Cara penulisan
1. Semua anggota rumah tangga katolik yang sudah dibaptis [termasuk anak-anak yang
belum dibaptis dari perkawinan katolik dan katekumen] dan belum menikah secara
katolik.
2. Seorang anak yang sudah menikah secara katolik dan masih tinggal bersama orangtuanya
dihitung dan dicatat sebagai satu rumah tangga sendiri. Jika anak yang sudah menikah
secara Gerejani dan berada di kota tempat lain, rumah tangga tersebut dicatat dimana
mereka bertempat tinggal.
3. Seseorang yang sudah dibaptis yang menikah di luar Gereja (KUA/Sipil) dihitung
sebagai anak dari orangtuanya. Status perkawinan : 5, agama : 8 (jika berpindah agama)
atau 9 (jika berpindah Gereja), tempat tinggal diisi normal, yang lain [-]. Walaupun ia
sudah berkeluarga sendiri, istri dan anaknya tidak dicatat karena tidak dibaptis.
4. Seorang yang dibaptis, belum nikah, tinggal sendiri sebagai orang katolik di antara
anggota keluarga yang tidak katolik dihitung sebagai KK tunggal.
5. Biara, pantiasuhan, asrama dihitung sebagai satu rumah tangga katolik.
6. Anak-anak kost disatukan dalam satu formulir menurut lingkungan di mana mereka
tinggal.
7. Seseorang yang berstatus perkawinan Janda atau Duda yang tinggal ikut dengan suatu
Rumah tangga Katolik (anak atau familinya) dicatat sebagai anggota Rumah Tangga
tersebut.
8. Seseorang Janda atau Duda yang tinggal dengan anak-anak mereka yang belum kawin
sah Gereja dihitung sebagai Rumah tangga katolik sendiri.
9. Seorang Romo/Suster/Bruder/Seminaris yang berasal dari paroki dicatat pada orang
tuanya. Jika kedua orang tuanya sudah tidak ada, mereka diikutkan salah satu keluarganya
(kakak/adik/paman).
10. Karena alasan pastoral, pasangan beda agama dan beda Gereja, yang menikah secara
resmi menurut Gereja katolik, diperlakukan sbb : 1) yang katolik diisi normal ; 2) yang
tidak katolik ikut dicatat dengan keterangan sbb:
- Jika muslim (Islam), hindu, budha, Konghucu atau agama/kepercayaan lainnya :
Nama (diisi), Jenis Kelamin, Hubungan keluarga, Tempat/tgl Lahir, Pendidikan,
Pekerjaan, Golongan darah, Kesehatan (diisi normal, atau diisi dengan [-] ;
Tempat/tgl Baptis : TDK ; Waktu Baptis : - ; Penguatan : TDK ; perkawinan : 3 ;
Agama : 1 ; yang lain : diisi -.
- Jika Kristen non Katolik : Nama (diisi), Jenis Kelamin, Hub keluarga, Tempat/tgl
Lahir, Pendidikan, Pekerjaan, Golongan darah, Kesehatan (diisi normal, atau diisi
Liber Matrimonium : [disalin dari copy surat nikah Gerejani, contoh : Banteng, Yogyakarta,
Buku : (eg. I)
Hal : (eg. 10)
Nomer : (eg.100)
2. Biasa :
Rumah tangga biasa adalah mereka yang memiliki penghasilan tetap, rumah
3. Perlu dibantu:
Rumah tangga perlu dibantu adalah mereka yang memiliki rumah sendiri, ukuran
kecil, sederhana dengan perabot seadanya. Termasuk juga mereka yang menumpang,
bekerja kasar, dan berpenghasilan rendah. Seringkali mereka mengalami kesulitan
untuk memenuhi kebutuhan hidup, kebutuhan pendidikan, dan kesehatan
6=Ditinggalkan pasangan
- Perkawinan sah katolik, Perkawinan beda agama, Perkawinan beda Gereja,
sekarang ini cerai secara sipil dan belum menikah lagi.
7=Krisis berkepanjangan
- Perkawinan sah katolik, Perkawinan beda agama, Perkawinan beda Gereja,
sekarang ini diambang kehancuran, tapi belum sah cerai sipil.
[23] Catatan
Yang perlu dicatat
- Keluarga perkawinan beda Agama: S-I, NK1, …. Jumlah anak.
- Keluarga perkawinan beda Gereja: S-I, NK2, ….. Jumlah anak
- Keluarga perkawinan diluar Gereja dan aktif ke Gereja: S-I, NK3, …. Jumlah
anak.
- Kasus-kasus perkawinan