Anda di halaman 1dari 10

Tema : Menjadi Orang Beriman Katolik

Tujuan :
1. Agar peserta mampu mengenali motivasi diri
menjadi seorang Katolik
2. Agar peserta mampu memurnikan motivasi diri
menjadi seorang Katolik
3. Agar peserta mampu mengetahui pengertian dari
iman

Materi : Orang Beriman Katolik


Sumber Bahan
1. Komkat KAS, 1997. Mengikuti Yesus Kritus 1,
Kanisius, Yogyakarta
2. Pendidikan Agama Katolik untuk Perguruan
Tinggi Cetakan I, 2016, Ristekdikti
3. LAI, 1991. Kitab Suci Deuterokanonika: Jakarta

Durasi waktu : 90 Menit

Langkah – Langkah
A. Pembukaan
1) Lagu Pembukaan
Limpahkan kasih-Mu (MB 478)

2) Doa Pembukaan
Allah Bapa Yang Mahabaik, kami bersyukur
kepada-Mu karena Engkau sudi mendampingi
hidup kami sampai dengan saat ini. Terangilah
kami dengan rahmat-Mu, agar kami semakin
termotivasi untuk menjadi orang yang beriman
Katolik yang sejati. Dampingilah kami dalam
seluruh proses kegiatan kami ini, sehingga kami
semakin mantap untuk menjadi pengikut Yesus
yang setia.
Doa ini kami sampaikan kepada-Mu, dengan
perantaraan Kristus Tuhan Kami.
Amin

B. Isi
1) Ada berbagai macam alasan seseorang tertarik
untuk menjadi Katolik, misalnya karena
hubungannya dengan pacar, suami atau istrinya
yang seorang Katolik. Atau karena ia bekerja di
sebuah yayasan Katolik. Bisa juga karena
bermimpi bertemu dengan sosok yang mirip
dengan Tuhan Yesus atau Bunda Maria. Namun
ada juga karena orang itu percaya bahwa
menjadi Katolik adalah cara yang tepat menuju
jalan keselamatan.

2) Berbagai macam alasan di atas hendaknya


dimurnikan, artinya bahwa seseorang yang ingin
menjadi Katolik hendaknya menyadari bahwa ia
ingin meneladani seorang pribadi yang bernama
Yesus Kristus.
3) Negara kita menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agama. Memilih suatu
agama merupakan salah satu hak seseorang yang
paling asasi. Kebebasan untuk memeluk agama
ini tentu harus didasari pada martabatnya
sebagai seorang manusia yang memiliki akal
budi dan kehendak bebas.

4) Marilah kita baca kutipan Injil Lukas 18: 18-27


ini:
18 Ada seorang pemimpin bertanya kepada
Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus
aku perbuat untuk memperoleh hidup yang
kekal?" 19 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan
Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari
pada Allah saja. 20 Engkau tentu mengetahui
segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan
membunuh, jangan mencuri, jangan
mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu
dan ibumu." 21 Kata orang itu: "Semuanya itu
telah kuturuti sejak masa mudaku." 22
Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih
tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan:
juallah segala yang kaumiliki dan bagi-
bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka
engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian
datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 23 Ketika
orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi
amat sedih, sebab ia sangat kaya. 24 Lalu Yesus
memandang dia dan berkata: "Alangkah
sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam
Kerajaan Allah. 25 Sebab lebih mudah seekor
unta masuk melalui lobang jarum dari pada
seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
26 Dan mereka yang mendengar itu berkata:
"Jika demikian, siapakah yang dapat
diselamatkan?" 27 Kata Yesus: "Apa yang tidak
mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah."

Orang yang bertanya kepada Yesus dalam


kutipan di atas semula hendak mengikuti Yesus,
namun ia kemudian membatalkan niatnya
tersebut karena ia dituntut untuk melepaskan
segala sesuatu yang menghalangi hubungannya
dengan Allah. Orang itu tidak mau karena
banyak hartanya. Ia terlalu mencintai hartanya,
dan ia tidak lagi memikirkan lagi orang miskin
yang ada di sekitarnya. Yesus menuntut dari
orang yang mau mengikuti-Nya untuk tidak
hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga
kepentingan orang lain terutama mereka yang
miskin dan menderita.
Bagi orang kaya itu, tuntutan Yesus ini mungkin
dirasa sangat berat sehingga ia meninggalkan
Yesus. Apakah Yesus kemudian memaksanya
untuk tetap mengikuti-Nya? Tidak, karena Yesus
menghendaki bahwa setiap orang yang ingin
menjadi pengikut-Nya harus berdasarkan
pilihannya sendiri.

5) Kebebasan sikap dalam memilih agama diartikan


sebagai sikap tanpa paksaan dan didasarkan pada
suara hatinya. Jadi, jika seseorang ingin menjadi
orang yang beriman Katolik itu karena
pilihannya sendiri, bukan karena paksaan atau
dipaksa oleh pihak lain.

6) Lalu apakah arti beriman Katolik?


Untuk memahami kata iman, maka kita harus
memahami dahulu pengertian dari wahyu.

Wahyu:
Manusia dapat mencapai pengetahuan tentang
Tuhan karena wahyu Tuhan. Wahyu tentang
Tuhan termuat dalam Kitab Suci. Dalam Dei
Verbum 2 dikatakan bahwa : "Allah berkenan
mewahyukan diri-Nya. Dengan wahyu itu Allah
yang tidak kelihatan dengan kelimpahan Cinta
Kasih-Nya menyapa manusia sebagai sahabat-
Nya dan bergaul dengan mereka, untuk
mengundang mereka ke dalam persekutuan
dengan diri-Nya dan menyambut mereka di
dalamnya".
Allah menyatakan diri kepada manusia dalam
pertemuan pribadi. Dalam pertemuan itu, Allah
tidak hanya memperkenalkan diri-Nya saja tetapi
juga menyingkapkan kepada manusia rencana
keselamatan-Nya. Wahyu Allah bukan informasi,
melainkan komunikasi yang mengundang
partisipasi. Manusia diajak bertemu dengan
Allah dan hidup dalam kesatuan dengan-Nya.

Iman
Kalau wahyu dipahami sebagai Allah sendiri,
yang hadir menyapa dan berelasi dengan
manusia, maka dari pihak manusia perlu adanya
tanggapan atas wahyu tersebut. Tanggapan
manusia atas wahyu itulah yang disebut iman.
Dalam Dei Verbum 5 (DV 5) dikatakan:
"Kepada Allah yang menyampaikan wahyu,
manusia wajib menyatakan ketaatan iman.

Demikianlah manusia dengan bebas


menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah,
dengan mempersembahkan kepatuhan akal budi
serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah
yang mewahyukan dan dengan sukarela
menerima sebagai kebenaran, wahyu yang
dikaruniakan oleh-Nya. "

C. Penutup
1) Peneguhan
Menjadi seorang beriman Katolik berarti orang
harus percaya, mempunyai sikap penyerahan diri
secara utuh dan penuh, baik akal budi maupun
kehendak kepada Allah yang menyapanya dalam
diri Yesus Kristus. Iman seperti inilah yang
hendaknya tumbuh dan berkembang dalam diri
dan hidup orang beriman Katolik, melalui agama
Katolik yang dianut dan dihayatinya.
2) Refleksi (Jawablah pertanyaan ini)
a) Motivasi apakah yang sebaiknya
dikembangkan jika seseorang ingin beriman
Katolik?
b) Mengapa setiap orang yang ingin menjadi
Katolik tidak boleh dalam keadaan terpaksa?
c) Apakah arti dari iman?

3) Doa Penutup
Allah Bapa Yang Mahapemurah, kami bersyukur
kepada-Mu atas proses kegiatan kami ini. Lewat
kegiatan ini, kami berharap agar motivasi kami
menjadi orang beriman Katolik Engkau
murnikan, sehingga kami dapat semakin
mengenal cara hidup sebagai orang Katolik yang
baik dan benar.
Doa ini kami sampaikan kepada-Mu, dengan
perantaraan Kristus Tuhan Kami.
Amin
4) Lagu Penutup
Tuhan Bentengku (MB. 509)

Anda mungkin juga menyukai