Anda di halaman 1dari 12

"SYUKUR ATAS RAHMAT BELAS KASIH ALLAH"

PEMBUKA
Lagu Pembuka: "Ndherek Gusti"

Yen atimu krasa ora tentrem


awan bengi ora bisa merem
aja nganti kowe njur salah dalan
bingung pikiran lunga saparan-paran.
Raja br.ana ra marakke ayem
pangkat mulyo ra ndadekke tentrem
ngelingana donyane kebak godha
sapa lena uripe bakal cilaka.

Reft: Ndherek Gusti Yesus ati ayem


dalan padhang pikiran dadi tenang
Ndherek Gusti Yesus ati tentrem
sapa lena uripe bakal cilaka

Ndherek Gusti atimu sing suci


ndherek Gusti pasrah lan ngabekti
elingana Gusti nate ngandika
sing pracaya bakale mlebu swarga.

Tanda Salib dan Salam


P : Dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus
U : Amin
P : Rahmat Tuhan Kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus,
beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar

Bapak-ibu dan saudara-saudari yang terkasih,


Semenjak perayaan Rabu Abu, 6 Maret 2019 yang lalu, kita telah memasuki masa
Prapaskah. Masa prapaskah yang akan kita jalani selama 40 hari kedepan menjadi
kesempatan istimewa bagi kita umat Kristiani untuk menyiapkan diri menyongsong
Hari Raya Paskah. Agar kita semakin mengerti dan mampu menghayati masa
prapaskah tahun ini, dalam pertemuan yang pertama ini, kita akan mengolah
katekese tentang masa prapaskah. Oleh karena itu, marilah kita siapkah hati
memasuki pertemuan ini, mensyukuri limpah berkat Tuhan dalam hidup kita, dan
dengan rendah hati mengakui dan menyesali kerapuhan dan dosa-dosa kita.

Seruan Tobat

Ulangan Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.


P : Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan, dan aku mengeluh sepanjang
hari.
U : Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P : Aku mengakui dosaku di hadapan-Mu, Tuhan dan kesalahanku tidak
kusembunyikan.
U : Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P : Nasib orang berdosa sengsara belaka, tetapi orang yang percaya kepada Tuhan
dilimpahi kasih setia.
U : Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

Doa Pembuka
Allah Bapa yang penuh belas kasih, kami bersyukur boleh memasuki masa
prapaskah masa yang penuh rahmat ini. Kami mohon kepada-Mu bimbinglah kami
agar kami dapat memanfaatkan masa prapaskah tahun ini dengan kerelaan hati
yang lebih sungguh untuk mensyukuri rahmat baptisan yang telah kami terima,
mengusahakan pertobatan sejati dan amal kasih yang konkret agar pantas
menyambut sukacita karya keselamatanMu dalam Perayaan Paskah nanti.

Hadirlah di tengah-tengah kami dan kobarkanlah hati kami masing-masing dengan


rahmat belas kasihMu. Demi Yesus Kristus Putera-Mu, yang bersama Dikau dalam
persekutuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
Amin.

Bacaan Kitab Suci


Pemandu dapat membacakan atau menunjuk salah satu umatyang hadir atau
mengajak umat untuk bergiliran membacakan perikop Kitab suci berikut.

Pembacaan Kitab suci diambil dari Kitab Nubuat Yoel (Yoel 2:12-17)

Demikianlah firman TUHAN, "Tetapi sekarang juga berbaliklah kepada-Ku dengan


segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis, dan dengan mengaduh."
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu,
sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia
menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan
menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan
bagi TUHAN, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus,
maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah,
himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak
yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten
perempuan dari kamar tidurnya; baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN,
menangis di antara balai depan dan mezbah,dan berkata: "Sayangilah, ya TUHAN,
umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-
bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa: Di
mana Allah mereka?"

Pendalaman Katekese
Pemandu menyampaikan beberapa pokak gagasan yang dapat digali dari inspirasi
Kitab Suciyang baru saja dibacakan.
 ➢ Yoel menjelaskan bahwa inti pertobatan sejati pertama-tama tidak terletak dalam
upacara lahiriah atau kebiasaan-kebiasaan yang sudah menjadi tradisi, melainkan
dalam pertobatan hati (ayat 13a: Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu).
 ➢ Dalam tradisi Bangsa Israel kebiasaan untuk merobek atau mengoyakkan
pakaian menandakan suatu perasaan dukacita atau penyesalan yang sangat
mendalam. Memang tidak seluruh pakaian dirobek atau dikoyak, tetapi hanya
sebagian kecil saja, supaya memperlihatkan bahwa seseorangsedang berduka atau
menyesal. Tetapi kebiasaan inilah yang ditentang oleh Yoel. Simbol merobek atau
mengoyakkan pakaian hanya sebagai simbol luaran yang tidak dilakukan dengan
sungguh-sungguh. Menurut Yoel, kebiasaan untuk merobek pakaian adalah sia-sia
saja, jikalau hal itu itidak mencerminkan kehendak hati yang mendalam (Mzm 51:19,
"Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan
remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah")
 ➢ Masa prapaskah menjadi moment teragung bagi kita umat Kristiani untuk
menjalani Retret Agung. Selama masa prapaskah itu kita diajak untuk tidak hanya
"merobek dan mengoyakkan pakaian kita, tetapi juga hati kita". Itulah pertobatan
sejati yang justru dikehendaki Allah. Maka, dalam semangat membangun pertobatan
sejati itulah, kita diajak untuk melihat kembali beberapa katekese yang diajarkan
oleh Gereja tentang masa prapaskah.
Pemandu mengajak umat yang hadir untuk bergiliran membacakan masing-masing
pointkatekese mengenai masa prapaskah berikut:

1. KAPANKAH MASA PRAPASKAH DIMULAI DAN DIAKHIRI?


Masa Prapaskah adalah masa 40 hari sebelum Paskah, yang digunakan Gereja
untuk mempersiapkan diri dalam merayakan Kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus
pada hari Minggu Paskah. Masa Prapaskah dimulai pada hari Rabu Abu, yaitu hari
di mana umat beriman menerima tanda Salib dari abu di dahinya. Masa Prapaskah
berakhir pada siang hari Sabtu Suci. Lima hari Minggu Prapaskah tidak terhitung
dalam masa 40 hari tersebut.

2. MENGAPA HARI MINGGU TIDAK TERHITUNG DALAM 40 HARI MASA


PRAPASKAH?
Sebab hari Minggu adalah hari Kebangkitan Kristus, jadi hari Minggu bukanlah saat
yang tepat untuk berpuasa dan menyesali dosa-dosa kita. Pada hari Minggu kita
wajib merayakan Kebangkitan Kristus demi keselamatan kita. Pada hari Jumat-lah
kita mengenang wafat-Nya demi menebus dosa-dosa kita. Hari Minggu sepanjang
tahun adalah hari-hari pesta dan hari Jumat sepanjangtahun adalah hari-hari tobat.

3. MENGAPA MASA PRAPASKAH BERLANGSUNG EMPAT PULUH HARI


LAMANYA?
Sebab 40 hari adalah angka yang diyakini dalam Kitab Suci sebagai waktu untuk
pendisiplinan diri, penyembahan serta persiapan.
- Musa tinggal di gunung Allah selama 40 hari (Ke124:18; 34:28),
- Elia berkelana selama 40 hari sebelum ia tiba di gua di mana ia mendapat
penglihatan (1Raj 19:8),
- Niniwe diberi waktu selama 40 hari untuk bertobat (Yun 3:4),
- dan yang terutama, sebelum memulai karya pewartaan-Nya, Yesus melewatkan 40
hari di padang gurun untuk berdoa dan berpuasa (Mat 4:2).
Karena Masa Prapaskah adalah masa untuk berdoa dan berpuasa, maka
selayaknyalah umat Kristiani meneladani Tuhan mereka dengan masa 40 hari
lamanya. Kristus menghabiskan 40 hari dengan berdoa dan berpuasa untuk
mempersiapkan karya pewartaan-Nya, yang mencapai puncaknya pada hari Jumat
Agung (Penyaliban-Nya) dan Minggu Paskah (Kebangkitan-Nya).

Katekismus Gereja Katolik menyatakan: "Sebab Imam Besar yang kita punya,
bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa" (Ibr 4:15).
Oleh masa puasa selama empat puluh hari setiap tahun, Gereja mempersatukan diri
dengan misteri Yesus di padang gurunf (Katekismus Gereja Katolik 540).

4. APA SAJAKAH CIRI KHAS DARI MASA PRAPASKAH?


Masa Prapaskah mempunyai dua ciri khas yaitu mengenangkan atau
mempersiapkan pembaptisan dan membina pertobatan. Tradisi Gereja mencatat
bahwa masa Prapaskah merupakan saat yang penting bagi para katekumen untuk
mempersiapkan diri secara lahir dan batin. Persiapan ini mencapai puncaknya ketika
katekumen menerima Sakramen Baptis pada Malam Paskah Vigili. Bagi umat
beriman lainnya masa ini adalah juga masa tobat. Dalam masa tobat ini, umat
beriman melaksanakan "Retret Agung" merenungkan misteri sengsara dan wafat
Tuhan Yesus. Tobat ditandai dengan pantang dan puasa. Karena itu sepanjang
masa prapaskah, kegiatan pendalaman iman, puasa, pantang, dan amal amat
dianjurkan.Warna Liturgi masa prapaskah secara Umum adalah Ungu sebagai
lambang pertobatan, kecuali Tri Hari Suci atau Perayaan Wajib Selama Masa
Prapaskah.

5. MENGAPA ORANG KATOLIK MEMBUBUHI DAHINYA DENGAN TANDA


SALIB PADA HARI RABU ABU?
Sebab menurut Injil tanda di dahi adalah lambang kepemilikan seseorang. Dengan
tanda salib didahinya melambangkan bahwa orang tersebut adalah milik Yesus
Kristus, yang wafat di Kayu Salib. Tanda itu serupa dengan tanda rohani atau
meterai yang dimeteraikan dalam Baptisan Kristiani, yaitu ketika manusia
dibebaskan dari perbudakan dosa, serta dijadikan hamba kebenaran. (Roma 6:3-
18). Tanda itu juga serupa dengan gambaran, orang-orang benar dalam Kitab
Wahyu: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami
memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" (Why 7:3)

6. MENGAPA DALAM PERAYAAN RABU ABU, UMAT DIBERI TANDA ABU DI


DAHI?
Dengan menerima abu, setiap umat beriman diingatkan untuk kembali kepada
Tuhan. "Kamu berasal dari abu dan akan kembali menjadi abu". (Kej 2:7).Forma ini
mengingatkan kita akan kematian dan/atau kedatangan Tuhan yang dapat terjadi
sewaktu-waktu seumpama pencuri di waktu malam, oleh karena itu diperlukan sikap
berjaga-jaga dan bertobat: "Bertobatlah dan percayalah pada Injil"

Abu merupakan tanda yang mengingatkan kepada kita bahwa kita berasal dari debu
tanah dan akan kembali ke abu/ debu tanah. (bdk. Kej 3:19, Ayb 34:15; Mzm 90:3;
Mzm 104:29; Pengkhotbah 3:20).Kita ketahui bahwa manusia pertama diciptakan
Allah dari debu tanah dan semua manusia akan meninggal, dan tubuhnya akan
kembali terurai menjadi debu tanah. Pada saat kita menerima tanda salib dari abu di
dahi kita pada hari Rabu Abu, kita diingatkan bahwa suatu saat nanti kita akan
kembali ke tanah, yaitu bahwa hidup kita di dunia ini adalah sementara. Maka kita
diajak untuk mengarahkan hati kepada Allah yang menciptakan kita, sebab Dia
berada di atas kita dan segala kesenangan dunia sifatnya sementara.

7. BERASAL DARI MANAKAH ABU YANG DIGUNAKAN PADA HARI RABU


ABU?
Abu tersebut dibuat dengan membakar daun-daun palma yang berasal dari hari
Minggu Palma tahun sebelumnya. Daun-daun palma itu kemudian diberkati oleh
imam-abu yang diberkati telah digunakan dalam ritual keagamaan sejak jaman Musa
(Bi119:9-10,17).

8. MENGAPA DAUN-DAUN PALMA YANG BERASAL DARI HARI MINGGU


PALMA TAHUN SEBELUMNYA YANG DIGUNAKAN?
Sebab hari Minggu Palma adalah saat rakyat bersukacita menyambut Yesus yang
memasuki Yerusalem dengan jaya. Mereka menyambut kedatangan-Nya dengan
melambai-lambaikan daun-daun palma, sedikit di antara mereka yang menyadari
bahwa Ia datang untuk wafat guna menebus dosa-dosa mereka.

Dengan menggunakan daun-daun Minggu Palma, Gereja-hendak mengingatkan


bahwa kita selayaknya tidak hanya bersukacita atas kedatangan Yesus, tetapi juga
menyesali kenyataan bahwa karena dosa-dosa kitalah maka Ia harus wafat bagi kita
guna menyelamatkan kita dari api neraka.

9. APA ITU HARI PUASA DAN PANTANG?


Sesuai dengan Kitab Hukum Kanonik dan Ketentuan Pastoral Keuskupan Regio
Jawa 2017 pasal 138 no 2.b tentang hari tobat, hari puasa adalah hari di mana umat
Katolik yang berumur 18 sampai awal tahun ke-60diwajibkan berpuasa.

Puasa berarti makan kenyang (normal) satu kali sehari dengan dua kali makanan
kecil, selama porsi kedua makanan kecil tersebut jika dijumlahkan tidak menjadi satu
porsi makanan normal. Anak-anak tidak diwajibkan berpuasa, namun demikian para
orangtua wajib menjamin bahwa anak-anak mereka memperoleh pendidikan rohani
yang selayaknya dalam hal berpuasa. Mereka yang mempunyai masalah kesehatan
dan karenanya membutuhkan porsi makanan yang lebih besar atau makanan
normal seperti biasanya, dapat dgan mudah memperoleh dispensansi dari imam.
Hari pantang adalah hari di mana umat Katolik yang berumur genap 14 tahun keatas
wajib berpantang daging, atau ikan atau garam, atau jajan atau rokok. Bila
dikehendaki masih bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi, tanpa
dibebani dengan dosa bila melanggarnya. Sekali lagi, mereka yang mempunyai
masalah kesehatan dan karenanya mempunyai kebutuhan makanan yang khusus
dapat dengan mudah memperoleh dispensasi dari imam.

10. KEGIATAN APA SAJAKAH YANG COCOK DILAKUKAN PADA HARI-HARI


BIASA SEPANJANG MASA PRAPASKAH?
Sepanjang hari-hari biasa masa prapaskah umat Kristiani diharapkan
mengupayakan pertumbuhan pribadi dan komunitas dalam keutamaan-keutamaan
hidup kristiani, baik , dengan menyangkal diri dari sesuatu yang kita sukai,
melakukan tindakan, amal kasih baik secara jasmani ataupun rohani bagi sesama,
berdoa, berpuasa dan berpantang, mengikuti misa harian, Adorasi di hadapan
Sakramen Mahakudus, meluangkan waktu membaca Kitab Suci.

Mengikuti pertemuan-pertemuan untuk sharing iman/ibadat/pendalaman iman


bersama di lingkungan, memenuhi kewajiban-kewajiban kita secara lebih setia,
menerima Sakramen Tobat dan tindakan-tindakan lain yang menyatakan tobat
secara umum. Masa prapaskah menjadi moment yang tepat untuk mengadakan
pembinaan dan penerimaan kembali ke dalam pangkuan Gereja bagi mereka yang
berada dalam keadaan dosa berat. Penerimaan sakramen tobat bagi umat baik juga
jika diadakan di lingkungan-lingkungan untuk melayani mereka yang sakit, lanjut
usia dan berada dalam kondisi keterbatasan fisik yang tidak memungkinkan untuk
menerima sakramen tobat di Gereja.

11. MENGAPA MENYANGKAL DIRI DARI HAL-HAL TERTENTU SELAMA MASA


PRAPASKAH MERUPAKAN KEBIASAAN YANG BAIK SERTA BERMANFAAT?
Dengan menyangkal diri dari hal-hal yang kita sukai, kita mendisiplinkan kehendak
kita sehingga kita tidak diperbudak oleh kesenangan-kesenangan kita itu. Seperti
misalnya dengan selalu memperturutkan kata hati dalam menyantap makanan akan
mengakibatkan kelemahan jasmani, jika keterikatan itu semakin besar, kita juga
tidak akan mampu menghadapi situasi-situasi yang sulit lainnya. Terbiasa
memperturutkan kata hati dalam segala kesenangan akan mengakibatkan
kelemahan rohani, dan jika keterikatan itu semakin besar, kita juga tidak akan
mampu menghadapi situasi-situasi rohani yang sulit. Dengan mendisiplinkan
kehendak kita untuk menolak godaan pada saat godaan tersebut tidak menimbulkan
dosa, maka kita membentuk kebiasaan untuk menolak godaan ketika godaan itu
mengakibatkan dosa.

12. SELAIN HARI RABU ABU, YANG MENGAWALI MASA PRAPASKAH,


ADAKAH PERAYAAN-PERAYAAN PENTING LAINNYA DALAM MASA
PftAPASKAH?
Ada banyak pesta par'a kudus dalam Masa Prapaskah, dan beberapa di antaranya
berubah dari tahun ke tahun karena tanggal berlangsungnya Masa Prapaskah
sendiri juga berubah-ubah sesuai dengan tibanya Perayaan Paskab. Hari-hari
Minggu dalam Masa Prapaskah kita mengenangkan peristiwa-peristiwa penting
dalam hidup Tuhan Yesus, seperti Transfigurasi-Nya dan Yesus memasuki
Yerusalem dengan jaya pada Hari Minggu Palma yang menjadi tanda dimulainya
Pekan Suci.

Pekan Suci mencapai puncaknya pada hari Kamis Putih-di mana Kristus merayakan
Misa pertama, Jumat Agung-di mana Yesus disalibkan, dan Sabtu Suci-hari terakhir
dari Masa Prapaskah-di mana Tuhan Yesus terbaring di Makam sebelum
Kebangkitan-Nya pada hari Minggu Paskah, yaitu hari pertama sesudah Masa
Prapaskah.

13. DALAM HAL LITURGI, ADAKAH HAL-HAL KHUSUS YANG PATUT MENJADI
PERHATIAN SELAMA MASA PRAPASKAH?
Dalam perayaan liturgi selama masa Prapaskah, Kemuliaan dan Alleluia tidak
dinyanyikan, kecuali pada hari raya wajib selama masa Prapaskah, yaitu HR St.
Yusuf (tgl. 19 Maret) dan HR Kabar Sukacita (tgl. 25 Maret). Jika hari raya tersebut
jatuh pada hari Minggu Prapaskah maka hari raya tersebut dipindahkan ke hari lain.
Misalnya: tanggal 25 Maret 2018 itu bertepatan dengan minggu palma, maka hari
raya kabar sukacita dipindahkan ke tanggal 9 April 2018. Ikon-ikon kudus ditutupi,
menandakan masa umat di padang gurun, hiasan-hiasan sebaiknya tidak dibuat
mewah, hiasan banga ditiadakan selama masa Prapaskah. Mulai Minggu prapaskah
V, salib diselubungi kain ungu sampai akhir Jumat Agung, sedangkan patung (atau
lukisan utama) sampai awal perayaan Malam Paskah. Khusus selama Kamis Putih
selubung ungu diganti selubung putih. Alat-alat musik hanya boleh dimainkan secara
sederhana untuk mengiringi nyanyian dan yang menggarisbawahi ciri tobat. Sejalan
dengan itu, maka Perayaan-perayaan atau pesta-pesta dan resepsi tidak dianjurkan
selama masa Prapaskah. Demikian biasanya penerimaan Sakramen Perkawinan
dan Imamat ditiadakan selama masa Prapaskah. Tetapi pemberesan perkawinan
bagi mereka yang terkena ekskomunikasi sangat dianjurkan selama Masa
Prapaskah. Pastor paroki dimohon secara bijaksana mencermati dan mengambil
kebijakan sebail: mungkin dalam situasi dan kebutuhan pelayanan umat ini.

14. BOLEHKAH ADA IRINGAN ORGAN DALAM MISA SELAMA MASA


PRAPASKAH?
Tentang penggunaan alat musik dalam masa prapaskah, Litterae • arculares De
Festis Paschalibus Praeparandis et Celebrandis (Surat Edaran Tentang Perayaan
Paskah & Persiapannya) Roma, thn 1988 dan PUMR thn 2002 menyebutkan bahwa:
Dalam Masa Prapaskah tak diperkenankan menghias altar dengan bunga-bunga;
bunyi alat-alat musik diperkenankan hanya untuk mengiringi nyanyian (FPPC 17).

Pada Minggu Prapaskah ke-4 ("Laetare") dan pada Haii Raya dan Pesta, orgel dan
alat-alat musik lain dapat dimainkan dan altar dapat dihias dengan bunga-bunga
(FPPC 25). Selama Masa Prapaskah, organ dan alat musik lain hanya boleh
dimainkan untuk menopang nyanyian, kecuali pada Minggu Laetare (Minggu
Prapaskah IV) dan hari raya serta pesta yang terjadi dalam masa ini (PUMR 313).

15.MENGAPA DALAM MASA PRAPASKAH, UMAT DIANJURKAN UNTUK


MENGIKUTI IBADAT JALAN SALIB?
Jalan Salib disusun berdasarkan meditasi St. Bernard, St. Fransiskus Asisi dan St.
Bonaventura di abad pertengahan, yang kemudian dituangkan dalam 14
pemberhentian seperti yang kita kenal sekarang dari komunitas Fransiskan di abad
ke 17. Tujuan renungan/meditasi ini adalah supaya umat dapat merenungkan kisah
sengsara Yesus dari saat sebelum wafat-Nya sampai Ia dikuburkan. Ibadat Jalan
Salib diadakan setiap Hari Jumat selama Masa Prapaskah, Ibadat ini dapat
dilaksanakan di Gereja atau dapat juga dilaksanakan di di setiap lingkungan di
tempat yang sesuai. Doa jalan Salib pribadi atau bersama keluarga juga dianjurkan
untuk dilaksanakan selama Masa Prapaskah. Doa Jalan Salib biasanya disesuaikan
dengan tema APP di setiap Keuskupan.

16.PEKAN SUCI DIMULAI DENGAN PERAYAAN HARI MINGGU PALMA. APA


MAKNA DARI PERAYAAN INI DAN APA SAJAKAH KETENTUAN-KETENTUAN
LITURGIS YANG HARUS DIPERHATIKAN?
Perayaan Minggu Palma dimaksudkan sebagai perayaan yang menghubungkan
perayaan kejayaan Kristus Raja dengan pewartaan sengsara-Nya. Beberapa
ketentuan liturgis mengenai perayaan Minggu Palma adalah sebagai berikut:
1. Prosesi meriah Minggu Sengsara untuk mengenang perarakan Yesus masuk
Yerusalem diadakan hanya satu kali dan hendaknya dilakukan pada misa
yang paling utama pada hari Minggu, sedangkan cara sederhana
dilaksanakan pada Misa yang lain pada hari ini.;
2. Daun palma yang diberkati dalam perayaan ini dapat disimpan di rumah
masing-masing kaum beriman sebagai tanda kejayaan Kristus.;
3. Kisah Sengsara dibawakan dengan meriah tanpa lilin dan dupa. Peran Yesus
dibawakan oleh imam. Tetapi kalau dinyanyikan, peran Yesus dapat
dibawakan oleh orang lain.
17. TRI HARI SUCI DIMULAI DENGAN PERAYAAN EKARISTI KAMIS PUTIH,
SAMPAI PUNCAKNYA DALAM PERAYAAN MALAM PASKAH DAN BERAKHIR
MINGGU PASKAH. APA MAKNA DARI PERAYAAN KAMIS PUTIH DAN APA
SAJAKAH KETENTUAN-KETENTUAN LITURGIS YANG HARUS
DIPERHATIKAN?
Perayaan Kamis Putih merupakan perayaan liturgi yang mengawali Trihari Paskah
dan dimaksudkan untuk mengenang Perjamuan Malam terakhir yang dilakukan oleh
Yesus bersama dengan murid-murid-Nya. Beberapa ketentuan liturgis mengenai
perayaan Kamis Putih adalah sebagai berikut:
1. Selama kemuliaan/gloria dinyanyikan klinthing dan (Ionceng) dibunyikan.;
2. Dalam Perayaan Kamis Putih, diadakan upacara pembasuhan kaki untuk
mengungkapkan semangat pelayanan dan kasih Kristus yang datang tidak
untuk dilayani melainkan untuk melayani.;
3. Setelah Misa Kamis Putih umat diajak mengadakan tuguran dengan adorasi
dalam gereja di depan Sakramen Mahakudus. Dalam tuguran ini, dapat bisa
dibacakan Injil Yoh bab 13-17 dan setelah tengah malam, tuguran/adorasi
hendaknya dilaksanakan tanpa KEMERIAHAN KARENA SUDAH MULAI
HARI SENGSARA TUHAN.
18. APA MAKNA DARI PERAYAAN JUMAT AGUNG DAN APA SAJAKAH
KETENTUAN-KETENTUAN LITURGIS YANG HARUS DIPERHATIKAN?
Perayaan Ibadat (bukan misa) Jumat Agung adalah perayaan ibadat untuk
mengenangkan sengsara Tuhan dan menghormati salibNya. Beberapa ketentuan
liturgis mengenai perayaan Jumat Agung adalah sebagai berikut:
1. Ibadat Jumat Agung sebaiknya diadakan jam 15.00, namun karena alasan
pastoral dapat juga ditentukan waktu yang lain yang lebih sesuai untuk umat,
misalnya setelah tengah hari siang atau sore, tetapi tidak boleh setelah jam
21.00.;
2. Ibadat Jumat Agung meliputi perayaan sabda (termasuk kisah sengsara dan
doa umat meriah), penghormatan salib, dan penerimaan komuni.
19.APA MAKNA DARI PERAYAAN SABTU SUCI DAN APA SAJAKAH
KETENTUAN-KETENTUAN LITURGIS YANG HARUS DIPERHATIKAN?
Pada Sabtu Suci/Sabtu Paskah, Gereja berhenti di makam Tuhan, merenungkan
penderitaan, wafat, dan masuk-Nya ke dunia kematian dan menantikan kebangkitan-
Nya dengan puasa dan doa. Beberapa ketentuan liturgis mengenai Sabtu Suci
adalah sebagai berikut:
1. Pada Sabtu pagi - siang tidak ada perayaan Ekaristi.;
2. Bila mungkin, hendaknya diadakan ibadat Sabda atau kebaktian yang sesuai
dengan misteri yang dikenangkan pada hari ini.
20.APA MAKNA DARI PERAYAAN MALAM PASKAH DAN APA SAJAKAH
KETENTUAN-KETENTUAN LITURGIS YANG HARUS DIPERHATIKAN?
Malam Paskah adalah malam tirakatan bagi Tuhan, mengenangkan malam kudus
waktu Tuhan bangkit dan karenanya dipandang sebagai induk segala tirakatan.
Beberapa ketentuan liturgis mengenai Malam Paskah adalah sebagai berikut:
1. Perayaan Malam Paskh terdiri atas upacara cahaya dan madah Paskah,
perayaan sabda tentang karya-karya agung Allah, perayaan baptis, perayaan
ekaristi.;
2. Agar umat dapat mengikuti upacara cahaya, sebaiknya umat mengelilingi lilin
paskah di halaman gereja. Bila keadaan tidak memungkinkan, upacara
cahaya dilaksanakan di depan altar, lalu diadakan prosesi dari belakang
gereja.
21.APA MAKNA DARI PERAYAAN MINGGU PASKAH DAN APA SAJAKAH
KETENTUAN-KETENTUAN LITURGIS YANG HARUS DIPERHATIKAN?
Bila Perayaan Malam Paskah tidak dititik-beratkan pada peristiwa/keadaan Kristus
setelah bangkit, tetapi pada peristiwa peralihan dari sengsara dan wafat ke
kebangkitan dan pengharapan, maka perayaan Minggu Paskah akan lebih
bermakna. Beberapa ketentuan liturgis mengenai Perayaan Minggu Paskah:
1. Dapat diadakan pembaruan janji baptis dan pemercikan air suci mengingat
adanya sebagian umat yang tidak mengikuti perayaan Malam Paskah, atau
2. Di awal misa dilakukan pemercikan air suci yang diberkati pada Malam
Paskah dan diiringi lagu `Vidi Aguam' atau nyanyian baptis
Menggali Pengalaman:
Semangat Menghidupi Masa Prapaskah
(Bahasa disesuaikan dengan situasi peserta yang hadir)
➢ Mendalami Pengalaman (Pemandu memberikan beberapa pertanyaan berikut
kepada peserta)
a. Adakah hal yang paling menarik dari point-point katekese masa prapaskah
tersebut? Mengapa?
b. Bagaimana perasaanku saat memulai masa prapaskah tahun ini?
(Apakah sedih, gembira, bersemangat, biasa-biasa saja atau mungkin ada harapan-
harapan tertentu?). Mengapa?
c. Apa yang membuatku greget/bersemangat menjalani masa prapaskah tahun ini?
(mungkin ada ujud-ujud tertentu yang ingin dimohon kepada Tuhan selama masa
prapaskah ini)

Membangun Niat (Iampiran)


Apa niat konkretku selama 5 minggu ke depan untuk meningkatkan semangat mati
raga, pantang dan puasa sebagai bentuk usahaku untuk membangun
semangatpertobatanyang sejati di masa prapaskah ini?

Panduan untuk Pemandu


➢ Pemandu mengajak peserta untuk membuat niat di dalam keluarga masing-
masing dengan langkah 5 jari.
➢ Langkah pengisiannya sebagai berikut:
 Jari Jempol: Minggu Prapaskah I -> Apa niat yang akan aku hidupi di dalam
keluargaku selama minggu prapaskah I? (misalnya: misa harian)
 Jari Telunjuk: Minggu Prapaskah II —> Apa niat yang akan aku hidupi di dalam
keluargaku selama minggu prapaskah II? (misalnya: doa bersama setiap malam)
 Jari Tengah: Minggu Prapaskah III -> Apa niat yang akan aku hidupi di dalam
keluargaku selama minggu prapaskah III? (misalnya: membaca kitab suci setiap
malam)
 Jari Manis: Minggu Prapaskah IV Apa niat yang akan aku hidupi di dalam
keluargaku selama minggu prapaskah IV? (misalnya: mendoakan saudari-saudara
yang sudah meninggal)
 Jari Kelingking: Minggu Prapaskah V -> Apa niat yang akan aku hidupi di dalam
keluargaku selama minggu prapaskah V? (misalnya: mengunjungi
saudara/tetanggayang sedang sakit)
➢ Masing-masing jari diisi dengan 1 (satu) niat saja yang ingin dihidupi dalam setiap
minggu prapaskah

Doa Penutup
Allah Bapa yang maha kuasa, kami bersyukur kepada-Mu atas Masa Prapaskah
yang Kau anugerahkan' kepada kami. Lewat Masa Prapaskah ini. Engkau
menginginkan kami untuk menyadari segala kebaikan-Mu. Selama Masa Prapaskah
ini Engkau melimpahkan rahmat untuk menyegarkan iman kami. Engkau mengajak
kami untuk bertobat, menyesali kekurangan dan dosa-dosa kami. Engkau
mendorong kami melepaskan diri dari belenggu nafsu yang menyesatkan. Engkau
mengajar kami untuk hidup sederhana, mensyukuri segala anugerah-Mu, dan
membantu orang-orang yang menderitaSemoga karena rahmat-MU, yang Kau
limpahkah selama Masa Prapaskah ini. kami semakin Suci, semakin bersatu dengan
umat kesayangan-MU, dan berani meneladani Yesus Putra- MU, yang rela
menderita sengsara, wafat dan bangkit untuk menyelamatkan kami. Sebab dialah
Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa (Amin)

Pengumuman
(Pemandu menyampaikan pengumuman kepada umat yang hadir untuk membaca
bahansuplemen pertemuan II].

Lagu Penutup:

"Ku Mau Cinta Yesus”

Ku mau cinta YESUS selamanya


Ku mau cinta YESUS selamanya
Meskipun badai silih berganti dalam hidupku
Kutetap cinta YESUS selamanya

Ref: Ya ABBA BAPA ini aku anakM U


Layakkanlah seluruh hidupku
YaABBA BAPA ini aku anakMU
Pakailah sesuai dengan rencanaM U...

Sumber: https://www.parokinandan.com/2019/03/pertemuan-i-app-2019.html

Anda mungkin juga menyukai