Anda di halaman 1dari 48

Bulan Kitab Suci Nasional

MEWARTAKAN KABAR BAIK


DI TENGAH KRISIS IMAN
DAN IDENTITAS

“Kita telah mengenal dan telah percaya


akan kasih Allah kepada kita”
(1Yoh. 4:16).

Pendalaman Kitab Suci Dewasa


Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Semarang

LEMBAGA BIBLIKA INDONESIA


2020
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 3

Pengantar

Sejak dibaptis, kita mendapatkan identitas sebagai pengikut


Yesus dan anggota Gereja Katolik. Identitas itu mempe-
ngaruhi bagaimana kita bertindak, bersikap, dan berbicara.
Identitas pribadi beriman Katolik itu tumbuh dan berkem-
bang seiring Sakramen Inisiasi (Baptis,Komuni Pertama, dan
Penguatan) diterimakan oleh masing-masing pribadi tersebut.
Seiring perjalanan waktu, kita berjuang dan belajar menjalani
kehidupan (bersikap dan berperilaku) sesuai dengan jatidiri
kita. Kita diajak untuk menjadi sehati, sepikir, sejiwa dengan
Tuhan Yesus Kristus. Kita diajak menjadi pribadi yang bang-
ga akan identtitas ke-Katolik-annya.
Tidak semua orang Katolik dapat melewati proses itu de-
ngan mudah sehingga banyak yang menghadapi krisis iman
dan identitas. Ada yang sudah dibaptis tetapi tidak mema-
hami iman Katolik sehingga tidak hidup secara Katolik. Ada
yang sudah dibaptis tetapi tidak berani mengaku sebagai
orang Katolik di hadapan orang banyak. Ada yang tidak lagi
percaya kepada Tuhan walaupun sudah menerima baptisan.
Ada juga yang tidak peduli akan identitasnya sebagai orang
Katolik lalu menjalani kehidupan semata-mata mengikuti
kesenangan ragawi, dan sama sekali tidak berpikir tentang
makna dan tujuan hidup. Ada juga yang meninggalkan Ge-
reja Katolik karena tidak memahami keyakinan Katolik dan
melihat tampaknya ajaran dari agama/Gereja lain lebih baik
dan lebih masuk di akalnya.
Berhadapan dengan krisis iman dan identitas, kita dapat be-
lajar dari tokoh-tokoh dalam Kitab Suci yang mengalami kri-
sis dan berjuang untuk bangkit dan kembali menjadi pribadi
beriman yang tangguh dan gembira. Dalam kesempatan bu-
4 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

lan Katekese Kitab Suci 2020 ini, kita bias belajar dari pe-
ngalaman, pergulatan, dan perjuangan beriman orang Yahu-
di di pembuangan dan dari para rasul yang ditinggalkan oleh
Yesus:
1. Orang Yahudi menghadapi krisis iman dan identi-
tas ketika kerajaan mereka dihancurkan, Bait Allah
diruntuhkan, dan mereka diangkut ke pembuangan.
Menghadapi krisis ini, pemuka Israel menunjukkan
kepada mereka kebenaran mengenai Allah mereka.
Dialah yang menciptakan segala sesuatu, yang dapat
melakukan hal yang mustahil, yaitu membawa mere-
ka kembali ke tanah air. Dengan cara demikian, orang
Yahudi di pembuangan menyadari identitas mereka,
yaitu umat yang percaya kepada Allah Pencipta dan
Mahakuasa. Kesadaran akan identitas ini membuat
mereka menjalani kehidupan sebagai orang percaya
di tanah pembuangan.
2. Para Rasul Yesus menghadapi krisis iman dan iden-
titas ketika Yesus ditangkap dan disalibkan. Dalam
situasi krisis ini, Yesus yang bangkit dari kematian
menjumpai mereka dan menunjukkan siapa sebenar-
nya Dia. Dengan kebangkitan-Nya Yesus membukti-
kan bahwa Dia adalah Anak Manusia berkuasa atas
Kerajaan Surga. Ia berkuasa memasukkan orang ke
dalam kerajaan-Nya atau menolaknya. Dengan me-
ngenal identitas Yesus, para murid dapat mengenal
identitas mereka, yaitu sebagai pengikut Anak Ma-
nusia yang akan mewarisi Kerajaan Surga, dan dapat
hidup sesuai dengan identitas mereka itu.
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 5

Dalam kedua pengalaman tersebut, kita melihat ada tiga hal


yang menjadi perjuangan pribadi beriman tersebut dalam
menghadapi krisis iman dan identitas:
1. Identitas Pengenalan akan Allah. Mereka berjuang
untuk mengenal dan meyakini siapa itu Allah bagi
hidupnya. Relasi dengan Allah ini menjadikan me-
reka meyakini identitas Allah yang berbelas kasih.
Kesadaran mengenai identitas Allah yang dipahami
inilah kabar baik yang perlu disadari oleh orang yang
menghadapi krisis iman dan identitas.
2. Identitas diri sebagai orang beriman. Di hadapan Allah
yang dikenal dan dipercaya, kita dapat mengenal diri
kita dan menemukan identitas kita. Dengan melihat
kebenaran tentang Allah, kita dapat melihat relasi
kita dengan Allah. Kita menjadi tau harus bersikap
bagaimana.
3. Cara hidup menurut identitas. Identitas kita sebagai
orang yang percaya kepada Allah akan menentukan
cara hidup kita. Kesadaran akan identitas ini menun-
tun kita untuk menjalani hidup dengan benar.
Dalam Pendalaman Kitab Suci ini, kita akan mendalami
bagaimana kita mengenal identitas Allah yang kita imani
dan yang menjadi sumber identitas kita. Kebenaran ini kita
temukan dalam Kitab Suci dan kita akan mendalami empat
perikop yang menyatakan kebenaran mengenai Allah yang
menyatakan diri dalam Yesus dan mengenai orang-orang
yang percaya kepada-Nya. Keempat perikop tersebut adalah :
I. 1Yohanes 4:7-21 yang mengungkapkan bahwa Al-
lah adalah Kasih. Ia mengasihi manusia dan me-
nyatakan kasih-Nya melalui Yesus Kristus.
6 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

II. Matius 25:31-46 yang menyatakan bahwa Yesus


adalah Anak Manusia yang berkuasa atas Kerajaan
Surga.
III. Lukas 5:1-11 yang mengingatkan bahwa di hada-
pan Tuhan, kita adalah orang berdosa tetapi diper-
caya oleh-Nya.
IV. Kisah Para Rasul 2:37-47 yang mengingatkan kita
sebagai anggota persekutuan orang yang percaya
kepada Kristus, yaitu Gereja.
Para pemandu hendaknya menyampaikan Pengantar ini ke-
pada umat sebelum Pertemuan I dimulai untuk memberikan
kerangka untuk seluruh pertemuan dalam Bulan Kitab Suci
tahun ini.
Sebagai catatan akhir, sehubungan dengan Gagasan Pendu-
kung BKSN 2020 yang cukup lengkap dan memakan banyak
halaman, maka tidak kami satukan dengan buku bahan per-
temuan umat. Sebagai pengganti kami mempersilakan umat
yang menghendaki bisa mengunduh sendiri dengan menggu-
nakan QR Code Reader melalui barcode yang kami sediakan.

https://bit.ly/GagasanPendukungBKSN2020
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 7

1
Tujuan :
Allah Adalah Kasih
(1Yohanes 4:7-21)

1. Peserta menyadari dan percaya bahwa Allah adalah ka-


sih.
2. Peserta menyadari identitasnya sebagai orang-orang yang
dikasihi Allah.
3. Peserta hidup sesuai dengan identitasnya dengan me-
ngasihi Allah dan sesama.

Waktu : 90 Menit

Gagasan Dasar :
• Allah adalah kasih. Iman Kristiani didasarkan pada ke-
nyataan bahwa Allah mengasihi manusia, yang dicip-
takan-Nya. Untuk memahami kebenaran mengenai Allah
ini, kita perlu memahami bagaimana mengasihi. Orang
yang mengasihi orang lain memiliki dua ciri: 1). meng-
hendaki orang yang dikasihinya berbahagia dan 2). rela
berkurban demi kebahagiaan orang yang dikasihinya.
• Terdorong oleh kasih-Nya kepada manusia, Allah meng-
hendaki manusia berbahagia bersama Dia di surga sela-
manya. Dalam 1Yoh 4:7-21 menegaskan bahwa kasih Al-
lah dinyatakan kepada manusia dengan mengutus Anak-
Nya yang tunggal ke dunia “supaya kita hidup oleh-Nya.”
Hidup yang dimaksudkan di sini bukanlah hidup dunia,
melainkan kehidupan kekal di surga. Di sana manusia
akan hidup dalam persekutuan kasih yang sempurna de-
8 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

ngan Allah. Kebahagiaan itu adalah kebahagiaan yang


tertinggi karena di dalamnya kita akan melihat Allah yang
menciptakan dan mengasihi kita. Kehidupan surgawi ber-
arti “hidup bersama dengan Kristus dan mengambil ba-
gian dalam kemuliaan-Nya.
• Supaya manusia berbahagia dalam kehidupan kekal,
Allah “rela berkurban.” Allah menghendaki agar kita
selamat dan tinggal bersama Dia di surga. Tetapi, dosa
menghalangi manusia untuk bersatu dengan Allah. Dosa
membuat kita tidak layak untuk bersatu dengan Allah
yang kudus di dalam kehidupan surgawi. Terdorong oleh
kasih-Nya kepada manusia, Allah mengutus Putra-Nya
untuk menyelamatkan manusia dari kekuasaan dosa. Di
kayu salib Yesus Kristus, Anak Allah, mempersembahkan
diri-Nya untuk menghapus dosa kita manusia. Kematian
Yesus di kayu salib menghapuskan dosa kita dan darah-
Nya menyucikan kita (Mat. 26:28). Setelah dosa dihapus
oleh kurban Kristus, manusia dipandang layak untuk ting-
gal dalam kebahagiaan abadi di surga. Karena itu, bagi
orang beriman surga bukanlah hasil kerja keras, melain-
kan karunia yang diberikan oleh Allah yang Mahakasih.
• Hanya mereka yang telah mengalami kasih Allah secara
nyata dapat membagikan kasih itu kepada sesamanya.
Allah telah mengasihi kita, jadi sewajarnya kita memba-
las-Nya dengan mengasihi Dia. Tetapi, bagaimana kita
harus mengasihi Allah karena Ia tidak kelihatan dan ti-
dak seorang pun pernah melihat Allah? Allah memang
tidak tampak, tetapi kehadiran-Nya dapat dialami. Allah
tersembunyi, namun dalam diri orang yang percaya Ia
hadir dan berkarya. Ia hadir bila kita saling mengasihi.
Kita mengalami kehadiran-Nya ketika kita saling me-
ngasihi sesama. Kalau orang ingin mengasihi Allah, ia
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 9

harus mengasihi sesama. Jika orang mengatakan bahwa


ia mengasihi Allah tetapi membenci saudaranya, ia ber-
dusta karena tidak mungkin mencintai Allah yang tidak
kelihatan tanpa mencintai sesama yang kelihatan (1Yoh.
4:20). Siapa yang mengasihi Allah, ia harus juga menga-
sihi saudaranya (1Yoh. 4:21).

Pembuka
Lagu Pembuka
• MB 402 “Jika Ada Cinta Kasih”
• PS 498 “Jika Ada Cinta Kasih”

Tanda Salib dan Salam


P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus
U Amin
P Tuhan beserta kita
U Sekarang dan selama lamanya

Pengantar
Fasilitator menyampaikan/membacakan Gagasan Dasar dari Pertemuan
I. Sesudah itu, Fasilitator menyampaikan kata pengantar berikut ini untuk
memberikan penjelasan tentang apa yang hendak dicapai dalam pertemuan
ini.

Selamat datang bapak/ibu/saudara-saudari yang terkasih


dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita kembali berkumpul untuk
mendengarkan dan mendalami Sabda Allah. Dalam Bulan
Kitab Suci Nasional 2020 ini, kita akan mendalami tema:
“Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman Dan Iden-
titas.” Kita akan mendalami teks-teks Kitab Suci yang berisi
10 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

kabar baik bagi orang-orang yang menghadapi krisis iman


dan identitas. Dalam kabar baik ini kita akan melihat kebena-
ran mengenai Allah yang kita Imani dan memahami identi-
tas kita di hadapan Allah. Dengan pemahaman ini kita dapat
menolong saudara-saudara kita yang sedang mengalami krisis
iman dan identitas sebagai orang Katolik. Dalam Pertemuan
I ini kita akan mendalami 1Yoh 4:7-21 yang menegaskan
bahwa Allah adalah Kasih. Marilah kita siapkan hati untuk
mendengarkan Sabda Allah.

Doa Pembuka
P Marilah berdoa. Allah Bapa Yang Maha Pengasih, puji
dan syukur kami haturkan kepada-Mu karena segala
berkat-Mu, terutama karena Engkau telah mengasihi
kami. Kami hendak mendengarkan Sabda-Mu yang me-
ngajak kami untuk melihat Dikau sebagai kasih. Kami
mohon utuslah Roh Kudus-Mu untuk membantu kami
memahami Sabda-Mu dan berikanlah kami kesanggupan
untuk mengasihi Dikau dan sesama di dalam kehidupan
kami setiap hari. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara
kami, dalam perseketuan dengan Roh Kudus, Allah yang
meraja kini dan sepanjang masa.
U Amin.

Pendalaman Kitab Suci


Pembacaan Kitab Suci
Fasilitator meminta beberapa peserta membaca teks per alinea, satu orang
satu alinea, dengan suara lantang dan tidak tergesa-gesa. Peserta yang lain
mendengarkan dengan penuh perhatian sambil mengikutinya dalam Alkitab
masing-masing.
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 11

Allah Adalah Kasih (1Yohanes 4:7-21)


7
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling me-
ngasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang
yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 8Ba-
rangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab
Allah adalah kasih. 9Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan
di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus
Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup
oleh-Nya. 10Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah menga-
sihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang
telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-
dosa kita. 11Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah
sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling
mengasihi. 12Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Al-
lah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan
kasih-Nya sempurna di dalam kita.
13
Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di
dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan
kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. 14Dan kami telah me-
lihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya
menjadi Juruselamat dunia. 15Barangsiapa mengaku, bahwa
Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia
dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah per-
caya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan
barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di
dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita,
17

yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari


penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di
dalam dunia ini. 18Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih
yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan
mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak
sempurna di dalam kasih. 19Kita mengasihi, karena Allah le-
bih dahulu mengasihi kita. 20Jikalau seorang berkata: “Aku
mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia
12 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi sau-


daranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah,
yang tidak dilihatnya. 21Dan perintah ini kita terima dari
Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi
saudaranya
Pendalaman
Fasilitator meminta peserta membaca kembali teks Alkitab sambil memper-
hatikan pertanyaan di bawah ini. Para peserta dapat dibagi dalam kelompok
dan setiap kelompok mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu di
dalam teks Alkitab.

1. Siapakah Allah yang diperkenalkan dalam perikop ini?


(ay. 8)
2. Bagaimana Allah mengasihi manusia? (ay. 9-10)
3. Mengapa kita harus mengasihi sesama? (ay. 11, 19)
4. Mengapa di dalam kasih tidak ada ketakutan? (ay. 18)
5. Apa yang harus kita lakukan setelah dikasihi oleh Allah?
(ay. 21)

Penjelasan
Fasilitator menyampaikan penjelasan di bawah ini. Fasilitator dapat menam-
bahkan penjelasan yang diambil dari penjelasan yang terdapat dalam Gaga-
san Pendukung.

1. Perikop ini menyatakan bahwa Allah adalah Kasih. Per-


nyataan ini bukanlah definisi tentang Allah melainkan
deskripsi tentang Allah. Allah tidak hanya mengasihi atau
memiliki kasih, tetapi Ia sendiri adalah kasih. Yohanes ti-
dak sekedar menyatakan bahwa Allah mengasihi, karena
mengasihi bukanlah salah satu perbuatan dari perbuatan-
perbuatan yang dilakukan Allah. Segala aktivitas Allah
adalah laku kasih dan Ia menyatakan diri dalam kasih ke-
pada manusia.
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 13

2. Allah menghendaki manusia berbahagia bersama Dia


di surga selamanya. Di sana manusia akan hidup dalam
persekutuan kasih yang sempurna dengan Allah. Tetapi,
dosa menghalangi manusia untuk bersatu dengan Allah.
Dosa membuat kita tidak layak untuk bersatu dengan Al-
lah yang kudus di dalam kehidupan surgawi. Terdorong
oleh kasih-Nya kepada manusia, Allah mengutus Putra-
Nya untuk menyelamatkan manusia dari kekuasaan dosa.
Di kayu salib Yesus Kristus, Anak Allah, mempersembah-
kan diri-Nya untuk menghapus dosa kita manusia. Setelah
dosa dihapus oleh kurban Kristus, manusia dipandang
layak untuk tinggal dalam kebahagiaan abadi di surga.
3. Dasar dari ajakan untuk saling mengasihi ini adalah iden-
titas Allah yang diimaninya: Allah adalah kasih. Kasih
sejati lahir dari iman akan Kristus, yang diutus oleh Allah
Bapa untuk menyelamatkan manusia. Iman itulah yang
mendorong orang untuk mengasihi orang lain. “Kita
mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”
Hanya mereka yang telah mengalami kasih Allah secara
nyata dapat membagikan kasih itu kepada sesamanya.
4. Kasih Allah akan menjadi sempurna di dalam diri kita ka-
lau kita mempunyai keberanian untuk percaya pada hari
penghakiman. Kalau memang kita sudah merasa dikasihi
oleh Allah dan telah mengasihi sesama dalam kehidupan
kita, kita tidak takut untuk menghadap pengadilan Allah.
Kita siap untuk “dinilai” oleh Allah karena semua yang
dilakukannya di dunia dilakukan karena ia mengasihi
Allah. Pertemuan dengan Allah dalam penghakiman itu
tidak membuatnya takut karena pada saat itulah Allah
akan menyatakan bahwa dia adalah orang yang benar di
hadapan-Nya. Orang takut menghadapi pengadilan Allah
14 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

bila ia tidak mengasihi Allah, yang berkuasa untuk men-


jatuhkan hukuman kepadanya.
5. Allah tidak menunggu kita mengasihi diri-Nya dan baru
kemudian Ia mau mengasihi kita. Kasih Allah kepada kita
sama sekali bukan balasan atau imbalan atas kasih kita
kepada-Nya, tetapi kasih kita merupakan tanggapan atas
kasih Allah yang tak terbatas dan abadi. Tanggapan ini
hanya mungkin diberikan bila kita mengerti bahwa Allah
telah mengasihi kita dengan kasih yang sedemikian besar.
Kita mengasihi sesama karena Allah sudah lebih dahulu
mengasihi kita. Jika orang mengatakan bahwa ia menga-
sihi Allah tetapi membenci saudaranya, ia berdusta kare-
na tidak mungkin mencintai Allah yang tidak kelihatan
tanpa mencintai sesama yang kelihatan. Siapa yang me-
ngasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Pesan dan Penerapan


Fasilitator menyampaikan pesan yang diambil dari bacaan yang telah dire-
nungkan berikut ini:

• Kabar baik untuk manusia: Allah adalah Kasih. Al-


lah mengasihi kita dan menghendaki kita berbahagia di
surga bersama Dia selamanya. Karena itu, Ia mengutus
Anak-Nya untuk menghapus dosa kita sehingga kita layak
menerima kebahagiaan abadi itu.
• Identitas kita: Inilah identitas kita sebagai orang Kato-
lik kita peroleh dari Allah yang kita percaya. Dalam arti
umum percaya berarti menerima suatu kebenaran tertentu
dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebenaran ini.
Karena itu, kita perlu memiliki pemahaman yang benar
mengenai Allah yang kita percaya.
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 15

• Cara hidup kita: Sebagai orang yang dikasihi Allah, kita


pun mengasihi sesama. Dalam kasih tidak ada hitungan
bisnis mengenai untung dan ruginya mengasihi seseorang.
Kasih itu bukan soal kata atau lidah, tetapi soal perbuatan.
Orang yang mengasihi sesama menghendaki orang yang
dikasihinya berbahagia dan ia berani berkurban demi ke-
bahagiaan orang yang dikasihinya itu.
Fasilitator mengajukan pertanyaan di bawah ini dan memberi kesempatan
kepada peserta untuk memberikan jawabannya. Jawaban dari pertanyaan ini
ditulis dan dibacakan satu per satu.

1. Hal-hal yang dapat membantu mengingat kasih Allah ke-


pada kita melalui kematian Yesus di kayu salib?
2. Tindakan yang dapat menunjukkan bahwa kita adalah
orang yang dikasihi oleh Allah?
Fasilitator mengajukan pertanyaan di bawah ini dan memberi kesempatan
kepada peserta untuk memberikan jawabannya. Jawaban dari pertanyaan ini
ditulis dan dibacakan satu per satu.

1. Contoh-contoh orang yang mengalami krisis iman dan


identitas sebagai orang Katolik?
2. Apa makna kasih Allah kepada manusia, khususnya bagi
orang-orang yang sedang menghadapi krisis iman dan
identitas?
3. Bagaimana menyampaikan pesan kasih Allah kepada
orang yang mengalami krisis

Doa Umat
Setelah mendengarkan pesan dari Allah melalui Sabda yang tertulis dalam
Alkitab, seluruh peserta diajak menanggapi Sabda itu dengan doa. Fasili-
tator mengajak peserta untuk mempersiapkan doa secara tertulis sebagai
tanggapan atas Sabda yang baru didengarkan. Doa itu bisa berupa pujian,
syukur, permohonan, niat, dan sebagainya, dan semuanya berkaitan dengan
16 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

tema yang direnungkan dalam pertemuan ini. Kemudian satu demi satu pe-
serta diminta untuk membacakan doa yang telah dituliskan. Setelah semua
menyampaikan doa, fasilitator mengajak para peserta untuk mendoakan
“Bapa Kami.”

Penutup
Doa Penutup
Pemandu mengajak seluruh peserta untuk berdoa memohon bantuan Allah
agar sanggup melaksanakan kehendak-Nya yang telah didengarkan dalam
pertemuan.

P Marilah berdoa.
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, kami bersyukur atas
Sabda-Mu yang telah kami dengarkan dalam pertemuan
ini. Kami mohon, bantulah kami dengan Roh Kudus-Mu
agar kami dapat mengasihi sesama sebagai wujud kasih
kami terhadap-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara
kami.
U Amin.

Tanda Salib
P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus
U Amin

Lagu Penutup
• MB 400 “Ajarilah Kami Tuhan, Bahasa Cinta Kasih”
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 17

2
Yesus Adalah Anak Manusia,
Raja Kerajaan Surga
(Matius 25:31-46)

Tujuan :
1. Peserta menyadari bahwa Yesus adalah Anak Manusia
atau Raja Surga yang akan menghakimi manusia pada
akhir zaman.
2. Peserta menyadari diri sebagai hamba-hamba yang setia
dari Yesus Raja Surga.
3. Peserta melaksanakan perbuatan baik terhadap sesama
yang menderita sebagai pelayanan kepada Yesus Raja
Surga.

Waktu : 90 Menit

Gagasan Dasar :
• Yesus seringkali menyebut diri sebagai Anak Manusia
(Mat. 8:20). Pemahaman mengenai Anak Manusia mun-
cul dalam penglihatan yang dialami oleh Daniel (Dan.
7:13-14). Anak Manusia adalah pribadi yang datang dari
langit, dari surga, dan bukan seorang manusia yang da-
tang dari dunia. Allah memberikan kepada-Nya kekua-
saan dan kemuliaan sebagai raja. Kerajaan yang berada di
bawah kuasa Anak Manusia itu tidak akan musnah. Ke-
rajaan ini adalah kerajaan surga yang tidak terikat pada
tempat dan waktu. Anak Manusia itu sendiri akan men-
jadi raja yang kekal. Selama-lamanya Ia akan memegang
kuasa sebagai raja atas kerajaan surga. Yesus itulah Anak
18 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

Manusia yang dinubuatkan dalam Kitab Daniel. Ia me-


megang kuasa atas kerajaan abadi dan pada akhir zaman
Ia akan menggunakan kuasa-Nya untuk menentukan sia-
pa yang layak masuk dalam kerajaan-Nya. Semua orang
dari segala bangsa akan dibawa ke hadapan Anak Manu-
sia dan setiap orang akan diadili menurut perbuatannya.
• Kita, para pengikut Kristus, adalah orang-orang yang per-
caya bahwa Yesus adalah Anak Manusia, yang berkuasa
atas Kerajaan Surga. Kalau Yesus adalah Raja Kerajaan
Surga, kita adalah hamba-hamba-Nya yang setia kepada-
Nya dan senantiasa siap melayani-Nya. Bagaimana kita
dapat melayani Dia? Kristus, Sang Raja yang berkuasa
atas Kerajaan Surga itu hadir di dalam diri orang-orang
yang mengalami penderitaan. Ia adalah Raja atas sur-
ga dan bumi, tetapi hadir di dalam dunia ini, dalam diri
orang-orang yang menderita. Karena itu, tindakan yang
dilakukan terhadap orang yang mengalami penderitaan
itu, sebenarnya dilakukan terhadap Kristus. Tindakan
manusia di dunia ini, khususnya yang dilakukan terhadap
orang yang menderita, menjadi dasar pertimbangan da-
lam pengadilan di akhir zaman itu.
• Karena itu, selama menjalani kehidupan di dunia ini kita
harus memperhatikan sesama yang menderita dengan
keyakinan bahwa apa pun yang dilakukannya terhadap
mereka sebenarnya dilakukan bagi Kristus. Pelayanan
terhadap orang-orang yang menderita adalah tanda kese-
tiaan sebagai hamba-hamba Kristus, Raja Surga. Teta-
pi, wajah Kristus tersembunyi dalam wajah orang-orang
yang menderita sehingga banyak orang mengalami kesu-
litan untuk memandang wajah Kristus yang tersembunyi
itu. Akibatnya, banyak orang tidak melayani Kristus yang
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 19

hadir dalam diri orang-orang yang malang itu. Kalau kita


membina relasi dengan Kristus, kita dapat melihat wajah-
Nya dengan jelas, sekalipun bagi orang lain kabur atau
tidak tampak. Hubungan pribadi kita dengan Kristus akan
membuat kita menjadi lebih peka terhadap kehadiran-Nya
dan menggerakkan kita untuk mengasihi-Nya dalam diri
orang-orang yang menderita.

Pembuka
Lagu Pembuka
• MB 456 “Panggilan Tuhan“ atau lagu lain

Tanda salib dan Salam


P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus
U Amin
P Tuhan beserta kita
U Sekarang dan selama lamanya

Pengantar
Fasilitator menyampaikan/membacakan Gagasan Dasar dari Pertemuan
II. Sesudah itu, Fasilitator menyampaikan kata pengantar berikut ini untuk
memberikan penjelasan tentang apa yang hendak dicapai dalam pertemuan
ini

Bapak/Ibu/Saudara-saudari yang terkasih, kita bersyukur ka-


rena Tuhan kembali menghimpun kita untuk mendengarkan
Sabda-Nya. Pada pertemuan yang lalu kita telah diajak un-
tuk mendalami kebenaran bahwa Allah adalah Kasih. Kita
mengenal Allah dan percaya telah dikasihi oleh Allah sehing-
ga kita pun mengasihi sesama. Dalam pertemuan kedua ini,
20 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

kita akan mendalami Matius 25:31-46. Dalam perikop ini kita


akan melihat bahwa “Yesus adalah Anak Manusia, Raja Ke-
rajaan Surga.” Ia memegang kuasa atas kerajaan abadi dan
pada akhir zaman Ia akan menggunakan kuasa-Nya untuk
menentukan siapa yang layak masuk dalam kerajaan-Nya.
Marilah kita membuka hati dan budi kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan.

Doa Pembuka
P Marilah berdoa.
Allah Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur kepada-
Mu karena Engkau telah memanggil kami untuk percaya
bahwa Putra-Mu, Yesus Kristus, adalah Raja Kerajaan
Surga. Dialah yang menunjukkan jalan bagi kami untuk
mencapai kebahagiaan abadi bersama-Mu. Utuslah Roh
Kudus-Mu agar kami dapat memahami Sabda-Mu dan
bukalah hati kami bagi Sabda-Mu agar dapat menerima
Sabda yang Kausampaikan kepada kami. Demi Kristus,
Tuhan dan Pengantara kami, dalam persekutuan dengan
Roh Kudus, Allah yang meraja kini dan sepanjang masa.
U Amin

Pendalaman Kitab Suci


Pembacaan Kitab Suci
Fasilitator meminta beberapa peserta membaca teks per alinea, satu orang
satu alinea, dengan suara lantang dan tidak tergesa-gesa. Peserta yang lain
mendengarkan dengan penuh perhatian sambil mengikutinya dalam Alkitab
masing-masing.
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 21

Penghakiman Terakhir (Matius 25:31-46)


31
Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan
semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan
bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32Lalu semua
bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan me-
misahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti
gembala memisahkan domba dari kambing, 33dan Ia akan
menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan
kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
34
Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah
kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku,
terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak
dunia dijadikan. 35Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi
Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum;
ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
36
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika
Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara,
kamu mengunjungi Aku. 37Maka orang-orang benar itu akan
menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat
Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus
dan kami memberi Engkau minum? 38Bilamanakah kami
melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi
Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi
Engkau pakaian? 39Bilamanakah kami melihat Engkau sakit
atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 40Dan
Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk
salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu
telah melakukannya untuk Aku.
41
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebe-
lah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-
orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang
telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. 42Sebab
ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika
Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 43ketika Aku
22 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika


Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika
Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
44
Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan,
bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau
sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam
penjara dan kami tidak melayani Engkau? 45Maka Ia akan
menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang
dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga
untuk Aku. 46Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan
yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”

Pendalaman
Fasilitator meminta peserta membaca kembali teks Alkitab sambil memper-
hatikan pertanyaan di bawah ini. Para peserta dapat dibagi dalam kelompok
dan setiap kelompok mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu di
dalam teks Alkitab.

1. Siapakah Anak Manusia itu? (ay. 31)


2. Apa yang dilakukan-Nya pada akhir zaman? Apa yang
menjadi dasar penghakiman-Nya? (ay. 31-33)
3. Siapakah yang diumpamakan dengan domba dan kam-
bing? Apa yang mereka lakukan? (ay. 35-36, 42-43)
4. Apa yang dilakukan oleh Anak Manusia terhadap mereka
yang di kanan dan sebelah kiri? (ay. 34, 41)

Penjelasan
Fasilitator menyampaikan penjelasan di bawah ini. Fasilitator dapat menam-
bahkan penjelasan yang diambil dari penjelasan yang terdapat dalam Gaga-
san Pendukung.

1. Dalam Kitab Daniel dinyatakan bahwa Anak Manusia


adalah pribadi yang datang dari langit, dari surga, dan
bukan seorang manusia yang datang dari dunia (Dan.
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 23

7:13-14). Allah memberikan kepada-Nya kekuasaan dan


kemuliaan sebagai raja. Kerajaan yang berada di bawah
kuasa Anak Manusia itu tidak akan musnah. Kerajaan ini
adalah kerajaan surga yang tidak terikat pada tempat dan
waktu dan Anak Manusia itu akan menjadi raja yang ke-
kal. Anak Manusia yang dinubuatkan dalam Kitab Daniel
itu adalah Yesus. Ia memegang kuasa atas kerajaan abadi
dan pada akhir zaman Ia akan menggunakan kuasa-Nya
untuk menentukan siapa yang layak masuk dalam kera-
jaan-Nya. Walaupun Dia berkuasa atas Kerajaan Surga,
Anak Manusia itu hadir dalam diri orang-orang yang
menderita. Karena itu, kebaikan yang dilakukan terhadap
orang yang miskin dan menderita itu dilakukan bagi Dia.
2. Pada akhir zaman, Kristus, Anak Manusia, akan datang
dalam kemuliaan-Nya dengan diiringi oleh para malaikat-
Nya. Lalu Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-
Nya. Karena bersemayam di atas takhta, dapat dikatakan
bahwa ia adalah seorang raja (ay. 34). Pada waktu itu se-
mua bangsa akan dikumpulkan di hadapan Anak Manu-
sia untuk diadili. Walaupun yang disebut adalah semua
bangsa, pengadilan ini dilakukan kepada setiap orang,
bukan kepada setiap bangsa. Dengan kata lain, semua
orang dari segala bangsa akan dibawa ke hadapan Anak
Manusia dan setiap orang akan dihakimi. Dalam penga-
dilan itu, Anak Manusia akan memisahkan seorang dari
yang lain, seperti seorang gembala memisahkan domba
dari kambing: Ia menempatkan domba-domba di sebelah
kanan-Nya, sedangkan kambing-kambing di sebelah kiri-
Nya. Dasar yang digunakan oleh Anak Manusia untuk
menghakimi adalah perbuatan yang dilakukan oleh setiap
orang dalam kehidupan di dunia. Perbuatan yang mana?
Perbuatan yang dilakukan terhadap orang-orang yang
24 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

menderita, yaitu yang lapar, haus, telanjang, sakit, dan


dalam penjara. Mereka adalah saudara dari Anak Manu-
sia, Raja Kerajaan Surga itu, sehingga apa yang dilakukan
terhadap mereka sebenarnya dilakukan terhadap Dia.
3. Domba melambangkan orang benar, yaitu orang yang
melakukan kebaikan selama hidup di dunia. Ada enam
kebaikan yang mereka lakukan, yang dapat dikelompok-
kan menjadi tiga, yaitu:
a. memberi makan orang yang lapar dan memberi mi-
num orang yang haus. Dua perbuatan ini merupa-
kan kebaikan yang mendasar karena menyangkut
kebutuhan dasar manusia. Orang yang kekurangan
makan dan minum akan menjadi lemah badannya.
Hal ini bisa membuat orang menjadi sakit, dan bila
berkepanjangan, orang dapat kehilangan nyawa.
b. memberi tumpangan kepada orang asing dan mem-
beri pakaian kepada orang yang telanjang. Tempat
untuk berteduh dan pakaian membantu orang untuk
bertahan dalam cuaca, apalagi di malam hari atau
pada musim dingin.
c. melawat orang sakit dan mengunjungi orang yang
dipenjara. Kehadiran dan perhatian kepada kedua
kelompok orang ini dapat mendatangkan kegembi-
raan bagi mereka dan meringankan penderitaan yang
mereka alami.
Kambing melambangkan orang terkutuk, yang tidak
pernah memperhatikan apalagi mengasihi Tuhan yang
hadir dalam diri orang-orang miskin dan menderita. Me-
reka tidak memberi-Nya makan ketika Ia lapar, tidak
memberi-Nya minum ketika Ia haus, tidak memberi-Nya
tumpangan ketika Ia seorang asing, tidak memberi-Nya
pakaian ketika Ia telanjang, tidak melawat-Nya ketika Ia
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 25

sakit, dan tidak mengunjungi-Nya ketika Ia di dalam pen-


jara.
4. Anak Manusia menyebut mereka yang ditempatkan di
sebelah kanan-Nya sebagai orang-orang “yang diberkati
oleh Bapa-Ku.” Ia juga menyatakan bahwa mereka akan
menerima Kerajaan yang telah disediakan bagi mereka se-
jak dunia dijadikan. Demikianlah, orang benar akan ma-
suk ke dalam hidup yang kekal, yang juga disebut sebagai
Kerajaan, yang telah disediakan bagi mereka. Sebaliknya,
orang-orang yang dilambangkan dengan kambing yang
ditempatkan di sebelah kiri-Nya itu akan dienyahkan “ke
dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan ma-
laikat-malaikatnya.” Api yang kekal itu sebenarnya tidak
disediakan bagi manusia, melainkan untuk Iblis dan para
malaikatnya. Tetapi, apa yang mereka lakukan selama hi-
dup di dunia telah membawa mereka ke tempat itu.

Pesan dan Penerapan


Kemudian fasilitator mengajukan pertanyaan kepada peserta dan memberi
kesempatan kepada peserta untuk menjawab (dibatasi beberapa orang).

• Kabar baik untuk manusia: Tuhan Yesus yang kita imani


adalah Raja yang berkuasa atas Kerajaan Surga selama-
nya. Ia memegang kuasa atas kerajaan abadi dan memiliki
kuasa untuk menentukan siapa yang layak masuk dalam
kerajaan-Nya. Sekalipun Ia adalah Raja atas surga, Tuhan
Yesus dekat dengan manusia di dunia ini karena Ia hadir
dalam diri orang-orang yang menderita.
• Identitas kita: Kita, para pengikut Kristus, adalah orang-
orang yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Manusia,
yang berkuasa atas Kerajaan Surga. Kalau Yesus adalah
Raja Kerajaan Surga, kita adalah hamba-hamba-Nya
26 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

yang setia kepada-Nya dan senantiasa siap melayani-Nya.


• Cara hidup kita: Karena kita adalah hamba-hamba dari
Raja Kerajaan Surga, kita senantiasa melayani-Nya. Ba-
gaimana kita melakukan hal ini? Selama menjalani kehi-
dupan di dunia ini kita dipanggil untuk memperhatikan
sesama yang menderita. Karena, apa pun yang dilakukan-
nya terhadap mereka sebenarnya dilakukan bagi Kristus,
Tuhan yang berkuasa atas Kerajaan Surga. Pelayanan
terhadap orang-orang yang menderita adalah tanda kese-
tiaan sebagai hamba-hamba Kristus, Raja Surga.

Fasilitator mengajukan pertanyaan di bawah ini dan memberi kesempatan


kepada peserta untuk memberikan jawabannya. Jawaban dari pertanyaan ini
ditulis dan dibacakan satu per satu.

1. Apa yang selama ini menjadi motivasi bagi kita untuk


berbuat baik kepada sesama, khususnya yang sedang
mengalami penderitaan?
2. Setelah membaca teks ini, apa yang seharusnya menjadi
motivasi saya dalam melayani sesama?

Fasilitator mengajukan pertanyaan di bawah ini dan memberi kesempa-


tan kepada peserta untuk memberikan jawabannya. Jawaban dari perta-
nyaan ini ditulis dan dibacakan satu per satu.
1. Siapakah orang-orang yang mengalami penderitaan yang
dapat aku temui di sekitarku?
2. Apa yang harus aku lakukan untuk mereka? Bagaimana
aku harus melakukannya?

Doa Umat
Setelah mendengarkan pesan dari Allah melalui Sabda yang tertulis dalam
Alkitab, seluruh peserta diajak menanggapi Sabda itu dengan doa. Fasili-
tator mengajak peserta untuk mempersiapkan doa secara tertulis sebagai
tanggapan atas Sabda yang baru didengarkan. Doa itu bisa berupa pujian,
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 27

syukur, permohonan, niat, dan sebagainya, dan semuanya berkaitan dengan


tema yang direnungkan dalam pertemuan ini. Kemudian satu demi satu pe-
serta diminta untuk membacakan doa yang telah dituliskan. Setelah semua
menyampaikan doa, fasilitator mengajak para peserta untuk mendoakan
“Bapa Kami.”

Penutup
Doa Penutup
Pemandu mengajak seluruh peserta untuk berdoa memohon bantuan Allah
agar sanggup melaksanakan kehendak-Nya yang telah didengarkan dalam
pertemuan

P Marilah berdoa.
Allah Bapa, Yang Maha Pengasih, kami bersyukur ke-
pada-Mu atas Sabda-Mu yang telah Kau nyatakan kepa-
da kami. Sabda-Mu mengingatkan kami akan kebenaran
iman yang kami terima, yaitu bahwa Yesus, Anak Manu-
sia itu, adalah Raja yang berkuasa atas Kerajaan Surga.
Kami mohon bantulah kami agar senantiasa menyadari
bahwa kami adalah hamba-hamba-Nya, yang senantiasa
setia melayani-Nya dengan perbuatan baik dan pelayanan
kasih terhadap sesama terutama yang menderita. Demi
Kristus, Tuhan kami.
U Amin.

Tanda Salib
P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.

Lagu Penutup
• MB 463 “Yesus Mengutus” atau lagu lain yang sesuai
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 29

3
Orang Berdosa Namun
Dipercaya Oleh Tuhan
(Lukas 5:1-11)
Tujuan :
1. Peserta memahami bahwa Yesus adalah Allah yang hi-
dup dan berkuasa.
2. Peserta menyadari bahwa kita adalah orang yang berdosa
namun dipercaya oleh Tuhan untuk memberitakan kasih
Allah kepada sesama.
3. Peserta melaksanakan tugas perutusannya menjadi ber-
kat dari Allah dengan memberitakan kasih-Nya.

Waktu : 90 Menit

Gagasan Dasar :
• Kisah panggilan para murid ini merupakan kisah penam-
pakan dari Yang Ilahi (epifani), tetapi dalam peristiwa
yang sangat manusiawi. Mulanya Petrus mengenal Yesus
sebagai guru yang dikagumi oleh orang banyak. Ketika
Yesus berada di pantai Danau Galilea, begitu banyak
orang mendengarkan-Nya sampai-sampai Ia harus naik
ke perahu dan mengajar dari atas perahu. Petrus merela-
kan perahunya untuk menjadi tempat duduk Yesus. Ter-
dengar aneh bagi Petrus, ketika Yesus menyuruhnya ber-
tolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala untuk
menangkap ikan. Sudah sepanjang malam ia menebarkan
jala tanpa menangkap seekor ikan pun. Hanya karena rasa
hormatnya kepada Yesus, ia melakukannya.
30 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

• Melihat tangkapan ikan yang tidak masuk akal baginya


sebagai seorang nelayan, Simon langsung menyadari bah-
wa Yesus bukanlah manusia biasa. Peristiwa ini menun-
jukkan kepadanya bahwa Allah menyatakan diri dalam
diri Yesus yang menyuruh mereka menebarkan jala pada
siang hari. Berhadapan dengan Yesus, Simon sujud dan
meminta Yesus pergi karena dia orang berdosa. Kesada-
ran akan siapa dirinya di hadapan Tuhan membuat Pe-
trus pun menyadari siapa dirinya: di hadapan-Nya, Petrus
hanyalah seorang berdosa. Kesadaran ini menggerak-
kan Petrus untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh
Tuhan karena Dialah yang berkuasa atas dirinya. Tuhan
memanggilnya untuk mengikuti Dia dan menjadi penjala
manusia. Seluruh diri Petrus hanya tertuju kepada Tuhan
sehingga meninggalkan segala sesuatu lalu mengikuti
Yesus.
• Simon Petrus adalah teladan bagi orang-orang yang per-
caya pada Kristus. Di hadapan Tuhan yang Mahakudus,
kita menyadari diri sebagai orang berdosa. Tetapi, Tuhan
berkenan menjumpai kita dan memberikan tugas kepada
kita untuk memberitakan kasih-Nya kepada sesama. Ke-
sadaran bahwa kita adalah manusia yang berdosa akan
mendorong kita untuk melakukan tugas itu dengan penuh
kesungguhan. Walaupun berdosa, kita diberi kepercayaan
oleh Tuhan untuk menjadi utusan-Nya.

Pembuka
Lagu Pembuka
• MB 452 “Roh Allah Bangkitkan Kami“ atau lagu lain yang sesuai
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 31

Tanda salib dan Salam


P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus
U Amin
P Tuhan beserta kita
U Sekarang dan selama lamanya

Pengantar
Fasilitator menyampaikan/membacakan Gagasan Dasar dari Pertemuan
III. Sesudah itu, Fasilitator menyampaikan kata pengantar berikut ini untuk
memberikan penjelasan tentang apa yang hendak dicapai dalam pertemuan
ini.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,


terima kasih untuk kehadiran saudara semua dalam Pendala-
man Kitab Suci ini. Dalam Pertemuan II yang lalu kita telah
melihat kebenaran tentang “Yesus, Anak Manusia Adalah
Raja Kerajaan Surga.” Dalam Pertemuan III ini kita akan
mendalami kebenaran lain mengenai iman kita, yaitu “Kita
Orang Berdosa Namun Dipercaya Oleh Tuhan.” Belajar dari
pengalaman panggilan Petrus dan kawan-kawannya dalam
Luk. 5:1-11, kita diajak untuk mengenal Yesus, Tuhan kita,
dan mengenal diri kita di hadapan-Nya. Marilah kita mem-
buka hati kita bagi Sabda Tuhan yang kita dengarkan dalam
pertemuan ini.

Doa Pembuka
P Ya Allah yang Maharahim, kami bersyukur atas kasih
setia-Mu yang senantiasa menyertai kami, khususnya di
saat kami berada dalam kesulitan hidup. Terima kasih
karena pada kesempatan ini Engkau telah mengumpul-
kan kami kembali sebagai saudara seiman. Kami hendak
membaca dan merenungkan Sabda-Mu. Terangi kami
32 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

semua dengan kuasa Roh Kudus-Mu agar kami dapat me-


mahami kebenaran Sabda-Mu agar kami dapat mengatur
hidup kami seturut kehendak-Mu. Demi Kristus Tuhan
dan pengantara kami, yang mengasihi kita bersama Roh
Kudus, bersama Allah Bapa kini dan sepanjang masa.
U Amin.

Pendalaman Kitab Suci


Pembacaan Teks Kitab Suci
Fasilitator meminta beberapa peserta membaca teks per alinea, satu orang
satu alinea, dengan suara lantang dan tidak tergesa-gesa. Peserta yang lain
mendengarkan dengan penuh perhatian sambil mengikutinya dalam Alkitab
masing-masing.

Penjala Ikan Menjadi Penjala Manusia (Lukas 5:1-11)


1
Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret,
sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mende-
ngarkan firman Allah. 2Ia melihat dua perahu di tepi pan-
tai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh
jalanya. 3Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu pera-
hu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu-
nya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar
orang banyak dari atas perahu.
4
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Berto-
laklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk
menangkap ikan.” 5Simon menjawab: “Guru, telah sepan-
jang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap
apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan
menebarkan jala juga.” 6Dan setelah mereka melakukan-
nya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala
mereka mulai koyak. 7Lalu mereka memberi isyarat kepada
teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 33

membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka ber-


sama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga
hampir tenggelam.
8
Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di
depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku,
karena aku ini seorang berdosa.” 9Sebab ia dan semua
orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena
banyaknya ikan yang mereka tangkap; 10demikian juga Ya-
kobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi
teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut,
mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” 11Dan
sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, me-
reka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

Pendalaman
Fasilitator meminta peserta membaca kembali teks sambil memperhatikan
perta-nyaan di bawah. Para peserta dapat dibagi dalam kelompok dan setiap
kelompok mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu di dalam teks
Alkitab.

1. Di mana peristiwa itu terjadi? (ayat 1)


2. Setelah Yesus selesai mengajar, apa yang diperintahkan
Yesus kepada Simon dan bagaimana reaksi Simon? (ayat
4)
3. Apa yang terjadi ketika Simon menebarkan jala?
4. Melihat kejadian itu, apa yang dilakukan Simon Petrus?
(ayat 8)
5. Apa yang dikatakan Yesus kepada Simon ketika mende-
ngar perkataan Simon? (ayat 10)

Penjelasan
Fasilitator menyampaikan penjelasan di bawah ini. Fasilitator dapat menam-
bahkan penjelasan yang diambil dari penjelasan cerita yang terdapat dalam
gagasan pendukung.
34 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

1. Yesus mengajar orang banyak di pantai Danau Genesaret


yang terletak di wilayah Galilea. Banyak orang mengeru-
muni Yesus hendak mendengarkan firman Allah yang
hendak disampaikan-Nya. Mereka berdesak-desakan
untuk dapat mendekati Dia. Bila orang banyak itu terus
mendesak-Nya, tidak akan ada jarak antara Yesus dengan
mereka sehingga Ia tidak akan dapat berbicara kepada
mereka.
2. Setelah selesai menyampaikan pengajaran kepada orang
banyak itu, Yesus meminta Simon bertolak ke tempat
yang dalam dan menebarkan jala di situ untuk menang-
kap ikan. Perintah ini terdengar aneh di telinga Simon. Ia
adalah nelayan yang sudah terbiasa mencari ikan di Da-
nau Galilea. Pada malam sebelumnya Simon dan teman-
temannya telah bekerja keras untuk mencari ikan, tetapi
tidak menangkap apa-apa. Malam hari adalah waktu yang
cocok untuk menangkap ikan dan Simon adalah nelayan
yang memahami situasi di danau itu. Sepanjang malam
ia telah bekerja keras, tetapi tidak mendapatkan apa-apa,
rasanya tidak ada gunanya untuk menebarkan jala pada
siang hari. Kalau kemudian ia bertolak untuk menebar-
kan jala, hal itu semata-mata dilakukannya hanya karena
mengikuti perkataan Yesus. Bisa jadi Petrus tidak setuju
dengan Yesus, tetapi ia melakukan apa yang dikatakan-
Nya.
3. Simon dan teman-temannya menolakkan perahunya ke
tengah danau lalu mereka menebarkan jala. Apa yang ke-
mudian dialami oleh Simon benar-benar di luar dugaan-
nya. Jala yang mereka tebarkan ternyata menangkap se-
jumlah besar ikan. Bahkan, jala itu mulai koyak karena ti-
dak dapat menahan banyaknya jumlah ikan yang tertang-
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 35

kap. Karena itu, mereka memanggil teman-teman mereka


yang ada di perahu lain untuk membantu menampung
ikan yang mereka tangkap. Simon Petrus menyadari bah-
wa apa yang sedang dialaminya bukanlah peristiwa biasa.
Dia dan teman-temannya takjub menyaksikan banyaknya
ikan yang mereka tangkap, padahal mereka menebarkan
jala pada siang hari, atas perintah seorang guru.
4. Simon Petrus menyadari bahwa apa yang sedang di-
alaminya bukanlah peristiwa biasa. Dia dan teman-te-
mannya takjub menyaksikan banyaknya ikan yang mere-
ka tangkap, padahal mereka menebarkan jala pada siang
hari, atas perintah seorang guru. Sesampainya di darat,
ia mendekati Yesus dan sujud di depan-Nya lalu berkata
“Tuhan, pergilah dari hadapanku, karena aku ini seorang
berdosa.” Ketika hendak bertolak untuk menebarkan jala,
Simon memanggil Yesus dengan sebutan “guru”. Setelah
peristiwa penangkapan ikan ini, Simon memanggilnya
“Tuhan.” Kenyataan yang dialami Simon membuat dia
sadar siapa pribadi yang sedang dihadapinya. Hal ini juga
membuatnya sadar bahwa dirinya adalah orang berdosa
sehingga tidak layak ada di dekat-Nya.
5. Mendengar perkataan Simon, Yesus berkata kepadanya,
“Jangan takut, mulai sekarang engkau akan menjala ma-
nusia.” Ia meminta Simon untuk tidak merasa takut.
Benar bahwa Allah telah menyatakan diri dalam pribadi
Yesus, tetapi hal itu dilakukan bukan untuk membuat
mereka hancur dan binasa. Bahkan, Yesus memanggil
mereka untuk menjadi penjala manusia. “Menjala ma-
nusia” merupakan kiasan untuk mencari/membawa
orang menjadi pengikut Yesus. Dalam praktiknya hal ini
nantinya baru akan mereka lakukan setelah Yesus naik ke
36 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

surga. Mereka akan memberitakan karya penyelamatan


yang dilakukan oleh Kristus kepada orang Yahudi dan
bukan Yahudi. Mereka bahkan harus meninggalkan ne-
geri mereka untuk melaksanakan tugas ini. Agar dapat
menjalankan tugas ini, sekarang mereka harus mengikuti
Yesus untuk menjalani kehidupan sebagai murid sehingga
dapat mengenal Dia dan memahami kehendak-Nya.

Pesan dan Penerapan


Fasilitator menyampaikan pesan yang diambil dari bacaan yang telah dire-
nungkan berikut ini:

• Mukjizat penangkapan ikan yang dialami oleh Simon Pe-


trus menunjukkan bahwa Yesus yang menyuruhnya me-
nebarkan jala itu adalah Tuhan yang Mahakuasa. Ia ber-
kuasa untuk “memerintahkan” alam dan alam pun taat
kepada-Nya. Dialah Tuhan yang kita percaya dan kita
sembah. Walaupun demikian, Ia datang dalam kehidupan
manusia di dunia ini dan menyatakan diri kepada kita.
• Di hadapan Tuhan yang Mahakuasa itu, Simon menya-
dari siapa dirinya. Ia sujud di depan Yesus lalu berkata,
“Tuhan, pergilah dari hadapanku, karena aku ini seorang
berdosa.” Di hadapan Tuhan, kita hanyalah manusia yang
berdosa. Kita mempunyai kecenderungan kepada dosa
dan dengan kekuatan sendiri kita tidak sanggup menga-
lahkan dosa.
• Walaupun demikian, Tuhan meminta Simon untuk me-
ngikuti Dia dan menjadikannya penjala manusia. Ia mem-
percayakan tugas kepada Simon untuk memberitakan
karya keselamatan yang dikerjakan-Nya untuk manusia.
Hal yang sama berlaku untuk kita yang percaya kepada
Tuhan Yesus. Sekalipun kita adalah orang yang berdosa,
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 37

Tuhan telah memanggil kita untuk mengikuti-Nya dan


mempercayakan tugas untuk memberitakan kasih Allah
yang menghendaki keselamatan manusia.

Fasilitator mengajukan pertanyaan di bawah ini dan memberi kesempatan


kepada peserta untuk memberikan jawabannya. Jawaban dari pertanyaan ini
ditulis dan dibacakan satu per satu.

1. Kapan dan bagaimana seorang pengikut Yesus dapat me-


nyadari bahwa Allah itu Mahakuasa dan bahwa di hada-
pan Allah dia hanyalah manusia yang berdosa?
2. Bagaimana seharusnya sikap kita, manusia yang berdosa
ini, di hadapan Allah yang Mahakuasa? Bagaimana sikap
Allah terhadap manusia yang berdosa?

Fasilitator mengajukan pertanyaan di bawah ini dan memberi kesempatan


kepada peserta untuk memberikan jawabannya. Jawaban dari pertanyaan ini
ditulis dan dibacakan satu per satu.

1. Apa makna “menjadi penjala manusia” untuk umat Kato-


lik di zaman sekarang?
2. Bagaimana kita sebagai orang Katolik dapat menjalankan
tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita itu?

Doa Umat
Setelah mendengarkan pesan dari Allah melalui Sabda yang tertulis dalam
Alkitab, seluruh peserta akan menanggapi Sabda itu dengan doa. Fasilitator
mengajak peserta untuk mempersiapkan doa secara tertulis sebagai tang-
gapan atas Sabda yang baru didengarkan. Doa itu bisa berupa pujian, syukur,
permohonan, niat, dan sebagainya. Kemudian satu demi satu peserta diminta
untuk membacakan doa yang telah dituliskan. Setelah semua menyampaikan
doa, fasilitator mengajak para peserta untuk mendoakan “Bapa Kami.”
38 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

Penutup
Doa Penutup
Pemandu mengajak seluruh peserta untuk berdoa memohon bantuan Allah
agar sanggup melaksanakan kehendak-Nya yang telah didengarkan dalam
pertemuan.

P Ya Allah Yang Maha Cinta, kami bersyukur atas Sabda-


Mu yang menginspirasi kami. Bantulah kami selalu de-
ngan kuasa Roh Kudus-Mu agar kami dapat mengenali
diri kami di hadapan-Mu dan berani mempersembahkan
hidup kami untuk kerajaan-Mu. Ingatkanlah kami bah-
wa dalam keberdosaan kami sekalipun Engkau tetap me-
rangkul kami dan mempercaya kami untuk melakukan
kehendak-Mu. Demi Kristus Tuhan kami.
U Amin.

Tanda Salib
P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus
U Amin

Lagu Penutup
• MB 518 “Betapa Kita Tidak Bersyukur” atau lain yang sesuai
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 39

4
Tujuan :
Bangga Menjadi Orang Katolik
(Kisah Para Rasul 2:37-47)

1. Peserta mengetahui adanya krisis dalam hidup beriman.


2. Peserta menyadari ada persekutuan orang beriman.
3. Peserta merasakan bahwa dengan hidup bersama dalam
persekutuan orang beriman imannya semakin teguh dan
berbuah.

Waktu : 90 Menit

Gagasan Dasar :
• Para rasul memberitakan karya penyelamatan yang dila-
kukan oleh Yesus Kristus kepada orang-orang Yahudi di
Yerusalem. Banyak orang yang percaya kepada pembe-
ritaan mereka lalu dibaptis. Semua orang yang telah di-
baptis membentuk persekutuan yang kemudian disebut
Jemaat/Gereja. Gereja yang telah dimulai oleh para rasul
itu berkembang dari zaman ke zaman.
• Gereja, umat Allah adalah persekutuan para murid Kris-
tus, yang dibangun di atas dasar para rasul. Gereja adalah
kumpulan orang-orang yang percaya kepada Kristus dan,
mengikatkan diri dan hidup dalam persekutuan orang ber-
iman. Kita yang percaya kepada Kristus dan telah dibaptis
dalam nama Tritunggal masuk dalam persekutuan para
murid Kristus dan menjadi anggota Gereja Katolik. De-
ngan demikian, dalam diri kita melekat identitas sebagai
pengikut Kristus dan anggota Gereja Katolik.
40 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

• Dalam perikop ini kita dapat melihat bagaimana Gereja


Perdana, yaitu Gereja yang dibangun oleh para rasul di
Yerusalem, menampakkan cara hidup yang khas. Sebagai
anggota Gereja kita perlu memahami cara hidup Gereja
Perdana untuk belajar bagaimana hidup menurut identi-
tas sebagai anggota Gereja.
a. Bertekun dalam pengajaran para rasul: Agar dapat
hidup sesuai dengan kehendak Tuhan yang mereka
imani, Jemaat selalu mendengarkan ajaran Tuhan
Yesus yang disampaikan oleh para rasul.
b. Hidup dalam persekutuan. Orang-orang yang perca-
ya kepada Kristus menjadi sebuah keluarga di mana
para anggotanya saling mengasihi.
c. Memecahkan roti dan berdoa. Para anggota Gereja
Perdana memecahkan roti untuk mengenangkan kar-
ya penyelamatan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.
d. Milik bersama. Para anggota Gereja Perdana tidak
mementingkan diri sendiri, tetapi memperhatikan
kebutuhan sesama. Mereka menyerahkan apa yang
mereka miliki untuk membantu para anggota yang
berkekurangan.
e. Hidup dalam sukacita. Para anggota Gereja Perda-
na mengalami sukacita karena telah menerima kabar
keselamatan Kristus. Mereka telah mengalami karya
penyelamatan itu dan bersyukur atas semua yang
telah dilakukan oleh Kristus bagi mereka.
• Dengan hidup bersama dalam persekutuan orang ber-
iman, sambil menghayati cara hidup jemaat perdana, kita
akan merasa bangga sebagai orang Katolik. Kita bangga
mempunyai Allah seperti Yesus, Tuhan yang berkuasa
atas hidup dan mati, atas surga dan bumi. Dengan me-
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 41

ngenal identitas Yesus, kita mengenal identitas kita seba-


gai pengikut Yesus. Kita adalah orang-orang yang percaya
kepada Yesus sebagai Anak Manusia, Mesias, Raja Surga.
Identitas kita ini menggerakkan kita untuk menjalani ke-
hidupan sebagai pengikut Yesus, khususnya menjadi pe-
warta Injil. Kita pergi ke berbagai penjuru dunia untuk
memberitakan karya penyelamatan yang dikerjakan oleh
Yesus supaya manusia di dunia ini menikmati kehidupan
abadi di surga.

Pembuka
Lagu Pembuka
• MB 402 “Jika Ada Cinta Kasih”
• PS 498 “Jika Ada Cinta Kasih”

Tanda Salib dan Salam


P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus
U Amin
P Tuhan beserta kita
U Sekarang dan selama lamanya

Pengantar
Fasilitator menyampaikan/membacakan Gagasan Dasar dari Pertemuan
IV. Sesudah itu, Fasilitator menyampaikan kata pengantar berikut ini untuk
memberikan penjelasan tentang apa yang hendak dicapai dalam pertemuan
ini.

Bapak/Ibu/Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan Ye-


sus Kristus, kita bersyukur karena Allah membimbing kita
semua sampai pada pertemuan terakhir di Bulan Kitab Suci
Nasional 2020. Dalam Pertemuan I-III kita telah melihat
42 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

identitas orang beriman dalam kaitannya dengan Allah yang


menyatakan diri dalam Yesus Kristus: (1) Kita adalah orang
yang percaya bahwa Allah adalah Kasih, (2) Kita adalah
pengikut Yesus, Anak Manusia adalah Raja Kerajaan Surga,
dan (3) Kita adalah orang berdosa namun dipercaya oleh Tu-
han. Dalam Pertemuan IV ini kita melihat identitas kita se-
bagai anggota Gereja Katolik, persekutuan orang yang per-
caya kepada Yesus yang merupakan pernyataan kasih Allah.
Kita akan belajar untuk “Bangga Menjadi Orang Katolik.”
Dengan hidup bersama dalam persekutuan orang beriman,
kita mendapatkan kekuatan dan peneguhan iman. Mari kita
siapkan hati untuk mendengarkan Sabda Tuhan.

Doa Pembuka
P Marilah berdoa.
Ya Allah Bapa Yang Maha kasih, kami bersyukur atas
anugerah cinta kasih-Mu yang boleh kami rasakan dalam
kehidupan bersama dengan saudara-saudara dalam
iman. Kami mohon utuslah Roh Kudus-Mu untuk mem-
bimbing kami untuk memahami Sabda-Mu dalam Kitab
Suci. Berilah kami kekuatan untuk membangun perseku-
tuan orang beriman sebagai ciri khas murid-murid Yesus
Putra-Mu. Dialah Tuhan dan pengantara kami, dalam
persekutuan dengan Roh Kudus, Allah yang meraja kini
dan sepanjang masa.
U Amin.
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 43

Pendalaman Kitab Suci


Pembacaan Teks Kitab Suci
Fasilitator meminta beberapa peserta membaca teks per alinea, satu orang
satu alinea, dengan suara lantang dan tidak tergesa-gesa. Peserta yang lain
mendengarkan dengan penuh perhatian sambil mengikutinya dalam Alkitab
masing-masing.

Cara Hidup Jemaat Pertama (Kisah 2:37-47)


37
Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terha-
ru, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang
lain: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?”
38
Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah
kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama
Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus. 39Sebab bagi kamulah
janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih
jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah
kita.” 40Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi
suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam
dan menasihati mereka, katanya: “Berilah dirimu disela-
matkan dari angkatan yang jahat ini.”
41
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi
diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah
kira-kira tiga ribu jiwa. 42Mereka bertekun dalam pengaja-
ran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul
itu mengadakan banyak mukjizat dan tanda. 44Dan semua
orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala
kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 45dan selalu
ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu mem-
bagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keper-
luan masing-masing. 46Dengan bertekun dan dengan sehati
44 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka


memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir
dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tu-
lus hati, 47sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua
orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka
dengan orang yang diselamatkan.

Pendalaman
Fasilitator meminta peserta membaca kembali teks sambil memperhatikan
perta-nyaan di bawah. Para peserta dapat dibagi dalam kelompok dan setiap
kelompok mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu di dalam teks
Alkitab.
1. Apa jawaban Petrus ketika orang banyak bertanya “Apa-
kah yang harus kami perbuat, saudara-saudara”? (ay. 38-
39)
2. Bagaimana cara hidup jemaat yang pertama? (ay. 42)
3. Dengan cara hidupnya yang khas jemaat Kristiani perda-
na Yerusalem disukai semua orang. Apa yang dilakukan
Allah terhadap mereka? (ay. 47)

Penjelasan
Fasilitator menyampaikan penjelasan di bawah ini. Fasilitator dapat menam-
bahkan penjelasan yang diambil dari penjelasan cerita yang terdapat dalam
gagasan pendukung.

1. Orang-orang yang hadir terkesan pada karunia lahiriah


Roh Kudus dan pada kotbah Petrus tentang perbuatan-
perbuatan Allah melalui Yesus. Beberapa orang lalu
menanyakan apa yang harus mereka lakukan setelah
mendengarkan warta tentang Yesus Kristus itu. Petrus
menjawab, “Bertobatlah, ubahlah cara pikir dan tingkah
lakumu!” Mereka diajak untuk berbalik dari sikap dan
perilaku mereka yang jahat, yang mencapai puncaknya ke-
tika mereka membunuh Yesus. Sikap dan perilaku mereka
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 45

yang demikian itu telah menutup diri mereka dari karya


keselamatan Allah. Namun, Ia memberikan kesempatan
kepada mereka untuk bertobat agar dapat diselamatkan.
2. Mereka bertekun dalam pengajaran para rasul. Yang di-
maksudkan dengan pengajaran para rasul itu adalah pe-
ngajaran yang diberikan kepada orang-orang yang baru
percaya pada Kristus atau dengan kata lain baru masuk
Kristiani. Dalam pengajaran itu Kitab Suci ditafsirkan
dengan disinari oleh peristiwa Yesus Kristus. Jadi yang di-
maksudkan dengan pengajaran itu bukan pewartaan Injil
kepada orang-orang yang belum percaya kepada Kristus.
Selain itu, mereka berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa. Ungkapan ”memecahkan roti” menunjuk pada
Perjamuan Ekaristi. Sedangkan doa yang dimaksudkan
adalah doa atau sembahyang bersama yang dipimpin oleh
para rasul. Persekutuan mereka diwujudkan secara lebih
nyata dalam hal harta milik. Mereka menganggap bahwa
“segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.”
Milik pribadi tidak hanya digunakan untuk kepentingan
diri sendiri; anggota umat lain, bahkan seluruh umat bo-
leh menggunakannya. Tetapi, cara hidup seperti ini tidak
dapat disamakan dengan sistem komunis karena dalam
Jemaat Kristiani Perdana itu harta milik disediakan untuk
kepentingan sesama Jemaat secara sukarela dan dibagi-
kan menurut kebutuhan masing-masing. Anggota Jemaat
yang miskin dan para janda mendapatkan perhatian uta-
ma dalam hal ini.
3. Cara hidup Jemaat yang saling mengasihi dalam satu
persekutuan itu membuat mereka disukai semua orang.
Cara hidup mereka yang seperti itu menarik perhatian
banyak orang dan mereka menggabungkan diri dalam
persekutuan itu. Jumlah mereka makin bertambah. Dari
46 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

kenyataan ini mereka melihat bahwa “tiap-tiap hari


Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.” Nyata bahwa kehidupan Jemaat itu men-
jadi sarana pewartaan iman dan bentuk kesaksian mereka
tentang Kristus. Mereka tidak hanya mewartakan dengan
kata-kata tetapi dengan perbuatan dan seluruh hidup me-
reka.

Pesan dan Penerapan


Fasilitator menyampaikan pesan yang diambil dari bacaan yang telah dire-
nungkan berikut ini:

• Kita dibaptis karena percaya kepada Allah yang me-


nyatakan diri dalam Yesus Kristus. Kita mempercayakan
diri kepada Allah yang adalah Kasih dan mengikuti Yesus
Kristus, Raja Kerajaan Surga. Dengan menerima baptisan
itu, kita pun menjadi anggota Gereja Katolik, persekutuan
orang yang percaya kepada Kristus. Selayaknya kita bang-
ga mempunyai Allah yang mengasihi kita melalui Yesus
Kristus. Selayaknya juga kita bangga menjadi anggota Ge-
reja Katolik yang kudus, sebagaimana kita ucapkan dalam
Credo. Kepercayaan akan Kristus dan kesadaran sebagai
anggota Gereja Katolik inilah yang menjadi identitas kita.
• Identitas kita inilah yang menggerakkan kita untuk men-
jalani kehidupan sebagai pengikut Yesus seturut cara hi-
dup jemaat perdana, yakni: 1). Bertekun dalam pengaja-
ran para rasul, yang sekarang telah tertulis dalam Kitab
Suci yang kita baca dan renungkan. 2), Hidup dalam per-
sekutuan, yakni tidak sekedar berkumpul, tetapi saling
mengasihi. 3), Memecahkan roti dan berdoa, yakni untuk
mengenangkan karya penyelamatan yang dilakukan oleh
Tuhan Yesus, yang sekarang dirayakan dalam perayaan
Ekaristi. 4), Milik bersama, yakni tidak mementingkan
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 47

diri sendiri, tetapi memperhatikan kebutuhan sesama. 5),


Hidup dalam sukacita, yakni kita bersukacita karena telah
mengalami karya penyelamatan Kristus dan bersyukur
atas semua yang telah dilakukan-Nya bagi kita.

Fasilitator mengajukan pertanyaan di bawah ini dan memberi kesempatan


kepada peserta untuk memberikan jawabannya. Jawaban dari pertanyaan ini
ditulis dan dibacakan satu per satu.

1. Berilah contoh-contoh yang menggambarkan orang Kato-


lik yang merasa minder dengan iman dan identitasnya se-
bagai orang Katolik!
2. Berdasarkan perikop yang telah kita baca, sebutkan dan
jelaskan apa saja yang dapat mengungkapkan kebanggaan
kita sebagai orang yang percaya kepada Kristus dan ang-
gota Gereja Katolik!
3. Bagaimana kita sebagai orang Katolik mengungkapkan
kebanggaan kita itu?

Fasilitator mengajukan pertanyaan di bawah ini dan memberi kesempatan


kepada peserta untuk memberikan jawabannya. Jawaban dari pertanyaan ini
ditulis dan dibacakan satu per satu.

• Jelaskan bagaimana kita sebagai persekutuan dalam Ling-


kungan dan Komunitas Basis dapat meneladan cara hidup
Jemaat Perdana!

Doa Umat
Setelah mendengarkan pesan dari Allah melalui Sabda yang tertulis dalam
Alkitab, seluruh peserta akan menanggapi Sabda itu dengan doa. Fasilitator
mengajak pe-serta untuk mempersiapkan doa secara tertulis sebagai
tanggapan atas Sabda yang baru didengarkan. Doa itu bisa berupa pujian,
syukur, permohonan, niat, dan sebagainya. Kemudian satu demi satu peserta
diminta untuk membacakan doa yang telah dituliskan. Setelah semua
menyampaikan doa, fasilitator mengajak para peserta untuk mendoakan
“Bapa Kami.”
48 Bulan Kitab Suci Nasional 2020

Penutup
Doa Penutup
Pemandu mengajak seluruh peserta untuk berdoa memohon bantuan Allah
agar sanggup melaksanakan kehendak-Nya yang telah didengarkan dalam
pertemuan

P Marilah berdoa.
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, kami bersyukur atas
Sabda-Mu yang telah kami dengarkan dalam pertemuan
ini. Kami mohon, bantulah kami dengan Roh Kudus-
Mu agar kami dapat meneladani cara hidup Jemaat
Perdana dalam membangun persekutuan persaudaraan
kami sebagai orang Katolik, sehingga kami semakin kuat
dan tetap setia dalam iman. Demi Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami.
U Amin.

Tanda Salib
P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus
U Amin

Lagu Penutup
• MB 463 “Yesus Mengutus” atau lagu lain yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai