
27. Milenium dan akhir dosa
Milenium adalah pemerintahan Kristus selama seribu tahun bersama umat kudus-Nya
di surga, antara kebangkitan pertama dan kebangkitan kedua. Selama masa tersebut
orang-orang jahat yang mati akan dihakimi; dunia ini akan menjadi sunyi sepi, tanpa
penghuni manusia yang hidup, tetapi dihuni oleh Setan dan para malaikatnya. Pada
penutupan masa seribu tahun itu Kristus bersama umat kesucian-Nya dan kota suci akan
turun dari surga ke bumi. Kemudian orang-orang jahat yang mati akan dibangkitkan, dan
bersama Setan dan para malaikatnya akan mengepung kota itu; tetapi api dari Allah akan
menghanguskan mereka dan membersihkan dunia. Maka alam semesta akan bebas dari
dosa dan orang-orang berdosa selama-lamanya. (Why. 20; 1 Kor. 6:2, 3; Yer. 4:23-26;
Why. 21:1-5; Mal. 4:1; Yeh. 28:18, 19).
28. Dunia baru
Di dunia baru, di mana orang-orang benar akan tinggal, Allah akan menyediakan
rumah yang kekal bagi umat tebusan dan suasana sempurna untuk kehidupan kekal,
kasih, sukacita, dan belajar di hadirat-Nya. Karena di sini Allah sendiri akan tinggal
bersama umat-Nya, dan tidak akan ada lagi penderitaan serta kematian. Pertentangan
besar akan berakhir, dan tidak akan ada dosa lagi. Segala sesuatu, baik yang bernyawa
maupun yang tidak bernyawa, akan menyatakan bahwa Allah adalah kasih; dan la akan
memerintah selama-lamanya. Amin. (2 Ptr. 3:13; Yes. 35; 65:17-25; Mat. 5:5; Why.
21:1-7; 22:1-5; 11:15).

VI. Lampiran Foto

1. Makan bersama Jemaat


Efrata Cinta Damai
2. Foto anak sekolah minggu (Sekolah Sabat) sedang mendengarkan cerita “5 Roti
dan 2 Ikan”.

3. Foto bersama Pendeta saat wawancara


4. Foto bersama Pendeta, Jemaat dan pengurus Gereja.

Anda mungkin juga menyukai