Anda di halaman 1dari 2

PENDALAMAN AYAT dari AMSAL 4:20-27

Amsal pasal 4 menjelaskan tentang ayah tiga kali berpesan kepada anak-anaknya agar
memperhatikan ajarannya.
 Dalam ayat 1-9, dia berdasarkan pengalaman dirinya meninjau kembali tradisi
spiritual keluarga;
 dalam ayat 10-19, dia mengingatkan putranya untuk memilih jalan yang benar dan
tidak mengikuti jalan orang fasik;
 dalam 4:20-27, sang ayah menasihati mereka untuk menjaga hati yang bersih dan
berjalan dalam kejujuran, yang ia jelaskan dengan menggunakan gambaran berbagai
organ tubuh.
Organ-organ ini termasuk telinga (20), mata (21, 25), hati (21, 23), tubuh (22), mulut dan
bibir (24), dan kaki (26, 27),
Itu menunjukkan bahwa respons tanggapan atas pesan ini memerlukan keterlibatan diri
sepenuhnya, agar ajaran yang diterima dinyatakan dalam kehidupan.

Di awal paragraf ini, dua kali diminta untuk 「 mendengarkan 」  . Anak-anak tidak hanya
diminta 「 mengarahkan telinga mendengarkan 」 , tetapi juga  「 mendengarkan dengan
penuh perhatian」
Jika dia mendengarkan dengan penuh perhatian, bukan sekadar masuk ke telinga dan lalu
melupakannya, tetapi kemudian dia menunjukkannya dalam tindakannya. Sang ayah tidak
mau mereka membiarkan ajaran yang didengar menjauh dari mata mereka, dan meminta
mereka menyimpan ajaran yang diterima di dalam hati.
 Ternyata ketika seorang anak secara nyata menemukan dan memperoleh hikmat, dia
menemukan kehidupan (ayat 22) dan memperoleh kesembuhan bagi seluruh tubuh.
「 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar
kehidupan」 (ayat 23), ayat emas yang disukai banyak orang Kristen. 
Hati adalah organ penting dari tubuh manusia. Prajurit menggunakan lempengan besi untuk
melindungi jantung (hati). 
 Hati mewakili inti dari karakter dan kepribadian seseorang. Orang bijak
menggunakan kata 「 jaga (guard) 」  untuk menunjukkan pentingnya, seperti
penjaga melindungi menjaga dari musuh yang ada di luar atau pengkhianat yang ada
di dalam.
 Ketika 「 hati 」  dijaga, ia dapat dilindungi dari godaan dunia luar dan terjaga dari
nafsu keinginan yang ada di dalam.
 Dengan demikian, 「 dari situlah terpancar kehidupan 」 , sumber kehidupan akan
membawa transformasi kehidupan, kepribadian, ucapan dan perilaku, dan menjalani
kehidupan hikmat.
Sifat hidup yang telah diubahkan tidak akan menyimpang dari jalan yang benar.
Orang bijak menggunakan tiga bagian tubuh untuk memperingatkan, yaitu :
1. 「janganlah semuanya itu menjauh dari matamu」 (ayat 21), 
2. 「buanglah mulut serong」 (ayat 24) dan 
3. 「jauhkanlah kakimu dari kejahatan」 (ayat 27).
Ini adalah komitmen penyerahan keseluruhan diri seseorang ke jalan yang benar, mata
melihat dengan jelas jalan yang harus diambil dan tujuan hidup (ayat 25), dan kaki tidak
melangkah menyimpang dari jalan yang benar, berhati-hatilah dengan setiap langkah yang
diinjakan kaki, jangan menyimpang ke kiri ke kanan,
 karena konsekuensi dari langkah kaki yang salah itu serius, jangan teralihkan dalam
menapak jalan hikmat, fokus dan melihat ke depan dengan akurat!
Hikmat dapat mempengaruhi dan membentuk kehidupan manusia seutuhnya, termasuk
kehidupan batin individu (hati), kata-kata yang diucapkan (mulut), bagaimana melihat dunia
(mata), dan jalan yang ditempuh (kaki). Orang bijak terlebih dahulu melihat kehidupan dari
sudut pandang internal diri , dan kemudian dia dapat memiliki manifestasi yang dewasa dan
perkataan serta perbuatan yang konkret.

“jagalah hatimu, karena hatimu memengaruhi segala sesuatu dalam hidupmu”. Setiap
tindakan dan perilaku kita merupakan buah yang tampak dari apa yang ada dalam hati kita.
Oleh karena itu, Salomo mengingatkan kita untuk waspada terhadap hal-hal yang
mengendalikan hati kita, karena cepat atau lambat apa yang ada di hati kita akan
mengendalikan setiap pikiran, tindakan, dan perkataan kita. Hanya ketika hati kita
dikendalikan dengan didikan yang baik dan hikmat dari Tuhan, kita akan dimampukan untuk
menjalani hidup tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, menjauhkan kaki dari kejahatan
(ayat 27).

Mari menilik hati. Sudahkah kita menjaganya dengan kewaspadaan? Ataukah dosa yang
pegang kendali? Arahkanlah perhatian dan telinga kita kepada hikmat yang dari Tuhan (ayat
20) dan menyimpannya dalam hati (ayat 21) sehingga hidup kita dipengaruhi dengan segala
kebaikan yang bersumber dari-Nya.

SAAT HATI DIPENUHI KASIH ALLAH DAN PIKIRAN DIPENUHI FIRMAN TUHAN, PERKATAAN
BERKAT YANG TEPAT PADA WAKTUNYA AKAN MENGALIR DARI MULUT KITA.
John Piper

Anda mungkin juga menyukai