Anda di halaman 1dari 3

Bahan PA (PD KTB TPS) Wahyu 3 :1-6

Rabu 25 November 2015


Pendahuluan
Kitab Wahyu ditulis oleh Rasul Yohanes saat pembuangan di Pulau Patmos,
diperkirakan ditulis pada Tahun 95 M, Kitab ini ditujukan pada jemaat tertentu,
yakni tujuh jemaat di tujuh kota Asia Kecil yang terletak di bagian barat kota
Turki. Tujuan kitab ini ditulis adalah untuk mendorong, menegur dan
membesarkan hati orang percaya. Salah satu tujuan dari Wahyu ini ditujukan
pada jemaat di Sardis.
Kota Sardis adalah kota yang sangat strategis. Kondisi Geografis kota tersebut
membawa keuntungan yang tidak sedikit bagi penduduk kota Sardis. Setiap jalur
sungai maupun darat di kota Sardis selalu membawa kekayaan perdagangan.
Sardis
berkembang
menjadi
ibukota
Kerajaan
Lydia
dalam
segala
kemewahannya.
Benteng
di
kota
ini
dikatakan
mustahil
untuk
ditembus/dikalahkan. Kota Sardis yang dituju pada penulisan kitab Wahyu adalah
Kota Sardis Baru yang lebih luas, namun kemewahan dan kemegahan Kota Sardis
Baru tidak ada ubahnya seperti Kota Sardis Lama.
Namun saat kitab ini (Wahyu) ditulis, kota Sardis tinggal reruntuhan saja. Segala
kemegahan dan kehebatan dari kota ini hanya tinggal reruntuhan bangunan
dihancurkan oleh Bangsa Romawi (Pax Romana).
Penduduk kota Sardis pada masa itu hidup dalam kemewahan dan terhanyut di
dalamnya sehingga mereka malas. Tak ubahnya dengan jemaat Kristus di Sardis
yang juga larut dalam kenyamanan. Tidak ada ajaran sesat dari guru palsu, tidak
ada paksaaan penyembahan Kaisar sehingga kecil kemungkinan mengalami
penganiayaan. Namun ternyata kenyamanan inilah yang disorot Tuhan sebagai
hal yang patut untuk direnungkan.

1. Wahyu 3 : 1
Apa yang disampaikan Tuhan dalam bagian ini? Mengapa Tuhan menggunakan
istilah hidup dan mati?

(Dalam terjemahan harfiah dari teks asli : Tuhan berkata, Kamu memiliki nama
bahwa kamu hidup, dan kamu mati. Dalam budaya Ibrani, istilah nama (shem)
mencerminkan kenyataan batin, sedangkan dalam budaya Yunani, istilah nama
(onoma) menunjuk kepada apa yang tampak.)
2. Wahyu 3 : 2-3

Bagaimana cara mengingatkan jemaat yang sudah hampir mati agar ia


bertobat?

Kata Gregoreo sering diterjemahkan menjadi Bangun atau Berjaga-jaga. Dalam


ayat 3a dan 3b kita menemukan kedua kata ini. Hal ini mengindikasi bahwa ini
cukup penting untuk dilakukan. Dalam hal apa kita harus Bangun atau Berjagajaga? Apa wujud nyata dari Bangun atau Berjaga-jaga?

3. Wahyu 3 : 4
Apakah ayat ini menyatakan pujian kepada jemaat kota Sardis? Jelaskan
jawabanmu!

Apa maksud dari ungkapan tidak mencemarkan pakaiannya dan pakaian


putih seperti yang tertulis dalam ayat ini?

Bagaimana jemaat Sardis dikatakan mencemarkan pakaiannya?

4. Wahyu 3 : 5-6
Apa isi dari janji Allah?

Penerapan Pribadi
1. Sebutkan situasi dan kondisi yang membuat kamu merasa nyaman!

2. Bagimana situasi nyaman tersebut membuat kamu melupakan status


siagamu sebagai umat Allah?

3. Ceritakanlah pergumulanmu akan


mendoakan satu dengan yang lain.

rasa

nyaman/malas

dan

saling

Anda mungkin juga menyukai