Anda di halaman 1dari 22

PENDALAMAN IMAN MASA ADVEN

KELUARGA MENYONGSONG
KELAHIRAN YESUS KRISTUS

Paroki Kristus Terang Dunia Waena


Tahun 2022
Petunjuk

Upacara Korona Adven adalah sebuah ibadat singkat,


yang biasanya diadakan pada masa adven dan dimulai
pada minggu pertama Adven. Ibadat dapat dijalankan
menjelang atau sesudah makan malam bersama. Ibadat
korona ini berlangsung selama empat minggu. Ibadat
diadakan pada setiap hari Sabtu malam. Ibadat pertama
diawali dengan pemberkatan korona. Acara pokok ibadat
ini adalah penyalaan lilin, syering Injil ( teks Kitab Suci)
dan berdoa bersama. Korona adven berbentuk bulat,
yang dillilit daun cemara atau daun lain dan sedikit warna
merah. Keluarga perlu menyiapkan empat lilin yang
ditempatkan pada korona. Tiga lilin berwarna ungu dan
satu lilin berwarna merah muda.Bila tidak ada lilin yang
berwarna ungu dan merah muda, dapat dipergunakan lilin
putih dan diliit dengan pita ungu dan pita merah mudah.

Bagaimana lilin-lilin dinyalakan ? Pada pekan pertama,


lilin pertama dinyalakan di dalam ibadat pertama sesudah
pemberkatan korona. Pada pekan kedua, lilin pertama
dinyalakan dari awal ibadat dan sesudah Injil lilin kedua
dinyalaka. Pada pekan ketiga, lilin pertama dan kedua
dinyalakan pada awal ibadat dan sesudah Injil lilin ketiga
dinyalakan. Pada pekan keempat lilin pertama, kedua
dan ketiga dinyalakan pada awal ibadat dan sesudah Injil
lilin keempat dinyalakan. Tiga lilin berwarna ungu
dinyalakan pada pekan pertama, pekan kedua dan pekan
keempat, sedangkan lilin berwarna merah mudah
dinyakan pada pekan ketiga. Setiap malam lilin yang

1
sudah dinyalakan bisa dinyalakan pada saat makan atau
doa keluarga.

Pada hari Sabtu malam, pekan pertama masa adven,


keluarga berkumpul di sekitar korona untuk memulai
ibadat. Kepala keluarga memulai dengan sebuah
pengantar yang berisikan informasi tentang kepentingan
ibadat korona dan simbol-simbol yang dipergunakan
misalnya korona, yang berbentuk bulat, lilin-lilin (3 lilin
unggu dan sebuah lilin merah mudah) serta maknanya.
Ibadat diteruskan dengan pemberkatan korona oleh
kepala keluarga. Ibadat diteruskan dengan lagu, doa
pembukaan secara bersama-sama, syering Injil, doa
penutup dan lagu penutup.

Lagu dari Madah Bakti no 322 dapat diserukan pada saat


lilin dinyalakan. Pekan pertama diserukan satu kali,
pekan kedua diserukan dua kali, pekan ketiga diserukan
tiga kali dan pada pekan keempat, diserukan empat kali
. Seruan ini membantu kita untuk menghadirkan diri kita
di hadapan Tuhan Allah dalam suasana adven. Pemimpin
ibadat ini adalah kepala keluarga tetapi terbuka
kemungkinan untuk anggota lain.Untuk membantu
pemimpin, disiapkan suatu pedoman atau pegangan.
Kreasi untuk menambah sesuatu pada pedoman terbuka
lebar, asal acara pokoknya tidak hilang. Perhatian
kepada Kitab Suci sangat mendasar karena itu teks
disiapkan dengan baik. Sebaiknya setiap anggota
keluarga membaca teks secara pribadi sebelum upacara
diadakan. Lilin dipadamkan sesudah ibadat

2
Pekan Pertama Adven

TEMA : “BERJAGA-JAGALAH”

1. Pengantar
(Dibawakan oleh kepala keluarga atau anggota
keluarga yang lain. Pengantar ini akan membantu
keluarga agar dapat memulai upacara dengan
memiliki suatu pemahaman dan pengarahan diri yang
tepat).

Saudara-saudara dalam hari-hari ini kita memasuki


masa adven, yang bagi Gereja merupakan Tahun
Baru. Inilah awal dari Tahun Liturgi. Selama masa
adven kita menantikan kedatangan Tuhan Sang
Juruselamat. Tidak lama lagi kita akan bersiap-siap
untuk merayakan pesta Natal. Ada macam-macam
persiapan yang dapat kita lakukan. Satu persiapan
yang penting adalah ibadat korona Adven. Selama
empat pekan kita akan berkumpul dan berdoa di
sekitar korona dengan menyalakan lilin adven.
Persiapan natal kita lakukan selama masa adven,
yang berarti “kedatangan”. Siapa yang akan datang ?
Yang akan dating adalah Tuhan Sang Juruselamat,
YESUS Kristus.
Ada empat minggu yang harus kita lewati sebelum
merayakan kelahiran Yesus. Dengan ini kita memiliki
empat lilin di atas korona. Tiap batang untuk satu
minggu. Demikianlah, pada minggu keempat, empat
lilin kita telah menyala semuanya. Pada waktu natal

3
kita semua akan menyanyi: SELAMAT HARI NATAL
– SELAMAT ULANG TAHUN, sebagaimana
biasanya kita merayakan ulang tahun seseorang.
Mari kita memandang korona kita dan bertanya:
bagaimana dibuat dan mengapa dibuat demikian ?
Daun-daun hijau melambangkan sesuatu hidup yang
saling berjalinan. Kita hidup dalam persekutuan
jemaat yang saling berhubungan, saling berkaitan,
saling membutuhkan, bahu membahu. Korona yang
berbentuk bulat mengingatkan kita akan cinta Allah
yang sempurna dan yang tak pernah berubah. Kita
menerima hidup dari Tuhanyang tetap segar dan
kekal. Allah memang kekal dan Allah selalu mencintai
kita terus menerus seperti tak ada awal dan tak ada
akhir. Sebagaimana Allah mencintai kita, demikialh
kita pun melakukan yang sama kepada Allah, cinta
kita.
Di atas korona ada empat lilin. Lilin melambangkan
jalan terang yang mengusir segala kegelapan (resah,
gelisah, kecemasan, doa dll). Tiga berwarna ungu
dan satu berwarna merah mudah. Warna ungu
melambangkan duka dan tobat. Selama masa adven
kita berusaha untuk merenungkan dan menyadari
bahwa kita kurang bahkan sering tidak mencintai
Allah yang demikiian mencintai kita, sehingga
membawa kita kepada dosa. Dengan merenungkan
dan menyadari kesalahan dan dosa kita, kita
dinantikan berusaha untuk berbaik lagi dengan Allah
sebagai pertobatan kita.
Satu batang lilin yang berwarna merah muda. Warna
merah muda melambangkan kegembiraan bahwa

4
Yesus akan segera datang pada waktu natal. Lilin ini
dinyalakan pada minggu ketiga dan dengan
menyalakan lilin ini kita ingat akan Yesus yang adalah
Terang Dunia. Ajaran Yesus adalah terang yang
menuntun kita dan membimbing kita. Bila kita setia
dengan apa yang dikehendaki Yesus untuk kita
lakukan, maka kita akan bergembira bersama Yesus
selalu. Korona ini menghantar kita untuk semakin
dekat pada Allah dan semakin menjadi anak-anak
kecintaan Allah.

2. Pemberkatan korona
(Kepala keluarga yang mendoakan)

Bapa yang mahabaik, kami dikumpulkan sekarang ini


oleh PutraMu Yesus. Kami percaya bahwa Bapa hadir
bersama kami saat ini. Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kami boleh mengalami lagi masa adven, yakni
masa yang penuh pengharapan dan kerinduan akan
kedatangan Sang Juruselamat. Harapan dan
kerinduan itu kami ungkapkan dalam lambing korona
adven. Maka kami mohon, sudilah memberkati
korona ini, dan limpahkanlah rahmatMu, supaya
melalui masa suci ini persekutuan umat di paroki
Kristus Terang Dunia ini semakin kokoh. Korona ini
mengingatkan kami akan cintaMu yang abadi
terhadap kami. Kami percaya Bapa demikian
mencintai kami sehingga Bapa menyerahkan kepada
kami Putera Bapa sendiri, yaitu Yesus Kristus demi
keselamatan kami. Tolonglah kami supaya kami
selalu bahu membahu mempersiapkan

5
kedatanganNya pada hari raya Natal nanti dengan
tekun.
Sambil menyalakan lilin, kami ingin mengenang akan
Kristus yang adalah CAHAYA satu-satunya yang
dapat menghalau kegelapan dunia ini. Bantulah kami
untuk menyimpan cahaya itu di dalam hati kami, di
dalam keluarga kami dan memancarkanwa keluar
kepada saudara-saudara kami yang lain, kepada
tetangga-tetangga kami dan sesame kami di mana
saja kami jumpai. Engkaulah Allah kami sepanjang
segala masa. Amin

3. Lagu Pembuka
( Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)

Nyanyian Madah Bakti no 324

4. Doa Pembukaan
(Berdoa bersama-sama)

YaBapa, Allah pencipta dan penyelamat kami yang


penuh cinta.Kurniakanlah kepada kami anak-anakMu
kehendak yang ikhas untuk selalu berjaga-jaga
menyongsong kedatangan Kristus dengan cara hidup
baik. Semoga kami bersama Yesus Kristus PuteraMu
memasuki kerajaan surge. Sebab Dialah Juru
selamat kami yang bersatu dengan Dikau dan Roh
Kudus sepanjang segala masa. Amin.

6
5. Bacaan Kitab Suci
(Seorang anggota keluarga membacakan teks Kitab
Suci)

- Injil Lukas 21, 25 – 28; 34 – 36.(Tahun C/I); Injil


Markus 13, 33 – 37 (Tahun A/I); Injil Markus 13,
33 – 37 (Tahun B/I);
- Injil Mateus 24, 37 – 44 (Tahun C/II); injil Mateus
24, 37 – 44 (Tahun A/II); injil Markus 13, 33 – 37
(Tahun B/II)

6. Pendalaman teks Kitab Suci


(Berdasarkan pertanyaan, masing-masing anggota
keluarga merenungkan teks dan mensyeringkan
renungannya)

Pertanyaan
- Apa yang disampaikan dalam teks ini ?
- Teks ini berbicara apa kepada kita saat ini ?

(Renungan lihat lampiran.Seorang anggota keluarga


dapat membacakan renungan)

7. Lagu Seruan
(Seorang anggota keluarga menganglat lagu seruan.
Ref. dari Madah Bakti 322)

“Datanglah Tuhan Allah ku, slamatkanlah umatMu”


(1x)

7
8. Doa penutup
(Didoakan bersama- sama)

Allah Bapa yang maha baik, kami mengucap syukur


kepadaMu atas segala rahmat yang telah Engkau
anugerahkan kepada kami di dalam Yesus PuteraMu.
Engkau telah meperkaya kami dalam banyak hal.
Bantulah kami agar kami mampu berjaga-jaga
senantiasa menantikan kedatangan PuteraMu ke
tengah-tenga kami. Sudilah menguatkanlah kami,
agar setia melakukan tugas dan tangungjawab kami
masing-masing sesuai dengan kehendakMu. Engkau
yang hidup dan berkuasa bersama Putera dan Roh
Kudus sepanjang segala masa. Amin

9. Lagu penutup
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)

Madah Bakti No 321.

8
Pekan Kedua Adven

TEMA : BERTOBATLAH

1. Lagu pembuka
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)
Madah Bakti no 325

2. Doa Pembuka
(Didoakan bersama-sama)

Tuhan Yesus, Engkau diutus oleh Allah Bapa untuk


menjadi gembala kami. Engkau bersabda: “ Akulah
gembala yang baik. Gembala yang baik menyerahkan
nyawanya bagi domba-dombanya”. Kami mengakui
diri sebagai domba-Mu, yang hilang dan tersesat
karena kesombongan kami, kerakusan kami, dendam
kami terhadap sesama kami dan keangkuan kami.
Kami percaya Engkau mencari kami dan mengantar
kami kembali ke jalan yang benar. Grakanlah hati
kami untuk mau bertobat dan tidak hanya mengakui
saja dosa kami. Semoga dengan bertobat kami
kembali kepada-Mu satu-satunya sumber hidup kami.
Tariklah kami kepada-Mu gar kami tidak
meninggalkan lagi rumput hijau. Semoga kami terus
belajar dan berusaha mengabdi kepada-Mu dengan
setia sebagaimana dilakukan oleh Putra-Mu. Engkau
yang hidup dan berkusa bersama Putera dan Roh
Kudus sepajang masa.

9
3. Bacaan Kitab Suci
(Seorang anggota keluarga membacakan teks Kitab
Suci disusul dengan pemasangan lilin kedua )

- Injil Lukas 3, 1 – 3 (Tahun C/I); injil Markus 1, 1 –


8 (Tahun A/I); Injil Markus 1, 1 – 8 (Tahun B/I)
- Injil Mateus 3, 1 – 12 (Tahun C/II); injil Mateus 3,
1 – 12 (Tahun A/I); injil Markus 1, 1 – 8 (Tahun
B/II)

4. Pendalaman Teks Kitab Suci


(Berdasarkan pertanyaan setiap anggota keluarga
merenungkan teks dan mensyeringkan renungannya)

Pertanyaan.
- Apa yang disampaikan dalam teks ini ?
- Teks ini berbicara apa kepada kita saat ini ?
(Renungan lihat lampiran. Seorang anggota keluarga
dapat membacakan renungan)

5. Lagu Seruan
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu seruan,
Ref dari Madah Bakti no 322)

“Datanglah Tuhan Allahku, slamatkanlah umat” ( 2 x)

6. Doa Penutup
(Didoakan bersama-sama)

Allah yang mahamurah, berulang kali Engkau


mengajak kami untuk bertobat dan kembali kepada-

10
Mu, sumber kekuatan dan keselamatan kami. Pada
malam ini kami mohon curahkanlah Roh KudusMu k
eats kami agar niat kami untuk bertobat dapat kami
wujudkan. Semoag dengan demikian kami dapat
menghasilkan buah yang baik, yakni damai dan cinta
kasih bagi semua orang. Demi Kristus Tuhan kami.
Amin.

7. Lagu penutup
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)

Madah Bakti No 327.

11
Pekan Ketiga

TEMA: APA YANG HARUS KAMI PERBUAT

1. Lagu Pembuka
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)
Madah Bakti No ….

2. Doa Pembuka
(Didoakan bersama-sama)

Ya Bapa lihatlah kami anak-anakMu yang tekun


menantikan kedatangan kelahiran PuteraMu. Kami
mohon penuhilah hati kami dengan kebahagiaanMu,
sehingga kami dapat berbuat dan bertindak sesuai
dengan kehendakMu. Semoga sikap dan tindakan
kami setiaphari senantiasa memperlihatkan
kehendakMu yang menyelematkan kami dan seluruh
umat manusia. Demi Yesus Kristus PuteraMu yang
hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus,
sepanjang segala masa.

3. Bacaan Kitab Suci


(Seorang anggota keluraga membacakan teks Kitab
Suci dilanjutkan dengan pemasangan lilin ketiga)
- Injil Lukas 3, 10 – 8 (tahun C/I); injil Yoh 1, 6 – 8;
19-28 (Tahun A/I); injil Markus 1, 1 – 8 (Tahun
B/I).

12
- Injil Mateus 11, 2 – 11 (Tahun C/I); injil Mateus
11, 2 – 11 (Tahun A/II); injil Yoh 1,6-8; 19-28
(Tahun B/II)

4. Pendalaman Kitab Suci


(Berdasarkan pertanyaan setiap anggota keluarga
merenungkan teks dan mensyeringkannya)

Pertanyaan.
- Apa yang disampaikan teks ini kepada anda ?
- Teks ini berbiacara apa kepada kita saat ini ?

(Renungan lihat lampiran. Seorang anggota keluarga


dapat membacakan renungan)

5. Lagu Seruan
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu
seruan, Ref dari Madah Bakti 322)

“Datanglah Tuhan Allahku, slamatkanlah umat-Mu”


(3 x)

6. Doa Penutup
(Didoakan bersama-sama)

Allah Tuhan kami. Dampingilah kami dalam


menjalankan apa yang menjadi keinginan kami
untuk mewujudkannya. Jauhkanlah kami dari
berbagai godaan yang dapat melemahkan niat kami
dan bahkan menhancurkan niat kami. Engkau yang

13
hidup dan berkuasa bersama Putera dan Roh Kudus
sepanjang segala masa. Amin.

7. Lagu Penutup
(Seorang anggota keluaraga mengangkat lagu
penutup)

Madah bakti No….

14
Pekan Adven keempat

TEMA : MARIA DAN ELISABETH MENYADARI


KARYA ALLAH

1. Lagu Pembuka
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu)
Madah Bakti No. …

2. Doa Pembuka
(Didoakan bersama-sama)
Ya Allah Bapa yang maha mulia, kami percaya Bapa
telah memilih kami dan menjadikan diri kami sebagai
alat di tangan Bapa untuk mewujudkan kehendak
Bapa di dalam dunia di sekitar kami. Bukalah hati
kami untuk berusaha menyadari diri kami sebagai
alat-Mu, sebagaimana terlihat di dalam diri Bunda
Maria dan Elisabeth. Semoga diri pribadi kami dan
tugas serta tanggungjawab kami, kami baktikan untuk
mejalankan kehendak Allah. Engkau yang hidup dan
berkuasa bersama Putera dan Roh Kudus sepanjang
segala masa. Amin

3. Bacaan KItab Suci


(Seorang anggota keluraga membacakan teks Kitab
Suci dilanjutkan dengan pemasangan lilin ketiga)

Injil Lukas 3, 10 – 8 (tahun C/I); injil Lukas1, 26 - 38


(Tahun A/I); injil Lukas 1,26 - 38 (Tahun B/I).

15
Injil Lukas 1, 39 - 45 (Tahun C/I); injil Mateus 1,18 –
24 (Tahun A/II); injil Lukas 1, 26 - 38 (Tahun B/II)

4. Pendalaman Kitab Suci


(Berdasarkan pertanyaan setiap anggota keluarga
merenungkan teks dan mensyeringkannya)

Pertanyaan.
- Apa yang disampaikan teks ini kepada anda ?
- Teks ini berbiacara apa kepada kita saat ini ?

(Renungan lihat lampiran. Seorang anggota keluarga


dapat membacakan renungan)

5. Lagu Seruan
(Seorang anggota keluarga mengangkat lagu
seruan, Ref dari Madah Bakti 322)

“Datanglah Tuhan Allahku, slamatkanlah umat-Mu”


(3 x)

6. Doa Penutup
(Didoakan bersama-sama)

Allah Tuhan kami. Dampingilah kami dan bukalah hati


kami agar kami mampu merasakan karya Allah yang
hadir di dalam hidup kami.Dengan demikian kami
akan menyaksikannya lewata dan did lam hidup kami
demei meluhurkan dan memuliakan namaMu yang
agung. Engkau yang hidup dan berkuasa sepanjang
segala masa. Amin.

16
untuk mewujudkannya

7. Lagu Penutup
(Seorang anggota keluaraga mengangkat lagu
penutup)

Lampiran

Renungan

1. Teks injil Lukas 21, 25 – 28; 34 – 36 (Pekan I)


Dalam injil ini Yesus berbicara tentang akhir dunia:
“Orang akan mati ketakutan karena kecemasan
berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi
ini sebab kuasa-kuasa langit akan goncang”. Tuhan
menasehatkan para pendengarnya:”Jagalah dirimu,
supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan
kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi
dan supaya hari Tuhan jangan tiba-tiba jatuh ke atas
dirimu seperti jerat. Sebab ia akan menimpa semua
penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa
sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk
luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya
kamu tahan berdiri di hadapan putera manusia”. Bagi
kita saat ini, jangan berdiskusi tentang akhir dunia
sebab hal itu akan terjadi yang penting bagi kita
adalah berjaga-jaga sambil berdoa agar kita memiliki
kekuatan iman untuk menangis segala macama
godaan berupa pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan duniawi. Kemabukan bukan hanya
kemabukan miras, tetapi kemabukan kesenangan,
kekayaan, penampilan, kehormatan, kuasa. Hanya

17
dengan cara ini kita siap menantikan hari Tuhan dan
hari Tuhan tidak akan jatuh ke atas diri kita seperti
jerat. Kita diminta untuk melihat masa depan bukan
mabuk dengan saat ini saja.

2. Teks injil Lukas 3, 1 – 6 (Pekan II)


Dalam injil ini, Yohanes Pembabtis menyerukan
kepada bangsanya supaya mereka menyediakan
jalan bagi Tuhan. Yang bengkok diluruskan dan yang
lekuk-lekuk supaya diratakan. Jalan itu terletak di
dalam hati manusia. Itu berarti kalau ada yang
bengkok dan tidak rata di dalam hati manusia, supaya
itu diluruskan dan diratakan. Dengan pasti Yohanes
menyerukan kepada bangsanya untuk “Bertobat”.
Bertobat artinya berbalik seratus delapan puluh
derajat dari cara hidup yang salah, yang berdosa
kepada cara hidup yang benar dan beriman. Kita
akan merayakan pesta Natal dan pesta Natal adalah
pesta Allah mengunjungi kita dalam diri Yesus Kristus
Puteranya. Natal sudah di depan mata kita. Jangan
menunda untuk berbalik. Mari kita menyiapkan jalan
hati kita. Kita mesti meninggalkan kesombongan kita,
keserakaan kita, keangkuan kita kemunafikan kita,
kemalasan kita, dendam kita, mulut kita yang
beracun, acu tak acu kita kepada Kristus dan
ajaranNya yang disampaikan Gereja-Nya. Mari kita
berdamai dengan sesame kita, mari kita memaafkan
dan mengampuni sesama kita agar kita siap dan
terbuka menyambut lawatan Tuhan dalam diri Putera-
Nya.

18
3. Teks injil Lukas 3, 10 – 18 (Pekan III)
Di dalam injil ini, kita mendengar bagaimana orang –
orang Yahudi dating kepada Yohanis Pembabtis dan
bertanya: “ Apa yang haruis kami perbuat”
Pertanyaan ini muncul dari tanggapan mereka
terhadap pewartaan Yohanis. Pernyataan ini penting
dan bagus, karena menuntut sikap berani dan jujur.
Mereka sadar akan perbuatan mereka pada masa lalu
yang tidak benar dan ingin memperbaikinya. Para
pemungut cukai mewakili para pejabat pajak dan
perdagangan. Yohanis menjawab mereka supaya
mereka jangan menagih lebih banyak dari pada apa
yang ditetapkan. Mereka jangan buat “pungli”.
Kepada para prajurit Yohanes menjawab, supaya
mereka tidak mengintimidasi rakyat kecil dan
menyalahgunakan senjata dan pakaian seragam
yang mereka pakai. Kepada semua orang secara
umum Yohanes katakana supaya mereka punya
sikap prihatian dengan nasib kaum lemah. Yohanes
berkata; “Barang siapa mempunyai dua helain baju,
hendaknya dia meeebrikan sehelai kepada yang tidak
punya. Dan yang mempunyai makanan hendkanya
rela membagikannya kepada mereka yang
kelaparan”. Injil mengajarkan kepada kita agar kita
tidak mempergunakan tugas kita untuk memperkaya
diri. Jangan menyahgunakan jabatan dan kedudukan
kita untuk merugikan sesame kita. Kita juga diminta
untuk membagi dan prihatin dengan orang lain yang
susah dan menderita.

19
4. Teks injil Lukas 1, 39 – 45 (Pekan IV)
Injil ini menceritakan kepada kita pertemuan antara
Maria dan Elisabeth. Maria yang telah menerima
berita gembira dari malaikat Tuhan, pergi
mengunjungi Elisabeth, karena ia ingin bertukar
pikiran dan berbagai rasa dengan Elisabeth, yang
sudah tahu tentang apa yang terjadi dengan Maria.
Elisabeth menyapa Maria: “Siapakah aku ini sampai
ibu Tuhanku datang mengunjungi aku” (ayat 43)
Bahkan anak yang di dalam rahim Elisabeth
melonjang kegirangan. Maria dan Elisabeth masuk
dalam rencana Allah yang besar. Rahasia kedua
perempuan ini terungkap dalam nyanyian Maria.
Nyanyian ini sampai saat ini masih terus dinyanyikan
namun banyak orang tidak mengerti. Hanya mereka
yang mengalami kepahitan hidup tertindas,
ketidakadilan dan kekejaman dari para pemimpin
yang bertindak sewenang-wenang dapat memahami
artinya. Apa pesan teks ini bagi kita. Apakah pernah
kita memperlakukan orang secara tidak adil atau
bersikap kejam kepada sesama kita. Maria rasakan
penderitaan hati mereka. Mungkin kita juga pernah
diberlakukan tidak adil dan disikap dengan kejam oleh
orang lain. Kita pasti merasakan kepahitannya.
Sebaiknya kita tidak melakukannya untuk sesama
kita. Mari kita menjadi senasib dan sepenanggungan
dengan mereka dan membebaskan serta menghibur
mereka dalam penderitaanya. Baiklah kita sadari
bahwa seperti Maria dan Elisabeth Tuhan juga
menjalankan rencananya-Nya di dalam dan melalui
hidup kita.

20
21

Anda mungkin juga menyukai