Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ASAL USUL AGAMA NASRANI DAN SEJARAH LAHIRNYA NABI ISA AS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah bagaikan roda yang terus berputar, berjalan dan melaju diatas peradaban manusia,
yang dimulai dengan kelahiran, perkembangan, pertumbuhan, semakin ke depan semakin hancur
atau bertambah semakin maju, sebagaimana agama Nasrani. Melihat aspek historis nenek
moyang agama Nasrani yang biasa dikenal dengan sebutan agama Kristen adalah agama yang
diwahyukan serangkaian dengan agama Yahudi dan berkaitan dengan agama Islam yakni dari
nabi Ibrahim (Abraham). Dalam sejarahnya yang telah berusia lebih dua ribu tahun itu, agama
Kristen telah tumbuh dalam berbagai bentuk yang mengagumkan.
Agama Kristen atau Nasrani adalah agama terbesar kedua setelah Islam. Agama ini
dibawa oleh Yesus atau dalam agama Islam dikenal dengan Nabi Isa as. Dalam ajarannya, Yesus
memperkenalkan ke-Esaan Tuhan, bukan mengakui dirinya sebagai Tuhan anak, Tuhan Bapak
apalagi Rasul Kudus. Namun dalam perkembanganya, agama ini banyak mengalami perubahan
dikarenakan kepentingan pengikut-pengikutnya yang bodoh. Kebodohan, kejahilan, keberanian
dan kebebasan pengikutnya inilah yang melahirkan ajaran-ajaran baru dalam agama Kristen.
Bukan hanya aliran-aliran baru yang muncul namun masalah kitab suci mereka pun tidak ada
keautentikan lagi, mereka menyusun kitab suci mereka sendiri berdasarkan kepentingan tertentu.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka makalah ini akan membahas tentang asal usul
agama nasrani/ kristen, sistem kepercayaan, sumber-sumber pokok agama, dan pandangan Islam
serta sejarah hidupnya Nabi Isa as, bagaimana beliau dikenal sebagai Tuhan Yesus dalam agama
Nasrani.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Asal-usul Munculnya agama Nasrani?


2. Bagaimana Sistem Kepercayaan agama Nasrani?
3. Apa macam-macam Kitab Agama Nasrani?
1. Apa Saja Ajaran-Ajaran Agama Nasrani?
2. Apa Sumber-sumber Pokok Agama Nasrani?
3. Bagaimana Sejarah Lahirnya Nabi Isa as?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal-usul Munculnya Agama Nasrani

Istilah Nasrani berasal dari nama kota Naxereth, yaitu Desa kecil yang terletak di kaki sebuah bukit di
sebelah selatan Yerussalem. Dalam bahasa arab disebut Nasirah. Di Yerussalem inilah terletak Baitul
Maqdis rumah suci yang bersejarah bagi orang Islam maupun bagi orang Kristen dan Yahudi. Yesus
berasal dari Nazeret, jadi agama yang dibawanya nanti dinamakan orang agama Nazarat. Orang arab
menamakanya agama Nasrani, dinisbatkan atau dinasabkan dari kata Nasirah.[1]

Sesuai dengan petunjuk sejarah, Yesus Kristus adalah pembawa agama Kristen. Ia berasal dari Nazaret,
lahir kurang lebih pada tahun ke-4 sebelum M, tetapi sebagian ada yang berpendapat antara tahun 7-5
M. Ketika berumur 27 tahun, ia mulai mengajar di Galilea dan kemudian meluas dikalangan penduduk
Palestina. Ia dipercayai membawa kabar gembira tentang penebusan dosa disamping banyak
memperlihatkan banyak mu’jizat. Untuk kelanjutan ajaran yang dibawanya ia mengangkat 12 orang rasul.
Satu tahun sebelum ia meninggal dunia di kayu Salib pada 7 April 30 M., ketika berusia kurang lebih 30-
31 tahun, Yesus telah membentuk gereja di Yerussalem, yaitu ketika ia menunjuk Petrus, salah seorang
muridnya yang 12, sebagai kepala gereja.

Pada awal mulanya jemaat Kristen terdiri dari orang-orang Yahudi. Merekalah yang disebut dengan
jemaat purba atau jemaat Yerussalem, atau ada pula yang menyebut mereka dengan jemaat Nazaret.
Agama Kristen pada mulanya adalah untuk bangsa Yahudi, suatu agama nasional bangsa Yahudi. Akan
tetapi ketika Petrus bekerja di Yerussalem, sudah terdapat petunjuk bahwa ia membaptis seorang warga
Roma, bernama Kornelius, bersama keluarganya di Kaesaria, dekat Yerussalem. Berarti agama Kristen
berubah dari agama nasional bangsa Yahudi menjadi agama yang internasional.

Selain Petrus, Paulus adalah seorang rasul yang mempunyai peranan besar dalam penyiaran agama
Kristen. Ia berasal dari Tarsus di Sisilia, tapi juga orang Yahudi sebagaimana halnya Petrus. Dalam sejarah
hidupnya disebutkan bahwa ia menyiarkan agama Kristen karena mendapat wahyu dari Tuhan, sekalipun
ia bukan murid Yesus dan belum pernah berjumpa dengan Yesus. Paulus bekerja sampai ke Yunani dan
Eropa. Ia bekerja di kota-kota provinsi dan membentuk jemaat gereja. Ajaran Paulus yang di anggap baru
ialah anggapan bahwa Yesus adalah Kristus atau Tuhan. Paulus meninggal dunia dalam tahun yang sama
dengan Petrus, yaitu 67 M. Dan keduanya di Roma.[2] Setelah penganut Nasrani di Roma semakin pesat,
maka setiap kelompok orang nasrani mengangkat seorang pendeta menjadi pemimpin, yang tugasnya
memimpin upacara keagamaan, berkhutbah, dll. Kemudian para pendeta tersebut dipimpin oleh bishop,
mereka menganggap sebagai wakil petrus, dan lambat laun mereka menamakan dirinya Paus yang
berarti bapak.[3]

B. Sistem Kepercayaan

Ajaran Ketuhanan dalam agama Kristen, termasuk gereja Roma Katolik adalah sebagaimana tercantum
dalam kredo iman rasuli yaitu Tritunggal yang terdiri dari Allah Bapa, Allah Putera dan Roh Kudus. Ketiga-
tiganya adalah pribadi Allah dan pribadi tersebut adalah Allah. Semuanya Maha kudus, Maha sempurna,
Maha tahu, Maha kuasa dan kekal. Secara ringkas, sistem kepercayaan umat Kristen yaitu:

1. Allah bapa

Allah bapa adalah pencipta langit dan bumi serta segala yang terdapat didalamnya. Allah adalah
Mahakasih terhadap segala ciptaan-Nya terutama kepada manusia. Oleh karena itu Ia selalu
menampakan Diri-Nya kepada manusia, sebagaimana pernah dilakukanya kepada Nabi Musa (kel.3:1-
16). Tujuan Allah menampakan Diri dan bersabda melalui para Nabi itu adalah untuk menunjukan
kepada manusia siapa Dia dan apa yang dilakukan-Nya.

2. Yesus Krestus sebagai Penebus

Dalam kredo disebutkan : “ Dan akan Yesus Krestus putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita”. Umat Kristiani
pada umumnya yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia adalah Putra Allah yang di utus kedunia menjadi
seorang penebus, yang akan menebus dosa asal manusia serta segala akibatnya. Penebus tersebut
adalah Yesus Krestus. Menurut perjanjian Lama, sang penebus ini akan diurapi sehingga digelari dengan
Messiah, al-Masih/ Kristus.

3. Roh Kudus

Roh kudus keluar dari Allah bapa dan Allah putra. Roh kudus diutus oleh Yesus Kristus, dari bapa kepada
manusia, karena Yesus tidak menghendaki manusia itu sendirian. Roh kudus turun kedunia yaitu kepada
para rasul dan murid-murid Yesus dan selanjutnya pada gereja dihari pantekosta, hari ke-50 sesudah
Paskah atau hari ke-10 sesudah kenaikan Yesus ke surga. Dapat dikatakan bahwa yang bekerja di dunia
sekarang ini adalah roh Kudus.

4. Malaikat
Menurut ajaran Roma Katolik, malaikat adalah makhluk Allah yang berwujud roh, mempunyai akal dan
kehendak bebas. Kitab suci menceritakan beberapa nama malaikat seperti Gabiel, Mikail, Rofail, Kerubin
dan Serafin.pemimpin para malaikat adalah Santo Mikail yang selalu melawan roh jahat (syetan). Bagi
setiap orang ada malaikat yang melindungi dan menjaganya dari segala godaan setan dan membimbing
serta mendorongnya menuju segala kebaikan.

5. Maria Bunda Tuhan

Kedudukan Maria dalam keyakinan gereja Roma Katolik, adalah jauh diatas para malaikat dan manusia,
kerena sebagimana ditetapkan oleh gereja roma katolik pada 8 Desember 1854, ia luput dari dosa
perorangan. Dalam kehidupanya pun ia tetap suci dan tetap perawan. Kemudian ia menerima kabar
gembira yaitu mengandungkan Yesus Sang Penebus dan ketika mengandung maria memberii pengertian
bahwa keinginan untuk berhubungan kelamin merupakan inti dosa, sehingga sesudah Yesus lahir ia tidak
pernah mempunyai anak lagi.

6. Alam semesta

Gereja Roma Katolik juga mengajarkan bahwa alam semesta ini adalah ciptaan Allah. Allah menciptaan
dunia dengan tujuan utnuk memberikan segala kebaika-Nya yang tak terhingga. Jadi jagad raya ini
mencerminkan kemulyaan-Nya, dan karenanya segala ciptaan-Nya menerima kebaikan-Nya.

7. Manusia

Tubuh dan jiwa manusia diciptakan oleh Tuhan. Dengan jiwa itu manusia memperoleh kehidupan. Jiwa
manusia itu berakal, dapat mengetahui, berkehendak dan dapat memilih dengan bebas seperti malaikat.
Roh manusia menyerupai Tuhan. Itu berarti Tuhan mengasihi manusia agar ia kelak hidup kekal, dan
Tuhan memberii bahagiaan kehidupan Tuhan yang disebut kehidupan berahmat. Inilah yang disebut “
anugrah”. Karena kehidupan berahmat itu pulalah maka manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa,
menjadi anak Allah dan serupa dengan Allah, akan tetapi dalam masa percobaan Adam dan Hawa
melanggar larangan yaitu makan buah pengetahuan.
8. Dosa asal

Pelanggaran yang dilakukan oleh adam berakibat lebih lanjut kepada keturunanya, yaitu beban yang
disebut dosa asal. Karena dosa Adam maka manusia tidak lagi memperoleh kehidupan yang berahmat.
Manusia akan terkena mati, suatu hal yang seharusnya tidak akan terjadi jika Adam tidak melanggar
larangan. Manusia telah menentang Tuhan , dan ingin menyamai Tuhan. Akibatnya manusia memiliki
kecenderungan berbuat jahat dan suka kesenangan duniawi dsb.[4]

C. Macam-Macam Kitab Suci Agama Nasrani (Injil)

Kadang-kadang Injil disebut juga ‘Byble’ kata Byble berasal dari Grika ‘Babila’ yang berarti buku. Menurut
Istilah Byble ialah buku yang dianggap suci oleh agama Masehi . kaum Protestas Indonesia memakai
istilah ‘Al-Kitab’ untuk menamai Byble, sedangkan kaum Katholik masih memakai nama Byble, atau
kadang-kadang kitab suci. Kitab –kitab yang tergabung dalam Byble itu adalah wahyu Allah, sehingga
penulisan itu tidak saja terpelihara dari sesaat tetapi juga mengetahui apa yang harus di tulis, yaitu:

1. Injil Markus

Injil Markus ini, ditulis tahun 65-66 Masehi kitab ini di tulis di Roma sekitar 40 tahun sepeninggalan Isa.
Tentang siapa penulis Injil Markus terdapat persilisihan pendapat. Sebagian mengatakan Markus lah
penulisnya sebagian lagi menganggap Petrus lah penulisnya.

2. Injil Matius

Injil Matius ini ditulis anatara tahun 72-85 Masehi oleh Matius, seorang Rasul dan bekas pemungut cukai
di Antiochia, suatu daerah di Palestina. Tujuan penulisan ini untuk meyakinkan dengan sistematis dan
penuh kehormatan bahwa Yesus lah Messias yang telah dijanjikan Tuhan dalam perjanjian lama.

3. Injil Lukas

Injil Lukas ditulis di suatu tempat di Yunani sekitar tahun 80 untuk memenihi keinginan “yang Mulia”
Theophilus, yang barang kali seorang kerjaan tinggi di kerajaan Romawi. Penulis Injil Lukas sebenarnya
bukan lah dari salah seorang sahabat dan murid Yesus, tetapi murid Paulus. Dalam menulis Injil ini Lukas
sekurang-kurangya menggunakan tiga dokumen yang hilang, dua diantaranya sama dengan dokumen-
dokumen yang digunakan oleh penulis Injil Matius dan yang ketiga khusus miliknya sendiri. Dia selalu
disebut-sebut dalam risalat-risalat Paulus. Sebagian orang mengatakan bahwa Lukas adalah seorang
Tabib, sebagian lagi mengatakan bahwa ia adalah seorag tukang gambar.

4. Injil Yahya
Injil Yahya sangatlah berbeda dengan Injil-injil yang lainya. Ketuhanan dan pra-eksistensi Yesus
ditegaskan dalam Injil ini saja, meskipun tidak pernah diungkapkan oleh Yesus sendiri. Injil Yahya di tulis
di dekat kota Ephesus antara tahun 110-115 oleh penulis tidak dikenal. Tersiar bahawa Injil ini ditulis
oleh Yahya, sahabat yang mendapatkan Al-masih. Tetapi tidak ada seorang sarjana bebas pun
menganggapnya sebagai karya Yahya bin Zabidin. Banyak pengarang Kristen menegaskan bahwa Injil ini
di tulis oleh Yahya yang lain, yang tidak mempunyai hubungan Yahya sahabat Yesus. Pengarang Injil Yahya
adalah seorang mahasiswa sekolah Iskandariyah.

5. Injil Barnaba

Injil Barnaba ini dalam agama Kristen berhubungan dengan agama Islam, atau merupakan
vicious circle antara kedua agama ini. Namun gereja tidak mengakuinya dan tidak memberi penghargaan
baginya.[5]

6. Ketigabelas Surat Paulus adalah surat kiriman kepada orang Rum surat Paulus kepada Korintus I,
surat Paulus pada Korintus II, surat Paulus kepada Galatia, surat Paulus kepada Epesus, surat Paulus
vilippi, surat Paulus kepada Kolose, surat Paulus kepada Tesalonika I, kepada Timotius I, surat Paulus
kepada Titus dan surat Paulus kepada Pilemon.

7. Surat Ibrani

Surat Ibrani merupakan Khotbah dengan bahasa yang indah bila dibandingkan dengan bahasa
yang dipakai kitab-kitab lainya. Ditulis oleh Paulus atau ada kemungkinan orang lain.

8. Surat-surat Am

Surat-surat Am merupakan: surat kiriman Ya’qub, surat kiriman kepada Pretus I dan II, surat
kiriman kepada Yahya I, II, dan III dan surat kiriman Yahuda.

9. Wahyu Kepada Yahya

Wahyu kepada Yahya ditulis atau dikarang pada tahun 93-95 M di pulau Patmos, didepan pantai
barat Asia kecil, oleh Yahya (seorang Rasul) yang dialamatkan kepada tujuh siding jama’at yang di Asia
yaitu: Epesus, Smima, pargamus, Tiatria, Sardis, Viladelgia, dan Leodikea. [6]

D. Ajaran-ajaran Agama Nasrani

Dasar ajaran agama Nasrani disebut Kristosentrisme artinya ajaran yang berpusatkan kepada diri Yesus
Kristus terhadap diri Yesus, didatangkan pengakuan iman yang khusus yaitu Yesus sebagai sepenuhnya
Tuhan dan Yesus sebagai sepenuhnya manusia. Pengakuan iman ini lah melahirkan beberapa kali
pertemuan atau konsili, atau kongres yang diikuti oleh para pemuka agama Nasrani, membicarakan
bagaimana status Yesus yang sebenarnya.

1. Ajaran Tentang Iman


2. Ajaran Tentang Tuhan

3. Ajaran Tentang Manusia

4. Ajaran Tentang Etika

5. Ajaran Tentang Eskatologi [7]

Pokok ajaran agama Nasrani yang ada sekarng ialah sebagai termaktub dalam syahadat dua belas (credo
para Rasul) yaitu :

1. Aku percaya akan Allah, Bapa yang maha kuasa, pencipta langit dan bumi

2. Dan akan Yesus Kristus, puteranya yang tunggal Tuhan kita

3. Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria

4. Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontisu Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan

5. Yang turun ditempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati

6. Yang naik ke surge duduk disebelah kanan Allah Bapa yang maha kuasa

7. Dari situ ia akan datang mengadili orang hidup dan mati

8. Aku percaya akan Roh Kudus

9. Gereja khatolik yang Kudus persekutuan para Kudus

10. Pengampunan Dosa

11. Kebangkitan Badan

12. Kehidupan Kekal

13. Kecuali Syahadat duabelas tersebut, undang-undang sepuluh dari Nabi Musa juga dianggap menjadi
ajaran yang pokok oleh agama Nasrani.[8]

D. Sumber-sumber pokok Agam Nasrani

1. Kitab Suci

Sebagaimana agama yang lain,agama Kristen mengakui mereka bahwa memiliki kitab suci yang mereka
yakini sebagai sumber dan pandangan hidup.kitab suci agama Kristen adalah “Kitab Ijil” atau “Bibel” dan
jiga bisa disebut juga “Alkitab”.

2. Tradisi
Tradisi yang berada dalam gereja dipandang sebagai sumber kebenaran,yang disamakan dengan kitab
suci. Kekuasaan gereja bibagi menjadi dua macam, yaitu yang pertama Traditio Dekratative yang artinya
gereja merupakan satu-satunya badan yang dapat menerangkan isi kitab tanpaberbuat salah. Kedua,
Traditio Konstituve yaitu gereja mempunyai tradisi yang melengkapi isi Kitab Suci.

3. Pengakuan iman Rasul.

Pengakuan ini merupakan ringkasan yang dihasilkan melali kesepakatan-kesepakatan antara jamaat
mengenai keyakinan iman. Biasanya dipakai dan diucapkan oleh siapa saja yang menerima pembaptisan.
Termasuk juga Kalekismus yaitu sebuah buku yang disusun dalam bentuk Tanya jawab tentang keimanan.
[9]

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Agama Kristen atau Nasrani adalah agama terbesar kedua setelah Islam. Agam ini dibawa oleh Yesus
( Nabi Isa as). Dalam ajarannya, Yesus memperkenalkan keesaan Tuhan, bukan mengakui dirinya sebagai
Tuhan anak, Tuhan Bapak apalagi Rasul Kudus.

Istilah Nasrani berasal dari nama kota Naxereth, yaitu Desa kecil yang terletak di kaki sebuah bukit
disebelah selatan Yerussalem. Dalam bahasa arab disebut Nasirah. Di Yerussalem inilah terletak Baitul
Maqdis rumah suci yang bersejarah bagi orang Islam maupu bagi orang Kristen dan Yahudi.

KESIMPULAN 2

Agama nasrani/ katolik merupakan salah satu gerakan yang terdapat dalam agama Kristen atau Nasrani
yang dibawa oleh Yesus, dan disebar luaskan oleh Paulus. Ia adalah seorang yahudi yang dahulunya
pernah menganiaya orang Kristen, namun ia sadar dan merasa dimarahi yesus. Kemudian untuk
membalas dosa-dosanya ia berusah menyebarkan agama Kristen keluar Nazaret.

Nama katolik sendiri dipergunakan untuk menyebut agama Kristen yang berpusat di Vatikan, Roma.
Ketika dikaitkan dengan pembawa pertamanya, seolah-olah ajaran Katolik sudah terputus, karena Paulus
tidak bertemu langsung dengan Yesus. Meskipun demikian, menurut kepercayaan mereka Paulus dalam
membuat rumusan ajaran Kristen baik dalam teologi ataupun etika mendapat bimbingan langsung dari
Allah dan Paulus adalah orang suci yang tidak mungkin salah.
Agama katolik mempunyai kepercayaan Monoteis yang konsepnya berbeda dengan agama monoteis
lainnya. Yaitu konsep Trinitas, Tuhan memang Esa tetapi dia bisa menjadi Esa jika “Dia Bertiga”, dan tidak
ada Tuhan yang Esa, kecuali di dalam dan melalui Trinitas.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu, perbandingan Agama, Jakarta: Rineka Cipta, 1970.

Abdul Manaf Mudjahid, Sejarah Agama-agama, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1996.

Choiron AH, Perbandingan Agama Kajian Agama-agama Dalam Perspektif Komparatif, Kudus, STAIN
KUDUS, 2009.

http://one.indoskripsi.com/node/7326.

Djam’annuri, Agama Kita: Perspektif Sejarah Agama-agama (sebuah pengantar), Yogyakarta: Kurnia
Kalam Semesta, 2002.

El Marzdedeq, A.D., Parasit Aqidah, Bandung: Syaamil Cipta Media, 2005

CATATAN KAKI

[1] AH Choiron, Perbandingan Agama Kajian Agama-agama Dalam Perspektif Komparatif, Kudus, STAIN
KUDUS, 2009, hlm 117

[2] Djam’annuri, Agama Kita: Perspektif Sejarah Agama-agama( sebuah pengantar), (Yogyakarta: Kurnia
Kalam Semesta, 2002), 81.

[3]A.D. El Marzdedeq, Parasit Aqidah, (Bandung: Syaamil Cipta Media, 2005), 289

[4] Ibid; 81-90.

[5] Abu Ahmadi, perbandingan Agama, Jakarta: Rineka Cipta, 1970, hlm 186.
[6] Ibid hlm 79.

[7] Ibid hlm 80-89.

[8] Ibid hlm 120-121

[9] http://one.indoskripsi.com/node/7326.
Nabi Isa adalah seorang lelaki yang lahir dari perut seorang wanita perawan nan suci bernama Maryam.
Ibunya merupakan anak perempuan dari seorang lelaki pilihan Allah bernama ‘Imran dari keturunan Bani
Israil (anak-anak Nabi Ya’kub alaihissalam). Keluarga Imran ini merupakan salah satu keluarga yang dipilih
Allah untuk mendapatkan keistimewaan dari-Nya berupa nikmat kenabian.

Allah Ta’ala berfirman,

‫ض ۗ او ن‬
‫ان اسإميِعع اعإليِعم‬ ‫طفاىى آادام اوننوُححاً اوآال إإصباراإهيِام اوآال إعصماراان اعالى اصلاعاًلاإميِان نذررينةح باصع ن‬
‫ضاهاً إمن باصع ض‬ ‫ص ا‬ ‫إإنن ن‬
‫اا ا ص‬

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala
umat (di masa mereka masing-masing). Sebagiannya merupakan keturunan dari yang lainnya. Dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Ali ‘Imran: 33-34)

Allah Ta’ala telah mengabarkan kepada kita bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam dilahirkan tanpa proses
pernikahan ibunya Maryam dengan seorang lelaki. Artinya, beliau lahir tanpa ayah. Dan yang demikian
itu bukanlah hal yang mustahil bagi Allah ‘Azza wa Jalla.

Allah Ta’ala berfirman:

‫ب ثننم اقاًال لاهن نكن فايِانكوُنن‬ ‫إإنن امثاال إعيِاسىى إعنِاد ن‬


‫اإ اكامثاإل آادام ۖ اخلاقاهن إمن تنارا ض‬

“Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah”, maka jadilah ia.” (Ali
‘Imron: 59)

Ketika Maryam bertanya dengan penuh rasa heran saat mendapat kabar gembira berupa seorang putra
yang akan lahir dari perutnya tanpa ‘sentuhan’ seorang lelaki, Allah menjelaskan dan menegaskan
kepadanya serta kepada kita semua,
‫ضىى أاصمحرا فاإ إنناماً يانقوُنل لاهن نكن فايِانكوُنن‬ ‫اكىاذلإ إ‬
‫ك ن‬
‫ان ياصخلن ن‬
‫ق اماً يااشاًنء ۚ إإاذا قا ا‬

“Demikianlah Allah, yang menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Ia sudah berkehendak
menetapkan sesuatu, maka Ia hanya cukup mengatakan kepadanya, “jadilah kamu”, lalu jadilah ia.”
(Ali’Imran: 47)

Proses penciptaan beliau adalah dengan ditiupkannya roh ke dalam rahim ibunya, Maryam. Kemudian
Allah katakan kepadanya, “kun” (jadilah), sebagaimana yang Allah sebutkan pada ayat sebelumnya.
Maka, seketika itu Maryam hamil sebagaimana wanita pada umumnya dan kemudian melahirkan Nabi
Isa sebagai seorang anak manusia.

Sungguh, penciptaan ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana
yang telah ditegaskan dalam Alquran,

‫اواجاعصلانِاً اصبان امصرياام اوأننمهن آياةح اوآاوصيانِاًهناماً إإلاىى ارصباوُضة اذا إ‬


‫ت قااراضر اوامإعيِضن‬

“Dan telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya sebagai tanda (kekuasaan kami), dan Kami
lindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan
sumber-sumber air bersih yang mengalir.” (Al-Mu’minun: 50)

Ayat-ayat yang menerangkan tentang proses kelahiran Nabi Isa ‘alaihissalam di atas merupakan bantahan
tehadap tuduhan orang-orang Yahudi, yang menganggap Maryam ‘alaihassalam telah berzina. Padahal,
Allah telah menegaskan tentang kesucian wanita ini dari perbuatan keji itu.

Allah Ta’ala berfirman,

‫ت إمان اصلاقاًنإإتيِان‬
‫ت اربراهاً اونكتنبإإه اواكاًنا ص‬ ‫صندقا ص‬
‫ت بإاكلإاماً إ‬ ‫ت فاصراجاهاً فانِافاصخانِاً إفيِإه إمن رروإحانِاً او ا‬ ‫ت إعصماراان النإتيِ أاصح ا‬
‫صنِا ص‬ ‫اوامصرياام اصبنِا ا‬
“Dan (ingatlah) Maryam putri ‘Imran yang memelihara kemaluannya (dari perbuatan keji). Maka Kami
tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya
dan kitab-kitab-Nya, dan dia itu termasuk orang-orang yang taat.” (At-Tahriim: 12)

‫ك اعلاىى نإاساًإء اصلاعاًلاإميِان‬


‫صطاافاً إ‬
‫ك اوا ص‬ ‫ك او ا‬
‫طهنار إ‬ ‫صطاافاً إ‬ ‫ت اصلامالئإاكةن اياً امصريانم إإنن ن‬
‫اا ا ص‬ ‫اوإإصذ اقاًلا إ‬

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Hai Maryam, Sesungguhnya Allah telah memilih kamu,
menyucikan kamu dan juga mengistimewakan kamu atas segala wanita di seluruh dunia.” (Ali ‘Imran: 42)

Mukjizat Yang Diberikan kepada Beliau Ketika Bayi

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

‫س إفيِ اصلامصهإد اواكصهحل اوإمان ال ن‬


‫صاًلإإحيِان‬ ‫اويناكلرنم الننِاً ا‬

“Dan dia (Isa) berbicara kepada manusia dalam buaian (ketika ia bayi) dan juga ketika sudah dewasa. Dan
dia itu termasuk orang-orang yang saleh.” (Ali-‘Imran: 46)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ْ‫ب نجارصيج‬
‫صاًإح ا‬ ‫اماً تااكلنام امصوُنلوُد إفيِ إ‬
‫صاغإرإه إل إعيِاسى و ا‬

“Tidak ada seorang anak yang berbicara ketika kecilnya kecuali Isa dan sahabat Juraij.”1

Dalam riwayat lain disebutkan,

‫ٌ إعيِاسى‬:‫لاصم ياتااكلنصم إفيِ اصلامصهإد إإنل ثاالثاعة‬


“tidak ada seorangpun yang berbicara sewaktu kecilnya kecuali tiga orang: (satu di antara mereka
adalah) Isa …….” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedudukan Nabi Isa ‘alaihissalam Dalam Islam

Di dalam Alquran, Allah telah menjelaskan kedudukan Nabi Isa ‘alaihissalam yang sesungguhnya, bahwa
beliau adalah salah satu hamba terbaik pilihan Allah dan juga utusan-Nya yang memiliki kedudukan
tinggi dan mulia di sisi-Nya. Bukan sebagaimana yang diyakini oleh orang-orang Yahudi yang mengatakan
beliau adalah anak zina. Bukan pula orang-orang Nasrani bahwa beliau adalah Allah atau anak Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membantah keyakinan buruk mereka ini dalam firman-Nya,

‫إإصن هناوُ إإنل اعصبعد أاصناعصمانِاً اعلاصيِإه اواجاعصلانِاًهن امثاحل لرباإنِيِ إإصساراإئيِال‬

“Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan nikmat kepadanya dan Kami jadikan Dia
sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail.” (Az-Zukhruf: 59)

‫اإ اواكلإامتنهن أاصلاقاًاهاً إإلاىى امصرياام اونروعح رمصنِهن‬


‫إإنناماً اصلامإسيِنح إعيِاسى اصبنن امصرياام ارنسوُنل ن‬

“Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah, kalimat-Nya yang Ia kirimkan kepada
Maryam, dan juga roh dari-Nya.” (An-Nisaa’: 171)

Syaikh Abdurrahman bin Hasan mengatakan bahwa maksud dari Isa adalah kalimat Allah yaitu Allah
menciptakan beliau dengan kalimat-Nya, “‫”كن‬. Sedangkan maksud dari Roh ialah Isa ‘alaihissalam
merupakan salah satu dari sekian banyak roh yang telah Allah ciptakan.3 Dan beliau bukanlah roh kudus,
karena roh kudus itu ialah Jibril ‘alaihissalam sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para ahli tafsir dari
kalangan sahabat dan yang setelah mereka.4
Dari ayat ini, kita dapati betapa mulia dan agungnya kedudukan Nabi Isa ‘alaihissalam di sisi Allah ‘Azza
wa Jalla. Sehingga Allah sebutkan beliau sebagai kalimat dan juga roh-Nya. Dan idhafah (penyandaran)
pada ayat ini merupakan bentuk penghormatan kepada beliau.

Dakwah Nabi Isa ‘alaihissalam

Dakwah beliau tidak berbeda dengan dakwahnya para Nabi dan Rasul yang lain, yaitu mengajak manusia
untuk beriman dan beribadah hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Hanya saja, Nabi Isa ‘alaihissalam diutus
khusus kepada Bani Israil. Berbeda dengan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang diutus
kepada semua makhluk, dari kalangan jin dan manusia.

‫اوارنسوُحل إإلاىى باإنِيِ إإصساراإئيِال أارنيِ قاصد إجصئتننكم إبآِياضة رمن نربرنكصم‬

“Dan (Allah jadikan Isa) sebagai Rasul (yang diutus) kepada Bani Israil (dan berkata kepada mereka),
“Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa ayat (mukjizat) dari Rabb-mu.” (Ali
‘Imran: 49)

Di antara yang beliau serukan kepada Bani Israil adalah apa yang Allah abadikan dalam kitab-Nya,

‫صاًضر‬ ‫ان اعلاصيِإه اصلاجنِنةا اوامأصاواهن الننِاًنر ۖ اواماً إلل ن‬


‫ظاًلإإميِان إمصن اأن ا‬ ‫اواقاًال اصلامإسيِنح اياً باإنِيِ إإصساراإئيِال اصعبنندوا ن‬
‫اا ارربيِ اواربننكصم ۖ إإننهن امن ينصشإرصك إباًنلإ فاقاصد احنرام ن‬

“Dan (Isa) Al-Masih berkata, “Hai Bani Israil, sembahlah Allah, Rabb-ku dan juga Rabb kalian.
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah (dalam ibadahnya), maka Allah
haramkan surga untuknya, dan tempat kembalinya ialah neraka. Dan orang-orang zalim itu tidak memiliki
seorang penolong pun (yang akan menolongnya dari siksa api neraka).” (Al-Maaidah: 72)

‫اا ارربيِ اوارربنكصم افاًصعبنندوهن ۗ ىهااذا إ‬


‫صاراطع رمصستاإقيِعم‬ ‫إإنن ن‬

“Sesungguhnya Allah itu Rabb-ku dan juga Rabb kalian, maka beribadahlah kepada-Nya. Inilah jalan yang
lurus.” (Ali-‘Imran: 51)
Walau Allah telah menganugerahi banyak mukjizat yang menunjukkan kenabian beliau, dan
membenarkan kerasulan beliau, hanya sebagian saja yang menyambut dan menerima dakwah beliau.
Mereka adalah al-hawariyyun yang menjadi pengikut dan penolong setia beliau.

‫اإ ۖ افآِامانِت ن‬
‫طاًئإفاةع‬ ‫اإ ۖ اقاًال اصلاحاوُاإرريوُان ناصحنن اأن ا‬
‫صاًنر ن‬ ‫اإ اكاماً اقاًال إعيِاسى اصبنن امصرياام لإصلاحاوُاإررييِان امصن اأن ا‬
‫صاًإريِ إإالى ن‬ ‫اياً أارياهاً النإذيان آامننِوُا نكوُننوُا اأن ا‬
‫صاًار ن‬
‫رمن باإنِيِ إإصساراإئيِال اواكفاارت ن‬
‫طاًئإفاةع‬

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam
telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, “Siapakah yang akan menjadi penolong-
penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata, “Kamilah
penolong-penolong (agama) Allah.” Maka (dengan begitu), segolongan dari Bani Israil beriman (al-
hawariyyun) dan segolongan lain kafir.” (Ash-Shaff: 14)

Siapa yang disalib???

Sejak zaman Nabi Musa ‘alaihissalam, Bani Israil telah menunjukkan sikap-sikap melampaui batas.
Mereka telah dikenal sebagai kaum yang sombong, berhati keras, pembangkang, suka berbohong dan
ingkar janji, selalu mengingkari nikmat dan ayat-ayat Allah serta hobi mengakal-akali perintah dan
larangan Allah. Karenanya, Allah selalu mengutus para Nabi kepada mereka untuk membimbing dan
menuntun mereka ke jalan yang benar, serta menegakkan hukum Allah di tengah-tengah mereka.

Akan tetapi, ketika ada Nabi yang diutus kepada mereka, selalu saja mendapat ancaman kejahatan
tangan-tangan mereka. Dan mereka tidak segan-segan membunuh para Nabi yang diutus kepada
mereka. Di antara Nabi yang Allah utus kepada mereka adalah Isa ‘alaihissalam.

Tidak berbeda dengan nabi-nabi yang lain, Isa ‘alaihissalam juga mendapat perlakuan yang sama dari
Bani Israil berupa pendustaan, pengingkaran, gangguan, dan permusuhan.

Tatkala Allah mengutusnya kepada mereka dengan bukti-bukti dan juga petunjuk, mulailah mereka iri
dan dengki terhadap beliau karena kenabian dan mukjizat-mukjizat luar biasa yang Allah berikan kepada
beliau. Karena dasar kedengkian itulah mereka mengingkari kenabian Isa ‘alaihissalam dan kemudian
memusuhi serta menyakiti beliau.
Betapa besar permusuhan yang mereka sulutkan sehingga tidak membiarkan beliau ‘alaihissalam
menetap di negeri bersama mereka. Bahkan beliau bersama ibunya selalu berkelana, berpindah-pindah
tempat karena ulah orang-orang Yahudi tersebut.

Tidak sampai di sini. Karena kedengkian telah tertancap dan mendarahdaging, mereka berusaha
membuat konspirasi untuk membunuh beliau dengan menghasut Raja Damaskus saat itu yang beragama
penyembah bintang-bintang. Mereka membuat fitnah-fitnah serta tuduhan dusta tentang Nabi Isa
‘alaihissalam, sehingga Raja yang mendengar hal itu menjadi marah dan memerintahkan perwakilannya
di al-Quds/Yerussalem untuk menyalibnya.

Setelah menerima perintah dari raja, wakil raja yang berada di al-Quds itu langsung berangkat bersama
sekelompok Yahudi menuju rumah yang sedang ditempati oleh Nabi Isa ‘alaihissalam dan kemudian
mengepungnya.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka telah merancang tipu muslihat, dan Allah juga membuat
tipu muslihat (terhadap mereka). Sedangkan Allah adalah sebaik-baik perancang tipu muslihat.” (Ali
‘Imran: 54)

Dalam keadaan demikian, Nabi Isa ‘alaihissalam menanyakan kepada murid-muridnya tentang siapa yang
bersedia diserupakan wajahnya seperti wajah beliau. Dan beliau menjanjikan surga bagi siapa yang
bersedia. Maka, salah seorang pemuda di antara mereka ada yang merespon beliau dengan jawaban,
“Saya bersedia”. Kemudian Allah serupakan wajahnya dengan wajah Nabi Isa ‘alaihissalam. Setelah itu,
Nabi Isa tertidur dan diangkat Allah ke langit dari rumah tersebut dalam keadaan demikian. Tatkala para
murid beliau keluar dari rumah itu, orang-orang Yahudi yang telah mengepung sejak sore menangkap
dan menyalib lelaki tersebut.5 Setelah itu mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah membunuh Isa
putra Maryam, yaitu utusan Allah” (An-Nisaa’: 157)

Namun, Allah membantah perkataan mereka ini pada ayat yang sama, “Dan mereka sama sekali tidak
membunuhnya dan tidak pula menyalibnya. Akan tetapi, (orang yang mereka salib itu) adalah yang
diserupakan (wajahnya dengan Isa) untuk mereka.”

Dalam satu riwayat, disebutkan bahwa sebelum menangkap lelaki tersebut, mereka menghitung jumlah
orang-orang yang keluar dari rumah itu karena mendengar bahwa Isa telah diangkat ke langit. Setelah
dihitung, ternyata mereka mendapatkan ada satu orang yang kurang. Sehingga mereka ragu apakah yang
mereka tangkap itu benar-benar Isa atau bukan?6

Inilah mengapa Allah sebutkan di akhir ayat, “Dan sungguh, orang-orang yang berselisih padanya (urusan
pembunuhan Isa) benar-benar dalam keraguan. Mereka itu tidak memiliki ilmu yang pasti tentangnya.
Dan mereka tidak membunuhnya dalam keadaan yakin (bahwa yang dibunuh itu benar-benar Isa).” (An-
Nisaa’: 157)

Keberadaan Beliau Saat Ini

Para ulama telah sepakat tentang keberadaan beliau saat ini, yaitu di langit dalam keadaan masih hidup
dan sama sekali belum mati. Dan hal ini telah disebutkan Allah dalam firman-Nya,

‫ان إإلاصيِإه ۚ اواكاًان ن‬


ً‫ان اعإزيحزا احإكيِحما‬ ‫اواماً قاتانلوُهن ياإقيِحنِاً ابل نرفااعهن ن‬

“Mereka tidak membunuhnya dalam keadaan yakin. Akan tetapi (sebenarnya), Allah telah
mengangkatnya (Isa) kepada-Nya. Dan Allah itu Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisaa’: 157-158)

Pengangkatan Nabi Isa ‘alaihissalam terjadi ketika beliau dikepung oleh orang-orang Yahudi untuk
ditangkap dan disalib, sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Allah mengangkat beliau kepada-Nya,
yaitu ke langit.

Allah Ta’ala juga berfirman,

‫ك إمان النإذيان اكفانروا‬ ‫يِ اونم ا‬


‫طهرنر ا‬ ‫ك إإلا ن‬
‫ك اوارافإنع ا‬ ‫إإصذ اقاًال ن‬
‫ان اياً إعيِاسىى إإرنيِ نمتااوُرفيِ ا‬

“(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan
mengangkatmu kepada-Ku serta membersihkanmu dari orang-orang yang kafir tersebut.” (Ali-‘Imran: 55)
Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa yang dimaksud wafat pada ayat ini adalah tidur. Maksudnya, Allah
menjadikan beliau tertidur sebelum diangkat ke langit.7

Imam Ath-Thabari meriwayatkan dari al-Hasan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata
kepada orang Yahudi, “Sesungguhnya Isa itu belum mati. Dan ia akan kembali kepada kalian sebelum hari
kiamat nanti.”8

Dan sangat banyak hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menunjukkan bahwa beliau saat ini
masih hidup dan berada di langit.

Di antara hadis-hadis tersebut adalah kisah perjalanan mikraj Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam kisah tersebut, beliau
bertemu dengan Nabi Isa ‘alaihissalam di langit yang menyapa dan memberikan salam penghormatan
kepada beliau.9

Turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam di Akhir Zaman

Turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam ke dunia pada akhir zaman nanti merupakan perkara yang pasti akan
terjadi dan merupakan salah satu tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat. Tidak ada satu orang pun dari
ulama kaum muslimin yang mengingkari kejadian ini. Bahkan mereka menganggap perkara tersebut
termasuk perkara yang wajib diyakini oleh setiap muslim.

Hal itu dikarenakan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengisyaratkannya dalam Alquran. Begitu pula
dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah mengabarkan akan terjadinya kejadian itu.

Allah Ta’ala berfirman,

‫ب إإنل لايِنصؤإمنِانن بإإه قاصبال امصوُتإإه ۖ اوياصوُام اصلقإايِاًامإة يانكوُنن اعلاصيِإهصم اشإهيِحدا‬
‫اوإإن رمصن أاصهإل اصلإكاتاً إ‬

“Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa alaihissalam) sebelum
kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (An-Nisaa: 159)
Imam As-Saffarini menjelaskan bahwa mereka benar-benar akan beriman kepada Nabi Isa ‘alaihissalam
sebelum wafatnya. Dan hal itu terjadi ketika beliau turun dari langit pada akhir zaman nanti, sehingga
hanya akan ada satu agama, yaitu agama Ibrahim yang lurus.10

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya,

“Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun di tengah-tengah kalian sebagai
seorang hakim yang adil.”11

Bagaimana Beliau Turun??

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam akan turun di dekat
‘menara putih’ yang berada di bagian timur Damaskus dengan mengenakan pakaian yang dicelupkan
wars12 dan za’faran.13 Saat turun, beliau meletakkan kedua telapak tangannya di sayap dua malaikat.
Ketika beliau menundukkan kepala, maka akan menetes. Dan ketika beliau mengangkatnya, maka akan
bercucuran air yang sangat bening seperti mutiara. Tidak ada seorang kafir pun yang mencium aroma
nafas beliau kecuali ia akan mati. Sedangkan nafas beliau itu menjangkau jarak yang sangat panjang,
sejauh matanya memandang.14

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga menjelaskan bahwa ketika turun, Nabi Isa ‘alaihissalam akan
disambut oleh Imam Mahdi beserta kaum muslimin, dan kemudian sholat bersama mereka.

“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku ini yang selalu berperang menampakkan kebenaran
sampai hari kiamat tiba. Maka turunlah Isa alaihissalam, dan pemimpin mereka (Imam Mahdi) akan
berkata (kepadanya), ‘Kemarilah anda dan sholatlah bersama kami (maksudnya jadilah imam dalam
sholat kami-red).’ Kemudian ia menjawab, ‘Tidak, sungguh sebagian kalian adalah pemimpin bagi
sebagian yang lain sebagai bentuk penghormatan Allah terhadap umat ini.’”15

Apa Yang Beliau Bawa Ketika Diturunkan dan Untuk Apa Beliau Turun??

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah menetapkan suatu hal melainkan ia mempunyai misi tersendiri untuk
itu. Dan Dia juga telah menetapkan misi khusus diturunkannya Nabi Isa ‘alaihissalam di akhir zaman
nanti. Di antaranya adalah apa yang disebutkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam
sabdanya,

‫ض اصلاماًنل احنتى ال ياصقبالاهن‬


‫ اوياإفيِ ا‬،‫ضاع اصلإجصزيااة‬
‫ اويا ا‬،‫ اوياصقتنال اصلإخصنِإزيار‬،‫ب‬ ‫اوالنإذيِ ناصفإسيِ بإيِاإدإه لانيِوُإشاكنن أاصن ياصنِإزال إفيِنكنم اصبنن امصرياام احاكحماً نمصقإس ح‬
‫ فايِاصكإسار ال ن‬،ً‫طا‬
‫صإليِ ا‬
‫أااحعد‬

“Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun di tengah-tengah kalian sebagai
seorang hakim yang adil. Maka ia akan memecahkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah/upeti.
Dan (saat itu) harta benda berhamburan sampai-sampai tidak ada seorang pun yang bersedia
menerimanya (harta pemberian).” (HR. Bukhari no. 2222, Muslim no. 155)

Misi lain dari turunnya Isa ‘alaihissalam adalah untuk membunuh Dajjal. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda,

‫يخرج الدجاًل فيِ أمتيِ فيِمكث أربعيِن –ل أدريِ أربعيِن يوُماً أو أربعيِن شهرا أو أربعيِن عاًماً– فيِبعث ا عيِسى بن مريم كأنه عروة بن‬
‫مسعوُد فيِطلبه فيِهلكه‬

“Dajjal akan keluar di tengah-tengah umatku dan akan menetap selama 40 –salah seorang perawi
berkata, aku tidak tahu apakah itu 40 hari, 40 bulan, atau 40 tahun–. Maka Allah utus Isa putra Maryam.
Kemudian beliau mencarinya dan akan berhasil membinasakannya.”16

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah beliau turun bukan sebagai Nabi yang membawa syariat baru
setelah syariat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam. Akan tetapi, sebagai imam kaum muslimin
atau hakim yang adil sebagaimana yang disebutkan dalam hadis di atas.

Syaikh Shalih Al Fauzan menjelaskan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam beribadah dengan syariat Nabi kita
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, baik dalam perkara-perkara pokok maupun cabang. Bukan
dengan syariat beliau yang dahulu. Sebab, syariat tersebut telah dihapus.

Dengan demikian, beliau turun ke bumi sebagai khalifah bagi Nabi kita shallallaahu ‘alaihi wasallam,
sekaligus sebagai hakim bagi umatnya.17
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Dan Isa itu masih hidup di langit dan sama sekali belum mati.
Dan ketika turun nanti, ia tidak akan menerapkan hukum kecuali dengan hukum kitab dan sunah, bukan
dengan yang menyelisihi itu.”18

Inilah sedikit tentang hal-hal yang wajib kita yakini seputar Nabi Isa ‘alaihissalam. Semoga Allah
menjadikan tulisan ini bermanfaat bagi setiap orang yang ingin mengambil manfaat darinya.

Wallaahu a’lam.

Catatan Kaki

1 HR. Bukhori dalam al-adabul mufrod no. 33, dan juga Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya no. 3572.

2 Lihat tafsir ibnu katsir surah Ali-‘Imran ayat 46.

3 Lihat fathul majid 42-43.

4 Tafsir ibnu katsir 1/190.

5 Lihat tafsir ibnu katsir 1/293-294.

6 Tafsir ath-thobari 9/371, maktabah syamilah.


7 Lihat tafsir ibnu katsir pada ayat ini.

8 Lihat tafsir ath-thobari pada ayat 55 surah Ali ‘Imran.

9 Bukhori (349), Muslim (259)

10 Al-irsyad ilaa shohihil-i’tiqood 1/215.

11 HR. Bukhori no. 2222, Muslim no. 155

12 Wars adalah salah satu jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Arab, Habasyah, dan juga India.
Buahnya dilapisi oleh kelenjar merah seperti ada bulu-bulu halus diatasnya. Ini biasa digunakan untuk
mewarnai pakaian (lihat almu’jamul-waasith).

13 Za’faran adalah salah satu jenis wewangian.

14 Lihat hadits riwayat Muslim (2937).

15 HR. Muslim no. 156

16 HR. Muslim no. 2940

17 Lihat kitab al-irsyad ilaa shohihil-i’tiqood 1/196, maktabah syamilah.

18Al-irsyad ilaa shohihil-i’tiqood 1/215, maktabah syamilah.


Referensi

Jami’ul bayan fi tafsiril qur’an, karya Imam Ibnu Jarir Ath-Thobari, maktabah syamilah.

Tafsir ibnu abi hatim, maktabah syamilah.

Tafsirul qur’anil ‘adzhim, karya Imam Ibnu Katsir, cetakan Daar Ibnul Jauzi, Kairo.

Al-musnadus shohih, karya Imam Bukhori, cetakan al-maktabah al-islamiyyah, Kairo.

Ash-shohih, karya Imam Muslim, cetakan al-maktabah al-islamiyyah, Kairo.

Fathul majid, karya syaikh ‘Abdurrahman bin Hasan, cetakan daarul ‘aqidah, Kairo.

Al-irsyad ila shahihil i’tiqod, karya syaikh Sholih Al Fauzan, maktabah syamilah.

Al-mu’jamul wasiith, karya Syaikh Ibrahim Musthofa dkk, maktabah syamilah.

Anda mungkin juga menyukai