Rangkaian Peringatan
Sejarah
dan Hal-hal yang Identik
Pengertian Paskah
Paskah merupakan hari peringatan kematian Yesus Kristus sang Juru Selamat ke surga. Paskah
menjadi hari kemenangan Yesus Kristus dari kematian. Dia mengorbankan dirinya untuk
menebus kesalahan dan dosa umat manusia. Kebangikitan Yesus memberikan pengharapan bagi
umat-Nya yang telah ditebus dengan darah milik Tuhan Yesus.
Paskah merupakan tiga hari setelah Yesus Kristus meninggal di kayu salib. Artinya, hari
kebangkitan Yesus adalah kehidupan yang kekal. Kehidupan abadi tersebut diberikan kepada
umat manusia. Perayaan Paskah digelar setiap bulan April. Perayaan Paskah dilakukan sejak hari
Minggu pertama setelah bulan purnama pertama atau sesudah titik bulan semi.
Penebusan dan pembayaran dosa yang dilakukan Tuhan Yesus tidak bisa dinilai dan digantikan
dengan hal apapun. Adapun kebangkitan Yesus memberikan pengharapan bagi kehidupan umat
Kristiani sebagai berikut.
Kita menjadi orang-orang yang beruntung dalan Kristus dan kehidupan karena terpilih
menjadi anak-anak Tuhan dan menyiarkan ajaran-Nya.
Kepercayaan terhadap Yesus tidak menjadi sia-sia dan akan menjadikan kita lebih taat pada
ajaran-ajaran-Nya.
Tidaklah binasa kita yang mengikuti jejak Yesus dan akan hidup abadi bersama-Nya.
Pemberitaan atau ayat-ayat dalam kitab Injil semuanya benar, tidak ada yang bohong.
Kita sebagai umat Kristiani telah terbebas dari siksaan maut dan dosa yang telah dilakukan
karena Tuhan telah menebus dan membayar dosa-dosa umat-Nya.
Kebangkitan Yesus memberikan perubahan dalam hidup kita. Ia memberikan transformasi posisi
kehidupan. Status, kemurnian hati dan batin dalam diri secara perlahan bergerak ke arah yang
lebih baik ketika meyakini Yesus sebagai Juru Selamat. Salah satunya dengan memperingati
Paskah.
Sejarah Paskah
Paskah berasal dari kata di Alkitab Ibrani yang pertama kali sering disebut dalam Keluaran.
Dalam kalimat Inggris diterjemahkan dengan kata “Passover” yang artinya melewatkan.
Penggunaan kata “Paskah” diperkirakan diambil dari kata negara Yahudi, yakni “Keni” yang
pemaknaannya diperbaharui lagi oleh Israel. Adapun Maknanya diartikan sebagai terbebasnya
negara Yahudi dari perbudakan yang dilakukan oleh negara Mesir.
Sejarah peringatan Paskah memiliki dua versi, yakni dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
1. Minggu Palma
Hari Minggu Palma atau dikenal juga dengan Hari Minggu Palma Mengenangkan Sengsara
Tuham merupakan hari peringatan dalam liturgi Gereja Kristen, terutama Gereja Katolik Roma.
Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu sebelum Paskah.
Perayaan ini merujuk pada peristiwa yang dicatat pada empat ayat di Injil, yakni Markus 11:1-11,
Lukas 19: 28-44, Matius 11: 1-11, dan Yohanes 12: 12-19. Perayaan ini dikenang sebagai
peristiwa masuknya Yesus ke Kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh banyak orang. Yesus masuk
ke Kota Yerusalem merupakan hal yang istimewa karena Ia masuk ke kota suci sebelum disiksa,
mati, dan bangkit dari kematian.
Minggu Palma disimbolkan dengan daun palem yang berarti kemenangan. Daun palem
digunakan untuk menyatakan kemenangan Martir atas kematian. Martir kerap kali digambarkan
dengan daun palem di antara tempat atau tambahan instrument dari kesyahidan.
Kristus sendiri sering menunjukkan keterhubungan antara daun palem dengan simbol
kemenangan atas dosa dan kematian. Lebih jelas, Grameds dapat membaca Yohanes 12:12-13
mengenai asosiasi antara daun palem dengan kejayaan-Nya memasuki Yerusalem
Pada Minggu Palma tidak hanya mengenang kejayaan Yesus memasuki kota suci Yerusalem,
tetapi juga mengenang kesengsaraan Yesus. Oleh sebab itu, Minggu Palma juga disebut sebagai
Minggu Sengsara. Umumnya, ibadah dilakukan dengan prosesi daun palem (melambai-
lambaikan daun palem).
Kemudian, dilanjutkan dengan mendengarkan pembacaan kisa-kisah sengsara Yesus yang
diambil dari Injil. Kisah-kisah tersebut juga akan dibacakan ulang pada liturgi Jumat Agung
dengan pemaknaan yang berbeda.
Pembacaan kisah sengsara Yesus dalam liturgi Minggu Palma bertujuan agar umat paham dengan
kemuliaaan Yesus tidak hanya terletak pada kejayaan-Nya memasuki Yerusalem. Namun, juga
pada peristiwa kematian-Nya di kayu salib
2. Jalan Salib
Jalan Salib atau dikenal juga sebagai Via Dolorosa atau Jalan Penderitaan merupakan
penggambaran masa-masa terakhir (atau penderitaan) Yesus dan devosi yang memperingati
penderitaan tersebut. Tradisi sebagai devosi yang diadakan oleh gereja dimulai oleh Santo
Fransiskus Assisi.
Kemudian, tradisi tersebut menyebar ke seluruh Gereja Katolik Roma pada abad pertengahan.
Devosi dilakukan kapan pun, tetapi pada umumnya dilakukan di masa-masa pra-Paskah terutama
pada Hari Jumat Agung dan pada Jumat malam selama masa pra-Paskah.
Adapun tradisi jalan salib terdiri dari 14 perhentian atau stasi jalan salib sebagai berikut.
Yesus dijatuhi hukuman mati
Yesus memanggul salib
Yesus jatuh untuk pertama kalinya
Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
Yesus ditolong oleh simon dari Kirine
Wajah Yesus diusap oleh Veronika
Yesus jatuh untuk kedua kalinya
Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
Pakaian Yesus ditanggalkan
Yesus disalibkan
Yesus wafat di kayu salib
Yesus diturunkan dari salib
Yesus dimakamkan
Adoramus Te akan dibacakan atau dinyanyikan di antara masing-masing perhentian. Tidak jarang
kebangkitan Yesus dimasukkan sebagai stasi/perhentian ke-15 meskipun tidak termasuk dalam
bagian jalan salib.
3. Kamis Putih
Kamis Putih atau disebut juga dengan Kamis Suci merupakan hari Kamis sebelum Paskah yang
jatuh pada Hari Raya Pekan Suci umat Kristiani memiliki tradisi Perjamuan Malam Terkahir
yang dipimpin oleh Yesus. Kamis Putih menjadi hari pertama dalam rangkaian perayaan Paskah.
Kegiatannya dimulai pukul 6 sore dan berlangsung selama 7 hari.
Ritual Perjamuan Malam dilakukan setiap misa atau kebaktian yang diperingati sebagai perayaan
Ekaristi atau Perjamuan Kudus. Pada misa mala mini, pastur akan mencuci kaki umat sebagai
peringatan Yesus yang mencuci kaki pada muridnya dalam perjamuan terakhir. Pelayanan Yesus
di dunia sebelum kematian-Nya.
4. Jumat Agung
Jumat Agung diperingati ketika hari Jumat sebelum Minggu Paskah. Jumat Agung dilakukan
untuk memperingati penyaliban Yesus Kristus dan wafat-Nya di Golgota. Hari kematian tidak
dicatat dengan gambling di Alkitab. Beberapa menjatuhkannya di hari Rabu dan sebagian besar
memperingatinya di hari Jumat.
Berdasarkan rincian kitab suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus mengatakan bahwa
peristiwa penyaliban Yesus tidak diketahui dengan pasti, tetapi sangat dimungkinkan terjadinya
pada hari Jumat.
Pada akhir-akhir ini, kematian Yesus diperkirakan terjadi pada 33 Masehi. Perkiraan tersebut
berdasarkan hasil analisis dua kelompok ilmuwan. Isaac Newton juga turut memperkirakan
waktu kematian Yesusu. Caranya dengan menghitung selisih antara kalender Yahudi dan
Kalender Julian serta besarnya bulan sabit. Hasilnya ditemukan bahwa perkiraan kematian Yesus
terjadi pada 34 Masehi.
5. Hari Pentakosa
Hari Pentakosa atau disebut juga dengan Minggu Putih merupakan hari raya umat Kristiani yang
ditujukan untuk memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di
Yerusalem. Peristiwa tersebut terjadi pada 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus.
Pencurahan Roh Kudus dilakukan sesuai dengan apa yang dijanjikan Yesus setelah kenaikan-Nya
ke surga. Menurut Alkitab, murid-murid Yesus berhasil mentobatkan tiga ribu jwa pada hari
tersebut. Peristiwa tersebutlah yang menjadi cikal bakal lahirnya gereja mula-mula.
1. Telur Paskah
Telur-telur Paskah akan dihias, pada umumnya dihias dengan gambaran Tuhan Yesus, murid
Yesus, dan Bunda Maria. Adapun alasan yang mendasari telur menjadi hal yang identik dengan
perayaan Paskah sebagai berikut.
Bagi umat Kristen, telur adalah merupakan simbol dari kebangkitan Tuhan Yesus. Telur
memang tidak hidup dan tidak bisa bergerak, tapi memiliki kehidupan yang nyata di
dalamnya yang berkembang akan menetas.
Selama melakukan puasa sebelum hari Paskah dimulai, umat Kristen dilarang atau juga tidak
boleh memakan telur. Di negara Amerika sendiri , mereka biasanya memperingati dan
merayakan Hari Pancake sebelum memulai hari puasa pra-Paskah dimulai. Hari Pancake
bertujuan untuk menutup dan meninggalkan kebiasaan makan telur dalam keseharian hidup
mereka. Dan ketika Paskah tiba, telur kembali masuk dalam menu makanan.
Tidak jarang telur Paskah dicelupkan dan di warnai banyak sekali ke berbagai warna. Tapi,
secara tradisional, dan warna yang sering yang digunakan adalah merah sebagai perlambang
darah Yesus yang mengalami tumpah darah karena dipaku di salib.
Cangkang telur yang keras melambangkan penyegelan makam Yesus. Setelah retak, umat
Kristen melambangkannya sebagai kebangkitan Yesus dari mengalami siksaan pernderitaan
dan kematian.
Paskah merupakan dari kekalahan kematian dan dosa melalui kebangkitan Yesus. Karena
itu, umat Kristen memperingati hari Paskah sebagai penanda dimulainya kehidupan baru
mereka dengan menata telur warna-warni sebagai dekorasi rumah.
Perayaan Paskah mengatarkan umat atau pengikut Kristus pada kebaikan-kebaikan. Berikut
himkah atau manfaat memperingati Paskah.
1. Keluar dari Gelap Menuju Terang
Manusi kerap kali terpengaruh dengan dunia-dunia yang sifatnya gelap atau buruk serta tidak
memiliki pengharapan dalam hidupnya. Yesus dapat dengan sesuatu pengharapan yang baru.
Pengharapan itu diberikan kepada masing-masing orang yang percaya bahwa Yesus telah
bangkit.
Harapannya, orang-orang yang berada pada jalan yang buruk ketika ikut memperingati Paskah
akan mengikuti dan mempercayai Yesus sebagai Juru Selamat ke surga.
Sumber :
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-paskah/