Anda di halaman 1dari 9

Tata Perayaan Ibadat Sabda tanpa Imam

Tata Perayaan Ibadat Sabda


(tanpa imam)

Fr. Kaspar Waruwu,


OFMCap.

1
Tata Perayaan Ibadat Sabda tanpa Imam
Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
Selasa, 26 Maret 2024

I. RITUS PEMBUKA
BERDIRI
NYANYIAN PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
BERDIRI
P. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin.
P. Semoga Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya

KATA PENGANTAR
BERDIRI
Bapak Ibu dan saudara/I terkasih, Selamat Pagi, Berkah
dalem. Hari ini, Selasa dalam Pekan Suci, kita merenungkan
bagaimana Yesus berbicara tentang jalan Kemuliaan-Nya melalui
peninggian di salib dihadapkan dengan dua peristiwa, yakni
pengkhianatan dan penyangkalan. Ia menekankan kemuliaan yang
akan Ia terima setelah peristiwa Yudas mengkhianati-Nya, Perjamuan
terakhir, penangkapan, pemukulan hingga penyaliban sebagai
lambang peninggian dalam kemuliaan. Hidup dapat menjadi alat bagi
kemuliaan Allah, bahkan dosa sekalipun, yaitu melalui pertobatan
dan pengampunan.

TOBAT BERDIRI
P. Saudara-saudari,
di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita, marilah
menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas
segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia,
dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
(saat hening)
2
Tata Perayaan Ibadat Sabda tanpa Imam
P+U Saya mengaku …

P. Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia


menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
Tuhan kasihanilah kami 2x
Kristus kasihanilah kami 2x
Tuhan kasihanilah kami 2x

DOA PEMBUKA
BERDIRI
P. Marilah berdoa.
(hening sejenak)
Allah Bapa Mahakasih, melalui penderitaan Putra-Mu di
salib, Engkau menyatakan keagungan cinta kasih-Mu. Semoga
kami memancarkan kasih yang agung itu bagi semua orang, dan
dengan tekun mengikuti jalan salib Putra-Mu.
Sebab Dialah yang hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.
P. Marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan.

II. LITURGI SABDA


DUDUK
Bacaan I: Yesaya 49:1-6
(Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa,
supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi).

Mazmur Tanggapan: Mazmur 71:1-2.3-4a.5-6b.15.17


Refren: Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil:


3
Tata Perayaan Ibadat Sabda tanpa Imam
BERDIRI
Refren: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat: Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau
dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang
dibawa ke pembantaian.

BACAAN INJIL: Yoh 13:21-33.36-38

P. Semoga Tuhan beserta kita.


U. Sekarang dan selama-lamanya
Seraya menandai Kitab Injil dengan salib, Pemipin berkata:

P. Inilah Injil Suci menurut Yohanes:

U. Dimuliakanlah Tuhan
Lalu semua menandai dahi, mulut, dan dada dengan tanda salib.
Pembaca Injil mengakhiri pewartaan sambil melagukan aklamasi berikut:
P. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

4
Tata Perayaan Ibadat Sabda tanpa Imam

HOMILI DUDUK
Saudara/I terkasih, hari ini selasa dalam pekan suci, kita
mendengar Injil Yohanes yang mengisahkan bahwa pada waktu
merayakan perjamuan bersama dengan para murid-Nya, dengan sangat
terharu, Yesus berbicara tentang pengkhianatan seorang murid-Nya dan
penyangkalan Petrus.

Pertama, dari kisah Injil akhirnya diketahui bahwa murid yang


berkhianat itu adalah Yudas anak Simon Iskariot. Dengan sengaja,
Yudas memilih mengikuti bisikan Iblis yg telah menguasai hati-Nya,
(Yoh 13:2), dan membiarkan dirinya dirasuki Iblis. Dengan kepergian
Yudas Iskariot, Yesus segera memastikan kepergian-Nya sendiri
kepada Bapa-Nya melalui kematian di salib. Namun kematian Yesus di
salib berarti Peninggian, (ayat 14). Pada kemuliaan-Nya yang dimiliki-
Nya sejak semula, yaitu sebagai Firman yang bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah. Hal itu berarti dengan kematian-
Nya di salib, Yesus mengambil kembali kodrat ilahinya sebagai Allah.

Kedua, Penyangkalan Simon Petrus. Dalam spontanitas


ungkapannya, Simon Petrus pernah bersumpah, “Tuhan, kepada
siapakah kami akan pergi, perkataan-Mu adalah perkataan hidup
yang kekal”, (Yoh 6:68). Namun sekarang Simon Petrus tidak bisa
mengikuti ke tempat Yesus pergi. Untuk meyakinkan kesetiaannya
kepada Yesus, Simon Petrus berjanji “Aku akan memberikan
nyawaku bagimu”, (ayat 37), Itu kelak,. sekarang Simon Petrus
belum siap, buktinya pada saat Simon Petrus mengikuti pengadilan
Yesus secara sembunyi-sembunyi, Simon Petrus akan terbukti
menyangkal identitasnya sebagai pengikut Yesus hingga tiga kali.
Sungguh memalukan ketika ia sangat ketakutan terhadap keluarga
dari hamba imam agung yang telinganya pernah dipotong dengan
ketajaman pedangnya. Namun kesadaran akan nyalinya yang kecil
dibandingkan dengan omong besarnya tentang menyerahkan nyawa
bagi Yesus itu akan dibuka kedoknya hanya oleh suara kokok ayam,
(Yoh 18:27), Kelak Simon Petrus akan mati demi Kristus dengan

5
Tata Perayaan Ibadat Sabda tanpa Imam
cara disalibkan dengan posisi kepala terjungkil ke bawah di bukit
Vatikan.
Jadi, Yesus mengubah Pengkhianatan Yudas Iskariot menjadi
jalan untuk kembali dalam kemuliaan Bapa-Nya, mengambil kembali
kodrat ke-Allahan-Nya. Yesus juga mengubah penyangkalan Simon
Petrus menjadi loyalitas, setia sampai mati sebgai murid Yesus.
Pesan Inji hari ini bagi kita: Di tengah fakta yang nyata-nyata
buruk menghadapi pengkhianatan dan penyangkalan, ternyata selalu
bisa ditemukan benih-benih yang baik, yang berguna dan bahkan yg
indah. Dimuliakanlah Allah sepanjang segala masa. Amin.

CREDO BERDIRI

DOA UMAT BERDIRI

DOA PUJIAN

P: Saudara-saudari terkasih, sungguh besar kasih Allah akan


dunia ini. Ia telah mengaruniakan Putra-Nya yang Tunggal untuk
menyelamatkan manusia, agar setiap orang yang percaya kepada-
Nya, memperoleh keselamatan. Maka marilah kita berseru:

P+U: Terpujilah Engkau di surga. (bersama-sama mengulangi)

1. Kami memuji Engkau, ya Bapa, sebab Engkau mengutus


Putra-Mu untuk menyelamatakan kami. Ia telah
menghampakan Diri dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia, kecuali dalam hal dosa. Maka
kami berseru: Terpujilah …
2. Ia telah merendahkan Diri dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di salib. Maka kami berseru: Terpujilah …
3. Ya Bapa, Putra-Mu telah menderita bagi kami, supaya kami
pun mengikuti jejak-Nya, yakni berani menderita demi
kemuliaan nama-Mu dan demi kebahagiaan sesama. Maka
kami berseru: Terpujilah …

6
Tata Perayaan Ibadat Sabda tanpa Imam
4. Dengan demikian, ya Bapa, Engkau mempersiapkan kami,
agar kami dapat merayakan Paskah dengan pantas, dan
merasakan kegembiraan Kebangkitan Putra-Mu terkasih.
Maka kami berseru: Terpujilah …

P: Maka, ya Bapa, dengan penuh rasa syukur, bersama seluruh


umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus,
Bapa Uskup Robertus, dan Pastor Paroki Romo Suko, kami
melambungkan nyanyian dan pujian kepada-Mu. Maka kami
berseru: Terpujilah Engkau di Surga.

III. Ritus Komuni


Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, pemimpin
bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam
keheningan sesaat. Sesudah itu, pemimpin mengajak umat untuk
menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

BAPA KAMI
BERDIRI
P. Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada
perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni
Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat
Tuhan. (hening sejenak).
P. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka
beranilah kita berdoa:

Bapa kami … Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa


untuk selama-lamanya

SALAM DAMAI
P. Marilah kita saling memberikan salam damai kepada sesama kita.
7
Tata Perayaan Ibadat Sabda tanpa Imam

Persiapan Komuni
P. (Berdoa dalam hati) Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga tubuh dan darah-
Mu, yang akan kusambut, melindungi dan menyehatkan jiwa ragaku,
dan jangan sampai membawa kematian.

Pemandu berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, kemudian Pemandu memegang


roti ekaristi di atas patena atau piala dan memperlihatkannya kepada umat sambil
berkata:

P. Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.


Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.

P+U. Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi
bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

PENERIMAAN / MENYAMBUT KOMUNI

NYANYIAN KOMUNI

ANTIFON KOMUNI
Allah tidak segan menyerahkan Putra-Nya bagi kita (Roma 8:32)

DOA SESUDAH KOMUNI/PENUTUP

P. Marilah kita berdoa (Henik sejenak)


Allah yang Mahamulia, kami bersyukur atas perayaan ini.
kuatkanlah kami agar tetap setia menjadi murid Putra-Mu ketika
kami harus menderita karena iman akan Dikau. Semoga kami pantas
menghadap Putra-Mu saat Ia datang untuk kedua kalinya, sehingga
kami layak bersatu dalam kerajaan-Nya yang mulia. Sebab Dialah
yang Hidup dan Berkuasa, sepanjang segala masa.

U. Amin

IV. RITUS PENUTUP

BERKAT BERDIRI
8
Tata Perayaan Ibadat Sabda tanpa Imam

P. Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri perayaan ini


marilah kita memohon berkat Tuhan.
P. Semoga Tuhan beserta kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap
dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. Dalam nama
Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.

PENGUTUSAN
P. Saudara sekalian, Perayaan Ibadat Sabda pada hari ini sudah
selesai.
U. Syukur kepada Allah.

LAGU PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai