Anda di halaman 1dari 24

ARTIKEL PASKAH

Nama : stefany erika kurnia putri


Kelas : X DPIB B
No : 27
Tugas : agama katholik
Tugas dari : pak ratno

1|Page
PASKAH

Paskah (bahasa Latin: Páscha, bahasa Yunani: Πάσχα, Paskha; bahasa


Aram: ‫ַּפסחא‬ Pasḥa; dari bahasa Ibrani: ‫ֶּפ סַח‬ Pesaḥ[1]) adalah perayaan terpenting
dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik
dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat
Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan[a],
dan pada hari yang ketiga[b] bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan
hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena
memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang
tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga
dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.
Paskah juga merujuk pada masa di dalam kalender gereja yang disebut masa
Paskah, yaitu masa yang dirayakan dulu selama empat puluh hari sejak Minggu
Paskah (puncak dari Pekan Suci) hingga hari Kenaikan Yesus namun sekarang
masa tersebut diperpanjang hingga lima puluh hari, yaitu sampai dengan
hari Pentakosta (yang artinya "hari kelima puluh" – hari ke-50 setelah Paskah,
terjadi peristiwa turunnya Roh Kudus). Minggu pertama di dalam masa Paskah
dinamakan Oktaf Paskah oleh Gereja Katolik Roma. Hari Paskah juga
mengakhiri perayaan Pra-Paskah yang dimulai sejak empat puluh hari
sebelum Kamis Putih, yaitu masa-masa berdoa, penyesalan, dan persiapan
berkabung.
Paskah merupakan salah satu hari raya yang berubah-ubah tanggalnya (dalam
kekristenan disebut dengan perayaan yang berpindah[2]) karena disesuaikan
dengan hari tertentu (dalam hal ini hari Minggu), bukan tanggal tertentu di
dalam kalender sipil. Hari raya-hari raya Kristen lainnya tanggalnya disesuaikan
dengan hari Paskah tersebut dengan menggunakan sebuah formula kompleks.
Paskah biasanya dirayakan antara akhir bulan Maret hingga akhir
bulan April (kekristenan ritus Barat) atau awal bulan April hingga awal
bulan Mei (kekristenan ritus Timur) setiap tahunnya, tergantung kepada
siklus bulan. Setelah ratusan tahun gereja-gereja tidak mencapai suatu
kesepakatan, saat ini semua gereja telah menerima perhitungan Gereja
Aleksandria (sekarang disebut Gereja Koptik) yang menentukan bahwa hari
Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah Bulan Purnama Paskah, yaitu
bulan purnama pertama yang hari keempat belasnya ("bulan purnama" gerejawi)
jatuh pada atau setelah 21 Maret (titik Musim Semi Matahari/vernal
equinoxgerejawi)
Minggu Paskah bukan perayaan yang sama (namun masih berhubungan)
dengan Paskah Yahudi (bahasa Ibrani: ‫פסח‬ atau Pesakh[1])[3][c] dalam hal

2|Page
simbolisme dan juga penanggalannya. Bahasa Indonesia tidak memiliki istilah
yang berbeda untuk Paskah Pesakh (Yahudi) dan Paskah Paskha (Kristen)
sebagaimana beberapa bahasa Eropa yang mempunyai dua istilah yang berbeda,
oleh sebab itu kata Paskah dapat memiliki dua arti yang berbeda di dalam
bahasa Indonesia.
Banyak elemen budaya, termasuk kelinci Paskah, telur Paskah, dan
mengirim kartu Paskah telah menjadi bagian dari perayaan Paskah modern, dan
elemen-elemen tersebut biasa dirayakan oleh umat Kristen maupun non-Kristen.

"The Resurrection", Johann Heinrich Tischbein, 1778.


Paskah merupakan perayaan tertua di dalam gereja Kristen, penghubung antara
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Paus Leo Agung (440-461) menekankan
pentingnya Paskah dan menyebutnya festum festorum – perayaan dari semua
perayaan, dan berkata bahwa Natal hanya dirayakan untuk mempersiapkan
perayaan Paskah.
Menurut tradisi Sinoptik[4], Paskah menunjuk pada Perjamuan Kudus, yang
didasari dari Perjamuan Malam, perjamuan perpisahan antara Yesus dan murid-
murid Yesus[3][5]. Pada malam itu sebelum Yesus dihukum mati, Yesus
memberikan makna baru bagi Paskah Yahudi. Roti[d] dilambangkan sebagai
tubuh Yesus dan anggur dilambangkan sebagai darah Yesus, yaitu
perlambangan diri Yesus sebagai korban Paskah[6]. Rasul Yohanes dan
Pauluslah yang mengaitkan kematian Yesus sebagai penggenapan
Paskah Perjanjian Lama(Yesus wafat pada saat domba-domba Paskah Yahudi
dikorbankan di kenisah atau Bait Allah)[7]. Kematian dan kebangkitan Yesus
inilah yang kemudian diasosiasikan dengan istilah Paskah dalam kekristenan.
Karena Paskah dirayakan oleh gereja-gereja Kristen dengan
suatu sakramen Ekaristi/Perjamuan Kudus, maka sakramen tersebut dapat pula
disebut sebagai Perjamuan Paskah Kristen[1], atau Perjamuan Kudus Jumat
3|Page
Agung[3], yang berbeda dari Perjamuan Paskah Yahudi. Banyak gereja Kristen
saat ini merayakan perjamuan tersebut lebih dari setahun sekali agar jemaat
gereja selalu diingatkan akan peristiwa Paskah.[3]
Di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kata Paskah disebutkan
sebanyak 80 kali dalam 72 ayat[8]sementara di dalam terjemahan BIS disebutkan
sebanyak 86 kali dalam 77 ayat[9][10].
Paskah pada gereja mula-mula

Sebuah fresko (gambar dinding) yang menggambarkan kisah kebangkitan;


karya Fra Angelico, di Florence, Italia.
Gereja mula-mula memperingati peristiwa kebangkitan Yesus dengan
perjamuan sederhana dan berdoa[e]. Kemudian dalam perjalanan misinya, Paulus
terus mengingatkan jemaat gereja mula-mula akan pentingnya peristiwa
kebangkitan Yesus[f] dan perkataan Yesus pada waktu Perjamuan Malam
Terakhir[11]. Sumber yang paling awal yang menulis tentang Paskah
adalah Melito dari Sardis yang menulis homili berjudul Peri Pascha (Tentang
Paskah)[12]. Orang-orang Kristen pada zaman tersebut menapak tilas jalan salib
(Via Dolorosa) yang dilalui oleh Tuhan Yesus. Kematiannya diperingati sebagai
korban keselamatan dalam tradisi Yahudi (bahasa Ibrani: Zerah Syelamin)[13].
Orang Kristen Yahudi terus merayakan Paskah Yahudi, namun mereka tidak
lagi mengorbankan domba Paskah karena Kristus dianggap sebagai korban
Paskah yang sejati. Perayaan ini diawali dengan berpuasa hingga Jumat jam 3
sore (ada yang melanjutkan hingga pagi Paskah). Perbedaan timbul di seputar
tanggal Paskah. Orang Kristen Yahudi dan jemaat provinsi Asia merayakannya
pada hari yang bersamaan dengan Paskah Yahudi, yaitu sehari setelah tanggal
14 Nisan (bulan pertama) menurut kalender mereka – kematian Yesus pada 15
Nisan dan kebangkitan Yesus pada 17 Nisan – tanpa mempedulikan harinya[14];
namun orang Kristen non-Yahudi yang tinggal di Kekaisaran Romawidan juga
gereja di Roma dan Aleksandria merayakannya pada hari pertama, yaitu hari
Minggu – hari kebangkitan Yesus, tanpa mempedulikan tanggalnya[g]. Metode

4|Page
yang kedua inilah yang akhirnya lebih banyak digunakan di gereja[h][15], dan
penganut metode yang pertama perlahan-lahan mulai tergusur. Uskup Viktor
dari Roma pada akhir abad ke-2 menyatakan perayaan menurut tanggal 14
Nisan adalah bidat dan mengucilkan semua pengikutnya[16][17]. Beberapa metode
penghitungan yang lain di antaranya oleh beberapa uskup di Galia yang
menghitung Paskah berdasarkan tanggal tertentu sesuai kalender Romawi, yaitu
25 Maret memperingati kematian Yesus dan 27 Maret memperingati kematian
Yesus[18] karena sejak abad ke-3 tanggal 25 Maret dianggap sebagai tanggal
penyaliban[19]. Namun metode yang terakhir ini tidak digunakan lama. Banyak
kalender pada Abad Pertengahan yang mencatat tanggal perayaan ini (25 dan 27
Maret) untuk alasan historis, bukan liturgis[20]. Kaum Montanis di Asia
Minor merayakan Paskah pada hari Minggu pertama setelah 6 April[21].
Berbagai variasi perhitungan tanggal Paskah tersebut terus berlangsung hingga
abad ke-4.
Perselisihan seputar penghitungan hari Minggu Paskah yang tepat tersebut
akhirnya dibahas secara resmi pada Konsili Nicea I pada tahun 325 yang
memutuskan bahwa hari Paskah adalah hari Minggu, namun tidak mematok hari
Minggu tertentu. Kelompok yang merayakan Paskah dengan perhitungan
Yahudi dinamakan "Quartodeciman" (bahasa Latin untuk 14) (Nisan) dan
dikucilkan dari gereja[i]. Uskup Aleksandria kemudian ditugaskan untuk
mencari cara menghitung tanggal Paskah, karena kota itu dianggap sebagai
otoritas tertinggi untuk hal-hal yang berhubungan dengan astronomi, dan sang
uskup diharapkan dapat memutuskan hasilnya untuk diikuti keuskupan-
keuskupan yang lain. Namun hasil yang diperoleh tidak memuaskan, terutama
untuk gereja-gereja Latin. Banyak gereja masih memakai cara mereka sendiri-
sendiri, termasuk gereja di Roma. Akhirnya baru pada abad ke-7 gereja-gereja
berhasil mencapai kesepakatan mengenai perhitungan tanggal Minggu
Paskah[17]. (lebih lanjut lihat #Tanggal Paskah)

Paskah menurut kalender liturgi


Gereja Ritus Barat

 Adven
 Natal
 Epifani
 Masa Biasa
 Masa Pra-Paskah
 Rabu Abu
 Pekan Suci
 Jumat Dukacita

5|Page
 Minggu Palma
 Senin Suci
 Selasa Suci
 Rabu Suci
 Kamis Putih
 Jumat Agung
 Sabtu Suci
 Minggu Paskah
 Senin Paskah
 Kenaikan
 Pentakosta
Gereja Ritus Timur
 Eksaltasi Salib
 Puasa Natal
 Natal
 Teofani
 Puasa Besar
 Paskah
 Pentakosta
 Transfigurasi
 Tertidurnya Theotokos
 Perlindungan Bunda Allah
Pada kekristenan ritus Latin (Barat), Paskah menandai berakhirnya masa Pra-
Paskah, yaitu 40 hari (tidak termasuk hari Minggu) menjelang Minggu Paskah.
Sepekan sebelum Minggu Paskah disebut sebagai Pekan Suci. Hari Minggu
sebelum Minggu Paskah, yaitu hari pertama Pekan Suci, adalah hari Minggu
Palma yang memperingati masuknya Yesus ke kota Yerusalem menaiki
seekor keledai. Tiga hari terakhir sebelum Minggu Paskah disebut
sebagai Kamis Putih atau Kamis Suci, Jumat Agung, dan Sabtu Suci atau Sabtu
Sunyi, yang ketiganya sering disebut sebagai Trihari Suci atau Triduum Paskah;
Kamis Putih memperingati Perjamuan Malam terakhir Yesus, Jumat Agung
memperingati kematian Yesus, dan Sabtu Suci memperingati hari pada saat
Yesus di dalam kuburan.
Banyak gereja yang mulai merayakan Paskah semalam sebelumnya, yaitu
dengan kebaktian Malam Paskah. Pada beberapa negara, Minggu Paskah
dirayakan selama dua hari hingga Senin Paskah, dan hari-hari dalam sepekan
setelah Minggu Paskah, yang disebut dengan Pekan Paskah, masing-masing

6|Page
diberi akhiran Paskah, seperti "Selasa Paskah", "Rabu Paskah", hingga Oktaf
Paskah, yaitu hari Minggu setelah Minggu Paskah. 40 hari (yang kemudian
diperpanjang menjadi 50 hari atau 7 minggu) setelah Paskah biasa disebut
dengan masa Paskah yang diakhiri dengan hari Pentakosta (hari ke-50).
Pada kekristenan ritus Oriental (Timur), masa persiapan Paskah dikenal dengan
nama masa Puasa Besar dan dimulai sejak Senin Bersih selama 40 hari
(termasuk hari Minggu). Pekan terakhir dalam masa persiapan itu disebut
dengan Pekan Palma, yang berakhir dengan hari Sabtu Lazarus. Sehari setelah
itu adalah Minggu Palma, Pekan Suci, lalu Minggu Paskah. Pada Sabtu tengah
malam menjelang Minggu Paskah perayaan Paskah resmi dimulai, yang terdiri
atas Matins, Jam-jam Paskah, dan Liturgi Surgawi Paskah; dengan demikian
liturgi tersebut dijamin merupakan liturgi pertama Minggu Paskah, sesuai
gelarnya sebagai festum festorum – perayaan dari semua perayaan. Pekan
setelah Minggu Paskah disebut sebagai Pekan Terang, sedangkan masa setelah
Minggu Paskah hingga Minggu Para Kudus (hari Minggu setelah Pentakosta)
disebut sebagai Pentakostarion.
Paskah pada gereja modern
Di dalam gereja-gereja Kristen, terutama Ritus Latin, perayaan dimulai pada
hari Jumat Agung. Gereja-gereja biasanya menyelenggarakan kebaktian pada
hari tersebut, umat Katolik Roma biasanya juga berpuasa pada hari
ini. Misanya diliputi dengan perasaan duka karena memperingati sengsara
penderitaan dan kematian Yesus di kayu salib. Gereja-gereja Protestan biasanya
melanjutkan kebaktian dengan sakramen Perjamuan Paskah untuk
memperingati Perjamuan Malam Terakhir Yesus; lagu-lagu sendu seperti
"Jangan Lupa Getsemani"[22] juga dinyanyikan.
Sang pastor atau pendetakadang-kadang memberikan kotbah singkat. Gereja
Katolik Roma tidak merayakan Sakramen Ekaristi pada hari ini, dalam situasi
normal juga tidak dilayankan Sakramen Pengakuan Dosa dan Pengurapan
Orang Sakit. (lebih lengkapnya lihat Jumat Agung)
Pada hari Sabtunya gereja-gereja Katolik dan beberapa gereja
Anglikan dan Lutheran juga menyelenggarakan kebaktian malam Paskah.
Dalam kebaktian itu sebuah lilin Paskah dinyalakan untuk melambangkan
Kristus yang bangkit; Exultet atau proklamasi Paskah dinyanyikan; ayat-ayat
Alkitab dari Perjanjian Lama yang menceritakan keluarnya bangsa Israel dari
Mesir dan nubuatan tentang Mesias dibacakan. Bagian kebaktian ini mencapai
puncaknya dengan menyanyikan Gloria dan Alleluia, dan Injil tentang kisah
kebangkitan dibacakan. Sama seperti kebaktian Jumat Agung, sang pastor atau
pendeta kadang-kadang juga menyampaikan kotbah sesudah pembacaan
Alkitab. Bagi gereja Katolik Roma, malam ini biasanya juga digunakan untuk
sakramen baptisan kudus, malam penerimaan anggota jemaat gereja yang baru.
Untuk anggota jemaat yang lain, mereka juga menerima percikan air

7|Page
sucisebagai lambang perbaruan iman kepercayaan mereka. Kebaktian pada
gereja-gereja Katolik Roma kemudian dilanjutkan dengan
sakramen Konfirmasi. Kebaktian kemudian diakhiri dengan sakramen Ekaristi.
Kebaktian malam Paskah ini memiliki bermacam-macam variasi. Beberapa
gereja mengadakannya pada

"Auferstehung", Hermann Stenner, 1914


Umat Protestan biasanya menggabungkan kebaktian malam Paskah dengan
kebaktian Minggu pagi, yaitu mengikuti kisah di Injil yang menceritakan para
wanita yang datang ke kubur Yesus pada pagi-pagi benar pada hari pertama
minggu itu[23]. Ada gereja yang menyelenggarakannya pada sekitar subuh
(kebaktian subuh), dan biasanya dilangsungkan di luar ruangan seperti halaman
gereja atau taman di dekat gereja, namun banyak pula yang merayakannya
setelah matahari terbit. Kebaktian Minggu untuk memperingati kebangkitan
Yesus ini (baik bersama-sama atau berbeda dari kebaktian subuh tersebut)
dirayakan dengan sikap penuh sukacita, termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan
juga lagu yang bernuansa kemenangan[24]. Gereja-gereja yang cukup besar ada
yang menggunakan instrumen-instrumen tiup (trompet, dll) untuk melengkapi
instrumen-instrumen yang biasa digunakan. Kebanyakan gereja juga
mendekorasi ruang ibadah dengan hiasan-hiasan dan bunga-bungaan
(contohnya Bakung Paskah)

Etimologi

8|Page
Sebuah ikon Rusia yang menggambarkan kebangkitan Yesus
Istilah Paskah dalam bahasa-bahasa Latin biasanya diturunkan dari salah satu
dari dua sumber: Paskha atau Pesakh dan Estre/Eostre atau Easter[25]. Dalam
bahasa-bahasa Slavia, biasanya istilah yang digunakan memiliki arti "Hari
Agung".
Bahasa-bahasa Semitik, Roman, Keltik, Jermanik, dan Indonesia
Istilah Yunani untuk Paskah, paskha/pascha, tidak ada hubungannya
dengan kata kerja paschein, "menderita", meskipun para penulis simbolis sering
menghubungkan keduanya; kata tersebut berasal dari bentuk bahasa
Aram untuk kata dalam bahasa Ibrani pesach. Orang Yunanimenyebut
Paskah pascha anastasimon; Jumat Agung pascha staurosimon. Kata setara
yang digunakan di dalam bahasa Latin adalah Pascha resurrectionis dan Pascha
crucifixionis. Di dalam buku liturgi Katolik Romawi perayaannya diberi
nama Dominica Resurrectionis; di buku liturgi Mozarabik In Lætatione Diei
Pasch Resurrectionis; di buku liturgi Ambrosius In Die Sancto
Paschæ.. Bahasa-bahasa Romans telah mengambil istilah Ibrani-Yunani
tersebut: Latin, Pascha; Italia, Pasqua; Spanyol, Pascua; Perancis, Pâques.
Beberapa negara-negara Keltik dan Teutonikjuga
menggunakannya: Skotlandia, Pask; Belanda, Paschen (kata dalam bahasa
Belanda yang betul sebenarnya adalah
Pasen); Denmark dan Norwegia, Påske; Swedia: Påsk (Huruf å merupakan
huruf 'a' berganda dan dieja /o/, ejaan alternatifnya
adalah Paaske atau Paask.); Islandia: Páskar; Faroe: Páskir; bahkan di
beberapa provinsi Jerman di Rhein Hulu menggunakan istilah Paisken,
bukan Ostern. Istilah tersebut, terutama di Spanyol dan Italia, mengalami
perluasan makna dan memiliki makna tambahan "keheningan" dan digunakan
untuk perayaan-perayaan lainnya, Pascua florida (Minggu Palma); Pascua de
Pentecostes (Pentakosta); Pascua de la Natividad (Natal); Pascua de

9|Page
Epifania(Epifani) di Spanyol; Pasko (Natal); Pasko ng Pagkabuhay (Paskah
Kebangkitan) di Filipina. Di beberapa wilayah di Perancis kebaktian Komuni
Pertama juga disebut dengan Pâques, tidak peduli kapan dilangsungkannya.[17]
Orang-orang Kristen berbahasa Arab atau bahasa Semitik lainnya kebanyakan
menggunakan istilah Pesaḥ. Istilah bahasa Arab untuk perayaan ini:  ‫عيد‬
‫الفصح‬ ʿĪd al-Fiṣḥ, [ʕiːd ælfisˤħ] memiliki akar kata F-Ṣ-Ḥ, yang
masih kognasi dengan Ibrani P-S-Ḥ. Bahasa Arab juga menggunakan istilah  ‫عيد‬
‫القيامة‬ ʿĪd al-Qiyāmah, [ʕiːd ælqiyæːmæh], yang berarti "perayaan kebangkitan",
walaupun istilah ini lebih jarang digunakan.
Bahasa Indonesia menggunakan istilah Paskah. Demikian juga bahasa
Melayu, bahasa Jawa, dan bahasa-bahasa Nusantara lainnya.
Bahasa-bahasa Anglo-Saxon
Dalam bahasa Inggris, istilah Easter (Paskah) menurut Bede berasal dari bahasa
Saxon, yaitu kata Ēastre atau Ēostre (Pengucapan Inggris lama: [ˈæːɑstre,
ˈeːostre]) yang masih berhubungan dengan Estre, seorang dewi bangsa
Teutonik, dewi cahaya fajar dan musim semi, yang perayaannya berdekatan
dengan perayaan Paskah, yang sudah tidak dikenal lagi pada zaman Bede,
bahkan di "Edda"[26]; bahasa Anglo-Saxon, termasuk Inggris: eâster, eâstron[27]
[28]
; Jerman Kuno: ôstra, ôstrara, ôstrarûn; Jerman: Ostern. April disebut easter-
monadh. Bentuk plural eâstron digunakan, karena perayaannya berlangsung
selama tujuh hari. Seperti bentuk plural dalam bahasa Perancis Pâques, istilah
tersebut diterjemahkan dari bahasa Latin Festa Paschalia, seluruh Oktaf
Paskah.
Bahasa-bahasa Slavia
Di dalam bahasa-bahasa Slavia istilah yang digunakan biasanya berarti "Hari
Agung" atau "Malam
Agung". Polandia dan Ceko, Wielkanoc dan Velikonoce yang berarti "Malam(-
malam) Agung"; Ukrainia, Великдень (Velykden); Bulgaria, Великден
(Velikden); Belarusia, Вялікдзень (Vyalikdzyen) yang berarti "Hari Agung".
Serbia, Bosnia, dan Kroasia menggunakan istilah Uskrs yang berarti
"Kebangkitan". (Tiga istilah yang digunakan dalam aksara Sirilik dan Latin:
Ускрс->Uskrs, Васкрс->Vaskrs, Вeликден->Velikden)
Rusia adalah perkecualian; ia menggunakan istilah Пасха (Paskha) yang
meminjam dari bentuk Yunani melalui bahasa Gereja Slavonia Lama[29].

10 | P a g e
Paskah dalam berbagai bahasa

Tanggal Paskah
Tanggal Minggu Paskah
1982–2022
Menurut penanggalan Gregorian

Tahun Barat Timur

1982 11 April 18 April

1983 3 April 8 Mei

1984 22 April

1985 7 April 14 April

1986 30 Maret 4 Mei

1987 19 April

1988 3 April 10 April

1989 26 Maret 30 April

1990 15 April

1991 31 Maret 7 April

1992 19 April 26 April

1993 11 April 18 April

1994 3 April 1 Mei

1995 16 April 23 April

1996 7 April 14 April

11 | P a g e
1997 30 Maret 27 April

1998 12 April 19 April

1999 4 April 11 April

2000 23 April 30 April

2001 15 April

2002 31 Maret 5 Mei

2003 20 April 27 April

2004 11 April

2005 27 Maret 1 Mei

2006 16 April 23 April

2007 8 April

2008 23 Maret 27 April

2009 12 April 19 April

2010 4 April

2011 24 April

2012 8 April 15 April

2013 31 Maret 5 Mei

2014 20 April

2015 5 April 12 April

2016 27 Maret 1 Mei

2017 16 April

12 | P a g e
2018 1 April 8 April

2019 21 April 28 April

2020 12 April 19 April

2021 4 April 2 Mei

2022 17 April 24 April

Paskah (dan perayaan lain yang berhubungan) yang merupakan hari terpenting
dalam kalender gerejawi disebut sebagai perayaan yang berpindah, yang berarti
perayaannya tidak terpaku pada tanggal tertentu di dalam kalender
Gregorian maupun Julian (yang sama-sama mengikuti perputaran matahari dan
keempat musim) melainkan dihitung menurut kalender
suryacandra seperti kalender Ibrani. Hal inilah yang mendasari ilmuwan-
ilmuwan mempelajari astronomi secara sistematis.[30]
Di dalam kalender Gregorian, Paskah selalu jatuh pada hari Minggu antara 22
Maret dan 25 April (inklusif).[30][31] Hari berikutnya, Senin Paskah,
merupakan hari libur di banyak negara dengan tradisi Kristen yang kuat. Untuk
negara-negara yang mengikuti kalender Julian untuk perayaan-perayaan
keagamaan, Paskah juga jatuh pada hari Minggu antara 22 Maret (KJ) dan 25
April (KJ), yang dalam kalender Gregorian adalah 4 April-8 Mei (inklusif).
Tanggal Paskah yang tepat pernah menjadi pokok perdebatan. Di dalam Konsili
Nicaea I pada 325 diputuskan bahwa seluruh umat Kristen akan merayakan
Paskah pada hari yang sama, yang akan dihitung secara berbeda dari
perhitungan umat Yahudi untuk menentukan tanggal Paskah Yahudi. Karena
tidak adanya catatan keputusan konsili yang selamat hingga zaman modern, ada
kemungkinan bahwa konsili tersebut tidak memutuskan cara tertentu untuk
menghitung tanggal Paskah. Epifanius dari Salamis menulis pada
pertengahan abad ke-4:
...kaisar...menghimpun dewan dengan 318 uskup...di kota Nicea...Dalam
konsili tersebut mereka juga menyetujui suatu kanon gerejawi, dan pada
saat yang bersamaan menitahkan berkenaan dengan Paskah (Yahudi)
bahwa diperlukan adanya satu permufakatan tentang perayaan hari Tuhan
yang suci dan teramat penting tersebut. Karena hal tersebut diperingati
secara berbeda-beda oleh orang-orang...[32]

13 | P a g e
Pada tahun berikutnya, cara perhitungan yang dikerjakan oleh gereja
Aleksandria menjadi standar perhitungan. Secara perlahan sistem tersebut
mulai tersebar ke gereja-gereja Kristen di Eropa. Gereja Roma meneruskan
penggunaan siklus kalender suryacandra yang berusia 84 tahun sejak akhir
abad ke-3 hingga 457. Gereja Roma terus menggunakan caranya sendiri
hingga abad ke-6 saat metode Aleksandria telah dikonversikan ke kalender
Julian oleh Dionysius Exiguus. Gereja mula-mula
di Britania dan Irlandia juga menggunakan metode Roma yang lama tersebut
hingga Sinode Whitby tahun 664 saat mereka mulai menggunakan metode
Aleksandria. Gereja-gereja di belahan barat Eropa menggunakan metode
Roma hingga akhir abad ke-8 pada masa pemerintahan Karel yang Agung,
lalu mereka menggunakan metode Aleksandria. Namun, sejak Gereja
Katolikmulai menggunakan kalender Gregorian menggantikan kalender
Julian sejak 1582 dan Gereja Ortodoks Timur tetap berpegang pada kalender
Julian, maka perayaan Paskah kembali dirayakan secara berbeda, dan
perbedaan itu tetap ada hingga saat ini.
Perhitungan
Metode penghitungan computus paschalis sejak dulu dianggap sangat
penting bahkan Durandus mengatakan bahwa seorang pastor tidak layak
disebut pastor jika tidak tahu (cara menghitung) computus paschalis.[33]
Perhitungan dasar yang berlaku sejak Zaman Pertengahan adalah Paskah
dirayakan pada hari Minggu setelah bulan purnama pertama setelah hari
pertama musim semi (vernal equinox). Kalimat tersebut sebenarnya tidak
tepat benar dengan sistem perhitungan gerejawi.
Dalam perhitungan gerejawi, gereja-gereja Kristen menggunakan 21 Maret
sebagai awal tanggal perhitungan Paskah, dari sana dicari kapan bulan
purnama berikutnya, dst. Bagi gereja-gereja Ortodoks yang masih
menggunakan kalender Julian, tanggal yang digunakan juga 21 Maret,
namun dalam kalender Julian, sebagai akibatnya terdapat perbedaan-
perbedaan seperti yang tampak pada bagan di kanan.
Perhitungan yang kompleks tersebut kira-kira dapat disederhanakan sebagai
berikut:
Paskah ditentukan berdasarkan siklus suryacandra. Satu bulan
dalam penanggalan candra (bulan) terdiri dari bulan-bulan sepanjang 30 hari
dan 29 hari, berselang-seling, dengan satu bulan tambahan yang
ditambahkan secara berkala agar pas dengan penanggalan surya (matahari).
Dalam setiap tahun surya (1 Januari hingga 31 Desember), bulan candra
dimulai dengan sebuah purnama gerejawi yang jatuh pada periode 29 hari di
antara 8 Maret hingga 5 April (inklusif) dan dinamakan "bulan candra
Paskah" tahun tersebut. Paskah adalah hari Minggu ke-3 dalam bulan candra
Paskah, atau dengan kata lain hari Minggu setelah hari ke-14 bulan candra
14 | P a g e
Paskah. Hari ke-14 itu sendiri dinamakan purnama Paskah, walaupun hari
ke-14 pada bulan candra dapat berbeda dengan purnama astronomis hingga
2 hari lamanya.[j] Karena purnama gerejawi jatuh pada tanggal 8 Maret
hingga 5 April (>8 Maret & <=5 April), purnama Paskah atau hari ke-14-nya
pasti jatuh pada tanggal 21 Maret hingga 18 April (>21 Maret & <=18
April).

Persentase distribusi tanggal Paskah (Siklus 5.700.000 tahun)


Dengan demikian Paskah menurut kalender Gregorian akan memiliki 35
kemungkinan hari – antara 22 Maret hingga 25 April (inklusif)[k]. Terakhir
kali Paskah jatuh pada tanggal 22 Maret adalah pada tahun 1818 dan
berikutnya adalah tahun 2285. Terakhir kali Paskah jatuh pada tanggal 25
April adalah pada 1943 dan berikutnya adalah tahun 2038. Siklus perputaran
tangan-tanggal Paskah berulang tepat setiap 5.700.000 tahun; 19 April
merupakan tanggal Paskah yang tersering, yang terjadi 220.400 kali, atau
3.9%, dibanding dengan median tanggal-tanggal lainnya sebanyak 189.525
kali atau 3.3%. Paskah menurut kalender Julian seringkali (sekitar 50%)
dirayakan 1 minggu setelah kalender Gregorian, karena tidak adanya
penyesuaian perhitungan tanggal seperti yang dilakukan di kalender
Gregorian. Namun tidak jarang pula selisih waktunya hingga 3-4 minggu.
Untuk menghindari perbedaan cara perhintungan Paskah, gereja Katolik
telah membuat tabel tanggal Paskah menurut aturan di atas. Seluruh gereja
yang merayakan Paskah merayakannya sesuai dengan tanggal di tabel.
Beberapa algoritme yang digunakan untuk menghitung Paskah antara lain
perhitungan Gregorian, algoritme Gauss, algoritme Gregorian anonim, dan
algoritme Julian Meeus.
Hubungan dengan penanggalan Paskah Yahudi
Paskah Yahudi juga menggunakan kalender suryacandra untuk menghitung
tanggal perayaan. Minggu Paskah biasanya jatuh sekitar seminggu setelah

15 | P a g e
hari pertama Paskah Yahudi (tanggal 15 Nisan pada penanggalan Yahudi).
Namun karena perbedaan sistem penghitungan tanggal suryacandra antara
kalender Yahudi dan Gregorian[l], dalam siklus 19 tahun Paskah Yahudi
jatuhnya satu bulan setelah hari Minggu Paskah, yaitu tahun ke-3, 11, dan 14
dalam siklus 19 tahun kalender Gregorian (atau tahun ke 19, 8, dan 11
berturut-turut pada siklus 19 tahun kalender
Karena dalam kalender Yahudi modern tanggal 15 Nisan tidak pernah jatuh
pada hari Senin, Rabu, atau Jumat, seder tanggal 15 Nisan tidak pernah jatuh
pada malam Kamis Putih. Seder kedua, yang diperingati oleh sebagian
komunitas Yahudi sebagai malam Paskah (Yahudi) kedua, dapat jatuh pada
Kamis malam.
Reformasi penanggalan Paskah

Tanggal Paskah 2001–2020 menurut penanggalan Gregorian

Paskah Paskah Paskah Purnama Paskah


Tahun
Astronomis Gregorian Julian Astronomis Yahudi

2001 April 15 April 15 April 15 April 8 April 8

2002 Maret 31 Maret 31 Mei 5 Maret 28 Maret 28

2003 April 20 April 20 April 27 April 16 April 17

2004 April 11 April 11 April 11 April 5 April 6

2005 Maret 27 Maret 27 Mei 1 Maret 25 April 24

2006 April 16 April 16 April 23 April 13 April 13

2007 April 8 April 8 April 8 April 2 April 3

2008 Maret 23 Maret 23 April 27 Maret 21 April 20

2009 April 12 April 12 April 19 April 9 April 9

2010 April 4 April 4 April 4 Maret 30 Maret 30

2011 April 24 April 24 April 24 April 18 April 19

16 | P a g e
2012 April 8 April 8 April 15 April 6 April 7

2013 Maret 31 Maret 31 Mei 5 Maret 27 Maret 26

2014 April 20 April 20 April 20 April 15 April 15

2015 April 5 April 5 April 12 April 4 April 4

2016 Maret 27 Maret 27 Mei 1 Maret 23 April 23

2017 April 16 April 16 April 16 April 11 April 11

2018 April 1 April 1 April 8 Maret 31 Maret 31

2019 Maret 24 April 21 April 28 Maret 21 April 20

2020 April 12 April 12 April 19 April 8 April 9

Notes: 1. Paskah Astronomis adalah hari Minggu pertama setelah Purnama


Astronomis.
2. Paskah Yahudi dimulai saat matahari tenggelam pada hari sebelum
tanggal tercantum.

Dalam sebuah kongres Pan-Ortodoks tahun 1923, uskup-uskup Gereja


Ortodoks Timur bertemu di Konstantinopel di bawah
kepemimpinan Patriark Meletios IV. Di dalam kongres tersebut para uskup
menyetujui Perubahan kalender Julian. Aslinya, kalender ini akan dapat
menentukan tanggal Paskah berdasarkan perhitungan astronomis yang
berlandaskan meridian Yerusalem.[34][35] Namun negara-negara yang
menggunakan revisi tersebut hanya menggunakan revisi-revisi hari-hari raya
yang memiliki tanggal tetap pada kalender Julian, revisi rumus perhitungan
tanggal Paskah tidak pernah diterapkan di keuskupan Ortodoks manapun.
Pada pertemuan puncak Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD)
di Aleppo, Suriah pada 1997, DGD mengusulkan reformasi penghitungan
Paskah yang akan mempersatukan kembali kedua sistem yang ada
(Barat/Gregorian dan Timur/Julian) dengan pengetahuan ilmu astronomis
modern yang menghitung equinox musim semi astronomis dan bulan
purnama di meridian Yerusalem, dan juga mengikuti Konsili Nicea I tentang
penanggalan Paskah pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama.
[36]
 DGD melampirkan tabel di samping. Perubahan yang diusulkan DGD ini
akan menyelesaikan masalah penanggalan dan menghilangkan perbedaan di

17 | P a g e
antara gereja-gereja (ritus) Timur dan Barat. Reformasi ini diusulkan mulai
digunakan sejak 2001, namun hingga kini hal tersebut belum digunakan oleh
anggota manapun.

Perayaan Paskah
Tradisi Paskah Kristen
Anak Domba
Di antara simbol-simbol Paskah Kristiani yang populer, anak domba adalah
yang paling penting dalam perayaan agung ini. Yesus Kristus sebagai "Anak
Domba Paskah", sebagaimana yang diungkapkan Paulus dalam 1
Korintus 5:7, dengan bendera kemenangan, dapat dilihat dalam lukisan-
lukisan yang dipasang di rumah-rumah keluarga Eropa.
Doa paling kuno untuk pemberkatan anak domba ditemukan dalam buku
ritual abad ketujuh biara Benediktin di Bobbio, Italia. Dua ratus tahun
kemudian Roma mempergunakannya dan sesudah itu, selama berabad-abad
kemudian, menu utama santap malam Paus pada Hari Raya Paskah adalah
anak domba panggang. Setelah abad kesepuluh, sebagai ganti anak domba
utuh, disajikan potongan-potongan daging yang lebih kecil.
Tradiri kuno anak domba Paskah juga mengilhami umat Kristiani untuk
menyajikan daging anak domba sebagai hidangan populer pada masa
Paskah. Hingga sekarang, daging anak domba disajikan sebagai menu utama
Minggu Paskah di berbagai daerah di Eropa timur. Tetapi, seringkali bentuk-
bentuk anak domba kecil terbuat dari mentega, roti atau pun gula-gula
menggantikan sajian daging anak domba, dan menjadi hidangan utama
jamuan Paskah.
Tuguran
Tuguran adalah tradisi penting dalam Gereja Katolik Roma, yang mencakup
puasa sampai 40 jam mulai Jumat pagi sebelum Paskah. Hari Sabtu tengah
malam mereka berbuka puasa, dengan menyanyikan kidung rohani,
membaca kitab suci dan melakukan ritual dengan roti dan anggur. Misa fajar
pada Minggu Paskah merupakan salah satu bentuk tuguran.
Acara musik Paskah
Di kota Winston-Salem, negara bagian North Carolina, AS terdapat sebuah
jemaat Gereja Persaudaraan Moravia yang memiliki tradisi Paskah tahunan.
Mulai hari Minggu pukul dua dini hari, para anggota gereja Moravia kota
tersebut datang ke sebuah kuburan bersejarah bernama God's Acre untuk
menyambut kebangkitan Yesus diiringi dengan koor alat-alat musik yang
berjumlah hingga 500 alat musik. Acara ini sudah dilangsungkan setiap
tahun selama lebih dari dua abad dan telah menarik ribuan turis setiap

18 | P a g e
tahunnya sehingga kota Winston-Salem diberi julukan "Kota Paskah"
(Easter City).
Salubong
Di Filipina yang mayoritasnya Katolik Roma, pada hari Minggu Paskah
paginya diselenggarakan dengan perayaan yang penuh sukacita, yang
dikenal dengan nama Salubong(Pertemuan). Pada festival tersebut patung
raksasa Maria dan Yesus, dan beberapa orang suci lainnya, diarak di jalanan
yang m. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan misa Paskah.
Misa sehari penuh
Di New Mexico, AS setiap tahun, sampai 50 ribu orang berbaris di jalan-
jalan di negara bagian tersebut untuk mencapai sebuah gereja kecil berumur
200 tahun pada fajar Hari Paskah. Ada yang berjalan sejauh 165 kilometer.
Gereja ini menyelenggarakan misa sehari penuh tanpa henti, memberikan
sakramen komuni suci untuk semua umat yang datang.
Gua Maria
Di Nusa Tenggara Timur, Indonesia setiap menjelang Paskah, puluhan ribu
peziarah mengunjungi Kapel Tuan Ma di Kota Larantuka, untuk
menghormati Mater Dolorosa atau patung Bunda Maria. Selain hari Paskah,
patung ini tidak diperkenankan dilihat untuk umum. Puluhan ribu umat
Katolik dari berbagai daerah rela mengantre berjam-jam untuk dapat masuk
dalam Kapel Tuan Ma. Di kapel itu, digelar upacara Muda Tuan atau
pembersihan patung Bunda Maria. Selesai upacara, pintu-pintu kapela
dibuka dan umat diperbolehkan masuk untuk memberikan penghormatan
kepada Mater Dolorosa. Di dalam kapela, para peziarah menyalakan lilin
sambil menyanyikan lagu-lagu untuk memuji Mater Dolorosa. Patung Mater
Dolorosa hanya dapat dilihat setahun sekali pada saat menjelang Paskah.

Sebuah prosesi kebangkitan di Sulmona, Italia


Prosesi kebangkitan
Di Polandia, prosesi kebangkitan (Rezurekcja) dimulai pada misa Paskah
pagi pada saat lonceng-lonceng gereja dibunyikan dengan suara nyaring
untuk memperingati kebangkitan Yesus. Tradisi yang lain adalah Święconka,
yakni pemberkatan keranjang Paskah oleh pastor pada Sabtu Suci.
19 | P a g e
Kota Sevile di Spanyol biasanya menyelenggarakan perayaan Paskah yang
sangat meriah. Selama Pekan Suci, prosesi demi prosesi berlangsung di kota
tersebut (total 58 prosesi selama Pekan Suci 2007) yang tidak jarang diikuti
oleh 3000 orang per prosesi. Pemain musik ikut dalam iring-iringan tersebut.
Prosesi yang paling terkenal adalah pada Jumat Agung malam.
Selain di Seville, kota-kota lainnya di Spanyol juga terkenal akan tradisi
festival Paskah mereka, seperti kota Málaga, León, Cartagena, Castille, dll.
Negara-negara lain yang memiliki tradisi Paskah yang kuat antara
lain Italia, Malta, negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Latin.
Telur Paskah
Karena telur tidak diperkenankan untuk dimakan selama masa Pra-Paskah,
maka pada hari Paskah telur kembali disantap bersama-sama, dan pada
mulanya diberi warna merah untuk melambangkan sukacita Paskah. Tradisi
ini tidak hanya ditemukan di gereja-gereja Latin, tapi juga Oriental.
Pemberian makna simbolis yang mengkaitkan telur dengan kelahiran baru
diperkirakan baru diciptakan lama setelah tradisi ini ada. Tradisi ini diduga
berasal dari/dipengaruhi oleh paganisme. Pada beberapa negara, orang tua-
orang tua baptis memberikan telur Paskah kepada anak-anak baptis mereka.
Telur yang bewarna biasanya digunakan sebagai mainan anak-anak.
Di Amerika Serikat terdapat permainan yang cukup populer, yang dikenal
dengan sebutan "egg-picking" (mengambil telur). Permainan yang lain
misalnya "egg-rolling" (menggelindingkan telur) yang dilakukan anak-anak
pada Senin Paskah di halaman Gedung Putih di Washington.[17]
Prosesi membangunkan orang
Di Puy, Perancis, ada tradisi Paskah yang tidak diketahui sejak kapan
mulainya, yaitu pada saat menyanyikan mazmur Matins seorang penyanyi
yang menjadi bagian dari koortersebut absen, maka beberapa penyanyi dan
seorang pendeta akan berjalan membawa salib prosesi dan air suci, lalu pergi
ke rumah penyanyi yang absen tadi, sambil menyanyikan lagu "Haec Dies",
lalu memerciknya dengan air suci jika ia masih berada di tempat tidur, lalu
menuntunnya ke gereja. Sebagai hukuman atas absennya, ia harus
membuatkan makan pagi untuk sang konduktor. Tradisi yang serupa juga
ditemui di Nantes dan Angers pada abad ke-15; sinode melarangnya
pada 1431 dan 1448[17].

20 | P a g e
Hidangan Paskah orang Slowakia
Pemberkatan makanan
Di Gereja-gereja Latin dan Oriental, ada tradisi untuk memberkati makanan
yang selama masa Pra-Paskah tidak boleh disantap sebelum memakannya
pada hari Paskah, terutama daging, telur, mentega, dan keju[37]. Mereka yang
makan makanan tersebut sebelum diberkati, menurut kepercayaan pada masa
lampau, akan dihukum oleh Tuhan[38].
Pemberkatan rumah
Pada malam Paskah rumah-rumah diberkati[39]. untuk memperingati tradisi
membubuhkan darah domba Paskah di tiang pintu rumah. Para pastor paroki
(di Eropa) mengunjungi rumah-rumah di wilayah parokinya; tempat
tinggal Paus juga diberkati pada hari ini oleh Paus sendiri[40].
Tradisi Paskah sekuler
Paskah saat ini telah menjadi salah satu hari raya yang penting secara
ekonomi, terlihat dari banyaknya penjualan kartu Paskah, telur Paskah yang
terbuat dari cokelat, serta pernak-pernik serta makanan-makanan bertemakan
Paskah lainnya. Berawal dari Eropa dan Amerika Serikat, tradisi-tradisi
Paskah yang sekuler mulai menyebar ke negara-negara lainnya di dunia,
termasuk yang populasi Kristennya sedikit. Hotel-hotel dan pusat-pusat
perbelanjaan banyak mengambil tema Paskah yang terlepas dari unsur
kekristenannya.
Di banyak negara-negara berbahasa Inggris seperti Amerika
Serikat, Australia, dan Selandia Baru tradisi Paskah yang berlangsung
biasanya di seputar telur Paskah. Menghias telur Paskah pada hari Sabtu dan
berburu telur-telur tersebut yang disembunyikan pada hari Minggunya.
Selama lebih dari 100 tahun, anak-anak datang ke halaman Gedung Putih
pada hari Senin Paskah, untuk ikut berburu telur Paskah.
Di berbagai daerah di Jerman kelinci-kelinci Paskah dalam bentuk kue-kue
dan gula-gula mulai populer di Jerman Selatan, dan sekarang kue dan gula-
gula tersebut amat disukai anak-anak di berbagai macam negara.

21 | P a g e
Ski
Di negara-negara Skandinavia seperti Norwegia, Finlandia, Swedia,
dan Denmark, banyak orang yang menjalankan tradisi lama ber-skipada hari
Paskah. Tradisi yang lain adalah mendandani anak-anak kecil dengan
kostum untuk meminta permen ke tetangga-tetangga mereka.

Api Paskah di Balve, Jerman


Api Paskah
Di bagian utara dan timur Belanda (Twente dan Achterhoek) dan di Jerman
Utara (Osterfeuer), api Paskah (Paasvuur) dinyalakan pada Minggu Paskah
malam.
Pada zaman dahulu, api Oster dinyalakan di atas gunung
(gunung Easter/Osterberg) dan dinyalakan dari api yang baru pada
kayu nodfyr; Ini merupakan tradisi pagan yang menyebar di benua Eropa
yang melambangkan dimulainya musim semi dan berakhirnya musim
dingin. Para uskup gereja mengeluarkan larangan terhadap penyalaan api

22 | P a g e
ini[41], namun tidak berhasil menghapuskan tradisi non-Kristen ini. Gereja
lalu mengadopsi upacara ini, dan memberi lambang yang baru, yaitu
memperingati "tiang api" yang menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir
dan kebangkitan Yesus; api Paskah yang baru ini dinyalakan pada hari Sabtu
Suci dari batu api, melambangkan batu penutup kubur yang digulingkan
ketika Yesus bangkit. Di beberapa tempat di Eropa sebuah lambang musim
dingin dilemparkan ke api, namun di Rhine, Tyrol, dan Bohemia, yang
dilemparkan ke api adalah lambang Yudas[42]
Olahraga dan perayaan
Jemaat Yunani dan Rusia, setelah melewati masa Pra-Paskah mereka yang
panjang, merayakan Paskah dengan olahraga-olahraga populer; di mana-
mana ada musik, tari-tarian, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Di Rusia orang-
orang boleh berkunjung ke menara lonceng gereja dan membunyikan sendiri
loncengnya khusus pada hari tersebut, sebuah kesempatan yang jarang
dilewatkan oleh penduduk setempat[17].
Bola tangan
Bola tangan merupakan salah satu kegiatan Paskah yang dilakukan
di Perancis dan Jerman[43]. Bola dapat melambangkan matahari. Para uskup,
imam, dan biarawan, setelah melewati masa Pra-Paskah yang ketat, biasa
bermain bola tangan sepanjang pekan Paskah[44]. Kegiatan ini disebut dengan
nama libertas Decembrica, karena sebelumnya pada bulan Desember para
tuan biasa bermain bola dengan pelayan-pelayan dan gembala-gembala
ternak mereka. Permainan bola tangan tersebut kemudian disambung dengan
tari-tarian yang bahkan diikuti oleh para uskup dan biarawan. Di Inggris,
permainan bola ini juga merupakan olahraga favorit Paskah, namun saat ini
tradisi-tradisi tersebut telah menghilang[45].

Pancuran Paskah di Jerman yang dihiasi dengan telur-telur Paskah


Festival Paskah
Kota Salzburg di Austria setiap tahunnya mengadakan Festival Paskah
Salzburg (Salzburger Osterfestspiele), yaitu festival opera dan musik
klasik selama pekan Paskah. Festival itu telah berlangsung sejak 1967 dan
diperkuat oleh Die Berliner Philharmoniker (Orkestra

23 | P a g e
Filharmonik Berlin), Gustav Mahler Jugendorchester (Orkestra
Muda Gustav Mahler), dll.
Kelinci Paskah
Kelinci Paskah merupakan simbol pagan dan selalu merupakan simbol
kesuburan[17][26]

Kontroversi seputar Paskah


Di Amerika Serikat terdapat beberapa kelompok yang mengusulkan
penggantian istilah Jumat Agung dan Paskah (Good Friday dan Easter)
menjadi Liburan Musim Semi (Spring Holiday). Istilah ini sudah digunakan
pada beberapa sekolah-sekolah negeri di AS. Hal ini dipandang oleh kaum
Kristiani sebagai usaha untuk sekularisasi perayaan keagamaan[46].

24 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai