NPM : 170510036
Tingkat : III (Tiga)
Semester : V (Lima)
Mata Kuliah : Pastoral stasioner
Dosen : Largus Nadeak, Lic.S.Th.
Saudara-saudari terkasih,
Injil Lukas menuturkan hal yang senada dengan dua bacaan (bacaan I dan
bacaan II). “Manusia bisa menjadi makhluk yang tidak peduli terhadap sesamanya”,
begitulah yang dituturkan Nabi Amos (bacaan I). Di saat manusia sudah “kenyang”
dengan kemewahan, ia masih saja curang dalam hidup orang lain. Misalnya, tidak
berbagi rejeki kepada sesama, sebaliknya berlaku curang guna meraup sebesar
mungkin keuntungan; tidak peduli jika kecurangan itu semakin menyengsarakan
orang lain (miskin). Kewenangan dan kekuatan ekonomi yang dimiliki hanya untuk
memuaskan ketamakan diri semata. Pada bacaan II kita mendengar Timotius
dinasehati untuk mendoakan raja-raja dan pembesar-pembesar. Tujuannya ialah
supaya menghadirkan ketenangan dan ketenteraman di tengah masyarakat.
Mengayomi rakyat, menciptakan ketenangan dan ketentraman, sehingga warga
mampu mewujudkan kesalehan dan kehormatan hidup sesuai agamanya. Tidaklah
berlebihan jika dibalik doa itu terkandung pemahaman: kewenangan, kekuatan
ekonomi juga, yang sejatinya sarana untuk menghadirkan kesejahteraan.
Mengetahui:
KDS Tiga Bolon
(_______________________)