Anda di halaman 1dari 13

1.Cari sebanyak mungkin pemahaman tentang gereja kalotik!

Contoh: Masa prapaskah

Masa Biasa

Masa Adven

Jawaban: - Pemahaman tentang masa prapaskah


Umat Katolik telah memasuki masa Prapaskah dimana umat Katolik mempersiapkan
diri untuk memasuki perayaan Paskah. Masa Prapaskah merupakan masa persiapan bagi
umat Katolik sebelum memasuki masa Paskah dengan berpuasa dan berpantang.Masa
Prapaskah telah dijalankan oleh Umat Katolik selama berabad-abad. Hal ini
menandaskan Masa Prapaskah memiliki sejarah dan maknanya tersendiri bagi umat Katolik.
Simaklah sejarah masa Prapaskah serta maknanya bagi umat Katolik. Pesan Paus
Fransiskus untuk Masa Prapaskah 2024, Pertobatan Prapaskah dan Perjalanan Sinodal

Sejarah Masa Prapaskah


Berdasarkan kilasan Historis yang dirangkum.Masa Prapaskah secara etimologis
berasal dari Bahasa Yunani dan Latin yakni masa Prapaskah lebih merujuk pada jangka
waktu; Sarakosti (masa 40 hari). Berdasarkan pemahaman secara etimologis, masa
Prapaskah merupakan masa puasa dan pantang yang wajib dilakukan selama 40 hari.
Alasan dilakukan selama 40 hari yakni mengikuti cara hidup Yesus Kristus yang berpuasa
40 hari di Padang Gurun.

Cara Melaksanakan Masa Prapaskah


Dalam masa prapaskah umat Katolik menjalaninya dengan cara berpuasa dan
berpantang serta tak henti-hentinya berdoa. Selain itu pula pantang dan puasa dalam
bentuk lahiriah juga dapat dijalankan. Puasa dalam bentuk lahiriah yang dimaksud adalah
umat Katolik diimbau untuk tidak mengkonsumsi makanan tertentu maupun juga puasa atas
sikap-sikap yang melanggar hukum Tuhan. Dalam hal makanan, Selama 40 hari, umat
Katolik berpuasa tidak makan apapun selama sehari maupun juga dua hari tergantung
masing-masing pribadi. Sedangkan dalam hal pantang, umat Katolik diimbau tidak makan
makanan seperti Daging, ikan, telur da makanan yang mengandung telur.Selain itu dalam
masa Prapaskah umat Katolik hendaknya berbagi barang dengan orang yang tak
berkekurangan seperti makanan, pakaian dan juga ditegaskan agar umat Katolik bersikap
hemat dalam menggunakan barang. Momen berpantang dan berpuasa merupakan bagian
dari latihan rohani yang mendekatkan diri pada Tuhan dan sesama.Pantang makan daging
atau makanan lain menurut ketentuan Konferensi para Uskup baiknya dilakukan setiap hari
Jumat selama masa prapaskah. Namun, ada pengecualian jika Jumat jatuh pada salah satu
hari yang terhitung hari raya, maka umat Katolik diizinkan untuk tidak berpantang.
Sementara itu, pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan Jumat
Agung, hari di mana umat Kristen memperingati sengsara dan wafat Tuhan Yesus Kristus.
Namun tak menutup kemungkinan bagi umat untuk melaksanakannya setiap hari.
- Pemahaman tentang masa biasa

Waktu Biasa mengacu pada seluruh bagian tahun liturgi Gereja


Katolik yang tidak termasuk dalam masa-masa
utama Adven , Natal , Prapaskah , dan Paskah . Waktu Biasa
dengan demikian mencakup dua periode berbeda dalam kalender Gereja,
yaitu waktu setelah masa Natal dan waktu setelah masa Paskah. Tahun
Gereja dimulai dengan masa Adven, dan segera disusul dengan masa
Natal. Waktu Biasa dimulai pada hari Senin setelah Hari Raya
Pembaptisan Tuhan , yang merupakan akhir dari Masa Natal. Masa Biasa
pertama ini berlangsung hingga Rabu Abu ketika masa liturgi
Prapaskah dimulai. Masa Prapaskah dan masa Paskah berada di luar
Waktu Biasa, yang dilanjutkan kembali pada hari Senin setelah Minggu
Pentakosta , akhir masa Paskah. Masa Biasa kedua ini berlangsung
sampai Minggu Adven Pertama ketika tahun liturgi dimulai kembali.
Karena istilah Ordinary Time dalam bahasa Inggris seringkali
berarti sesuatu yang tidak istimewa atau khas, banyak orang yang
menganggap bahwa Ordinary Time mengacu pada bagian-bagian kalender
Gereja Katolik yang tidak penting. Meskipun masa Biasa merupakan
sebagian besar tahun liturgi dalam Gereja Katolik, fakta bahwa Masa
Biasa mengacu pada periode-periode yang berada di luar masa-masa
liturgi utama memperkuat kesan ini. Namun Waktu Biasa jauh dari tidak
penting atau tidak menarik.
Waktu Biasa disebut "Biasa" bukan karena merupakan hal yang
umum, tetapi hanya karena minggu-minggu Waktu Biasa diberi
nomor. Kata Latin ordinalis , yang mengacu pada angka-angka dalam
suatu rangkaian, berasal dari kata Latin ordo , yang darinya kita
memperoleh urutan kata dalam bahasa Inggris . Oleh karena itu,
minggu-minggu Masa Biasa yang dihitung, pada kenyataannya, mewakili
kehidupan Gereja yang teratur – yaitu periode di mana kita menjalani
hidup kita, bukan dengan berpesta (seperti pada masa Natal dan Paskah)
atau dalam masa penebusan dosa yang lebih berat (seperti pada masa
Adven dan Masa Biasa). Prapaskah), tetapi dalam kewaspadaan dan
pengharapan akan Kedatangan Kristus yang Kedua. Bagi umat Katolik,
Masa Biasa adalah bagian tahun di mana Kristus, Anak Domba Allah,
berjalan di antara kita dan mengubah hidup kita.

- Pemahaman tentang masa adven

Masa Adven merupakan masa persiapan umat Katolik untuk menyambut kelahiran Yesus
Kristus. Masa ini dimulai pada hari Minggu keempat sebelum Natal dan berlangsung selama empat
minggu, menandai awal tahun liturgi Gereja Katolik. Secara etimologi, kata "Adven" berasal dari
bahasa Latin, "adventus", yang berarti "kedatangan". Maka, masa Adven dapat diartikan sebagai
masa penantian akan kedatangan Yesus Kristus. Makna historis: Masa Adven mengenang
kedatangan Yesus Kristus yang pertama kali ke dunia. Kedatangan Yesus Kristus ini merupakan
peristiwa yang mengubah sejarah dunia, karena membawa keselamatan bagi umat manusia.
Makna eskatologis: Masa Adven juga menantikan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.
Kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali ini akan mengakhiri zaman ini dan memulai zaman baru,
yaitu Kerajaan Allah. Berdasarkan dua makna tersebut, masa Adven menjadi masa yang sangat penting bagi umat
Katolik. Masa ini menjadi kesempatan bagi umat Katolik untuk mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan
Yesus Kristus, baik secara historis maupun eskatologis.

Makna mendalam masa Adven


Masa Adven memiliki makna yang mendalam bagi umat Katolik. Masa ini bukan hanya
sekadar waktu untuk mempersiapkan diri menyambut Natal, tetapi juga waktu untuk merenungkan
makna kedatangan Yesus Kristus dalam hidup kita
-Makna pertobatan
Masa Adven adalah masa yang tepat untuk umat Katolik untuk bertobat dan mempersiapkan
diri untuk menyambut Yesus Kristus. Selama masa ini, umat Katolik diajak untuk mengakui dosa-
dosa mereka dan memohon pengampunan kepada Tuhan.
-Makna pengharapan
Masa Adven adalah masa pengharapan akan kedatangan Yesus Kristus. Umat Katolik diajak
untuk berharap akan keselamatan yang dibawa oleh Yesus Kristus.
-Makna kerendahan hati
Masa Adven adalah masa untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan. Umat Katolik diajak
untuk menyadari bahwa mereka adalah orang-orang berdosa yang membutuhkan pertolongan Tuhan.
-Makna cinta kasih
Masa Adven adalah masa untuk memperdalam cinta kasih kepada Tuhan dan sesama. Umat
Katolik diajak untuk mengekspresikan cinta kasih mereka kepada Tuhan melalui doa, ibadah, dan
perbuatan baik kepada sesama.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan umat Katolik untuk mempersiapkan diri menyambut
kedatangan Yesus Kristus. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

Merefleksikan diri: Masa Adven merupakan masa yang tepat untuk merenungkan kembali
kehidupan kita. Kita dapat bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah siap untuk menyambut
kedatangan Yesus Kristus.Apakah kita sudah hidup sesuai dengan ajaran Yesus Kristus.
Meningkatkan iman dan pengharapan: Masa Adven juga merupakan masa untuk
meningkatkan iman dan pengharapan kita kepada Yesus Kristus. Kita dapat melakukannya dengan
berdoa, membaca Alkitab, dan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan.
Melakukan perbuatan baik: Masa Adven juga merupakan masa untuk melakukan perbuatan
baik. Kita dapat melakukannya dengan membantu orang lain, berbagi kasih, dan menjaga lingkungan.

Dengan mempersiapkan diri dengan baik, kita akan dapat menyambut kedatangan Yesus
Kristus dengan sukacita dan harapan. Masa Adven merupakan masa yang penuh makna bagi umat
Katolik. Masa ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan
Yesus Kristus, baik secara historis maupun eskatologis. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, kita
akan dapat menyambut kedatangan Yesus Kristus dengan sukacita dan harapan.

2.Alat-Alat Liturgi
Pada artikel yang lalu saya pernah berbagi tentang warna-warna Liturgi dalam Gereja
Katolik dan Mengenal Tahun Liturgi Gereja. Pada kesempatan ini saya kembali berbagi
tentang peralatan Misa. Setiap minggu kita ke gereja dan mengikuti misa, ada pemandangan
rutin yang selalu kita lihat, yaitu aktivitas Imam di altar yang dibantu oleh para misdinar.
Dalam melakukan aktivitasnya selama memimpin Ekaristi, begitu banyak peralatan dan
perlengkapan yang dilibatkan (perlatan dan perlengkapan misa).

Peralatan Misa sebagai berikut :

PIALA (calix = cawan)


Piala adalah cawan yang menjadi tempat anggur untuk dikonsekrasikan, dimana
sesudah konsekrasi menjadi tempat untuk Darah Mahasuci Kristus. Melihat fungsinya, maka
Piala harus dibuat dari logam mulia. Piala melambangkan cawan yang dipergunakan Tuhan
kita pada Perjamuan Malam Terakhir di mana Ia untuk pertama kalinya mempersembahkan
Darah-Nya.Piala melambangkan cawan Sengsara Kristus (“Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang
mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku,” Mrk 14:36); dan yang terakhir, piala
melambangkan Hati Yesus, dari mana mengalirlah Darah-Nya demi penebusan kita.

. PURIFIKATORIUM
PURIFIKATORIUM itu Berasal dari bahasa Latin “purificatorium”, yaitu sehelai kain
lenan. Kain lenan berwarna putih berbentuk segi empat untuk membersihkan piala, sibori
dan patena. Sesudah dipergunakan, purifikatorium dilipat tiga memanjang lalu diletakkan di
atas piala.
PATENA
PATENA berasal dari bahasa Latin yang artinya “piring”. Patena, yang sekarang
berbentuk bundar, datar, dan dirancang untuk roti pemimpin Perayaan Ekaristi, aslinya
sungguh sebuah piring. Dengan munculnya roti-roti kecil yang dibuat khusus untuk umat
yang biasanya disimpan dalam sibori, fungsi dari patena sebagai piring menghilang.Maka
bentuknya menjadi lebih kecil (Sejak abad 11). Menurut PUMR 2000, "untuk konsekrasi hosti,
sebaiknya digunakan patena yang besar, di mana ditampung hosti, baik untuk imam dan
diakon, maupun untuk para pelayan dan umat. Patena, hendaknya dibuat serasi dengan
pialanya, dari bahan yang sama dengan piala, yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepuh
emas. Patena diletakkan di atas purifikatorium.

PALLA
PALLA berasal dari bahasa Latin palla corporalis yang berarti kain untuk Tubuh Tuhan, adalah
kain lenan putih yang keras dan kaku seperti papan, berbentuk bujursangkar, dipergunakan
untuk menutup piala.Palla melambangkan batu makam yang digulingkan para prajurit
Romawi untuk menutup pintu masuk ke makam Yesus. Palla diletakkan di atas Patena.

CORPORALE
Sehelai kain lenan putih berbentuk bujur sangkar dengan gambar salib kecil di tengahnya.
Seringkali pinggiran korporale dihiasi dengan renda.Dalam perayaan Ekaristi, imam
membentangkan corporale di atas altar sebagai alas untuk bejana-bejana suci roti dan
anggur. Setelah selesai dipergunakan,korporale dilipat menjadi tiga memanjang, lalu dilipat
menjadi tiga lagi dari samping dan ditempatkan di atas Palla.

3.Sikap liturgi dan pengertian kenapa pada saat bacaan kita duduk
Gerakan sikap duduk dilakukan selama perayaan Misa berlangsung. Misalnya ketika
Kitab Suci dibacakan selain bacaan injil. Ini dilakukan sebagai suatu ungkapan kesediaan
mendengar dan merenungkan sabda Tuhan.
4.Pakaian liturgi

5.warna liturgi
1. Warna Putih
Putih adalah warna cahaya, kemurnian, kemuliaan, dan kegembiraan.Putih
digunakan untuk semua perayaan yang terkait dengan Kristus, kecuali yang berkaitan
dengan penderitaan-Nya (terutama untuk Natal dan Paskah), untuk hari perayaan Santa
Maria, para malaikat dan orang-orang kudus yang tidak menjadi martir, dan terakhir, untuk
kelahiran Santo Yohanes Pembaptis. Putih juga merupakan warna yang digunakan untuk
memberikan sakramen baptisan dan pernikahan. Dalam kesimpulannya, putih adalah warna
penting dalam agama Kristen, yang melambangkan kemurnian, kemuliaan, kegembiraan,
dan terkait dengan banyak perayaan dan sakramen. Putih digunakan untuk merayakan
kehadiran Kristus dan para santo-santo, serta untuk melambangkan kelahiran Santo
Yohanes Pembaptis.

2. Warna Merah
Merah adalah simbol penting dalam agama Kristiani dan digunakan selama acara-
acara penting dalam tahun liturgi. Sebagai warna api dan darah, merah merupakan simbol
dari Kasih, Kebajikan, pengorbanan, dan martir.Merah digunakan selama Minggu Suci untuk
Minggu Palma dan Jumat Agung, hari Pentakosta, pada perayaan Darah Suci, untuk hari
perayaan para rasul dan santo martir, untuk hari perayaan yang terkait dengan relikui suci,
dan terakhir, selama perayaan Injil dan Peninggian Salib Suci. Warna merah juga dapat
digunakan untuk misa sakramen Konfirmasi, jika hari itu tidak bertepatan dengan hari
perayaan lain.

3. Warna Hijau
Warna hijau terkait dengan alam dan pembaruan kehidupan. Warna ini
melambangkan harapan dalam kebangkitan yang menjadi dasar iman Kristen. Warna hijau
umum digunakan dalam ibadah-ibadah harian. Warna ini digunakan dua kali dalam kalender
liturgi: antara Baptisan Kristus (hari Minggu pertama setelah Epifani, 6 Januari) dan Rabu
Abu (menandai dimulainya masa Prapaskah, 47 hari sebelum Paskah), kemudian antara
Pentakosta (hari Minggu ketujuh setelah Paskah) dan Advent (empat minggu sebelum
Natal).

4. Warna Ungu
Digunakan pada masa Adven dan Prapaskah. Tapi dapat juga digunakan dalam
ibadat harian dan misa arwah.Awalnya warna ungu dinilai sebagai variasi dari warna hitam.
Namun sejak Konsili Vatikan II, warna ini diakui sebagai warna liturgi tersendiriUngu
melambangkan pertobatan dan masa persiapan menyambut kedatangan Kristus.

Anda mungkin juga menyukai