Anda di halaman 1dari 6

SPIRITUALITAS ADVENTUS:

Memahami dan Memaknai Adventus dari perspektif Gereja Masehi Injili Di Timor

GMIT1

ABSTRAK

KATA KUNCI

PENDAHULUAN

Kesiapan menyambut kedatangan Yesus Kristus menjadi sebuag ritual yang dirayakan
oleh orang percaya dalam hal ini umat kristiani. Sebelum berbicara terlampau jauh tentang
kesiapan menyambut kedatangan Yesus Kristus diperlukan definisi yang kuat tentang arti
kata “adventus. Jurnal Theoretical Roman Archaeology Conference yang berjudu Adventus:
Conceptualising Boundary Space in the Art and Text of Early Imperial to Late Antique Romel
yang ditulis oleh Maria Kneafsey dan dipublikasi pada enam belas maret 2016. Mengatakan
bahwa:

Adventus (meaning ‘arrival’) was an urban ceremony during which an emperor


or magistrate, or, later, bishop, would approach the boundaries of a city. Here
he would be formally welcomed by the city’s inhabitants; in the case of Rome,
during the imperial period (in this instance, before A.D. 271), this took place at
the sacred boundary known as the pomerium, and in the late antique, at the
gates of the Aurelian Wall (Dyson 2010: 296). The roots of the ceremony lay in
the military processions of the Roman Republic, and the ceremony developed as
a form of imperial expression during the Principate – part of the pageantry of
imperial life – at which time associations with homecoming, victory, and
triumph became common (Beard 2007: 323). The adventus ceremony was
paralleled by the profectio, which celebrated departure from a city, usually on
military campaigns (MacCormack 1981: 37).2
Maria Kneafsey telah mendudukan pemahaman tentang arti kata adventus yang
artinya 'kedatangan'. Adventus adalah upacara perkotaan di mana seorang kaisar atau hakim,
atau, kemudian, uskup, akan mendekati batas kota. Seorang raja atau kaisar yang dinantikan
kedatangannya dan di sambut oleh pasukan militer, dengan segala kesiapan militer.
Kemudian pada abad ke-6 orang Kristen Roma mulai menganggap adven/adventus
1
Rio Rocky Hermanus(rockyrio24@gmail.com), Eliasar Y. Lelis, Imanuel Ome,dan Abraham Atalo,
Penulis adalah mahasiswa semeter 5 dan 3 S-1 Teologi, STT Intim Makassar.
2
Maria Kneafsey, “Adventus: Conceptualising Boundary Space in the Art and Text of Early Imperial to
Late Antique Rome”, dalam Jurnal Theoretical Roman Archaeology Conference (TRAC), Leicester 2015. Oxford:
Oxbow Books, edisi 2016: 154. Diakses pada 29 November 2022.
(kedatangan) sebagai masa kedatangan Kristus sebagai hakim dunia, dalam hal ini inkarnasi
melalui Yesus Kristus yang pertama yang dirayakan pada Natal.

Kata ‘adven(t)’ berasal dari kata Latin ‘adventus’ yang berarti kedatangan. Kata latin
Adventus kira-kira sama artinya dengan kata Yunani’ Epidemia” artinya kedatangan ilah
(dewa) ke daerah kultusnya. Kata Epidemia ini sering dipakai dalam arti yang sama dengan “
Epiphaneia” atau Theophaneia. Maka ‘masa adven’ berarti masa untuk menunggu
kedatangan Tuhan Yesus. Masa adven berlangsung selama 4 minggu, yakni dari Minggu
Adven I sampai dengan Minggu Adven IV. Umumnya dihitung dari tanggal 28 bulan
Nopember jika tanggal itu bertepatan dengan hari minggu3

Kedatangan yang dimaksud sama halnya dengan kisah anak sulung dan anak bungsu ,
menceritakan bahwa anak bungsu yang meminta hak waris dan pergi menghabiskan harta itu
di suatu kota lalu mengalami kterpurukam hidup. Seorang Ayah yang selalu menanti
kepulangan anak bungsunya. Dalam menanti kedatangan itu maka ayah ari anak bungsu ini
mempersiapkan segala sesuatu dengan menyembelih domba, guna mempersiapkan
kedatangan anak bungsu dari kota itu.(Bnd, Lukas 15:11-32). Kedatangan yang dimaksud
ialah masa penantian terhadap kedatangan, sebelum menyambut sebuah kedatangan maka
harus ada masa-masa penantian. Kebanyakan orang dalam masa penantian ini
mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut suatu kedatangan.

Perayaan Adventus disiapkan dengan liturgi di dalam suatu gereja. Gereja-gereja aliran
Calvin semisalnya Gereja Masehi Injili Di Timor mempunyai suatu kajian liturgi untuk
mengisi masa penantian itu. Liturgi dan suasana dekorasi di dalam gereja telah menghidupi
masa penantian itu. Empat minggu sebelum, serta simbol-simbol di dalam gedung gereja
telah menghiasi masa penantian itu. Semuanya tidak menjadi persoalan, keebasan untuk
mengekspresikan itu di berikan ruang oleh calvin. Cristian De Jonge dalam karyanya berjudul
“Apa Itu Calvinisme” mengatakan bahwa setiap liturgi dari gereja yang mewarisi aliran
calvinis dikembalikan untuk di atur oleh masing-masing Gereja tepatnya yang tata Gereja-
nya bersifat presbiterial-sinodal. Jikalau demikian maka Calvin tidak memberikan penekanan
serius atau landasan yang kuat tentang perayaan adventus. Lalu mengapa GMIT merayakan
adventus ? apakah GMIT memiliki dokumen atau rumusan tersendiri, yang memeri
penekanan terhadap perayaan adventus. Perayaan Adventus memberikan makna tersendiri
bagi warga GMIT, spiritualitas yang dihidupi sepanjang masa adventus memberi sumbangsi
3
Bnd.Wanto menda, Memahami dan memaknai lagi adven, website Sinode GMIT, Diakses pada 11
Desember 2022,https://sinodegmit.or.id/memahami-dan-memaknai-lagi-masa-adven/.
untuk terus ada dalam persekutuan dengan Allah. Apakah GMIT pro atau kontra terhadap
perayaan adventus dan bagaimana spiritualitas yang dihidupi warga GMIT dari perayaan
adventus.

PEMBAHASAN

Sejarah Masa Adven

Membahas perjalanan sejarah masa Adventus maka harus diberikan penekanan


bersama bahwasannya masa Adventus tidak tercipta langsung di dalam tahun liturgi setelah
Yesus naik ke surga. Para rasul pun tidak mengenal dengan spesifik masa liturgi adventus,
namun demikian apa yang di imani oleh para rasul untuk di wartakan, sudah memperlihatkan
betapa dalamnya penghayatan mereka akan nilai-nilai yang terkandung di dalam Masa
Adventus: akan Yesus yang sungguh Allah sungguh Manusia4 dan di catat oleh pewartaan
rasul bahwa akan datang Kristus yang Mulia pada akhir zaman. `Sesuai dengan janji Tuhan,
kita menantikan langit dan bumi yang baru, yang dikuasai oleh kebenaran. Oleh karena itu,
saudara-saudara terkasih, seraya menantikan semuanya itu, hendaklah kamu hidup tak
bernoda dan tak bercela, sehingga menghadap Tuhan dengan tenteram` ( 2 Ptr 3: 13-14; bdk
Rom 8: 18-21).

Ebenhaizer I Nuban Timo mencatat dalam karyanya bahwa Adventus dalam bentuk
awalnya, dirayakan di Perancis oleh gereja Timur (Gereja Orthodox). Di saat itu Masa
Adven dirayakan sebagai masa persiapan menyambut Hari Raya Epifani, hari di mana para
calon dibaptis menjadi warga Gereja; jadi persiapan Adven amat mirip dengan Prapaskah
dengan penekanan pada doa dan puasa yang berlangsung selama tiga minggu dan kemudian
diperpanjang menjadi 40 hari. Masa Adven dimulai pada abad keempat dan kelima di Gaul
dan Spanyol sebagai suatu masa yang dimaksudkan untuk mempersiapkan hati orang percaya
menyambut Epifani.

Mulanya orang percaya di tempat ini melakukan puasa serta pengakuan dosa
selama 40 hari setelah hari santo Martinus dan menjelang Natal. Tahun 546
uskup Victor dari Capua menulis surat kepada segenap umat di wilayahnya
untuk merayakan empat minggu yang dia sebut adventu Domini. Meskipun
begitu lamanya masa puasa itu masih bervariasi. Di Milan dan Mozarabis
adventu Domini dirayakan 6 minggu, di Gaul (Prancis) 5 minggu,
sedangkan di Roma 4 minggu. Barulah pada abad ke-11 ditetapkan 4
minggu sebagai lamanya masa raya advent dalam gereja. Penetapan ini
terjadi ketika Gregorius VII (1073-1085) menjadi uskup Roma. 5

4
Boland “ Dogmatika masa kini
Sejarah adven menurut Nuban Timo adalah tahun baru gereja, Tahun Gerejawi
bermula dengan Minggu Advent. Advent sendiri artinya kedatangan. Kristus datang. Dalam
Minggu Advent Gereja dan orang kristen mempersiapkan diri menyambut kedatangan itu.
Gereja dan para pengikut Kristus sejak awal sekali ada dalam dunia sebagai kaum yang
hidup dalam penantian akan kedatangan Kristus. Semua yang Gereja buat selama hari-hari
hidupnya antara Pentakosta dan Parousia tidak lain sebagai bentuk persiapan diri
menyambut kedatangan Kristus. Gereja karena itu tidak menunggu dalam kemalasan, tapi
dalam aktivitas. Kita bekerja sambil menunggu, atau menunggu sambil bekerja6

Di dalam Website Christian Today yang di tulis pada november 2022 bahwa beberapa
“gereja Injili, Pentakosta, dan neo-Pentakosta yang bersejarah” di Amerika Latin ikut ambil
bagian tertentu dalam Adven, kata pendeta Dionisio Orjuela dari Kolombia. “Hanya gereja-
gereja seperti Lutheran, Anglikan, dan Episkopal (bersama dengan Katolik) saja yang rutin
menjalankan masa Adven.”7 Ada empat minggu lamanya gereja dan umat kristen merayakan
Advent. Di ujung perayaan Advent ada Natal, gereja direrayakan peristiwa kedatangan Allah
dalam rupa manusia.

GMIT Memahami Adaventus

Minggu advent ditetapkan bukan sekedar sebagai persiapan menyongsong Natal,


momen kelahiran-kedatangan juruselamat. Advent diadakan untuk mengarahkan perhatian
gereja pada kedatangan kembali Kristus. Jumlah resmi minggu advent adalah empat. Selama
minggu itu perhatian umat dan jemaat diarahkan dengan empat tema pemberitaan. Semuanya
menunjuk pada kedatangan Yesus Kristus. Nuban Timo mengelompokan penekanan khotbah
pada miggu advent. minggu advent pertama tekanan khotbah ada pada adventus in carnem
(kedatangan dalam daging). Minggu kedua adventus in menten (Kedatangan dalam
pemberitaan). Selanjutnya adventus in morte (kedatangan dalam kematian) menjadi pokok
pemberitaan minggu advent ketiga. Lalu pada advent keempat temanya adalah adventus in
majestate (kedatangan dalam kemuliaan).8 Pengelompokam bahan khotbah juga di rumuskan
oleh Sinode GMIT untuk di wartakan pada mimbar ibadah minggu sejaligus ibadah minngu
adven.

5
Ebenhaizer I Nuban Timo, Membuat Langit Tersenyum: khotbah sepanjang tahun, (Maumere:
Ledalero, 2009), 10.
6
Ebenhaizer I Nuban Timo, Membuat Langit Tersenyum: khotbah sepanjang tahun, 9.
7
Isabel ong, Christian today , 3 Miskonsepsi Populer Tentang Adven: Para pemimpin Kristen dari
Brasil, Kolombia, Prancis, dan Filipina meninjau anggapan yang keliru tentang masa tersebut.
8
Ebenhaizer I Nuban Timo, Membuat Langit Tersenyum: khotbah sepanjang tahun, 10-11.
Tata dasar GMIT bab IV bagian I pasal XII tentang amanat GMIT, pada poin ke-1
menyatakan bahwa “Amanat Kerasulan adalah tugas gereja untuk memberitakan dan
mewujudkan kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat, kepada
dunia ini”. Penjelasan poin ke-4 menekankan bahwa “Amanat kerasulan itu diwujudkan
dalam pemberitaan Firman Allah dan pelayanan sakramen serta pelaksanaan panca pelayanan
GMIT.” Yang di maksud dengan panca tugas gereja menurut GMIT yaitu Panca Pelayanan
GMIT meliputi persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia), pelayanan kasih (diakonia),
ibadah (liturgia), dan penatalayanan (oikonomia)9. Oleh panca tuas gereja maka GMIT
merumuskan liturgi perayaan Adven sebagai pemaknaan tentang masa adven menurut
perspektif GMIT.

Liturgi masa adven ini dirumuskan dengan nomor kepugusan :


1606/GMIT/I/F/Nov/2022, Yang dikeluarkan Pada 21 November 2022 Sinode GMIT
merumuskan bahan-bahan pelyanan untuk dipakai dalam minggu adven. Baik itu liturgi, cara
penyalaan lilin adven sampai pada bahan khotbah yang dirumuskan untuk sebarkan kepada
jemaat-jemaat. Dalam perumusan liturgi minggu adven memposisikan GMIT sebagai gereja
yang turut serta merayakan masa adven, dengan kajian-kajian untuk mempersiapkan
menyambut natal. Keikut sertaan GMIT tentu ada pemaknaan tersendiri melalui bahan liturgi
yang dihadirkan sebagai penghayatan dan persiapan jemaat sengan sungguh-sungguh . Empat
bahan liturgi yang dirumuskan oleh GMIT dengan masing-masing tema serta pemaknaan dari
keempat tema.

Pertama, Minggu, 27 November 2022 bacaan: Matius 24 : 37 – 47 “Tetap Berjaga-


Jaga Dan Siap Sedia” makna dari tema ini “Minggu Adven Pertama dirayakan dalam spirit
pengharapan. Minggu ini kita merangkul kaum disalibitas, yaitu melibatkan kaum disabilitas
dalam kebaktian. Setelah itu bisa dilanjutkan dengan kunjungan rumah dan berdoa/berbagi
kasih dan harapan bersama kaum disabilitas.”

Kedua, Minggu, 4 Desember 2022, Bacaan: Ratapan 3:21-33 “Kasih Setia Tuhan Tak
Berkesudahan”. Makna dari tema ini “Minggu Adven kedua dirayakan dalam spirit cinta
kasih. Di minggu ini kita merangkul anak-anak yatim piatu di jemaat masing-masing. Pada
minggu ini anak-anak yatim/piatu dilibatkan dalam ibadah. Setelah itu bisa dilanjutkan
dengan kunjungan rumah untuk berdoa/berbagi kasih bersama anak-anak yatim/piatu.”

9
Tata Dasar Gereja Masehi Injili D Timor, Bab Iv Pasal 13, Tentang Panca Pelayanan Gereja, Ketetapan
Sinode Gereja Masehi Injili Di Timor Nomor: 04/Tap/Sin-Gmit/Xxxiii/2015 Tentang Perubahan Pertama Atas
Ketetapan Sinode Gmit NO. 2/TAP/SSI-GMIT/II/2010 TATA DASAR GMIT
Ketiga, Minggu, 11 Desember 2022, Bacaan terambil Lukas 1:46-56 “Bergembira
Karena Allah. Makna dari tema ini “Minggu Adven ketiga dirayakan dalam spirit sukacita.
Di minggu ini kita merangkul para janda, duda (orang tua tunggal) dan para lansia. Pada
minggu ini orang tua tunggal dan para lansia dilibatkan dalam ibadah. Setelah itu bisa
dilanjutkan dengan kunjungan rumah untuk berdoa/berbagi kasih bersama para janda, duda
dan para lansia.”

Keempat, Minggu, 18 Desember 2022 Yesaya 7 : 10-17 “Allah Beserta Kita”. Makna
dari tema ini “Minggu adven keempat dirayakan dalam spirit perdamaian. Minggu ini kita
merangkul orang-orang yang sedang hidup dalam konflik/permusuhan. Tiap-tiap orang
diminta membuat komitmen untuk mengupayakan damai dengan orang-orang yang pernah
menyakiti/disakiti. Hadirkanlah damai di hati, damai di bumi, dengan memohon maaf kepada
yang disakiti atau memberi maaf kepada yang menyakiti. Allah telah menebus segala dosa
kita melalui karya Kristus. Berilah maaf dan pengampunan sebagai tanda syukur atas
penebusan kita oleh Allah.”

GMIT Memaknai Adventus

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai