Anda di halaman 1dari 54

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Kristus Yesus Sang Kepala Gereja kita yang telah memelihara,
memberkati dan menyelamatkan kita hingga saat ini, sehingga sampai saat ini
karya-karya kecil kita tetap menjadi buah yang baik bagi kemuliaanNya dan
bagi relasi kita bersama dengan setiap ciptaan. Dalam tuntunan Roh Kudus
pula, Klasis Gereja-gereja Kristen Jawa Sragen telah pula menyelesaikan
Rencana Strategis (RENSTRA) Klasis Gereja-gereja Kristen Jawa Sragen sebagai
dasar dan arah bagi pengembangan gereja-gereja GKJ dalam lingkup klasis
Tahun 2020 – 2025 sesuai amanat Ketetapan Sidang Klasis ke X artikel 10.
Keharusan Klasis Gereja-gereja Kristen Jawa Sragen untuk menggunakan
Rencana Strategis ini tentunya menjadi langkah maju dan mengubah
paradigma klasis berprogram yang lebih visioner dan Misioner dalam melakukan
implementasi kegiatan program yang berkelanjutan (sustainable) dan terobosan
strategis Klasis Sragen dalam memberi ruang partisipatif yang sebesar besarnya
pada gereja-gereja lokal melalui prakarsa gereja, memotret apa yang menjadi
kebutuhan gereja, membingkainya dalam wajah program pelayanan klasis. Hal
ini penting, agar potret program klasis menjadi representasi kebutuhan, impian
dan kenyataan gereja-gereja itu sendiri. Sehingga rencana stretegis ini sebagai
bukti jawab multi dimensional tugas panggilan Gereja-gereja Kristen Jawa di
aras klasikal relevan dengan landasan teologis, wawasan ekklesiologis dan
ekologis sebagai anutan prinsip dasarnya.
Rencana Strategis (renstra) klasis ini adalah pedoman praksis penyelenggaraan
pelayanan klasikal yang bersifat apresiatif. Artinya menggali apa yang menjadi
impian indah dan positif gereja-gereja dalam berklasis. Memang rupanya agak
sulit mengubah pola pikir (maindset) dari terbiasa dengan analisa masalah
(problem analitik) menjadi apresiasi analisis dengan mencari hal-hal yang baik,
indah dan positif dalam kehidupan berklasis kita. Tetapi semua yang baru baik
pula jika kita mencobanya. Karena semua ini hanya bagian dari sebuah
pendekatan saja. Tidak menyangka bahwa sebuah renstra yang telah tersusun
ini membutuhkan jalan panjang dan berkelok sampai menjadi. Padatnya waktu,
turun dan naiknya spirit mengerjakan, bahkan keberanian untuk mengalahkan
setiap tanggungjawab tim yang bermacam-macam untuk setia pada lokusnya.
Tetapi satu hal, sebagai Ketua Badan Pelaksana Klasis Gereja-gereja Kristen
Jawa ke XIV berharap bahwa dokumen renstra klasis ini tidak berhenti sampai
disini dan berupa buku yang tidak “hidup” dan “menghidupi” harapan gereja-
gereja saja. Pedoman renstra ini akan memiliki denyut nadinya jika betul-betul
digunakan dengan sungguh-sungguh dan setia dalam merancang bangun
kehidupan pelayanan klasikal kita. Karena kalau tidak, pedoman renstra ini
hanya menjadi sebuah buku hiasan yang terpampang di atas meja dan rak
buku saja.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 1


Renstra klasis ini bertujuan untuk memberi arah bagi perencanaan dan
pengembangan gereja-gereja serta sebagai pedoman penyusunan program
pelayanan tahunan gereja-gereja untuk lima tahun ke depan.
Patut dimaklumi bahwa kesempurnaan renstra yang disusun ini masih belum
maksimal, jika terjadi titik kelemahan itu pasti. Namun pembelajaran bukankah
guru yang terbaik dalam klasis berprogram ini? Sekali lagi selaku ketua
Bapelklas Sragen ke XIV, saya mengucapkan selamat atas lahirnya buku
pedoman renstra ini. Selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada tim
renstra : JW (alm), GAS, ESB, ED dan HPW yang telah berjerih letih hingga
merampungkan apa yang mejadi tanggungjawabnya.
Juga selamat kepada gereja-gereja yang telah memberikan kontribusi-
kontribusi pemikiran dan gagasan yang membangun dalam proses
penyusunannya.
Kiranya Tuhan Yesus Kristus melimpahkan Berkat dan Kasih Karunia-Nya bagi
kita yang bekerja untuk kemuliaan namaNya. Amin.

Aku (Paulus) Menanam, Apolos Menyiram


Tetapi Allah Yang Memberi Pertumbuhan
(I Korintus 3:6)

Sragen, Desember 2019


Badan Pelaksana Klasis Gereja-gereja Kristen Jawa Sragen

Pdt. Hari Prasetyawibawa, S.Sos., S.Th


Ketua

RENSTRA KLASIS SRAGEN 2


LEMBAR PENGESAHAN (LEGAL FORMAL)

DENGAN PERSETUJUAN
PERSIDANGAN KLASIS GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA SRAGEN
KE-15

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :

RENCANA STRATEGIS
KLASIS GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA SRAGEN
TAHUN 2020 – 2025

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam lembar pengesahan ini yang dimaksud dengan :
1. Gereja Kristen Jawa (GKJ) adalah Gereja yang berada di suatu tempat
tertentu yang bertumbuh dan berkembang dengan tradisi teologis
kristiani yang berjumpa dengan nilai-nilai budaya jawa.
2. GKJ dipimpin oleh Majelis Gereja , dan yang telah mampu mengatur
dirinya sendiri, mengembangkan dirinya sendiri, membiayai dirinya
sendiri, serta mengikatkan diri dengan GKJ yang lain dalam aras klasikal
dan Sinodal, sehingga GKJ memilih sistem gereja Presbiterial Sinodal.
3. Klasis adalah ikatan kebersamaan Gereja Kristen Jawa (GKJ) diaras
Regional/Kabupaten.
4. Sinode adalah ikatan kebersamaan semua GKJ dari klasis-klasis.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 3


BAB II
SISTEMATIKA DAN ISI RENSTRA KLASIS

1 Sistematika Renstra Klasis disusun sebagai berikut :


a. Bab I : Pendahuluan
b. Bab II : Pembangunan Jemaat Apresiatif sebuah pendekatan
c. Bab III : Visi Misi, Jati Diri dan Arah Pengembangan Pelayanan
Program
- Bidang Keesaan dan Pengembangan kepemimpinan
- Bidang Visitasi
- Bidang PWG
- Bidang Kesaksian dan Pelayanan
- Bidang Usaha Dana dan Pengembangan Ekonomi
Jemaat dan Masyarakat
d. Bab IV : Manajemen Organisasi
e. Bab V : Monitoring dan Evaluasi
f. Bab VI : Penutup
2 Isi renstra klasis sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) adalah
seperti tersebut dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari lembar pengesahan ini.

BAB III
PELAKSANAAN

Pasal 1
Renstra Klasis merupakan landasan dan pedoman strategis bagi Klasis Gereja-
gereja Kristen Jawa (GKJ) sebagai ikatan kebersamaan GKJ dalam
melaksanakan program pengembangan pelayanan selama 5 (lima) tahun.

Pasal 2
1 Pelaksanaan renstra klasis ini dituangkan dalam rencana tahunan sesuai
hasil persidangan klasis.
2 Rentra tahunan seperti pada ayat (1) pasal ini merupakan arah kebijakan
dan program pelayanan strategis dalam menyusun Anggaran dan
Pendapatan Belanja Klasis.
3 Setiap bidang pelayanan klasis wajib melaksanakan program pelayanan
bidangnya masing-masing dengan mengacu kepada renstra klasis.

Pasal 3
Renstra Klasis dan pelaksanaan program tahunan klasis digunakan sebagai
tolok ukur penilaian kinerja pelayanan Badan Pelaksana Klasis

RENSTRA KLASIS SRAGEN 4


Pasal 4
1 Pertanggungjawaban kerja pelayananan badan pelaksana klasis
(bapelklas) dilakukan oleh ketua bapelklas pada setiap daur persidangan
klasis di akhir masa jabatan dengan tolok ukur renstra klasis.
2 Pertanggungjawaban kerja pelayanan yang dimaksud dalam ayat (1)
pasal ini meliputi pelaksanaan program pelayanan yang dibiayai oleh GKJ
dilingkup klasis dan sumber pendanaan pihak ke tiga (jika ada)

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 1
Renstra ini mulai berlaku sejak ditetapkannya pada tanggal yang telah disetujui
melalui persidangan Klasis Gereja-gereja Kristen Jawa Sragen ke XV.

Ditetapkan di GKJ Sidomulyo


Penyelenggara Sidang Klasis Gereja-gereja Kristen Jawa Sragen ke XV
Pada tanggal 13 Desember 2019

Pdt. Abednego Heru Supartono, S.Th Pdt. Hari Prasetyawibawa, S.Sos, S.Th
Moderamen Sidang Klasis GKJ Sragen Ketua Badan Pelaksana Klasis XIV

RENSTRA KLASIS SRAGEN 5


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................... 1

Lembar Pengesahan .................................................................. 2

Daftar isi .................................................................................. 6

Pendahuluan ............................................................................. 7

BAB I Pembangunan Jemaat Apresiatif ....................................... 8

BAB II Jatidiri Klasis Sragen ....................................................... 17

BAB III

Renstra Bidang KEPEMIMPINAN DAN KEESAAN ......................... 24

Renstra Bidang VISITASI ......................................................... 26

Renstra Bidang PWG ............................................................... 27

Renstra Bidang KESPEL ........................................................... 26

Renstra Bidang USDA/PEJM ..................................................... 37

BAB IV Managemen Organisasi ................................................ 43

BAB V Penutup ....................................................................... 46

RENSTRA KLASIS SRAGEN 6


PENDAHULUAN

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yesus sebagai Raja Gereja, yang telah
menuntun dan memberkati dalam penyusunan Renstra Klasis.
Proses penyusunan Renstra Klasis 2020-2025 ini mengalami perjalanan yang
panjang, sejak tahun 2014 hingga tahun 2019. Hal disebabkan oleh beberapa
hal, yaitu kesulitan untuk mendapatkan data-data yang benar dan terbarukan
tentang kehidupan di klasis, gereja dan warga jemaat. kesulitan untuk
menggunakan Analisa Pembangunan Jemaat Apresiatif (PJA) sebagai metode
penyusunan renstra Klasis ini serta terbatasnya dana.
Penyusuanan Rentra Klasis ini dengan metode Pembangunan Jemaat Apresiatif
(PJA), suatu metode yang relatif baru untuk Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis
Sragen. Berkat ketekunan dari anggota Tim Penyusun Renstra ini, akhirnya bisa
rentra ini bisa terwujud. Tentu Tim Penyusun menyadari masih banyak
kekurangan disana-sini, sehingga kami sangat terbuka untuk saran, masukan
dan nasehat untuk perbaikan Renstra ini. Terlebih bagi Badan Pelaksana Klasis
XV dan Badan Pelaksana Klasis XVI untuk sungguh-sungguh bisa
mengembangkan kegiatan operasional dalam Renstra ini untuk bisa mencapai
apa yang diharapkan dari masing-masing kegiatan. Dalam pelaksanaannya
Renstra ini masih membutuhkan inovasi dan penguatan dari Badan Pelaksana
Klasis sebagai pelaksana Renstra ini.
Ada tiga hal hal yang penting dalam Renstra Klasis ini, yaitu tentang :
Kemandirian, Kebersamaan, dan Peran Gereja sebagai pembaru dalam
masyarakat. Ketiga hal penting tersebut bisa dipahami lebih rinci misalnya
Kemandirian itu meliputi tiga hal, yaitu kemandirian teologi, daya dan dana
(sarana). Sedangkan Kebersamaan itu harus diupayakan dari kebersamaan
internal dalam masing-masing Gereja, kebersamaan dengan gereja-gereja,
kebersamaan dengan pemerintah dan masyarakat. Sedangkan peran Gereja
sebagai pembaru dalam masyarakat ini merupakan upaya gereja dalam
mengemban amanat untuk memberitakan Injil Penyelamatan kepada dunia.
Yang selama ini Pemberitaan Injil kurang mendapatkan prioritas dari Gereja-
gereja.
Selamat untuk berkarya diladang Tuhan agar kebun anggur Tuhan dapat
memanen berlipat ganda.

Tim Renstra.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 7


BAB. I

PEMBANGUNAN JEMAAT APRESIATIF (PJA)


(Sebagai Pendekatan dan Metode Penyusunan Renstra
Klasis Gereja-gereja Kristen Jawa Sragen)

PENDAHULUAN :
Tulisan ini disajikan untuk sebuah upaya mencari format penyusunan renstra
Klasis Gereja-gereja Kristen Jawa Sragen. Beberapa pikiran yang
melatarbelakangi harapan disusunnya rentra klasis ini digulirkan. Betul bahwa
banyak metode yang bisa dipakai menjadi sebuah pendekatan dalam
penyusunan tersebut, salah satunya melalui pendekatan Pembangunan Jemaat
Apresiatif (PJA). PJA masih menjadi hal baru dalam sebuah metode. Tetapi PJA
cukup efektif dipakai dalam konteks gereja, dimana didalamnya memiliki roh
kebersamaan (kolegialitas), teman seperjalanan dalam menghayati karya-karya
Allah. Gereja adalah kehidupan bersama religious (persekutuan orang beriman)
yang intim dengan Tuhan, kehangatan antar sesama anggota, dan kepekaan
terhadap sesama. Sehingga setiap orang beriman (anggota gereja) itu pelaku
(co-subyek) pembangunan jemaat.
Untuk itu tulisan ini bukan satu-satunya yang tersaji dan bukan dimaksudkan
untuk menjadi panduan apalagi sumber utama. Materi ini pertama-tama
sebagai rangsangan bagi setiap pembacanya dan komunitas yang sedang
berupaya agar dapat mengembangkan diskusi lebih lanjut dan merumuskan
poin-poin penting berdasarkan perkembangan diskusi selanjutnya.
Tim mengemas dalam sebuah modul ajar, supaya setiap orang atau gereja
yang sedang mencari alat penuntun penyusunan restra gereja dapat terbantu
melalui modul ini. Oleh karena itu substansi materi relatif teknis dan tersaji
ringkas.
Ada dua kata yang menjadi kunci penting dalam modul ini yakni
pembangunan jemaat dan apresiatif. Keduanya tentu bukan hal baru bagi
kita semua. Pembangunan jemaat adalah harapan bagi seluruh pelayan gereja
dan apresiatif menunjuk pada sebuah pendekatan Apresiatif Inquary (AI) yang
menjadi mainstream pembangunan jemaat di lingkungan Klasis Sragen. Jadi,
dengan kata pembangunan jemaat apresiatif (PJA) kita hendak memahami,
mengusahakan dan mewujudkan pembangunan sebuah jemaat dengan berpijak
pada paradigma apresiatif. Dimana potensi kekuatan didalam konteks jemaat
yang akan dibangun menjadi keutamaan.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 8


Kalau saat ini di depan kita diletakan sebuah gelas dengan diisi setengah air,
maka, apa yang akan kita katakan mengenai gelas itu? Apakah itu gelas
setengah kosong atau gelas setengah penuh? Apapun jawaban kita mengenai
gelas tersebut pastilah benar. Baik yang menjawab gelas setengah kosong
maupun gelas setengah penuh, keduanya menjawab dengan benar. Lalu
bagaimana dengan nilai apresiatif ?

Ilustrasi di atas tadi hendak menunjukkan kepada kita bahwa realitas yang di
depan mata kita sesungguhnya dapat memiliki makna ganda (ambigu) atau
bahkan multi makna. Persoalannya bukan pada realita itu pada dirinya sendiri
melainkan pada cara pandang kita akan realita itu. Dan di sinilah karakteristik
penyelidikan apresiatif (Apresiatif Inquairy-AI) memiliki kekuatan dalam hal cara
pandang atas obyek. AI melihat realitas pada kualitas terbaik yang terdapat
di dalamnya, pada potensi terbaik atau pada makna terpenting yang
dikandung dalam realitas itu. Lalu dalam kacamata tersebut segala sesuatu
mengenai realitas itu dikembangkan.

TUJUAN :
- Peserta memahami tentang PJA
- Peserta mendapatkan gambaran proses dan tahapan penyusunan
program berbasis PJA

POKOK BAHASAN :
- Pemaparan pemahaman dan prinsip dasar PJA.
- Persiapan (Menentukan topik pembaruan/perubahan).
- Menyiapkan kondisi Pendukung.
- Pengumpulan pengalaman positif.
- Menemukan Nilai Pendorong Perubahan.
- Mimpi bersama.
- Merealisasikan Mimpi.
- Rencana Aksi.
- Instrumen Pertanyaan yang bisa dipakai dalam pendalaman data

RENSTRA KLASIS SRAGEN 9


METODE :
- Pemaparan Materi PJA
- Focus Group Discusion (FGD) / Diskusi kelompok terfokus

WAKTU : 120 menit

ALAT DAN BAHAN :


- Kertas Plano
- Spidol
- Kertas Metaplan
- LCD
- Laptop
- Lakban

PELAKU :
- Fasilitator dan Notulis

LANGKAH FASILITASI :
- Fasilitator mengawali sesi dengan menjelaskan tujuan dari sesi ini
- Jika jumlah peserta cukup banyak, fasilitor bisa membaginya ke dalam
beberapa kelompok.
- Setiap kelompok, diperlukan 1 orang fasilitator dan 1 orang notulis.
- Fasilitator mengajak peserta untuk pro aktif yang dikemas dalam
bentuk FGD.
- Fasilitator mempersiapkan instrumen pertanyaan didalam diskusi
kelompok tersebut.

POKOK BAHASAN :

PENGERTIAN PEMBANGUNAN JEMAAT APRESIATIF


Pada dasarnya Pembangunan Jemaat Apresiatif (PJA) tidak jauh berbeda
dengan pembangunan jemaat pada umumnya. Sama-sama memiliki
karakteristik partisipatif didalam pelibatan jemaat baik melalui majelis dan para
tokoh (Stakeholder) maupun jemaat pada umumnya.
Sama-sama memiliki tujuan dan arah perubahan dan pembaruan dalam sebuah
gereja dan jemaat. Hanya yang membedakan ada pada cara pandangnya.
Yakni, bagaimana membangun sebuah jemaat melalui apresiasi akan potensi
yang dimilikinya.
Oleh karena itu, PJA adalah sebuah metode penyusunan sebuah program
dengan mengedepankan langkah-langkah penyelidikan (inquiry) yang berbasis
pada sumber-sumber potensi yang dimilikinya.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 10


Didalam proses penyelidikan sumber-sumber data, ada banyak kemungkinan
muncul hambatan-hambatan dari pihak informan. Disinilah letak keunikan dari
metode PJA. Bahwa karakteristik PJA terletak pada tawaran bagaimana
memberikan jalan keluar secara tepat dengan didasari pada pemikiran dan
asumsi yang positif. PJA tidak mengenal cara berpikir negatif dengan mencari
titik-titik kelemahan jemaat. Tetapi selalu dibutuhkan apresiasi dari diri sendiri
kepada pihak lain.

PRINSIP DASAR PJA


1. Melihat kenyataan secara berbeda bahwa semua yang sedang
digali dilihatnya secara positif.
2. PJA mengutamakan upaya percakapan/diskusi. Karena dialog,
percakapan ataupun diskusi adalah alat penting dalam proses sebuah
perubahan.
3. Disediakan ruang seluas-luasnya bagi kisah/pengalaman tiap orang.
4. Persekutuan, kelompok atau komunitas sama penting dan
menentukannya dengan individu atau pribadi.
5. Manusia (warga jemaat) adalah pelaku (subyek) : partisipasi dan
kepemimpinan melayani adalah hal penting sebagai kata kuncinya.
6. Tolok ukurnya adalah Inti Jemaat (keintiman dengan Tuhan,
kehangatan dalam jemaat, kepekaan terhadap sesama).
7. PJA diimplementasikan di atas dasar percaya (trust). Karena
kepercayaan adalah bagian dari nilai-nilai apresiatif.

Prinsip PJA berbeda dengan metode pemecahan masalah. Metode Pemecahan


Masalah meliputi :
• Menggali (akar) masalahnya (Identifikasi masalah)
• Analisis masalah
• Analisis solusi
• Menyusun perencanaan dan memecahkan masalah
Jadi, didalam metode pemecahan masalah penyusunan program berbasis pada
menggali permasalahan yang ada. Beda halnya dengan PJA. Didalam metode
PJA, meliputi :
• Mengapresiasi yang ada
• Memimpikan (imagine) apa yang bisa diwujudkan
• Menetapkan apa yang dapat/seharusnya dilakukan
• Mewujudkan apa yang harus dilakukan
Penyusunan program dengan menggunakan metode PJA harus berbasis kepada
kelompok-kelompok yang mencari jalan keluar.

PERSIAPAN (MENENTUKAN TOPIK PEMBARUAN/PERUBAHAN – TOPIK


AFIRMATIF)

RENSTRA KLASIS SRAGEN 11


Adalah Gambaran keadaan yang dirindukan dalam gereja, yang dirumuskan
secara positip. Misalnya : keadaan pengunjung ibadah semakin menurun, topik
pembaruannya tidak “menghentikan menurunnya pengunjung kebaktian”
melainkan “menyusun kerangka ibadah yang inspiratif”.
Topik pembaruan/perubahan itu benar-benar dibutuhkan oleh gereja, yang
menarik minat anggota gereja untuk belajar dan memancing pembicaraan
tentang masa depan yang dirindukan bersama.
Pemilihan tema pokok pembaruan/perubahan ini dilakukan dengan
mengadakan diskusi dalam kelompok-kelompok kecil anggota gereja dari
berbagai lapisan usia dan dalam berbagai kalangan (anggota gereja, aktivis,
pejabat gereja). Dialog ini bisa dilakukan beberapa kali, sampai menjangkau
seluas mungkin anggota gereja.

MENYIAPKAN KONDISI PENDUKUNG


- Adanya motivasi dan niat untuk mengupayakan pembaruan/perubahan.
- Adanya keterbukaan dan kesediaan bekerjasama dengan sesama
anggota.
- Adanya kesediaan untuk menghargai sesama anggota.
- Adanya orang-orang dari kalangan anggota, aktivis, dan pejabat
gereja/jemaat yang bersedia menjadi Tim Pemandu/Kelompok Kerja
yang akan mendampingi jalannya proses pembaruan/perubahan.

Menemukan Kondisi Pendukung


Pernyataan atau perkataan tentang keinginan adanya pembaruan/perubahan
yang pernah Anda dengar di gereja/jemaat Anda. Dari kalangan mana
pernyataan atau perkataan itu dibicarakan: dari anggota gereja/jemaat, dari
aktivis, dari pejabat gereja?
Temukan dari antara orang-orang yang merindukan pembaruan/perubahan itu
yang punya inisiatif, senang bekerjasama dengan orang lain, dan kreatif.
Jajagi kemungkinan orang-orang yang telah Anda temukan itu (5 sampai 10
orang) menjadi Tim Pemandu/Kelompok Kerja pendamping proses di
gereja/jemaat Anda.

Pengumpulan Pengalaman Positif


Menemukan dan menghargai apa yang terbaik yang dimiliki oleh individu dan
komunitas. Intinya menemukan dan mengapresiasi apa yang terbaik dari yang
ada dan keberhasilan-keberhasilan apa yang pernah ada berdasarkan momen-
momen yang pernah dijalaninya.

Kisi-kisi Pertanyaan-pertanyaan pemandu diskusi misalnya:

RENSTRA KLASIS SRAGEN 12


- Apa pengalaman yang paling membanggakan yang pernah Anda alami,
yang ingin Anda ceritakan?
- Apa peran Anda atau siapa saja yang berperan dalam pengalaman
Anda tadi itu?
- Apa kekuatan yang ada dan digunakan untuk mengembangkan
pengalaman yang membanggakan itu?

MENEMUKAN NILAI /FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN


Pada tahap ini peserta diajak untuk menemukan nilai atau faktor pendorong
keberhasilan sebuah momen puncak bersama.
Pertanyaan-pertanyaan pemandu diskusi yang bisa dipakai, misalnya:
- Apa peran Anda atau siapa saja yang berperan dalam pengalaman
Anda tadi itu?
- Apa kekuatan/nilai yang ada dan digunakan dalam pengalaman yang
membanggakan itu?
-
Contoh tabel isian : (terlampir)
Kelompok : ……………………………………….…..
Topik Afirmatif : ……………………………………..........

NILAI-NILAI/FAKTOR PENDORONG Relasi antar orang dan kelom-pok-kelompok

Kerjasa-ma saling memampukan antar lapisan


Semua kalangan dilibatkan dalam mengam-bil

Pimpinan gereja senang mengem bangkan diri


Pimpinan gereja senang melibatkan anggota

Tujuan dan tugas menarik dan terjang-kau.


Informasi penting, benar, dan jujur sampai
gereja dalam mengambil keputus-an dan
Pendapat setiap anggota gereja dihargai.

pelayanan saling mendu-kung dan saling


Kerja-sama saling memam-pukan antar
Talenta dan potensi diakui, dihargai dan

Tugas bermak-na di mata anggota.


Tujuan dan tugas jelas dan relevan
lapisan berjalan dengan baik.
dan terbuka terhadap kritik.
melak-sanakan pelayanan.

kepada semua lapisan.

berjalan dengan baik.


didayagu-nakan.

menguatkan.
keputus-an.

N PENGALAMAN
O BERHARGA

1.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 13


MEMBANGUN MIMPI BERSAMA
PERTANYAAN imaginatif tentang masa depan yang membangkitkan “kerinduan”
dan “merangsang ingatan” seseorang. Impian bersama ini mengajak orang
lebih jauh mengejawantahkan “masa depan inovatif” yang diidamkan bersama
Sehingga tujuan dari mimpi bersama ini adalah bagaimana jemaat/komunitas
dapat membayangkan masa depan dan keadaaan yang dicita citakan/ingin
diraihnya dan membuat desain dari impian tersebut.
Bagaimana Caranya Membuat Impian
- Menceritakan pengalaman positip.
- Dimasukkan dalam faktor pendorong mana yg paling mendekati
- Mendialogkan kemungkinan terjadi di masa depan.
- Menguji gambaran itu lebih lanjut.
Menguji Impian
- Apakah gambaran itu “mungkin terjadi di masa depan”?
- Apakah gambaran itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat?
- Apakah gambaran itu merefleksikan hakekat gereja Tuhan?
- Apakah gambaran itu sesuai dengan visi sinodal?
- Apakah gambaran itu dapat diwujudkan sekarang?
Gambaran tentang masa depan/impian itu dirumuskan sekongkret mungkin bisa
dalam bentuk gambar, sajak, dsb. Dan dapat dikongkretkan lagi dengan
meringkas menjadi pernyataan yang tegas dan provokatif.
7 Langkah Membangun Impian
- Menemukan pertanyaan mendasar.
- Melakukan dialog ttg impian
- Pemperjelas impian bersama
- Mengejawantahkan impian secara kreatif
- Menentukan tema umum
- Menyusun peta organisasi
- mendokumentasikan impian
Menemukan Pertanyaan mendasar
Pertanyaan mendasar ini tidak bersifat negatif (Mengapa pengunjung ibadah
menurun?) Melainkan bagaimana menyusun kerangka ibadah yang inspiratif”.
(positif). Pertanyaan ini mengundang orang untuk menceritakan kisah
hidupnya. memercayakan kisah hidupnya kepada orang lain. Seperti apakah
impian tersebut: bagaimana dan dimana orang orang tsb, apa yang sedang
dilakukan? Bagaimana melakukan?
Melakukan dialog tentang impian
- Menyusun mimpi / refleksi individual
- Peserta Saling berbagi
- Apa yang dipelajari dari orang lain, apa yg mereka harapkan, apakah
pertanyaan tersebut mengembangkan banyak imajinasi?
-
RENSTRA KLASIS SRAGEN 14
Perjelas Impian Bersama
Mintalah kelompok memperjelas imaginasi kolektif mereka tentang masa depan
dan doronglah tiap orang menjelaskan kondisi masa depan secara gamblang.
Menjabarkan Impian Secara Kreatif
- Menjabarkan impian secara kreatif dalam waktu 3-5 menit
- Gunakan bahan yang ada dalam ruangan untuk mengekspresikan
Merealisasi Mimpi
- Mimpi bersama dan diuji
- Penetapan bersama: “kondisi kondisi” untuk merealisasikan mimpi
- Menginventarisasikan hal-hal dan kegiatan yang perlu ada dan
dilakukan untuk merealisasikan mimpi secara inovatif.
- Merumuskan dalam “pokok pokok program”
- Menjabarkan pokok program kedalam rencana program
- Menyiapkan instrumen evaluasi
- Menjabarkan pokok program ke dalam rencana program
RENCANA AKSI
- Penyusunan Program Gereja/Jemaat (Apresiatif).
- Pendelegasian dan Koordinasi Program.
- Pemberdayaan Pelaksana Program.
- Monitoring dan Evaluasi.
Tabel Penjabaran Arah Program

PENJABARAN ARAH PELAYANAN JEMAAT BERDASARKAN MIMPI JEMAAT

KONDISI-KONDISI MEWUJUDKAN MIMPI JEMAAT 2010 - 2012


Memperbarui Meningkatkan
dan giat dan giat
Memantabkan Memantabkan melaksanakan melaksanakan
hidup Mengembangkan kerelaan kesaksian pelayanan
beriman Membangun kepedulian untuk saling yang selaras yang selaras
PENGAMPU JENIS kepada kebersamaan diantara mengampuni dengan dengan
KEGIATAN KEGIATAN Kristus melalui anggota jemaat diantara tuntutan tuntutan KET
melalui kegiatan- melalui anggota zaman melaui masyarakat
peribadahan- kegiatan kegiatan- jemaat melaui kegiatan- melalui
peribadahan berjemaat kegiatan kegiatan- kegiatan kegiatan-
kategorial kegiatan kegiatan
jemaat wilayah anggota anggota
jemaat dan jemaat dan
komisi kespel komisi kespel

RENSTRA KLASIS SRAGEN 15


EVALUASI
- Produk (Hasil)
- Proses (Keterlibatan dan Relasi)
- Dampak (bagi Pelaksana dan Peserta)

Langkah dalam PJA


1. Pemaparan pemahaman dan prinsip dasar PJA (Bersama)
2. Persiapan (Menentukan topik pembaruan/perubahan) – (Diskusi
Kelompok).
3. Menyiapkan kondisi Pendukung (Diskusi Kelompok).
4. Pengumpulan pengalaman positif (Diskusi Kelompok).
5. Menemukan Nilai Pendorong Perubahan (Diskusi Kelompok).
6. Mimpi bersama (Diskusi Kelompok).
7. Merealisasikan Mimpi (Bersama).
8. Rencana Aksi (Bersama).

RENSTRA KLASIS SRAGEN 16


BAB. II
JATIDIRI KLASIS SRAGEN

A. JATIDIRI KLASIS SRAGEN.

SUMBER DAYA MANUSIA.


Jumlah warga Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen pada tahun 2013
sebesar 5.504 orang, yang tersebar didaerah perkotaan hingga pedesaan.
Pada enam tahun terakhir ini rata-rata jumlah warga di Gereja-gereja Klasis
Sragen mengalami penurunan, hanya ada tiga gereja (Sambirejo, Tamanasri
dan Jenawi) yang mengalami pertumbuhan namun tidak signifikan. Banyak
gereja-gereja dilingkup Klasis Sragen mengalami kendala tentang data
statistik warga jemaat, dikarenakan rendahnya ketertiban administrasi
kewargaan gereja. Dengan demikian mengakibatkan tidak sesuainya antara
data statistik di atas kertas (Buku Induk) dengan realitas jumlah warga yang
ada.
Komposisi warga jemaat tahun 2013 adalah sebagai berikut : warga dewasa
77,29% (4.254 org) dan anak 22,71% (1.250 org) sedangkan komposisi
gender: laki-laki 48,20% (2.653 org) dan perempuan 51,80% (2.851 org).
Sedangkan pada tahun 2018 kami belumbisa mendata dengan baik. Warga
Perempuan mempunyai jumlah yang lebih besar dari pada laki-laki, namun
di kemajelisan menunjukan data yang sebaliknya anggota majelis
perempuan lebih sedikit dari anggota majelis laki-laki. Budaya paternalistik
masih cukup kuat didalam gereja-gereja kristen jawa klasis sragen.
Perbandingan antara pendeta dengan warga jemaat di GKJ Klasis Sragen
adalah 1:423 artinya satu pendeta rata-rata melayani 423 orang warga
jemaat. Ini adalah kondisi yang ideal, hanya ada dua gereja (pendeta) yang
melayani lebih dari 500 orang warga jemaat, yaitu GKJ Tamanasri dan GKJ
Sragen. Sedangkan perbandingan antara majelis dengan warga jemaat
adalah 1:21, artinya satu orang majelis rata-rata melayani 21 orang warga
jemaat. Kondisi ini juga masih sangat ideal untuk mengembangkan
pelayanan anggota majelis kepada warga, untuk mencapai kwalitas iman
warga jemaat dewasa dalam tugas panggilan kesaksian dan pemeliharaan
iman. Terutama dalam pengembangan pelaksanaan tugas pangilan
kesaksian, mengingat jumlah warga jemaat dalam enam tahun terakhir ini
mengalami penurunan. Dibeberapa Gereja mengalami kendala regenerasi
kepemimpinan (kemajelisan), maka dibutuhkan pengaderan kepemimpinan
gereja di aras jemaat setempat maupun aras klasikal.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 17


RENCANA KEGIATAN GEREJA.
Banyak gereja gereja di lingkup Klasis Sragen (9 gereja) secara temporer
(program tahunan) belum memiliki Rencana Stratagis jangka menengah
atau jangka panjang. Ada tiga gereja (Sragen, Tamanasri dan Sidomulyo)
yang menjalani kehidupannya dengan mengacu pada Rencana Strategis
gereja setempat, baik untuk kegiatan jangka menengah maupun kegiatan
jangka panjang. Dengan demikian arah, pembinaan dan evaluasi program
lebih terencana dan jelas.
Sebagian besar gereja-gereja di lingkup Klasis Sragen masih memfokuskan
kegiatan pada pemeliharaan (keesaan, ibadah dan pwg) dan pembangunan
gedung gereja. Gereja-gereja kurang memberikan perhatian kegiatan dalam
tugas panggilan kesaksian dan pelayanan. Hal ini nampak dalam anggaran
dan program gereja/klasis tentang kesaksian yang sangat kecil. Bahan
pembinaan (pa/pd) warga jemaat banyak yang belum terstruktur/terencana
dengan tema dan pergumulan warga jemaat, pembinaan warga jemaat
dilakukan secara insidental. Pembinaan warga secara terprogram banyak
dilakukan oleh Bapelklas.

KEUANGAN GEREJA.
Persembahan Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen dalam tiga tahun
terakhir ini mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2008 - 2013 kenaikkan
rata-rata Rp. 130.493.090/tahun atau 29,61% per tahun. Pada tahun 2016-
2018 kenaikan rata-rata 152.663.629/tahun atau 31,31% per tahun. Pada
tahun 2018 persembahan Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen
mencapai angka Rp. 2.403.242.183. Jumlah ini hanya berdasarkan data
keuangan gereja-gereja untuk penghitungan IDKK klasis, artinya tidak
termasuk persembahan pembangunan dan persembahan-persembahan lain
yang tidak dimasukkan dalam dasar perhitungan IDKK.
Pertumbuhan persembahan Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen yang
cukup besar ini dipicu oleh beberapa hal, yaitu : program pemanggilan
pendeta, program pembangunan gedung gereja/pastori, menjadi gereja
penghimpun sidang klasis/sinode dan program-program klasis/sinode yang
bersifat massal. Pertumbuhan persembahan masih dipicu oleh kebutuhan-
kebutuhan besar yang bersifat internal, belum oleh kebutuhan-kebutuhan
eksternal gereja (sesaksian dan pelayanan).
Jika dilihat dari rata-rata persembahan warga jemaat dilingkup Gereja-gereja
Kristen Jawa Klasis Sragen, pada tahun 2013 sebesar Rp.28.206/bln/org
atau antara Rp. 18.456 - Rp. 50.060 /bln/org. Sedangkan lima tahun
kemudian di tahun 2018 menjadi sebesar Rp. 52.748/bln/org atau antara
Rp. 38.522 – Rp.81.193 /bln/org.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 18


Pertumbuhan persembahan warga jemaat masih bisa dikembangkan lagi
dengan pemahaman iman yang baik dan benar, bentuk-bentuk
persembahan yang kreatif, pengelolaan persembahan yang transparan dan
akuntabel.

SARANA PRASARANA.
Sarana peribadatan (gedung, kursi, meja, mimbar, saund sistem) dari
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen baik, karena sebanyak kurang lebih
85% gedung geraja telah mengalami renovasi. Bahkan sebagian besar
dalam ibadah telah didukung dengan fasilitas LCD proyektor dan alat musik
yang baik. Status hak kepemilikan tanah dan bangunan perlu dilakukan
langkah bijak untuk memperkuat status hukum kepemilikannya, yaitu atas
nama Gereja setempat. Sarana tempat tinggal pendeta (pastori) dan
sependa motor untuk sarana pelayanan telah tersedia dengan baik di semua
gereja-gereja.

B. NILAI-NILAI KLASIS GKJ SRAGEN :


Dalam pelaksanaan Program Kegiatan dapat diterangi oleh semangat nilai-
nilai atau norma-norma kehidupan, maka akan menghasilkan dampak nyata
yang baik di dalam kebersamaan antar gereja dan di masyarakat. Nilai-nilai
Utama dan Dasar sebaiknya dikembangkan dalam terang Alkitab melalui
dialektika antara budaya Jawa, tradisi Gereja reformasi dan realitas sosial.
Nilai-nilai yang ditemukan ini membuka banyak peluang yang bisa ditempuh
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen dalam menghadapi persoalan, baik
internal maupun eksternal secara kreatif. Gereja-gereja di lingkup Klasis
Sragen bukanlah Gereja yang tertutup, mandeg, atau sekedar menunggu
keputusan Klasis atau Sinode. Gereja-gereja dan Bapelklas perlu mengambil
inisiatif untuk selalu bergerak, kritis, terbuka, dan kreatif merumuskan
berbagai alternatif pemikiran dan refleksi teologis dalam upaya menjadi
gereja-gereja yang aktual menghadapi perkembangan zaman. Adapun nilai-
nilai Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen adalah :

Nilai-nilai Utama.
1. Kekudusan Hidup, yaitu hidup yang senantiasa didasarkan pada
kehendak Tuhan, yang tertuang dalam kitab Suci, dan bukan hidup
dalam keterasingan (isolasi) diri; para pelayan gereja mesti hidup kudus
dan ditujukan dalam perilaku nyata sesehari yang mampu menghadapi
segala godaan dunia (politik, ekonomi dan sosial) untuk tidak terlibat
dalam persengkongkolan yang merugikan pihak lain, pribadi atau
gereja, sehingga tidak menjadi sandungan hidup orang lian.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 19


2. Kerendahan hati, berarti menempatkan orang lain lebih penting
daripada dirinya; setiap pekerjaan rohani mesti mengembangkan sikap
hidup rendah hati melalui kerelaan berbagi (“mengosongkan diri”) yang
berarti memberi ruang bagi pihak dan umat lain untuk membangun
perjumpaan yang turut memberi warna dan membentuk identitas
hidupnya.
3. Melayani, para pekerja rohani, termasuk majelis gereja sebagai
pengembangan fungsi imamat am, di lingkup klasis dan sinode GKJ
sudah selayaknya mengembangkan sikap melayani sebagai perwujudan
kerendahan hati dalam menjalankan misi kerasulan, yaitu
memberitakan kasih, keadilan dan keselamatan dari Tuhan.

Nilai-nilai Dasar.
1. Kekudusan hidup.
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen menjunjung kekudusan hidup
dengan meneladan Kristus dan ditunjukkan dalam perilaku nyata
sehari-hari pada setiap aspek kehidupan.
2. Kerendahan hati (Filipi 2:1-11).
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen menjunjung sikap rendah hati
yang ditunjukkan dalam kesediaan menghargai orang lain, menerima
positip dari orang lain dan kesediaan berbagi bagi kebaikan bersama.
3. Melayani.
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen menempatkan hidup dan
aktivitasnya sebagai pelayanan kepada Tuhan. Hal ini diwujudkan
dalam pelayanan kepada dan dengan sesama.
4. Kemandirian.
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen menjunjung dan menghidupi
nilai kemandirian dalam tiga sumber daya penting: teologia, daya, dan
dana, demi keberlangsungan kehidupan Gereja Kristus di Indonesia.
5. Keanekaragaman.
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen menghargai dan mengakui
keragaman ekspresi iman dalam peribadahan dan berteologi sesuai
dengan konteks lokalitasnya dalam rangka menyuarakan kasih dan
kebenaran Allah.
6. Kebebasan dalam kebersamaan.
Karena perbedaan konteks dan sejarah berdirinya masing-masing
gereja, Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen memberi ruang yang
luas bagi pengungkapan cara bergereja yang khas pada setiap gereja
dengan tetap mengikatkan diri dan menghormati kesatuan serta
kebersamaan dalam wadah Klasis Sragen.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 20


Dalam kebersamaan tersebut masing-masing gereja dapat saling
memperkaya, saling melengkapi, dan saling menolong untuk
mewujudkan iman kepada Yesus Kristus sang Kepala Gereja.
Kebersamaan tersebut meliputi baik Gereja sebagai organisasi maupun
sebagai organisme.
7. Persekutuan (patunggilan).
Kebersamaan Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen dibangun atas
dasar karya penyelamatan Allah yang mempersatukan tiap anggotanya
sebagai keluarga Allah (Efesus 2: 19; 1 Timotius 3:15). Berdasar kasih
Allah yang telah diterimanya, Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen
juga mengembangkan sikap inklusif dengan menempatkan sesama
manusia sebagai saudara.
8. Belarasa.
Berakar pada konteks kultural pertumbuhannya Gereja-gereja Kristen
Jawa Klasis Sragen berbela rasa (compassionate to) terhadap kelompok
yang terpinggirkan (secara sosial-ekonomis-politis-kultural-ideologis).
Dengan semangat belarasa Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen
berusaha mengupayakan kesejahteraan dan keselamatan umat
manusia serta keseluruhan ciptaan Tuhan.
9. Kebenaran dan keadilan.
Dalam mewujudkan damai sejahtera (syallom) Allah Gereja-gereja
Kristen Jawa Klasis Sragen menjunjung tinggi prinsip kebenaran dan
keadilan berdasarkan firman Tuhan.
10. Keramah tamahan (philoksenia; Roma 13:13; Matius 25:35).
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen menghidupi dan
mengembangkan sikap hidup yang terbuka dan menerima semua pihak
sebagai saudara dalam hidup bersama di tengah pluralitas masyarakat
Indonesia.
11. Tenggangrasa (Efesus 4:2 ; Kolose 3:13).
Dalam konteks kultural pertumbuhannya Gereja-gereja Kristen Jawa
Klasis Sragen menghidupi dan mengembangkan nilai tenggangrasa.
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen berusaha menghormati,
menghargai, mampu memahami,bisa menerima perbedaan dalam
semangat dialogis yang membangun.
12. Kesetaraan (Galatia 3: 28).
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen menjunjung prinsip
kesetaraan yang mencakup aspek gender, anak, ras, dan klas sosial.
13. Pengampunan dan penerimaan.
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen menjunjung prinsip kesediaan
mengampuni dan menerima kembali pihak yang telah mengakui
kesalahannya sebagai wujud nyata kasih. Hal ini berlaku baik dalam
kehidupan internal jemaat maupun di tengah masyarakat.
RENSTRA KLASIS SRAGEN 21
14. Kepeloporan.
Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen menjunjung nilai kepeloporan.
Dalam sejarahnya Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen menjadi
pelopor berbagai gerakan : sosial-budaya, kemasyarakatan, pendidikan,
kesehatan dan teologi. Semangat kepeloporan tersebut tetap
dilestarikan dan dikembangkan.

C. VISI, MISI DAN TUJUAN :


Gereja gereja Kristen Jawa Klasis Sragen tahun 2020 – 2025 memiliki :
Visi : Dengan semangat Kemandirian dan Kebersamaan, Klasis Gereja-
gereja Kristen Jawa Sragen Menjadi Pembaru Masyarakat.
Missi :
1. Mewujudkan gereja yang mandiri dalam segala aspek
kehidupan gerejawi, untuk memenuhi tugas dan
panggilannya.
2. Mencapai kemandirian Klasis secara bertahap dalam segi:
Teologi, Sumber Daya Manusia dan Ekonomi.
3. Membangun kebersamaan dalam Roh “Sangkul-sinangkul ing
bot repot”
4. Menjadi pelopor dalam kegiatan pewartaan Injil yang sesuai
dengan konteks jaman.
5. Menumbuhkan rasa kepekaan terhadap lingkungan.

Tujuan :
1. Gereja dapat memenuhi tugas dan panggilannya secara
mandiri.
2. Terwujudnya kemandirian Klasis dalam segi teologi, SDM dan
ekonomi.
3. Terwujudnya kebersamaan yang saling mendukung dan
menopang di antara gereja-gereja se-Klasis Sragen.
4. Meningkatnya kegiatan pewartaan Injil melalui inovasi
program dan keterlibatan di tengah-tengah masyarakat.
5. Tumbuhnya kepedulian terhadap lingkungan alam dan situasi
sosial politik yang sedang berkembang.

Kebijakan :
1. Pemberdayaan gereja-gereja untuk dapat membangun
semangat hidup mandiri
2. Pengayaan pemahaman bergereja(Tugas dan tanggung
jawab) kepada warga jemaat.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 22


3. Pemberdayaan SDM gereja sesuai dengan minat dan
kemampuannya
4. Peningkatan pelatihan ketrampilan dan keahlian.
5. Pengayaan pemahaman tentang kehidupan kebersamaan
berklasis kepada gereja-gereja
6. Pemahaman kepada gereja-gereja tentang kewajiban
kebersamaan di Klasis.
7. Perumusan strategi Pewartaan Injil yang sesuai dengan
konteks jaman
8. Pemilihan kegiatan Pewartaan Injil yang kontekstual.
9. Perumusan teologi kontekstual
10. Penggembalaan kepada gereja untuk dapat menyikapi
perubahan jaman.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 23


RENSTRA KLASIS SRAGEN 24
RENSTRA BIDANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN DAN KEESAAN
RENCANA PELAKSANAAN
HASIL YANG
NO PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 Penguatan Pelatihan Meningkatkan  Mewujudkan kapasitas Bapelklas dan Pengeluaran x x x
Organisasi Pelaksanaan kualitas persidangan moderamen dalam utusan gereja 2 3.000.000
(PK) Persidangan gerejawi di tingkat kepemimpinan sidang. orang per gereja Pemasukan
Gerejawi Klasis maupun  Menghasilkan  Bapelklas
(Robert Rule) Gereja-Gereja. keputusan yg memiliki 1.800.000
dasar teologis yg kuat  Kontribusi
dan operasional. 1.200.000
Rakor dengan Koordinasi dengan Terlaksananya tugas- Bapelharian dan x x x x x x
bidang-bidang pengurus dalam tugas per bidang bidang-bidang
pelaksanaan tugas (Bapelklas)
2. Penguatan Pembinaan Meningkatkan Terwujudnya kwalitas Pendeta, Keluarga Pengeluaran x x x x x x
Tenaga Pendeta, kwalitas dan pelayanan dan dan Karyawan  Ministrium
Gereja Karyawan dan kebersamaan dalam kebersamaan Tenaga Gereja 300.000X6=
(PK) keluarga pelayanan. Gereja serta keluarga.  Ministrium 6 X 1.800.000
(pertemuan:  Pependaga 4 X  Pependaga
pdt aktif,  Pekarya Gereja 500.000X4=
keluarga, 2X 2.000.000
karyawan) Tabungan
3.000.000
 Pekarya
1.000.000X2=
2.000.000
Total 8.800.000
Pemasukan
Bapel 8.800.000
Kursus Para pendeta Dimilikinya keahlian Pendeta aktif, x x x x x
keahlian memiliki keahlian masing-masing pendeta Capen/Vicaris
Pendeta tertentu untuk guna mendukung
mendukung pelayanan.
pelayanan.
Studi lanjut S2 Memperkuat SDM memiliki pendeta yang 1 orang pendeta x x x
Pendeta Pendeta untuk mampu menjawab
menjawab tantangan tantangan dan
kebutuhan jaman kebutuhan jaman

RENSTRA KLASIS SRAGEN 25


RENCANA PELAKSANAAN
HASIL YANG
NO PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
Pendampingan Regenerasi, Memiliki generasi 1. Visitasi khusus x x x x x x
Program emeritasi dan yang menjawab pemanggilan
Pemanggilan penguatan SDM kebutuhan dan pendeta dan
Pendeta dan Pendeta Gereja- tantangan jaman. emeritasi.
Emeritus pendeta. Gereja Klasis Dan memasuki 2. Tim Pembimbing
Sragen. masa emeritasi calon penedeta.
dengan sejahtera.
3 (PK) Pembinaan dan Meningkatkan Paham Tata Gereja 10 x 12 = 120 org Dari gereja-gereja x x x
pelatihan para kapasitas anggota dan Tata Laksana Pembicara 2 org Pengeluaran
pelayan (majelis) majelis. GKJ serta Bapelklas 2 orang Pembicara 600.000
Peraturan/ Total 124 orang Bapelklas 100.0000
Pedoman Konsumsi 2.480.000
pelaksanaannya. Total 3.180.000
Pemasukan
Bapelklas 780.000
Kontribusi 2.400.000
4 (KEESAAN) Perjamuan kudus Kebersamaan - Berbagi kasih Dilaksanakan Dari gereja-gereja x x x x x x
bersama dalam kasih - pada saat HUT
Klasis
Kegiatan oikumene Kebersamaan dlm Kebersamaan dalam dalam wadah Kwluar 1.000.000 x x x x x x
satu keluarga satu keluarga dan BKUKS Pemasukan
satu tubuh Bapelklas 1.000.000
5 (KEESAAN) Membangun Bersama umat lain Kebersamaan Para Pendeta, Keluar 3.000.000 x x x x x x
hubungan lintas turut mewujudkan sebagai anak Capen/Vicaris dan Pemasukan
iman kesatuan bangsa bangsa utusan Pemuda Bapel 1.800.000
masing-masing Kontribusi 1.200.000
gereja 5 orang
6 (KEESAAN) Membangun Kebersamaan Keberadaan GKJ Para Pendeta, Keluar 1.000.000 x x x x x x
hubungan dgn dukungan untuk makin nampak Capen/Vicaris Masuk
pemerintah. pemerintah. Bapelklas 1.000.000
7 (KEESAAN) Ada pebimas Kebersamaan dan membangun 12 orang pendeta x x x
kristen komunikasi dengan hubungan dgn
kemenag kemenag
8 (KEESAAN) menggaungkan Menjadikan sidang Dukungan dari x x x
sidang klasis klasis sebagai hajat seluruh warga
(Bahan Ibadah, PA, gereja-gereja gereja
PD, Sarasehan)

RENSTRA KLASIS SRAGEN 26


RENSTRA BIDANG VISITASI
RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 Visitasi Visitasi Membantu GKJ di  Tersampaikanny Visitator 3 3.6000.000 x x x x x x
Reguler I dan Klasis Sragen dalam a informasi orangX12
2 penyusunan, sinodal dan
pelaksanaan dan klasikal ke
evaluasi program Gereja
yang dilakukan demi  Menerima
terjaganya dan informasi
terpeliharaanya perkembangan
keberadaannya, Gereja yang
melaksanakan tugas dikunjungi
panggilannya sebagai
gereja dan
mengusahakan
berkembangnya GKJ
di Klasis Sragen
(Talak GKJ Bab V Ps.
17,
Visitasi Membantu GKJ  Adanya percakapan Visitator 3 600.000 x x x x x x
Istimewa tertentu atau semua antara pihak utusan orang
GKJ di aras Klasis Klasis dengan
dalam mengatasi Majelis Gereja yang
persoalan-persoalan dikunjungi
khusus yang dihadapi berkaitan dengan
atau untuk tujuan dinamika yang
tertentu yang oleh terjadi di Gereja
Klasis dianggap perlu yang dikunjungi
(Talak GKJ Bab. V Ps.  Menerima masukan
17, 4, ii, 4-7) dari Gereja yang
dikunjungi untuk
kebersamaan
Klasikal

RENSTRA KLASIS SRAGEN 27


RENSTRA BIDANG PWG
RENCANA PELAKSANAAN
HASIL YANG
NO PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 Pengembangan Persekutuan Mempererat Dimiliknya rasa Dilaksanakan 6 X Pengeluaran x x x x x x
. Kerohanian dan Pengurus kebersamaan kebersamaan dan setahun, peserta  Subsidi Konsumsi
Kebersamaan Komisi Anak, antar kesehatian antar  Pengurus 100.000X3x6=1.800
Pemuda Persekutuan pengurus Komisi Komisi 30 .000
Remaja, Pengurus Komisi orang  Transport Bapel
Pemuda Anak, Pemuda  Bapelklas 4 2X50.000X4X6=2.4
Dewasa dan Remaja, Pemuda orang 00.000
Adiyuswo Dewasa dan Total 34 Total 4.200.000
(Klasis) Adiyuswo orang Pemasukan
Bapelklas 4.200.000

Persekutuan Mempererat Dimiliknya rasa Dilaksanakan 6 X Pengeluaran x x x x x x


Pemuda kebersamaan dan kebersamaan setahun peserta  Subsidi konsumsi
Remaja dan menumbuhkan dalam kesehatian masing-masing 700.000X6X2=
Pemuda kerohanian dan komisi 200 8.400.000
Dewasa Pemuda Remaja, bertumbuhnya orang  Transport Bapel
Pemuda Dewasa kerohanian Para 2X50.000X6X2=1.2
Pemuda Remaja 00.000
dan Pemuda Total 9.600.000
Dewasa Pemasukan
 Bapel 2.400.000
 Kontribusi Gereja
50.000X12X2X6=7.
200.000
Total 9.600.000

RENSTRA KLASIS SRAGEN 28


RENCANA PELAKSANAAN
HASIL YANG
NO PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
2 Pengembangan Outbond, Mempererat Dimiliknya rasa Dilaksankan 1  Out Bond x x x x x x
. SDM Retreat, kebersamaan kebersamaan kali setahun Pengeluaran 5.000.000
Bible camp dan dalam kesehatian peserta masing- Pemasukan
Pemuda menumbuhkan dan bertumbuhnya masing kegiatan  Bapelklas 1.500.000
Remaja dan kerohanian kerohanian Para 250 orang  Kontribusi 1.200.000
Pemuda Pemuda Pemuda Remaja Tahun 2020  Usaha Dana
Dewasa Remaja, dan Pemuda  Komisi Anak 2.300.000
Pemuda Dewasa Out Bond  Bible Camp
Dewasa  Komisi Pengeluaran 15.000.000
Pemuda Pemasukan
Remaja  Bapelklas 1.500.000
Bible Camp  Kontribusi 2.400.000
 Pemuda  Usaha Dana
Dewasa 6.100.000
Retreat  Retreat
Pengeluaran 6.000.000
Pemasukan
 Bapelklas 1.500.000
 Kontribusi 1.200.000
 Usaha Dana
8.300.000
Penyegaran Mempererat Dimiliknya rasa Dilaksankan 1 Pengeluaran x x x x x x
Adiyuswo kebersamaan kebersamaan kali setahun 23.000.0000
dan dalam kesehatian peserta masing- Pemasukan
menumbuhkan dan bertumbuhnya masing 600  Bapelklas 1.500.000
kerohanian Para kerohanian Para orang  Kontribusi 19.200.000
Adiyuswo Adiyuswo  Usaha Dana 2.300.000

RENSTRA KLASIS SRAGEN 29


RENCANA PELAKSANAAN
HASIL YANG
NO PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
Pelatihan Menambah Tersedianya (2x6)x12 Pengeluaran
membuat bahan kemampuan dan bahan ajar yang pembina anak, 500.000 X 2 =1.000.000
ajar yang kreatif ketrampilan para kreatif dan remaja dan Pemasukan
dan inovatif pembina anak, inovatif untuk pemuda Bapelklas 1.000.000
untuk Anak- remaja dan anak, remaja dan gereja.
Remaja-Pemuda pemuda menyusun pemuda.
bahan ajar
Pelatihan Menambah Dimilikinya 3x12 utusan Pengeluaran x x x x x x
ketrampilan kemampuan dan kemampuan dan dari gereja- 500.000 X 2 =1.000.000
Komisi Warga ketrampilan ketrampilan gereja se Pemasukan
Dewasa (KWD); pengurus Komisi Pengurus Komisi Klasis Bapelklas 1.000.000
Pekan olah raga Apresiasi talenta Memperkuat 50x12 orang x x x
dan seni (Porseni) anak, remaja dan kebersamaan (anak, remaja
anak, remaja dan pemuda; melalui Porseni dan pemuda)
pemuda anak, remaja dan
pemuda.
Perayaan Hari  Meningkatkan  Memperkuat Yang Hadir Anak x x x x x x
Raya Gerejawi penghayatan iman warga  Anak 600  Pengeluaran 5.000.000
(Paskah, Natal karya jemaat GKJ se orang  Pemasukan Bapel 1.500.000
untuk keselamatan Klasis.  Pemuda dan Kontribusi 1.200.000
anak,remaja, dari Allah  Tumbuhnya Remaja 200 Usaha Dana 2.300.000
pemuda dan  Meningkatkan kebersamaan orang konsumsi peserta bawa sendiri
adiyuswo); kebersamaan warga jemaat  Pemuda  Pemuda dan Remaja
warga jemaat dalam Dewasa 200 Pengeluaran 6.000.000
GKJ se Klasis menghayati Hari orang Pemasukan Bapel 1.500.000
Sragen. Raya Gerejawi.  Adiyuswa 600 Kontribusi 2.400.000
orang Usaha Dana 2.100.000
Dilaksanakan  Pemuda Dewasa
1 tahun sekali Pengeluaran 3.000.000
untuk tiap Pemasukan Bapelklas 1.500.000
Komisi. Kontribusi 1.500.000
(konsumsi/transportasi mandiri)
 Adiyuswa
Pengeluaran 23.000.0000
Pemasukan Bapelklas 1.500.000
 Kontribusi 19.200.000
 Usaha Dana 2.300.000

RENSTRA KLASIS SRAGEN 30


RENCANA PELAKSANAAN
HASIL YANG
NO PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
Kursus Teologia Mengembangkan Warga Gereja Pembicara 2 Pengeluaran x x x x x x
Warga Gereja teologia Warga memiliki wawasan orang 3.500.000
Gereja teologia yang Peserta 10 orang Pemasukan
mampu X 12=120 orang Bapel 600.000
menjawab Bapel 2 orang Kontribusi 2.400.000
tantangan dan
kebutuhan jaman.
Semiloka Memiliki Tersedianya 5 X 12 gereja x x x
Pembuatan kemampuan bahan Pembinaan (gender, pejabat
Bahan dalam (PA, sarasehan) gerejawi dan
Pembinaan (pa, pembuatan yang kontekstual. non pejabat
sarasehan) bahan gerejawi, tua-
Kontekstual Pembinaan (pa, muda)
sarasehan). dilaksaksanakan
bersama PWG
Seminar Menumbuhkan Warga memiliki 10 orang X 12 x x x
kemandirian pemahaman kesadaran dalam gereja.
teologi misalnya didalam : ibadah,
: ibadah, berteologia : melaksanakan
jabatan, ibadah, jabatan, fungsi jabatan
persembahan. persembahan. gerejawi dan
berpersembahan
secara benar.
Retreat. Pendalaman Peserta 10 orang x 12 Digabung kegiatan x x
spiritualitas (katagorial) gereja komisi-komisi
warga makin mantap
(kategorial). imannya.
Anjang Sana Meningkatkan Terwujudnya 50 org setiap Mandiri x x x
Pemuda kebersamaan sharing pelayanan gereja.
Pemuda Gereja pemuda Gereja.
se Klasis

RENSTRA KLASIS SRAGEN 31


RENSTRA BIDANG KESPEL
PROGRAM : REVITALISASI PENDIDIKAN KRISTEN
RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 REVITALISASI 1. Seminar : Tumbuhnya Semangat warga Kegiatan dihadiri 108 Pengeluaran x x
YKWS : Pendidikan sbg kesadaran yang jemaat gereja org : 7.500.000
(promosi dan sarana kuat jemaat gereja Klasis Sragen  Pembicara 2 orang Pemasukan
dukungan strategis tentang ttg untuk merevitalisasi  Gereja pendukung  Kontribusi Peserta
dana); kesaksian dan Pendidikan sbg pendidikan Kristen ykws (5x13) 65 org, 1.300.000
Sekolah kristen pelayanan sarana strategis (YKWS).  Organ YKWS 31 org,  Bapelklas 1.000.000
unggulan; gereja. kesaksian dan  Kepsek 5 org.  YKWS 1.000.000
pelayanan gereja.  Donatur 4.200.000
2. Muker : Membangun Visi, Tersusunnya Garis Kegiatan dihadiri 75 x
Penyusunan Misi dan Garis Besar Kebijakan org :
Garis Besar Besar Kebijakan Gereja tentang  Gereja pendukung
Kebijakan Gereja tentang Pendidikan (GBKG- ykws (3x13) 39
Gereja tentang Pendidikan Kristen. P). org,
Pendidikan.  Bapel 5 orang
 Organ YKWS 31
org,
3. Raker : Menyusun Tersusunnya Kegiatan dihadiri 75 Pengeluaran x x x x x x
Penyusunan mekanisme kerja Sistem/Mekanisme org : 4.000.000
Sistem Kerja yang jelas, baik Kerja Gereja dan  Gereja pendukung Pemasukan
Gereja dan dan harmonis YKWS. ykws (3x13) 39  YKWS 3.500.000
YKWS. antara Gereja dng org,  Bapelkas 500.000
YKWS.  Bapel 5 orang
 Organ YKWS 31
org,
4. Orientasi Para stekholder Tercapainya Kegiatan dihadiri 92 x x x
Kerja : pendidikan Kristen pemahaman yang org
Pemahaman memiliki baik dan benar para  Pengurus BPK
dan pemahaman dan steakholder Penabur 2 org.
pendalaman kinerja yang baik pendidikan Kristen  Gereja pendukung
mekanisme sesuai sistem yang di YKWS dan Gereja 3X13=39 orang
/sistem kerja berlaku. pendukung.  Organ YKWS 31
organ YKWS orang
dan Gereja.  Bapelklas 5 orang

RENSTRA KLASIS SRAGEN 32


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
5. Diklat/Retre Meningkarkan Tersedianya SDM yg Kegiatan dihadiri 71 Pengeluaran x x x
at : SDM yg kredibel: kredibel: org: 12.000.000
Peningkatan  Pengurus  pengurus dengan  Pemateri 4 orang Pemasukan
SDM organ dengan kemampuan  Bapelklas 3 org.  Bapelklas
strategis pada kemampuan manajerial yang  Organ YKWS 31 1.000.000
Pendidikan manajerial baik. org.  YKWS
(YKWS). yang baik.  Kepala Sekolah  Kepsek (5), dan 1.000.000
 Kepala Sekolah dengan guru (28)  Donatur
dengan kemampuan 10.000.00
kemampuan kepemimpinan 0
kepemimpinan Kristiani yg kuat.
Kristiani yg  Guru yg
kuat. berkarakter
 Guru yg kristiani dan
berkarakter memiliki etos
kristen dan kerja yg kuat.
memiliki etos
kerja yg kuat.
6. Rakor MPH : Menyusun Rekomendasi Kegiatan dihadiri 44 x
Rekomendasi mekanisme dan gereja yang org :
Gereja yg standart bertangung jawab  Gereja pendukung
bertangung pemberian untuk : organ ykws (3x13) 39
jawab. Rekomendasi YKWS, kepsek, org,
gereja secara guru, siswa dan  Bapel 5 orang
bertangung beasiswa.
jawab.
2. BEASISWA 1. Raker : Penyusunan Tersusunnya Kegiatan dihadiri 75  Masuk x x
Penguatan sistem kerja dan mekanisme kerja org : YKWS
Komisi program kerja dan program kerja  Gereja pendukung
Beasiswa Pengurus Komisi Komisi Beasiswa. ykws (5x13) 65
Pendidikan. Beasiswa org : MPH dan
Pendidikan. Kom. Pendidikan.
 Pengurus K.
Beasiswa 7 org,
 Bapelklas 3 org.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 33


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
2. Sosialisasi :  Memperkenalkan  Gereja/wara jemaat Kegiatan ini dihadiri  Masuk x x x
Program program Kerja dan sekolah Kristen 30 x14 org : YKWS
Kerja Komisi Komisi Beasiswa paham ttg program  Pengurus Kom.
Beasiswa Klasis ke Gereja- kerja Komisi Beasiswa Klasis 7.
Klasis. gereja dan Beasiswa Klasis.  Majelis, Komisi
Sekolah.  Dukungan dana baik Pendidikan dan
 Dukungan dana secara kwantitatif warga jemaat : 23
beasiswa dan kwalitatif org.
pendidkikan dari bertambah.  Kepsek dan guru :
gereja/warga 23 org.
jemaat .
3. Jejaring : Mendapatkan Menambah dukungan Kegiatan ini dihadiri  Masuk x x x x x x
membangun dukungan dana dana beasiswa baik : YKWS.
kerjasama beasiswa dari secara kwantitatif  Pengurus Komisi
dengan pihak-pihak dan kwalitatif. Beasiswa Klasis 7
pihak-pihak donatur : Gereja, org.
donatur Pemerintah, warga  Donatur.
beasiswa. masyarakat .
3. PEPENKRIS 1. Pepenkris Memelihara Terlsaksananya Kegiatan dihadiri : Kontribusi dari x x x x x x
Reguler di komitmen dan kegiatan Pepenkris  Gereja pendukung  gereja
Gereja dan kebersamaan untuk memelihara ykws, pendukung
Sekolah Gereja pada komitmen dan  Organ YKWS, (13).
Kristen. pendidikan kebersamaan gereja  Sekolah.  YKWS dan
(YKWS). pada pendidikan sekolah.
Kristen.  Bapelklas
500.000
2. Exspo  Memelihara  Terpeliharanya Kegiatan dihadiri : x x x
Pepenkris : komitmen dan komitmen dan  Bapelklas,
Exspo Pekan kebersamaan kebersamaan  Gereja pendukung
Pendidikan Gereja pada Gereja pada ykws,
Kristen pendidikan pendidikan (YKWS).  Organ YKWS,
bersama. (YKWS).  Pendidikan Kristen  Sekolah.
 Memperkenalkan semakin dikenal  Masyarakat
dan membangun dan mendapatkan
emage positif tanggapan positif
pendidikan masyarakat.
Kristen

RENSTRA KLASIS SRAGEN 34


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
4. KOMISI 1. Rakor : Pembentukan Terbentuknya Kegiatan dihadiri 28  Masuk YKWS x x
PENDIDIKAN Komisi Forum Forum komunikasi org :
Pendidikan Komunikasi Komisi Pendidikan  Bapelklas 2 org,
Gereja se Komisi Klasis.  Komisi Pendidikan
Klasis. Pendidikan (F- Gereja 26 org
KKP) Klasis. (2x13),
2. Rapat : Penyusunan , Tersusun, Kegiatan dihadiri 41  Masuk YKWS x x x x x x
Forum pelaksanaan dan terlaksana dan org :
komunikasi evaluasi terevaluasi  Bapelklas 2 org,
Komisi program F-KKP : program F-KKP :  Komisi Pendidikan
Pendidikan PPDB, Rintisan PPDB, Rintisan Gereja 26 org
Klasis dua PAUD/TK, PAUD-TK/grj, (2x13),
bulan sekali. Beasiswa, Beasiswa,  Pembina YKWS 13
Rekomendasi Rekomendasi Grj. org,
Grj.
3. Penguatan F- Menyusun Tersusunnya Kegiatan dihadiri 41  Masuk YKWS x x
Komid Klasis. mekanisme dan mekanisme kerja org:
orientasi Kerja F- dan pemahaman  Bapelklas 2 org,
KKP Klasis. kerja Forum  Komisi Pendidikan
komunikasi Komisi Gereja 26 org
Pendidikan Klasis (2x13),
Sragen.  Pembina YKWS 13
org,

RENSTRA KLASIS SRAGEN 35


PROGRAM : BUDAYA
RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1. PORSENI : Lomba Paduan Mengembangkan Warga Jemaat (anak, Dilaksanakan x x x
Paduan Suara dan Vokal sportifitas dan remaja, dewasa) bersama kegiatan
Suara Group Gerejawi: kemampuan samakin tumbuh Porseni pada
Gerejawi/ a. Dewasa. memuji dengan sportifitas, suka dan tahun 2021
VG; b. Remaja. baik dan benar mampu memuji
c. Anak. pada diri warga dengan baik dan
jemaat (anak, benar.
remaja dan
dewasa).
2. KAJIAN 1. Seminar Kesadaran warga Nilai-nilai budaya jawa  Narasumber 2 Pengeluaran x x x
BUDAYA Pekabaran jemaat akan tugas dan budaya jawa bisa orang 5.000.000
JAWA. Injil panggilan digunakan dalam  Utusan Gereja- Pemasukan
Kontekstual. Kesaksian. Pekabaran Injil gereja 5 X 12  Kontribusi
kajian Strategi Pekabaran =60 orang 1.200.000
budaya Injil Kontekstual. (diutamakan  Bapelklas
jawa generasi 1.500.000
(bahasa, muda)  Donatur
pakaian,  Bapelklas 4 2.300.000
seni, mc, orang
EO);
2. Seminar : Warga jemaat Warga jemaat  Narasumber 2 x x x
bahasa dan memahami khususnya generasi orang
pakaian tentang makna muda memahami  Utusan Gereja-
cerminan bahasa dan nilai-nilai bahasa dan gereja 5 X 12
pribadi diri. pakaian sebagai pakaian jawa =60 orang
cerminan (utusan adalah
kepribadian diri. generasi
muda)
 Bapelklas 4
orang

RENSTRA KLASIS SRAGEN 36


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
3. Pelatihan Jemaat Warga jemaat Bisa digabung Pengeluaran x x x x x x
penulisan dimampukan untuk mempunyai dengan kegiatan Pembicara
khotbah menulis dalam pengetahuan dan pelatihan bahan- 600.000
bahasa jawa. bahasa jawa. kemampuan tata bahan ajar Bapelklas
bahasa jawa 100.000
Konsumsi
2.400.000
Total
3.100.000
Pemasukan
Bapel
700.000
Kontribusi
2.400.000

4. Lomba Jemaat Ada wahana bagi Dilaksanakan x x x


tembang diperkenalkan dan pelestarian budaya bersama kegiatan
macapat. dimampukan jawa khususnya Porseni pada
nembang tembang generasi muda tahun 2021
jawa.
5. Pelatihan MC Pembekalan bagi Tersedianya MC yang Utusan-utusan x x x
generasi penerus memahami budaya gereja yang
MC yang mampu dan teologi mempunyai
mengerti budaya talenta MC
jawa dan teologi
6. Event Menghimpun dan Tersedianya EO yang Utusan-utusan x x x
Organizer membekali potensi menguasai budaya gereja yang
(EO); warga dalam EO dan teologi mempunyai
yang memahami talenta EO
budaya jawa
3 BAKSOS : Peran sosial gereja Mandiri x x x x x x
- Rekaman radio di Masyarakat
- Bursa kerja
- Biro jodoh

RENSTRA KLASIS SRAGEN 37


PROGRAM : SOSIAL KEMANUSIAAN
RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 PENDIRIAN 1. Pembentukan 1. Pembentukan 1. Terbembentuknya Kegiatan dihadiri 29
RADIO Panitia dan Panitia Pendirian Panitia Pendirian org
KOMUNITAS Sosialisasi Radio Komunitas Radio Komunitas  Bapelklas 5,
. Pendirian.  Utusan Gereja (2 x
12)24 org,
2. Mensosialisasikan 2. Tersosialisasikan ttg Kegiatan ini dihadiri
dengan seluruh kebutuhan layanan 30 x14 org :
komunitas yang dan penjelasan  Bapelklas 2.
akan menjadi kemudahan  Panitia Pendirian
target ttg pengelolaan Radio Radio Klas 7.
kebutuhan komunitas kepada  Majelis, Komisi dan
layanan dan seluruh komunitas. jemaat : 21 org.
penjelasan  Kepsek dan guru :
kemudahan 23 org.
pengelolaan
Radio komunitas.
3. Lakukan 3. Penggalangan dana Kegiatan dihadiri 9 x
penggalangan dalam jumlah RAPB org
dana dalam dengan partisipasi  Bapelklas 2 org.
jumlah dari seluruh anggota  Panitia Pendirian
berapapun komunitas. Radio 7 org.
dengan  Donatur.
partisipasi dari
seluruh anggota
komunitas
4. Galang dukungan 4. Pernyataan Kegiatan dihadiri 9
tanda tangan dari dukungan untuk org
masyrakat/warga pendirian radio  Bapelklas 2 org.
komunitas komunitas dengan  Panitia Pendirian
minimal sebanyak tanda tangan dari Radio 7 org.
250 tanda tangan masyrakat/warga  Masyarakat
untuk pendirian komunitas minimal pendukung.
radio komunitas sebanyak 250 tanda
dengan. tangan.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 38


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
2. Pembangunan 1. Memastikan 1. Tersediany Kegiatan dihadiri 9 x x x x
Pemancar dan kebutuhan minimal a kebutuhan org
studio. perangkat siaran minimal perangkat  Bapelklas 2 org.
sudah didapatkan. siaran sudah  Panitia Pendirian
didapatkan. Radio 7 org.
 Donatur.
2. Melibatkan seluruh 2. Melibatkan Kegiatan dihadiri 9
komponen seluruh komponen org
masyarakat/anggot masyarakat/anggota  Bapelklas 2 org.
a komunitas dalam komunitas dalam  Panitia Pendirian
proses proses Radio 7 org.
pembangunan pembangunan  Donatur.
Pemancar dan Pemancar dan
studio. studio.
3. Pembentukan 1. Pembentukan 1. Terbentuk x
DPK dan BPPK Dewan Penyiaran nya Dewan
Komunitas (DPK) Penyiaran
yang bertindak Komunitas (DPK)
sebagai Lembaga yang bertindak
Legislatif dan sebagai Lembaga
Pengawasan, serta Legislatif dan
pembentukan Pengawasan, serta
Badan Pelaksana Terbentuknya
Penyiaran Badan Pelaksana
Komunitas (BPPK) Penyiaran
yang bertindak Komunitas (BPPK)
sebagai Lembaga yang bertindak
eksekutif. sebagai Lembaga
eksekutif.
2. Melakukan 2. Tersusunn Kegiatan dihadiri 9
penyusunan ya program org
program penyiaran penyiaran sesuai  Bapelklas 2 org.
sesuai dengan dengan arahan  Anggota DPK dan
arahan kebijakan kebijakan yang BPPK.
yang diputuskan diputuskan oleh  Donatur.
oleh jajaran DPK. jajaran DPK.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 39


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
3. memastikan bahwa 3. memastikan bahwa Kegiatan dihadiri 9
seluruh komponen seluruh komponen yang org
yang ada dalam ada dalam komunitas  Bapelklas 2 org.
komunitas harus harus terwakili dalam  Anggota DPK dan
terwakili dalam kepengurusan. BPPK.
kepengurusan.  Donatur.
4. Penyusunan Penyusunan hal-hal Penyusunan hal-hal x x x x
dan yang terkait aktivitas yang terkait aktivitas
Implementasi siaran, antara lain : siaran, antara lain :
Program
Siaran
1. Penetapan waktu 1. Ditetapkannya waktu Kegiatan dihadiri 9
siaran yang paling siaran yang paling org
realistis dari sisi realistis dari sisi  Bapelklas 2 org.
ketersediaan sumber ketersediaan sumber  Anggota DPK dan
daya (min 4 jam/hari). daya (min 4 jam/hari). BPPK.
 Donatur.
2. Indentifikasi 2. Teridentifikasi Kegiatan dihadiri 9
karakteristik karakteristik komunitas, org
komunitas, kebutuhan komunitas,  Bapelklas 2 org.
kebutuhan keberadaan kelompok  Anggota DPK dan
komunitas, atau lembaga dalam BPPK.
keberadaan kelompok komunitas untuk  Donatur.
atau lembaga dalam dijadikan pedoman
komunitas untuk dalam penyusunan
dijadikan pedoman program siaran.
dalam penyusunan
program siaran.
3. Menyusun program 3. Tersusunnya program Kegiatan dihadiri 9
siaran menjadi siaran menjadi Program org
Program Informasi Informasi (30%),  Bapelklas 2 org.
(30%), Program Program Edukasi  Anggota DPK dan
Edukasi (55%), (55%), Program BPPK.
Program Hiburan Hiburan (10%), dan  Donatur.
(10%), dan Iklan Iklan Layanan
Layanan Masyarakat Masyarakat (5%).
(5%).

RENSTRA KLASIS SRAGEN 40


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
4. Melakukan penetapan 4. Melakukan Kegiatan
petugas penyiar penetapan petugas dihadiri 9 org
dengan penyiar dengan  Bapelklas 2
mendayagunakan mendayagunakan org.
seluruh sumber daya seluruh sumber daya  Anggota DPK
yang ada di yang ada di dan BPPK.
masyarakat/komunita masyarakat/komunitas.  Donatur.
s.
5. Mengumpulkan 5. Mengumpulkan seluruh Kegiatan
seluruh media yang media yang dapat dihadiri 9 org
dapat dijadikan dijadikan sebagai  Bapelklas 2
sebagai materi siaran, materi siaran, misalnya org.
misalnya Buku, Buku, majalah, koran,  Anggota DPK
majalah, koran, internet, siaran TV, dan BPPK.
internet, siaran TV, Selebaran, brosur,  Donatur.
Selebaran, brosur, risalah pertemuan
risalah pertemuan warga,
warga,
6. Mengindentifikasi 6. Mengindentifikasi pihak- Kegiatan
pihak-pihak yang pihak yang dapat dihadiri 9 org
dapat dijadikan dijadikan sebagai nara  Bapelklas 2
sebagai nara sumber sumber dalam kegiatan org.
dalam kegiatan siaran.  Anggota DPK
siaran. dan BPPK.
 Donatur.
7. Program Penyiaran 7. Program Kegiatan
dilakukan dengan Penyiaran dilakukan dihadiri 9 org
hanya melalui dengan hanya melalui  Bapelklas 2
frekuensi yang frekuensi yang memang org.
memang diperuntukkan untuk  Anggota DPK
diperuntukkan untuk radio komunitas, yaitu dan BPPK.
radio komunitas, pada frekuensi FM  Donatur.
yaitu pada frekuensi 107.7 Mhz s/d FM 107.9
FM 107.7 Mhz s/d FM Mhz.
107.9 Mhz.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 41


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
5. Penyususan 1. Melakukan 1. Tersusunnya Kegiatan dihadiri 9 x x x x
dan penyusunan Rencana org
Implementasi rencana Keberlanjutan dan  Bapelklas 2 org.
Rencana keberlanjutan memastikan aspek  Anggota DPK dan
Keberlanjutan dan memastikan implementasi BPPK.
aspek berjalan sesuai  Donatur.
implementasi dengan yang telah
berjalan sesuai direncanakan.
dengan yang Meliputi aspek :
telah a. Sumber Daya
direncanakan. Manusia.
Meliputi aspek : b. Aspek Kuangan
a. Sumber Daya c. Aspek Legal.
Manusia.
b. Aspek Kuangan
c. Aspek Legal.
2. Mempersiapkan 2. Tersedianya secara Kegiatan dihadiri 9
dokumen yang lengkap dokumen org
dibutuhkan untuk yang dibutuhkan  Bapelklas 2 org.
melakukan untuk melakukan  Anggota DPK dan
pengurusan pengurusan BPPK.
perijinan ke KPID perijinan ke KPID  Donatur.
(Komisi Penyiaran (Komisi Penyiaran
Indonesia Indonesia Daerah).
Daerah).
3. Membuat 3. Tersedianya Kegiatan dihadiri 9 .
produksi rekaman rekaman untuk org
untuk program program siaran  Bapelklas 2 org.
siaran rohani rohani radio.  Anggota DPK dan
radio. BPPK.
 Donatur.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 42


RENSTRA BIDANG PEJM
RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 EKONOMI Merumuskan Menemukan Adanya konsep Bekerjasama  Transport dan x
KREATIF konsep dasar konsep dasar dasar EK yang dengan Yayasan saku 650.000
tentang EK di tentang EK menjadi dasar Karta Tangguh  Makan
Klasis Sragen program EK (Trukajaya) 400.000
Pelaksanaan di = 1.050.000
Salatiga Sumber dana :
 YKT 3 orang Bapelklas
 Bapel Bid. Usda 1.050.000
PEJM 3 orang
 Cuba 3 orang
 Total 9 orang
Seminar tentang Memberi Adanya Bekerjasama Pengeluaran x
EK pemahaman dan pemahaman dengan YKT dan  Transpor
gambaran kepada tentang tantangan Cuba pembawa
peserta tentang dan solusi dalam Pelaksanaan di materi
 Situasi dunia usaha GKJ Tamanasri 1.500.000
perekonomian Dengan peserta :  Saku
nasional dan  YKT 3 orang Bapel+Cuba
dunia  Bapel Bid. Usda 300.000
 EK sebagai PEJM 3 orang  Konsumsi
solusi  Cuba 3 orang 70X20.000=
menghadapi  Utusan gereja 5 1.400.000
tantangan X 12 = 60  Pengadaan
jaman. orang Materi 300.000
 Staf kantor 1  Perkap,
orang dekorasi dan
Total 70 orang kebersihan
200.000
Total : 3.700.000
Pemasukan
Bapel 1.500.000
Cuba 1.000.000
Kotribusi
1.200.000
Total 3.700.000

RENSTRA KLASIS SRAGEN 43


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
Maping potensi Memotret Tersedianya data  Menyebar Pengeluaran x x x x x x
yang dimiliki potensi-potensi base tentang angket ke  Pengadaan
gereja-gereja yang relevan potensi-potensi gereja-gereja angket 200.00
berkaitan dengan dengan yang digunakan  Perkunjungan  Perkunjungan
EK (Fotografer, pengembangan dalam ke gereja- ke gereja-
Kerajinan, Barang ekonomi kreatif pengembangan EK gereja dengan gereja 3 X
seni, Periklanan, di tingkat gereja tingkat gereja dan 3 orang 50.000 X 12 =
Radio, Fashion dan masyarakat. masyarakat utusan 1.800.000
(Pelatihan Total 2.000.000
Membatik
Kontekstual), Seni
Pertunjukan,
Penerbitan dan
percetakan,
Festival Musik)
Pelatihan Peserta Menumbuhkan Adanya SDM yang Bekerjasama Pengeluaran x x x x x x
kapasitas, bakat kreatif dalam dengan Cuba  Honor Pelatih
dan ketrampilan menjalankan EK mengadakan 900.000
bagi peserta pelatihan  Saku
setahun 2 kali di Bapel+Cuba
Komplek 300.000
SMA/SMK Kristen  Konsumsi 70 X
 Pelatih 3 20.000=
orang 1.400.000
 Bapel 3 orang Total 2.600.000
 Cuba 3 orang Pemasukan
 Peserta 12 X5  Bapel 700.000
=60 orang  Cuba 700.000
 Staf kantor 1  Kontribusi 12X
orang 100.000=
Total 70 orang 1.200.000
Total 2.600.000
Kalau 1 tahun 2
kali kegiatan
maka anggaran
dikali 2

RENSTRA KLASIS SRAGEN 44


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
Advokasi ke Membangun Terbangunnya Dilakukan 1 Transport dan saku x x x x x x
Instansi yang kerjasama dan kerjasama dengan tahun sekali Utusan 3 X 50.000 =
terkait menemukan dinas terkait 150.000
(Dekranas, peluang usaha berkaitan dengan Dari anggaran Bapelklas
dsb). yang diinisiasi oleh perijinan, pelatihan
dinas terkait. dan pendampingan
Pameran EK Mempromosikan Hasil karya EK Dilakukan 1 Pengeluaran 30.000.000 x x x x x x
hasil peserta dikenal tahun 1 kali Pemasukan
pemberdayaan EK oleh masyarakat dengan  Bapel 1.500.000
para peserta bekerjasama  Cuba 1.500.000
kepada masyarakat dengan Cuba  Kontribusi 15.000.000
dan gereja. Dan jika dalam  Donatur 12.000.000
tahun itu ada
Expo Pepenkris
maka
pelaksanaanny
a digabung
Pembentukan Sebagai sarana Mudahnya Bekerjasama Pengeluaran 600.000 x x x x x x
kelompok untuk melakukan pendampingan dengan Cuba Pemasukan
minat pendampingan, monitoring dan  Bapel 3  Bapelklas 300.000
monitoring dan koordinasi kegiatan orang  Cuba 300.000
koordinasi  Cuba 3 Total 600.000
kegiatan. orang
Pendampingan Menggali Terdampinginya Bekerjasama Pengeluaran x x x x x x
persoalan- kelompok- dengan Cuba 600.000
persoalan dan kelompok minat  Bapel 3 Pemasukan
penguatan yang orang  Bapelklas 300.000
dihadapi anggota.  Cuba 3  Cuba 300.000
orang Total 600.000
Monev Melakukan kajian Adanya kajian Diadakan 1 Pengeluaran x x x x x x
antara antara semester 1 kali  Saku 6 X 50.000 X 2
perencanaan, perencanaan,  Bapel 3 =600.000
pelaksanaan dan pelaksanaan dan orang  Konsumsi 6 X 20.000 X
evaluasi evaluasi  Cuba 3 2=240.000
orang Total 840.000
Total 6 orang Pemasukan
Bapel 840.000

RENSTRA KLASIS SRAGEN 45


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
2 CREDIT - Mengembangk Melakukan Tersedianya Menyesuaikan Dana dari Cuba x x x x x x
UNION an dana pengembangan dana dana klasis yang
klasis ke klasis di Cuba bisa membiayai
CUBA kegiatan klasis
- Pembuatan Mempermudah akses Tersedianya Menyesuaikan Dana dari Cuba
Tempat pelayanan CU di gereja- Tempat
Pelayanan CU gereja. Pelayanan di
di Gereja Gereja
- Minimarket Tujuan dari dilahirkannya Tersedianya Menyesuaikan Dana dari Cuba x x x x x x
Minimarket untuk pasar bagi
menampung kebutuhan pelaku usaha
dan peningkatan
pendapatan bagi CU.
Minimarket juga
disediakan agar laba dari
minimarket juga
diputarkan kembali ke
anggota
- Monev Monitoring dan evaluasi Adanya kajian Dilaksanakan 1 Dana dari Cuba x x x x x x
dilakukan untuk melihat antara sm 1 kali
perkembangan program perencanaan,  Bapel 3
pelaksanaan dan orang
evaluasi  Organ
Cuba
3 BANK - Persiapan Untuk mendapatkan data Adanya data dari Dilaksanakan Pengeluaran x
SAMPAH (Analisa, dasar tentang kondisi real hasil kajian yang tahun pertama 1.500.000
Survei, SDM, dari program yang akan dijadikan dasar bekerjasama Pemasukan
Jaringan, dilakukan. pelaksanaan dengan Cuba Bapel 750.000
Sponsorship) program  Bapel 3 Cuba 750.000
orang
 Pengurus
Cuba
- Launching Kegiatan ini dilakukan Terwujudnya Dilaksanakan x
(Grand untuk melakukan upaya Bank Sampah tahun ke 2
Opening, gerakan kampanye
Promosi dan lingkungan dalam
Kampanye) manajemen sampah.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 46


RENCANA PELAKSANAAN
N HASIL YANG
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN TAHUN
O DIHARAPKAN KEHADIRAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
- Pelaksanaan Menentukan pijakan Oprasional Bank Dilaksanakan x x x x x
(Operasional tentang nilai manfaat dari Sampah berjalan tahun ke 2
dan Nilai pengelolaan sampah dengan baik
Investasi) sebagai peluang bisnis.
- Monev Kegiatan ini dilakukan Adanya kajian Dilaksanakan x x x x x
untuk melihat antara tahun ke 2
perkembangan dan perencanaan,
rekomendasi program. pelaksanaan dan
evaluasi
4 PO Memiliki Mendapatkan lahan dalam Terwujudnya Dilaksanakan Pengeluaran x
demplot PO; upaya untuk melakukan demplot PO Bekerjasama 3.200.000
praktek-praktek atau dengan Pemasukan
pelatihan segala aktifitas Pengurus ICS Bapel 1.000.000
pertanian organik. Rukun Makaryo Kontribusi
dan Cuba 1.200.000
 Bapel 3 Cuba 1.000.000
orang
 Pengurus
ICS 10
orang
 Cuba 3
orang
 Utusan
Gereja 24
orang
Gerakan Melakukan pertanian Tersedianya mandiri x
Pertanian organi bahan
Organik makanann sehat Sepanjang
x x x x x
(produksi dan musim
konsumsi
hasil),

RENSTRA KLASIS SRAGEN 47


STATISTIK WARGA DAN PERSEMBAHAN
KLASIS GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA SRAGEN

STATISTIK
STATISTIK PERSEMBAHAN
NO GEREJA WARGA DEWASA
2016 2017 2018 2016 2017 2018
1 Sragen 835 799 749 525.013.514 559.180.932 596.403.244
2 Gondang 349 348 348 108.491.786 161.217.000 160.866.797
3 Tamanasri 495 497 508 460.037.328 489.103.250 494.949.486
4 Sambirejo 148 159 168 108.445.000 122.308.500 127.808.500
5 Sidomulyo 370 371 364 306.942.911 337.840.147 339.273.490
6 Gambiran 404 405 409 337.240.850 323.814.900 382.079.700
7 Jagan 170 168 171 115.125.200 121.523.000 123.321.200
8 Tanon 252 253 254 125.548.200 241.422.000 177.646.310
9 Jambangan 335 334 340 169.640.000 164.751.400 164.103.100
10 Jatisumo 281 279 278 147.270.500 147.793.500 173.396.600
11 Jambeyan 252 250 252 111.423.600 125.074.700 127.537.000
12 Jenawi 252 256 265 107.749.550 124.760.000 132.260.000
4143 4119 4106 2.097.914.925 2.359.608.397 2.403.242.183

RATA-RATA PERSEMBAHAN WARGA DEWASA


TAMBAH KURANG
NO GEREJA SETIAP TAHUN SETIAP TAHUN
2016 2017 2018 2016 2017 2018 16-17 17-18 RATA2
1 Sragen 628.759 699.851 796.266 52.397 58.321 66.356 -36 -50 -61
2 Gondang 310.865 463.267 462.261 25.905 38.606 38.522 -1 0 -1
3 Tamanasri 929.368 984.111 974.310 77.447 82.009 81.193 2 11 7,5
4 Sambirejo 732.736 769.236 760.765 61.061 64.103 63.397 11 9 15,5
5 Sidomulyo 829.575 910.620 932.070 69.131 75.885 77.673 1 -7 -2,5
6 Gambiran 834.755 799.543 934.180 69.563 66.629 77.848 1 4 3
7 Jagan 677.207 723.351 721.177 56.434 60.279 60.098 -2 3 -0,5
8 Tanon 498.207 954.237 699.395 41.517 79.520 58.283 1 1 1,5
9 Jambangan 506.388 493.268 482.656 42.199 41.106 40.221 -1 6 2
10 Jatisumo 524.094 529.726 623.729 43.675 44.144 51.977 -2 -1 -2,5
11 Jambeyan 442.157 500.299 506.099 36.846 41.692 42.175 -2 2 -1
12 Jenawi 427.578 487.344 499.094 35.631 40.612 41.591 4 9 8,5
559.411 634.583 632.978 46.618 52.882 52.748 -24 -13 -30,5

RENSTRA KLASIS SRAGEN 48


BAB.IV

MANEJEMEN ORGANISASI
GEREJA GEREJA KRISTEN JAWA KLASIS SRAGEN

LATAR BELAKANG :
Gereja memiliki Dwi Mandat, yaitu Pemeliharaan Keselamatan dan Pekabaran
Injil Penyelamatan. Guna mewujudkan dwi mandat gerejawi tersebut perlu ada
pengelolaan dengan baik agar bisa mewujudkan dari tugas yang diemban
tersebut.
Dalam tugas Pemeliharaan Keselamatan Gereja menangani langsung dengan
membentuk Majelis Gereja dan Badan Pembantu Majelis yaitu Komisi/Panitia.
Diaras Klasis, untuk melaksanakan apa yang telah diputuskan dalam
Persidangan, Gereja gereja membentuk Badan Pelaksana Klasis dan Badan
Pengawas Klasis. Jika dipandang perlu guna melaksanakan tugas tertentu
dengan hasil yang maksimal, maka Badan Pelaksana Klasis bisa membentuk
Komisi atau Lembaga sesuai dengankebutuhan. Bahkan pada taraf operasional
Bapelklas dan Komisi bisa membentuk Panitia Pelaksana teknis kegiatan.
Sedangkan untuk melaksanakan tugas panggilan yang kedua, yaitu
Pemberitaan Injil Penyelematan atau yang juga disebut sebagai Pelayanan
Masyarakat Gereja membentuk Lembaga (CUBA, PRB Klasis) atau Yayasan
(YKWS) untuk melaksanakan tugas panggilan gereja dalam pemberitaan Injil.
Membaca Statuta Pendirian Yayasan Krida Wacana Sragen bahwa lembaga ini
didirikan oleh Jemaat Gereja Kristen Indonesia Sragen dan Deputat Kesaksian
dan Pelayanan GKJ Klasis Lawu tertanggal 14 April 1983, dengan maksud
sebagai bentuk pelayanan dan kesaksian dari Gereja ditengah masyarakat.
Bahkan berdirinya SD Kristen dan SMP Kristen jauh sebelum Yayasan Krida
Wacana berdiri, juga dengan maksud sebagai kepanjangan tangan Gereja
dalam melakukan pelayanan dan kesaksian ditengah masyarakat. Maka GKI dan
GKJ dilingkup Sragen dengan Yayasan Krida Wacana Sragen haruslah
dipandang sebagai suatu entitas. Sebagai satu entitas atau satu kesatuan maka
sudah seharusnya karakteristik gerejawi melekat dalam setiap pelayanan
yayasan dan sekolah sebagai gereja tanpa sakramen, dalam setiap perwujudan
eksistensinya. Mandat yang diberikan adalah melakukan karya-karya kesaksian
dan pelayanan gereja di tengah-tengah masyarakat.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 49


Namun demikian, sangat disadari kondisi kurang tertata dan harmoninya
hubungan antara yayasan dengan Gereja, dan masih adanya unjuk kerja dari
yayasan dan masing-masing sekolah yang belum maksimal. Terlebih pasca
diundangkannya UU No 16 tahun 2001 tentang Yayasan yang telah dirubah
dengan UU No. 28 tahun 2004 dan UU No. 48 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. UU Yayasan mengatur bahwa yayasan sebagai entitas hukum, yang
berimplikasi pada gerak yayasan milik Gereja ini dalam menjalankan kegiatan
sering kali secara terpisah-pisah, tidak mencerminkan adanya keterkaitan antar
Yayasan, sekolah bahkan dengan Gereja. Realita ini tentu saja tidak membantu
Gereja dalam menjalankan peran dan tugasnya. Pemikiran awal yang
melahirkan yayasan/sekolah di bawah Gereja sebagai kepanjangan tangan
Gereja dalam melakukan pelayanan tidak akan terwujud tanpa adanya sinergi
yang benar.

MANAJEMEN PELAYANAN :
Management Pelayanan GKJ Klasis Sragen dan GKI Sragen dapat digambarkan
dalam bagan di bawah ini :

a. Pelayanan jemaat : langsung ditangani Gereja/Klasis


b. Pelayanan Masyarakat : Menggunakan bentuk legal yaitu Lembaga/Yayasan

RENSTRA KLASIS SRAGEN 50


MANAJEMEN ORGANISASI :
Untuk menindaklanjuti semua data ini, maka dilakukan analisis terhadap empat
level manajemen organisasi sebagai berikut.

1. Normative Management – para pendiri dan “pemilik” lembaga/yayasan yang


outputnya adalah kejelasan mandat lembaga dan ketentuan-ketentuan tata
kelola yang baik serta memastikannya dapat diimplementasikan secara efektif.
Dalam hal ini adalah Gereja atau Sidang Gerejawi (Klasis).
2. Strategic Management – para pimpinan puncak yayasan/lembaga dalam hal
ini adalah Bapel-Bawasklas atau Dewan Pembina yang nota bene secara
spiritual adalah representasi Gereja atau Persidangan Gerejawi Klasis – yang
outputnya adalah Rencana Jangka Panjang, dan Jangka menengah yang berisi
Visi, Misi, Nilai-nilai, Strategi, dan program kerja lembaga. Kemudian dijabarkan
dalam kebijakan – kebijakan umum serta rencana aksi periode tahunan.
3. Fungsional Management- dalam hal ini direpresentasikan dalam Pengurus
Komisi di aras Klasis sebagai Badan Pembantu Bapelklas atau Pengurus
Yayasan. Pengurus Komisi atau Pengurus Yayasan menjabarkan Renstra dalam
rencana aksi periode 5 (lima) tahunan dan 1(satu) tahunan.
4. Operative Management – para manajer dan staf operasional – yang
outputnya adalah pengelolaan unit-unit (Sekolah) atau Panitia Pelaksana
Kegiatan secara efektif dan efisien serta mampu menghasilkan keunggulan
produk dan jasa lembaga. Untuk operatie management berupa pembuatan
program dan anggaran dalam jangka pendek dengan mengacu Renstra
Yayasan.
Tim Renstra

RENSTRA KLASIS SRAGEN 51


BAB.V.
PENUTUP

Renstra Klasis ini disusun dengan mempertimbangkan banyak aspek, antara


lain : pertama: Tata Gereja dan Tata Laksana Gereja Kristen Jawa yang baru,
yang menekankan aspek pastoral transformatif; sistem presbiterial-sinodal,
yang tetap memberikan ruang pada jemaat setempat dan klasis untuk
pengembangan diri sesuai dengan konteks setempat. Kedua : Perubahan jaman
yang begitu cepat karena terjadinya Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan
kemajuan teknologi komunikasi dan internet. Ketiga : Hubungan yang dibangun
oleh Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Sragen dengan Pemerintah, agama-
agama, lingkungan dan juga hubungan oikumene.
Dengan semangat “kemandirian dan kebersamaan” itu, Klasis Gereja-gereja
Kristen Jawa Sragen dimampukan untuk semakin berakar, bertumbuh dan
mengembangkan wujud kehidupan bersama yang lebih baik dan menjadi
berkat. Hal ini disadari bahwa Gereja-gereja Kristen Jawa adalah bagian yang
integral dari kehidupan bersama yang lebih luas sebagai wujud kehidupan
sebagai “Keluarga Allah”. Semuanya ini tentu tidak ingin hanya terhenti pada
gagasan saja, tetapi mawujud dalam kehidupan sehari-hari ditengah kehidupan
masyarakat.
Selamat berkarya sebagai pembaru dalam kehidupan bersama. Tuhan
memberkati.

Sragen, Nopember 2019.

RENSTRA KLASIS SRAGEN 52


Catatan :
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

RENSTRA KLASIS SRAGEN 53


Catatan :
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

RENSTRA KLASIS SRAGEN 54

Anda mungkin juga menyukai