NPM : 170510036
Semester : V (Lima)
Pastor (imam) biasanya mengenakan toga (kasula) yang berwarna ungu kerajaan pada masa-
masa ini. Banyak Gereja Katolik juga menempatkan sebuah rangkaian daun cemara adven pada
misa adven. Karangan daun cemara itu terdiri atas empat batang lilin (tiga ungu dan satu berwarna
merah jambu) yang ditata di sebuah lingkaran yang berwarna hijau yang melambangkan kehidupan
yang kekal.
Sejak abad-abad pertama sejarah gereja, bisa dibuktikan bahwa selalu ada masa persiapan
untuk menyongsong perayaan kelahiran Yesus di Betlehem. Persiapan itu dilakukan baik dalam
perayaan-perayaan liturgis maupun dalam hidup rohani pribadi. Persiapan yang dimaksudkan ini
bertujuan sesuai dengan pemahaman dari kata adven sendiri. Kata Adven sendiri berasal dari bahasa
latin Adventus yang berarti kedatangan. Tujuan itu berupa persiapan untuk menyongsong Pesta
Natal tanggal 25 Desember dan perwujudan masa penantian kedatangan Yesus Kristus yang kedua
sebagai Hakim Akhir Jaman. Kedua arti yang dimaksudkan diatas ini diketahui berdasarkan catatan-
catan historis dalam gereja abad IV. Dan kemudian dipertegaskan dan dipertahankan kembali dalam
Konsili Vatikan II yang pada saat itu melakukan pembaharuan liturgi.
Masa adven sendiri terbagi atas empat minggu dengan tema sentralnya ialah penantian.
Liturgi dari minggu pertama hingga tanggal 16 Desember hendak diarahkan lebih pada penantian
eskatologis yakni kedatangan Yesus Kristus sebagi Hakim Akhir Jaman. Adapun bacaan-baacan
liturginya diarahkan pada tema ini. Sedangkan dari tanggal 17 Desember sampai 24 Desember
bacaannya serta liturginya baik itu ibadah harian dan perayaan ekaristi lebih terarah pada persiapan
penyambutan kelahiran Yesus di Betlehem. Maksud dari dimensi eskatologis dari masa adven ini
menunjukkan bahwa keselamatan yang telah kita terima dari Allah akan dibawa kesempurnaan pada
akhir zaman (1 Ptr 1:5). Yakni bahwa seluruh hidup manusia adalah wadah pelaksanaan janji-janji
Allah yang akan terpenuhi pada hari Tuhan (1 Kor 1:8; 5:5). Dimensi ini hendak mengingatkan kita
akan tugas misisoner gereja untuk mewujudkan keselamatan itu sepenuhnya sampai kedatangan
Kristus sekali lagi sebagai hakim dan penyelamat.
2
karena kerajaan surga sudah dekat. Pertobatan yang dimaksudkan ini sebagi penyesalan atas dosa,
pertobatan hati dan pertobatan perilaku yang dilakukan sebagai persiapan untuk merayakan pesta-
pesta besar dalam arti ini kelahiran Yesus Kristus. Tradisi adven sendiri mulai dirayakan dalam
lingkungan gereja Katolik di Spanyol dan Perancis sekitar abad IV, dan kemudian di Roma sekitar
tahun 550-an. Gereja-gereja Ortodoks Timur masih merayakan masa adven sama seperti masa
prapaskah, yaitu selama 40 hari yang dimulai pada tanggal 15 november dengan semangat tobat,
meskipun pertobatan yang dituntut tidak sekeras masa prapaskah.
Pada awalnya, masa adven berlangsung lebih lama, yaitu enam hari minggu, sehingga
lamanya sekitar 40 hari. Namun terjadi perubahan yang dibuat oleh Paus Gregorius Agung (591-
604) yang mengubah lamanya masa adven menjadi lebih singkat yakni 4 hari minggu dengan alasan
tertentu dari paus. Simbol yang dirujuk itu disebut sebagai lingkaran adven yang terdiri dari empat
lilin di dalamnya. prkatek pembuatan lingkaran adven yang kita kenal saat ini sebenarnya berasal
dari jerman dan kemudian berkembanga hingga saat ini yang digunakan dalam gereja di banyak
tempat. berbagai makna kemudian diletakkan dalam diri lingkaran adven yang digunakan. Dalam
lingkaran adven itu terdapat 4 lilin yang melambangkan keempat hari minggu masa adven yang juga
sebagai masa persiapan menyambut natal. Adapun dari keempat lilin itu, tiga diantaranya berwarna
unggu yang melambangkan pertobatan dan penantian. Sedangkan lilin minggu ketiga adven
berwarna merah mudah yang melambangkan sukacita dan minggu ini juga disebut sebagai minggu
bersukacitalah (Gaudete). Dikatakan demikian sebab minggu ini bermaksud untuk mengajak umat
untuk bersukacita karena kedatangan Sang Penyelamat semakin dekat. Lilin yang berada dalam
lingkaran nadven itu dinyalakan setiap hari minggu dalam masa adven sendiri. Dinyalakan setiap
minggu dengan maksud Sang Terang Sejati semakin dekat hingga keempat lilin itu semua
dinyalakan semua.
Pada abad XVI, lingkaran adven juga mulai dipasang dirumah-rumah keluarga Kristeni.
Lingkaran ini bisa digantung ditempat yang dapat dipandang semua anggota keluarga seperti di
ruang makan dan ruang keluarga. Lilin adven bisa dinyalakan pada saat keluarga hendak makan
bersama ataupun saat keluarga hendak berdoa bersama sebagai satu keluarga baik doa pagi maupun
malam. Sebab daoa yang dibuat bersam dalam satu keluarga itu hendak mengingatkan semua
anggota keluarga akan kehadiran Kristus. Dan juga diketahuii bahwa lingkaran adven mengingatkan
kita akan perlunya persiapan jiwa dan menyambut perayaan kelahiran Tuhan.
3
Tanggal 27 November 2011 adalah hari Minggu pertama masa Adven, yang mana terdiri
dari 4 hari Minggu dan hari Minggu terakhir biasanya terpotong oleh jatuhnya hari Natal dimana
pada hari tersebut umat Nasrani merayakan hari Kelahiran Yesus Kristus (25 Desember).
Persiapan memasuki masa Adven di Jerman dapat kita rasakan sejak 10 hari yang lalu
dimana desa-desa dan kota-kota dipercantik dengan dekorasi Natal dan lampu warna-warni, begitu
juga dengan rumah-rumah rakyat yang merayakan hari Natal, dipercantik dengan lampu-lampu yang
terpasang mengitari bingkai jendela dan pernak-pernik lainnya. Tradisi merayakan Natal bersama,
untuk semua organisasi masyarakat (Olah Raga, Seni, Sosial, Politik dsb) sudah bisa dimulai pada
hari minggu tersebut, begitu juga serentak dengan dibukanya Pasar Natal (Weihnachtmarkt) yang
diadakan hampir di setiap desa dan kota di Jerman.
4
Masa Adven adalah masa mempersiapkan jiwa, merefleksi diri untuk menyambut kelahiran
Yesus Kristus. Pada masa Adven tersebut biasanya di setiap keluarga, tersedia Adventskranz
(Lingkaran Adven). Lingkaran Adven ini tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi semata melainkan
mempunyai makna dari setiap lambang-lambang yang menyertai Lingkaran Adven tersebut.
Karangan selalu berbentuk lingkaran karena lingkaran tidak mempunyai awal dan akhir.
Lingkaran tersebut melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir. Lingkaran dihias
dengan beberapa jenis daun cemara yang selalu hijau sepanjang musim. Daun-daun cemara yang
senantiasa hijau dan hidup melambangkan Yesus Kristus yang mati namun hidup kembali untuk
selamanya. Dan buah-buah berry yang berwarna merah melambangkan butir-butir darah Yesus
Kristus yang dicurahkan untuk kita. Empat batang lilin menghiasi Lingkaran Adven yang terdiri dari
tiga batang berwarna ungu dan satu batang berwarna merah muda. Lilin ungu melambangkan
pertobatan, dimana pada masa Adven tersebut kita mempersiapkan jiwa kita untuk menyambut
kelahiran Yesus Kristus.
Dan Lilin yang berwarna merah muda dinyalakan pada hari Minggu ke III yang disebut
Minggu Gaudete yang dalam bahasa Latin berarti Sukacita dan melambangkan adanya sukacita
ditengah masa pertobatan karena sukacita akan datangnya hari Natal. Warna merah muda berasal
dari campuran warna ungu dan warna putih yang mana warna putih berarti sukacita akan hari Natal.
Pada hari Natal, keempat lilin-lilin tersebut diganti dengan empat lilin putih yang melambangkan
bahwa masa Adven (pertobatan) sudah selesai. Pada kaki keempat lilin yang menghiasi lingkaran
Adven, diberi tatakan atau tadah yang berwarna biru yang melambangkan Bunda Maria yang
mengandung dan melahirkan Yesus Kristus pada hari Natal.
Di masa Adven, pada saat makan malam, biasanya semua anggota keluarga berkumpul,
untuk berdoa bersama, menyalakan lilin pada Lingkaran Adven guna mengingatkan kita kembali
akan Perjamuan Tuhan dimana kita berkumpul setiap minggu untuk merayakan perjamuan Ekaristi
di Gereja, disini terlihat adanya hubungan antara Gereja dan Keluarga. Di Jerman, warna-warna
Natal seperti: Hijau, Merah, Perak, Ungu, Putih, Biru dipakai juga untuk menghiasi Lingkaran
Adven.
Mengetahui:
KDS Santo Petrus Tiga Bolon
5
_________________________