Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Paskah: Rangkaian Peringatan,

Sejarah, dan Hal-hal yang Identik


https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-paskah/

Pengertian Paskah – Setiap tahun, umat Kristen Protestan dan Katolik merayakan Paskah.
Hari itu dimaknai sebagai hari pengampunan umat Kristen kepada Tuhan yang telah rela
meninggalkan duni demi menyelamatkan hidup umat-Nya. Umat Kristiani tidak hanya
merayakan Paskah, masih ada banyak peringatan-peringatan lainnya.
Mereka memperingati dan merayakan hari kelahiran Yesus dan juga hari kematian-Nya.
Hari-hari besar yang dirayakan umat Kristiani memberikan makna dan hikmah bagi setiap
pengikutnya. Natal merupakan hari perayaan kelahiran Yesus. Sedangkan, Paskah merupakan
hari peringatan kematian Yesus Kristus sang Juru Selamat.

Daftar Isi
 Pengertian Paskah
 Sejarah Paskah
o 1. Sejarah Paskah dalam Perjanjian Lama
o 2. Sejarah Paskah dalam Perjanjian Baru
 Ibadah yang Dilakukan di Peringatan Paskah
o 1. Minggu Palma
o 2. Jalan Salib
o 3. Kamis Putih
o 4. Jumat Agung
o 5. Hari Pentakosa
 Hal-hal yang Identik dengan Perayaan Paskah
o 1. Telur Paskah
o 2. Roti dan Anggur
o 3. Kelinci
 Hikmah Memperingati Paskah
o 1. Keluar dari Gelap Menuju Terang
o 2. Bangkit dari Kehidupan lama dan Mulai Kehidupan Baru
o 3. Batu Penghalang Sudah Disingkirkan

Pengertian Paskah
Paskah merupakan hari peringatan kematian Yesus Kristus sang Juru Selamat ke surga.
Paskah menjadi hari kemenangan Yesus Kristus dari kematian. Dia mengorbankan dirinya
untuk menebus kesalahan dan dosa umat manusia. Kebangikitan Yesus memberikan
pengharapan bagi umat-Nya yang telah ditebus dengan darah milik Tuhan Yesus.

Paskah merupakan tiga hari setelah Yesus Kristus meninggal di kayu salib. Artinya, hari
kebangkitan Yesus adalah kehidupan yang kekal. Kehidupan abadi tersebut diberikan kepada
umat manusia. Perayaan Paskah digelar setiap bulan April. Perayaan Paskah dilakukan sejak
hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama atau sesudah titik bulan semi.
Penebusan dan pembayaran dosa yang dilakukan Tuhan Yesus tidak bisa dinilai dan
digantikan dengan hal apapun. Adapun kebangkitan Yesus memberikan pengharapan bagi
kehidupan umat Kristiani sebagai berikut.

 Kita menjadi orang-orang yang beruntung dalan Kristus dan kehidupan karena terpilih menjadi
anak-anak Tuhan dan menyiarkan ajaran-Nya.
 Kepercayaan terhadap Yesus tidak menjadi sia-sia dan akan menjadikan kita lebih taat pada
ajaran-ajaran-Nya.
 Tidaklah binasa kita yang mengikuti jejak Yesus dan akan hidup abadi bersama-Nya.
 Pemberitaan atau ayat-ayat dalam kitab Injil semuanya benar, tidak ada yang bohong.
 Kita sebagai umat Kristiani telah terbebas dari siksaan maut dan dosa yang telah dilakukan
karena Tuhan telah menebus dan membayar dosa-dosa umat-Nya.
Kebangkitan Yesus memberikan perubahan dalam hidup kita. Ia memberikan transformasi
posisi kehidupan. Status, kemurnian hati dan batin dalam diri secara perlahan bergerak ke
arah yang lebih baik ketika meyakini Yesus sebagai Juru Selamat. Salah satunya dengan
memperingati Paskah.

Sejarah Paskah
Paskah berasal dari kata di Alkitab Ibrani yang pertama kali sering disebut dalam Keluaran.
Dalam kalimat Inggris diterjemahkan dengan kata “Passover” yang artinya melewatkan.
Penggunaan kata “Paskah” diperkirakan diambil dari kata negara Yahudi, yakni “Keni” yang
pemaknaannya diperbaharui lagi oleh Israel. Adapun Maknanya diartikan sebagai
terbebasnya negara Yahudi dari perbudakan yang dilakukan oleh negara Mesir.

Sejarah peringatan Paskah memiliki dua versi, yakni dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru.

1. Sejarah Paskah dalam Perjanjian Lama


Dalam Perjanjian Lama, Paskah sering kali disebut dengan Passover atau Pesakh yang
berasal dari bahasa Ibrani. Namun, sekarang berganti nama menjadi “Pascha”. Dengan juga
mengadakan upacara korban domba paskah, ini merupakan suatu tugas dan perinta Tuhan
agar dikenang oleh Musa san bani-bani orang Israel (Keluaran 12: 14-17).

Berikut peristiwa yang diperingati pada Perjanjian Lama.

 Masa lalu, umat Kristiani merayakan Paskah hanya dalam berbentuk sebagai lambang saja.
 Yang tertulis dalam alkitab pada pasal Kolose 2:17 juga pada Ibrani 10:1. Hari raya pada masa
perjanjian lama adalah bayangan dari apa yang akan datang, dan wujud serta dalamnya hanya
ada pada Yesus sendiri.
 Di dalam Pernjanjian lama di dalam alkitab, paskah sering disebut dengan nama Passover atau
juga sering dibilang dengan kata lain yaitu Pesakh yang berasal dari kata Ibrani.
 Pascha dalam negara Yunani adalah perayaan pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir,
dimana pada saat itu diadakan upacara “roti tidak beragi” dan persembahan bagi anak-anak
sulung.
2. Sejarah Paskah dalam Perjanjian Baru
Paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebenarnya berjalan beriringan. Dalam
Perjanjian Baru, Paskah lebih ditujukan untuk menonjolkan cinta kasih, anugerah, dan Kuasa
yang diberikan Allah kepada kita, umat Kristiani. Untuk menghindari umat-Nya dari kutukan
dan maut, Yesus membebaskan orang yang percaya dari perbudakan dosa dan
memberikannya kepastian mengenai keabadian pada akhir zaman.

Kebangkitan di akhir zaman telah dibuktikan dengan adanya peristiwa kebangkitan Yesus
dengan mengalami banyak penderitaan. Adapun peristiwa yang dimaksud adalah penyaliban
diri Yesus pada kayu salib. Tentu hal ini menjadi pembuktian bahwa kebankitan Tuhan Yesus
abadi dalam hidup-Nya.

Berikut peristiwa yang diperingati pada Perjanjian Baru.

 Peristiwa penyaliban, kematian dan kebangkitan Kristus bukan saja mempunyai makna keluaran
yang sama dengan Paskah Yahudi.
 Upacara perjamuan makan “Roti tidak Beragi” yang diadakan pada hari Jumat malam kemudian
menjadi peringatan “Upacara Perjamuan Malam” yang dilakukan oleh Yesus dan rasulnya.
 Upacara perjamuan itu kemudian dijadikan peringatan “jumat agung” dalam kalender Kristen.
Sekalipun begitu, upacara makan roti perjamuan juga dirayakan setiap umat bertemu dalam
persekutuan.
 Upacara makan roti perjamuan itu menyiapkan penebusan Yesus, dimana Ia menjadi “Dombah
Paskah” disalibkan (Yohanes 20:1,19,26, Kisah Para Rasul 20:1, Korintus 16:20, Wahyu 1:10).
 Perayaan mingguan mengenang kebangkitan Yesus inilah yang membuktikan dengan jelas
bahwa peristiwa kebangkitan Yesus terjadi dalam sejarah, dalam ruang dan waktu, sebab dalam
perayaan “Sabat” yang begitu ketat diikuti oleh umat yahudi dalam praktik umat kristiani
(terutama Yahudi Kristen) telah bergeser menjadi “Hari Tuhan” yaitu kenangan akan hari
kebangkitan.

Ibadah yang Dilakukan di Peringatan


Paskah
Perayaan Paskah memiliki beberapa rangkaian ibadah. Berikut ibadah-ibadah yang dilakukan
ketika Hari Paskah.

1. Minggu Palma
Hari Minggu Palma atau dikenal juga dengan Hari Minggu Palma Mengenangkan Sengsara
Tuham merupakan hari peringatan dalam liturgi Gereja Kristen, terutama Gereja Katolik
Roma. Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu sebelum Paskah.

Perayaan ini merujuk pada peristiwa yang dicatat pada empat ayat di Injil, yakni Markus
11:1-11, Lukas 19: 28-44, Matius 11: 1-11, dan Yohanes 12: 12-19. Perayaan ini dikenang
sebagai peristiwa masuknya Yesus ke Kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh banyak orang.
Yesus masuk ke Kota Yerusalem merupakan hal yang istimewa karena Ia masuk ke kota suci
sebelum disiksa, mati, dan bangkit dari kematian.
Minggu Palma disimbolkan dengan daun palem yang berarti kemenangan. Daun palem
digunakan untuk menyatakan kemenangan Martir atas kematian. Martir kerap kali
digambarkan dengan daun palem di antara tempat atau tambahan instrument dari kesyahidan.

Kristus sendiri sering menunjukkan keterhubungan antara daun palem dengan simbol
kemenangan atas dosa dan kematian. Lebih jelas, Grameds dapat membaca Yohanes 12:12-
13 mengenai asosiasi antara daun palem dengan kejayaan-Nya memasuki Yerusalem.

Pada Minggu Palma tidak hanya mengenang kejayaan Yesus memasuki kota suci Yerusalem,
tetapi juga mengenang kesengsaraan Yesus. Oleh sebab itu, Minggu Palma juga disebut
sebagai Minggu Sengsara. Umumnya, ibadah dilakukan dengan prosesi daun palem
(melambai-lambaikan daun palem).

Kemudian, dilanjutkan dengan mendengarkan pembacaan kisa-kisah sengsara Yesus yang


diambil dari Injil. Kisah-kisah tersebut juga akan dibacakan ulang pada liturgi Jumat Agung
dengan pemaknaan yang berbeda.

2. Jalan Salib
Jalan Salib atau dikenal juga sebagai Via Dolorosa atau Jalan Penderitaan merupakan
penggambaran masa-masa terakhir (atau penderitaan) Yesus dan devosi yang memperingati
penderitaan tersebut. Tradisi sebagai devosi yang diadakan oleh gereja dimulai oleh Santo
Fransiskus Assisi.
Kemudian, tradisi tersebut menyebar ke seluruh Gereja Katolik Roma pada abad
pertengahan. Devosi dilakukan kapan pun, tetapi pada umumnya dilakukan di masa-masa
pra-Paskah terutama pada Hari Jumat Agung dan pada Jumat malam selama masa pra-
Paskah.

Adapun tradisi jalan salib terdiri dari 14 perhentian atau stasi jalan salib sebagai berikut.

 Yesus dijatuhi hukuman mati


 Yesus memanggul salib
 Yesus jatuh untuk pertama kalinya
 Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
 Yesus ditolong oleh simon dari Kirine
 Wajah Yesus diusap oleh Veronika
 Yesus jatuh untuk kedua kalinya
 Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
 Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
 Pakaian Yesus ditanggalkan
 Yesus disalibkan
 Yesus wafat di kayu salib
 Yesus diturunkan dari salib
 Yesus dimakamkan
Adoramus Te akan dibacakan atau dinyanyikan di antara masing-masing perhentian. Tidak
jarang kebangkitan Yesus dimasukkan sebagai stasi/perhentian ke-15 meskipun tidak
termasuk dalam bagian jalan salib.
3. Kamis Putih
Kamis Putih atau disebut juga dengan Kamis Suci merupakan hari Kamis sebelum Paskah
yang jatuh pada Hari Raya Pekan Suci umat Kristiani memiliki tradisi Perjamuan Malam
Terkahir yang dipimpin oleh Yesus. Kamis Putih menjadi hari pertama dalam rangkaian
perayaan Paskah. Kegiatannya dimulai pukul 6 sore dan berlangsung selama 7 hari.

Ritual Perjamuan Malam dilakukan setiap misa atau kebaktian yang diperingati sebagai
perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus. Pada misa mala mini, pastur akan mencuci kaki
umat sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki pada muridnya dalam perjamuan terakhir.
Pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.

4. Jumat Agung
Jumat Agung diperingati ketika hari Jumat sebelum Minggu Paskah. Jumat Agung dilakukan
untuk memperingati penyaliban Yesus Kristus dan wafat-Nya di Golgota. Hari kematian
tidak dicatat dengan gambling di Alkitab. Beberapa menjatuhkannya di hari Rabu dan
sebagian besar memperingatinya di hari Jumat.

Berdasarkan rincian kitab suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus mengatakan
bahwa peristiwa penyaliban Yesus tidak diketahui dengan pasti, tetapi sangat dimungkinkan
terjadinya pada hari Jumat.

Pada akhir-akhir ini, kematian Yesus diperkirakan terjadi pada 33 Masehi. Perkiraan tersebut
berdasarkan hasil analisis dua kelompok ilmuwan. Isaac Newton juga turut memperkirakan
waktu kematian Yesusu. Caranya dengan menghitung selisih antara kalender Yahudi dan
Kalender Julian serta besarnya bulan sabit. Hasilnya ditemukan bahwa perkiraan kematian
Yesus terjadi pada 34 Masehi.

5. Hari Pentakosa
Hari Pentakosa atau disebut juga dengan Minggu Putih merupakan hari raya umat Kristiani
yang ditujukan untuk memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di
Yerusalem. Peristiwa tersebut terjadi pada 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus.

Pencurahan Roh Kudus dilakukan sesuai dengan apa yang dijanjikan Yesus setelah kenaikan-
Nya ke surga. Menurut Alkitab, murid-murid Yesus berhasil mentobatkan tiga ribu jwa pada
hari tersebut. Peristiwa tersebutlah yang menjadi cikal bakal lahirnya gereja mula-mula.

Hal-hal yang Identik dengan


Perayaan Paskah
Berikut hal-hal yang identik dengan perayaan Paskah.
1. Telur Paskah
Telur-telur Paskah akan dihias, pada umumnya dihias dengan gambaran Tuhan Yesus, murid
Yesus, dan Bunda Maria. Adapun alasan yang mendasari telur menjadi hal yang identik
dengan perayaan Paskah sebagai berikut.

 Bagi umat Kristen, telur adalah merupakan simbol dari kebangkitan Tuhan Yesus. Telur
memang tidak hidup dan tidak bisa bergerak, tapi memiliki kehidupan yang nyata di dalamnya
yang berkembang akan menetas.
 Selama melakukan puasa sebelum hari Paskah dimulai, umat Kristen dilarang atau juga tidak
boleh memakan telur. Di negara Amerika sendiri , mereka biasanya memperingati dan
merayakan Hari Pancake sebelum memulai hari puasa pra-Paskah dimulai. Hari Pancake
bertujuan untuk menutup dan meninggalkan kebiasaan makan telur dalam keseharian hidup
mereka. Dan ketika Paskah tiba, telur kembali masuk dalam menu makanan.
 Tidak jarang telur Paskah dicelupkan dan di warnai banyak sekali ke berbagai warna. Tapi,
secara tradisional, dan warna yang sering yang digunakan adalah merah sebagai perlambang
darah Yesus yang mengalami tumpah darah karena dipaku di salib.
 Cangkang telur yang keras melambangkan penyegelan makam Yesus. Setelah retak, umat
Kristen melambangkannya sebagai kebangkitan Yesus dari mengalami siksaan pernderitaan dan
kematian.
 Paskah merupakan dari kekalahan kematian dan dosa melalui kebangkitan Yesus. Karena itu,
umat Kristen memperingati hari Paskah sebagai penanda dimulainya kehidupan baru mereka
dengan menata telur warna-warni sebagai dekorasi rumah.

2. Roti dan Anggur


Roti dan anggur akan dibagikan dalam kegiatan Paskah pada saat memasuki Jumat Agung.
Roti dan anggur akan diberikan kepada seluruh umat di Gereja. Pemberian roti dan anggur
dilakukan ketika pertengahan acara ibadah Jumat Agung. Roti yang diberikan berupa roti
tawar dan anggur yang diberikan berupa sirup.

3. Kelinci
Kelinci sering hadir dalam perayaan-perayaan Paskah. Hal ini disebabkan pertumbuhan
kelinci yang relatif cepat. Kelinci juga menjadi simbol kesuburan bagi paskah dan sering kali
disebut sebagai simbol musim semi.

Tidak hanya itu, kelinci juga digambarkan sebagai pembawa hadiah telur yang dianggap
membawa kedamaian bagi kebangkitan Kristus. Mereka pun membagikannya pada khalayak
umum dengan memberikan kabar suka cita.

Hikmah Memperingati Paskah


Perayaan Paskah mengatarkan umat atau pengikut Kristus pada kebaikan-kebaikan. Berikut
himkah atau manfaat memperingati Paskah.
1. Keluar dari Gelap Menuju Terang
Manusi kerap kali terpengaruh dengan dunia-dunia yang sifatnya gelap atau buruk serta tidak
memiliki pengharapan dalam hidupnya. Yesus dapat dengan sesuatu pengharapan yang baru.
Pengharapan itu diberikan kepada masing-masing orang yang percaya bahwa Yesus telah
bangkit.

Harapannya, orang-orang yang berada pada jalan yang buruk ketika ikut memperingati
Paskah akan mengikuti dan mempercayai Yesus sebagai Juru Selamat ke surga.

2. Bangkit dari Kehidupan lama dan Mulai Kehidupan Baru


Manusia juga sering mengalami banyak masalah pada kehidupannya dan tdak jarang
membuat dosa. Namun, setelah Tuhan bangkit dari kematian-Nya, Dia ingin mengajarkan
pada umat manusia untuk mengubah perbuatan yang buruk menjadi lebih baik.

Kehidupan lampau yang hitam, kelam, dan penuh dosa hendaknya dibuang. Kesadaran harus
dipupuk sehingga dapat bangkit untuk memulai kehidupan baru sesuai dengan ajaran Tuhan.

3. Batu Penghalang Sudah Disingkirkan


Batu penghalang yang dibuat oleh iblis telah disingkirkan oleh Yesus sehingga akan
memberikan keringanan langkah menuju surga. Kita bisa melangkah ke tempat Tuhan Allah
dan menjadi murid teladan untuk Tuhan. serta mentaati perintah ajaran Allah.

Anda mungkin juga menyukai