Anda di halaman 1dari 5

3 SISTEM PEMBENTUK ORGANISASI

1. kompleksitas, berhubungan dengan pertimbangan tingkat


diferensiasi yang ada dalam organisasi
2. formalisasi, berhubungan dengan sejauh mana tingkat
organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur
untuk mengatur perilaku dari para pegawainya
3. sentralisasi, berhubungan dengan pertimbangan dimana letak
dari pusat pengambilan keputusan

ARTI MEMBELI SISTEM (FRANCHISE)/WARALABA


Waralaba (bahasa Inggris: franchising; bahasa Perancis: franchise
yang aslinya berarti hak atau kebebasan)[1] adalah hak-hak untuk
menjual suatu produk atau jasa maupun layanan.[2] Sedangkan
menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan
yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau
menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan
dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut
dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.[3]

6 KEUNTUNGAN MEMBELI SISTEM


- Manajemen bisnis telah terbangun

Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah bendera


bisnis lain yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide, penamaan dan
manajemen suatu bisnis telah di uji coba sebelumnya dan siap untuk di
implementasikan pada lokasi yang baru.
– Sudah dikenal masyarakat

Pemasaran bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis sebelumnya


lebih terdahulu di kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya dan tenaga yang
diperlukan untuk membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan membangun bisnis baru.

– Manajemen finansial yang lebih mudah

Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah
kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan menggunakan bisnis
waralaba, sistem manajeman finansial telah di tetapkan oleh pemilik waralaba
utama, sehingga kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan manajemen finansial
seperti membangun bisnis baru.

– Kerjasama bisnis telah terbangun

Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang


telah terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya kerjasama
dengan pemasok bahan baku, pihak periklanan dan juga pemasaran.

– Dukungan dan keamanan yang lebih kuat

Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen


finansial, pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal – hal seperti ini biasanya
sudah termasuk dalam paket pembelian waralaba.

– Bisa mendapat untung lebih besar?

Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah


mendapatkan keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak
orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi. Biaya yang
dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik waralaba tentunya
dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba akan mendapatkan
banyak kemudahan di saat-saat awal usaha, tapi untuk jangka panjang, para
pemilik waralaba kadang menemukan bahwa memulai bisnis sendiri mungkin
akan jauh lebih menguntungkan
3 CARA/JENIS MEMBENTUK STRUKTUR
KEPENGURUSAN
1. Ketua
2. Wakil
3. Seksi seksi

3 TUJUAN BERGAUL DENGAN ORANG SUKSES


1. Agar ketularan sukses, berteman dengan orang yang berkualitas
2. Memiliki peluang untuk bekerja karena berteman dengan orang yang
sukes
3. Diajarkan bagaimana cara agar menjadi orang yang berhasil

5 CARA MENCARI ORANG/KARYAWAN YANG TEPAT


#1 Merumuskan Apa itu “Karyawan Berkualitas”

Ini adalah hal penting pertama kali yang perlu kita lakukan sebelum merekrut
karyawan. Saat kita ingin merekrut karyawan ‘berkualitas’, tentu kita harus
memiliki kriteria yang jelas dulu tentang ‘kualitas’ itu sendiri. Definisi kualitas
ini bisa disesuaikan dengan posisi yang sedang kita buka untuk perekrutan.

Sebagai contoh, saat saya dan istri ingin merekrut seorang pengasuh


di daycare, kami mendaftar dulu penugasan apa saja yang akan dia kerjakan.
Dari sini, kemudian kita membuat prioritas kriteria. Kriteria pertama yang
diperlukan adalah kejujuran, dilanjutkan dengan kompetensi posisi, lalu
pengetahuan. Sehingga, 3 kriteria ini menjadi landasan kami untuk mengukur
kualitas karyawan untuk menempati posisi di daycare tersebut.

#2 Melihat Lebih dalam dari Sekedar Resume

Apabila kita membuka peluang rekrutmen, sudah hampir pasti kita meminta


pelamar untuk mengirimkan CV atau resume mereka. Apa yang biasa saya
lakukan umumnya adalah melihat ‘CV’ lebih dalam dengan juga ‘kepo’ di
berbagai aktivitasnya baik online maupun offline.

Menggali aktivitas online bisa dilakukan dengan cara melihat social media yang


mereka miliki. Kita jadi tahu bagaimana mereka berinteraksi, bahkan kita juga
tahu apa – apa saja yang mereka posting di social media. Saya pernah terlibat
dalam sebuah perekrutan program beasiswa, dan ada peserta berprestasi yang
ditolak hanya karena dia posting foto yang menurut kami sebagai perekrut itu
tidak layak. Bayangkan, tidak jadi mendapat beasiswa hanya karena SEBUAH
FOTO! Maka, hati – hatilah terhadap apa yang Anda posting di social media.

Menggali aktivitas offline bisa kita cari tahu dengan menghubungi tempat


bekerja calon karyawan kita. Kita juga bisa mengetahuinya dengan
mewawancara rekan kerja atau orang – orang terdekat calon karyawan. Hal ini
kita lakukan untuk memastikan agar kita bisa mengenal lebih jauh orang yang
ingin kita rekrut dibandingkan hanya sekedar membaca resume saja.

#3 Memetakan Potensi Karyawan

Setelah mendapatkan kriteria yang cocok, apabila posisi yang kita tawarkan


memerlukan keahlian khusus maka kita perlu juga memetakan potensi
karyawan kita. Hal ini saya lakukan sewaktu ingin merekrut trainer untuk tim
pelatihan CerdasMulia Institute. Sebagai seorang trainer, tentu lebih
diutamakan orang yang memiliki potensi komunikasi lebih baik, terbuka, serta
peduli kepada orang lain. Begitu pula jika saya mencari seorang
researcher, saya akan memetakan potensi dan memilih orang yang memang
senang berpikir, belajar, dan mengonsep. Tools yang biasa saya gunakan untuk
memetakan potensi ini adalah tes MBTI. Bagi Anda yang ingin mencobanya
gratis secara online, silalkan kunjungi situs ini.

#4 Meminta Rekomendasi dari Orang Dekat/Terpercaya

Apabila kita ingin segera langsung mendapatkan rekomendasi orang


yang berkualitas, kita dapat meminta rekomendasi dari orang terdekat atau
orang yang kita percaya. Biasanya, orang yang direkomendasikan ini sudah
cukup ‘jadi’ dan tinggal diwawancara akhir saja untuk diterima. Hal yang perlu
diperhatikan adalah pastikan bahwa orang dekat yang kita minta bantuan
untuk mencari karyawan itu memang benar – benar bisa ‘memilih dan
membaca orang sehingga karyawan yang dierekrut adalah orang yang tepat.
Cara ini sangat berguna di saat kita tidak memiliki banyak waktu untuk
merekrut karyawan baru.
#5 Memperluas Area Pencarian

Apabila Anda ingin melakukan rekrutmen terbuka, maka Anda bisa mencoba
cara yang dilakukan istri saya. Istri saya ini pernah mencoba merkerut
karyawan daycare dengan memperluas bidang pencarian. Dia tidak hanya
memasukkan lowongan ke direktori pencarian kerja, tetapi juga ke tokobagus
(sekarang : OLX), kaskus, dan social media yang dia miliki. Hasilnya, calon
karyawan yang daftar menjadi sangat banyak. Hal ini menjadikan kita lebih
banyak pilihan kandidat. Cara ini cocok digunakan apabila kita memiliki waktu
yang cukup untuk merekrut dan tidak terburu – buru.

Anda mungkin juga menyukai