Anda di halaman 1dari 32

57

DAFTAR ISI

Tema Maret 2021


BERKARYA MEMBAWA KELEGAAN BAGI SESAMA

Minggu, 7 Maret 2021 ..................................................................................................................................... 59


JANGAN KOTORI RUMAH TUHAN

Minggu, 14 Maret 2021 .................................................................................................................................. 68


KEMARAHAN VS KERAMAHAN

Minggu, 21 Maret 2021.................................................................................................................................... 74


YESUS MATI UNTUK KAMI

Minggu, 28 Maret 2021 .................................................................................................................................. 82


TUHAN PENOLONGKU

SINODE GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA


Jl. Dr. Sumardi No. 8 & 10 Salatiga 50711
No. Rek: BritAmaBisnis 0081-01-000589-56-1 a/n Sinode GKJ
Telp: 0298.326684 email: sinode@gkj.or.id WA Center: +62 856 4066 6663 website: www.gkj.or.id

Pemesanan dan berlangganan hubungi WA Center Sinode GKJ, Toko Buku Kristen terdekat atau melalui
toko online dengan akun GKJ Shop

58
Minggu, 7 Maret 2021
(Minggu Pra-Paskah III)

JANGAN KOTORI RUMAH TUHAN


YOHANES 2:13-22

NILAI KRISTIANI
Yesus membersihkan Bait Allah dari sampah. Bukan hanya sampah benda tapi juga pikiran,
perkataan dan perbuatan yang tidak bersih

KARAKTER YANG DIBANGUN


Bersih

AYAT
“Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat
berjualan”
Yohanes 2:16b

GAMBAR ILUSTRASI

URAIAN PELAJARAN
1. Yesus pergi ke Yerusalem ketika hari Paskah orang Yahudi sudah dekat. Ia sudah
mulai ikut perayaan Paskah ini sejak umur dua belas tahun, untuk mematuhi hukum
Taurat. Hari Paskah juga merupakan momen bagi keluarga Yahudi yang diperantauan

59
untuk datang ke Yerusalem. Pada masa-masa itu Bait Allah dipenuhi orang. Namun
pemimpin agama Yahudi justru makin memadatinya dengan mengizinkan pedagang
hewan dan penukar uang berjualan di halaman Bait Allah. Maksudnya untuk memudahkan
orang-orang dari luar kota dalam mempersiapkan korban persembahan.

2. Dalam agama Yahudi korban persembahan harus dari hewan yang tanpa cacat.
Sedangkan uang iuran Bait Allah tahunan juga harus dalam bentuk Syikal (uang Syikal
sudah lama tidak beredar) maka mau tidak mau orang-orang yang akan ke Bait Allah
harus menukarkan uang. Agar orang-orang tidak repot mencari hewan yang tanpa
cacat dan susah mencari jasa penukaran uang, maka Bait Allah menyediakannya.
Hanya yang membuat Yesus marah, mereka melakukan hal tersebut dengan mencari
keuntungan yang besar dan justru seperti memeras umat yang akan memberikan
persembahan. Semua itu dilakukan di halaman Bait Allah, padahal halaman Bait Allah
adalah tempat bagi orang-orang Non Yahudi. Tuhan Yesus melihat itu sebagai hal
yang tidak benar. Ia menjadi marah dan memporak-porandakan itu semua. Hewan-
hewan diusir, meja-meja penukaran uang dijungkirbalikkan. Yesus melihat penyimpangan
penggunaan Bait Allah. Bait Allah adalah tempat untuk berdoa, tapi mereka membuatnya
menjadi ajang bisnis untuk meraup keuntungan yang besar. Kebutuhan akan suasana
yang hening juga terganggu oleh hiruk pikuk orang-orang yang bertransaksi. Mereka
juga telah merampas hak-hak orang Non Yahudi untuk bisa juga berdoa di Bait Allah.

3. Kemarahan Yesus terlihat jelas dalam bacaan ini, “Ia membuat cambuk dari tali lalu
mengusir mereka semua dari Bait Allah” (ayat 15). Kemarahan pada diri-Nya bukanlah
kemarahan yang membawa kepada dosa! Paulus mengingatkan akan hal itu dalam
Efesus 4:26, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: ...”. Pasti
ada sesuatu hal yang akan membuat seseorang menjadi marah. Tapi yang terpenting
bagaimana mengendalikan diri ketika kita marah. Dalam kemarahan-Nya Yesus
mengingatkan hal-hal utama yang harusnya diingat oleh orang-orang Yahudi dan
bahkan para pemimpin agama Yahudi. Ia mengingatkan, Bait Allah adalah rumah
Bapa di mana orang-orang datang untuk beribadah dan berdoa, bukan untuk berjualan.
Bait Allah seharusnya menjadi tempat yang bersih tetapi telah dikotori oleh para
pedagang dan penukar-penukar uang. Yesus tidak hanya ingin membersihkan
halaman Bait Allah, tetapi juga membersihkannya dari penyimpangan-penyimpangan
yang ada, seperti pikiran mencari untung sendiri, merampas hak orang lain dll.

4. Tuhan Yesus memberi contoh agar kebersihan tetap terjaga di Bait Allah. Kebersihan
disini tidak hanya kebersihan secara fisik, tetapi kebersihan hati, niat, pikiran dan
sikap serta tutur kata. Bait Allah adalah rumah Tuhan, sudah seharusnya orang-
orang yang datang kesana juga menjaga kebersihan, baik kebersihan Bait Allah
maupun kebersihan diri. Kita saat ini juga demikian, ketika pergi ke gereja atau
ketika kita mau beribadah, kita juga harus menjaga kebersihan gereja atau tempat
ibadah dan juga menjaga kebersihan hati, pikiran, tutur kata, dan sikap kita. ASM bisa
belajar hal ini dari hal-hal yang kecil, misalnya: menjaga kebersihan tempat ibadah,

60
membuang sampah pada tempatnya, membersihkan kembali seusai membuat aktivitas
sekolah Minggu. ASM juga bisa menjaga kebersihan diri dengan cara: mendengarkan
dengan baik (tidak ngobrol sendiri), menyanyi memuji nama Tuhan dengan sukacita,
berdoa dengan sungguh-sungguh, mengumpulkan persembahan dengan sikap yang
baik dan penuh hormat.

TATA IBADAH
1. Sapaan Syalom anak-anak.
ASM : Syalom
GSM : Bersih itu?
ASM : Oke bingitt… (acungkan dua jempol)
2. Pujian: “Matahari bersinar trang”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Baca Kitab Suci”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Persembahan Kami Pada Hari Ini”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Hati-hati Gunakan Tanganmu”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, siapa yang tadi sebelum berangkat sekolah minggu mandi terlebih dulu? Sudah
sikat gigi? Iya, kita harus rajin bersih-bersih diri ya. Kalau badan kita bersih, badan kita jadi
segar dan sehat.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak pernah melihat orang yang bersih-bersih? Dimana? Coba diingat-ingat, kalau
dirumah, mama, papa atau mbak bersih-bersih juga ndak? Caranya bagaimana? Iya, kalau bersih-
bersih rumah bisa dengan cara menyapu, mengepel, mencuci baju, piring, gelas. Ya, bersih itu baik!

Tuhan Yesus juga senang dengan kebersihan. Di Alkitab, ada cerita ketika Tuhan Yesus
membersihkan Bait Allah. Bait Allah itu seperti gereja, yaitu tempat untuk berdoa, memuji
nama Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan. Nah waktu itu Bait Allah menjadi kotor karena
orang-orang yang berjualan hewan. Selain kotor, Bait Allah juga jadi ramai sekali. Padahal
kalau orang sedang berdoa inginnya tenang ya. Nah, melihat Bait Allah kotor dan berisik,
Tuhan Yesus meminta orang-orang yang berjualan untuk pindah tempat dan membersihkan
Bait Allah. Tuhan Yesus senang kalau Bait Allah menjadi bersih kembali (gambar peraga
Yesus membersihkan Bait Allah).

61
Kalau anak-anak kira-kira bisa tidak ikut menjaga agar rumah dan gereja, khususnya tempat
sekolah Minggu atau ibadah anak tetap bersih?

Bisa pasti ya, caranya yaitu dengan: tidak makan dan minum selama sedang beraktivitas di
Sekolah Minggu atau ibadah anak; kalau sudah selesai ibadah mau makan dan minum, membuang
sampah pada tempatnya; saat makan tidak berantakan dan mengembalikan mainan atau alat-
alat ke tempatnya setelah selesai digunakan.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak mencotoh Tuhan Yesus, yang senang dengan kebersihan. Karena bersih itu baik
dan sehat!

AKTIVITAS : PUZZLE
a. Bahan Yang Dibutuhkan:
Gambar alat peraga Yesus membersihkan bait Allah, kemudian dipotong menjadi 5 atau
6 bagian; kertas dan lem

b. Langkah Pembuatan:
ASM menyusun PUZZLE gambar tersebut. Setelah jadi bisa dilem dikertas

c. Makna Aktivitas
ASM bisa membiasakan diri untuk mencintai kebersihan

KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, apakah kalian suka kebersihan?Mengapa? Menurut kalian, apa saja yang harusnya
dibersihkan? Nah, bicara soal kebersihan, GSM ada cerita, kita dengarkan ya..

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ada seorang anak yang bernama Cleany. Ia sangat suka kebersihan Mulai dari kebersihan
dirinya, kamar tidurnya, rumah dan di manapun tempatnya, Cleany selalu berusaha menjaga
kebersihan. Selesai bermain atau membuat sesuatu, ia pasti segera membereskan dan
membersihkannya. Cleany juga suka membersihkan rumah, seperti: menyapu, mengepel,
dan membuang sampah. Cleany melakukannya dengan senang hati. Cleany selalu menjaga
kebersihan, termasuk di gereja dan di sekolah. Ia berusaha untuk membersihkan sampah
seusai mengerjakan aktivitas sekolah Minggu. Selain itu ia juga berusaha menjaga kebersihan
hati dan pikirannya ketika di gereja. Sehingga Cleany akan mengikuti ibadah atau sekolah
Minggu dengan tenang, cermat dan sikap hormat. Ia tidak mengobrol sendiri, saat memuji
Tuhan dan berdoa juga dilakukan dengan sungguh-sungguh. Persembahan juga disiapkan
dengan baik, dan dipersembahkan dengan sikap yang sopan, tidak dilempar.

62
Bagaimana anak-anak, kalian setuju tidak dengan sikap Cleany?
Dari cerita Cleany, apa yang kalian tahu tentang kebersihan? Iya, kebersihan harus dilakukan
di mana saja, termasuk di gereja, khususnya di ruang sekolah Minggu. Menjaga kebersihan
juga termasuk menjaga kebersihan hati dan pikiran (gambar anak bersih-bersih)

Tuhan Yesus juga senang dengan kebersihan. Seperti bacaan kita hari ini, diceritakan ketika
Tuhan Yesus membersihkan Bait Allah. Bait Allah itu seperti gereja, yaitu tempat untuk berdoa,
memuji nama Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan. Nah waktu itu Bait Allah menjadi
kotor karena orang-orang yang berjualan hewan. Selain kotor, Bait Allah juga jadi ramai
sekali. Padahal kalau orang sedang berdoa inginnya tenang ya. Nah, melihat Bait Allah kotor
dan berisik, Tuhan Yesus meminta orang-orang yang berjualan untuk pindah tempat dan
membersihkan Bait Allah. Tuhan Yesus senang kalau Bait Allah menjadi bersih kembali
(gambar peraga Yesus membersihkan Bait Allah).

Kesimpulan Pelajaran
Nah, anak-anak, Tuhan Yesus menyukai kebersihan. Maka kita juga harus begitu ya, suka
kebersihan. Bersih lingkungan, bersih hati, bersih pikiran dan bersih tutur kata. BERSIH ITU BAIK!

AKtiviTAS: PERMAINAN
a. Bahan yang Dibutuhkan
Kertas kosong digunting berbentuk; tubuh manusia (simbol bersih diri), hati, otak (simbol
pikiran) dan bibir (simbol tutur kata)

Kata kerja yang menunjukkan tindakan membersihkan (disesuaikan dg usia ASM kelas
kecil). Misalnya: Mandi (tubuh), gosok gigi (tubuh), mengampuni (hati), menghafalkan
ayat Alkitab (otak), berkata jujur (bibir) dst, GSM bisa menambahkan kosakatanya lebih
banyak lagi dan variatif.

b. Langkah Pembuatan:
GSM menyiapkan kata-kata yang menggambarkan tindakan membersihkan, misalkan
Mandi. Nanti ASM harapannya bisa menuliskan itu dikertas yang berbentuk tubuh manusia.
Karena mandi adalah cara menjaga keberihan diri. Lalu misalnya, mengampuni berarti
ASM menuliskan kata mengampuni di kertas berbentuk hati, dst.

c. Makna Aktivitas
ASM belajar mengingat kebersihan diri, hati, pikiran, dan tutur kata.

KELAS BESAR

KREATIVITAS
Pembukaan
Anak-anak, apakah kalian suka kebersihan?Mengapa? Menurut kalian, apa saja yang harusnya
dibersihkan?

63
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Bicara soal kebersihan, bacaan kita hari ini juga bercerita tentang Tuhan Yesus yang
membersihkan Bait Allah. Yuk kita baca terlebih dahulu Injil Yohanes 2:13-22. Kita baca
bergantian ya.

Nah, setelah kita baca ayat Alkitabnya, coba ceritakan lagi, apa yang Tuhan Yesus lakukan di
Bait Allah? Iya, Tuhan Yesus membersihkan Bait Allah. Kalau di Alkitab, LAI memberi judul
bacaan kita “Yesus Menyucikan Bait Allah”. Bait Allah itu seperti gereja, yaitu tempat untuk
berdoa, memuji nama Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan. Nah waktu itu Bait Allah
menjadi kotor karena orang-orang yang berjualan hewan. Kok di Bait Allah jualan hewan ya,
buat apa? Iya, tadinya maksudnya mau membantu menyediakan hewan untuk korban
persembahan bagi orang-orang yang dari luar kota. Supaya orang-orang yang datang dari
luar kota yang jauh, tidak perlu repot lagi membawa hewan korban persembahan dari rumah,
nanti bisa membeli setelah tiba di Bait Allah. Selain persembahan, orang-orang juga harus
membayar iuran ke Bait Allah, dan uangnya juga tidak boleh sembarang, harus uang Syikal.
Padahal uang Syikal sudah tidak beredar lagi. Jadi orang-orang harus menukarkan uangnya
dulu. Maka di Bait Allah juga ada orang-orang yang melayani penukaran uang. Jadinya, selain
kotor, Bait Allah juga jadi ramai sekali. Padahal kalau orang sedang berdoa inginnya tenang
ya. Nah, melihat Bait Allah kotor dan berisik, Tuhan Yesus meminta orang-orang yang
berjualan untuk pindah tempat dan membersihkan Bait Allah. Tuhan Yesus senang kalau Bait
Allah menjadi bersih kembali (gambar peraga Yesus membersihkan Bait Allah).

Tapi sebenarnya yang dibersihkan oleh Tuhan Yesus tidak hanya halaman Bait Allahnya saja
lho anak-anak. Tapi Tuhan Yesus juga membersihkan hati orang-orang di Bait Allah. Karena
ternyata dalam berjualan hewan untuk korban persembahan dan menukarkan uang, mereka
mengambil untung besar sekali dan membebani orang yang mau berpersembahan dan
berdoa. Tuhan Yesus tidak suka dengan cara yang seperti itu, maka Ia berusaha membersihkan
Bait Allah dan mengingatkan orang-orang agar berbuat baik dan tidak curang.

Jadi, yang perlu dibersihkan tidak hanya lingkungan dan tubuh kita saja. Tetapi hati, pikiran
dan tutur kata kita juga harus bersih. Coba berikan contohnya, bersih hati itu yang bagaimana?
Kalau bersih pikiran? Bersih tutur kata? (GSM bisa berikan contohnya. Bersih hati: mengampuni,
mencintai, mengasihi; Bersih pikiran: menghafal ayat Alkitab, menghafal doa Bapa Kami; Bersih
tutur kata: berkata jujur, memberikan pujian, mengucap terimakasih, maaf, tolong dan seterusnya)

Kesimpulan Pelajaran
Ya, Tuhan Yesus menyukai kebersihan. Maka kita juga harus begitu ya, suka kebersihan.
Bersih lingkungan, bersih hati, bersih pikiran dan bersih tutur kata. BERSIH ITU BAIK!

AKTIVITAS: PERMAINAN
a. Bahan yang Dibutuhkan
Kertas bergambar; tubuh manusia (simbol bersih diri), hati, otak (simbol pikiran) dan bibir
(simbol tutur kata)

64
Kata kerja yang menunjukkan tindakan membersihkan (disesuaikan dg usia ASM kelas
besar). Misalnya: Mandi (tubuh), gosok gigi (tubuh), mengampuni (hati), menghafalkan
ayat Alkitab (otak), berkata jujur (bibir) dst, GSM bisa menambahkan kosakatanya lebih
banyak lagi dan variatif.

b. Langkah Pembuatan:
GSM menyiapkan kata-kata yang menggambarkan tindakan membersihkan, misalkan
Mandi. Nanti ASM harapannya bisa mengangkat gambar tubuh manusia. Karena mandi
adalah cara menjaga keberihan diri. Lalu misalnya, mengampuni berarti ASM
mengangkat kertas berbentuk hati, dst.

c. Makna Aktivitas
ASM belajar mengingat kebersihan diri, hati, pikiran, dan tutur kata.

Alat Peraga

Gambar Anak-anak Membersihkan Gereja

65
66
67
Minggu, 14 Maret 2021
(Minggu Pra Paskah III)

KEMARAHAN VS KERAMAHAN
BILANGAN 21:4-9

NILAI KRISTIANI
Tuhan sangat sabar dan tetap ramah dalam menghadapi bangsa Israel yang mudah marah-
marah

KARAKTER YANG DIBANGUN


Ramah

AYAT
“maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.”
Bilangan 21:8b

URAIAN PELAJARAN
1. Bangsa Israel baru saja bisa mengalahkan Arad secara gemilang. Itu terjadi karena
mereka memohon kepada Tuhan dan Tuhan mendengarkan mereka (ayat 1-3). Tapi
karena mereka harus melanjutkan perjalanan dengan jalur yang agak lebih jauh,
mereka mulai kembali bersungut-sungut. Mereka mulai mengeluh kepada Musa dan
kepada Tuhan. Mereka kembali menyesalkan, mengapa Allah dan Musa membawa
mereka keluar dari Mesir? Menurut mereka itu akan membuat mereka mati di
padang gurun. Mereka mengeluh tidak ada roti dan air. Mereka meremehkan Manna,
makanan yang Tuhan sediakan bagi mereka. Seakan-akan mereka lupa dengan yang
telah Tuhan Allah berikan selama dalam perjalanan yang telah dilalui, bahkan
kemenangan yang baru saja mereka terima karena pertolongan Tuhan

2. Orang-orang Israel merupakan orang-orang yang moody secara emosional. Suasana


hati mereka sangat mudah berubah. Sejenak merasa senang, tapi segera bisa berubah
menjadi tidak senang bahkan marah. Musa termasuk sabar dalam memimpin bangsa
Israel. Demikian juga dengan Tuhan Allah, sangat sabar dan mengasihi bangsa Israel.
Berkali-kali orang Israel bersungut-sungut dan menentang Allah, tapi Allah punya
caranya sendiri untuk mengajar dan mendidik bangsa Israel. Ia memberikan
peringatan atau hukuman kepada bangsa Israel, dengan mendatangkan ular tedung.
Namun Ia pun segera memberikan pengampunan ketika mereka mau berpaling
kembali melihat dan percaya kepada Allah.

3. Kita manusia juga cenderung seperti bangsa Israel yang moody. Dengan sangat
mudah kita bersyukur kepada Tuhan dan merasa bahagia ketika berkat Tuhan sesuai
dengan keinginan kita. Tapi bisa dengan mudah pula kita menjadi kecewa, tidak
percaya dan bahkan memaki Tuhan Allah ketika perjalanan hidup tidak berjalan

68
mulus tapi malah menemui jalan terjal. Kita perlu melihat dari kisah perjalanan
bangsa Israel, bahwa Tuhan Allah sangat setia dan panjang sabar kepada bangsa
Israel. Meskipun mereka sering menggerutu dan bersungut-sungut, tetapi Allah tetap
setia menyertai, menolong dan memberkati mereka.

4. Sebagai orang percaya kita perlu mengubah kebiasaan kita yang mudah mengeluh
dan mudah marah. Kita teladani kesabaran Tuhan dan juga nabi Musa. ASM bisa
belajar untuk tidak mudah mengeluh ataupun marah, ketika ada sesuatu hal yang
tidak sesuai dengan keinginannya. Tapi sebaliknya menjadi anak-anak yang ramah
terhadap siapapun dan dalam kondisi apapun. Sikap ramah dapat ditunjukkan
melalui sikap: mudah senyum, suka menyapa, sopan, suka membantu tanpa pamrih
yang dilakukan dengan ketulusan dan prasangka baik kepada orang lain.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Syallom anak-anak
ASM : syalom
GMS : Ramah itu..
ASM : Senyum (letakkan jari telunjuk dipipi) , Sapa (mengayunkan telapak tangan
didepan mulut), Sopan (mengambil sikap menyembah, kedua tangan diprtemukan
didepan dada)
2. Pujian: “Senyum dan Bermuka Gembira”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Tuhan Penuhkan ‘Ku Dengan Firman-Mu”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Bawa Persembahanmu”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Kasih”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

Pembukaan
Anak-anak yang terkasih, siapa yang saat ini merasa senang? Apa yang membuat anak-anak
senang? Oke, sekarang adakah yang merasa sedih atau marah saat ini? Apa yang membuat sedih
atau marah?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak, bisa bedakan tidak ya wajah orang yang baru senang, dengan wajah baru sedih
atau marah?

69
Coba sekarang tebak, yang ini (menunjukkan gambar wajah/emoticon senang)? Bantu ASM
menjawab dg benar. Kalau yang ini (menunjukkan gambar wajah/emoticon sedih), yang Ini
(menunjukkan wajah/ emoticon marah)?

Nah anak-anak, orang-orang Israel juga sering begitu, kadang merasa senang, kadang merasa
sedih, kadang juga marah. Kepada siapa? Kepada Tuhan dan nabi Musa. Kalau mereka dapat
makanan, menang dalam berperang, mereka merasa senang. Tapi mereka juga kadang marah
karena jalannya jauh, tidak ada air untuk minum, makanannya tidak enak. Mereka marah
pada Tuhan. Walaupun mereka sering marah pada Tuhan, tapi Tuhan tetap sayang kepada
orang-orang Israel.

Kalau menurut anak-anak, wajah kita yang paling enak dilihat itu waktu kita senang, sedih
atau marah? Ya, wajah yang paling enak dilihat adalah waktu kita senang ya, ada senyum di
sana. Kalau sedih dan marah rasanya tidak enak ya unyuk dilihat. Oleh karena itu, sekarang
kita belajar ya, untuk lebih banyak senyum. Ayo siapa yang punya senyum? Semakin banyak
kita senyum, hati kita akan mudah senang. Teman-teman juga akan lebih senang bermain
dengan kita.

Kesimpulan Pelajaran
Nah, karena senyum itu lebih baik, maka sekarang kita harus belajar lebih banyak senyum ya
anak-anak. Tuhan juga passti senang melihat kita suka tersenyum.

AKTIVITAS
a. Bahan Yang Dibutuhkan:
1. Gambar wajah/emoticon senang, sedih, marah
2. Kertas dengan 3 kolom untuk menempel gambar wajah/emoticon. Masing-masing
kolom diberi tulisan SENANG, SEDIH dan MARAH
3. Lem

b. Langkah Pembuatan:
1. ASM menempel gambar wajah pada kolom yang sesuai
2. Mewarnai gambar wajah Senang

c. Makna Aktivitas
Anak-anak mengerti ekspresi perasaan yang ditampilkan lewat wajah, dan mengingat
bahwa senang/senyum adalah ekspresi wajah yang sangat menyenangkan untuk dilihat
dan dirasakan, terlebih dalam rangka menunjukkan sikap ramah kepada orang lain

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak pernah merasa senang? Pernah merasa sedih? Pernah merasa marah? Kalau pagi
ini apa yang kalian rasakan? Kalau yang senang, apa yang membuat kalian senang? Sedih, apa
yang membuat sedih? Marah, apa yang membuat marah?

70
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Bacaan kita kali ini bercerita tentang orang-orang Israel yang masih dalam perjalanan keluar
dari tanah Mesir. Mereka berjalan sangat jauh. Dan sepertinya orang-orang Israel mulai lelah
dan mengeluh kepada Tuhan dan juga nabi Musa, yang memimpin perjalanan mereka (alat
peraga orang Israel yang mengeluh pada Musa). Ada saja yang dikeluhkan. Mereka menyesal
keluar dari Mesir (padahal waktu di Mesir mereka juga tersiksa), mereka mengeluh tidak ada
roti dan air, mereka berpikir bisa mati di padang gurun. Ketika ada makanan yang diberikan
oleh Tuhan, Manna, mereka juga protes, makanannya tidak enak. Ya, untuk orang yang suka
mengeluh memang ada saja hal yang bisa jadi bahan untuk mengeluh ya. Orang-orang Israel
sering marah-marah kepada nabi Musa dan juga Tuhan. Saat marah-marah mereka seperti
lupa kebaikan-kebaikan yang pernah Tuhan berikan kepada mereka.

Menghadapi orang Israel yang suka marah-marah, Tuhan punya caranya sendiri untuk
mendidik orang-orang Israel. Tuhan mengirimkan ular tedung. Orang-orang Israel yang
bandel dan terus marah-marah kepada Tuhan digigit oleh ular tedung itu. Tapi Tuhan juga
segera memberi pertolongan. Ia memerintahkan kepada Musa untuk membuat patung ular
tedung lalu setiap orang Israel yang bertobat, kembali percaya kepada Tuhan bisa sembuh
dan selamat hanya dengan melihat patung ular tedung itu.

Ya, marah-marah bisa membuat kita terkena masalah, karena saat kita marah kita tidak bisa
berpikir dengan jernih, tidak bisa mengingat hal-hal yang baik. Adanya kita hanya mengikuti
emosi dan rasa yang tidak terkendali. Bicara jadi tidak terkendali, mengatakan kata-kata yang
kasar dan menyakitkan. Tubuh sering kali juga jadi tidak terkendali, jadi mudah memukul atau
melempar sesuatu. Nah, serem ya kalau orang marah. Tuhan Allah sangat sabar mengahdapi
orang-orang Israel. Ia tetap mengasihi mereka, menolong mereka, walau mereka sudah marah-
marah. Bisa dikatakan kalau Tuhan itu sering bersikap ramah kepada orang-orang Israel.

Ya, orang yang tidak mudah marah, suka senyum, suka menyapa, sopan itu bisa disebut
sebagai orang yang RAMAH. Orang yang ramah pasti disukai banyak orang dan temannya
banyak (gambar peraga). Peramah itu, murah senyum dan tidak mudah marah. Tentu anak-
anak yang peramah sangat menyenangkan.

Kesimpulan Pelajaran
Nah, sebagai ASM, kalian akan pilih yang mana? Mau jadi anak yang RAMAH atau yang suka
MARAH? Ya, kita harus terus berusaha untuk selalu bersikap RAMAH kepada siapapun. Tuhan
pasti menolong dan menyertai kita.

AKTIVITAS
a. Bahan yang Dibutuhkan
Gambar wajah senang, kertas tebal digunting seukuran dg gambar wajah, lem, spidol warna-
warni.

71
b. Langkah Pembuatan:
ASM menempelkan gambar wajah dikertas yang lebih tebal.
Kemudian menuliskan di belakang gambar wajah senang :
Nama: ....
AKU ANAK YANG RAMAH
Suka Senyum, Sapa, Sopan.

c. Makna Aktivitas
Asm tersemangati untuk menjadi anak yang ramah

KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak pernah merasa senang? Pernah merasa sedih? Pernah merasa marah? Pagi ini apa
yang kalian rasakan? Kalau sedang senang, apa yang membuat kalian senang? Kalau sedih,
apa yang membuat sedih? Kalau marah, apa yang membuat marah?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Nah anak-anak, bacaan kita kali ini bercerita tentang orang-orang Israel yang masih dalam
perjalanan keluar dari tanah Mesir. Mereka berjalan sangat jauh. Sepertinya orang-orang Israel
mulai lelah dan mengeluh kepada Tuhan dan juga nabi Musa, yang memimpin perjalanan mereka
(alat peraga orang Israel yang mengeluh pada Musa). Ada saja yang dikeluhkan. Mereka
menyesal keluar dari Mesir (padahal waktu di Mesir mereka juga tersiksa), mereka mengeluh
tidak ada roti dan air, mereka berpikir bisa mati di padang gurun. Ketika ada makanan yang
diberikan oleh Tuhan, Manna, mereka juga protes, makanannya tidak enak. Ya, untuk orang
yang suka mengeluh memang ada saja hal yang bisa jadi bahan untuk mengeluh ya. Orang-
orang Israel sering marah-marah kepada nabi Musa dan juga Tuhan. Saat marah-marah
mereka seperti lupa kebaikan-kebaikan yang pernah Tuhan berikan kepada mereka.

Menghadapi orang Israel yang suka marah-marah, Tuhan punya caranya sendiri untuk
mendidik orang-orang Israel. Tuhan mengirimkan ular tedung. Orang-orang Israel yang bandel
dan terus marah-marah kepada Tuhan digigit oleh ular tedung itu. Tapi Tuhan juga segera
memberi pertolongan. Ia memerintahkan kepada Musa untuk membuat patung ular tedung
lalu setiap orang Israel yang bertobat, kembali percaya kepada Tuhan bisa sembuh dan
selamat hanya dengan melihat patung ular tedung itu.

Menurut kalian, boleh tidak jika kita marah? Marah adalah salah satu cara kita menyampaikan
sesuatu. Kadang karena orang lain tidak mengerti atau tidak mau mengerti lalu membuat kita
marah atau bisa juga karena kita tidak sabar. Kalau suatu kali kita menjadi marah, jangan
sampai marah-marah. Artinya sedikit-sedikit marah dan menjadi lepas kendali. Bicara dan

72
sikap menjadi tidak baik. Coba kita perhatikan, ketika kita bertemu dengan orang lain, lebih
nyaman mana: bertemu dengan orang yang ramah atau yang marah-marah? Iya, semua orang
pasti lebih senang bertemu dengan orang yang ramah.

Nah, apa itu ramah? Tentang sikap ramah, ada seorang anak bernama Doni yang bisa menolong
kita untuk mengerti apa itu ramah.

Doni adalah anak yang baik. Setiap bertemu dengan orang lain, tidak canggung-canggung dia
akan menebarkan senyuman dibibirnya. Dengan ringan dan sopan, ia juga menyapa orang-orang
yang ditemuinya. Doni juga akan segera memberikan pertolongan saat ada yang membutuhkan.
Suatu ketika, ada temannya yang jatuh dari sepeda ia segera menolong. Sikapnya yang ramah
membuatnya disukai banyak orang. Doni memiliki banyak teman. Di manapun ia berada pasti
bisa diterima dengan baik.

Dari Doni, kita belajar tiga hal untuk menjadi ramah terhadap orang lain, yaitu: 3S; Senyum,
Sapa dan Sopan. Kira-kira anak-anak disini bisa tidak ya melakukan 3S itu?

Kesimpulan Pelajaran
Tuhan Allah telah memberi teladan untuk tetap sabar dan ramah kepada bangsa Israel yang
suka mengeluh dan marah-marah. Maka kita juga harus berusaha untuk tetap sabar dan
bersikap ramah kepada siapapun ya.. Jangan lupa 3S: Senyum, Sapa dan Sopan. Tuhan
memberkati!

AKTIVITAS
a. Bahan yang Dibutuhkan
Gambar wajah senang, kertas tebal digunting seukuran dg gambar wajah, lem, spidol
warna-warni.

b. Langkah Pembuatan:
ASM menempelkan gambar wajah dikertas yang lebih tebal.
Kemudian menuliskan di belakang gambar wajah senang :
Nama: ....
AKU ANAK YANG RAMAH
Suka Senyum, Sapa, Sopan.

c. Makna Aktivitas
ASM tersemangati untuk menjadi anak yang ramah.

73
Minggu, 21 Maret 2021
(Minggu Pra-Paskah V)
YESUS MATI UNTUK KAMI
YOHANES 12:20-33

NILAI KRISTIANI
Yesus mengorbankan diri-Nya dengan rela mati demi keselamatan manusia

KARAKTER YANG DIBANGUN


Berkorban

AYAT
“Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan”
Yohanes 12:23b

GAMBAR ILUSTRASI

URAIAN PELAJARAN
1. Dosa manusia dibebankan kepada Kristus ketika Ia menebus dan menyelamatkan
manusia. Kristus rela menderita, meskipun dalam kemanusiaan-Nya, Ia berdoa agar
diselamatkan dari penderitaan. Doa itu tetap diselaraskan dalam ketaatan kepada
Allah Bapa dan Ia melakukan dengan merendahkan diri-Nya. Kematian-Nya pun
sudah makin dekat. Semua itu harus Ia jalani demi melakukan kehendak Bapa-Nya.
Maka tidak heran ada keharuan yang dirasakan Yesus. Pada saat yang sulit itu, Ia
mengucapkan “muliakanlah nama-MU“ yang menunjukkan kesiapan-Nya melakukan
kehendak Bapa.

74
Tuhan Yesus memakai ilustrasi satu biji gandum yang harus mati supaya menghasilkan
banyak buah. Ia mengumpamakan kematian-Nya itu dengan kematian satu biji itu,
supaya menghasilkan banyak kehidupan bagi orang banyak (ayat 24). Dampak kematian-
Nya yang menghidupkan banyak orang akan digenapi saat Ia mengurbankan diri-Nya
di kayu salib.

2. Yesus juga menjelaskan bahwa dengan pengorbanan-Nya di kayu salib itu, Ia


dipermuliakan (ayat 32-33). Salib bukanlah pertanda kekalahan melainkan pemuliaan;
kematian Yesus mendatangkan penghakiman kepada dunia yang menolak Dia (ayat
31) dan keselamatan bagi mereka yang percaya kepada-Nya (ayat 32). Saat peninggian
salib akan menarik banyak orang datang kepada-Nya. Kematian Yesus di atas kayu
salib mendatangkan berkat bagi banyak orang. Bapa pun telah memuliakan nama-
Nya melalui seluruh pelayanan Yesus di bumi, yang dituntaskan-Nya di kayu salib.
Bapa akan memuliakan nama-Nya lagi, ketika melalui salib itu, Yesus menarik semua
orang datang kepada-Nya.

3. Demikian besar pengorbanan Yesus Kristus bagi manusia. Ia rela menderita sengsara
bahkan harus disalibkan untuk manusia. Secara manusiawi Ia merasakan berat dan
haru, tapi Ia taat menjalani semua penderitaan dalam ketaatan pada kehendak Bapa.
Kita sebagai manusia harusnya mengucap syukur untuk pengurbanan yang Yesus
lakukan. Cara bersyukur salah satunya dengan mencontoh kerelaan Yesus untuk
berkorban. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga harus rela berkorban untuk
kepentingan orang banyak. Kadang tidak mudah dan tidak enak, tapi dengan mengingat
Tuhan Yesus yang telah berkorban untuk kita, baiklah kta juga melakukannya dengan
setia.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : “Halo..selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan”
ASM : “Selamat Pagi”
GSM : “Siapkah kamu berkorban?”
ASM : “Aku siap berkorban, Yes! Yes! Yes!”
2. Pujian: “Oh Sukacitaku”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Firman Tuhan Ada Di Hatiku”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Bapa Trimakasih”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Sungguh ‘Ku Bangga Bapa”

75
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Pembukaan
Anak-anak, tahukah kalian kalau Tuhan Yesus itu sayang kepada kita? Sayang kepada …, …,
… (sebut nama ASM) sayang semuanya.. apa tandanya?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Tuhan Yesus itu sangat baik, Ia mau di salib untuk menggantikan kita (peraga gambar Tuhan
Yesus di salib). Harusnya yang di salib itu kita yang kadang berbuat yang salah. Tapi karena Tuhan
Yesus sayang pada kita semua, Tuhan Yesus yang disalib. Itu namanya Tuhan Yesus berkorban
untuk kita. Yesus tidak ada kesalahan tapi harus dihukum, disalib untuk menggantikan kita.
Mau melakukan yang tidak menyenangkan untuk menolong orang lain, itu namanya berkorban.

Anak-anak pernahkah, melakukan perbuatan untuk orang lain? Misalnya, baru enak-enak
main dengan mainan yang sangat kamu sukai, ternyata ada teman yang mau pinjam. Dengan
senang, kamu memberikan mainan itu kepada temanmu itu. Itu namanya berkorban. Adalagi
contoh yang lain, misalnya kamu baru makan jajanan yang enak sekali, terus ada temanmu
yang tidak membawa jajan melihatmu makan, akhirnya kamu mau berbagi jajanmu kepada
temanmu, itu juga berkorban (GSM bisa menambahkah contoh yang lain).

Kesimpulan Pelajaran
Kira-kira, anak-anak bisa tidak ya berkorban untuk orang lain?
Dicoba ya.. kita contoh Tuhan Yesus yang mau disalib untuk menggantikan kita semua..

AKTIVITAS
a. Bahan Yang Dibutuhkan:
1. Kertas warna-warni dibentuk hati
2. Gambar Tuhan Yesus di salib (ukurannya lebih kecil dr ukuran kertas berbentuk hati di no 1)
3. Lem

b. Langkah Pembuatan:
ASM menempel gambar Tuhan Yesus disalib ditengah kertas warna berbentuk hati.

c. Makna Aktivitas
Anak-anak menghayati pengorbanan Tuhan Yesus.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, kita tahu ya kalau Tuhan Yesus sangat menyayangi kita. Tuhan Yesus rela berkorban
untuk kita semua. Ia mau disalib untuk menggantikan kita. Harusnya yang di salib itu kita

76
yang kadang berbuat yang salah. Tapi karena Tuhan Yesus sayang pada kita semua, Tuhan
Yesus yang disalib. Itu namanya Tuhan Yesus berkorban untuk kita. Yesus tidak salah tapi
harus dihukum, disalib untuk menggantikan kita. Jadi yang dimaksud dengan berkorban
adalah mau melakukan tindakan untuk orang lain, itu namanya berkorban.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Bicara soal berkorban, ada seorang anak bernama Nala. Dia anak yang pintar dan baik hati.
Ia suka bermain bola saat istirahat maupun pulang sekolah. Di kelas dia duduk bersama
temannya bernama Gita. Gita anak yang baik juga, hanya dalam belajar menulis dia agak
tertinggal dari teman-temannya. Menurut bu guru, Gita harus didampingi lebih banyak dalam
belajar menulis. Karena bu Guru memiliki banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan
maka bu Guru meminta Nala untuk mau membantu dan menemani Gita menulis dan mengerjakan
soal-soal latihan.

“Nala, nanti kalau istirahat jangan main dulu ya, temani dan ajari Gita menulis dulu ya” kata
bu guru
“Iya bu” jawab Nala
Singkat cerita bel tanda istirahat berbunyi, “Teeeeeeettt…”

Anak-anak bersorak gembira “Istirahat….”, mereka segera mengemasi alat-alat tulis dan
berlarian keluar kelas untuk bermain maupun membeli makanan di kantin. Rendi teman Nala
yang lain mengajak Nala untuk main bola, “Ayo Nala kita main bola yuk…”

“Sebentar Ren, aku temani Gita dulu ya. Tadi disuruh bu guru” jawab Nala
“oya sudah, nanti nyusul ya kalau sudah selesai” kata Rendi
“Oke..” jawab Nala.

Pada jam istirahat itu, Nala tetap dikelas untuk menemani dan membantu Gita belajar
menulis dan mengerjakan soal latihan. Tak terasa waktu istirahat terus berjalan dan tinggal
lima menit lagi. Nala masih bersabar menemani Gita. Meskipun sebenarnya ia juga ingin
menyusul Rendi bermain bola, tapi Nala tetap menemani Gita. Sampai akhirnya selesai.

“dah Nala, sudah selesai” kata Gita


“Ok..aku mau main bola ya” kata NAla
“Ok Nala, terimakasih ya” kata Gita

Akhirnya Nala segera berlari dan menyusul Rendi serta teman-teman yang lain yang sedang
bermain bola.

“Kok lama sih Nala?” tanya Rendi


“Iya..baru selesai” jawab Nala
“Kok kamu mau sih bantuin Gita, kamu jadinya hanya istarahat sebentar” tanya Rendi
“Ndak apa-apa Rendi, kasihan Gita, nanti ditegur bu guru terus” jelas Nala
“ ya dah, ayo main..” ajak Rendi
“ Ok..” jawab Nala

77
Akhirnya mereka bermain bola cukup seru sampai bel masuk terdengar.Nah, apa yang
dilakukan Nala itu adalah contoh mau berkorban untuk orang lain. Nala yang suka main bola,
harus rela mengurangi waktu istirahat dan bermain bola demi untuk menemani dan membantu
Gita. Anak-anak pernahkah, melakukan perbuatan untuk orang lain? Coba ceritakan!

Kesimpulan Pelajaran
Iya, kita harus mencontoh Tuhan Yesus yang telah berkorban untuk kita semua.
Siap? Siap!

AKTIVITAS
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Kertas warna-warni dibentuk hati
2. Gambar Tuhan Yesus di salib (ukurannya lebih kecil dr ukuran kertas berbentuk hati di
no 1)
3. Lem
4. Alat tulis

b. Langkah Pembuatan:
ASM menempel gambar Tuhan Yesus disalib ditengah kertas warna berbentuk hati.
Kemudian menuliskan disebaliknya/dibagian belakang kertas warna-warni: “Tuhan
Yesus telah berkorban untuk saya”.

c. Makna Aktivitas
Anak-anak menghayati pengorbanan Tuhan Yesus.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, kita tahu ya kalau Tuhan Yesus sangat menyayangi kita. Tuhan Yesus rela
berkorban untuk kita semua. Apa tandanya Tuhan mau berkorban bagi kita? Iya, Ia mau di
salib untuk menggantikan kita. Harusnya yang di salib itu kita, yang kadang berbuat salah.
Tapi karena Tuhan Yesus sayang pada kita semua, Tuhan Yesus yang memberi diri-Nya
disalib. Itu namanya Tuhan Yesus berkorban untuk kita. Yesus tidak salah tapi harus
dihukum, disalib untuk menggantikan kita. Jadi yang dimaksud dengan berkorban adalah
mau melakukan perbuatan untuk dan demi orang lain, itu namanya berkorban.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ada seorang anak bernama Mikha. Ia anak yang rajin dan baik hati. Waktu itu dia kelas 4.
Mikha senang sekolah, dia selalu semangat untuk berangkat sekolah. Sekolahnya tidak terlalu
jauh dari rumah. Mikha berangkat dan pulang sekolah berjalan kaki bersama teman-temannya.

78
Suatu hari Mikha dalam perjalanan pulang dari sekolah, tiba-tiba ada mobil yang berhenti
tidak jauh dari Mikha dan temannya. Terdengar suara orang-orang di dalam mobil.

“ada apa pak” tanya salah seorang penumpang kepada pak sopir
“kurang tahu pak, mungkin akinya pak. Coba saya lihat” jawab sopir
Pak sopir kemudian turun dan melihat mesin mobil,
“sepertinya harus didorong ini pak” seru pak sopir pada orang-orang di dalam mobil.

Lalu turunlah dua orang bapak dari dalam mobil. Pak Sopir kembali masuk ke mobil dan
berusaha menyalakan mesin. Sementara kedua bapak itu mencoba mendorong dari belakang.
Terlihat mereka kepayahan, sepertinya mereka membutuhkan bantuan tenaga lebih banyak
lagi untuk mendorong mobil yang mogok itu. Melihat hal itu Mikha dan temannya segera
membantu.

“saya bantu ya pak” kata mikha kepada kedua bapak itu


“oh ya, terimakasih nak.” Dengan tas dipunggung, Mikha dan temannya ikut mendorong
mobil itu.
“Ugh….” Sekuat tenaga kedua bapak bersama Mikha dan temannya mendorong bersama-
sama, sampai akhirnya terdengar suara mobil. Ya, mobil berhasil menyala kembali.
“ Terimakasih anak-anak sudah membantu kami. Padahal kalian pasti lelah setelah sekolah
seharian” kata salah satu bapak tadi.
“Sama-sama pak. Tidak apa-apa pak, kami senang membantu bapak” jawab Mikha.
“Ayo kami antar kerumahmu” bapak yang satunya menawarkan.
“Ah, tidak usah pak. Rumah kami sudah dekat. Kami jalan kaki saja” sahut Mikha.

Mobilpun kembali berjalan, Mikha dan temannya melanjutkan jalannya untuk pulang ke rumah.
Apa yang dilakukan Mikha dan temannya adalah salah satu contoh berkorban. Mikha dan
temannya yang kemungkinan besar sudah lelah dan lapar, tapi bersedia mendorong mobil.
Mikha dan temannya rela dan dengan suka cita melakukannya. Anak-anak pernahkah, melakukan
perbuatan untuk atau demi orang lain? Coba ceritakan!

Kesimpulan Pelajaran
Iya, kita harus mencontoh Tuhan Yesus yang telah berkorban untuk kita semua.
Siap? Siap!

AKTIVITAS
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Kertas warna-warni dibentuk hati
2. Gambar Tuhan Yesus di salib (ukurannya lebih kecil dr ukuran kertas berbentuk hati di
no 1)
3. Lem
4. Alat tulis

79
b. Langkah Pembuatan:
ASM menempel gambar Tuhan Yesus disalib ditengah kertas warna berbentuk hati. Kemudian
menuliskan disebaliknya/dibagian belakang kertas warna-warni: “Tuhan Yesus telah
berkorban untuk saya”.

c. Makna Aktivitas
Anak-anak menghayati pengorbanan Tuhan Yesus.

80
81
Minggu, 28 Maret 2021
(Minggu Palma/Minggu Sengsara)

TUHAN PENOLONGKU
YESAYA 50:4-9a

NILAI KRISTIANI
Yesaya sebagai hamba Allah, siap menghadapi segala resiko karena percaya Allah akan
menolongnya

KARAKTER YANG DIBANGUN


Pembela dan pejuang kebenaran

AYAT
“Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita.”
Mazmur 33:10

GAMBAR ILUSTRASI

URAIAN PELAJARAN
1. Memberitakan Injil dan kabar sukacita dari Allah bukanlah pekerjaan yang tanpa
hambatan. Meskipun hal-hal yang disampaikan adalah hal-hal yang baik, seperti kabar
keselamatan (nabi Yesaya memberi semangat kepada yang letih lesu), namun

82
nyatanya tidak semua orang bisa menerimanya. Bahkan tidak sedikit juga yang tidak
suka dan menolak dengan melukai atau berusaha mempermalukan bahkan berusaha
menyingkirkan sang pembawa berita. Nabi Yesaya pun mengalaminya. Apalagi ketika
nabi juga bertugas untuk menegur orang-orang yang berbuat dosa. Kemungkinan besar
orang-orang yang ditegur tidak dengan mudah menerimanya.

2. Ditengah perjuangannya, nabi Yesaya menggantungkan hidupnya kepada Tuhan, yang


disebutnya sebagai penolong. Ia yakin dengan pertolongan Tuhan Allah, pekerjaannya
akan berhasil. Nabi Yesaya percaya bahwa Allah menolongnya, Ia akan membenarkan
nabi Yesaya, akan membela dan menyokongnya, maka nabi Yesaya tidak akan mendapat
noda. Bahwa ia tidak akan mendapat malu. Meskipun musuh-musuhnya selalu berusaha
untuk mempermalukan dia, tapi nabi Yesaya berusaha bertahan, ia tetap memperlihatkan
wajahnya, dan tidak malu akan pekerjaan yang sudah dilakukannya. Ia pun bertahan
pada setiap penderitaan yang dialaminya; tidak berontak, tidak berpaling ke belakang,
memberi punggungnya kepada orang-orang yang memukulnya, memberikan pipinya
kepada orang-orang yang mencabut janggutnya, tidak menyembunyikan mukanya
ketika dinodai dan diludahi.

3. Menjadi pemberita Injil dan kabar sukacita tidaklah selalu mudah dan menyenangkan.
Adakalanya akan bertemu dengan penolakan, penghinaan bahkan penganiayaan.
Nabi Yesaya telah memberikan teladan bagi kita, bagaimana ia telah dengan setia
melakukan pekerjaannya menyampaikan kehendak Allah. Nabi Yesaya dengan setia
menerima setiap resiko yang harus dialaminya. Kekuatannya adalah iman percaya
bahwa Tuhan Allah yang akan menolongnya. Tuhan selalu ada bersama dengan kita
apapun kesulitan yang kita hadapi. Ia sendiri yang akan menjadi pembela kita. Untuk
itu, kita semua, termasuk anak-anak sekolah Minggu diajak untuk tetap setia melakukan
dan memberitakan kehendak Allah, memberitakan Injil, apapun resiko yang harus
dihadapi. Tuhanlah sumber kekuatan dan pertolongan kita. Contoh: ASM berani jika
diberi tugas untuk memimpin doa, pujian, membaca Alkitab, mengedarkan kantong
persembahan.

TATA IBADAH
1. Sapaan
2. Pujian: “S’lamat Pagi Tuhan”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Mari Masuk”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Persembahanku”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Tiap Langkahku”

83
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN
KELAS PAUD
Pembukaan
“Halo anak-anak, hari ini kita akan kenalan dengan seorang bapak lho. Mau tidak ya anak-
anak? Siapa ya kira-kira, yang akan datang itu?”

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“Ya, sekarang kita perhatikan, siapa ya yang mau kenalan?”
Mengeluarkan (peraga gambar nabi Yesaya), “Ini dia. Dia adalah nabi Yesaya. Siapa namanya?”
GSM menuntun ASM menjawab, “Na-bi, Ye-sa-ya” Iya, nabi Yesaya. Nabi Yesaya itu asalnya
dari Yerusalem. Bapaknya adalah Pak Amos.

“Nabi itu apa ya? Nabi adalah orang yang bekerja untuk Tuhan. Nabi Yesaya sangat patuh
dan penurut pada Tuhan, suka menolong, dan suka menemani orang-orang yang baru sedih
atau tidak bersemangat. Nabi Yesaya juga suka mengingatkan orang-orang yang berbuat salah.
Kadang ada yang tidak suka kepada nabi Yesaya, lalu mengejek dan menyakiti nabi Yesaya.
Tetapi nabi Yesaya tidak takut atau malu. Nabi Yesaya tahu kalau Tuhan menolongnya.

Wah, hebat ya nabi Yesaya. Siapa yang ingin seperti nabi Yesaya? (GSM tunjuk jari)
Ya, kita bisa seperti nabi Yesaya, bagaimana caranya?
Kita bisa seperti nabi Yesaya kalau kita:
1. Rajin berdoa
Siapa yang rajin berdoa? Hebat, kapan anak-anak berdoa? (biarkan ASM menjawab) Trus
siapa saja yang didoakan?
2. Sayang kepada teman.
Bermain bersama, berbagi mainan dan makanan. Kalau ada yang sedih ditemani. Ndak
usah malu atau takut, Tuhan akan menemani dan menolong anak-anak

Kesimpulan Pelajaran
Nah, anak-anak, nabi Yesaya itu sangat keren, baik hati dan pemberani. Kita belajar seperti
nabi Yesaya ya.

AKTIVITAS
a. Bahan Yang Dibutuhkan:
Gambar Nabi Yesaya dengan bertuliskan N A B I Y E S A Y A (huruf disamarkan supaya
bisa ditebalkan oleh anak-anak), pensil warna/crayon, alat tulis

b. Langkah Pembuatan:
ASM menebalkan tulisan nabi Yesaya, kemudian jika masih semangat dilanjutkan mewarnai
gambarnya.

c. Makna Aktivitas
ASM mengenal tokoh nabi Yesaya

84
KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, kalian pernah diejek tidak ya? Pernah? Diejek apa? Bagaimana rasanya ketika
diejek? Lalu apa yang kalian lakukan waktu itu?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Nah anak-anak, suatu hari, dimasa banyak orang sakit karena virus korona, seorang anak
bernama Tomas merasa sangat bosan untuk tinggal di dalam rumah terus. Ia ingin keluar sebentar
saja. Ia kemudian meminta ijin kepada ibunya, “ibu, aku mau keluar sebentar saja, boleh ya bu?”

“Loh, bagaimana sih Tomas, ini keadaannya masih bahaya untuk keluar rumah”
“sebentaar saja bu, di halaman saja, tidak jauh kok. Aku bosan sekali ini”
“bener, hanya di halaman dan sebentar saja lho ya?”
“iya bu, boleh ya?”
“Iya, tapi ingat pakai masker ya..”
“ baik bu, siap.. terimakasih ibu”

Tomas pun mengambil masker dan pergi ke halaman rumahnya. Ketika ia sedang bermain
dengan anjingnya di halaman, lewatlah serombongan anak-anak yang bermain bersama.
Mereka menertawakan Tomas yang hanya bermain di halaman dan memakai masker. Salah
satu dari anak-anak itu mengejek Tomas “huu.. penakut. Masak main hanya di halaman hanya
dengan anjing, pake masker lagi hahahaa”

Mendengar hal itu Tomas hanya diam saja. Ia ingat bahwa ia berjanji untuk keluar sebentar
saja. Akhirnya dia masuk, dan membiarkan anak-anak yang menertawakannya.

Sampai di dalam rumah, Tomas segera melepas masker dan membersihkan dirinya, mencuci
kaki dan tangan dengan sabun. Setelah itu menghampiri ibunya yang baru memasak. Ibu
bertanya, “siapa itu tadi nak? Kok ramai ya?”

“Tidak tau bu, anak-anak dari mana. Tadi mereka menertawakan aku bu” kata Tomas
“Lho emang kenapa?”
“mereka mengejekku karena aku hanya main di halaman bersama Moli (nama anjing Tomas)
dan pakai masker lagi”
“Lalu kamu jawab apa nak?”
“aku diam aja” jawab Tomas
“Kamu tidak apa-apa, anak-anak mengejekmu begitu?”

85
Tomas hanya mengangguk. Lalu ibu berkata
“Nak, tidak apa-apa kalau diejek. Yang penting apa yang kamu lakukan sudah benar. Di tengah
keadaan yang seperti ini, ada virus yang berbahaya, memang lebih baik kita tidak kumpul-
kumpul dulu, lebih baik di rumah saja supaya tidak terkena virus. Dan maskerpun akan
melindungi kita juga. Maka sekarang orang-orang perlu disadarkan bahwa memakai masker
itu adalah hal yang benar di tengah pandemi covid 19. Dah, jangan sedih ya nak. Tuhan tahu,
maksudmu baik dan apa yang kamu lakukan sudah benar. Suatu hari nanti teman-temanmu
itu pasti akan menyadarinya. Dah, ini sayurnya sudah siap. Kita makan saja yuk” ajak ibu.
“baik bu, saya juga sudah lapar” jawab Tomas

Anak-anak, adakalanya memang saat kita melakukan hal yang baik, ada saja orang yang tidak
suka atau malah mengejek. Tidak apa-apa, tidak usah sedih ya. Tuhan tahu, dan terus
menemanimu.

Nabi Yesaya juga pernah mengalaminya. Siapa tahu, nabi Yesaya dari mana asalnya? Nabi
Yesaya itu berasal dari Yerusalem. Arti namaya adalah Keselamatan dari Allah, Bapaknya
adalah Amos. Nabi terbesar pada masa Perjanjian Lama.

Oya, tahukah anak-anak, Nabi itu apa? Nabi adalah orang yang bekerja untuk Tuhan. Nabi
Yesaya sangat patuh dan penurut pada Tuhan, suka menolong, dan suka menemani orang-
orang yang baru sedih atau tidak bersemangat. Nabi Yesaya juga suka mengingatkan orang-
orang yang berbuat salah. Kadang ada yang tidak suka kepada nabi Yesaya, lalu mengejek
dan menyakiti nabi Yesaya. Tetapi nabi Yesaya tidak takut atau malu. Nabi Yesaya tahu kalau
Tuhan menolongnya.

Kesimpulan Pelajaran
Nah, anak-anak, nabi Yesaya itu sangat keren, baik hati dan pemberani. Kita belajar seperti
nabi Yesaya ya. Tidak perlu malu dan takut melakukan hal yang benar dan baik, Tuhan akan
menolong kita.

AKTIVITAS
a. Bahan yang Dibutuhkan
Kertas dan alat tulis

b. Langkah Pembuatan:
ASM diminta untuk menuliskan pengalaman mereka, setia melakukan hal yang benar
walau banyak tantangan ataupun kesulitan.
Cerita juga bisa dituangkan melalui gambar.

c. Makna Aktivitas
ASM tersemangati untuk terus melakukan kebaikan meski banyak tantangannya.

86
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, kalian pernah diejek tidak ya? Pernah? Diejek apa? Bagaimana rasanya ketika
diejek? Lalu apa yang kalian lakukan waktu itu?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Nah anak-anak, ada seorang anak bernama Bulan. Ia anak yang tekun dan baik hati. Tapi
masih agak susah untuk berbicara di depan orang banyak. Sebenarnya ia anak yang pandai.
Hanya ketika harus berdiri di depan orang banyak ia menjadi sangat minder. Badannya bisa
gemetaran, keringat dingin, jantung berdegup kencang, bahkan kadang terasa seperti ingin
buang air kecil.

Suatu hari ketika sekolah Minggu, Bulan diminta untuk memimpin doa di depan. Saat
namanya disebut, Bulan sangat kaget. Ia tidak menyangka ditunjuk untuk memimpin doa.
Sebenarnya ketika dirumah ia sudah terbiasa berdoa, bahkan memimpin doa dalam ibadah
keluarga, tapi ini berbeda. Kali ini ia diminta untuk berdoa di depan GSM dan teman-temannya.
Huft, ini berat sekali. “duh bagaimana ini, aku malu. Duh, tiba-tiba tanganku menjadi sangat
dingin, dadaku berdebar kencang sekali, bagaimana ini?” kata Bulan dalam hati-hati.

Tak lama terdengar lagi suara GSM “ayo Bulan, sini, kakak temani ya.” Ajak guru sekolah
minggu. Tak tahu mengapa Bulan langsung reflek geleng kepala dengan cepat, dan tangannya
juga gemetar hebat, dan mulutnya berseru, “ tidak, tidak, tidaaakkkkkkk….”

Melihat sikap Bulan yang seperti itu, teman-temannya tertawa,


“haha..haha.. Bulan, Bulan suruh berdoa aja, kayak mau disuruh terjun jurang ..hahaha…”
ejek salah satu anak sekolah Minggu.

Lalu GSM mengingatkan,


“eh…tidak boleh begitu. Kakak tahu kalau Bulan bisa kok. Bulan kan anak yang rajin berdoa.
Pasti bisa, ayo Bulan tidak apa-apa. Kamu pasti bisa, kakak temani kok”
Guru sekolah Minggu itu menggandeng tangan Bulan. Dan Bulan pun tidak menolak lagi,
karena sebenarnya sudah lama ia juga ingin bisa memimpin doa di sekolah Minggu. Berulang
kali ia menolak, tapi dirumah menjadi menyesal. Kali ini akhirnya ia bertekad untuk
mencoba,
“Tuhan tolonglah” ia berbisik dalam hati.

Dengan tangan dan kaki gemetar, Bulan maju dengan digandeng oleh guru sekolah Minggu.
Sampai depan, Bulan melepaskan tangannya dari gandengan GSM lalu mengambil sikap
berdoa. Dengan terbata-bata ia memulai memimpin doa,

“Tuhan Yesus yang baik,…” dan seterusnya, sampai akhirnya Bulan mengakhirinya dengan
kata “Amin”

87
Hah, Bulan merasa lega sekali. Guru sekolah Minggu pun segera menyambutnya,

“wah… hebat sekali, Bulan sudah bisa memimpin doa di depan. Benar kan, Bulan itu bisa.
Anak-anak semua juga pasti bisa ya. Besok lagi gantian ya yang mimpin doa di depan” kata
guru sekolah Minggu penuh semangat.

Bulan kembali duduk, dan mengucap dalam hatinya, “terimakasih Tuhan, Engkau sudah
menolongku”.

Nah anak-anak, untuk melakukan hal baik kadang tidak mudah dan ada tantangannya. Seperti
Bulan, ia harus menerima ditertawakan teman-temannya karena reflek keterkejutannya
diminta memimpin doa di depan teman-temannya. Tapi ia tidak menyerah dan memohon
pertolongan Tuhan. Akhirnya ia bisa melakukannya. Bulan percaya kalau Tuhanlah yang
menolongnya.

Nabi Yesaya juga pernah mengalaminya. Siapa yang tahu, nabi Yesaya dari mana asalnya?
Nabi Yesaya itu berasal dari Yerusalem. Arti namanya adalah Keselamatan dari Allah,
Bapaknya adalah Amos. Nabi terbesar pada masa Perjanjian Lama.

Oya, tahukah anak-anak, Nabi itu apa? Nabi adalah orang yang bekerja untuk Tuhan. Nabi
Yesaya sangat patuh dan penurut pada Tuhan, suka menolong, dan suka menemani orang-
orang yang baru sedih atau tidak bersemangat. Nabi Yesaya juga suka mengingatkan orang-
orang yang berbuat salah. Kadang ada yang tidak suka kepada nabi Yesaya, lalu mengejek
dan menyakiti nabi Yesaya. Tetapi nabi Yesaya tidak takut atau malu. Nabi Yesaya tahu kalau
Tuhan menolongnya.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak kira-kira bisa tidak ya seperti nabi Yesaya? Tetap melakukan hal baik walau
banyak tantangannya, seperti diejek, ditertawakan atau malah dijauhi teman-teman? Bisa ya..
seperti Bulan tadi lho, meskipun awalnya malu, takut dan terasa berat akhirnya berani
karena percaya Tuhan pasti menolong.

AKTIVITAS: MENULISKAN CERITA


a. Bahan yang Dibutuhkan
Kertas dan alat tulis.

b. Langkah Pembuatan:
ASM diminta untuk menuliskan pengalaman mereka, setia melakukan hal yang benar
walau banyak tantangan ataupun kesulitan.
Cerita juga bisa dituangkan melalui gambar.

c. Makna Aktivitas
ASM tersemangati untuk terus melakukan kebaikan meski banyak tantangannya.

88

Anda mungkin juga menyukai