Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah dengan tema pembahasan pada dasarnya untuk memenuhi
tugas agama. Sistematika dan kedalaman materi agama yang dibahas dalam
makalah ini bertujuan untuk memahami lebih jauh mengenai
pengertian,lahirnya dan sejarah perkembangan agama kristen. Sehingga
dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tambahan tentang Agama Kristen bagi kawan-kawan Mahasiswa/i Lainnya
baik di dalam kampus maupun di luar kampus.
Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat turut
membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan Nasional.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian agama Kristen
2. Lahirnya agama Kristen
3. Sejak kapan indonesia mengenal agama kristen
C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memahami tentang pengertian agama Kristen
2. Untuk memahami tentang kapan lahirnya agama Kristen
3. Untuk memahami sejarah perkembangan agama kristen
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama Kristen
    Sesuai dengan rumusan Keputusan Sidang Umum DGD New Delhi 1961,
yang berbunyi: “Dewan Gereja-Gereja Sedunia (DGD) adalah persekutuan
gereja-gereja yang mengakui Yesus Kristus adalah Allah dan Juruselamat
menurut kesaksian Alkitab, bersama berupaya memenuhi panggilan bersama
bagi kemuliaan satu Allah, Bapa, Anak, dan Roh Kudus”.
    Ada beberapa prinsip dasar yang terkandung dalam rumusan ini, yang
menggambarkan tentang agama Kristen, yaitu:
 Yesus Kristus dipercayai sebagai Allah dan Juruselamat
 Alkitab sebagai sumber dimana pengakuan iman akan Yesus Kristus
muncul
 Ada misi panggilan di bumi
 Punya tujuan keberadaan di bumi, yakni untuk kemuliaan dan kerajaan
Allah Tritunggal, Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Dengan demikian maka agama Kristen dapat diartikan sebagai hubungan
pribadi antara orang-orang percaya dengan Allah dalam Yesus Kristus.
Hubungan ini adalah hubungan ketaatan, loyalitas, kepada Yesus Kristus dan
menjadi pokok utama iman dan kepercayaan yang menuntun kepada ikatan
persekutuan dengan segala orang percaya di segala tempat dan segala abad.
B. Lahirnya Agama Kristen
Benih Agama Kristen sudah ada di bumi ini hampir 2000 tahun sebelum
lahir ke muka bumi, yakni ketika Allah memanggil untuk menjadi berkat bagi
segala bangsa (Kej. 12:1-3).
Agama Kristen lahir ketika Firman Allah menjadi manusia yang dalam diri
Yesus Kristus dan tinggal bersama dengan manusia (Yoh. 1:14). Dan manusia
menerima Dia dan diangkat menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12). Ketika
Yesus menyelesaikan karya penyelamatan Allah melalui kematian-Nya di
kayu salib, bangkit dari antara orang mati, naik ke sorga dan bersama dengan
Allah Bapa mengutus Roh Kudus ke atas murid-murid-Nya pada hari
pentakosta, maka resmi agama kristen lahir. Agama Kristen secara resmi lahir
pada hari pentakosta di Yerusalem.
C. Alasan Pemberian Nama Kristen
Nama Kristen bukanlah nama yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus,
atau diberikan oleh murid-murid Tuhan Yesus. Nama itu merupakan ejekan
yang diberikan oleh penduduk Antiokhia, Syiria kepada kelompok kecil
orang-orang yang baru saja pindah ke kota itu pada Tahun 45M. Dari
kesaksian Kisah Para Rasul 11:19-30 menunjukan bahwa pemberian nama
kepada pendatang baru di kota itu. Mereka itu adalah murid-murid Yesus yang
datang ke kota itu karena penganiayan besar yang mereka alami karena iman
kepada Yesus Kristus. Dengan kata lain mereka menjadi surat Yesus Kristus
yang dibaca oleh penduduk Antiokhia, sehingga untuk pertama kalinya
mereka disebut Kristen (Kis. 11:26).    Dalam perkembangannya, nama
Kristen diterima oleh orang-orang percaya sebagaik identitas diri tanpa merasa
malu atau merasa rendah diri, tetapi diterima dengan sukacita dan kebanggaan
diri pribadi dan persekutuan orang percaya dalam sejarah umat Kristiani.
D. Ciri Khas Agama Kristen
Wujud dari kasih Allah akan dunia ini maka agama Kristen lahir dan
berkembang hingga kini. Agama Kristen sendiri ada di muka bumi karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga rela mengutus anak-Nya
yang tunggal ke dalam dunia (Yoh. 3:16). Jadi sebenarnya cirri khas agama
kristen adalah kasih. Alkitab yang dimiliki oleh umat Kristen menjadi
pedoman hidupnya adalah Kitab Suci Kasih. Seluruh isi Alkitab diringkas
dalam Mat. 22:37-40 yang berbunyi,”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu ialah: kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh
hukum Taurat dan Kitab para Nabi.”
E. Dasar-dasar Agama Kristen
1. Prinsip-prinsip dasar kekristenan
a. Penyataan Allah
Maksud dari penyataan Allah:
 Penyataan ialah tindakan Allah dalam membuka rahasia diri-
Nya
 Penyataan ialah keterbukaan diri Allah sendiri kepada manusia
 Penyataan terjadi dalam dialog antara Allah dengan manusia
 Dalam penyataan, ada hubungan erat antara peristiwa dan
penyataan
2. Iman Kristen (Sola Fide)
a. Ada empat unsur iman:
 Iman sebagai kepercayaan kepada hal yang dianggap penting
   Iman sebagai hubungan perorangan dengan Tuhan Allah
 Iman sebagai pengikutsertaan dalam pekerjaan Allah
 Iman sebagai penderitaan tentang apa yang benar, sebagaimana
dikatakan dalam Alkitab
Anugerah (Sola Gratia)
Iman dan anugerah saling berhubungan. Iman Kristiani
adalah anugerah dari Allah. Hanya karena anugerah Allah kita
dapat beriman, yakni berhubungan dengan Allah dalam Yesus
Kristus, dan dalam hubungan itu keselamatan yang kekal kita
nikmati. Dengan demikian keselamatan yang kekal akan
dinikmati oleh orang-orang yang percaya hanya anugerah
Allah, pemberian yang cuma-cuma dari Allah (Sola Gratia).
Yesus Kristus
Tidak akan ada yang namanya agama kristen bila Allah
tidak menyatakan diri-Nya kepada manusia melalui Yesus
Kristus. Agama Kristen sendiri merupakan hasil dari kelahiran
Yesus di bumi, melayani, bersaksi, menderita, mati dan bangkit
dari antara orang mati dan naik ke surga. Orang Kristen
mengaku bahwa Yesus itu adalah Tuhan dan Juruselamat. Ia
mengaku bahwa Yesus itu Kristus dan Mesias. Pengakuan itu
merupakan sikap hidup, tidak hanya dalam kata-kata, tetapi
suatu kehidupan di mana Yesus menjadi Tuhan, Raja dalam
kehidupannya.
F. Indonesia Mengenal Agama Kristen
Agama Kristen ada di Indonesia erat hubungannya dengan kedatangan
bangsa-bangsa barat di Indonesia. Bangsa barat yang pertama kali datang di
Indonesia ialah bangsa Portugis yang tiba di Maluku pada tahun 1522 dan
menyebarkan agama Katolik di sana. Kemudian mereka datang ke Timor dan
menyebarkan agama katolik. Kemudiann, bangsa Belanda menyusui datang ke
Indonesia untuk berdagang. Pada tahun 1602 Verenige Oost Indisce
Compagnie (VOC) didirikan bangsa Belanda. Pulau-pulau yang ditempati
bangsa Portugis direbut oleh bangbsa Belanda dan penduduk yang beragama
katolik menjadi Kristen Protestan. Setelah VOC bubar, maka pelayanan
kepada orang-orang Kristen dibiayai oleh pemerintah Belanda. Kemudia di
Belanda, Jerman, Inggris dan Amerik muncul gerakan Pietisme, yang
menyebabkan munculnya Yayasan-yayasan pekabaran injil ke pulau-pulau di
Indonesia.
Sesungguhnya, penyebaran agama Kristen di Indonesia merupakan bagian
dari kegiatan penyebaran Kristen ke seluruh dunia. Penyebaran agama Kristen
sebenarnya sudah mulai dilakukan semasa penjelajahan samudra.
Penyebaran Kristen Katolik dirintis oleh rohaniawan (pastor dan biarawan)
sedangkan penyebaran Kristen Protestan dirintis oleh para pendeta atau
pengabar Injil. Lantas, sejak kapan agama Kristen di Indonesia mulai
disebarkan? Ternyata penyebaran Kristen di Indonesia sudah mulai dirintis
oleh dua rohaniawan Fransiskan dari Italia. Pada abad VII M, sudah ada
perkampungan Kristen di Fansur, dekat Barus, Sumatra Utara. Keberadaan
umat Kristen di daerah tersebut dimuat dalam catatan sejarawan Mesir, Sheik
Abu Salih al-Armini. Namun, pada abad-abad berikutnya perkampungan itu
tidak diketahui lagi kabar beritanya.
Pada tahun 1321, rohaniawan Fransiskan bernama Oderico de Pordonone
singgah ke Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Ia berkunjung dalam rangka
perjalanannya ke Cina dari Eropa. Ia sempat berkunjung ke Istana Majapahit
dan bandar Lamuri di Aceh. Pada tahun 1347, rohaniawan bernama Joao de
Marignolli sempat berkunjung ke Istana Samudera Pasai dan disambut hangat
di istana tersebut.
Hal-hal di atas memang belum memperlihatkan tumbuhnya pengaruh
Kristen ke Indonesia. Namun setidaknya sudah ada interaksi meskipun dalam
tahap awal antara penduduk Nusantara dengan rohaniawan-rohaniawan
penyebar agama kristiani.
7. SEJARAH PERKEMBANGAN DAN MASUKNYA AGAMA
KRISTEN DI                                                                  INDONESIA
Perkembangan Agama Kristen di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 zona
waktu.

1. Sebelum kolonialisme Belanda


2. Saat kolonialisme Belanda
3. Setelah kolonialisme Belanda
1.     Sebelum Kolonialisme Belanda

Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian


pertama abad ke-7 di Sumatera Utara. Kota Barus yang dahulu disebut Pancur
dan saat ini terletak di dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Utara adalah
tempat kediaman umat Katolik tertua di Indonesia
2.     Saat Kolonialisme Belanda

            Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis,


yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah,
Katolik Roma pertama tiba pada tahun 1534, di kepulauan Maluku melalui
orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris
Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Maluku pada
tahun 1546 sampai tahun 1547. Namun ketika Belanda mengalahkan Portugis
tahun 1605, Belanda mengusir misionari-misionari Katolik dan
memperkenalkan Kristen Protestan (dari aliran Calvinist Dutch Reformed
Church), sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme dan Lutheran.
            Perkembangan Kekristenan di Indonesia pada jaman itu cukup lambat.
Hal ini dikarenakan ajaran Calvinist merupakan aliran agama Kristen yang
memerlukan pendalaman Alkitab yang mendalam, sementara edisi Alkitab
saat itu belum ada yang berbahasa Indonesia (bahasa Belanda). Lagipula,
VOC sebagai kendaraan Belanda untuk masuk dan menguasai Indonesia saat
itu adalah sebuah perusahaan sekuler dan bukan perusahaan yang cukup
religius, sehingga tidak mendukung penyebaran agama yang dilakukan oleh
misionaris Belanda sendiri. Setelah pengaruh VOC mulai tenggelam pada
tahun 1799, pemerintah Belanda mulai memperbolehkan penyebaran agama
dengan lebih leluasa. Orang Kristen aliran Lutheran dari Jerman yang lebih
toleran dan tidak memaksa pemeluknya untuk mempelajari agama Kristen
dengan sedemikian dalam, mulai memanfaatkan perijinan tersebut untuk mulai
menyebarkan agama di antara orang Batak di Sumatera pada tahun 1861, dan
misionari Kristen Belanda dari aliran Rhenish juga menyebarkan agama di
Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah
3.     Setelah Kolonialisme Belanda

            Pada abad ke 20 setelah Belanda pergi dari Indonesia, agama Kristen
dan Katolik mulai berkembang pesat. Hal ini dimulai oleh sebuah keadaan
pada tahun 1965, ketika terjadi peralihan kekuasaan Presiden Soekarno kepada
Presiden Soeharto. Saat itu, Komunisme (dan Atheisme) merupakan hal yang
dilarang oleh pemerintah. Semua orang-orang yang tidak beragama, langsung
dicap Atheis, dan dengan demikian sangat mudah untuk dituduh sebagai
pengikut Komunis. Saat itu, gereja dari berbagai aliran mengalami
pertumbuhan jemaat yang pesat, terutama dari orang-orang (sebagian besar
beretnis Tionghoa yang berasal dari Cina, yang merupakan negara Komunis)
yang merasa tidak nyaman dengan kebijakan pemerintah mengenai
Komunisme dan Atheisme pada saat itu.

            Pada akhir abad ke 20 sampai awal abad 21, banyak misionaris dari
Amerika yang menyebarkan aliran Evangelican dan Pentecostal. Aliran yang
sering disebut "Karismatik" ini merupakan aliran yang dianggap "modern"
karena menggabungkan antara Kristen tradisional, dengan pola pikir modern
pada jaman ini
Cabang-cabang utama
Agama Kristen termasuk banyak tradisi agama yang bervariasi berdasarkan
budaya, dan juga kepercayaan dan aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua
milenium, Kekristenan telah berkembang menjadi tiga cabang utama:
1.      Katolik (denominasi tunggal Kristen terbesar, termasuk Gereja Katolik
ritus  Timur, dengan satu koma dua milyar penganut total, lebih dari setengah
dari jumlah total penganut agama Kristiani)
2.      Protestanisme (terdiri dari berbagai macam denominasi dan pemikir
dengan berbagai macam penafsiran kitab suci, termasuk Lutheranisme,
Anglikanisme, Calvinisme, Pentakostalisme, Methodis, Gereja Baptis,
Karismatik, Presbyterian, Anabaptis, dsb.
3.       Ortodoks Timur (denominasi tunggal Kristen terbesar kedua, dan
merupakan denominasi Kristen terbesar di Eropa timur)

Selain itu ada pula berbagai gerakan baru seperti Bala Keselamatan, Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh, Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, serta berbagai
aliran yang muncul pada akhir abad ke-19 maupun abad .

Hambatan dalam Penyebaran Agama Kristiani pada Masa


Penjajahan Belanda
Perkembangan agama kristiani di Indonesia mengalami berbagai macam
hambatan. Hal ini jauh berbeda dengan penyebaran agama Hindu-Buddha dan
Islam. Hambatan-hambatan itu disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini.
a.  Rasa curiga terhadap para misionaris
Para rohaniawan singgah ke Indonesia bersama dengan armada dagang Eropa
baik Portugis, Spanyol maupun Belanda. Tugas utama mereka mengurus
keperluan rohani para awak. Lama-kelamaan, para rohaniawan tergerak untuk
menyebarkan agama kristiani kepada penduduk asli.
Para penguasa dan penduduk pribumi, pada umumnya menaruh curiga
terhadap para rohaniawan tersebut. Para rohaniawan dianggap sebagai sekutu
bangsa-bangsa kolonial. Tindakan penindasan yang dilakukan para pedagang
maupun pemerintah kolonial, menimbulkan kesan bahwa Kristen identik
dengan kolonialisme. Padahal para rohaniawan tersebut datang dengan
maksud damai. Keadaan menjadi semakin parah jika orang-orang yang ikut
dalam armada Portugis dan Belanda tersebut merupakan kalangan yang
dibuang karena tindak kriminal di negaranya. Di Indonesia, sepak terjang
mereka yang buruk, merugikan usaha para rohaniawan untuk menyebarkan
agama kristiani.
b.  Adanya campur tangan penguasa Kolonial
Usaha-usaha penyebaran agama kristiani sering kali dimanfaatkan oleh
penguasa kolonial. Para pengusaha ataupun pemerintah kolonial yang ada
umumnya lebih mementingkan keuntungan ekonomi sering kali melakukan
campur tangan dalam urusan gereja. Hal ini mengakibatkan penyebaran agama
kristiani dilakukan dengan cara serupa dengan kegiatan kolonialisasi.
                                 BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian mengenai sejarah perkembangan dan masuknya agama Kristen di
Indonesia dapat disimpulkan bahwa agama Kristen masuk ke Indonesia pada
abad ke-16. Hal itu disebabkan agama Kristen diperkirakan masuk ke
Indonesia bersamaan dengan kedatangan bangsa Eropa di Indonesia.Sejak
abad ke-15 Paus di Romamemberi tugas kepada misionaris bangsa Portugis
dan Spanyol untuk menyebarkan agama Katholik. Kemudian bangsa Belanda
tertarik untuk menyebarkan ajaran agama Kristen Protestan dengan
mengirimkan para Zending di negeri-negeri jajahannya. Dan mulai dari situlah
agama Nasrani disebarkan di Indonesia.
B. KRITIK DAN SARAN
Di dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari apa yang di sebut sempurna. Untuk itu saya
sebagai penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Karna penulis masih dalam tahap belajar semoga makalah ini menjadi salah
satu mutivasi bagi kita semua.            Amin !!!

                                                DAFTAR PUSTAKA

 Lakamal, Imanuel, dkk.2006. Revisi Bahan Ajar Mata Kuliah


Pendidikan Agama Kristen. Undana: Kupang.
 http://www.sarapanpagi.org/martin-luther-vt69.html
 Spiritual-World@googlegroups.com
 http://www.scribd.com/doc/42278138/Sejarah-Agama-Kristen-
Protestan
 http://agama.kompasiana.com/2010/07/08/antara-kristen-katolik-dan-
protestan/

Anda mungkin juga menyukai