Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putra Alfa N.

Bengu

Semester III

Ringkasan Buku Teologi Sistematika: Doktrin Kristus

Louis Berkhof

Bagian Pertama Pribadi Kristus:

Bab I

Doktrin Kristus Dalam Sejarah

Kaitan antara Antropologi dan Kristologi:

Doktrin Kristus dan doktrin manusia memiliki hubungan yang sangat erat, manusia yang
telah jatuh dalam dosa mengalami pergumulan yang sangat besar karena keterpisahan dari
Allah akibat dosa. Kristologi menjadi jawaban dari pergumulan manusia itu. Kristologi
memperkenalkan kita kepada karya Allah yang objektif untuk menjembatani jurang pemisah
yang lebar antara manusia dan Allah. Kristus yang telah dijadikan tipologi dalam PL, kini dating
sebagai Tabernakel dalam PB, sehingga manusia memperoleh pendamaian kekal.

Doktin tentang Kristus sebelum Reformasi:

 Dalam Konsili Chalcedon


Pandangan-pandangan tentang natur Kristus:
Kaum Ebionit:
Menganggap Kristus adalah anak manusia biasa, yang memperoleh kualitas setelah di
babtiskan menjadi Mesias, oleh karena kuasa Roh Kudus.
Kaum Alogi:
Kaum ini menolak seluruh tulisan Yohanes, mereka berasumsi bahwa Yesus adalah
orang yang memiliki kekuatan supranaturan setelah Kristus mendiami-Nya.
Monarkhi Dinamis:
Paulus dari Samosata menganggap bahwa pikiran Allah (LOGOS) Hidup dalam diri
Yesus, sehingga Ia mendapatkan kualitas untuk melakukan tugas-Nya yang besar.
Kaum Gnostik:
Materi adalah jahat dan Roh adalah baik, maka Inkarnasi Kristus adalah tidak mungkin
bagi kaum ini.
Monarkhi Modalistik:
Menekankan keilahian Kristus dan meragukan kemanusiaan-Nya.
Doketisme:
Ajaran sesat yang berawal dari Makedonia, percaya bahwa Yesus adalah Allah yang
utuh, dan kelihatannya atau menampakkan diri seperti manusia, namun Ia buka
manusia.
Apollinaris:
Menerima pandangan Yunani tentang konsep Trikotomi, kemudian berpendapat bahwa
sang Logos mengambil posisi sebagai Roh (Pneuma).
 Keputusan Konsili Chalcedon menetapkan bahwa pendapat trsebut salah dan tetap
mempertahankan kesatuan dalam pribadi Kristus dan dua natur yang ada dalam diri-
Nya.
 Setelah Konsili Chalcedon:
Natur manusiawi dunia Kristus menerima dua macam anugerah yang berkenaan
dengan persatuan-Nya dengan Logos, yaitu:
Gratia Uniunis: Predikat kebanggaan diberikan kepada Kristus sebagai tujuan penyebab
pembelaan Allah.
Gratia Habitualis: yang menunjang hubungan yang tak Terpisahkan .
Gratia Uniunis dan Gratia Hibutualis adalah istilah dalam teologi Reformed yang merujuk
pada dua aspek berbeda dari anugerah (grace) yang diberikan oleh Allah kepada
manusia melalui Yesus Kristus.

1. Gratia Uniunis: Ini mengacu pada anugerah penyatuan (union) antara Kristus dan
umat-Nya. Melalui karya penyelamatan-Nya, Kristus menyatukan umat-Nya dengan
diri-Nya, sehingga mereka menjadi satu dalam hubungan rohaniah yang mendalam.
Dalam konteks ini, anugerah dilihat sebagai dasar dari hubungan pribadi yang erat
antara Kristus dan orang percaya.

2. Gratia Hibutualis: Ini mengacu pada anugerah yang diberikan oleh Allah kepada
umat manusia dalam arti umum, yang mencakup anugerah kemanusiaan dan
anugerah alamiah. Anugerah ini melibatkan rahmat umum yang Allah berikan
kepada semua makhluk-Nya, termasuk orang yang belum percaya. Anugerah ini
mencerminkan cinta dan perhatian Allah terhadap ciptaan-Nya secara keseluruhan.

Dalam Kristologi dan teologi Reformed, kedua aspek anugerah ini memiliki peran
penting dalam pemahaman tentang penyelamatan dan hubungan antara Allah dan
manusia melalui Yesus Kristus.

Doktrin Kristologi Setelah Reformasi:

1. Pada Abad Ke-19 muncul teori baru, yaitu, teori yang muncul adalah Kenosis. Kristus
mencapai kesempurnaan yang tertinggi saat kebangkitan-Nya.
2. Sebelum sampai abad-ke 19: Teologi Reformed mengajarkan adanya komunikasi antara
atribut Allah. Telogi Reformed percaya bahwa setelah Inkarnasi, segala sifat ilahi dari
dwinatur Yesus dapat ditunjukkan dalam satu pribadi Krsitus.
Pertanyaan Pribadi:

1. Menurut saudara apakah posisi Doktrin Kristus


tepat diletakkan setelah Doktrin Antropologi?
Bagaimana saudara menjelaskan pendapat
saudara tersebut?

Anda mungkin juga menyukai