KELUARGA MENYONGSONG
KELAHIRAN YESUS KRISTUS
1
sudah dinyalakan bisa dinyalakan pada saat makan atau
doa keluarga.
2
Pekan Pertama Adven
TEMA : “BERJAGA-JAGALAH”
1. Pengantar
(Dibawakan oleh kepala keluarga atau anggota
keluarga yang lain. Pengantar ini akan membantu
keluarga agar dapat memulai upacara dengan
memiliki suatu pemahaman dan pengarahan diri yang
tepat).
3
kita semua akan menyanyi: SELAMAT HARI NATAL
– SELAMAT ULANG TAHUN, sebagaimana
biasanya kita merayakan ulang tahun seseorang.
Mari kita memandang korona kita dan bertanya:
bagaimana dibuat dan mengapa dibuat demikian ?
Daun-daun hijau melambangkan sesuatu hidup yang
saling berjalinan. Kita hidup dalam persekutuan
jemaat yang saling berhubungan, saling berkaitan,
saling membutuhkan, bahu membahu. Korona yang
berbentuk bulat mengingatkan kita akan cinta Allah
yang sempurna dan yang tak pernah berubah. Kita
menerima hidup dari Tuhanyang tetap segar dan
kekal. Allah memang kekal dan Allah selalu mencintai
kita terus menerus seperti tak ada awal dan tak ada
akhir. Sebagaimana Allah mencintai kita, demikialh
kita pun melakukan yang sama kepada Allah, cinta
kita.
Di atas korona ada empat lilin. Lilin melambangkan
jalan terang yang mengusir segala kegelapan (resah,
gelisah, kecemasan, doa dll). Tiga berwarna ungu
dan satu berwarna merah mudah. Warna ungu
melambangkan duka dan tobat. Selama masa adven
kita berusaha untuk merenungkan dan menyadari
bahwa kita kurang bahkan sering tidak mencintai
Allah yang demikiian mencintai kita, sehingga
membawa kita kepada dosa. Dengan merenungkan
dan menyadari kesalahan dan dosa kita, kita
dinantikan berusaha untuk berbaik lagi dengan Allah
sebagai pertobatan kita.
Satu batang lilin yang berwarna merah muda. Warna
merah muda melambangkan kegembiraan bahwa
4
Yesus akan segera datang pada waktu natal. Lilin ini
dinyalakan pada minggu ketiga dan dengan
menyalakan lilin ini kita ingat akan Yesus yang adalah
Terang Dunia. Ajaran Yesus adalah terang yang
menuntun kita dan membimbing kita. Bila kita setia
dengan apa yang dikehendaki Yesus untuk kita
lakukan, maka kita akan bergembira bersama Yesus
selalu. Korona ini menghantar kita untuk semakin
dekat pada Allah dan semakin menjadi anak-anak
kecintaan Allah.
2. Pemberkatan korona
(Kepala keluarga yang mendoakan)
5
kedatanganNya pada hari raya Natal nanti dengan
tekun.
Sambil menyalakan lilin, kami ingin mengenang akan
Kristus yang adalah CAHAYA satu-satunya yang
dapat menghalau kegelapan dunia ini. Bantulah kami
untuk menyimpan cahaya itu di dalam hati kami, di
dalam keluarga kami dan memancarkanwa keluar
kepada saudara-saudara kami yang lain, kepada
tetangga-tetangga kami dan sesame kami di mana
saja kami jumpai. Engkaulah Allah kami sepanjang
segala masa. Amin
3. Lagu Pembuka
( Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)
4. Doa Pembukaan
(Berdoa bersama-sama)
6
5. Bacaan Kitab Suci
(Seorang anggota keluarga membacakan teks Kitab
Suci)
Pertanyaan
- Apa yang disampaikan dalam teks ini ?
- Teks ini berbicara apa kepada kita saat ini ?
7. Lagu Seruan
(Seorang anggota keluarga menganglat lagu seruan.
Ref. dari Madah Bakti 322)
7
8. Doa penutup
(Didoakan bersama- sama)
9. Lagu penutup
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)
8
Pekan Kedua Adven
TEMA : BERTOBATLAH
1. Lagu pembuka
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)
Madah Bakti no 325
2. Doa Pembuka
(Didoakan bersama-sama)
9
3. Bacaan Kitab Suci
(Seorang anggota keluarga membacakan teks Kitab
Suci disusul dengan pemasangan lilin kedua )
Pertanyaan.
- Apa yang disampaikan dalam teks ini ?
- Teks ini berbicara apa kepada kita saat ini ?
(Renungan lihat lampiran. Seorang anggota keluarga
dapat membacakan renungan)
5. Lagu Seruan
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu seruan,
Ref dari Madah Bakti no 322)
6. Doa Penutup
(Didoakan bersama-sama)
10
Mu, sumber kekuatan dan keselamatan kami. Pada
malam ini kami mohon curahkanlah Roh KudusMu k
eats kami agar niat kami untuk bertobat dapat kami
wujudkan. Semoag dengan demikian kami dapat
menghasilkan buah yang baik, yakni damai dan cinta
kasih bagi semua orang. Demi Kristus Tuhan kami.
Amin.
7. Lagu penutup
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)
11
Pekan Ketiga
1. Lagu Pembuka
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)
Madah Bakti No ….
2. Doa Pembuka
(Didoakan bersama-sama)
12
- Injil Mateus 11, 2 – 11 (Tahun C/I); injil Mateus
11, 2 – 11 (Tahun A/II); injil Yoh 1,6-8; 19-28
(Tahun B/II)
Pertanyaan.
- Apa yang disampaikan teks ini kepada anda ?
- Teks ini berbiacara apa kepada kita saat ini ?
5. Lagu Seruan
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu
seruan, Ref dari Madah Bakti 322)
6. Doa Penutup
(Didoakan bersama-sama)
13
hidup dan berkuasa bersama Putera dan Roh Kudus
sepanjang segala masa. Amin.
7. Lagu Penutup
(Seorang anggota keluaraga mengangkat lagu
penutup)
14
Pekan Adven keempat
1. Lagu Pembuka
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)
Madah Bakti No. …
2. Doa Pembuka
(Didoakan bersama-sama)
Ya Allah Bapa yang maha mulia, kami percaya Bapa
telah memilih kami dan menjadikan diri kami sebagai
alat di tangan Bapa untuk mewujudkan kehendak
Bapa di dalam dunia di sekitar kami. Bukalah hati
kami untuk berusaha menyadari diri kami sebagai
alat-Mu, sebagaimana terlihat di dalam diri Bunda
Maria dan Elisabeth. Semoga diri pribadi kami dan
tugas serta tanggungjawab kami, kami baktikan untuk
mejalankan kehendak Allah. Engkau yang hidup dan
berkuasa bersama Putera dan Roh Kudus sepanjang
segala masa. Amin
15
Injil Lukas 1, 39 - 45 (Tahun C/I); injil Mateus 1,18 –
24 (Tahun A/II); injil Lukas 1, 26 - 38 (Tahun B/II)
Pertanyaan.
- Apa yang disampaikan teks ini kepada anda ?
- Teks ini berbiacara apa kepada kita saat ini ?
5. Lagu Seruan
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu
seruan, Ref dari Madah Bakti 322)
6. Doa Penutup
(Didoakan bersama-sama)
16
untuk mewujudkannya
7. Lagu Penutup
(Seorang anggota keluaraga mengangkat lagu
penutup)
Lampiran
Renungan
17
dengan cara ini kita siap menantikan hari Tuhan dan
hari Tuhan tidak akan jatuh ke atas diri kita seperti
jerat. Kita diminta untuk melihat masa depan bukan
mabuk dengan saat ini saja.
18
3. Teks injil Lukas 3, 10 – 18 (Pekan III)
Di dalam injil ini, kita mendengar bagaimana orang –
orang Yahudi dating kepada Yohanis Pembabtis dan
bertanya: “ Apa yang haruis kami perbuat”
Pertanyaan ini muncul dari tanggapan mereka
terhadap pewartaan Yohanis. Pernyataan ini penting
dan bagus, karena menuntut sikap berani dan jujur.
Mereka sadar akan perbuatan mereka pada masa lalu
yang tidak benar dan ingin memperbaikinya. Para
pemungut cukai mewakili para pejabat pajak dan
perdagangan. Yohanis menjawab mereka supaya
mereka jangan menagih lebih banyak dari pada apa
yang ditetapkan. Mereka jangan buat “pungli”.
Kepada para prajurit Yohanes menjawab, supaya
mereka tidak mengintimidasi rakyat kecil dan
menyalahgunakan senjata dan pakaian seragam
yang mereka pakai. Kepada semua orang secara
umum Yohanes katakana supaya mereka punya
sikap prihatian dengan nasib kaum lemah. Yohanes
berkata; “Barang siapa mempunyai dua helain baju,
hendaknya dia meeebrikan sehelai kepada yang tidak
punya. Dan yang mempunyai makanan hendkanya
rela membagikannya kepada mereka yang
kelaparan”. Injil mengajarkan kepada kita agar kita
tidak mempergunakan tugas kita untuk memperkaya
diri. Jangan menyahgunakan jabatan dan kedudukan
kita untuk merugikan sesame kita. Kita juga diminta
untuk membagi dan prihatin dengan orang lain yang
susah dan menderita.
19
4. Teks injil Lukas 1, 39 – 45 (Pekan IV)
Injil ini menceritakan kepada kita pertemuan antara
Maria dan Elisabeth. Maria yang telah menerima
berita gembira dari malaikat Tuhan, pergi
mengunjungi Elisabeth, karena ia ingin bertukar
pikiran dan berbagai rasa dengan Elisabeth, yang
sudah tahu tentang apa yang terjadi dengan Maria.
Elisabeth menyapa Maria: “Siapakah aku ini sampai
ibu Tuhanku datang mengunjungi aku” (ayat 43)
Bahkan anak yang di dalam rahim Elisabeth
melonjang kegirangan. Maria dan Elisabeth masuk
dalam rencana Allah yang besar. Rahasia kedua
perempuan ini terungkap dalam nyanyian Maria.
Nyanyian ini sampai saat ini masih terus dinyanyikan
namun banyak orang tidak mengerti. Hanya mereka
yang mengalami kepahitan hidup tertindas,
ketidakadilan dan kekejaman dari para pemimpin
yang bertindak sewenang-wenang dapat memahami
artinya. Apa pesan teks ini bagi kita. Apakah pernah
kita memperlakukan orang secara tidak adil atau
bersikap kejam kepada sesama kita. Maria rasakan
penderitaan hati mereka. Mungkin kita juga pernah
diberlakukan tidak adil dan disikap dengan kejam oleh
orang lain. Kita pasti merasakan kepahitannya.
Sebaiknya kita tidak melakukannya untuk sesama
kita. Mari kita menjadi senasib dan sepenanggungan
dengan mereka dan membebaskan serta menghibur
mereka dalam penderitaanya. Baiklah kita sadari
bahwa seperti Maria dan Elisabeth Tuhan juga
menjalankan rencananya-Nya di dalam dan melalui
hidup kita.
20
21