Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS AJARAN AGAMA KRISTEN

NAMA : LOREN CHRISTIAN


KELAS : IX A
ABSEN : 13

Tahun Pelajaran 2021/2022


PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan berkat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas yang berjudul "KARYA TULIS AJARAN AGAMA
KRISTEN " dengan tepat waktu.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Praktik Mata Pelajaran Agama di SMP
Katolik Indra Prastha Tahun Pelajaran 2021/2022. Selain itu, tugas ini bertujuan
menambah wawasan Ajaran Agama Kristen bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agung selaku guru Mata Pelajaran
Agama. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya tugas ini.
Penulis menyadari ada kekurangan pada laporan ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga
laporan ini mampu memberikan pengetahuan tentang Ajaran Agama Kristen.

Bondowoso, 17 Maret 2022

Penyusun: Loren Christian

2
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran,


hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama
ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh
umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja
dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Murid-murid Yesus Kristus pertama kali
dipanggil Kristen di Antiokia (Kisah Para Rasul 11:26). Agama Kristen termasuk
salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran, kematian
dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga,
sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen meyakini bahwa
Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab
suci Yahudi). Kekristenan adalah monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi
(secara teknis dalam bahasa Yunani hypostasis) Tuhan atau Tritunggal.
Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea Pertama (325) yang
dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I. Pemeluk agama Kristen mengimani
bahwa Yesus Kristus atau Isa Almasih adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan
memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam kepercayaan Kristen,
Yesus Kristus adalah pendiri jemaat (gereja) dan kepemimpinan gereja yang
abadi (Injil Matius 18: 18-19). Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus
akan datang pada kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini.
Sebagaimana agama Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis
dalam Sepuluh Perintah Tuhan.

3
Agama Kristen bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh
utama agama ini. Yesus lahir di kota Betlehem yang terletak di Palestina sekitar
tahun 4-8 SM, pada masa kekuasaan raja Herodes. Yesus lahir dari rahim
seorang wanita perawan, Maria, yang dikandung oleh Roh Kudus.
Sejak usia tiga puluh tahun, selama tiga tahun Yesus berkhotbah dan berbuat
mukjizat pada banyak orang, bersama keduabelas rasulnya. Yesus yang
semakin popular dibenci oleh orang-orang Farisi, yang kemudian berkomplot
untuk menyalibkan Yesus.
Yesus wafat di salib pada usia 33 tahun dan bangkit dari kubur pada hari
yang ketiga setelah kematiannya dan naik ke surga. Setelah wafatnya Yesus
Kristus, rasul-rasul mulai menyebarkan ajaran Yesus ke mana-mana, dan
sebagai hasilnya, jemaat pertama Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang,
dibaptis. Namun, pada masa-masa awal berdirinya, agama Kristen cenderung
dianggap sebagai ancaman hingga terus-menerus dikejar dan dianiaya oleh
pemerintah Romawi saat itu. Banyak bapa Gereja yang menjadi korban
kekejaman kekaisaran Romawi dengan menjadi martir, yaitu rela disiksa maupun
dihukum mati demi mempertahankan imannya, salah satu contohnya adalah
Ignatius dari Antiokia yang dihukum mati dengan dijadikan makanan singa. Saat
itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah paganisme, di mana
terdapat konsep „balas jasa langsung‟. Namun dengan gencarnya para rasul
menyebarkan ajaran Kristen, perlahan agama ini mulai berkembang jumlahnya,
sehingga pemerintah Romawi semakin terancam oleh keberadaan agama
Kristen. Romawi pun berusaha menekan, dan bahkan melarang agama Kristen,
karena umat Kristen saat itu tidak mau menyembah Kaisar, dan hal ini
menyulitkan kekuasaan Romawi. Selain itu, paganisme dan ramalan-ramalan
yang sejak zaman Republik sudah dipakai sebagai alat-alat propaganda dan
pembenaran segala tingkah laku penguasa atau alasan kegagalan penguasa,
sudah tidak efektif lagi dengan keberadaan agama Kristen. Maka, di masa-masa
ini, 4
banyak umat Kristen yang dibunuh sebagai usaha pemerintah Romawi untuk
menumpas agama Kristen. Penyebar utama agama Kristen pada masa itu
adalah Rasul Paulus, yang paling gencar menyebarkan ajaran Kristen ke
berbagai pelosok dunia. Pada masa inilah, datang masa-masa kegelapan (192-
284), mulai dari Kaisar Commodus hingga Kaisar Diocletian. Pada masa inilah
orang-orang masa itu kehilangan kepercayaan terhadap konsep balas jasa
langsung yang dianut di Paganisme, sehingga agama Kristen pun semakin
diminati. Hingga akhirnya pada tahun 313, Kaisar Konstantinus melegalkan
agama Kristen dan bahkan minta untuk dipermandikan, dan 80 tahun
setelahnya,
Kaisar Theodosius melarang segala bentuk paganisme dan menetapkan agama
Kristen sebagai agama negara.

1.2 Rumusan Masalah

A. Bagaimana cara memulai hidup yang baru?


B. Apa tujuan Yesus turun ke bumi?
C. Bagaimana hakekat manusia?

1.3 Tujuan Penelitian

A. Mengetahui bagaimana cara memulai hidup yang baru


B. Mengetahui apa tujuan Yesus turun ke bumi
C. Mengetahui bagaimana hakekat manusia

5
Bab 2 ISI

2.1 Cara Memulai Hidup Yang Baru


2.1.1 Arti Hidup Baru
Lahir baru berarti memulai kehidupan yang berarti dalam Kristus. Yesus yaitu
masuk dalam kehidupan yang baru. Hidup baru berarti suatu keadaan dimana
kehidupannya sudah berubah tidak sama seperti sebelumnya. Kelahuran baru bukanlah
sesuatu yang bisa kita ciptakan. Kelahuran baru bukanlah menerima vusu yang
trasenden atau memulai hidup yang baru, ataupun memperoleh perasaan religius yang
aneh. Kelahiran baru bukanlah suatu langkah maju dalam reinkarnasi. Kelahuran baru
bukan sekedar kesadaran diri. Bukan sejenus renungn mistik atau perjalanan roh
karena pengaruh obat bius. Sebaliknya, kelahuran baru adalah karya Allah yang nyata
dan menetap, yang darinya kita meneima sifat yang batu dan kudis. Itulah yang
tercakup dalam hidup baru, suatu kelahuran yang adikodrati dan rohani, dari atas yang
terjadi setiap saat takkala seorang menaruh pengharapannya pada Kristus.

2.1.2 Sumber Hidup Baru


Sebagai umatNya, kita mempercayai bahwa Yesus Kristus adalah utusan Allah.
Injil yang berarti kabar baik telah menyatakan bahwa Yesus Kristus, anak Allah,
meninggalkan surga dan datang ke dunia. Dia dilahirkan oleh seorang perawan:
”.....anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, anak Allah.” (Lukas 4 : 35),
hidup tanpa dosa. Dia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa (Ibrani; 4 :15). Ia
disalibkan dan dibuat ”menjadi dosa karena kita supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.” (Z Korintus 5 : 21). Akhirnya Allah ”membangkitkan Dia dari antara orang mati
dan mendudukan Dia disebelah kanan-Nya di sorga....” Efesus 1 : 20).

2.1.3 Permulaan Hidup Baru


- Kesadaran akan Dosa
Ada tiga langkah yang tidak dapat dipisahkan dalam kaitannya dengan
penyelamatan manusia. Langkah pertama ialah, menyadari bahwa manusia telah
tercemar dosa. Seseorang perlu mengaku bahwa ia telah berdosa. Alkitab mengatakan
bahwa semua orang ”telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. (Roma
3 : 23). Dosa dalam 1 Youannes 3 : 4b, ialah pelanggaran hukuman Allah. Dosa bukan
hanya perbuatan yang salah, tetapi juga berupa kegagalan dalam melakukan perbuatan
baik, ”jadi seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi tidak melakukannya,
ia berdosa (Yakobus 4 : 7). Jadi tidak ada yang tidak berdosa. Setiap orang telah
berdosa terhadap Allah dan perlu diselamatkan kebenaran ini harus disadari dan
disukai, baik terhadap diri sendiri, maupun terhadap Allah. 6
- Pertobatan
Langkah kedua adalah: bertobat. Jika seseorang bertobat, pandangan dan sikap
hatinya terhadap dosa berubah. Pertobatan sumpama perubahan Allah. Tuhan Yesus
menghimbau supaya semua orang bertaubat dan ”percaya kepada Injil” (Marcus 1: 15)
ia memperingatkan,”tetapi jikalau kamu tidak bertaubat, kamu semua akan binasa....”
(Lucas 13 : 3). 2 Samuel dikisahkan tentang dosa Raja Daud. Ia berzinah dan
membunuh. Allah mengutus Nabi Natan untuk menunjukan kesalahannya. Setelah
sadar akan perbuatan jahatnya Daud benar bertobat. Ketulusan pertobatannya tertulis
dalam Nazmur 51 yang dalam doanya ia meminta dengan kerendahan hati.

- Iman
Langkah ketiga ialah beriman kepada Yesus Kristus. Beriman kepada Kristus
erat kaitannya dengan pertobatan. Beriman kepada Kristus berarti menyerahkan
segalanya kepada Yesus Kristus...dirinya, dosanya, hidupnya, masa depannya, dan
yang ada pada dirinya. Tidak ada satu orangpun yang dapat menyelamatkan dirinya
sendiri. Hanya Tuhan Yesuslah yang berkuasa menyelamatkannya: Kita orang berdosa,
hanya dapat diselamatkan kalau kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus.

7
2.2 Yesus Turun Ke Bumi
2.2.1 Sebelum diutus ke bumi
Yesus tinggal sebagai pribadi roh di surga sebelum ia dilahirkan di Betlehem. Ia
adalah ciptaan Allah yang pertama dan satu-satunya yang diciptakan langsung oleh
Allah. Maka, ia dengan tepat disebut sebagai satu-satunya Putra yang diperanakkan,
atau Putra tunggal Allah. Di surga, ia sering menjadi juru bicara Allah. Itulah alasannya
ia disebut sebagai Firman. Ia juga membantu Allah dan ikut menciptakan segala
sesuatu. (Yohanes 1:2, 3, 14) Yesus tinggal di surga bersama Allah selama miliaran
tahun sebelum manusia diciptakan.—Baca Mikha 5:2; Yohanes 17:5.

2.2.2 Allah mengirim Putra-Nya ke bumi


Yehuwa menggunakan roh kudus untuk memindahkan kehidupan Yesus dari
surga ke rahim Maria. Jadi, Yesus lahir tanpa peran ayah manusia. Para malaikat
mengumumkan kelahirannya kepada beberapa gembala, yang menjaga kawanan
domba di tempat terbuka pada waktu malam. (Lukas 2:8-12) Jadi kemungkinan besar,
Yesus lahir bukan pada musim dingin, melainkan pada awal Oktober saat cuaca masih
hangat. Belakangan, Maria dan suaminya, Yusuf, membawa Yesus ke Nazaret dan
membesarkan dia di sana. Yusuf menyayangi Yesus sebagai anak angkatnya.—Baca
Matius 1:18-23.
Ketika Yesus berusia kira-kira 30 tahun, ia dibaptis, dan Allah menyatakan di hadapan
umum bahwa Yesus adalah Putra-Nya. Lalu, Yesus mulai melakukan pekerjaan yang
Allah tugaskan kepadanya.—Baca Matius 3:16, 17.

2.2.3 Allah mengutus Yesus ke bumi


Allah mengutus Yesus untuk mengajarkan kebenaran. Yesus mengajar tentang
Kerajaan Allah, suatu pemerintahan di surga yang akan menghasilkan kedamaian bagi
seluruh bumi. Ia memberikan harapan kehidupan abadi. (Yohanes 4:14; 18:36, 37)
Yesus juga memberi tahu cara-cara menemukan kebahagiaan sejati. (Matius 5:3; 6:19-
21) Ia mengajar melalui teladan. Misalnya, ia menunjukkan cara melakukan kehendak
Allah walaupun keadaannya sulit. Ketika diperlakukan dengan buruk, ia tidak
membalas.—Baca 1 Petrus 2:21-24.

Yesus mengajar pengikutnya tentang kasih yang rela berkorban. Walaupun ia


menikmati banyak hak istimewa karena hidup di surga bersama Bapaknya, dengan
rendah hati ia mematuhi Bapaknya dan turun ke bumi untuk hidup di antara manusia.
Tidak ada teladan kasih yang lebih baik daripada Yesus.—Baca Yohanes 15:12, 13;
Filipi 2:5-8.

8
2.3 Hakekat Manusia
2.3.1 Manusia Dibentuk dan Diciptakan Oleh Allah
Dalam Kejadian 1:26-27; 2:7 dinyatakan bahwa manusia merupakan ciptaan
Allah, bukan jelmaan sebagian dari diri Allah, atau anak biologis-Nya (baca: asal usul
manusia menurut agama kristen). Manusia adalah hasil karya-Nya. Yang diciptakannya
secara unik, berbeda dengan ciptaan-Nya yang lain. Allah membentuk manusia dengan
tangan-Nya sendiri, dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Manusia
dibentuk menurut rencana Allah.

2.3.2 Manusia Diciptakan Menurut Gambar dan Rupa Allah


Dalam Kejadian 1:26-27 dinyatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut
gambar dan rupa Allah, baik laki-laki juga perempuan. Hal ini menyatakan esistensi
manusia yang unik dan dasyat, menunjukkan perbedaan hakiki dan prinsipal antara
manusia dengan ciptaan Allah yang lain, sekaligus juga menunjukkan terjalinnya
hubungan yang intim antara Allah dengan manusia (baca juga: arti Imanuel).
Terdapat tiga arti dan makna gambar dan rupa Allah dalam diri manusia, yaitu: (1)
bahwa manusia adalah milik Allah, bukan manusia. Allah telah memberi tanda/ simbol
pada doro manusia untuk menunkukkan kepemilikan-Nya. (2) bahwa manusia
mempunyai hubungan timbal balik. Kasih Allah yang diberikan kepada manusia harus
dibalas dengan cara mengasihi sesama dan melaksanakan kewajibannya sebagai
manusia. (3) bahwa manusia memiliki kebebasan dan kemerdekaan. Allah memberikan
hukum-hukum-Nya pada manusia, namun manusia memiliki kebebasan untuk patuh
atau tidak patuh terhadap hukum tersebut.

2.3.3 Manusia adalah mandataris Allah


Manusia diciptakan sebagai mandataris Allah, dalam Kejadian 1:28 dikatakan
bahwa manusia diberi kuasa atas alam semesta. Allah mempercayakan kepada
manusia tugas dan tanggung jawab untuk memperbanyak turunan, memenuhi dan
menaklukan bumi, serta berkuasa atas ikan-ikan dilaut, burung-burung di udara, serta
segala binatang yang merayap di bumi.
Dalam Kejadian 2:15 juga dikatakan bahwa Tuhan menempatkan manusia di taman
Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman tersebut, dengan kata lain Allah
memberi mandat kepada manusia untuk mengusahakan serta memelihara alam
semesta.

2.3.4 Manusia adalah makhluk sosial


Dalam kejadian 2:18 Allah menyatakan bahwa tidak baik bagi manusia untuk
seorang diri saja, sehingga Ia menjadikan penolong bagi manusia, yang sepadan
dengannya. Sebelum Hawa diciptakan, telah banyak ciptaan Tuhan yang lain, seperti
hewan dan tumbuhan yang menemani Adam, namun semuanya tidak 9
Sepadan dengannya. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri, manusia memerlukan manusia lain dalam hidupnya.

2.3.5 Kebebasan dan keterbatasan Manusia


Seperti telah disebutkan sebelumnya, manusia merupakan mandataris Allah.
Dalam Kejadian 1:28 dan Kejadian 2:15 dikatakan Tuhan memerintahkan manusi untuk
beranak cucu, memenuhi dan menaklukan bumi, menguasai alam semesta,
mengusahakan serta juga memeliharanya. Namun manusia juga diberi kebebasan
untuk mengikuti perintah Allah atau tidak.
Untuk memilih yang baik dan yang jahat. Tapi tentu saja kebebasan tersebut memiliki
batasan, sehingga Allah menghukum Adam dan Hawa setelah mereka jatuh kedalam
dosa. Dalam perjanjian Baru, pada kitab Yohanes 8:36, dinyatakan bahwa manusia
bisa mendapatkan kebebasan yang sepenuhnya yaitu di dalam Anak-Nya

10
Bab 3 Penutup
3.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian mengenai Ajaran Agama Kristeb dapat di Tarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut. Manusia adalah mahluk sosial dan tidak dapat di pisahkan
dengan manusia lainnya. Manusia adalah mandataris Allah yang artinya Allah
mempercayakan kepada manusia tugas dan tanggung jawab untuk memperbanyak
turunan, memenuhi dan menaklukan bumi, serta berkuasa atas ikan-ikan dilaut, burung-
burung di udara, serta segala binatang yang merayap di bumi.

3.2 Referensi
Ada 3 langkah yang harus di lakukan untuk permulaan hidup baru yaitu
Kesadaran akan Dosa, Iman, dan pertobatan

11

Anda mungkin juga menyukai