Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah : Ekaristi

Nama : Adrianus Ludung


NIM : 21292
Dosen : P. Paskalis Nores, CP, Lic. Lit

Tugas 1
1). Jelaskan pentingnya kuliah Ekaristi!
2). Tujuan program kuliah Ekaristi!
3). Sebutkan 2 buku sacramentari yang menjadi sumber Ritus Romawi
4). Sebutkan dan tuliskan secara lengkap sumber utama Liturgi Ritus Romawi yang
digunakan saat merayakan Ekaristi: sebelum Konsili Vatikan II dan pembaharuan
Liturgi setelah Konsili Vatikan II
5). Apa perbedaan yang mendasar dari buku Misa sebelum Konsili Vatikan II dan buku
Misa Paulus VI?
Jawaban:
1). Menurut saya Mata kuliah Ekaristi sangat penting alasan; karena Ekaristi merupakan
perayaan puncak dari seluruh Perayaan Sakramen dallam Gereja Katolik. Oleh karena
itu, Eakaristi Sangat fundamental dalam kehidupan Gereja. Selain itu, dalam konsili
Vatikan II mengajarkan bahwa Sakramen Ekaristi adalah sumber dan puncak hidup
orang Kristen (bdk. SC., II). Berdasarkan alasan di atas, saya melihat mata kuliah
Eakristi sangat penting bagi saya sebagai calon imam agar dapat merayakan dengan
baik, tepat, dan benar. Sehingga umat yang mengikuti Eakristi dapat dibawa masuk ke
dalam misteri Ekaristi yakni meisteri keselamatan. Karena melalui Ekaristi saya/kita
dapat menimba kekuatan dari meja Sabda dan meja Ekaristi untuk perjalanan hidup
kita. Firman Tuhan yang kita dengar memberikan inspirasi bagaimana mestinya kita
hidup dan menjadi saksi di tengah dunia. Ekaristi memberikan kekuatan kepada kita
untuk mewujudkan niat tersebut. Sebagai sumber oase yang menyegarkan bagi
perjalanan hidup kita.
2). Tujuan program Mata Kuliah Ekaristi secara praktis; membantu membantu para frater
atau calon imam dalam mempersiapkan diri dengan baik agar dapat melaksanakan
tugas penggembalaan dengan baik secara khusus merayakan Ekaristi yang dapat
membawa umat kepada misteri keselamatan. Secara formalnya untuk mendalami
lebih dalam mengenai sejarah dan latar belakang Ekaristi baik dari Kitab Suci,
Magisterium dan dokumen-dokumen Gereja lainnya. Singkat kata, kita dapat
merayakan Ekaristi dengan penuh hikmat karena kita dapat menyatukan hubungan
antara Alkitab/liturgi, dan bacaan misa sehingga kita dapat fokus pda liturgi Ekaristi
sehingga Eakristi bukan sekadar melaksanan tugas misa saja (tukang misa) tetapi
sungguh-sungguh merayakan Ekaristi.
3). Dua buku Sacramentari yang menjadi sumber Ritus Romawi ialah buku Missale
Romanum dan buku Novus Ordo
4). Sumber utama Liturgi Ritus Romawi yang digunakan saat merayakan Ekaristi
sebelum KV II dan pembaharuan Liturgi setelah KV II adalah sebagai berikut;
Pertama, Misa Tridentine. Liturgi Tridentine termasuk edisi 1570-1962 di Roman
Missal. Ritus Tridentin termasuk dalam kategori ritus Tradisional Roma.
Pembaharuan terjadi yaitu pasca Konsili Vatikan II. Kedua, Novus Ordo (misa Baru)
atau Misa Paus Paulus VI. Rumusan ini dipromulgasikan oleh Paus Paulus VI pasca
Konsili Vatikan II, tercatat tahun 1969. Tema pokok yang hendak dicapai di sini
membahas sikap aktif keterlibatan umat dalam perayaan Ekasristi.
5). Perbedaan dalam hal ‘ordinari’ (bagian yang tidak berubah) dan ‘proper’ (bagian
yang berubah). Sebelum Konili Vatikan II melibatkan lebih banyak permohonan
kepada Allah Trinitas dan juga lebih banyak menyebutkan acuan kepada Perawan
Maria yang terberkati, para malaikat dan para orang kudus. Secara keseluruhan juga
lebih banyak menggunakan doa-doa yang diambil dari kitab Mazmur. Penyembahan
dan penghormatan kepada Kristus di Altar dan penghormatan kepada salib, dilakukan
dengan kata dan sikap tubuh/gesture para pelayan ibadah yang secara ekspresif
menyatakannya.
Sedangkan dalam Misa Paulus VI lebih menekankan pada doa kepada
kesatuan Allah Trinitas tersebut, dengan permohonan ditujukan kepada Allah Bapa,
dengan perantaraan Kristus, oleh kuasa Roh Kudus. Teks Misa Paulus VI memang
lebih terfokus sebagai doa Yesus, sehingga secara umum tidak banyak menyebutkan
Bunda Maria, para malaikat dan para kudus.
Selanjutnya perbedaannya adalah pada ‘proper‘. Pada sebelum Konsili
Vatikan II hanya ada dua bacaan, satu dari surat Rasul di Perjanjian Baru dan satu lagi
dari Injil. Pada Misa Paulus VI umumnya pada hari Minggu ada tiga bacaan, ada
tambahan bacaan dari Perjanjian Lama. Kedua, pada sebulum Konsili Vatikan II yang
digunakan adalah satu siklus bacaan setahun, sedangkan Misa Paulus VI, ada tiga
jenis siklus bacaan (Tahun A, B, C) yang digilir dalam selang 3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai