Anda di halaman 1dari 4

SURAT GEMBALA PRAPASKAH

USKUP KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

Diterangkan/dibacakan/ditayangkan pada
Sabtu – Minggu, 13-14 Februari 2021

“Bertumbuh dalam Kristus, Berbuah dalam Hidup”

Para Romo, Bruder, Suster, Bapak-Ibu, Saudara-Saudari, Orang-orang Muda dan


Anak-anakku, umat Katolik di Keuskupan Agung Semarang yang terkasih.

Mengawali Surat Gembala Prapaskah ini saya sampaikan salam sehat dan bahagia
serta berkah Dalem. Saya senantiasa mengucap syukur dan berdoa untuk Anda semua
agar selalu dianugerahi rahmat kesehatan dan kebahagiaan terutama di tengah
pandemi Covid-19 ini.

Pada hari Rabu, 17 Februari 2021, kita memasuki masa prapaska yang diawali dengan
perayaan Rabu Abu. Walaupun di tengah pandemi, saya berharap Anda semua tetap
dapat menjalani dan menghayati masa Prapaskah dengan baik dan tekun sebagai
kesempatan berharga untuk mempersiapkan diri merayakan puncak karya
penyelamatan Tuhan dalam perayaan agung Paskah.

Konsili Vatikan II, melalui Konstitusi tentang Liturgi Suci Sacrosanctum Concilium
artikel 109, mengingatkan kita: “Hendaklah baik dalam Liturgi maupun dalam
katekese liturgis ditampilkan lebih jelas dua ciri khas masa “empat puluh hari”, yakni
terutama mengenangkan atau menyiapkan Baptis dan membina pertobatan. Masa itu
secara lebih intensif mengajak umat beriman untuk mendengarkan sabda Allah dan
berdoa, dan dengan demikian menyiapkan mereka untuk merayakan misteri Paskah”.

Dalam berbagai keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi ini, saya mengajak Anda
semua untuk tetap setia menjalani olah rohani dalam retret agung 40 hari atau selama

1
masa Prapaskah. Semoga masa khusus ini semakin membuka kesadaran kita akan
dosa-dosa dan kerapuhan kita di hadapan Allah dan sesama. Saya juga berharap
semoga masa Prapaskah ini semakin menggerakkan kita untuk membina pertobatan,
membuka hati kita untuk mensyukuri rahmat belas kasih Allah, dan bertumbuh dalam
kesucian melalui keutamaan-keutamaan hidup kristiani. Semoga dalam rahmat-Nya
kita dimampukan untuk menghayati dan mewujudkan kepedulian serta solidaritas
Allah sendiri kepada seluruh umat-Nya.

Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus,

Seiring dengan gerak pastoral Keuskupan Agung Semarang saat ini, yang mulai
menapaki perjalanan Arah Dasar VIII (2021-2025), saya mengajak seluruh umat
Keuskupan Agung Semarang untuk menggeluti dan menghidupi tema APP KAS 2021:
“Bertumbuh dalam Kristus, Berbuah dalam Hidup”. Semoga dengan mengolah dan
mendalami tema ini, hidup kita sebagai paguyuban-paguyuban murid-murid Kristus
semakin berakar dalam Kristus sendiri, hingga akhirnya berbuah berkah bagi orang
lain.

Hidup sebagai murid-murid Kristus hendaknya semakin nyata, baik dalam kesalehan
doa maupun dalam cara hidup; baik dalam cara berpikir, cara merasa, dan cara
bertindak, maupun dalam cara memperlakukan sesama. Ini semua menjadi buah dari
persatuan kita dengan Kristus, Sang Pokok Anggur sejati. Pandemi covid-19 telah
memacu kita menemukan cara-cara baru dan tepat untuk mengikatkan diri semakin
erat pada Kristus Tuhan. Demikian kita semakin kemanthil-kanthil marang Sang
Kristus (semakin lengket bersatu dengan Kristus). Saya sangat senang dan bangga
pada Anda semua yang di masa pandemi ini justru semakin tekun beribadah, kendati
tidak dapat dilakukan bersama di gereja. Saya sangat senang dan bangga pada
keluarga-keluarga yang menjadikan kondisi pandemi sebagai alasan untuk menghidupi
kekatolikan dan iman akan Kristus dalam kebersamaan di tengah keluarga. Semoga
berkat persatuan erat dengan Kristus ini rahmat Allah senantiasa menghidupkan dan
menguduskan, serta mengobarkan semangat kita untuk menghasilkan buah yang baik
dan bermanfaat bagi banyak orang.

Seluruh usaha ini tentunya kita satukan dalam semangat Yesus yang tergerak hati-Nya
oleh belaskasihan kepada seorang yang sakit kusta, sebagaimana diceritakan dalam
Injil Markus hari ini (Markus 1:40-45). Dari hati-Nya yang penuh belas kasih itu
mengalirlah rahmat kebaikan, sabda penyembuhan “Aku mau, jadilah engkau tahir”,
dan keselamatan.

Semoga teladan Yesus ini menggerakkan kita semua untuk terus belajar dari Dia dan
terus menyatukan diri dalam Dia, agar dari hati kita juga mengalir semangat
2
belaskasih yang sama. Dengan semangat itu kita menekuni dan menghayati masa
Prapaskah ini sehingga berbuah nyata dalam laku doa, tobat, dan derma bagi sesama
yang sangat memerlukan perhatian kita, khususnya yang terdampak oleh pandemi
virus corona dalam berbagai segi hidupnya. Dengan cara itu kita akan semakin berakar
dalam Kristus, bertumbuh karena Dia, dan berbuah berkat bagi sesama.

Saudara-saudariku yang terkasih,

Mengakhiri Surat Gembala Prapaskah ini, saya mengajak Anda semua untuk saling
membantu dan saling mendoakan, agar kita senantiasa diteguhkan dalam iman,
harapan dan kasih. Saya berdoa untuk Anda semua agar senantiasa ada dalam
perlindungan Tuhan dan dibebaskan dari segala marabahaya dan penyakit. Secara
khusus saya berdoa bagi Anda yang sedang sakit, yang terus berjuang demi sesama,
dan yang berbeban berat. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat-Nya yang
terus menyertai, meneguhkan, menguatkan, dan memberikan penghiburan untuk
Anda. Tidak lupa saya juga berdoa bagi saudara-saudari kita yang sudah dipanggil
Tuhan. Semoga Tuhan yang maharahim menganugerahkan rahmat kedamaian abadi di
surga bagi mereka semua.

Selamat menjalani masa Prapaskah dan terlibat dalam Gerakan APP. Tetap jaga
kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan. Janganlah jemu berbuat baik dan
berbagi berkat bagi semakin banyak orang. Terimalah berkat Tuhan melalui saya,
hamba-Nya ini. Berkah Dalem

PERATURAN PUASA DAN PANTANG TAHUN 2021

Mengacu pada Ketentuan Pastoral Keuskupan Regio Jawa (KPKRJ) Tahun 2016 pasal
138 no. 2.b dalam kaitannya dengan kanon 1249-1253 KHK 1983 tentang hari tobat,
peraturan puasa dan pantang, ditetapkan sebagai berikut:

1. Hari puasa tahun 2021 ini dilangsungkan pada hari Rabu Abu tanggal 17
Februari 2021 dan Jumat Agung tanggal 2 April 2021. Hari pantang
dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama masa Prapaska sampai
dengan Jumat Agung.
2. Yang dimaksud dengan berpuasa adalah makan hanya sekali saja dalam sehari
pada hari Rabu Abu dan hari Jumat Sengsara dan Wafat Tuhan. Umat beriman
yang wajib berpuasa adalah yang berumur antara delapanbelas tahun sampai
dengan awal tahun keenampuluh.
3. Yang dimaksud dengan berpantang adalah tidak makan daging atau makanan
lain yang disukai setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu
merupakan hari pesta wajib, serta pada hari Rabu Abu dan hari Jumat Sengsara
3
dan Wafat Tuhan. Umat beriman yang wajib berpantang adalah yang sudah genap
berumur empatbelas tahun.

Karena peraturan puasa dan pantang tersebut cukup ringan, serta agar setiap pribadi
dan komunitas dapat memanfaatkan 40 hari masa Prapaskah sebagai kesempatan
istimewa untuk membina pertobatan dengan tobat dan matiraga, kami anjurkan
beberapa hal berikut:

a. Masing-masing pribadi, keluarga, dan komunitas mencari wujud matiraga


(pantang dan puasa) yang sesuai dengan jenjang usia.
b. Pada hari pantang dan/atau hari-hari lain yang ditentukan, setiap
keluarga/komunitas dapat berpantang makan nasi atau menggantinya dengan
bahan makanan pokok lokal dengan satu macam lauk (sebagaimana telah menjadi
gerakan di beberapa paroki atau komunitas selama masa Prapaska dan peringatan
Hari Pangan Sedunia).
c. Selama empat puluh hari dalam masa Prapaskah, secara pribadi atau secara
bersama dalam keluarga atau komunitas biara/pastoran/seminari memilih wujud
pertobatan dan silih yang lebih berdaya ubah.
d. Setiap pribadi, keluarga, atau komunitas dapat mewujudkan karya amal kasih bagi
mereka yang membutuhkan.
e. Setiap pribadi, keluarga, atau komunitas dapat melatih diri lebih tekun dalam olah
rohani, antara lain melalui ketekunan membaca dan merenungkan Kitab Suci,
mengikuti renungan APP, rekoleksi/retret, latihan rohani, ibadat jalan salib,
pengakuan dosa, meditasi, dan adorasi dengan tetap mengindahkan protokol
kesehatan di masa pandemi covid-19.

Tema APP tahun 2021 ini adalah: “Bertumbuh dalam Kristus, Berbuah dalam Hidup”
sebagaimana diuraikan dalam Buku Renungan Harian APP KAS 2021 yang
diterbitkan oleh Panitia APP Keuskupan Agung Semarang.

Semarang, 25 Januari 2021


Pada Pesta Bertobatnya Santo Paulus Rasul

† Mgr. Robertus Rubiyatmoko


Uskup Agung Semarang

Anda mungkin juga menyukai