Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH PANJANG BKUKS

Badan Kerjasama Umat Kristen Sragen


Periode 2017 -2020
PENDAHULUAN
Segala pujian hormat dan syukur kami persembahkan kepada Bapa di surga yang telah
memberi kami hikmat serta kekuatan sehingga bisa menyelesaikan penulisan buku Sejarah
Panjang BKUKS meskipun dalam proses pengumpulan data, pemetaan, sampai pada
penyusunan naskah mengalami banyak kendala, tapi akhirnya semua bisa selesai juga. Itu
bukan karena kekuatan dan kemampuan kami, tetapi Tuhan yang campur tangan sehingga
semua bisa berjalan lancar.

Tidak lupa kami juga berterima kasih kepada para nara sumber beserta keluarga yang
telah bersedia memberikan informasi , khususnya keluarga bapak Pdt Petrus Saino beserta istri
,Bp Pdt Is Subari, Bp Pdt A.Bintoro dan masih banyak lagi yang tidak bisa kami sebutkan satu
per satu yang telah meluangkan waktu dalam upaya melengkapi data penyusunan buku ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini banyak sekali kekurangannya oleh
karena terbatasnya informasi dari narasumber, maupun tidak adanya instrument pendukung.
Oleh karena itu kami mohon dimaklumi.

Dan kami berharap dengan adanya buku ini, sejarah yang mengawali cikal bakal BKUKS
tidak hilang oleh karena berjalannya waktu, tetapi justru selalu diingat oleh gereja-gereja yang
ada di Kabupaten Sragen sepanjang masa.

Demikian pula kami juga berterima kasih kepada Bp. Pdt Joko Wahyudi, S.Th, Bp. Pdt
Abednego Heru Supartono, S.Th selaku Pembina BKUKS yang selalu mendampingi dan memberi
banyak masukan kepada pengurus harian baik dalam tugas rutin mapun dalam penyusunan
buku ini.

Pengurus BKUKS

Periode 2017 -2020


SEJARAH PANJANG BKUKS
A. TOKOH-TOKOH UTAMA

Jika kita melihat Badan Kerjasama Umat Kristen Sragen (BKUKS ) saat ini, baik itu
dalam bentuk kelembagaannya maupun koordinasi antar pengurus, hal ini tidak terlepas dari
bayang-bayang generasi yang telah menorehkan tinta emas untuk berdirinya lembaga ini
beberapa tahun yang telah berlalu.

Bahkan menurut salah satu sumber yang bisa dipercaya dan sekaligus jadi saksi serta
pelaku sejarah tentang berdirinya BKUKS yang masih ada hingga saat ini, Bp. Pdt Petrus Saino,
beliau menerangkan bahwa BKUKS merupakan salah satu lembaga kerohanian yang telah
mengalami metamorfosis nama sebanyak empat kali dan masih memiliki kepedulian terhadap
gereja-gereja baik secara fisik maupun secara rohani sesuai dengan visi mula-mula dari para
pendiri yang tergabung dalam Dewan Gereja Sragen ( DGS ).

Adapun penggagas atau perintis berdirinya Dewan Gereja Sragen terdapat 6 tokoh yang
memiliki latar belakang berbeda dalam berbagai aspek kehidupan, namun memiliki pandangan
yang sama dan kesatuan hati untuk menciptakan keharmonisan hidup bergereja tanpa
memandang bendera/ organisasi gereja masing-masing, tapi mengutamakan kesatuan tubuh
Kristus. Bahkan para pendiri DGS rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran serta sebagian
hartanya supaya lembaga ini tetap hidup dan diakui keberadaannya oleh pemerintah. Dan
akhirnya pemerintah Kabupaten Sragenpun mengakui keberadaan DGS dan mempunyai hak
yang sama dengan lembaga keagamaan yang lain.

Setelah Dewan Gereja Sragen ( DGS ) terbentuk, program kegiatan yang utama adalah
menentukan waktu untuk pertemuan persekutuan umum maupun persekutuan kaum wanita.
Adapun nahkoda DGS yang pertama adalah almarhum Bapak Gito Sumarto yang pada waktu
itu menjadi pegawai negeri yang memiliki jabatan sebagai penilik sekolah diwilayah Kecamatan
Karangmalang Sragen dan bergereja di Gereja Katholik Santa Perawan Maria di Fatima, Sragen.
Dan supaya lebih akurat tentang figur tokoh pendiri DGS pada waktu itu maka akan kami
tampilkan pada lembar di bawah ini :

Alm.Bp. Gito Sumarto. Beliau seorang Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di wilayah
Kecamatan Karangmalang, Sragen sebagai penilik sekolah dan berjemaat di Gereja Katholik
Santa Perawan Maria di Fatima, Sragen.

Alm.Bp. Y.Sutarto. Beliau sebagai tokoh dibalik layar yang cukup berpengaruh pada
waktu itu dan apa yang disuarakan oleh beliau selalu banyak yang mendukung. Beliau berjemaat
di Gereja Kristen Jawa wilayah kota.
Alm. Bp. Pdt.Mufly. Beliau juga sebagai tokoh dibalik layar yang cukup kritis dalam
segala situasi yang berhubungan dengan DGS maupun sosial. Selain itu, beliau menjadi gembala
jemaat di Gereja Kristen Jawa di Kota Sragen.

Alm. Bp. Drs. Henokh S. Untuk yang satu ini Tuhan mempercayakan banyak karunia di
atas pundaknya, sehingga banyak pejabat pemerintah yang menghormati beliau secara luar biasa.
Selain sebagai PNS, beliau juga memimpin banyak persekutuan-persekutuan maupun lembaga-
lembaga kerohanian lewat radio. Suaranya yang merdu tatkala sedang menyanyi untuk umum
maupun pujian di gereja sering membuat para pendengarnya terlena.

Bp. Pdt. Petrus Saino. Sementara beliau adalah gembala jemaat GBIS Gumantar sejak
tahun 1967 hingga sekarang, dan Tuhan mengaruniakan 2 orang putra dan 2 orang putri dari
seorang istri yang bernama Suginem.

Sekalipun gaya hidupnya sederhana, namun kepeduliannya terhadap orang lain sungguh
luar biasa. Setiap orang yang datang pada beliau untuk minta tolong selalu dibantu tanpa
memandang siapa dan bagaimana orang itu. Di lingkungan masyarakat Gumantar pun beliau
dikenal sebagai tokoh agama yang dermawan dan pandangan beliau dalam bermasyrakat banyak
yang mendukung. Sekalipun tidak menjadi tokoh utama dalam DGS, tetapi beliau cukup puas
dan bangga menjadi tokoh dibalik layar atau jadi sutradara DGS.

Alm. Bp. Mulyono, BA. Beliau di Gumantar dikenal sebagai pribadi yang luwes dan
intelektual serta disiplin. Cara kerja yang dinamis membuat beliau disegani oleh rekan rekan
sekerja baik dalam bidang kerohanian maupun sekuler. Yang pasti beliau bergereja di GBIS
Gumantar. Beliau dikaruniai 1 orang istri yang bernama Siti Mulyani dan 3 orang putra serta 2
orang putri.

B. LATAR BELAKANG

Adapun alasan berdirinya DGS adalah untuk menghindari terjadinya jurang pemisah
dikemudian hari antara gereja yang jemaatnya banyak dengan gereja perintisan, antara pemimpin
senior dengan junior. Karena pada waktu itu ada indikasi terjadinya perpecahan diantara jemaat
Tuhan oleh karena kurangnya wawasan dalam hidup ber oikumene. Selain itu, juga untuk
antisipasi agar jemaat Tuhan tidak mudah diombang-ambingkan oleh isu kehidupan yang
semakin tidak menentu.

Selain itu, perlu untuk menjadi referensi kita tentang hidup ber oikumene itu ternyata
dikawedanan Gondang , Kecamatan Gondang , sudah ada persekutuan gereja – gereja yang
diberi nama DGG ( Dewan Gereja Gereja Gondang ) yang berdiri pada tanggal 19 Pebruari 1981
dan dinakhodai oleh tokoh potensial pada waktu itu diantaranya adalah Bp Pdt Adi Sugiyarto (
dari GPSDI Gondang ), Bp Pdt Bintoro ( dari GKJ Gondang ), Bp F.X. Suratmin ( dari Gereja
Katolik ). Dimana beliau bertiga pada waktu itu yang merintis dan didukung oleh keluarga
besar masing masing untuk bersekutu beribadah bersama untuk beberapa lama. Hingga pada
suatu ketika secara bertahap bergabunglah gereja gereja yang ada diseluruh ex kawedanan
Gondang hingga akhir tahun 1981 baru 7 gereja yang bergabung.

Sementara DGG baru terbentuk, para pengurus terus berusaha untuk menjalin
komunikasi dengan lembaga pemerintah setempat sehingga terciptalah hubungan komunikasi
yang harmonis antara gereja anggota DGG dengan lembaga pemerintah, maupun gereja dengan
masyarakat . Sehingga terciptalah kondisi keamanan yang kondusif untuk beberapa waktu
lamanya.

Sebagai tokoh senior Bp Pdt Adi Sugiyarto mulai merintis jemaat di Gondang sejak tahun
1965 dan dikaruniai seorang istri yang bernama ibu Maria Supriati serta 2 orang putra dan 2
orang putri. Setelah beliau dipanggil Tuhan, pelayanan jemaat GPSDI dilanjutkan putranya yaitu
Pdt Gidhyon Christyastadi hingga sekarang.

C. MISI BERDIRINYA DGS

Demikian halnya dengan misi mulia yang diemban oleh para pendiri DGS supaya tercipta
keharmonisan secara menyeluruh dalam organisasi gereja maka langkah yang ditempuh adalah

1. Membangun kesatuan tubuh Kristus yang dimanifestasikan melalui kesatuan umat kristiani,
di Kabupaten Sragen dalam segala kondisi.

2. Menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dengan gereja, sehingga gereja baik dalam
arti fisik maupun rohani diperhatikan oleh pemerintah.

3. Memberi teladan positif baik dalam iman,perkataan maupun perbuatan bagi generasi yang
akan datang.

D. KEGIATAN DGS

Adapun untuk kegiatan DGS pada waktu itu masih dalam lingkup kecil yaitu pertemuan
para pengurus dan kaum wanita yang terbeban untuk mengadakan doa bersama setiap bulan dan
belum menjangkau gereja gereja.

Setelah beberapa tahun DGS berdiri, secara bertahap ada pribadi pribadi yang mulai
berani untuk bergabung untuk menyesuaikan diri dan menyamakan visi yaitu mempersatukan
tubuh Kristus. Dan dengan berjalannya waktu berangsur angsur mulai bergabung gereja gereja
dalam arti kelembagaan masuk jadi anggota DGS.

Sekalipun demikian , bukan berarti DGS sudah bisa berjalan mulus seperti sebagaimana
yang dibayangkan orang pada umumnya. Kendala tehnis lapangan yang berujung pada sumber
dana operasional sebuah organisasi yang ternyata minus berkepanjangan membuat DGS menjadi
lumpuh atau mati suri dalam waktu yang cukup lama. Meskipun pemimpin sebuah organisasi
ganti berkali kali tapi kalau sumber dana yang berperan sebagai amunisi dalam sebuah
pertempuran tidak ada, maka jawabannya organisasi tersebut akan diam ditempat.

Perubahan signifikan nampak dengan jelas tatkala kepemimpinan lembaga tersebut


dinakodai oleh Pdt Frans HS Wulur dari Gereja Pantekosta Tabernakel dan dibantu oleh
Pdt Zakheus Sariyanto serta Pdt Thomas Bambang Kaminto yang telah meletakkan dasar
sistematika kerja berorganisasi serta langkah langkah dalam menggalang dana sehingga
sebuah organisasi bisa berjalan dengan baik. Agar penjelasan dan uraian dalam buku ini
lebih akurat dan rasional maka dibawah ini akan kami lampirkan bagan kepengurusan mulai
DGS sampai BKUKS.

DGS
Ketua : Alm Bp Gito Sumarto
Sekretaris :
Bendahara :
Masa bakti pengabdian : sebelum tahun 1976 – 1990
DGS
Ketua : Alm Bp Pdt Muffly
Sekretaris : Alm Bp Y.Sutarto
Bendahara :.
Masa bakti pengabdian : 5 tahun ( 1990 – 1995 )
DGS
Ketua : Bp Pdt Yahya
Sekretaris : Bp…………. .
Bendahara : Bp……………
Masa bakti pengabdian : 4 thn. ( 1995 – 1999 )
DGS
Ketua : Alm. Bp Henokh S
Sekretaris : Bp Pdt Frans H.S Wulur
Bendahara : Bp ………………………..
Masa bakti pengabdian : 4 Thn ( 1999 – 2002 )
BKGS
Ketua : Bp Pdt Is Subari, S.Th
Sekretaris : Bp Pdt David Sugeng Hariyanto, S.Th.
Bendahara : Bp Pdt Mikha Sugiyanto, S.Th
Masa bakti pengabdian : 6 thn ( 2002 – 2008 )

BKGS
Ketua : Bp Pdt Frans HS Wulur, S.Th
Sekretaris : Bp Pdt Zakheus Sariyanto, S.Th
Bendahara : Bp Pdt Tomas Bambang Kaminto
Masa bakti pengabdian : 3 thn ( 2008 - 2010 )
BKGKS
Ketua : Bp Pdt Joko Wahyudi, S.Th
Sekretaris : Bp Pdt Zakheus Sariyanto, S.Th
Bendahara : Bp Pdt Thomas Bambang Kaminto
Masa bakti Pengabdian : 3 thn ( 2010 - 2013 )
BKGKS
Ketua : Bp Pdt Abednego Heru S. S.Th
Sekretaris : Bp Pdt Eko Diyono, S.Th
Bendahara : Bp Pdt Lukas Sutarto, S.Th
Masa bakti pengabdian : 3 thn ( 2013 – 2016 )
BKUKS
Ketua : Bp Pdt Harinoto, M.Th
Sekretaris : Bp Pdt Eko Diyono, S.Th
Bendahara : Bp Pdt Sugeng Mulyono, S.Th
Masa bakti pengabdian : 3 thn ( 2017 – 2020 )

Tidak bisa dipungkiri, bahwa pada masa kepemimpinan Pdt Frans HS Wulur merupakan
masa yang sulit dan penuh dengan pergumulan oleh karena pada waktu itu BKGKS baru
mengalami masa transisi dari BKGS dan memerlukan konsentrasi maksimal dalam membuat
rumusan supaya sebuah organisasi itu bisa hidup, instrument apa saja yang diperlukan dan
memerlukan waktu berapa lama dalam merealisasikannya.

Oleh karena hasil usaha beliau BKGKS bisa bertahan hidup, dan wajarlah kalau beliau
mendapatkan penghormatan sebagai tokoh reformis dari para pemimpin gereja yang ada di
kabupaten sragen pada waktu itu. Bahkan semangat dan perjuangan beliau terus berlanjut
ditranformasikan kepada generasi yang lebih produktif.

E. KEGIATAN BKUKS

BKUKS yang ada saat ini merupakan manifestasi dari DGS / BKGS / BKGKS yang habis
masa baktinya dan harus mengikuti tuntutan jaman berganti nama menjadi BKUKS yang
mendapatkan legalitas dari pemerintah berdasakan pada Surat Keputusan Kementrian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tercatat No AHU-0021268.AH.01.07.Tahun 2015
serta melakukan terobosan terobosan baru guna mempertahankan iman bagi generasi muda.
Kecuali itu salah satu program riil pengurus BKUKS saat ini adalah terjun langsung di
lapangan bersama generasi muda untuk melakukan action baik untuk kegiatan social maupun
kegiatan kerohanian. Contohnya :

1. Mengikuti kegiatan lintas agama yang diadakan KESBANGPOLIMAS Sragen


Desember 2017
2. Mengikuti kemah kaum muda lintas agama di kecamatan Tangen
3. Mengikuti doa bersama di alun alun sragen yang diadakan FKUB Sragen
4. Mengikuti acara donor darah yang diadakan Gema Bhineka di GKJ Sidomulyo
Sragen tgl 10 Juni 2018
5. Mendampingi acara retreat pemuda BKUKS di Karangpandan tgl 1-3 Juni 2018
6. Kunjungan pelayanan pastoral oleh pengurus BKUKS secara berkala ke gereja gereja
yang menjadi anggota BKUKS.
7. Persekutuan rutin setiap bulan wilayah IV
8. Persekutuan rutin setiap 3 bulan, wilayah V
9. Persekutuan rutin setiap 3 bulan ,wilayah VI
10. Mengikuti seminar kebangsaan yang diadakan KESBANGPOL Desember 2018.
11. Mengadakan Natal Pemuda remaja sekabupaten Sragen 2018.
12. Mengikuti kegiatan jalan sehat yang diadakan FKUB Sragen.
13. Mendampingi retreat pemuda remaja Juni 2019 di WCS Karangpandan.
14. Dll.

Perlu untuk menjadi catatan kita semua bahwa generasi muda dari gereja lokal adalah
asset bagi masing masing gereja dan diharapkan jadi generasi emas yang cemerlang untuk masa
depan dan bisa memberi teladan yang baik dalam pertumbuhan gereja lokal. Bahkan berani
menjadi saksi Kristus di dalam dunia ini dan mengaplikasikan kasih Kristus baik dalam iman
perkataan maupun perbuatan kepada orang lain.

Oleh karena itulah kami menghimbau kepada para pemimpin gereja yang ada di
kabupaten Sragen, mari kita bersinergi untuk membangun generasi muda dan membentengi
mereka dari racun narkoba dan pornographi demi masa depan mereka, dan kita singkirkan jurang
pemisah yang membuat kita jadi terkotak kotak. Masing masing lembaga gereja mempunyai
kelebihan dan juga punya kelemahan. Biarlah di dalam kelebihan atau keunggulan lembaga
gereja itu menjadi sarana untuk membangun dan meningkatkan kualitas hidup kerohanian jemaat
Tuhan, dan kekurangan dari masing masing lembaga gereja menjadi stimulant untuk evaluasi
dan berbenah diri. Serta janganlah memberi makanan generasi muda kita dengan berbagai
macam dogma yang bersifat memecah belah sehingga menghancurkan kesatuan gereja maupun
orang percaya.

Meskipun saat sekarang ini BKUKS bisa dikatakan belum stabil dalam berjalan, namun
kami pengurus tetap yakin, Tuhan pasti memberi kami kekuatan dalam menghadapi situasi yang
sulit ini dan jalan ke luarpun pasti ditunjukkan Nya. Demikian pula walaupun tantangan dan
cobaan datang silih berganti, kami tetap bersandar pada Tuhan, biar Tuhan yang menjadi
Hakimnya, karena kami meyakini tentang hukum tabur tuai.

Kami memaklumi kalau pada awal berdirinya DGS hingga sembilan kali berganti
pengurus kondisi lembaga ini seperti jalan ditempat. Hal ini dikarenakan dukungan dari gereja
gereja masih dalam bentuk slogan, belum penerapan Alkitabiah. Padahal dari DGS berdiri
hingga sembilan kali ganti nakhoda rentang waktunya cukup lama. Lalu apa sebenarnya yang
dikehendaki oleh gereja gereja ?

BKUKS pada periode 2017 – 2020 dituntut kerja maksimal dalam segala aspek, tetapi
tanpa didukung oleh gereja gereja maka semua program pengurus tidak akan bisa direalisasikan
sesuai jadwal. Kami perlu in put dari gereja local. Bahkan program untuk rapat pleno bersama
gereja lokal sampai hari ini belum bisa dilaksanakan karena belum / tidak ada dukungan untuk
menopang pertemuan tersebut.

Akhirnya solusi alternatif yang kami terapkan adalah aplikasi program BKUKS
tersebut mengalami kemunduran dengan jangka waktu yang tidak terbatas, atau tetap
dilaksanakan dengan kondisi seadanya. Pilihan ini memang berat bagi pengurus, tapi kami
akan terus berusaha supaya ada hasil yang riil dan bisa dirasakan manfaatnya oleh gereja gereja.
Kecuali itu kami ingin belajar bertanggung jawab atas amanah yang telah dipercayakan kepada
kami dalam berkoordinasi dengan gereja gereja melalui cara bekerja secara professional,
meskipun tidak menutup kemungkinan ada kekurangan pada beberapa bagian.

Kami memiliki kerinduan pada suatu saat nanti seluruh gereja yang ada di
kabupaten Sragen ini mau bersatu di dalam kesatuan tubuh Kristus untuk membangun
gereja baik dalam arti fisik maupun rohani, serta untuk membangun Sragen kota tercinta
sesuai dengan karunia yang telah Tuhan percayakan kepada setiap jemaat Nya. Karena
kami yakini dengan adanya satu kesatuan yang utuh segala kendala yang selama ini
menjadi penghalang dalam upaya menciptakan hubungan yang harmonis antar gereja
akan hilang dengan sendirinya.

Bahkan saat sekarang ini menjadi keprihatinan kami selaku pengurus BKUKS periode
2017 – 2020 adalah semakin banyaknya persekutuan persekutuan diberbagai wilayah kota
Sragen bermunculan ibarat tumbuhnya jamur dimusim penghujan. Apakah gereja local tidak
melakukan evaluasi terhadap system pemerintahan gerejanya ? atau mungkin ada sesuatu hal
yang membuat warga gereja itu pindah yang belum atau tidak disadari oleh para pemimpin
gereja.

Dari pengamatan dan catatan kami tentang maraknya persekutuan ini, jumlah
persekutuan yang ada di Sragen yang sifatnya oikumene baik yang bergerak untuk kelompok
pemuda/remaja maupun kelompok dewasa ada 17 persekutuan. Contohnya Persekutuan Doa
Siloam yang ruang lingkup kegiatannya di Gondang memiliki anggota lebih dari 45 orang
dewasa yang berasal dari berbagai gereja local ( masih tercatat sebagai warga gereja local masing
masing dan harus beribadah digerejanya setiap hari minggu atau setiap ada even even tertentu
digerejanya).

Dan sebagai bentuk tanggung jawab kami selaku pengurus BKUKS yang telah menerima
mandat dari gereja gereja dalam melaksanakan tugasnya setiap hari, akan kami sertakan foto
kegiatan yang sempat dijadikan dokumen pada saat ini, karena banyak kegiatan yang tidak
diabadikan dalam foto untuk menjadi dokumen cetak.

DOKUMEN CETAK RETREAT PEMUDA BKUKS TGL 1 -3 JUNI 2018 DI KARANGPANDAN


Pada saat ini tepatnya bulan Oktober tanggal 19 tahun 2019 BKUKS merayakan ulang tahunnya
yang ke 43 sesuai dengan perhitungan dimulai dari periode kepemimpinan bapak Gito
Sumarto. Perlu untuk menjadi catatan kita bahwa sebagian data tentang kegiatan DGS pada
waktu itu tidak bisa kami sampaikan oleh karena terbatasnya daya ingat nara sumber maupun
tidak adanya arsip tertulis. Hal ini terjadi oleh karena ada beberapa kemungkinan
terlupakannya data tersebut yaitu :

1. Sudah dicatat secara manual, namun oleh karena perjalanan waktu sehingga arsip
tersebut rusak dan tidak terbaca oleh karena sudah aus.
2. Belum / tidak tercatat karena tidak terpikirkan untuk dikemudian hari.
3. Sudah tercatat namun hilang ketika terjadinya pergantian pemangku jabatan.

Meskipun demikian, perlu untuk disyukuri karena masih ada nara sumber yang
bersedia memberikan informasi seputar DGS secara detail dan perlu untuk
diketahui bahwa tidak semua informasi tersebut kami tuangkan dalam buku
kecil ini lantaran tatkala kami kaji informasi tersebut tidak ada instrument
pendukung maupun tokoh tokoh kuncinya.

Kami berharap dalam usia yang menginjak dewasa BKUKS menjadi semakin bijaksana dan
mampu memberikan teladan yang baik bagi generasi yang akan datang, baik dalam sistematika
kerja berorganisasi maupun pengendalian diri dalam perkataan serta perbuatan. Dan kami
pengurus BKUKS periode 2017 – 2020 terus berusaha untuk menjalankan amanah gereja gereja
sebaik mungkin meskipun banyak program program yang belum terealisasi.

Selain itu kami mencatat sesuatu yang kami anggap penting dan mungkin terlupakan oleh
gereja gereja yaitu teladan DGS dalam memberikan contoh membangun persatuan dan
kesatuan tubuh Kristus dengan melibatkan semua unsur denominasi gereja secara maksimal.
Kalau dulu jaman DGS ada wakil dari gereja Katholik, wakil dari GKJ, wakil dari GKI,wakil
dari Gereja Kharismatik, dan lain sebagainya, kenapa pada masa sekarang ini ada sindrom
mementingkan kelompok tertentu atau pribadi tertentu ? apakah kesatuan tubuh Kristus itu
hanya sebatas konsep dan tidak perlu direalisasikan ?

Di bawah ini kami usahakan untuk menampilkan foto figure pendiri Dewan Gereja Sragen
bersama keluarga masing masing.

Keluarga Bp Gito Sumarto Keluarga Bp Pdt Muffliq Keluarga Bp Pdt Henohk S


Generasi muda BKUKS Gold Generation menyalurkan bantuan air bersih pada masyarakat
yang membutuhkan di kecamatan Jenar tanggal 23 September 2018.
Ibadah bersama anak Panti Asuhan

Di bawah naungan gereja Baptis

Tangkil dan bermain bersama dalam

Upaya pengakraban antara kaum muda


BKUKS dengan anak Panti.
Foto foto tersebut di atas merupakan sebagian kecil dari kegiatan pengurus BKUKS yang
membawahi bidang persekutuan ( Koinonia ) serta bidang bidang lain yang mengadakan
kegiatan secara kontinew namun belum sempat didokumentasikan missal bidang kesaksian (
Marturia ) yang membawahi bidang pelayanan di Lembaga Pemasyarakatan, pelayanan di
radio, pelayanan di rumah sakit.

Yang pasti alasan kami pengurus BKUKS Periode 2017 – 2020 meluncurkan buku kecil tentang
sejarah panjang BKUKS selain untuk mempertahankan sejarah, kami juga ingin menghormati dan
menghargai para tokoh yang punya peranan besar sepanjang perjalanan mulai dari Dewan Gereja
Sragen ( DGS ) sampai Badan Kerja Sama Umat Kristen Sragen ( BKUKS ) agar perjuangan mereka tetap
dikenang oleh generasi muda pada masa yang akan datang.

Sebentar lagi masa bakti pengurus BKUKS periode 2017 – 2020 akan purna, dan kami berharap ada
generasi yang lebih potensial bersedia untuk menggantikan kami sehingga gaung oiukemene akan
kembali terdengar seperti waktu tahun 80 an.

PENGURUS BKUKS PERIODE 2017 – 2020


Pembina : Pdt Joko Wahyudi ( GKJ Tanon )

Pdt Abednego Heru Supartono ( GKJ Sambirejo )

Ketua umum : Pdt Harinoto, ( GKN Jetis )

Sekretaris : Pdt Eko Diyono ( GKJ Jatisumo )

Bendahara : Pdt Sugeng Mulyono, ( GPIBI Sragen )

Bidang – bidang :

1. Bidang Koinonia ( Persekutuan ) : Bp Paulus ( GBIS Gumantar )

Pdt Enos Bayu ( GKI Masaran )

Bp Puguh Harjono ( GKJ Sambirejo )

2. Bidang Marturia ( Kesaksian ) : Pdt Ari Samuel ( GKN Mungkung )

Pdm Agustinus Bale ( GPI Mercusuar )

Bp Sakti Tri Prasetyo ( GKJ Sragen )

3. Bidang Diakonia ( Pelayanan ) : Pdt Hari Prasetyo ( GKJ Jambangan )

Ev. Miryam SP ( GNP Gondang )


Pdt Wisnujoko ( GIDI Mojokerto )

4. Bidang Litbang : Pdm Elia Pamulangsih ( GBI Sukodono }

Pdt Yemima ( GKJ Sragen )

Pdm Slamet Riyadi ( Bethany sragen )

5. Bidang dana : Ibu Yosiana K ( GKI Gondang )

Pdt Rusyanto ( GKJ Jambeyan )

Bp Agung ( Granat )

6. Korwil 1 : Pdt Gideon Muji Slamet

7. Korwil 2 : Pdt Enos Bayu

8. Korwil 3 : Pdt Andreas Subroto

9. Korwil 4 : Bp Madiono

10. Korwil 5 : Pdt Dwi Agus

11. Korwil 6 : Pdt Agustinus

Anda mungkin juga menyukai