Anda di halaman 1dari 6

AGAMA NASRANI ( Asal-Usul Agama Nasrani, Sistem

Kepercayaan, Sumber-sumber pokok, Pandangan Islam )


September 13, 2011 mihwanuddin Meninggalkan komentar Go to comments

AGAMA NASRANI

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah

Perbandingan Agama

Disusun oleh:

M. Nur Wahid Zamroni,

M. Syamsul Huda, M. Romdloni,

M. Muhsin, Muharom,

Muttaqin, M. Fatah,

M. Al-Ghonit,

Dosen pengampu:

Bpk Mursyidi

Jurusan Tarbiyah Pendidikan Agama Islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PONOROGO 2009

BAB I

PENDAHULUAN

Sejarah bagaikan roda yang terus berputar, berjalan dan melaju di atas peradaban
manusia, yang dimulai dengan kelahiran, perkembangan, pertumbuhan, kehancuran atau
malah akan semakin maju, sebagimana agama Nasrani. Melihat aspek historis nenek moyang
Agama Nasrani yang biasa dikenal dengan sebutan agama Kristen adalah agama yang
diwahyukan serangkaian dengan agama Yahudi dan berkaitan dengan agama Islam yakni dari
Nabi Ibrahim (Abraham). Dalam sejarahnya yang telah berusia lebih dari 2000 tahun itu,
agama Kristen telah tumbuh dalam berbagai bentuk yang mengagumkan.[1]

Berangkat dari sini makalah ini akan membahas sedikit tentang asal usul agama nasrani/
katolik, sistem kepercayaan, sumber-sumber pokok agama, dan pandangan Islam.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal-Usul Agama Nasrani

Sesuai dengan petunjuk sejarah, Yesus Kristus adalah pembawa agama Kristen. Ia berasal
dari Nazaret, lahir kurang lebih pada tahun ke-4 sebelum M, tetapi sebagian ada yang
berpendapat antara tahun 7-5 M. Ketika berumur 27 tahun, ia mulai mengajar di Galilea dan
kemudian meluas dikalangan penduduk Palestina. Ia dipercayai membawa kabar gembira
tentang penebusan dosa disamping banyak memperlihatkan banyak mujizat. Untuk
kelanjutan ajaran yanhg dibawanya ia mengangkat 12 orang rasul. Satu tahun sebelum ia
meninggal dunia di kayu Salib pada 7 April 30 M., ketika berusia kurang lebih 30-31 tahun,
Yesus telah membentuk gereja di Yerussalem, yaitu ketika ia menunjuk Petrus, salah seorang
muridnya yang 12, sebagai kepala gereja.

Pada awal mulanya jemaat Kristen terdiri dari orang-orang Yahudi. Merekalah yang disebut
dengan jemaat purba atau jemaat Yerussalem, atau ada pula yang menyebut mereka dengan
jemaat Nazaret. Agama Kristen pada mulanya adalah untuk bangsa Yahudi, suatu agama
nasional bangsa Yahudi. Akan tetapi ketika Petrus bekerja di Yerussalem, sudah terdapat
petunjuk bahwa ia membaptis seorang warga Roma, bernama Kornelius, bersam keluarganya
di Kaesaria, dekat Yerussalem. Berarti agama Kristen berubah dari agama nasional bangsa
Yahudi menjadi agama yang internasional.

Selain Petrus, Paulus adalah seorang rasul yang mempunyai peranan besar dalam penyiaran
agama Kristen. Ia berasal dari Tarsus di Sisilia, tapi juga orang Yahudi sebagimana halnya
Petrus. Dalam sejarah hidupnya disebutkan bahwa ia menyiarkan agama Kristen karena
mendapat wahyu dari Tuhan, sekalipun ia bukan murid Yesus dan belum pernah berjumpa
dengan Yesus. Paulus bekerja sampai ke Yunani dan Eropa. Ia bekerja dikota-kota provinsi
dan membentuk jemaat gereja. Ajaran Paulus yang di anggap baru ialah anggapan bahwa
Yesus adalah Kristus atau Tuhan. Paulus meninggal dunia dalam tahun yang sama dengan
Petrus, yaitu 67 M., kedua-duanya di Roma.[2] Setelah penganut Nasrani di Roma semakin
pesat, maka setiap kelompok orang nasrani mengangkat seorang pendeta menjadi pemimpin,
yang tugasnya memimpin upacara keagamaan, berkhutbah, dll. Kemudian para pendeta
tersebut dipimpin oleh bishop, mereka menganggap sebagai wakil petrus, dan lambat laun
mereka menamakan dirinya Paus yang berarti bapak.[3]

B. Sistem Kepercayaan

Ajaran Ketuhanan dalam agama Kristen, termasuk gereja Roma Katolik adalah sebagaimana
tercantum dalam kredo iman rasuli yaitu Tritunggal yang terdiri dari Allah Bapa, Allah
Putera dan Roh Kudus. Ketiga-tiganya adalah pribadi Allah dan pribadi tersebut adalah
Allah. Semuanya Mahakudus, Mahasempurna, Mahatahu, Mahakuasa dan kekal. Secara
ringkas, sistem kepercayaan umat Kristen yaitu:

1. Allah bapa

Allah bapa adalah pencipta langit dan bumi serta segala yang terdapat didalamnya. Allah
adalah Mahakasih terhadap segala ciptaan-Nya terutama kepada manusia. Oleh karena itu Ia
selalu menampakan Diri-Nya kepada manusia, sebagaimana pernah dilakukanya kepada Nabi
Musa (kel.3:1-16). Tujuan Allah menampakan Diri dan bersabda melalui para Nabi itu adalah
untuk menunjukan kepada manusia siapa Dia dan apa yang dilakukan-Nya.

2. Yesus Kretus sebagai Penebus

Dalam kredo disebutkan : Dan akan Yesus Kretus putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita.
Umat Kristiani pada umumnya yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia adalah Putra Allah yang
di utus kedunia menjadi seorang penebus, yang akan menebus dosa asal manusia serta segala
akibatnya. Penebus tersebut adalah Yesus Krestus. Menurut perjanjian Lama, sang penebus
ini akan diurapi sehingga digelari dengan Messiah, al-Masih/ Kristus.

3. Roh Kudus

Roh kudus keluar dari Allah bapa dan Allah putra. Roh kudus diutus oleh Yesus Kritus, dari
bapa kepada manusia, karena Yesus tidak menghendaki manusia itu sendirian. Roh kudus
turun kedunia yaitu kepada para rasul dan murid-murid Yesus dan selanjutnya pada gereja
dihari pantekosta, hari ke-50 sesudah Paskah atau hari ke-10 sesudah kenaikan Yesus ke
surga. Dapat dikatakan bahwa yang bekerja di dunia sekarang ini adalah roh Kudus.

4. Malaikat

Menurut ajaran Roma Katolik, malaikat adalah makhluk Allah yang berwujud roh,
mempunyai akal dan kehendak bebas. Kitab suci menceritakan beberapa nama malaikat
seperti Gabiel, Mikail, Rofail, Kerubin dan Serafin.pemimpin para malaikat adalah Santo
Mikail yang selalu melawan roh jahat (syetan). Bagi setiap orang ada malaikat yang
melindungi dan menjaganya dari segala godaan setan dan membimbing serta mendorongnya
menuju segala kebaikan.

5. Maria Bunda Tuhan

Kedudukan Maria dalam keyakinan gereja Roma Katolik, adalah jauh diatas para malaikat
dan manusia, kerena sebagimana ditetapkan oleh gereja roma katolik pada 8 Desember 1854,
ia luput dari dosa perorangan. Dalam kehidupanya pun ia tetap suci dan tetap perawan.
Kemudian ia menerima kabar gembira yaitu mengandungkan Yesus Sang Penebus dan ketika
mengandung maria memberii pengertian bahwa keinginan untuk berhubungan kelamin
merupakan inti dosa, sehingga sesudah Yesus lahir ia tidak pernah mempunyai anak lagi.

6. Alam semesta

Gereja Roma Katolik juga mengajarkan bahwa alam semesta ini adalah ciptaan Allah. Allah
menciptaan dunia dengan tujuan utnuk memberikan segala kebaika-Nya yang tak terhingga.
Jadi jagad raya ini mencerminkan kemulyaan-Nya, dan karenanya segala ciptaan-Nya
menerima kebaikan-Nya.

7. Manusia

Tubuh dan jiwa manusia diciptakan oleh Tuhan. Dengan jiwa itu manusia memperoleh
kehidupan. Jiwa manusia itu berakal, dapat mengetahui, berkehendak dan dapat memilih
dengan bebas seperti malaikat. Roh manusia menyerupai Tuhan. Itu berarti Tuhan mengasihi
manusia agar ia kelak hidup kekal, dan Tuhan memberii bahagiaan kehidupan Tuhan yang
disebut kehidupan berahmat. Inilah yang disebut anugrah. Karena kehidupan berahmat itu
pulalah maka manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa, menjadi anak Allah dan serupa
dengan Allah, akan tetapi dalam masa percobaan Adam dan Hawa melanggar larangan yaitu
makan buah pengetahuan.

8. Dosa asal

Pelanggaran yang dilakukan oleh adam berakibat lebih lanjut kepada keturunanya, yaitu
beban yang disebut dosa asal. Karena dosa Adam maka manusia tidak lagi memperoleh
kehidupan yang berahmat. Manusia akan terkena mati, suatu hal yang seharusnya tidak akan
terjadi jika Adam tidak melanggar larangan. Manusia telah menentang Tuhan , dan ingin
menyamai Tuhan. Akibatnya manusia memiliki kecenderungan berbuat jahat dan suka
kesenangan duniawi dsb.[4]

C. Sumber-sumber pokok

1. kitab suci

Sebagaimana agama lain, agama Kristen mengakui bahwa merekapun memiliki kitab suci
yang mereka yakini sebagi sumber dan pandangan hidup. Kitab suci agama Kristen adalah
Kitab Injil atau Bibel dan juga bisa dinamakan Alkitab yang terdiri dari perjanjian
lama dan perjanjian baru.

1. Perjanjian Lama, menurut gereja katolik, jumlah kitab suci yang terhimpun adalah 49
buah, selisih lebih banyak dari yang diakui protestan, kesepuluh kitab yang tidak
diakui disebut Deuterokanomika yaitu kitab-kitab dongeng atau jiplakan yang tidak
termasuk kanon Yahudi.
2. Perjanjian Baru, istilah ini mempunyai arti, tata cara keselamatan yang diadakan
Allah dalam diri Yesus. Isi perjanjian baru mencakup 27 kitab, yang terdiri dari 4
injil, yaitu Markus (60 M), Matius (70 M), Lukas (75 M), dan Yahya (100 M). Dari
keempat ini dikarang oleh manusia, namun menurut kepercayaan kristiani penulisnya
mendapat bimbingan dari Roh Kudus yang diinspiratori oleh Allah.
3. Tradisi

Tradisi yang ada dalam gereja dipandang sebagai sumber kebenaran, yang disamakan dengan
kitab suci. Kekuasaan gereja terbagi menjadi dua macam, yaitu pertama, Traditio
Dekratative yang artinya gereja merupakan satu-satunya badan yang dapat menerangkan isi
kitab tanpa berbuat salah. Kedua, Traditio konstituve,yaitu gereja mempunyai tradisi yang
melengkapi isi kitab Suci.

3. Pengakuan Iman Rosuli


Pengakuan ini merupakan ringkasan yang dihasilkan dari kesepakatan-kesepakatan antar
jemaat mengenai keyakinan iman (rumusan-rumusan hasil konsili), lazimnya dipakai dan
diucapkan oleh siapa saja yang menerima pembaptisan. Termasuk juga Kalekismus yaitu
sebuah buku yang disusun dalam bentuk tanya jawab tentang keimanan.[5]

D. Pandangan Islam

Sebagaimana agama Yahudi, agama Kristen juga telah diselewengkan oleh para penganutnya.
Penyelewengan yang paling besar ialah iktikad mereka terhadap konsep Trinity, ialah konsep
tiga Tuhan dalam satu (bersama) yaitu God The Father, Jesus The Son, and The Holy Spirit
(Ruhul Qudus). Iktikad mereka ini ditolak oleh Allah melalui firman-Nya: Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putera
Maryam, padahal al-Masih sendiri berkata: Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-
orang zalim itu seorang penolongpun.
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: Bahwasanya Allah salah seorang dari
tiga, padahal sekali-kali tadak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak
berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan
ditimpa siksaan yang pedih.
Selain itu, para penganut agama Nasrani (Kristen) juga tidak lepas daripada membuat
berbagai pertukaran di dalam kitab Injil yang diturunkan kepada mereka. Pertukaran ini
masih dilakukan sehingga kini, bukan hanya di negara-negara Barat tetapi juga di Indonesia.
Bahkan di atas segala ini, mereka masih mencipta berbagai doktrin baru yang bertentangan
dengan kitab Injil yang telah mereka tukar tersebut.
Maka, atas penyimpangan-penyimpangan ini, agama Nasrani tidak dianggap sebagai agama
yang benar di sisi Islam.[6]

BAB III

PENUTUP

Agama nasrani/ katolik merupakan salah satu gerakan yang terdapat dalam agama
Kristen atau Nasrani yang dibawa oleh Yesus, dan disebar luaskan oleh Paulus. Ia adalah
seorang yahudi yang dahulunya pernah menganiaya orang Kristen, namun ia sadar dan
merasa dimarahi yesus. Kemudian untuk membalas dosa-dosanya ia berusah menyebarkan
agama Kristen keluar Nazaret.

Nama katolik sendiri dipergunakan untuk menyebut agama Kristen yang berpusat di Vatikan,
Roma. Ketika dikaitkan dengan pembawa pertamanya, seolah-olah ajaran Katolik sudah
terputus, karena Paulus tidak bertemu langsung dengan Yesus. Meskipun demikian, menurut
kepercayaan mereka Paulus dalam membuat rumusan ajaran Kristen baik dalam teologi
ataupun etika mendapat bimbingan langsung dari Allah dan Paulus adalah orang suci yang
tidak mungkin salah.
Agama katolik mempunyai kepercayaan Monoteis yang konsepnya berbeda dengan agama
monoteis lainnya. Yaitu konsep Trinitas, Tuhan memang Esa tetapi dia bisa menjadi Esa jika
Dia Bertiga, dan tidak ada Tuhan yang Esa, kecuali di dalam dan melalui Trinitas.

REFERENSI

http://books.google.co.id/books?id=gFJ2jqndruQC&pg=PA24&lpg=PA24&dq=agama+nasra
ni

Djamannuri, Agama Kita: Perspektif Sejarah Agama-agama (sebuah pengantar),


Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2002.

El Marzdedeq, A.D., Parasit Aqidah, Bandung: Syaamil Cipta Media, 2005

http://one.indoskripsi.com/node/7326

[1]
http://books.google.co.id/books?id=gFJ2jqndruQC&pg=PA24&lpg=PA24&dq=agama+nasra
ni

[2] Djamannuri, Agama Kita: Perspektif Sejarah Agama-agama( sebuah pengantar),


(Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2002), 81.

[3]A.D. El Marzdedeq, Parasit Aqidah, (Bandung: Syaamil Cipta Media, 2005), 289

[4] Ibid; 81-90.

[5] http://one.indoskripsi.com/node/7326

[6] http://one.indoskripsi.com/node/7326

Anda mungkin juga menyukai