Masa Biasa
Masa Adven
Masa Adven merupakan masa persiapan umat Katolik untuk menyambut kelahiran Yesus
Kristus. Masa ini dimulai pada hari Minggu keempat sebelum Natal dan berlangsung selama empat
minggu, menandai awal tahun liturgi Gereja Katolik. Secara etimologi, kata "Adven" berasal dari
bahasa Latin, "adventus", yang berarti "kedatangan". Maka, masa Adven dapat diartikan sebagai
masa penantian akan kedatangan Yesus Kristus. Makna historis: Masa Adven mengenang
kedatangan Yesus Kristus yang pertama kali ke dunia. Kedatangan Yesus Kristus ini merupakan
peristiwa yang mengubah sejarah dunia, karena membawa keselamatan bagi umat manusia.
Makna eskatologis: Masa Adven juga menantikan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.
Kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali ini akan mengakhiri zaman ini dan memulai zaman baru,
yaitu Kerajaan Allah. Berdasarkan dua makna tersebut, masa Adven menjadi masa yang sangat penting bagi umat
Katolik. Masa ini menjadi kesempatan bagi umat Katolik untuk mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan
Yesus Kristus, baik secara historis maupun eskatologis.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan umat Katolik untuk mempersiapkan diri menyambut
kedatangan Yesus Kristus. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
Merefleksikan diri: Masa Adven merupakan masa yang tepat untuk merenungkan kembali
kehidupan kita. Kita dapat bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah siap untuk menyambut
kedatangan Yesus Kristus.Apakah kita sudah hidup sesuai dengan ajaran Yesus Kristus.
Meningkatkan iman dan pengharapan: Masa Adven juga merupakan masa untuk
meningkatkan iman dan pengharapan kita kepada Yesus Kristus. Kita dapat melakukannya dengan
berdoa, membaca Alkitab, dan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan.
Melakukan perbuatan baik: Masa Adven juga merupakan masa untuk melakukan perbuatan
baik. Kita dapat melakukannya dengan membantu orang lain, berbagi kasih, dan menjaga lingkungan.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik, kita akan dapat menyambut kedatangan Yesus
Kristus dengan sukacita dan harapan. Masa Adven merupakan masa yang penuh makna bagi umat
Katolik. Masa ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan
Yesus Kristus, baik secara historis maupun eskatologis. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, kita
akan dapat menyambut kedatangan Yesus Kristus dengan sukacita dan harapan.
2.Alat-Alat Liturgi
Pada artikel yang lalu saya pernah berbagi tentang warna-warna Liturgi dalam Gereja
Katolik dan Mengenal Tahun Liturgi Gereja. Pada kesempatan ini saya kembali berbagi
tentang peralatan Misa. Setiap minggu kita ke gereja dan mengikuti misa, ada pemandangan
rutin yang selalu kita lihat, yaitu aktivitas Imam di altar yang dibantu oleh para misdinar.
Dalam melakukan aktivitasnya selama memimpin Ekaristi, begitu banyak peralatan dan
perlengkapan yang dilibatkan (perlatan dan perlengkapan misa).
. PURIFIKATORIUM
PURIFIKATORIUM itu Berasal dari bahasa Latin “purificatorium”, yaitu sehelai kain
lenan. Kain lenan berwarna putih berbentuk segi empat untuk membersihkan piala, sibori
dan patena. Sesudah dipergunakan, purifikatorium dilipat tiga memanjang lalu diletakkan di
atas piala.
PATENA
PATENA berasal dari bahasa Latin yang artinya “piring”. Patena, yang sekarang
berbentuk bundar, datar, dan dirancang untuk roti pemimpin Perayaan Ekaristi, aslinya
sungguh sebuah piring. Dengan munculnya roti-roti kecil yang dibuat khusus untuk umat
yang biasanya disimpan dalam sibori, fungsi dari patena sebagai piring menghilang.Maka
bentuknya menjadi lebih kecil (Sejak abad 11). Menurut PUMR 2000, "untuk konsekrasi hosti,
sebaiknya digunakan patena yang besar, di mana ditampung hosti, baik untuk imam dan
diakon, maupun untuk para pelayan dan umat. Patena, hendaknya dibuat serasi dengan
pialanya, dari bahan yang sama dengan piala, yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepuh
emas. Patena diletakkan di atas purifikatorium.
PALLA
PALLA berasal dari bahasa Latin palla corporalis yang berarti kain untuk Tubuh Tuhan, adalah
kain lenan putih yang keras dan kaku seperti papan, berbentuk bujursangkar, dipergunakan
untuk menutup piala.Palla melambangkan batu makam yang digulingkan para prajurit
Romawi untuk menutup pintu masuk ke makam Yesus. Palla diletakkan di atas Patena.
CORPORALE
Sehelai kain lenan putih berbentuk bujur sangkar dengan gambar salib kecil di tengahnya.
Seringkali pinggiran korporale dihiasi dengan renda.Dalam perayaan Ekaristi, imam
membentangkan corporale di atas altar sebagai alas untuk bejana-bejana suci roti dan
anggur. Setelah selesai dipergunakan,korporale dilipat menjadi tiga memanjang, lalu dilipat
menjadi tiga lagi dari samping dan ditempatkan di atas Palla.
3.Sikap liturgi dan pengertian kenapa pada saat bacaan kita duduk
Gerakan sikap duduk dilakukan selama perayaan Misa berlangsung. Misalnya ketika
Kitab Suci dibacakan selain bacaan injil. Ini dilakukan sebagai suatu ungkapan kesediaan
mendengar dan merenungkan sabda Tuhan.
4.Pakaian liturgi
5.warna liturgi
1. Warna Putih
Putih adalah warna cahaya, kemurnian, kemuliaan, dan kegembiraan.Putih
digunakan untuk semua perayaan yang terkait dengan Kristus, kecuali yang berkaitan
dengan penderitaan-Nya (terutama untuk Natal dan Paskah), untuk hari perayaan Santa
Maria, para malaikat dan orang-orang kudus yang tidak menjadi martir, dan terakhir, untuk
kelahiran Santo Yohanes Pembaptis. Putih juga merupakan warna yang digunakan untuk
memberikan sakramen baptisan dan pernikahan. Dalam kesimpulannya, putih adalah warna
penting dalam agama Kristen, yang melambangkan kemurnian, kemuliaan, kegembiraan,
dan terkait dengan banyak perayaan dan sakramen. Putih digunakan untuk merayakan
kehadiran Kristus dan para santo-santo, serta untuk melambangkan kelahiran Santo
Yohanes Pembaptis.
2. Warna Merah
Merah adalah simbol penting dalam agama Kristiani dan digunakan selama acara-
acara penting dalam tahun liturgi. Sebagai warna api dan darah, merah merupakan simbol
dari Kasih, Kebajikan, pengorbanan, dan martir.Merah digunakan selama Minggu Suci untuk
Minggu Palma dan Jumat Agung, hari Pentakosta, pada perayaan Darah Suci, untuk hari
perayaan para rasul dan santo martir, untuk hari perayaan yang terkait dengan relikui suci,
dan terakhir, selama perayaan Injil dan Peninggian Salib Suci. Warna merah juga dapat
digunakan untuk misa sakramen Konfirmasi, jika hari itu tidak bertepatan dengan hari
perayaan lain.
3. Warna Hijau
Warna hijau terkait dengan alam dan pembaruan kehidupan. Warna ini
melambangkan harapan dalam kebangkitan yang menjadi dasar iman Kristen. Warna hijau
umum digunakan dalam ibadah-ibadah harian. Warna ini digunakan dua kali dalam kalender
liturgi: antara Baptisan Kristus (hari Minggu pertama setelah Epifani, 6 Januari) dan Rabu
Abu (menandai dimulainya masa Prapaskah, 47 hari sebelum Paskah), kemudian antara
Pentakosta (hari Minggu ketujuh setelah Paskah) dan Advent (empat minggu sebelum
Natal).
4. Warna Ungu
Digunakan pada masa Adven dan Prapaskah. Tapi dapat juga digunakan dalam
ibadat harian dan misa arwah.Awalnya warna ungu dinilai sebagai variasi dari warna hitam.
Namun sejak Konsili Vatikan II, warna ini diakui sebagai warna liturgi tersendiriUngu
melambangkan pertobatan dan masa persiapan menyambut kedatangan Kristus.