Anda di halaman 1dari 101

Gema

PWGT
Edisi 100, Maret 2024

Tema:

“Berdirilah Teguh”
(I Korintus 15 : 35-58)

Diterbitkan oleh:
PENGURUS PUSAT PWGT
Jln.Sam Ratulangi No.80 Rantepao
Toraja Utara

Gema PWGT edisi Page 1


100
Gema
PWGT
Edisi 100, Maret 2024

Rantepao, Maret 2024

Setting& Layout: Sisilia Malla’ Rengke’, SPd


Desain Sampul: Julianto Rurubua’

Dicetak oleh: PT Sulo


Jl. Sam Ratulangi 66 Rantepao 91831 Toraja
Utara – Sulawesi Selatan

Gema PWGT edisi Pag


DAFTAR ISI
Daftar isi....................................................................
Kata Pengantar ...................
Menuju Pertemuan Raya Perempuan Gereja PGI ( PRPrG)…
Jejak-jejak perjalanan Gema PWGT dari edisi 1 -
100 Khotbah Minggu Pra Paskah………
Liturgi Paskah PWGT ……………………
Khotbah Paskah PWGT…………………….....................
Khotbah Syukur ……………
Khotbah Penghiburan…………………..
Partitur Lagu:
 Harapan Pasti
 Hymne PWGT
 Mars PWGT

Artikel :
 Bangsaku Sehat !.......ditopang Gisi Seimbang
 Perlindungan dan Pendampingan Anak
 Panduan Aplikasi Tema 77 Tahun Gereja Toraja Bagi
PWGT
Ulelean Pare
Karume
Daftar Penulis Gema edisi 100 ………......................................

Gema PWGT edisi Pag


KATA PENGANTAR
Salam sejahtera dalam Tuhan

Puji syukur patut kita persembahkan kepada Tuhan


yang maha kuasa atas segala kasih dan tuntunanNya
sehingga Gema PWGT dari edisi ke edisi dan sekarang sudah
sampai pada edisi 100, selalu setia hadir menyapa kita. Hal
ini dapat terwujud hanya karena perkenan Tuhan serta kerja
sama yang baik dan kesetiaan PWGT jemaat dan Klasis
bahkan semua pihak, selalu mendukung dan menopang
Pengurus Pusat PWGT sehingga Gema tetap terbit. Gema
PWGT edisi 100 hadir dengan tema: “Berdirilah Teguh” ( I
Korintus 15:35-58). Melalui tema Gema PWGT
edisi ini, diharapkan senantiasa menyemangati
semua anggota PWGT untuk tetap kuat dan teguh dalam
menghadapi berbagai situasi dan kondisi. Dan
kebangkitan Kristus senantiasa menguatkan
kita dalam mengemban tugas pelayanan baik
dalam lingkungan keluarga, jemaat dan
masyarakat di mana Tuhan tempatkan kita
untuk melayani dan berkarya bagi Tuhan. Semoga
PWGT tetap menjadi berkat bagi sesama. Jayalah
PWGT dan Tuhan
dimuliahkan.

Salam kasih,

Pengurus Pusat PWGT

Gema PWGT edisi Pag


Menuju Pertemuan Raya Perempuan Gereja PGI
( PRPrG )
Menyongsong agenda 5 tahunan PGI diawali dengan
Pertemuan Raya Perempuan yang akan ditempatkan di
Wilayah III Makale, Kabupaten Tana Toraja pada tanggal 1 –
4 Nopember 2024, memiliki arti yang sangat strategis karena
pelaksanaannya setelah pemilihan Presiden Republik
Indonesia.

Kita bersyukur karena agenda Persekutuan Gereja-Gereja di


Indonesia dapat ditempatkan di Toraja, agenda ini langkah
karena dilaksanakan secara bergilir ke Sinode Gereja-gereja
Anggota yang berjumlah 95 sinode berarti kurang lebih 400
tahun lagi baru Gereja Toraja mendapat kesempatan untuk
pelaksanaannya. Karena itu penting untuk kita
mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya untuk
memuliakan Tuhan.

Agenda ini akan dihadiri sekitar 900 orang peserta dari


gereja –gereja anggota Persekutuan Gereja-Gereja di
Indonesia dan mitra PGI baik dalam negeri maupun luar
negeri.

Moment ini merupakan wadah dan kesempatan bagi


perempuan-perempuan gereja PGI untuk berbagi
pengalaman, bergerak dan bermasyarakat dalam rangka
pendalaman spiritual, dan mengembangkan ide-ide penting
dalam rangka memberikan kontribusi kepada Sidang Raya
PGI ke XVIII untuk selanjutnya dielaborasi di gereja-gereja
anggota.

Gema PWGT edisi Pag


Pertemuan Raya Perempuan PGI ini dapat mendorong
Perempuan Gereja PGI untuk menyatukan langkah menuju
Damai Sejahtera Kristus. Perempuan Gereja menyadari
bahwa mereka memiliki akses dan kesempatan yang sama
dengan laki-laki dalam bidang ekonomi, sosial politik dan
karena itu eksistensi perempuan sangat penting dalam
rangka turut mewariskan gerak dan langkah pembangunan
khususnya Pembangunan Mental Spiritual dan terus
membangun dan berkarya menggerakkan seluruh
anggotanya sehingga mereka memiliki sumber daya manusia
(SDM) yang baik, berkualitas dan unggul. Hal ini sangat
diperlukan sebagai bekal menjawab masa depan di gereja
masing-masing.

Tujuan Pelaksanaan PRPrG

1. Sharing pengalaman program yang telah dilaksanakan


oleh Biro Perempuan dan mitra yang diundang
menghadiri Pertemuan Raya Perempuan Gereja PGI.
2. Memberi kontribusi yang strategis, dalam
arah kebijakan PGI periode 2024 – 2029.
3. Merupakan panggung untuk merenung, memperkokoh
dan memperkuat fungsi dan kapasitas perempuan
gereja dalam gerakan oikumene untuk merespon issu
strategis yaitu lingkungan ekologi, ugahari, bonus
demografi, kelompok rentan (anak, disabilitas, usia
lanjut, era digital, kesehatan mental, issu HAM,
kekerasan terhadap perempuan, dan ekonomi.)
4. Mendorong gerakan perempuan gereja dalam gerakan
sosial untuk kemanusiaan.

Harapan kita, Perempuan Gereja Toraja terus berziarah


bersama dengan Perempuan gereja-gereja di Indonesia untuk
Gema PWGT edisi Pag
berhadapan dengan krisis multidimensional yang terjadi saat
ini.

Semoga melalui PRPrG ini dapat menyiapkan SDM


Perempuan Gereja yang andal dan berkarakter guna mengisi
pembangunan Indonesia di segala sektor sehingga kita akan
lebih merasakan peningkatan peran perempuan di Indonesia
terutama dalam menyongsong Indonesia Emas.

Akhirnya Pengurus Pusat PWGT menyampaikan kepada


semua Pengurus Klasis dan Jemaat untuk teguh bersama
menyambut Sidang Raya Perempuan Gereja PGI dengan
penuh semangat kebersamaan, memenuhi tanggung jawab
Klasis dan Jemaat yang telah kita sepakati bersama pada
Rapat Kerja II PWGT di Hotel Harper Makassar, seraya
berdoa untuk agenda besar perempuan gereja-gereja di
Indonesia yang dipercayakan kepada PWGT berjalan lancar.

Benahi dan ciptakan lingkungan kita agar cantik, indah dan


asri menyambut tamu-tamu kita. Jayalah PWGT.

Terima kasih Tuhan memberkati kita semua.

DK

Gema PWGT edisi Pag


JEJAK-JEJAK PERJALANAN GEMA PWGT
EDISI 1 - 100

Pengantar

“Bagai karang di tengah samudra tegar menghadapi badai


dunia dari sejarah perjalanmu tetap tabah dan setia …..”
demikian penggalan syair Mars PWGT yang secara tepat
menggambarkan dinamika pelayanan PWGT dari masa ke
masa. Banyak tantangan, godaan dan ujian namun puji
syukur kepada Tuhan Sang Pemilik persekutuan atas kasih
dan tuntunan-Nya sehingga sampai saat ini PWGT tetap eksis
bahkan terus bersinar. Jayalah PWGT!

Melalui Gema PWGT edisi-100 ini, Pengurus Pusat


PWGT mencoba “menapaktilas” jejak-jejak perjalanan
pelayanan PWGT sebagaimana yang telah dikisahkan dalam
Gema PWGT sejak dari edisi awal.

Menuliskan jejak-jejak Gema PWGT sebagai media


komunikasi, tentu tidak berarti menelusuri perjalanan isi
secara lengkap, tetapi paling tidak dapat memberikan
gambaran bagaimana PWGT sejak awal berdiri sebagai suatu
organisasi dalam lingkup pelayanan Gereja Toraja mampu
melakukan upaya-upaya visioner dalam mensosialisasikan
program-program pelayanan yang efektif dan efisien dari
masa ke masa melalui media cetak .

Majalah PWGT

Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) berdiri


secara resmi sebagai suatu organisasi dalam lingkup

Gema PWGT edisi Pag


pelayanan Gereja Toraja pada tanggal 4 Desember 1966.
Sejak awal berdirinya PWGT, tidak lepas dari tantangan
beragam, misalnya anggota PWGT yang masih sangat
terbatas baik dalam kehidupan kerohanian, maupun dalam
berbagai keterampilan dan pengetahuan lainnya. Selain itu
medan pelayanan yang sangat luas dan sebahagian besar
masih sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor.
Menghadapi realitas yang demikian, Pengurus Pusat PWGT
pada periode tersebut menyadari betapa pentingnya
membangun komunikasi pelayanan untuk memberdayakan
PWGT di semua lingkup. Menerbitkan media komunikasi
secara tertulis adalah salah satu cara yang akan sangat
bermanfaat untuk dapat menjawab tantangan tersebut.
Itulah sebabnya, melalui persidangan ke-2 atau ke-3 PWGT
( mohon maaf, Penulis tidak dapat menemukan informasi
pasti ), diputuskan untuk menugaskan Pengurus Pusat PWGT
menerbitkan majalah PWGT. Majalah PWGT nama edisi awal
Gema PWGT, yang bertujuan : menjadi media komunikasi
antar PWGT. Isi majalah masih diketik dengan
menggunakan mesin ketik dan digandakan dengan mesin
stensil ( Stensil Duplicator ). diterbitkan di Tangmentoe.

Pengurus Pusat PWGT setiap periode terus


memprogramkan penerbitan media komunikasi PWGT yang
sekarang ini disebut Gema PWGT. Dimana materi-materi
yang hendak dituangkan dalam setiap edisi dipersiapkan
sedemikian rupa sebelum diterbitkan. Sebagaimana telah
disampaikan bahwa di masa awal berdirinya PWGT, realitas
situasi dan kondisi anggota PWGT secara umum masih
sangat terbatas dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan
dasar pertimbangan situasi yang demikian, diupayakan
memuat

Gema PWGT edisi Pag


materi-materi yang dapat dipahami untuk kemudian
bermanfaat memperlengkapi anggota PWGT di semua
lingkup pelayanan.

Dalam terbitan edisi awal sampai tahun 80-an


media komunikasi ini mengisahkan antara lain: Bahan
perenungan dan Penelaan Alkitab yang sangat bermanfaat
untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerohanian anggota
PWGT agar semakin kuat dan dewasa dalam iman, sehingga
mampu menjadi teladan dalam mewujudkan tugas panggilan
pelayanan dimanapun berada. Juga materi tentang keluarga
yang bertanggung–jawab, yang bertujuan untuk membangun
kesadaran anggota PWGT agar mampu memainkan perannya
sebagai ibu dalam rumah tangga. Begitu pula pengetahuan
tentang beberapa keterampilan misalnya jahit-menjahit, etika
berbusana, resep kue dan masakan, ruang kesehatan, dan
obat-obatan tradisional. Informasi tentang perkembangan
pelayanan kursus Keterampilan Wanita ( BINTRANITA) dan
Pusat pembinaan latihan motivator ( PUSBINLAT Motivator)
serta Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) terus
dimuat dalam media komunikasi ini. Dalam setiap terbitan,
serba-serbi kegiatan pelayanan Pengurus Pusat PWGT dan
pengelolaan dana PWGT tetap disampaikan. Menariknya ada
juga ruang anak, ruang pendidikan, pojok senyum, berita-
berita tentang aktivitas pekabaran Injil di beberapa negara .
Ada pula sharing pengalaman utusan Pengurus Pusat PWGT
ketika menghadiri pertemuan-pertemuan oikumenis secara
nasional maupun international.

Dalam Gema edisi tahun 1984, dimuat informasi yang sangat


penting berkaitan dengan keputusan Sidang Sinode Am ke-
17

Gema PWGT edisi Page


Gereja Toraja yang membawa satu kemajuan yang luar biasa
bagi Gereja Toraja secara khusus anggota PWGT dimana
wanita diterima dalam jabatan gerejawi menjadi pendeta,
penatua dan diaken.

Dari Majalah ke Gema PWGT

Tidak ada informasi yang pasti sejak kapan dan apa yang
melatarbelakangi perubahan nama Majalah PWGT menjadi
Gema PWGT. Namun dengan menyimak kata “Gema”
artinya bunyi atau suara yang memantul ( KBBI). Maka
Gema PWGT dapat dipahami sebagai media komunikasi
yang berisi suara indah tentang doa dan harapan serta
nilai- nilai yang sangat berharga untuk memberdayakan
PWGT.
Seiring berjalannya waktu dan demi menjawab
perkembangan zaman yang semakin pesat dan menantang,
maka kualitas isi Gema PWGT ditingkatkan. Memasuki tahun
90-an sampai 2000-an penyajian materi dalam Gema PWGT
nampak lebih bervariasi. Pemberdayaan peningkatan kualitas
iman bagi PWGT terus diupayakan melalui beberapa bahan
khotbah baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa
Toraja. Dengan tujuan agar PWGT semakin kuat berakar
dalam iman-pengharapan dan kasih di dalam Kristus serta
mampu menjadi garam dan terang sebagai saksi Kristus
dimanapun berada. Juga beberapa artikel tentang
membangun komunikasi dalam keluarga, anti kekerasan
dalam rumah tangga, Mengoptimalkan potensi diri dengan
merubah mindset. Etos kerja. Ada juga muatan lokal seperti
karume, ulelean pare yang mengandung pesan-pesan moral
& etika.

Gema PWGT edisi Page


Begitu pula dengan materi “Kesetaraan Gender” yang
bertujuan untuk memotivasi PWGT mengenal diri secara
benar sebagai gambar Allah atau imago Dei. Sosok yang
sangat berharga dan dengan segala kekayaan potensi yang
dimiliki mampu memainkan perannya setara dengan kaum
pria.

Begitu pula dengan penyajian materi “peran perempuan di


dunia politik”, yang menekankan bagaimana keterlibatan
perempuan memikirkan, merancang dan membangun
kehidupan bersama dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara demi terwujudnya kesejahteraan.

Spiritualitas Ugahari dan materi-materi lainnya yang


dapat menjawab kebutuhan PWGT dalam menghadapi
tantangan perkembangan zaman. Demikian juga dengan
teknik penyajian isi tidak lagi diketik dengan mesin ketik,
tetapi sudah mengandalkan teknologi digital. Digandakan
bukan lagi dengan mesin stensil tetapi dengan mesin yang
canggih. Cover dirancang menarik sepintas menggambarkan
isi.
Dalam edisi era tahun 2000-an, persisnya edisi 93 tahun
2020 diinformasikan tentang dua unit pelayanan Pengurus
Pusat PWGT yaitu Motivator dan RBM telah berstatus
sebagai Yayasan.

Jejak yang takkan pernah hilang

Menelusuri jejak-jejak majalah PWGT, yang kemudian


berganti nama menjadi Gema PWGT ada banyak kisah suka
duka yang dituturkan oleh para pengurus Pusat PWGT pada
setiap periode. Jejak-jejak kepemimpinan tokoh-tokoh dan
aktivis perempuan tangguh para pendiri PWGT seperti Ny.

Gema PWGT edisi Page


A.Lebang, Ny. G.S. Kobong, Ny. A.S. Tambing, Ny.M.Pakan,
Pdt D.M.Anggui, dan masih banyak ibu yang lain bahkan
beberapa kaum bapak yang tidak dapat kami sebutkan
namanya satu persatu, berperan menuangkan tulisan melalui
media cetak ini. Jejak-jejak perjuangan pelayanan mereka
tak pernah lekang oleh teriknya matahari dan takkan pernah
lapuk oleh hujan. Mereka sangat menginspirasi kader-kader
PWGT selanjutnya.

Berikut sekilas tentang kisah jejak perjalanan perkunjungan


pelayanan pembinaan pengurus pada periode awal yang
sangat inspiratif dan tak terlupakan. Sebagaimana telah
disampaikan bahwa di awal berdirinya PWGT dalam lingkup
pelayanan Gereja Toraja sebahagian besar medan pelayanan
masih sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor. Jadi
pelayanan kunjungan pembinaan ke klasis-klasis secara
umum harus ditempuh dengan berjalan kaki, seperti kisah
perjalanan perkunjungan Pengurus PWGT Wilayah II
Rantepao pada periode awal (Pengurus OIG Wilayah masih
struktural). Melakukan kunjungan pembinaan ke suatu Klasis
dengan berjalan kaki. Ketika mereka sampai di jemaat
tempat kegiatan pembinaan berlangsung, mereka sangat
lelah dan lapar. PWGT setempat buru-buru menyuguhkan
kopi. Tetapi salah seorang dari Pengurus Wilayah
mengatakan “dai’ bang mi to tu kopi mibenkan, ya bang
moto bisanna dikande’ (Tidak usah kami disuguhi kopi,
berikanlah yang bisa dimakan) Masih ada kisah lain tentang
kunjungan pembinaan Pengurus Pusat PWGT bersama
Pengurus PWGT Wilayah III Makale ke suatu Klasis. Dengan
semangat Pdt. D.M Anggui menceriterakan pengalaman
menarik tersebut dimana mereka sempat diseberangkan
dengan menggunakan excavator

Gema PWGT edisi Page


“doser”). Kisah unik, lucu sekaligus menantang, bikin deg-
degan dan tak terlupakan karena diangkut dengan bucket
(bagian untuk menggali materi,“ sikupangna”) dozer.
Bayangkan! alat yang biasanya untuk menggali sekaligus
mengangkut tanah, batu dll, tapi kini justru mengangkut
Ibu- ibu PWGT.

Dalam Gema PWGT edisi 93 – 95 tahun 2021 – 2022


dikisahkan juga tentang pelayanan luar biasa yang dilakukan
Pengurus Pusat PWGT periode 2017 - 2022 menghadapi
ancaman pandemi covid-19 yang sangat mencekam. Di
tengah-tengah realitas yang menakutkan dan meresahkan
ini, Pengurus Pusat PWGT mampu memainkan peran dengan
memberikan pelayanan penguatan baik secara online
maupun onsite. Pelayanan seutuhnya dalam berbagi
kebutuhan rohani melalui Firman Tuhan dan kebutuhan
jasmani melalui pembagian beras, makanan kotak. Bahkan
berbagi bibit sayur- sayuran untuk memotivasi masyarakat
secara khusus anggota PWGT menanam.

Pengurus Pusat Periode 2017 – 2022 :

Ketua : Ny. Dice Musa Kondorura, S.Sos, M.H.


Wakil Ketua I : Ny. Adriana Boong, S.PAK
Wakil Ketua II : Ir. Ny. Erli Tandirerung
Wakil Ketua III : Rio Rytha Pakan, S.I.Kom, MAP
Sekretaris : Ny. Sisilia Tarukallo, SPd.
Wakil Sekretaris : Ny. Lily Anggui
Bendahara : Ny. Louise Pongsibidang, SE

Gema PWGT edisi Page


Wakil Bendahara : Ny. Elisabeth Pabuaran, SPd.
Dan…….masih banyak lagi jejak-jejak kisah pelayanan tak
terlupakan dilakukan oleh Pengurus Pusat dan Pengurus
PWGT Wilaya yang tentu tidak akan memungkinkan untuk
disampaikan dalam tulisan ini.

Penutup

Dari uraian jejak-jejak yang telah dikisahkan dalam


media komunikasi PWGT edisi awal - 100 ini, sungguh
membangun kesadaran kita akan betapa besarnya manfaat
Gema PWGT. Berkisah dari masa ke masa tentang banyak
hal yang membawa dampak positif bagi banyak orang secara
khusus bagi PWGT bukan hanya untuk hari kemarin dan hari
ini, tetapi akan menjadi berkat bagi generasi yang akan
datang .

PWGT akan tetap seperti karang di tengah Samudra tegar


menghadapi badai dunia. Bahkan dalam kondisi apapun
PWGT akan terus memancarkan keindahannya ibarat
setangkai mawar dan ketulusan hatinya seputih melati.

Pdt.A.S.K

Gema PWGT edisi 100 Page 15


Khotbah Pra Paskah
“Melekat pada Sang Pokok”
(Yohanes 15 : 1 – 8)

Ibu-ibu yang kekasih dalam Tuhan.

Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi seseorang jika suatu


tanaman (pohon) yang ditanamnya berbuah. Buah yang
lebat, matang dengan sempurna sesuai dengan yang
diharapkan. Betapa tidak berbahagia sebab dari awal terlibat
dalam proses penanaman dan pertumbuhan tanaman
tersebut. Pemilihan bibit, penanaman, pemupukan,
pemeliharaan dan sebagainya menjadi perhatian dari yang
menanam. Dalam proses tanaman bertumbuh akan selalu
diupayakan untuk meminimalisasi dampak hama dan segala
hal yang dinilai akan menghambat pertumbuhan sampai
pada buah yang dihasilkan. Pembersihan akan terus
dilakukan sebagai bagian dari pemeliharaan untuk
memastikan bahwa pada akhirnya berbuah dan buahnya
lebat serta rasanya sesuai dengan harapan si pemilik .

Ibu-ibu yang kekasih dalam Yesus Kristus.

Dalam pemberitaanNya, Tuhan Yesus selalu memakai


perumpamaan dalam menjelaskan maksudNya kepada para
pendengarNya. Perumpamaan yang digunakan selalu
mempunyai kaitan atau hubungan erat dengan kehidupan
setiap hari dari para pendengarNya secara khusus bagi
masyarakat Yahudi. Hal itu misalnya domba, penabur dan

Gema PWGT edisi Page


benih, dan tanaman dalam hal ini anggur, pohon ara serta
yang lainnya. Semua itu dimaksudkan agar pendengar dari
Yesus itu dengan mudah memahami apa yang diajarkan
dalam setiap pemberitaanNya.

Secara khusus dalam pembacaan kali ini dari Yohanes 15:1-


8, Tuhan Yesus menggunakan tanaman anggur untuk
menjelaskan maksudNya kepada para murid dan
pendengarNya. Mengenai anggur dalam Alkitab, menjadi
sebuah tanaman yang dijadikan sebagai kelengkapan
berlangsungnya berbagai acara kemasyarakatan dan
keagamaan (sosial dan religius) misalnya acara pesta dan
acara perjanjian (Yes. 63 : 2; Mat. 9 : 17; Mrk. 14 : 24; Yoh.
2:6–
10; 1 Kor. 11 : 25).

Ibu-ibu yang kekasih dalam Tuhan.

Dalam pembacaan ini, Yesus menggambarkan dan


mengumpamakan diriNya sebagai pokok anggur dan manusia
(orang percaya) adalah rantingnya. Bacaan ini terjadi
sebelum Yesus mengalami sengsara. Hal tersebut
diungkapkan Yesus kepada para murid secara khusus agar
para murid memahami apa yang akan terjadi dan bagaimana
mereka memandang peristiwa yang akan dialami oleh Yesus
yang sangat berdampak pada kehidupan para murid
setelahnya. Yesus menginginkan supaya para murid bertahan
dalam berbagai situasi hidup yang akan mereka lihat dan
alami. Oleh sebab itulah Yesus menyebut diriNya Pokok
Anggur yang benar dan para murid adalah rantingnya.
Ranting tidak berguna tanpa pokok (batang). Karena dari
batanglah ranting memperoleh kehidupan. Yesus
menjaminkan kehidupan bagi para muridnya jika para murid

Gema PWGT edisi Page


tetap melekat pada diriNya. Pokok

Gema PWGT edisi Page


anggur itu akan membuat ranting-ranting bertahan dan
menghasilkan buah. Buah adalah hasil dari keterhubungan
dengan batang. Ranting bukanlah apa-apa tanpa batang.

Keterhubungan atau keterkaitan Pokok/batang dan ranting


itulah yang hendak dipakai oleh Tuhan Yesus sendiri untuk
menjelaskan bagaimana para murid bertahan sebagai ranting
dalam Sang Pokok yaitu Yesus sehingga dapat berbuah lebat.

Ada dua ( 2 ) hal yang perlu disimak dan direnungkan


melalui bacaan ini :

1) Buah lebat akan dihasilkan jika mengalami


pemangkasan/ pemotongan dan pembersihan ( Yoh.
15
: 1 – 3 ).
Tanaman anggur atau tanaman lain dapat berbuah
maksimal jika rantingnya dikerat atau dipotong dan
dibersihkan. Dengan kata lain jika tidak dibersihkan
dan dikerat maka buah yang dihasilkan juga tidak
akan maksimal. Bagi tanaman anggur jika dikerat dan
dibersihkan pada ranting dan daunnya akan menjadi
kejadian yang menyakitkan sebab akan
mengakibatkan luka pada batang dan dahan dan
proses untuk sembuh akan mengalami proses lama.
Tetapi itu harus dilakukan agar harapan akan buah
yang lebat dan berkualitas akan menjadi kenyataan.
Ketika kita mengalami situasi sulit, berada dalam
kepahitan karena berbagai hal, kadangkala semangat
kita menurun atau kita kecewa dengan keadaan
sehingga kita pun mempertanyakan kemahakuasaan
dan kehadiran Tuhan. Itu sangat manusiawi. Namun
pada saat yang sama, kita harus memahami bahwa
Gema PWGT edisi Page
keadaan itu adalah

Gema PWGT edisi Page


proses kehidupan untuk membuat kita menjadi orang
percaya yang sejati. Kita akan terus mendapatkan
kekuatan baru, hal-hal baru dari Sang Pokok yaitu
Kristus sendiri. Kuncinya ialah apakah kita juga
memastikan hidup ini dalam segala situasinya untuk
selalu terhubung dengan Yesus Kristus sendiri. Dari
Sang Pokok kita mendapatkan pemulihan,
kesembuhan, kekuatan baru bahkan pikiran yang
jernih untuk menghadapi berbagai hal yang terjadi
dalam hidup ini. Bukankah dengan sakit dan
penderitaan Sang Pokok yaitu Yesus Kristus telah
menjawab dan memberi jalan keluar bagi manusia
yang berdosa yaitu pengorbanan yang menghasilkan
hidup. Dari pengorbanannyalah kita memahami
betapa kasih Allah sungguh meneguhkan kehidupan
kita. Dan buah dari kemelekatan kita dengan Yesus
adalah tiap waktu kita menerima kekuatan, anugerah
dan pengasihan. DIA telah membuat kita menjadi
orang percaya yang sejati. Jadi jangan pernah
meragukanNya dalam seluruh situasi kehidupan sebab
ternyata dari DIAlah kita menerima segalanya.
2) Tinggal di dalam Yesus dan Yesus di dalam kita ( Yoh.
15 : 4 – 8 ).
Hampir dapat dipastikan bahwa ranting itu lemah.
Tetapi walau lemah, ranting selalu terhubung dengan
pokok anggur yang membuatnya produktif dan
berguna atau bermanfaat. Dari rantinglah sang pemilik
pokok anggur itu menantikan buah. Tanpa batang
maka ranting bukanlah harapan. Harapan akan
munculnya buah. Itu berarti jika ranting lepas dari

Gema PWGT edisi Page


pokok/batang maka tidak akan berguna. Harapan
akan adanya buah hanya ada jika ranting terhubung
atau melekat pada batang.
Kita sebagai ranting harus memiliki kesadaran akan
keterbatasan dan kelemahan. Namun bukan berarti
tdk punya harapan dalam kehidupan ini. Harapan itu
ada karena kemelekatan pada Yesus. Yesus sebagai
pokok atau sumber yang benar membuat kita yang
lemah menjadi produktif yaitu berbuah. Buah yang
kita nyatakan adalah berasal dari Sang Pokok yaitu
Yesus. Kelemahan akan menjadi harapan di dalam
Yesus. Semua itu dimungkinkan jika tetap berada
dalam Kristus. Ranting yang lemah akan tetap
bertahan di tengah berbagai situasi. Itu yang akan
membuahkan hasil/buah yang lebat. Buah itu akan
menjadi kemuliaan bagi Allah.
Dengan demikian maka melekat pada Yesus akan membuat
kita bertahan dan tetap di dalam Dia untuk berbuah yang
lebat. Amin.
Pdt. H.M.

Gema PWGT edisi Page


BERPUASA YANG KUKEHENDAKI
(Yesaya 58:1-12)

Ibu-ibu yang kekasih dalam Yesus Kristus,

Apa yang ibu-ibu pikirkan saat mendengar kata “puasa”? Jika


saya, langsung membayangkan tidak makan dan minum
dalam kurun waktu tertentu. Lalu pertanyaannya, apakah
puasa hanya sebatas tidak makan dan tidak minum?
Bagaimana seharusnya kita berpuasa?

Berpuasa senantiasa dihubungkan dengan Minggu Pra


Paskah. Penekanan Minggu Pra Paskah pada perhitungan 40
hari sebelum Paskah. Selama 40 hari sebelum Paskah adalah
perkabungan, introspeksi diri, pendekatan diri pada Tuhan
dan berpantang atau puasa. Saat ini, kita sedang menjalani
Minggu-minggu Pra Paskah jadi kita berada dalam masa-
masa introspeksi diri atau ungkaka’-kaka’ kale. Alkitab
berbicara tentang berpuasa, khususnya Yesaya 58:1-12.
Pasal-pasal ini ditulis selama akhir hidup Yesaya. Allah
menyatakan nubuat- nubuat ini supaya memberikan
pengharapan dan penghiburan kepada umatNya selama
mereka tertawan di Babel selama 150 tahun. Khusus pasal
58, merupakan nubuat dari zaman sesudah pembuangan dan
yang ditekankan adalah keagamaan harus ada jiwanya bukan
sekadar formalitas.

Ibu-ibu yang kekasih dalam Kristus,

Banyak orang beranggapan bahwa seseorang dikatakan


“saleh”, bila dia mampu menjalankan setiap ketentuan dan

Gema PWGT edisi Page


tuntutan ajaran agamanya. Anggapan ini sangat berbahaya,
bila ketentuan dan tuntutan ajaran agama tersebut
dijalankan dengan motivasi salah. Misalnya agar dipuji orang
dan disebut sebagai orang saleh. Secara khusus Yesaya
menyinggung pola berpuasa yang salah. Puasa dianggap
cukup bila kita tidak makan dan minum. Namun penindasan,
pemerasan, kelaliman terhadap para buruh, orang asing dan
kaum lemah tetap dilakukan. Perilaku Rohani yang terlihat
saleh namun tidak keluar dari hati yang tulus adalah
kemunafikan. Bukankah perilaku seperti ini hanya dilakukan
oleh orang- orang munafik? Tuhan Yesus sangat mengecam
orang-orang munafik (Mat.23:13-36).

Israel bertanya mengapa Tuhan tidak memperhatikan


upaya dan jerih payah mereka berpuasa (ay 3a). Lalu Allah
menjawab mereka dengan menunjukkan beberapa perbuatan
mereka yang keliru. Mengerjakan perilaku tak terpuji saat
berpuasa sama dengan perbuatan sia-sia. Perilaku berpuasa
seperti ini hanya sekadar tindakan lahiriah untuk menarik
perhatian dan simpati orang lain, namun tidak dapat menipu
Allah. Umat Israel mementingkan aturan agamawi dalam
menunaikan puasa, tetapi melalaikan hakikat berpuasa yang
diinginkan Allah yaitu menegakkan keadilan (ay 6),
membagikan berkat kepada orang lain (ay 7,10), serta
mematuhi hukum hari Sabat (ay 13). Perilaku munafik itu
membatalkan tercurahnya berkat Allah bagi mereka dan
menghalangi kuasa Allah menjawab doa mereka (ay 8-9).

Ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah sikap


hati yang benar dalam tindakan yang saleh. Allah
menghendaki kesalehan sejati, bukan kesalehan yang
palsu. Allah

Gema PWGT edisi Page


menghendaki agar dalam berpuasa, umat belajar untuk
memiliki kesungguhan hati dan merendahkan diri. Tujuannya
adalah agar kita terlepas dari keinginan untuk menindas
orang lain, terlepas dari sikap serakah dan egois. Berpuasa
berarti bertobat, yaitu meninggalkan cara hidup yang lama
dan memiliki hidup yang baru sesuai dengan kehendak
Tuhan. Hidup yang baru itu antara lain dengan melakukan
ajarannya yakni membela hak yang lemah, memberi makan
yang lapar, memberi pakaian yang telanjang.

Ibu-ibu yang kekasih dalam Kristus,

Dalam minggu-minggu Pra Paskah ini, kita diajar dan


diajak untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya, introspeksi
diri dan berpuasa atau berpantang. Semuanya dilakukan
dengan ketulusan hati bukan dalam kemunafikan.
Berpuasalah dalam arti meninggalkan kenikmatan yang tidak
dikehendaki oleh Kristus. Berpantanglah terhadap sesuatu
yang dinikmati selama ini yang kita tahu bahwa
sesungguhnya itu tidak dikehendaki oleh Tuhan. Semua
didasari dalam perenungan pengorbanan Yesus di kayu salib.
Melalui penderitaan dan kematianNya kita beroleh Anugerah
yakni kehidupan yang kekal. Amin.

Pdt. C.P

Gema PWGT edisi 100 Page 23


TATA IBADAH PASKAH PWGT

“Berdirilah Teguh”
BERHIMPUN MENGHADAP ALLAH

- Dekorasi podium : ada kubur Yesus yang sudah terbuka

1. Persiapan
Puji-Pujian Tim Persiapan
- Dengan Apa ’Kan Kubalas (Symphoni Worship)
- Karya Terbesar (Sari Simorangkir)

PL Salam sejahtera, selamat datang dalam ibadah


Paskah PWGT …. (sebut nama Jemaat). Ibu-Ibu,
jemaat Tuhan, mari kita bersaat teduh,
menyiapkan seluruh kehidupan kita untuk
menghayati makna kebangkitn Yesus (diiringi
musik lembut)

- Beri kesempatan jemaat bersaat teduh (kira-kira 2’)

Lakon ”Kubur Kosong”


- Narator : membacakan narasi
- Para pelaku : Maria, 2 malaikat dan Tuhan Yesus
- Dimulai dengan Maria berlari kecil dari bagian
belakang jemaat menuju ke podium
- Ekspresinya ada kecemasan diwajahnya karena takut dilihat
orang.

Narator
Pagi-pagi sekali, hari masih gelap, Maria nampak
berlari kecil, takut ada yang melihatnya
Maria
”Semoga tidak ada yang melihat aku”.
Narator
Maria berjalan menuju kubur Yesus dan ia sangat

Gema PWGT edisi Page


terkejut melihat kubur terbuka.
Maria
(ekspresi wajahnya terkejut, cemas dan takut)
Siapa yang mengguling batu penutup kubur?
Narator
Maria melihat ke dalam kubur, mayat Yesus tidak
ada. Yang ada dalam kubur 2 malaikat, tetapi Maria
tidak mengenal mereka. Malaikat itu bertanya:
Malaikat
”Ibu, mengapa engkau menangis?”
Maria
"Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di
mana Ia diletakkan."
Narator
Sambil menangis, Maria mendengar ada suara yang
bertanya :
Yesus
”Ibu, mengapa engkau menangis? Siapa yang engkau
cari?
Narator
Maria berbalik dan melihat orang yang
bertanya itu, tapi dia tidak mengenal orang
itu...
Maria berpikir, apakah dia penjaga taman? Mungkin
dia tahu dimana mayat Yesus.....
Maria (sambil menangis dan menunduk)

"Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia,


katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia,
supaya aku dapat mengambil-Nya."
Narator
Orang itu menjawab
Yesus
”Maria!”

Gema PWGT edisi Page


Maria (Ekspresi : terkejut mendengar namanya disebut)

Seperti aku mengenal suara itu!


(Maria mengangkat wajahnya dan ekspresi sangat terkejut
memanggil)

Rabuni!
(Maria menghadap ke jemaat dan dengan ekspresi sangat
gembira, semangat dan suara lebih keras)

Ternyata Dia Yesus, ternyata orang yang aku cari ada


di hadapanku.
Dia berkata kepadaku pergilah kepada saudara-
saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa
Aku telah bangkit. Aku sangat bersukacita, aku harus
menyampaikan kepada murid-murid yang lain. Aku
akan segera menjumpai teman-temanku dan aku
katakan pada mereka: ”aku telah melihat Tuhan!”.
(Maria berlari kembali ke bagian belakang jemaat)

2. Prosesi (Berdiri)
J Menyanyikan ”Mala’bi’ Te Allo” (NJNE 47

1. Mala’bi’ te allo, allo katuoan,


tuo mo sule Puang Yesu Tibungka’mo liang,
liang kamatean, mangka na taloi Puang
Yesu.

2. Ta sende menani, menani umpudi


Umpudi Puang Pela’bakta. Tibungka’mo
ba’ba, ba’bana suruga Lako mintu’ to
ma’patongan.
3. Votu
m
PF Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang
menjadikan langit dan bumi.

Gema PWGT edisi Page


J ˛1̇_ _™ż_™ _¯1̇_¯ _™ż_™ _≤_ ¸≤ .|˛1̇_ ™_ż_™ _¯1̇_¯ _™ż_™ _≤_ ¸≤ .|˛1̇_ _™ż_™ _¯1̇_¯ _ż_ ¸1̇.+ PKJ 293

A - min, a - min, a - min.

4. Salam
PL Salam Paskah ! J Yesus T’lah bangkit!
PL Yesus t’lah bangkit ! J Haleluya!

5. Pengakuan Dosa dan Berita Anugerah (Duduk)


PF Dalam kesesakanku, aku berseru kepada Tuhan dan Ia
menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku
berteriak dan Kau dengarkan suaraku
J Telah Kau lemparkan aku ke tempat yang dalam, ke
pusat lautan,
PF Gelora dan gelombangMu melingkupi aku, telah terusir
aku dari hadapanMu.
J Mungkinkah aku memandang lagi baitMu yang kudus?
Doa pribadi jemaat

PF Ketika jiwaku letih lesu didalam takut, teringatlah aku


kepadaMu Tuhan dan sampailah doaku kepadaMu, ke
dalam baitMu yang kudus, Tuhan ampuni dosa kami.
J Menyanyikan ”Kasihanilah Aku” (PKJ 49:1-4)
1. Kasihanilah aku Tuhan, menurut kasih setiaMu.
dan hapuslah pelanggaranku menurut rahmatMu yang
besar.
2. Bersihkanlah diriku seluruhnya dari kessalahanku Dan
tahirkanlah aku Tuhan, tahirkanlah dari dosaku.
3. Sebab sekarang kusadari segala pelanggaranku,
Senantiasa ku bergumul dengan dosaku
terhadapMu
4. Engkau ya Tuhan Mahaadil didalam
keputusanMu Sehingga aku Kau sucikan menurut
kasih setiaMu.
PF "Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar

Gema PWGT edisi Page


lobang yang dalam. Engkau mendengar suaraku!

Gema PWGT edisi Page


Janganlah Kau tutupi telinga-Mu terhadap kesahku dan
teriak tolongku! Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu,
Engkau berfirman: Jangan takut!" (Ratapan 3:55-57)
Demikianlah Berita Anugerah Allah diteguhkan kembali bagi
kita sekalian.
J Syukur atas pengampunan dan anugerah keselamatan.
PF Damai Kristus besertamu
J Damai Keristus besertamu juga
- Jemaat bersalaman satu dengan yang lain.

Menyanyikan ”Berlimpah Sukacita Di Hatiku” (PKJ 216:2)

Damai sejaht’ra melampaui akal di hatiku,


di hatiku, di hatiku Damai sejaht’ra
melampaui akal di hatiku, tetap di hatiku.
Refr:
Aku bersyukur, bersukacita, kasihTuhan
diam didalamku. Aku bersyukur,
bersukacita, kasihTuhan diam
didalamku.

6. Petunjuk Hidup Baru


PF Dengarkanlah Petunjuk Hidup Baru:
Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu
teguh berpegang padanya, seperti yang telah
kuberitakan kepadamu kecuali kalau kamu
telah sia-sia saja menjadi percaya. (1 Korintus
15:2a)

7. Bermazmur
PL+J Membaca Mazmur 118:1-2, 14-24

Gema PWGT edisi Page


(oleh 2 orang ibu secara puitis dan berbalasan dengan
ekspresif (keluar dari antara peserta ibadah)

PELAYANAN FIRMAN

8. Berdoa Pembacaan Alkitab


PF Kami bersyukur jika hari ini menjadi sebuah puncak
iman kami kepada Kristus yang bangkit dari antara
orang mati. Kubur tak lagi mengurung jasad apalagi
membendung kehidupan. Yesus sudah bangkit,
itulah berita saat ini. Perdengarkanlah firmanMu,
baharui hati kami supaya kami beroleh hikmat dari
apa yang kami dengat tentang Mu.

J Menyanyikan ”Buka Mataku” (PKJ 197)

9. Khotbah
10. Saat Teduh

RESPONS JEMAAT

11. Persembahan
PL Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan
Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai

Gema PWGT edisi Page


persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: itu adalah
ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)

S Nyanyian Jemaat: Menyanyikan ”Tuhan Ambil


Hidupku” (KJ 365b)

1. Tuhan, ambil hidupku dan kuduskan bagiMu;


pun waktuku pakailah memujiMu s’lamanya.
2. Tanganku gerakkanlah, kasihMu pendorongnya,
dan jadikan langkahku berkenan kepadaMu
3. Buatlah suaraku hanya mengagungkanMu
dan sertakan lidahku jadi saksi InjilMu.
4. Harta kekayaanku jadi alat bagiMu;
akal budi dan kerja, Tuhan, pergunakanlah!

12. Persembahan Pujian / Puisi

13. Doa Syafaat


- PF mengucapkan pokok doa yang pertama,
kemudian jemaat mendoakan dalam hening.
Selanjutnya pokok doa ke-2, jemaat mendoakan dst.
- Setelah pokok doa selesai, PF akan menutupnya
dan diakhiri dengan mengucapkan doa Bapa kami.
PF Kita akan menaikkan doa syafaat secara bersama-
sama, saya akan sampaikan pokok doa dan silahkan
Ibu, (Bapak), saudara yang membawakan dalam doa
dalam keheningan. Tundukkan kepalamu, arahkan
hati pada Tuhan.
Berdoalah bagi bangsa kita serta bangsa-bangsa di
dunia ini (Hening sejenak)…..
Berdoalah bagi gereja-gereja yang saat ini
bersukacita karena kebangkitan Yesus Kristus. . . . .

Gema PWGT edisi Page


Berdoalah bagi penderitaan sesama. . . .
. Berdoalah bagi pemerintah kita . . . . .
Berdoalah untuk persembahan syukur saat ini. . . . .
Semua doa ini kami imani dalam Kristus Yesus yang
sedia mendengar dan menjawab setiap doa, di
dalam Engkau yang hidup yang ajari kami cara
berdoa; Doa Bapa Kami

PENGUTUSAN DAN BERKAT

14. Nyanyian Jemaat: Hai Bangkit Bagi Yesus (KJ 340:1,2)

1. Hai bangkit bagi Yesus, pahlawan salibNya!


Anjungkan panjí Raja dan jangan menyerah.
Dengan semakin jaya Tuhanmu ikutlah, Sehingga
tiap lawan berlutut menyembah.
2. Hai bangkit bagi Yesus, dengar panggilanNya!
Hadapilah tantangan,hariNya inilah! Dan biar tak
terbilang pasukan kuasa g’lap, semakin
berbahaya, semakin kau tegap.

15. Pengutusan
PF Pergilah: Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang
dikasihi-Nya! TUHAN menjaga orang-orang yang
setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat
congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-
tanggung.
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua
orang yang berharap kepada TUHAN! (Mazmur
31:24-25)
J Roh Kudus kiranya menolong saya.

Gema PWGT edisi Page


16. Berkat
Pdt Tuhan memberkati engkau dan melindungi
engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-
Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan
menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan
memberi engkau damai sejahtera.

ATAU Non Pendeta

Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita,


kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya.
J Amin!

17. Nyanyian Syukur “Hai Bangkit Bagi Yesus (KJ 340:3)

3. Hai bangkit bagi Yesus, pohonkan


kuatNya; tenagamu sendiri tentu tak
cukuplah. Kenakan perlengkapan senjata
Roh Kudus; berjaga dan berdoa supaya
siap t’rus!

“Selamat Paskah”

Gema PWGT edisi Page


Khotbah Paskah PWGT tahun 2024

“BERDIRILAH TEGUH”
(1 Korintus 15:35-58)

Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus!

“Tetapi mungkin ada orang yang bertanya:


"Bagaimanakah orang mati dibangkitkan?” (1 Kor.15:35).
Pertanyaan yang mengemuka di jemaat Korintus juga
menjadi pertanyaan mendasar bagi kita dari teks ini!
Bagaimana mungkin ada peristiwa kebangkitan? Bagaimana
kita betul-betul bisa meyakini tentang peristiwa kebangkitan
Kristus? Pertanyaan seperti ini sangatlah wajar, sebab sejauh
yang bisa kita lihat dengan jelas, hidup senantiasa berujung
pada kematian! Ujung dari tahun-tahun kehidupan manusia
adalah kematian. Sejarah kehidupan manusia di luar kisah-
kisah Alkitab terkait Henokh dan Elia yang terangkat hidup-
hidup ke surga, pasti berujung pada kematian. Jutaan
manusia paling hebat, paling pintar dan paling kaya yang
pernah hidup di muka bumi, hidup mereka semuanya
berujung pada kematian! Karena itu, kebangkitan atau
kehidupan setelah kematian merupakan sebuah hal yang
berada di luar jangkauan pemikiran manusia.

Pada sisi lain, meskipun sulit dijangkau dengan pikiran


manusia, kebangkitan Yesus Kristus sesungguhnya
merupakan sebuah dasar yang amat penting bagi iman
Kristen. Kepada

Gema PWGT edisi Page


jemaat Korintus dengan jelas Paulus katakan, “Tetapi
andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu” (1
Kor.15:14). Kebangkitan menjadi sebuah hal yang amat
mendasar bagi iman Kristen. Kalau Kristus tidak bangkit, sia-
sia iman kita, sebab ternyata kita berdoa kepada Tuhan yang
mati dan tidak hidup! Kalau Kristus tidak bangkit, maka Dia
tak lebih dari manusia umumnya yang tidak mampu
menaklukkan kematian. Karena itu penting sekali untuk
memahami dengan baik peristiwa kebangkitan Kristus. Apa
yang bisa jadi bukti dan alasan paling mendasar untuk bisa
meyakini peristiwa kebangkitan Kristus? Apakah cukup
dengan memperlihatkan kubur yang kosong? Jelas tidak,
sebab sejumlah orang mengatakan kubur kosong sebab
jenazah Tuhan Yesus telah dicuri oleh para murid (Bnd.
Mat.28:12-13). Tidak heran, di antara para murid pun, yakni
Tomas, sangat sulit percaya, meskipun sudah mendengar
kesaksian dari sahabat-sahabat terdekatnya sendiri yang
memang sudah berjumpa dengan Kristus setelah peristiwa
kebangkitan-Nya.

Karena itu menarik memperhatikan beberapa


penjelasan Rasul Paulus di perikop-perikop sebelumnya,
khususnya 1 Kor.15:8, 30-32.

Dan yang paling akhir dari semuanya Ia


menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada
anak yang lahir sebelum waktunya (1 Kor.15:8).
Dan kami juga--mengapakah kami setiap saat
membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara,
tiap- tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi
kebanggaanku
Gema PWGT edisi Page
akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan,
bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan
pertimbangan- pertimbangan manusia saja aku telah
berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah
gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan,
maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita
mati" (1 Kor.15:30-32)
Apa yang terlihat? Cukup jelas pesannya, yakni
keteguhan dan keberanian Rasul Paulus dalam pemberitaan
Injil sebagai buah dari perjumpaannya dengan Kristus yang
bangkit. Berada dalam bahaya ancaman maut senantiasa,
ternyata tidak menggoyahkan semangatnya untuk
memberitakan injil, sebab Paulus sudah berjumpa langsung
dengan Kristus yang bangkit. Kebangkitan Kristus telah
mengubahnya menjadi pribadi yang teguh dalam menjalani
beragam ancaman dan tantangan kehidupan. Hal ini sejalan
pula dengan kehidupan para murid lainnya, yang juga
mengalami perubahan yang luar biasa, dari suasana penuh
ketakutan menjadi pribadi yang berani dan teguh dalam
menyaksikan Kristus! Misalnya saja Petrus. Sebelum peristiwa
kematian dan kebangkitan Kristus, Petrus menyangkali Yesus
tiga kali di halaman rumah Imam Besar (Lukas 22:54-62).
Tapi setelah Petrus berjumpa dengan Kristus yang bangkit,
Petrus mengalami perubahan luar biasa. Di depan mahkamah
agama, yakni Imam Besar dengan semua anggota
mahkamah agama dia bersaksi tentang Kristus! Meskipun
dilarang dan diancam untuk tidak lagi bersaksi tentang
Kristus (Kisah 4:1- 18), dengan penuh keteguhan hati Petrus
bersama Yohanes berkata, “Silahkan kamu putuskan sendiri
manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu
atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami

Gema PWGT edisi Page


untuk tidak berkata-

Gema PWGT edisi Page


kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami
dengar” (Kisah 4:19-20). Terlihat jelas bagaimana
perjumpaan dengan Kristus yang bangkit telah mengubah diri
mereka. Rasa takut dan kuatir berganti dengan keberanian
dan keteguhan hati yang kokoh dalam bersaksi. Jadi fakta
yang tidak terbantahkan dari kebangkitan Kristus, adalah
keteguhan hati murid-murid yang sudah berjumpa dengan
Kristus!

Sebuah perenungan mendasar bagi kita, ialah


seberapa jauh kebangkitan Kristus juga sudah mengubah
hidup kita menjadi lebih teguh menjalani kehidupan ke masa
depan?

Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus!

Kebangkitan Yesus Kristus adalah sebuah hal yang


pasti! Oleh sebab itu, pertanyaan lebih jauh, ialah mengapa
jalan kematian dan kebangkitan yang harus ditempuh oleh
Kristus untuk mewujudkan karya penyelamatan-Nya?
Bukankah selalu ada jalan atau cara lain yang bisa ditempuh
oleh Allah yang Maha Kuasa dalam mewujudkan karya-Nya?

Terkait dengan hal tersebut, menarik memperhatikan


ayat 36:

“Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan,


tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati
dahulu” (1 Kor.15:36). Pesannya cukup jelas, yakni daya
tumbuh dan daya hidup itu hanya bisa hadir setelah
kematian! Dan itulah yang terlihat dalam perubahan dan
keberanian yang diperlihatkan oleh Paulus dan Petrus dalam
hidup mereka setelah berjumpa dengan Kristus yang bangkit.
Kalau Kristus tidak mati, Dia sama saja dengan Henokh dan
Gema PWGT edisi Page
Elia yang juga tidak mengalami kematian karena terangkat
hidup-hidup ke

Gema PWGT edisi Page


sorga. Kematian harus dilalui untuk tiba pada kebangkitan,
agar kita bisa melihat dengan jelas, bahwa kematian sebagai
sebuah hal yang paling menakutkan dan tidak bisa dihindari
oleh semua orang, ternyata telah ditaklukkan dan dilewati
oleh Kristus. Hanya dengan melalui dan melewati
kematianlah, kita bisa melihat betapa dalam Kristus,
kematian bukanlah akhir dan tidak harus lagi menakutkan
kita lagi. Rasul Paulus memperlihatkan keyakinan tersebut
dalam suratnya yang lain. Kepada jemaat di Filipi dia
katakan, bahwa kematian itu adalah pergi dan diam bersama
Kristus (Bnd. Flp. 1:21-23). Kematian tidak lagi menjadi
sebuah hal menakutkan bagi dirinya.

Kebangkitan Kristus dari kematian telah menegaskan


betapa ujung hidup kita bukanlah kegelapan atau kesunyian
belaka. Sebaliknya, kebangkitan Kristus menegaskan bahwa
ujung hidup kita adalah kehidupan, sebab bersama Kristus
kita bisa melampaui kematian. Ujung hidup dalam Kristus
bukanlah tenggelam dan hanyut di tengah duka, serta
pergumulan, melainkan melampaui duka dan pergumulan.
Ujung kehidupan dalam Kristus yang bangkit juga bukanlah
larut dalam kegentaran dan kekuatiran, melainkan hidup
dalam keberanian dan keteguhan hati menghadapi
tantangan. Oleh sebab itu kiranya menjadi jelas, iman
Paskah seharusnya meyakinkan kita bukan untuk hidup
tanpa masalah dan pergumulan, tapi hidup teguh melampaui
masalah dan pergumulan. Amin
Pdt. A.Y.R.A

Gema PWGT edisi Page


Khotbah Syukur

SUPAYA KAMU TAHU BAHWA AKULAH TUHAN


Mitandai Kumua AKU mo Puang
(Keluaran 16:1-12)

Syalom…
- Berapa lama roti bertahan……. Mungkin bagus juga
untuk PWGT ada perlombaan roti yang paling lama tahan
- Berapa lama orang bisa jadi bupati/ walikota? 2 periode
tapi mengapa sudah habis periode masih tetap berjuang
lagi…
- Berapa banyak uang bisa dicari? Sebanyak-
banyaknya….Mungkin tidak ada batasnya.. tapi kalau
saya tanya berapa banyak bisa dipakai…pasti ada
batasnya… karena kita pasti punya ukuran normal….
Mengapa karena disanga to bomboan ke naalli na tae’
na pakei….. Jadi saudara-saudara kita bisa cari uang
sebanyak-banyaknya…tapi hanya orang bodoh yang
menggunakan uang terlalu banyak…ia juga akan dinilai
sebagai orang yang tidak normal.
- Berapa kali kita makan dalam 1 hari.. saya sekarang
terbatas dalam hal makanan…
- Berapa lama kita bertahan ganteng/cantik….? Sekarang
banyak sekali wanita disebut bucan…. Dulu saya
bertanya apa itu bucan ternyata ibu cantik… kalu laki-laki
BACAN hhhh… berapa lama rambut bisa hitam……
banyak orang yang sebenarnya sudah putih rambutnya
tapi belum siap, kadang-kadang disemir juga…

Gema PWGT edisi Page


Ibu- ibu yang kekasih dalam Tuhan…
Mesti kita sadar betul bahwa semua sangat
terbatas… fana adanya… tapi ada yang tidak jujur…untuk
mengakui bahwa hal itu fana adanya…habis-habisan kita
mengejar apa yang kita tahu itu besok sudah selesai… habis-
habisan bertahan untuk suatu yang kita pandang patut kita
pertahankan disini… misalnya orang tahu itu hanya 2
periode… Atap dipersiapkan anaknya.. dinasti to… kita
seperti tidak mau kehilangan.. tidak mau kehilangan wajah
cantik..tidak mau kehilangan rambut hitam…. Sebenarnya di
tempat sana putih lebih bagus… kita disini masih bertahan
bahwa hitam lebih bagus..
Ibu-ibu mesti kita sadar betul betapa kita semua
fana…dan pembacaan tadi tidak perlu kita urai panjang lebar
karena semua orang tau apa pesannya.................manna….
Bertahan berapa lama itu bertahan itu kalau sore ambil pagi
sudah berulat…dan tidak boleh ambil lebih dari yang
diperlukan satu gomer saja… apakah itu satu gomer…
pokoknya 1 piring atau 1 mangkok la….. jangan lebih seperti
yang Tuhan Yesus ajarkan secukupnya saja…
Sesuatu yang fana.. tapi kenapa Tuhan kasih…?
fana semua ini fana… dan ini kemahlukan kita.. tetapi
sekaligus menjadi sadar bahwa kalau kita masih ada
sekarang karena istilah kerennya itu profidensia Dei…
pemeliharaan Allah yang kekal…. Allah mencipta tapi tidak
menelantarkan tapi ia memelihara juga melalui hal-hal yang
fana sebagaimana diri kita sendiri mengandung kefanaan..
supaya kita selalu ingat bahwa memang kita hanya mahluk…
Coba ibu-ibu PWGT membayangkan hidup ini..?
saya ambil contoh di awal tahun 2000an… ketika datang info

Gema PWGT edisi Page


tentang corona baru terjadi di propinsi Hubei China Wuhan…
bayangkan ketika info sementara ibadah ditiadakan di
gereja,, gak boleh keluar rumah,, ketika sudah ada
korban…..artinya kita sadar betul bahwa betapa fananya
hidup ini…tapi kita ada sekarang di sini la patang taun omo
lendu’na…karena itu tadi PROVIDENSIA DEI…yang Tuhan
tadi bilang bahwa
…..supaya kalian tahu bahwa Akulah Tuhan… kalian
bersungut-sungut tapi supaya kalian tahu bahwa Aku Tuhan
seterusnya kalian akan makan daging pagi hari dan sorenya
roti…atau terbalik ya… (baca ayat 12)
Puyu datang pada senja…daging to… tapi tidak
dibilang dimakan itu puyu ya… lalu ada manna…
supaya Israel tahu Allah itu adalah Allah memelihara
… Allah yang tidak menelantarkan… Allah yang kasihNya…
tidak berubah walaupun kamu bersungut-sungut bahkan
memberontak dan kalau mereka dididik terus diajar untuk
mematuhi Allah .. dididik untuk mengetahui…untuk
menyadari dan untuk mengalami kebaikan Allah.
Ambil secukupnya… kenna den kulkas to wattu…
mbai la nakua alai pa dau patamai kulkas…tidak seperti
banyak orang sekarang gara-gara kulkas banyak
makanannya sudah didoakan sampai 4 kali…… pasti den ki’
susi to lee…. Di lassui…. tae napura dipatama kulkas…
masiang dilassui pole na didoakan na dikande o… tae’ka la
puranna na tangdia’ sangbanuanna… selalu mau ambil
lebih dari cukup… untuk hanya segelintir orang yang mau
ambil lebih dari cukup… yang lain itu dengar-dengaran sama
Musa…. Termasuk ma kolombus secukupnya…. Ta
perangiopi te napokada Musa.. secukupnya to ibu-ibu…
pebali dolo ibu-ibu… secukupnya…tonganraka to…?

Gema PWGT edisi Page


Ibu-ibu PWGT yang kekasih
Kita berusaha kita berkarya..kita bekerja. Sekuat apa
kita.. sesehat apa kita sampai pada titik untuk mengakui kita
hanyalah mahluk yang sangat terbatas… karena itu tidak
perlu merasa sedih kalau ada orang mengatakan yang jelek
atau menghina atau bahkan tidak mengakui pekerjaan kita….
Karena akan begitu…..
Kalau hidup kita yang fana dibuat berada dalam
persfektif kekekalan oleh karena Allah itu Maha kasih kita
kemudian kita akan selalu dari hari ke hari bersyukur karena
seberapapun terbatasnya kita selalu akan ada kesempatan
untuk berkarya….
Kita terbatas karena keterbatasan kita tapi selalu ada
kesempatan untuk melakukan sesuatu. Hidup ada
maknanya…. Kita terbatas karena gerak-gerik kita tetapi saya
kira ini pesan Firman Tuhan… ini tanda dari Tuhan, manna
dan burung puyu adalah tanda providensia Dei yang tidak
mempedulikan sungut-sungut manusia. Masalah, persoalan
sakit penyakit, pergumulan, kematian, adalah tanda bahwa
kita tidak punya kuasa dan ada kuasa yang bersifat kekal dan
yang kekal itu adalah Allah dan pemberiannya yang gratis
atau anugerah… Allah sang pemelihara.
Ibu-ibu PWGT yang dikasihi Tuhan…
Hari ini kita menyatakan syukur kepada Tuhan. Apa
yang kita syukuri? PROVIDENSIA DEI.. Allah sang
pemelihara… di tengah-tengah krisis yang kita alami…
banyak masalah, banyak persoalan.. Siapapun yang
mengalami krisis hidup harus memberikan respons yang
tepat agar tetap bisa menjalani hidup ini dengan baik. Krisis
juga dialami oleh umat Israel ketika mereka berada di
padang gurun Sin.

Gema PWGT edisi Page


Kelaparan menjadi krisis yang mereka alami dengan
ketiadaan persediaan daging dan roti yang memadai.
Mengapa Allah melakukan ini? Supaya umat menjadi tahu
bahwa ada Tuhan
Respons utama mereka terhadap krisis ini adalah
bersungut-sungut atas nasib yang kini mereka alami. Mereka
mengingat kembali masa yang mereka anggap lebih indah
saat mereka di Mesir dibandingkan saat ini. Walaupun saat
itu mereka menjadi bangsa yang tertindas oleh Mesir,
mereka masih bisa menikmati daging dan roti. Dalam krisis
kelaparan yang mereka hadapi itu, mereka berpegang pada
pemahaman: lebih baik mati kenyang, daripada hidup namun
kelaparan.
Bagi mereka, pembebasan dari Mesir tidak ada
maknanya jika mereka harus menghadapi krisis kelaparan.
Respons mereka semacam ini, menunjukkan bahwa mereka
meragukan karya pemeliharaan Tuhan dalam hidup mereka.
Tuhan yang telah menjanjikan umat-Nya memasuki Tanah
Perjanjian, Tuhan yang tentu saja juga akan menjaga dan
memelihara umat-Nya.
Tuhan yang akhirnya mencukupkan kebutuhan pangan
mereka dengan daging di waktu petang roti dan manna di
pagi hari, menunjukkan bahwa keragu-raguan mereka
terhadap pemeliharaan Tuhan bukan merupakan respons
yang tepat.
Hal yang sama akan terjadi bagi kita. Mungkin kita
mengalami krisis, ekonomi, kesehatan atau apapun tetapi
Allah yang kita sembah adalah Allah yg PROVIDENSIA DEY..
Allah yang akan terus memelihara. Sungguh ia ada dan hadir
bagi kita. Dengan berbagai perjuangan IA senantiasa

Gema PWGT edisi Page


menghadirkan diriNYa bagi kita lewat kehidupan kita…
setidaknya kita lihat hidup kita…
Selamat bersyukur. Amin (MB)

Gema PWGT edisi Page


BERSYUKURLAH DALAM SEGALA HAL
KARENA ITULAH YANG DIKEHENDAKI TUHAN
(1 Tesalonika 5:12-22)

Mungkin mudah bagi kita untuk mengucap syukur ketika


keadaan sedang baik-baik saja, tetapi alangkah sulitnya
melakukan itu ketika kita tengah berada dalam kesesakan.
Yang lebih disayangkan lagi, ada banyak orang pula yang
lupa untuk mengucap syukur ketika sedang dalam keadaan
baik- baik saja, karena terlena dalam segala kenyamanan
atau kenikmatan hidup. Sebuah ucapan syukur
sesungguhnya merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan kekristenan, bukan cuma untuk menunjukkan kita
sebagai pribadi yang menghargai segala yang sudah
diberikan Tuhan dalam hidup ini, tetapi juga karena ada
kuasa dibalik sebuah ucapan syukur. Betapa pentingnya
memiliki hati yang gembira dalam bekerja, hari ini mari kita
fokus kepada bagaimana besarnya kuasa dibalik ucapan
syukur.

Mari kita lihat kisah ketika Tuhan Yesus memberi makan


empat ribu orang hanya dengan bermodalkan beberapa roti
dan ikan kecil dalam Matius 15:32-39 (juga tertulis dalam
Markus 8:1-10). Kisah ini terjadi setelah Yesus berkotbah
kepada ribuan orang dan menyembuhkan mereka yang sakit.
Yesus kemudian berkata kepada murid-muridNya bahwa
mereka ini harus diberi makan. Tetapi jumlah yang ada
terlalu sedikit untuk itu. Lantas apa yang terjadi? Yesus
meminta murid-muridNya untuk membawa jumlah kecil
makanan tersebut, dan “Sesudah itu Ia mengambil ketujuh
roti dan ikan-ikan itu, Ia mengucap syukur, memecah-

Gema PWGT edisi Page


mecahkannya

Gema PWGT edisi Page


dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu
murid- murid-Nya memberikannya pula kepada orang
banyak.” (Matius 15:36). Ajaib (Amazing)? Semua orang
kemudian bisa makan dengan kenyang, bahkan dikatakan
setelah itu masih terdapat sisa tujuh bakul besar penuh.
“Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian
orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa,
tujuh bakul penuh. Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki,
tidak termasuk perempuan dan anak-anak.” (ay 37-38).
Apa yang tadinya tidak mungkin terjadi menjadi mungkin.
Apa yang membuat hal mustahil itu kemudian mungkin? Kita
bisa melihat bahwa kuncinya ada di balik pengucapan
syukur, seperti yang tercatat dalam ayat 36 di atas. Dari sini
kita bisa melihat bahwa jelas ada kuasa di dalam ucapan
syukur.

Seorang hamba Tuhan pernah merinci pentingnya ucapan


syukur itu. Ia berkata bahwa Ucapan syukur itu merupakan
bentuk pengungkapan atau cara dimana kita:

 Menyerahkan segalanya termasuk masalah-masalah


yang kita alami ke dalam tangan Tuhan.
 Berserah sepenuhnya kepada Tuhan.
 Mengatakan kepada Tuhan bahwa kita mau dibentuk
dan diproses sesuai cara dan kehendak Tuhan.
 Membiarkan kasih Tuhan mengalir dalam hidup kita.
 Membiarkan kuasa Tuhan bekerja dalam
mengubahkan hidup kita.
 Meninggalkan segala keinginan pribadi kita dan
menerima sepenuhnya apa yang terjadi, bahkan
dalam keadaan paling buruk sekalipun.

Gema PWGT edisi Page


 Menghargai segala sesuatu yang sudah diberikan
Tuhan kepada kita hari ini.
 Percaya dengan iman bahwa seburuk apapun yang
kita alami hari ini, ada suatu rencana besar yang
Tuhan sediakan bagi kita di depan
sana. Dan ada banyak lagi hal yang bisa kita peroleh
di balik sebuah ucapan syukur.

Sesulit-sulitnya pergumulan yang tengah kita hadapi saat ini,


Tuhan sudah berkata agar hendaknya kita jangan
takut. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun
juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur.” (Filipi 4:6). Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa
kita tidak perlu kuatir, tetapi kita diperkenankan untuk
menyampaikan keinginan dan harapan kita kepada Tuhan,
dan itu dilakukan dalam doa dan permohonan yang disertai
ucapan syukur. Lalu mari lihat ayat berikut ini: “Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1
Tesalonika 5:18). Apakah kita hanya perlu bersyukur dalam
sebagian hal saja, hanya ketika semuanya berjalan baik?
Ayat ini mengatakan tidak. Kita diminta untuk mengucap
syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah
sebenarnya dalam Kristus bagi kita. Ingat pula bahwa
penyampaian ucapan syukur pun harus dilakukan dalam
nama Yesus. “Ucaplah syukur senantiasa atas segala
sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah
dan Bapa kita.” (Efesus 5:20).

Seperti mukjizat yang terjadi di atas, hal yang sama bisa


terjadi dalam kehidupan kita. Seberat apapun masalah yang
Gema PWGT edisi Page
tengah kita hadapi baik dalam pekerjaan, keluarga, keadaan
keuangan dan sebagainya, hadapilah itu dengan selalu
mengucap syukur dalam segala keadaan. Kuasa Tuhan akan
bekerja lewat ucapan syukur kita sehingga mukjizat yang
paling mustahil sekalipun akan bisa terjadi. Kita bisa
mengalami pemulihan atas apapun pergumulan kita hari ini.
Ucapan syukur mampu mendatangkan kuasa Tuhan dalam
kehidupan kita. Tuhan mencurahkan RohNya agar bekerja
dalam hidup kita, memberi hikmat untuk melakukan apa
yang benar di mata Tuhan yang sesuai dengan
kehendakNya. Apa yang tidak pernah kita pikirkan, itulah
yang akan Tuhan berikan kepada kita. Sebab Firman Tuhan
berkata: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan
tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak
pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1
Korintus 2:9). Dan kuncinya ada pada ucapan syukur.
Ucapan syukur membuktikan bahwa kita sungguh mengasihi
Dia dan percaya bahwa segala yang Dia berikan adalah
hanya yang terbaik bagi kita. Oleh karena itu, janganlah
putus asa, hilang harapan atas apa yang kita alami. Semua
itu tidak akan memberikan manfaat apa-apa dan hanya akan
menutup turunnya berkat Tuhan atas diri kita. Sebaliknya,
ucapan syukur yang paling sederhana sekalipun yang berasal
dari hati yang tulus akan mendatangkan bekat
berkelimpahan atas hidup kita. Pastikan hari ini hati kita
penuh dengan ucapan syukur, dan percayalah Tuhan yang
setia akan selalu memberikan jalan keluar sesuai dengan
rencanaNya yang terbaik bagi kita. Amin. Soli Deo Gloria.

Pdt. C.R

Gema PWGT edisi Page


Khotbah Penghiburan: Bahasa Toraja

MATOTO’ MA’RANNUANAN LAKO PUANG YESU


(Matius 15:21-28)

Siulu’ sola nasang tu Nakamasei Puang!

Ma’apai to, na makaritutu tongan tu ma’lakoan


padang pariu, mangambo’, mantanan, sia ma’torak? Belanna
kapa’rannuanan kumua den attu na la mepare. Ba’tu ma’apai
to, na moi mabanda’ tongan sakinna tu tau, inang tontong
ma’popedampi? Belanna kapa’rannuanan kumua la maleke.
Lan te pa’basanta, diulelean tu diona misa’ baine
(indo’) tu sae umpessitammui Puang Yesu dio lili’na Tirus na
Sidon (lili’ tondok salian dio mai to Yahudi). Iatu baine
(indo’) iato misa’ to Kanaan. Iatu to Kanaan nasanga to
Yahudi to kapere’, to salian dio mai pangallu’Na Puang
Matua. Noka tu to Yahudi ussikadamakanni belanna nasanga
to maruttak. Apa maleso lan te pa’basan kumua iatu baine to
Kanaan iato sae mengkamoya lako Puang Yesu umpalaku
pa’tunduan, belanna iatu anakna baine nataba deata
masussuk, napandasa tongan. Umbai pembudamo narangi
baine iato kumua makuasa tu Puang Yesu umpamaleke to
masaki sia urrambai deata masussuk. Moiraka na tae’ bang
apa Nabalianni Puang Yesu, apa iatu baine iato tae’ na ka’tu
rannu, sangadinna tontong bang mengkamoya. Ia kenna kita
tu dipasusi to, ma’din takua: na den ia te tau susite,
dipa’kadai na ma’loko-loko bang.
Siulu’ sola nasang!
Iatu pebali bunga’na Puang Yesu kumua: Tae’ra
Kudisua lako senga’na sangadinna lako mintu’ domba

Gema PWGT edisi Page


pa’dena to Israel, tae duka napososso’i rannunna indo’ iato.
Moi pebali ma’penduanna Puang Yesu kumua: Tae’ napato’
dialai tu kande dio mai pia, na dibuangan asu, inang tae’
duka napokondo’i kapatongananna. Iatu kada iato
sitonganna ‘peponto bannang’ (ungkapan). Misa’
kabiasanna to Yahudi, kumua iatu to Yahudi dipasangtinti
pia, na iatu to senga’ dipasangtinti asu. Iatu kadanNa
Puang Yesu kumua: Tae’ napato’ dialai tu kande dio mai pia,
na dibuangan asu, tang Nakuannari: Na nasanga ia to Yahudi
kumua ia manna tu pato’ la Kukamasei, belanna nasanga ia
manna naluang pangallu’Na Puang Matua, na iatu to senga’,
salian. Iatu peponto bannang Napebalian Puang Yesu,
napebalii duka peponto bannang baine iato kumua: apa iatu
asu ungkande duka kande mara’ tu rondonna dao mai
medana puangna. Battuananna kumua: Io, moi nasangai to
Yahudi kumua tang sipatukan Mikamasei, apa kamu kalena
tu umpasipatukan. Misa’ pebali tu napotanda kapatonganan
sia kapa’rannuanan matoto’ tongan. Nakuami Puang Yesu: E
baine, matoto’ tongan kapatonganammu, dadimo lako
kalemu susi tu mukamorainna. Maleke bangsiami tu anakna
to attu iato.
Siulu’ sola nasang!
Buda tu a’gan mabanda’ tu tapourung sumarro lan te
katuoan. Susinnamo saki, ba’tu iake tang sirundunanni tu
taparalluinna, apa pole’pi ke sitingayoki’ mammaran mata
ba’tu kamatean, susi tu mempayan natingayoi to ma’rapu
totemo. Apa pole’pi ke iate mai to umpodolomo dolona, to
tasedanni rannu. Sumarro sia tumangi’ki’, tandana kumua
inang tang lakoki’ tu misa-misa, inang tae’ kamatotoran ba’tu
kapakulleanta untingayoi tu a’gan mabanda’. Mendadi
dandanan sangka’ ba’tu pa’tuladanan lako kita sola nasang te

Gema PWGT edisi Page


baine to Kanaan lan kapa’rannuanan lako Puang Yesu. Moi
umba susi mabanda’na tu a’gan untemme’ katuoanta, da ta
leluk ma’rannuanan lako Puang Yesu, belanna tae’ na
lo’bang, tae’ na torro sala tu kapa’rannuananta lako kaleNa.
Nakua tu rasulu’ Paulus ungkatottongi,”Iatu kapa’rannuanan
tae’ na mepakasiri’, belanna mangkamo ditua’ tu
kamamaseanNa Puang Matua tama penaanta tete dio Penaa
masallo’ tu dikamaseangki’” (Roma 5:5).
Tatingayoimi te a’gan, talingkai tu katuoan tontong
ma’rannuanan lako Puang Yesu. Amin.

Pdt. Y.S

Gema PWGT edisi Page


Khotbah Penghiburan: Bahasa Indonesia

“Dari GELAP terbit TERANG”;


Latihan Menderita Bersama
Paulus (2 Korintus 4:6-12)

(Renungan ini sangat diinspirasi juga oleh materi GCA


“Bertumbuh melalui Penderitaan”)

1. Beberapa Pengalaman Paulus.


Pengalaman hidup keseharian kita diwarnai keadaan yang
kadang saling bertentangan. Musim kehidupan kita silih
berganti seperti kata Pengkhotbah 3:1-8 (ada waktu
lahir/meninggal; menanam/mencabut; membunuh/menyem-
buhkan (“membunuh” dalam arti membunuh
Binatang=bukan manusia, yang sudah sangat menderita
karena penyakit aneh, maka jauh lebih baik “binatang itu”
kalau dibunuh dari pada semakin menderita untuk jangka
waktu lama padahal tidak akan sembuh lagi); ada waktu
menangis/tertawa; dan seterusnya. Tawa-tangis, senyum-
murung kecut, pahit-manis, sukses-gagal silih berganti
mengiringi kehidupan orang percaya.

Paulus menuliskan pengalaman berat dan pahit sampai pada


titik terendah seperti penindasan, kesesakan atau
penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya atau
pedang (Rm 8:35). Bahkan berada dalam keadaan tertindas,
dianiaya, dihempaskan”…kami senantiasa membawa

Gema PWGT edisi Page


kematian Yesus dalam tubuh kami…terus-menerus diserahkan
kepada maut ….”( 2 Kor.4:8-11).

Paulus dalam kasus lain, mencoba mengeluh langsung


kepada Alllah sebanyak 3 kali (…”aku sudah tiga kali berseru
kepada Tuhan…2 Kor.12:8) …Tetapi jawab Tuhan kepadaku:
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”

Lain lagi dengan pengalaman Paulus di Asia Kecil. Sebab


kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu…beban yang
ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu
berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.
Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi
hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan
menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya
kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati ( 2 Kor.
1:8-9)

Teladan dari Paulus yang seperti inilah yang kiranya menjadi


panutan bagi kita dalam menghadapi penderitaan. Ketika ia
berkata…”Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia
batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari…Sebab
penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi
kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh
lebih besar dari pada penderitaan kami (2 Kor. 4:16-17).

Akhirnya dengan keyakinan kuat dan teguh, Paulus sebagai


pemenang atas penderitaan ketika ia berkata …”Sebab itu
terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa
Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela
di

Gema PWGT edisi Page


dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di
dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus.
Sebab jika aku lemah, maka aku kuat (2 Kor. 12:9-10)

2.Bagaimana dengan Kita?

Tentu sangat lasim dan wajar jika kita mengeluh dan banyak
bertanya ketika musim kehidupan silih berganti. Mengapa
ada masalah? Mengapa masalah itu menimpaku? Mengapa
menimpa keluargaku? Mengapa Tuhan tidak segera datang
dan melindungi? Mengapa dan mengapa..? Pertanyaan-
pertantayaan itu muncul karena pada kenyataannya ada
banyak sumber dan penyebab datangnya tanpa undangan
berbagai penderitaan.

1. Penderitaan dari dosa diri sendiri. Banyak penderitaan


karena dosa dan perbuatan sendiri, misalnya Minum
alkohol berlebihan, mengendarai kendaraan dalam kota
dengan kecepatan 80 Km/Jam,dll (cari contohnya).
Terhadap penderitaan ini, Alkitab menuntun kita agar
memohon pengampunan dan meninggalkan dosa (1 Yoh
1:9)

2. Penderitaan dari dosa orang lain. Sumber penderitaan ini


bisa terjadi seperti kita ditabrak orang mabuk atau
pencuri/perampok mengambil milik berharga kita, anak
sakit karena menjadi “perokok pasif” dalam rumah, dll.
Menghadapi keadaan ini kita dituntun untuk bisa
menggunakan hukum positif, atau dengan rela
mengampuni dan mendoakan agar yang bersangkutan
meninggalkan dosa yang dapat mengakibatkan
penderitaan orang lain (Mat 5:44-45).

Gema PWGT edisi Page


3. Penderitaan dari peristiwa alam. Bencana alam, longsor,
banjir, kebakaran, dll. Kita dituntun berserah dan
menyatakan kepercayaan penuh kepada Tuhan dan
kalau mungkin kesempatan menolong orang lain yg
mengalami penderitaan karena bencana alam (2Kor 1:3-
4)

4. Penderitaan dari kuasa gelap. Seperti kata 1 Pet.5:8-10


bahwa Iblis mengelilingi kita, maka kita perlu bertekun
dalam Disiplin Rohani agar terus mendekat dan
mengandalkan Tuhan sehingga dimampukan melawan
kuasa kegelapan dengan iman yang teguh.

5. Penderitaan dari didikan Tuhan. Banyak Tokoh dalam


alkitab yang justru didik Allah melalui berbagai bentuk
penderitaan seperti Ayub, Abraham, Daniel,dll. Latihlah
diri bertanya “Apa yang Tuhan ingin saya pelajari?,
BUKAN “Mengapa saya TUHAN?”. Perbanyak
menyatakan “Bentuklah saya” (1Ptr 1:6-7) kurangilah
MENGELUH sambil berkata “Bebaskan saya” .

Dalam praktek hidup sehari-hari, ada yang membagi 3 cara


orang menghadapi Penderitaan.

1. Tipe WORTEL. Kalau Wortel dimasak, makin panas airnya


makin LEMBEK WORTELNYA. Tipe orang ini sangat
mudah menyerah dalam menghadapi penderitaan. Ia
mudah loyo, takut, frustrasi, dan akhirnya menyerah dan
ia kesulitan untuk bangkit menghadapi apalagi
mengalahkan penderitaan-penderitaan selanjutnya.

2. Tipe TELUR. Ketika telur dimasak, makin panas airnya


makin keras isi telur itu. Jenis orang ini kebalikan dari tipe
wortel. Penderitaan membuatnya semakin “keras” dan

Gema PWGT edisi Page


tertutup sehingga ia semakin dipenuhi amarah dan
kebencian. Ia semakin sulit belajar dan mendengar
nasehat-nasehat. Ia justru semakain membabi buta
mengandalkan diri dan menyerang orang lain dengan
segala cara serta pada gilirannya sulit menjadi pribadi
yang terbuka dan dibentuk menjadi pribadi yang sulit
belajar mengampuni sehingga sulit belajar dan
mengarahkan diri kepada kehendak Allah.

3. Tipe KOPI. Orang ini terbuka dan berfikir positif serta


bersemangat memasuki proses “pemanasan/penderitaan”.
Makin di gonseng dengan api panas, bahkan akhirnya
ditumbuk sampai hancur; makin mengeluarkan aromanya
yang wangi. Kesediaannya menerima, mengalami, dan
dibentuk penderitaan membuatnya semakin beraroma
harum dan nikmat. Ia terbuka menerima masukan-
masukan berbagai pihak dan berserah secara total kepada
Allah serta menjalaninya secara positif dan kreatif
sehingga pada saatnya ia keluar sebagai pemenang
berbau harum (Bandingkan pengalaman Paulus di atas).

Marilah kita belajar mengikuti model Paulus dalam


menghadapi Penderitaan. Ia berkata …”Dari dalam Gelap
akan terbit Terang” ( 2 Kor.4:6) karena itu …” bertekunlah
dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita…marilah
kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Kristus,
yang memimpin dan membawa kita kepada kesempurnaan
….”(Ibr. 12:1-2). Amin.

Pdt. A.P

Gema PWGT edisi Page


Gema PWGT edisi Page
Gema PWGT edisi Page
Gema PWGT edisi Page
Gema PWGT edisi Page
Gema PWGT edisi Page
Gema PWGT edisi Page
Artikel:
“Bangsaku Sehat ! ….ditopang Gizi
Seimbang”
Kesehatan bukanlah segala-galanya tetapi tanpa kesehatan
segalanya tidak berarti, ini adalah pepatah yang sering kita
dengar. Makanan adalah faktor lingkungan yang telah
terbukti menjadi penyebab gangguan kesehatan setelah
bertahun-tahun. Penyakit kronis atau penyakit yang tidak
menular yang muncul bertahun-tahun kemudian, membuat
seseorang sering mengacuhkan pentingnya asupan yang
sehat. Asupan atau makanan yang sehat sepanjang hidup
akan membantu mencegah penyakit kronis. Zat gizi adalah
senyawa dari makanan yang digunakan tubuh untuk produksi
energy yang membantu dalam metabolisme, untuk
membangun struktur tubuh.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam PMK no 41
tahun 2014 mengatur tentang pedoman gizi seimbang
bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan
yang berkaitan dengan gizi dan perilaku kebersihan. Yang
kemudian diuraikan dengan jelas dalam pesan gizi seimbang,
pilar gizi seimbang, tumpeng gizi seimbang dan isi piringku.
Gizi seimbang adalah susunan asupan sehari-hari yang jenis
dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Pemenuhan asupan gizi ini juga harus memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih, dan mempertahankan berat badan normal guna
mencegah masalah gizi. Gizi seimbang terdiri dari 4 pilar,
yang pada

Gema PWGT edisi Page


dasarnya merupakan upaya untuk menyeimbangkan antara
zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan
mengontrol berat badan secara teratur.
Sepuluh pesan gizi seimbang antara lain:
1. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan pokok.
Makanan pokok sumbernya dari aneka beras, jagung,
singkong, ubi, talas, sagu, kentang dan bahan olahan (
mie, pasta, roti dll). Pesan pertama gizi seimbang
menganjurkan kita untuk mengkosumsi aneka sumber
bahan makanan pokok seperti yang telah disebutkan.
Makanan yang kita makan menyubangkan zat-zat gizi
yang beragam, sehingga tidak ada satu jenis makanan
yang lengkap kandungan zat gizinya, kecuali ASI untuk
bayi 0-6 bulan. Sehingga kita perlu
mengkonsumsi beraneka ragam makanan dan beraneka
ragam warna. Jadi alangka baiknya jika pesan ini kita
terapkan pada semua jenis makanan bukan hanya pada
makanan pokok.
2. Batasi konsumsi panganan manis, asin dan berlemak.
Anjuran konsumsi gula setiap orang per hari adalah 50
gram (4 sendok makan), garam 1 sendok teh (5 gram)
dan minyak 5 sendok makan.
3. Lakukan aktifitas fisik yang cukup dan pertahankan berat
badan ideal.
Aktifitas fisik adalah segala macam kegiatan tubuh,
termasuk olahraga. Selain menyeimbangkan pemakaian
dan pembentukan energy oleh zat gizi, aktifitas fisik juga
memperlancar metabolisme tubuh. Anjuran aktifitas fisik
adalah kegiatan sehari hari ditambah dengan olahraga
setidaknya 3 kali seminggu dengan durasi 30 menit tiap
sesi. Mempertahankan berat badan yang sesuai dengan

Gema PWGT edisi Page


Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT dapat diukur seperti
gambar dibawah.

4. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang mengandung


protein tinggi.
Sumber potein dalam makanan adalah lauk pauk, baik
dari nabati (kacang-kacangan, tempe dan tahu) dan
hewani (daging, ikan, sea food, telur dll)
5. Cuci tangan pakai sabun dengan air megalir
6. Biasakan sarapan.

Gema PWGT edisi Page


7. Biasakan minum air putih yang cukup dan
aman. Ajuran minum air putih adalah 8 gelas
sehari.
8. Banyak makan buah dan sayur.
Seperti pesan no 1 maka makan sayuran dan buah tidak
hanya jumlahnya yang banyak tetapi juga beraneka
ragam. Bagi orang Indonesia, anjuran makan sayuran
dan buah sehari adalah 300 – 400 gram, dimana 2/3 nya
adalah sayur.
9. Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.

Gizi anak : Kebiasaan Sehat di Awal….. Dewasa Sehat di


Kemudian
Kebutuhan gizi pada anak berbeda dengan orang dewasa.
Tubuh anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan
menuju dewasa demikian juga dengan kapasitas fungsi
organ- organnya. Pertimbangan utama dalam memberikan
makanan adalah yang mengandung zat gizi untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anak. Perlu diingat bahwa
kebiasaan makan pada anak akan terbawa hingga dewasa
sehingga membiarkan anak dengan kebiasaan makan yang
buruk dengan anggapan bahwa mereka masih anak dan
masih bisa ditoleransi akan memberikan dampak yang tidak
baik. Misalnya membiarkan anak terbiasa cemilan- cemilan
yang manis atau minuman manis dan berharap suatu saat
akan berhenti. Jadi pemilihan jenis makanan dan pembiasaan
waktu makan akan terbawa sampai dewasa. Kebiasaan yang
buruk akan menimbulkan berbagai kesulitan nantinya.
Pembiasaan-pembiasaan yang bisa dipertimbangkan antara
lain:

Gema PWGT edisi Page


- Sejak awal memperkenalkan anak pada berbagai ragam
makanan sehat akan membantu mengembangkan selera
makan yang lebih beragam serta bumbu alami ketimbang
makanan yang terlalu manis, asin dan olahan.
- Menetapkan jadwal makan utama dan jadwal makan
cemilan. Hal ini akan mencegah anak makan berlebihan.
Dengan penetapan jadwal makan bersama keluarga, anak
akan mempelajari aspek sosial dari makan.
- Mengajari anak tentang makanan yang bergizi dan
pengaruhnya terhadap tubuhnya sehingga mereka mulai
memilih makanan sehat sejak awal.
- Memerhatikan porsi makanan dan minuman anak serta
memberikan anjuran untuk berhenti saat mereka kenyang.
Hal ini dapat menjaga mereka untuk tidak makan
berlebihan saat dihadapkan pada situasi dimana jenis dan
jumlah makanan tampak banyak.

Jadi memberikan makanan sejak awal perlu juga


pembiasaan yang akan dibawa sampai dewasa, hal ini
sangat penting mengingat jaman sekarang penyakit yang
timbul akibat gaya hidup, terutama makanan dan aktifitas
fisik, semakin meningkat. Pembiasaan makan demikian juga
akan mencegah keadaan anak yang malas makan atau pilih-
pilih makanan yang akhirnya bisa mengakibatkan anak
kurang gizi.
ASI…… Tiada Bandingnya!
Satu-satunya makanan lengkap untuk bayi usia 0 – 6 bulan
adalah Air Susu Ibu. Tentu ASI memiliki kelebihan,
diantaranya
1. ASI tidak sama dengan susu formula.

Gema PWGT edisi Page


Tampaknya susu formula dan ASI memiliki kandungan yang
sama yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral,
namun jenis zat gizi keduanya berbeda. Perbedaan ini dapat
mempengaruhi perkembangan dan kesehatan bayi. Protein
pada ASI 70% whey, 30% kasein. Beberapa produk sufor
(susu formula) mencoba menyamakan kadar tersebut
namun tetap berbeda karena whey susu sapi tidak sama
dengan ASI. Dengan kandungan protein yang spesifik ASI
membantu menjaga bayi dari infeksi dan efektif bekerja
dalam system metabolisme. Karbohidrat dalam ASI
membantu perkembangan system pencernaan dengan
adanya karbohidrat yang lambat dicerna. Masalah sembelit
lebih sering dialami oleh bayi yang mendapat sufor. Lemak
dalam ASI akan membantu perkembangan sel-sel otak oleh
asam lemak omega 3 yang juga membantu mengendalikan
peradangan.
2.Menyusui memberikan zat gizi lengkap yang aman, murah
dan ideal.
ASI memiliki nilai gizi yang cukup untuk memenuhi semua
kebutuhan gizi selama 6 bulan pertama kehidupan. ASI akan
mengalami perubahan komposisi dari waktu ke waktu sesuai
kebutuhan bayi. Seorang ibu dapat memenuhi semua
kebutuhan zat gizi bayinya dari dirinya sendiri selama waktu
tersebut.
3.Menyusui mengurangi risiko infeksi dan alergi pada
masa bayi sampai anak-anak.
Penelitian membuktikan bahwa menyusui akan melindungi
bayi terhadap infeksi pencernaan dan pernafasan,
mengurangi risiko infeksi telinga, mengurangi kejadian

Gema PWGT edisi Page


sindrom kematian bayi mendadak ( sudden infant death
syndrome ), dan mengurangi kejadian alergi seperti eksem
atau ruam gatal di kulit atau alergi gluten.
4.Menyusui membantu membentuk sitem pencernaan
yang sehat.
Segera setelah lahir, bakteri atau mikroorganisme akan
berkembang pesat dalam usus besar bayi. Jenis bakteri yang
berkembang akan mempengaruhi kesehatan secara
keseluruhan. Bakteri yang baik akan bersaing dengan
bakteri yang jahat. Bakteri baik akan membantu pencernaan
berjalan dengan baik, menjaga agar terhidar dari bahaya
infeksi, juga bersaing dengan bakteri jahat untuk menempati
saluran pencernaan. ASI akan membantu bakteri baik
berkembang dan menghambat bakteri jahat. Penelitian telah
membuktikan bahwa bakteri memegang peranan sangat
penting dalam membentuk kesehatan sintem pencernaan
secara keseluruhan.
5. Menyusui bisa mengurangi risiko obesitas dan diabetes
tipe 1 dikemudian hari.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI
eksklusif atau hampir eksklusif memiliki resiko lebih rendah
mengalami obesitas atau kelebihan berat badan di kemudian
hari dibanding anak yang mendapatkan susu formula.
Demikian halnya dengan diabetes tipe 1 (diabetes mellitus
yang tergantung pada insulin) pada anak yang dapat dicegah
dengan menyusui.
6. Menyusui meningkatkan manfaat kognitif.
Ada perbedaan IQ pada bayi yang mendapatkan ASI selama
periode tertentu dan bayi yang mendapat sufor sebesar 3,16
poin lebih tinggi pada bayi dengan ASI.
Gema PWGT edisi Page
Gizi lansia : Tetap Aktif dan Sehat Di Usia Indah
Di Indonesia, definisi lansia yang juga dikenal dengan Usia
Indah adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun
keatas. Ketika usia bertambah, semua orang akan mengalami
perubahan komposisi tubuh, kinerja fisik dan fungsi organ.
Perubahan – perubahan yang semakin menurun ini akan
semakin nyata pada para lansia. Mereka adalah kelompok
umur yang berisiko mengalami kekurangan gizi yang
disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Hal potensial yang ikut menimbulkan masalah gizi pada lansia


:
Faktor Fisik
Penurunan kebutuhan energy total
Penurunan kapasitas penyerapan dan metabolic
Penyakit kronis
Selera makan yang buruk
Perubahan persepsi pengecapan dan penciuman
Kesehatan gigi yang buruk
Berkurangnya aliran air liur
Kesukaran dalam menelan
Kurang olahraga
Cacat fisik efek samping obat-obatan
Makanan yang terbatas
Alkoholisme
Faktor Sosial dan Psikologis
Depresi
Kesepian

Gema PWGT edisi Page


Isolasi sosial
Kehilangan
Hilangnya minat pada makanan atau memasak
Hilangnya memori
Faktor Sosial Ekonomi
Pendapatan rendah
Fasilitas memasak dan penyimpanan yang tidak memadai
Pengetahuan gizi yang terbatas
Kurangnya transportasi
Kesukaran dalam berbelanja
Praktek memasak yang menyebabkan hilangnya nutrient
Keahlian memasak yang tidak memadai (lansia laki-laki)

Kebutuhan gizi pada lansia


Prinsip pemenuhan zat gizi pada lansia adalah kecukupan
makanan dan cairan, jika ada masalah sehubungan hal
tersebut maka harus dicari penyebabnya dan diobati sesuai
penyebabnya. Anjuran asupan makanan bagi lansia:
1. Karbohidrat menyediakan energy untuk tubuh.
Glukosa adalah jenis karbohidrat yang menjadi sumber
energy utama untuk otak serta proses-proses yang
terjadi dalam otak. Pilihan jenis karbohidrat untuk
lansia adalah karbohidrat yang berserat atau
karbohidat kompleks. Sumber yang baik untuk lansia
misalnya: beras merah, beras hitam, oat, gandum
utuh, sorgum, jagung, aneka produk susu, sayuran dan
buah.

Gema PWGT edisi Page


Batasi minum minuman manis
Rekomendasi konsumsi gula sehari sesuai American Heart Association un
Utamakan karbohidrat kompleks
Susu rendah lemak dan total gula/sugar < 10 g

2. Lemak merupakan cadangan energy, bagian dari


hormone, penyusun membran sel, alat transportasi
vitamin yang larut dalam lemak, mengaktifkan
hormone pertumbuhan dan perkembangan. Sumber
lemak yang baik untuk lansia antara lain: asam lemak

Gema PWGT edisi Page


tidak jenuh, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan laut, susu
dan produk susu.

Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi harus tepat.


Utamakan asam lemak tak jenuh yang bersumber dari : minyak canola, minyak bung

3. Protein berfungsi membentuk struktur jaringan,


terlibat dalam metabolisme, alat tranportasi dan
system hormon, menghasilkan neurotransmiter
(penghubung sinyal antar sel saraf). Sumber yang
baik untuk lansia: polong – polongan, gandum, produk
kedelai, biji- bijian, hewani, susu dan produk susu.

Kebutuhan protein 1-1,2 g/kg BB/ hari. Lebih banyak daripada kebutuhan d
Utamakan sumber protein yang mengandung asam amino esensial
Menjaga massa otot dan fungsinya serta menjaga kesehatan secara umum.

Gema PWGT edisi Page


4. Penelitian Dewiasty, dkk, tahun 2022 mengungkapkan
bahwa lansia Indonesia masih kekurangan asupan
protein, kalsium, vitamin D dan vitamin B12.

Gema PWGT edisi Page


Gema PWGT edisi Page
5. Rekomendasi kebutuhan cairan untuk lansia lakil – laki
adalah 2 L dan lansia wanita 1,6 L.
Agar Lansia cukup minum.
Siapkan dalam wadah sejumlah air minum sesuai kebutuhan dikuran
Tempatkan di lokasi yang aman, mudah dijangkau dan teringat oleh
Lansia tersebut dan orang serumahnya mengetahui bahwa air dalam

6. Anjuran konsumsi garam adalah 1 sendok teh per hari.

Agar konsumsi garam tidak berlebihan:


Batasi makanan olahan atau yang diawetkan,
Mengutamakan rempah-rempah untuk memperkaya rasa makan
Batasi penggunaan saos atau bumbu botolan.

Aktifitas fisik lansia.


Pada lansia yang beresiko kekurangan gizi ini bahkan yang
sudah kekurangan gizi, dianjurkan untuk tetap melakukan
aktifitas fisik atau berolahraga. Hal ini sangat penting untuk
menjaga dan meningkatkan massa otot dan fungsi otot atau
kekuatan otot. Penyusutan massa dan kekuatan otot adalah
salah satu tanda penuaan yang akan memberikan dampak
negatif di masa mendatang. Pencegahan dan
penanganannya selain asupan nutrisi yang tepat, juga
melalui aktifitas fisik dan olahraga yang teratur. Anjuran
olah raga pada lansia: 75 –
Gema PWGT edisi Page
150 menit per minggu untuk intensitas berat atau 150 – 300
menit perminggu untuk intensitas sedang
Olahraga setidaknya / kali perminggu
Melatih kekuatan otot, kelenturan dan keseimbangan.
Intensitas sedang: jalan cepat, jogging, bersepeda, senam, berlari, lompat tali.
Intensitas berat: jumping jack, push-up, plank, squat, lunge, dll

Sumber
Dewiasty, dkk. 2022. Malnutrition Prevalence and Nutrient Intakes
of Indonesian Community-Dwelling Older Adults: A Systematic
Review of Observational Studies

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI,


https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/189/kiat-aman-konsumsi-
garam-bagi-penderita-hipertensi
Menteri Kesehatan RI, 2014, PMK no 41 tentang Pedoman Gizi
Seimbang
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2189/gizi-seimbang-untuk-
lansia
Mann A, Truswell S.A, 2012. Buku Ajar Ilmu Gizi.
Nelms dkk. 2016. Nutrition Therapy and Pathophysiology. Cengage
Learning
Walker, Humphries.2006. Makanan Yang Sehat Untuk Bayi Dan
Anak-anak.
Volkert dkk. 2022. ESPEN Practical Guideline: Clinical Nutrition
and Hydration in Geriatrics. Clinical Nutrition

Gema PWGT edisi Page


PERLINDUNGAN DAN PENDAMPINGAN
ANAK
Pengantar
Salah satu isu yang hangat dibicarakan akhir-akhir ini adalah
masalah perlindungan dan pendampingan anak. Mengapa
demikian? Hal ini disebabkan oleh karena banyaknya kasus-
kasus kekerasan yang terjadi dalam masyarakat dan
sebagian besar korbannya adalah anak dan perempuan.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah, gereja maupun
lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk memastikan
bahwa anak dan perempuan terlindungi hak-haknya dari
berbagai tindak kekerasan maupun diskriminasi. Gereja
Toraja sendiri melalui Badan Pekerja Sinode telah
membentuk satu unit pelayanan gerejawi (LPG) yaitu Komisi
Perlindungan Anak dan Perempuan sejak tahun 2016 yang
lalu. Komisi Perlindungan Anak Gereja Toraja focus pada
upaya sosialisasi dan edukasi tentang Undang-Undang
Perlindungan Anak, pendampingan bagi korban kekerasan
Anak dan Perempuan serta pelatihan- pelatihan terkait
perindungan terhadap korban kekerasan. Begitu juga dengan
Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) menetapkan
salah satu bidang dalam struktur kepengurusan yang konsen
untuk memikirkan upaya-upaya dalam rangka perlindungan
terhadap anak dan perempuan.
Gereja Toraja sungguh menyadari bahwa anak dan
perempuan masih sering menjadi korban pelecehan dan
kekerasan dalam masyarakat baik kekerasan fisik, sexual
maupun psikis sehingga komitmen untuk memberikan
perlidungan dan pendampingan kepada anak dan perempuan
menjadi salah satu program yang harus terus diberi
perhatian. Penyebabnya begitu kompleks antara lain

Gema PWGT edisi Page


keluarga belum

Gema PWGT edisi Page


berfungsi secara maksimal baik dari segi spiritual maupun
sebagai tempat dimana anak menikmati rasa aman dan
terlindungi. Faktor budaya yang menempatkan anak sebagai
kelompok termarginalkan dalam masyarakat menyebabkan
anak rawan menjadi korban tindakan kekerasan dan
diskriminasi. Selain itu penegakan hukum bagi pelaku
kekerasan anak belum ditegakkan secara benar dan
konsekuen.
Perlindungan Anak dalam Persfektif Alkitab
Satu-satunya alasan gereja untuk terus berkomitmen
memastikan bahwa anak-anak mendapat hak-haknya dalam
keluarga, gereja dan masyarakat adalah sikap dan
pandangan Yesus tentang anak-anak itu sendiri. “Biarkan
anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi
mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang
empunya Kerajaan Allah” Markus 10: 14. Berdasarkan ayat
ini, mungkin kita bertanya-tanya mengapa Tuhan sampai
segitunya sama anak- anak? Bahkan di ayat berikutnya
disebutkan bahwa kita sebaiknya menyambut “Kerajaan Allah
sama seperti anak kecil”. Anak-anak tampak begitu spesial di
mata Allah, sehingga kita yang dewasa harus meneladaninya.
Lalu siapa yang disebut anak-anak?. Menurut UU RI No. 35
tahun 2014, anak adalah seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun termaksud anak yang masih dalam
kandungan. Dalam undang-undang yang sama dijelaskan
bahwa perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara
optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Di mata hukum anak punya hak yang sama
seperti masyarakat dewasa

Gema PWGT edisi Page


lainnya. Itulah sebabnya negara mengaturnya dalam
undang- undang terkait hak-hak anak itu sendiri. Alkitab pun
juga tidak mengesampingkan peran anak-anak. Misalnya
terdapat lebih dari 100 kata “anak” digunakan, dan banyak
kisah di Alkitab yang melibatkan anak-anak di dalamnya. Tapi
sayangnya banyak juga kisah di Alkitab yang menceritakan
tentang pengabaian dan eksploitasi anak di masa itu.
Misalnya: Disita atau digadai karena miskin (Ayub 24:9),
Lapar dan telanjang (Ayub 24:10), Trafficking dan
pelacuran (Yoel 3:3), Penyalahgunaan (Amos 2:7),
Mengorbankan anak (Yeremia 32: 35). Padahal Allah punya
harapan kepada orang dewasa agar sebagai orangtua harus
melatih dan mendidik anak-anak sesuai kehendak dan
perintah Tuhan (Ams 6:20; 22:6;Ul 6:7). Selain itu orang
dewasa harus mengasihi, menghormati, dan menyambut
anak-anak seperti menyambut Kerajaan Allah (Matius 19: 13-
14). Sulit dan mustahil bagi kita untuk melindungi anak-anak
kalau cara pandang kita tentang anak tidak benar.
Melindungi anak sudah pasti melayani anak, tapi melayani
anak belum tentu melindungi anak
Mengenal hak-hak anak menurut undang-undang
Hak anak adalah bagian dari Hak Asasi Manusia yang wajib
dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua/keluarga,
masyarakat, negara/pemerintah. Menurut ketentuan pasal 52
ayat (2) UU HAM, Hak anak adalah hak asasi manusia dan
untuk kepentingannya hak anak itu diakui dan dilindungi oleh
hukum bahkan sejak dalam kandungan. Adapun hak-hak
anak menurut undang-undang antara lain: berhak atas
kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan, berhak
atas pelayanan, berhak atas pemeliharaan dan perlindungan,
berhak untuk tumbuh dan berkembang, berhak atas
indentitas, berhak untuk beribadah menurut agamanya,

Gema PWGT edisi Page


berhak mengetahui orang tuanya, berhak atas pelayanan
Kesehatan, berhak memperoleh Pendidikan, berhak untuk
pengembangan diri, berhak untuk memperoleh kesempatan
beristirahat, bermain dan berkreasi, berhak memperoleh
rehabilitasi, berhak memperoleh kebebasan, berhak
mendapatkan bantuan hukum dan perlakuan khusus. Intinya
bahwa negara memberikan perhatian yang begitu besar bagi
anak untuk mendapatkan hak-haknya agar mereka tumbuh
secara wajar dan sehat karena mereka adalah asset terbesar
bagi bangsa dan negara. Negara juga menjamin
perlindungan kepada anak khususnya mereka yang menjadi
korban kekerasan apapun bentuknya.
Gereja Ramah Anak
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia telah menetapkan
satu dokumen penting terkait perlindungan dan
pendampingan anak. Dokumen tersebut telah disosialisasikan
kepada semua gereja anggota termasuk Gereja Toraja.
Tinggal bagimana setiap gereja menindaklanjuti melalui
program dan kegiatan yang konkret berdasarkan konteks
gereja masing-masing. Bagi Gereja Toraja hal tersebut telah
tersosialisasi ke jemaat-jemaat terutama terkait dengan
kesepahaman tentang ibadah lintas generasi (beribadah
bersama anak), juga terkait dengan tersedianya fasilitas
peribadahan yang dapat diakses oleh semua kalangan
termasuk oleh anak-anak. Dan kita bersyukur bahwa setelah
melalui pergumulan yang panjang akhirnya Gereja Toraja
menerima konsep Perjamuan Kudus bersama anak sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari gereja rama anak. Kita
masih memiliki satu harapan besar kedepan yakni
ditetapkannya dokumen-dokumen terkait komitmen pada
pelayanan anak bagi semua pelayan dalam Gereja Toraja.

Gema PWGT edisi Page


Apa yang harus dilakukan?
Pelayanan anak, perlindungan dan pendampingan anak
adalah tanggungjawab bersama. Oleh karena itu semua
pihak baik keluarga, gereja dan pemerintah harus memiliki
komitmen yang sama terkait dengan perlindungan dan
pendampingan anak. Negara memastikan bahwa anak-anak
mendapat haknya sesuai undang-undang terlebih dalam
keluarga dan juga dalam pelayanan. Memastikan ada
program yang konkret terkait perlindungan anak dalam
tumbuh kembangnya dan pendampingan bagi anak korban
kekerasan. Memastikan bahwa keluarga menjadi tempat
yang aman dan aman bagi anak diantara semua tempat yang
ada di dunia ini. Memastikan bahwa orang tua konsisten
menjadi mentor dan teladan bagi anak dalam iman, etika dan
moral yang baik dan benar.

Pdt. Y.P

Gema PWGT edisi Page


SUNGAI AIR KEHIDUPAN
Panduan Aplikasi Tema 77 Tahun
Gereja Toraja Bagi PWGT

Gereja Toraja akan berulang tahun ke-77 pada 25 Maret


2024. Tema yang dipilih adalah “Mengalir Sungai
Kehidupan”. Tema ini direfleksi dari teks Wahyu 22:1 “Lalu ia
menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih
bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan
takhta Anak Domba itu.

Kata sungai dalam Wahyu 21:1 ini berasal dari kata Yunani
potamos. Kata ini digunakan sebanyak 16 kali dalam
Perjanjian Baru untuk menggambarkan berkat, kedamaian
dan kepuasan abadi yang bersumber dari Yesus Kristus.
Orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan
menerima berkat kehidupan seperti potamos, dan akan
mengalirkan potamos ke lingkungannya. Potamos akan
mengalir, membawa kehidupan, mengalirkan kedamaian,
memancarkan kebahagiaan.

Gereja Toraja dengan sengaja memilih tema ini untuk


mengajak setiap warga gereja menjadi potamos yang
mengalirkan kehidupan, kesejukan, kedamaian, kebahagian
kepada semua penghuni alam semesta. Setiap warga gereja
dipanggil untuk mengalirkan potamos di rumahnya, di
lingkunganya, di tempat kerjanya. Maka potamos akan
mengalir dan dinikmati oleh sesama manusia, oleh sesama
makhluk ciptaan Tuhan. Dinikmati seluruh alam semesta.

Gema PWGT edisi Page


Demikianlah Gereja Toraja harus hadir membawa potamos
kehidupan bagi dunia.

Apakah sungai air kehidupan ini bisa kotor? Sesuatu yang


lahir dari diri Allah (Kristus) tidak akan pernah kotor. Dia
yang jernih mencipta yang baik dan sungguh amat baik.
Namun, yang mencemari ciptaan-Nya adalah dosa manusia.
Wujud pencemaran itu adalah: kejahatan, kebencian,
keserakahan, iri hati, dengki, manipulasi, dll. Sama halnya,
dengan sungai- sungai di bumi ini, sejak awal diciptakan
dengan air jernih dan memberi kesuburan dan kesejahteraan
bagi manusia. Sungai- sungai itu, menjadi sumber kehidupan
dan pusat kemajuan peradaban manusia, seperti sungai Efrat
dan Tigris di Mesopotamia dan sungai Nil di Mesir. Namun,
perbuatan dosa manusia (Kej. 3), membuat dunia yang indah
itu (Taman Eden) berubah menjadi penjara bagi manusia.
Kerusakan yang terjadi akibat dosa berdampak pada
rusaknya relasi manusia Tuhan dan ciptaan Tuhan yang lain.
(Keputusan Rapat Kerja III Gereja Toraja, Halaman 3).

Gereja Toraja kini memasuki usia 77 Tahun. Pada usia ini,


peran dan tanggung jawab setiap anggota Gereja Toraja
untuk mengalirkan sungai air kehidupan sudah seharusnya
terejawantah dengan baik. Faktanya, Sungai Saddang yang
menjadi ikon Toraja masih tercemar, penuh dengan sampah.
Sungai sebagai sumber kehidupan terancam oleh sikap dan
tindakan manusia yang tidak bertanggungjawab. Gereja
Toraja dengan sengaja mengambil tema mengalir sungai air
kehidupan tidak lain adalah seruan iman kepada setiap
warga Gereja, bahwa apakah iman kita sudah berbuah dalam
perkataan dan perbuatan nyata, khususnya merawat alam

Gema PWGT edisi Page


lingkungan kita. Setiap warga Gereja Toraja ditantang untuk
menggugat dirinya, apakah saya sebagai orang beriman ikut
ambil bagian dalam pencemaran Sungai Sa’dan, atau sungai
lainnya di sekitarku?

Peran strategis PWGT

Sebagai umat pilihan Tuhan, sudah seharusnya setiap warga


Gereja Toraja mengalirkan sungai air kehidupan, di
sepanjang jalan hidupnya. Demikian juga PWGT dapat
menjadi agen perubahan untuk mengalirkan potamos,
dimulai dari dalam rumah tangganya. Sebagai ibu, PWGT
berperan penting mengendalikan sampah dengan
manajemen pola konsumsi rumah tangga, termasuk
mengatur kegiatan rumah tangga yang berpotensi
menghasilkan sampah. Bahkan PWGT dapat mengendalikan
suami dan anak-anaknya untuk memastikan sampah yang
dihasilkan rumah tangganya tidak dibuang ke sungai.

Peran strategis lain adalah PWGT dapat menjadikan rumah


tangganya sebagai sekolah ramah sampah bagi semua
penghuni rumahnya. Dalam hal ini PWGT bertugas sebagai
guru yang mengajar, membimbing, mendampingi, menegur
dan memberitahu semua anggota keluarganya untuk secara
mandiri mengolah sampah secara bertanggungjawab. PWGT
memastikan bahwa rumah tangganya menjadi sekolah
terbaik bagi anak-anaknya untuk mengelolah sampah secara
konseptual. Semua berawal dari pola pikir dan konsepsi
pemahaman tentang sampah. Saat pola pikir dan konsepsi
setiap anggota keluarga sudah berubah, keluarga tersebut
dapat menularkan kepada keluarga lainnya.

Gema PWGT edisi Page


Pertanyaannya adalah bagaimanakah PWGT mengalirkan
potamos tersebut. Berikut adalah sejumlah kiat-kiat yang
dapat dijadikan panduan:

1. Kurangi penggunaan plastik.


Mengingat sampah terbanyak di sungai adalah plastik,
maka PWGT dapat memulai gerakan pengurangan
sampah plastik dari rumah. PWGT mendidik seluruh
anggota keluarganya untuk mengurangi penggunaan
sampah plastik dengan menyiapkan kantong belanja
atau kantong barang bawaan yang bisa digunakan
berulang. Bila terpaksa menggunakan kantong plastik,
gunakan lebih dari sekali. Saat sudah tidak layak
dipakai, letakkan pada tempat yang semestinya.
Ingat, jangan dibuang ke sungai.
2. Gunakan botol air isi ulang.
Penggunaan air kemasan sekali memang mudah dan
praktis. Tetapi yang mudah dan praktis itu tidak sehat
dan dapat menyebabkan berbagai penyakit
mematikan. Sampahnya merusak keindahan dan
menjadi beban bagi alam lingkungan. PWGT dapat
menghasilkan generasi terdidik sehat dan cinta
lingkungan dengan membiasakan anak-anak di rumah
berkata tidak terhapap air kemasan sekali pakai.
Bekali anak-anak dengan botol air isi ulang. Didik
anak-anak untuk bangga dengan botol air isi ulang
yang dibawa kemana-mana. Tumbuhkan rasa bangga
memiliki botol isi ulang walaupun mungkin dicibir oleh
teman- temannya. Kuatkan semangat anak-anak
untuk ikut mempengaruhi teman-teman sebayanya.
PWGT juga

Gema PWGT edisi Page


dapat memotivasi suaminya untuk menjadi ayah hebat
dengan membawa botol isi ulang ke tempat kerja.
3. Sederhanakan acara pertemuan PWGT
PWGT juga dapat memulai dari level komunitas PWGT
di jemaat. Laksanakan rapat, pertemuan dan acara
PWGT lainnya dengan ramah lingkungan. Acara
dimulai dan selesai tepat waktu dapat menghemat
penggunaan energi listrik. Jika acara disertai dengan
makan dan minum, pastikan semua perlengkapan
makan minum yang digunakan terbuat dari bahan
ramah lingkungan. Pengurus PWGT dapat
mempublikasi di media sosial mengenai acara yang
ramah lingkungan itu, agar PWGT di tempat lain juga
dapat menirunya.
4. Dukung HUT 77 Gereja Toraja
PWGT juga berperan penting mendukung agenda HUT
77 Gereja Toraja yang akan dipusatkan di Sa’dan
Ulusalu. Pengurus PWGT dapat mengikuti semua
acara yang sudah dirancang oleh panitia dan
mengajak warga PWGT di jemaat-masing untuk ikut
dalam gerakan yang sedang digalakkan oleh panitia.
Jemaat- jemaat yang dekat dengan Sungai Saddang
dapat berpartisipasi langsung dalam pemeliharaan dan
perawatan Sungai Saddang. Sementara jemaat yang
agak jauh dari Sungai Saddang dapat melakukan
kegiatan sejenis di sungai terdekat dengan jemaat
masing-masing. Intinya, melalui HUT 77 Gereja
Toraja, PWGT terpanggil untuk merawat dan
menyayangi sungai, agar dari sungai terus mengalir
air kehidupan.
Pnt. Y.B.P

Gema PWGT edisi Page


Ulelean Pare (Cerita Rakyat)
BUEN MANIK
Den misa’ pia baine disanga Buen Manik. Ia tu Buen Manik
pia biungmo belanna matemo tu ambe’na, apa den misa’
adinna tu bitti’pa disanga Kalisu sia den dukapa tu indo’na.
Iate indo’na Buen Manik ma’tannun bang tu nakarang keallo.

Den Sangallo tonna marassan tu indo’na ma’tannun


nasuami tu Buen Manik male ma’nasu. Tonna Ia manasumo
mekutanami tu Buen Manik lako indo’na nakua: “O Indo’,
apara tu la kutollo’.” Mebali tu indo’na nakua: “Den tu utan
kalisu indetu Sali, iamo mutollo’ to.” Naalami Buen Manik tu
adinna disanga Kalisu, narere’I, natollo’i. To’domi tu rarana
adinna rokko sulluk. Mekutanami tu indo’na, nakua: “Apara
tu mararang to’do mai. ” Nabali Buen Manik nakua:
“Rakka’ku kerara naira’ piso.” Lendu mataku’na tu Buen
Manik sia menassan duka belanna mangkamo napatei tu
adinna. Apa iatu indo’na mukkun bangpa ma’tannun sae lako
mangkanna tu Buen Manik ma’nasu.

Iatonna manasumo, metambami tu Buen Manik nakua:


“O indo’, malemokomi mai takumande.” Narampananmi
indo’na tu tannunna namale kumande belanna tangdia’mo.
Tonna marassanmo kumande sola duai, naapparanmi indo’na
tu rakka’ limanna Kalisu. Nakuami indo’na: “Umbai
rakka’na iko adimmu tu mutollo’. ” Mebali Buen Manik
nakua: “Io, na mikuaka iatu kalisu mutollo.” Lendu’mi
sengkena tu indo’na, nasintakki tu balidanna nasambakki tu
ulunna Buen Manik. Ma’dondomi male umpallaian kalena tu

Gema PWGT edisi Page


Buen Manik. Undimi tu indo’na unnula’I. Pakalan
nalambi’mi Buen Manik tu batu tongkon, massengomi nakua:

“Batu kumbek, batu kumbek


bungkaranna’ kita mati’
naula’na’ indo’ku
sengke to mendadiangku.”
Tibungka’mi tu batu anna mekkondong tama tu Buen Manik.
Tonna lanmo tu Buen Manik , titutu’mi sule tu batu.
Tumangi’mi tu indo’na untambai Buen Manik dio la’pek batu.
Apa den gamara narangi umpa’kadai kumua tallung bongipi
mumane sae unnalai tu anakmu. Ganna’ tallung bongi
malemi tu indo’na lako to’batu. Tonna rampomo lako
massengo- sengomi nakua:

“Batu kumbek, batu kumbek


bungkaranna’ dikka’ mati
angku sitammu anakku
silindo rara bukungku.”

Tibungka’ tonganmi tu batu, apa tangia Buen Manik tu


tassu’ sangadinna bu’ku’ ia tu tassu’ tisambo’ lan mai anna
leak male sitiaran. Susimoto tu uleleanna Buen Manik. Sae
lako totemo den siapa ade’tu disanga Batu Kumbek diong
Tondon.

Ulelean Pare di atas diambil dari buku yang dikarang oleh Pdt. J. Lebang

Gema PWGT edisi Page


KARUME
1. Tau lan to’tallang
Metamba-tamba la boko

2. To siruran dao langi’


Tang siperapi uainna

3. Ditingngara garonto’na
Na dilese tu lolokna

4. Mareko-reko anakna
Kamma’ bintin to indo’na

5. Sangeran melao langi’


Mema’tik-ma’tikan elo’

6. Masaimo rundu’ salu


Mane mabusara’ pole’

7. Uran allo tuo langngan

8. Daun tallang ma’neko-neko

9. Sura pa’tong ponno lo’ko’

Gema PWGT edisi Page


10. To bukku unnondoi liku

11. Mekkue’ tu’tu’ bongi

12. Tobangmi pong


Kalapendang Siurrukan tau
mbating

13. Tambolang kasasak-


sasak Ulleanni buntu
saratu

14. Balida peturo langi’


Ungkallo-kallo batara

15. Kayu marangke unnarrak


Kayu ba’ta sumapuko

16. Balaan sakkoli’-koli untananan karorian

17. Tibebo-bebo lompona


tangkaanan pangngirasan

18. Mamma nasang moya tau korrok


mannamo tang mamma’

19. Kalongdai rundu’ salu


Gema PWGT edisi Page
Ma’bongi rokko Endekan

Gema PWGT edisi Page


20. Kulilingngi-kulilingngi
Kuala tambulisi’na

21. Kayu rinni’ kayu rinni’


Kayu na ondoi seba

22. Tau diong tampo


Pantan misa’ peda’guru’

23. Tau diong tampo


Pantan misa pekalette’

24. Sere piona nenekki


Tangki bela unda’pai

Arti (battunanna) dari Karume ini ada di


halaman sebelah …..

Gema PWGT edisi Page


Artinya (battuanna) Karume

Sesuai urutan nomornya adalah sebagai berikut:

1. Kaduaya
2. Bua kaluku
3. Allo
4. Banua
5. Pao
6. Suso kapu'
7. A'rari
8. Lila
9. Isi
10. To mamekan
11. Timbo
12. Bure Mayang
13. To mepare
14. Daun induk
15. Issong pandan
16. Dua'
17. Uai
18. Uai salu
19. Uai salu
20. Lada
21. Beluak/kutu
22. Daun Sualang/don narang²
23. Lattiana'/litti'
24. Lalan

Gema PWGT edisi Page


Penulis Gema Edisi 100

 Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th.


 Pdt. Arsiati S. Kabangnga’, M.Th.
 Pdt. Yusuf Paliling, M.Th.
 Dice Kondorura, S.Sos, MH.
 Aagje Palamba’, S.Ag.
 Pdt. Albatros Palilu, M.Th.
 Pdt. Marthen Betteng, MTh
 Pdt. Herianto Manurun, M.Th.
 Pdt. Calvein Remsi, M.Th.
 Pdt. Corlian Paran, S.Th.
 Pdt. Drs. Titus Tuppang, M.M.
 dr. Wilma D.M.T, Sp.GK, M.Kes.
 Ir. Bunga Rannu Kobong
 Pdt. Yonathan Saludung, S.Th., M.M.
 Dkn. Yunus Buana Patiku, S.E., S.K.M.

Gema PWGT edisi Page

Anda mungkin juga menyukai