Indonesia
Komplek Gedung Gajah Blok D-E
Jl. Dr. Sajarjo 111
Tebet – Jakarta 12810
Tlp. 021 – 831 8633
Keterangan Gambar Sampul
Kata Pengantar
Gagasan Pendukung
10 Bulan Kitab Suci Nasional 2020
1. Pendahuluan
Identitas kita merupakan kesadaran akan siapa diri
kita dan kesadaran ini akan mempengaruhi bagaimana
kita menjalani kehidupan, bagaimana kita bertindak,
bersikap, dan berbicara. Sejak dibaptis kita mendapat-
kan identitas sebagai pengikut Yesus dan anggota Gere-
ja Katolik. Kita mengikuti Yesus dalam Gereja Katolik.
Dalam perjalanan waktu kesadaran diri sebagai pengi-
kut Yesus dan anggota Gereja Katolik ini mengalami
perkembangan. Dalam Gereja Katolik Umat diajak un-
tuk memahami dilatih untuk menjadi pengikut Yesus
dan anggota Gereja Katolik dan bagaimana menjalani
kehidupan (bersikap dan berperilaku) sesuai dengan ja-
tidirinya.
Anak-anak yang lahir dalam keluarga Katolik
dibaptis ketika masih bayi. Orangtua memiliki tang-
gung jawab untuk mendidik anak-anaknya secara Kato-
lik. Oleh orangtuanya ia diperkenalkan pada Yesus: di-
ajar untuk menyebut nama Yesus, membuat tanda salib
dan berdoa, pergi ke gereja dan mengikuti Ekaristi, dan
sebagainya. Anak-anak pun dilatih untuk mengasihi:
menolong, memberi, dan sebagainya.
Selanjutnya anak-anak mengikuti pelajaran untuk
persiapan menerima Komuni Pertama. Mereka be-
lajar untuk lebih memahami Iman Katolik dari para
pendamping yang dipercaya oleh Gereja untuk menga-
jarkan iman kepada anak-anak. Mereka belajar menge-
nai Tuhan Yesus yang mereka ikuti dalam Gereja Kato-
lik dan bagaimana Ia hadir dalam Perayaan Ekaristi.
Kesadaran diri sebagai orang Katolik pun berkembang
dan seiring dengan perkembangan ini perilaku anak pun
berkembang. Ia menjadi lebih rajin berdoa secara pri-
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 11
sul (Kis. 6:4; contoh doa ini terdapat dalam Kis. 4:24-
30).
Persekutuan mereka diwujudkan secara lebih nyata
dalam hal harta milik. Mereka menganggap bahwa “se-
gala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.”
Milik pribadi tidak hanya digunakan untuk kepentingan
diri sendiri; anggota umat lain, bahkan seluruh umat bo-
leh menggunakannya. Tetapi, cara hidup seperti ini tidak
dapat disamakan dengan sistem komunis karena dalam
Jemaat Kristiani Perdana itu harta milik disediakan
untuk kepentingan sesama Jemaat secara sukarela dan
dibagikan menurut kebutuhan masing-masing. Anggota
Jemaat yang miskin dan para janda mendapatkan per-
hatian utama dalam hal ini. Dengan cara hidup yang
demikian, para janda dan anggota Jemaat yang miskin
dapat hidup tanpa kekurangan. Sikap serta tindakan Je-
maat ini mengungkapkan dan meneguhkan kesehatian
Jemaat (ay. 46; Kis. 4:32).
Cara Hidup Jemaat (ay. 43-47)
Para rasul mengadakan banyak tanda dan mukjizat.
Bukan hanya karya Yesus yang ditandai oleh ban-
yak mukjizat yang menyatakan bahwa Allah bekerja
melalui Dia (Kis. 2:22 dan 11:38). Setelah wafat dan
kebangkitan-Nya, tindakan itu dikerjakan terus oleh
Allah, kini melalui tangan para rasul. Berulang kali di-
katakan bahwa mereka mengadakan banyak tanda dan
mukjizat baik di Yerusalem (Kis. 2:43; 5:12-16) mau-
pun di tempat lain (Kis. 19:11; 28:9). Dengan tanda dan
mukjizat itu Allah menguatkan pewartaan para rasul
(Kis. 14:3; 4:30). Bahwa para rasul mengadakan tanda
dan mukjizat itu membuat orang banyak menjadi takut.
Mewartakan Kabar Baik Di Tengah Krisis Iman dan Identitas 79