Anda di halaman 1dari 14

TATA KERJA 2.4.

Tiga susun gelombang melambangkan tripanggilan


PERSEKUTUAN WANITA GEREJA TORAJA gereja yang dilaksanakan PWGT dalam dunia yang
penuh tantangan dan peluang.
Pasal 1 2.5. Lingkaran dalam melambangkan konteks Indonesia
Nama Persekutuan tempat PWGT melaksanakan pembinaan dan
pelayanan. Lingkaran luar melambangkan konteks
Nama Persekutuan ini adalah Persekutuan Wanita Gereja dunia tempat PWGT menyatakan tugas
Toraja, disingkat PWGT. panggilannya.
Pasal 2
Pasal 3
Logo
Hakikat dan Wujud
1. Persekutuan Wanita Gereja Toraja mempunyai logo sebagai
berikut: 1. PWGT adalah wadah pembinaan, persekutuan dan
pelayanan bagi wanita Gereja Toraja, yang
mempersekutukan diri dalam suatu kelompok pelayanan
kategorial yang merupakan bagian integral dari jemaat.
2. Sebagai bagian integral dari Gereja Toraja, maka
Persekutuan Wanita Gereja Toraja mewujud dalam bentuk
2. Makna Logo : jemaat, klasis dan pusat (sinode)
2.1. Rumah Toraja melambangkan konteks budaya Toraja
tempat PWGT lahir dan bertumbuh. Pasal 4
2.2. Salib melambangkan kasih dan pengorbanan Tuhan Waktu dan Tempat Kedudukan
Yesus Kristus yang diatasnya Persekutuan Wanita Gereja
1. Persekutuan Wanita Gereja Toraja dibentuk pada tanggal 4
Toraja dibangun, berdiri dan bertumbuh sesuai dengan
Desember 1966 dalam Persidangan I PWGT yang
1Korintus 3: 11.
berlangsung pada tanggal 29 Nopember s/d 5 Desember 1966
2.3. Alkitab, Firman Allah, melambangkan dasar
di Tangmentoe, Rantepao, Tana Toraja.
persekutuan, pelayanan, dan kesaksian wanita Gereja
2. PWGT berkedudukan ditempat dimana ada Gereja Toraja
Toraja
3. PWGT berkantor pusat di Rantepao – Toraja Utara.
Pasal 5 b. Pimpinan Majelis Gereja, BVJ, Pengurus SMGT
Tujuan Jemaat, Pengurus PPGT Jemaat, pengurus PKBGT
jemaat atas undangan Pengurus PWGT Jemaat
PWGT bertujuan memperlengkapi dan mendampingi wanita
c. Pengurus PWGT Klasis, atas undangan Pengurus
Gereja Toraja dalam bertumbuh menuju kedewasaan iman,
PWGT Jemaat.
sehingga mampu berperan aktif dalam mewujudkan tugas
1.3 Persidangan dipimpin oleh tiga orang yang dipilih dari
panggilan gereja di tengah-tengah keluarga, gereja dan
dan oleh anggota.
masyarakat.
1.4 Dengan memperhatikan keputusan persidangan Majelis
Gereja,dan keputusan Persidangan yang lebih luas.
Pasal 6
Persidangan membahas dan menetapkan :
Keanggotaan
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus PWGT
1. Anggota PWGT adalah wanita Gereja Toraja yang berumur Jemaat.
sekurang-kurangnya 30 tahun atau yang sudah menikah. b. Usul-usul dari anggota PWGT Jemaat yang
2. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama berhubungan dengan pelayanan PWGT.
dalam pembangunan tubuh Kristus. c. Masukan-masukan selama Persidangan.
d. Garis-Garis besar program PWGT Jemaat untuk
Pasal 7 masa kerja tiga tahun.
Persidangan e. Memilih pengurus PWGT jemaat masa kerja tiga
tahun.
Untuk mewujudkan kebersamaan dalam bersekutu, bersaksi, 1.5 Dalam hal-hal yang luar biasa, persidangan PWGT
dan melayani Persekutuan Wanita Gereja Toraja melaksanakan Jemaat dipimpin oleh Pimpinan Majelis Gereja.
persidangan gerejawi melalui:
2. Persidangan PWGT Klasis
1. Persidangan PWGT Jemaat: 2.1. Persidangan PWGT Klasis dilaksanakan satu kali
1.1 Persidangan PWGT Jemaat dilaksanakan sekali dalam dalam lima tahun.
tiga tahun. 2.2. Persidangan dihadiri oleh:
1.2 Persidangan dihadiri oleh: a. Utusan dari setiap Jemaat terdiri dari 5 – 7 orang
a. Semua anggota PWGT Jemaat setempat. yang dinyatakan dalam Surat Kredensi, dan
diketahui oleh Pimpinan Majelis Gereja
b. Badan Pekerja Klasis, Badan Verifikasi Klasis, a. Utusan dari setiap Klasis terdiri dari tiga sampai
Pengurus SMGT Klasis, Pengurus PPGT Klasis, sepuluh orang yang dipilih dan diutus melalui
pengurus PKBGT Klasis atas undangan Pengurus persidangan PWGT Klasis yang dinyatakan dalam
PWGT Klasis. Surat Kredensi dan diketahui oleh Badan Pekerja
c. Pengurus Pusat PWGT atas undangan Pengurus Klasis.
PWGT Klasis. b. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Badan
2.3. Pimpinan Persidangan terdiri dari tiga orang yang Verifikasi Gereja Toraja, Majelis Pertimbangan
dipilih dari dan oleh Utusan. Gereja Toraja atas undangan Pengurus Pusat
2.4. Dengan memperhatikan Keputusan Persidangan Klasis, PWGT.
dan Keputusan Persidangan yang lebih luas, maka c. Pengurus Pusat SMGT, Pengurus Pusat PPGT,
Persidangan membahas dan menetapkan: Pengurus Pusat PKBGT atas undangan Pengurus
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus PWGT Pusat PWGT.
Klasis. 3.3. Pimpinan Persidangan terdiri dari lima orang yang
b. Usul-usul dari PWGT Jemaat yang telah diolah dipilih dari dan oleh Utusan.
sebelumnya oleh Tim Pengarah. 3.4. Dengan memperhatikan Keputusan Persidangan
c. Masukan-masukan selama Persidangan. PWGT, Keputusan Sidang Sinode Am dan Rapat Kerja
d. Garis-garis besar program PWGT Klasis untuk Sinode, Persidangan membahas dan menetapkan:
masa kerja lima tahun. a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat
e. Memilih pengurus PWGT Klasis untuk masa kerja PWGT.
lima tahun. b. Usul-usul dari PWGT Klasis yang telah diolah
2.5. Keputusan Persidangan PWGT Klasis wajib diterima sebelumnya oleh Tim Pengarah.
dan ditaati oleh PWGT Jemaat dalam Klasis yang c. Masukan-masukan selama Persidangan.
bersangkutan. d. Garis-Garis Besar Program PWGT untuk masa
2.6. Dalam hal-hal yang luar biasa, Persidangan PWGT kerja 5 tahun.
Klasis dipimpin oleh Badan Pekerja Klasis. e. Memilih Pengurus Pusat PWGT untuk masa kerja
3. Persidangan PWGT lima tahun.
3.1. Persidangan Persekutuan Wanita Gereja Toraja 3.5. Keputusan Persidangan PWGT wajib diterima dan
dilaksanakan sekali dalam lima tahun. ditaati oleh semua PWGT Jemaat dan PWGT Klasis.
3.2. Persidangan dihadiri oleh: 3.6. Dalam hal-hal yang luar biasa, Badan Pekerja Sinode
memimpin persidangan PWGT
4. Hal-hal yang berhubungan dengan Persidangan Jemaat dan Pengurus OIG lingkup Jemaat ke
4.1. Persidangan PWGTdisetiap lingkup menetapkan tempat Persidangan PWGT Jemaat.
persidangan berikutnya. Pengurus PWGT Klasis mengundang Badan Pekerja
4.2. Untuk mempersiapkan Persidangan, Jemaat Klasis, Badan Verifikasi Klasis, dan Pengurus OIG
penghimpun dalam kerjasama dengan Pengurus lingkup Klasis ke Persidangan PWGT Klasis dan
PWGT pada setiap lingkup membentuk Panitia Pengurus Pusat PWGT mengundang Badan Pekerja
Penyelenggarayang diutus oleh Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja, Badan Verifikasi Gereja Toraja,
pada setiap lingkup yang bersangkutan. Majelis Pertimbangan Gereja Toraja, PP-SMGT, PP-
4.3. Susunan Panitia Persidangan PWGT Klasis dan PPGT, serta PP-PKBGT ke Persidangan PWGT.
Persidangan PWGT, dilengkapi dengan Tim Pengarah Undangan lainnya diundang oleh Panitia dalam
yang terdiri dari tiga sampai lima orang, dengan tugas koordinasi dengan Pengurus PWGT dilingkup yang
sebagai berikut : bersangkutan.
a. Mengumpulkan dan mengklasifikasikan usul-usul 4.6. Panitia atas nama PWGT Jemaat/Klasis Penghimpun,
dari setiap Jemaat untuk lingkup Klasis dan usul-usul memimpin Persidangan sampai terbentuknya
dari Klasis untuk lingkup Pusat. Pimpinan Sidang.
b. Mempersiapkan rancangan keputusan Persidangan 4.7. Materi Persidangan disiapkan oleh Pengurus PWGT
PWGT. disetiap lingkup dalam koordinasi dengan Panitia
c. Mempersiapkan rancangan Garis-garis Besar Persidangan.
Program PWGT Klasis dan Pusat. 4.8. Panitia Persidangan disetiap lingkup merampungkan
d. Mendampingi jalannya proses Persidangan. tugas-tugasnya paling lambat satu bulan sesudah
4.4. Setiap Persidangan PWGT menetapkan Tata Tertib Persidangan berlangsung dan menyampaikan Laporan
dan Acara Persidangan yang konsepnya Pertanggungjawabannya kepada Pengurus PWGT yang
dipersiapkan oleh Panitia Penyelenggara dalam memberi tugas dalam rapat pengurus.
kerjasama dengan Pengurus PWGT pada lingkup 4.9. Keputusan Persidangan disetiap lingkup hanya
yang bersangkutan dengan berpedoman pada Tata dapat diubah/dibatalkan melalui Persidangan
Tertib dan Acara Persidangan yang lalu. Istimewa, yakni:
4.5. Panitia atas nama Jemaat Penghimpun mengundang a. Lingkup Jemaat dihadiri oleh anggota PWGT,
Utusan ke Persidangan. Pengurus PWGT jemaat Penasihat dan Pengurus PWGT Jemaat.
mengundang Pimpinan Majelis Gereja, Badan Verifikasi
b. Lingkup Klasis dihadiri oleh satu orang Utusan 1.2. Pengurus PWGT Jemaat berkewajiban menyampaikan
dari setiap Jemaat, Penasihat dan Pengurus program kerjanya kepada Pimpinan Majelis Gereja
PWGT Klasis. setempat.
c. Lingkup Pusat dihadiri oleh satu orang Utusan 1.3. Pengurus PWGT dilingkup Klasis bertanggungjawab
dari setiap Klasis, Penasihat dan Pengurus Pusat kepada Badan Pekerja Klasis dan Persidangan PWGT
PWGT. Klasis.
4.10. Pengurus PWGT di setiap lingkup berkewajiban 1.4. Pengurus PWGT Klasis berkewajiban menyampaikan
menyampaikan Keputusan Persidangannya, kepada program kerjanya kepada Badan Pekerja Klasis.
Pengurus PWGTsetingkat diatasnya. 1.5. Pengurus Pusat PWGT bertanggungjawab kepada
4.11. Utusan yang menghadiri Persidangan PWGT di Klasis Badan Pekerja Sinode dan kepada Persidangan
dan Pusat, berkewajiban melaporkan hasil Keputusan Persekutuan Wanita Gereja Toraja.
Persidangan yang dihadirinya kepada Pengurus 1.6. Pengurus Pusat PWGT berkewajiban menyampaikan
PWGT yang mengutusnya, untuk selanjutnya program kerjanya kepada Badan Pekerja Sinode Gereja
disosialisasikan ke Jemaat-jemaat. Toraja.
4.12. Utusan PWGT Jemaat, Klasis , Pusat yang menghadiri 2. Komposisi Kepengurusan
persidangan-persidangan gerejawi maupun 2.1 Pengurus PWGT Jemaat terdiri atas :
kegiatan-kegiatan lainnya, seperti lokakarya, A. Penasehat:
pelatihan, dsb. berkewajiban menyampaikan  Ketua Pimpinan Majelis Gereja.
laporannya kepada lembaga yang mengutusnya,  Ibu-ibu yang dipilih dalam Persidangan
paling lambat satu bulan setelah kegiatan tersebut PWGT maximal 5 orang
berlangsung. B. Pengurus Inti :
Pasal 8 Ketua :
Struktur Organisasi Wakil ketua :
Sekretaris :
1. Struktur Organisasi PWGT disesuaikan denganStruktur Wakil Sekretaris :
Gereja Toraja Bendahara :
1.1. Pengurus PWGT dilingkup Jemaat bertanggungjawab Wakil Bendahara :
kepada Pimpinan Majelis Gereja dan kepada C. Bidang-bidang disesuaikan kebutuhan program
Persidangan PWGTJemaat. dan ditetapkan oleh Pengurus
Jemaat.
D. Anggota Ex offisio: Koordinator Kelompok kebutuhan di masing-
masing Klasis)
2.2 Pengurus PWGT Klasis terdiri atas : D. Anggota Ex offisio : Ketua-ketua PWGT Jemaat
A. Penasehat
1) Ketua Badan Pekerja Klasis 2.3 Pengurus Pusat PWGT terdiri atas :
2) Ibu-ibu yang dipilih dalam Persidangan A. Penasehat :
PWGT Klasis maximal lima orang . 1) Ketua Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
B. Pengurus Inti : 2) Majelis Pertimbangan Gereja Toraja.
Ketua : 3) Ibu-ibu yang dipilih dalam Persidangan
Wakil Ketua I : bidang Pengembangan PWGT Pusat maximal lima orang .
Spiritualitas, dan B. Pengurus Inti :
Penanggulangan Dampak Ketua :
Teknologi Informasi dan Wakil Ketua I : bidang Pengembangan
Komunikasi Spiritualitas, dan
Wakil Ketua II : bidang Partisipasi Gereja Dalam Penanggulangan Dampak
Pemberdayaan Masyarakat Teknologi Informasi dan
Wakil Ketua III : bidang Anti Kekerasan, Komunikasi
Perlindungan Anak dan Wakil Ketua II : bidang Partisipasi Gereja
Pengembangan Budaya Damai Dalam Pemberdayaan
Sekretaris : Masyarakat
Wakil Sekretaris : Wakil ketua III : bidang Anti Kekerasan,
Bendahara : Perlindungan Anak dan
Wakil Bendahara : Pengembangan Budaya Damai
C. Bidang-bidang : Sekretaris :
Anggota Bidang I : Wakil Sekretaris :
Anggota Bidang II : Bendahara :
Anggota Bidang III : Wakil Bendahara :
(anggota bidang I, II, III Anggota :
disesuaikan dengan C. Kordinator Wilayah :
 Koordinator Wilayah I Tana Luwu
 Koordinator Wilayah II Rantepao Pasal 9
 Koordinator Wilayah III Makale Pengutusan
 Koordinator Wilayah IV Makassar dan
Pelaksanaan pengutusan Pengurus PWGT diatur sebagai
Pulau Jawa
berikut:
 Koordinator Wilayah V Kalimantan
1. Pengurus PWGT Jemaat diutus oleh Pimpinan Majelis Gereja,
 Koordinator Wilayah VI Sul Teng-Tim-Bar
dalam suatu ibadah Jemaat.
D. Bidang-bidang :
2. Pengurus PWGT Klasis diutus oleh Badan Pekerja Klasis,
Anggota Bidang I : maksimal empat orang
dalam suatu ibadah Jemaat.
Anggota Bidang II : maksimak empat orang
3. Pengurus Pusat PWGT diutus oleh Badan Pekerja Sinode,
Anggota Bidang III : maksimal empat orang
dalam suatu ibadah Jemaat.
3. Periode Kepengurusan 4. Anggota PWGT yang terpilih dalam Persidangan sebagai
3.1. Periode Kepengurusan PWGT pada lingkup Jemaat, Penasihat disemua lingkup, diutus bersama-sama dengan
Klasis, dan Pusat berpedoman kepada keputusan pengurus lainnya.
Sidang Sinode Am Gereja Toraja dan Tata Gereja
Toraja, yakni:
1) Pengurus PWGT Jemaat : tiga tahun Pasal 10
2) Pengurus PWGTKlasis : lima tahun Rapat Pengurus
3) Pengurus Puasat PWGT : lima tahun
Rapat Pengurus PWGT disemua lingkup terdiri dari:
3.2. Pengurus PWGT pada semua lingkup hanya dapat
1. Rapat Rutin :
menduduki jabatan yang sama selama dua periode
Dilaksanakan minimal sekali dalam tiga bulan, atau sesuai
berturut-turut.
kebutuhan yang dihadiri oleh Pengurus Inti.
3.3. Jika terjadi kekosongan dalam satu periode
2. Rapat Koordinasi :
kepengurusan, maka penggantinya ditetapkan dalam
Dilaksanakan sesuai kebutuhan yang dihadiri oleh
Rapat Pleno Pengurus PWGT di lingkup masing-masing.
Pengurus Inti dan masing-masing bidang dan atau Unit
3.4. Pengurus Inti disemua lingkup, tidak dapat
pelayanan PWGT.
memegang jabatan yang sama pada lingkup yang
3. Rapat Pleno :
berbeda.
Dilaksanakan sekali dalam satu tahun yang dihadiri oleh semua
pengurus yakni Penasihat, Pengurus Inti, Anggota Bidang dan
Unit pelayanan PWGT untuk mengevaluasi pelaksanaan Program
dan APB tahun berjalan serta mempersiapkan program dan APB Persidangan dan satu kali sebelum Persidangan
tahun berikutnya, untuk selanjutnya ditetapkan dan disahkan berikutnya.
dalam Rapat Kerja. b. Rapat Kerja dihadiri oleh dua orang Utusan dari setiap
4. Rapat Kerja : Klasis, Penasihat, Pengurus Pusat PWGT, dan satu
4.1. Rapat Kerja PWGT Jemaat, orang wakil dari setiap Unit Kerja PWGT.
a. Rapat Kerja PWGT Jemaat dilaksanakan satu kali c. Rapat Kerja I, memahami keputusan persidangan
dalam satu tahun. yang baru berlangsung, membahas dan menetapkan
b. Rapat Kerja dihadiri oleh Penasihat dan Pengurus Pokok-Pokok Program PWGT lima tahunan.
PWGT Jemaat. Rapat Kerja II, mengevaluasi pelaksanaan program
c. Rapat Kerja dilaksanakan untuk mengevaluasi tahunan dan persiapan pelaksanaan persidangan
pelaksanaan program kerja tahunan, membahas berikutnya.
dan menetapkan Program dan APB PWGT Jemaat d. Biaya penyelenggaraan Rapat Kerja, dibebankan
untuk tahun berikutnya. pada anggaran belanja PP-PWGT dan anggaran
d. Biaya penyelenggaraan Rapat Kerja dibebankan pada belanja Pengurus PWGT Klasis.
anggaran belanja PWGT Jemaat.
4.2. Rapat Kerja PWGT Klasis Pasal 11
a. Rapat Kerja PWGT Klasis, dilaksanakan satu kali Keuangan
dalam satu tahun.
1. Pengelolaan keuangan disesuaikan dengan petunjuk Badan
b. Rapat Kerja dihadiri oleh tiga orang Utusan dari setiap
Verifikasi Gereja Toraja.
Jemaat, Penasihat dan Pengurus PWGT Klasis.
2. Sumber Keuangan/Dana PWGT:
c. Rapat Kerja PWGT Klasis dilaksanakan untuk
2.1. Persembahan dari Anggota
mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahunan,
2.2. Usaha Seksi Dana
membahas dan menetapkan Program dan APB PWGT
2.3. Sumbangan/donator.
Klasis untuk tahun berikutnya.
3. Kekayaan PWGT dikelola oleh Pengurus PWGT pada setiap
d. Biaya Penyelenggaraan Rapat Kerja dibebankan
lingkup.
pada anggaran belanja Pengurus PWGT Klasis dan
4. Laporan keuangan/kekayaan PWGT:
Pengurus PWGT Jemaat.
4.1. Laporan keuangan/kekayaan PWGT Jemaat
4.3. Rapat kerja PWGT
disampaikan kepada Majelis Gereja dan Badan
a. Rapat Kerja PWGT dilaksanakan dua kali
Verifikasi Jemaat.
dalam lima tahun, yaitu satu kali setelah
4.2. Laporan keuangan/kekayaan PWGT Klasis disetiap lingkup, menghadiri undangan pemerintah
disampaikan kepada Badan Pekerja Klasis dan Badan dan organisasi lainnya atas nama PWGT.
Verifikasi Klasis. - Dipasangkan dengan selendang PWGTdan lencana.
4.3. Laporan keuangan/kekayaan Pengurus Pusat PWGT b. Baju kerja PWGT
disampaikan kepada Badan Pekerja Sinode Gereja Digunakan pada acara persidangan PWGT, kegiatan
Toraja dan Badan Verifikasi Gereja Toraja. pembinaan, rapat kerja, perkunjungan dan kegiatan
4.4. PWGT pada tiap lingkup diwajibkan menyusun PWGT lainnya.
Program Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja. 5. Bendera PWGT
Pasal 12 - Warna : Hijau toska dan ditengahnya ada logo
Atribut PWGT PWGT.
- Ukuran : Panjang : 100 cm dan lebar : 80 cm
1. Lagu Mars PWGT: - Penggunaan bendera pada acara Persidangan PWGT
Lagu Mars PWGT dinyanyikan pada acara pembukaan disemua lingkup dan dipergunakan sebagai bendera
persidangan PWGT disemua lingkup, dan kegiatan PWGT panji PWGT.
lainnya.
2. Lagu Hymne PWGT:
Lagu Hymne PWGT dinyanyikan pada acara pembukaan
persidangan PWGT disemua lingkup, dan kegiatan PWGT
lainnya.
3. Lencana PWGT
a. Lencana PWGT sama dengan Logo PWGT
b. Penggunaan Lencana PWGT hanya dipasangkan
dengan Baju Seragam Resmi dan Baju Kerja PWGT
4. Baju Seragam PWGT
a. Baju seragam resmi PWGT
- Dipakai pada Ibadah pembukaan persidangan
PWGT,Acara HUT PWGT, Ibadah Natal PWGT,
Ibadah Paskah PWGT, Pengutusan Pengurus PWGT
Pasal 13 Memori Penjelasan
Penut up
Pasal 1 (cukup jelas)
Tata Kerja PWGT ini disusun berdasarkan Pengakuan Gereja
Toraja,Tata GerejaToraja, Keputusan Sidang Sinode Am XXIV
Pasal 2 (cukup jelas)
Gereja Toraja, Keputusan Persidangan XIII PWGT 2017 dan
Penempatan logo pada kop surat PWGT diletakkan di sebelah
Rapat Kerja I PWGT tahun 2018.
kiri atas.
Pengurus Pusat Persekutuan Wanita Gereja Toraja Contoh Kop surat lingkup Klasis
Periode 2017 – 2022
Ketua Sekretaris PERSEKUTUAN WANITA GEREJA TORAJA
Klasis ...................
Alamat: Jln. .....No. .............Telp.............
Ny. Dice Musa Kondorura, S.Sos.,MH Ny. Sisilia Tarukallo-R, SPd.

Contoh Kop surat lingkup Jemaat

PERSEKUTUAN WANITA GEREJA TORAJA


Mengetahui
Jemaat ...................
Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
Alamat: Jln. .....No. .............Telp.............

Pasal 3 (cukup jelas)


Pdt. Musa Salusu, M.Th.
Pasal 4 (cukup jelas)

Pasal 5 (cukup jelas)

Pasal 6 (cukup jelas)

Pasal 7 : (tentang Persidangan)


Poin 4.2 : Yang dimaksud Badan Pekerja Majelis pada
setiap lingkup yang bersangkutan adalah Pimpinan Pasal 10 (tentang Rapat Pengurus)
Majelis Gereja pada lingkup Jemaat, Badan Pekerja Rapat Pleno : selain yang tertulis dalam ayat 3, melaksanakan
Klasis pada lingkup Klasis dan Badan Pekerja Sinode penggantian antar waktu pengurus (PAW) atau pengisian jika
pada lingkup Pusat. terjadi kekosongan pengurus satu periode kepengurusan.
Pasal 11 (tentang Keuangan)
Pasal 8(Sturktur Organisasi) Sumber keuangan/dana PWGT jemaat untuk mendukung
program dan pelayanan PP-PWGT sebagai berikut:
Persidangan 1. Dana Pelayanan Wanita:
PWGT PP.PWGT BPS
 Jemaat pedesaan : Rp. 10.000,-/Bulan/Jemaat
 Jemaat Semi Kota : Rp. 15.000,-/Bulan/Jemaat
 Jemaat Kota : Rp. 25.000,--100.000,-/Bulan/Jemaat
Persidagan Pengurus 2. Persembahan Syukur Bulanan (PSB)
PWGT PWGT BPK  Untuk PWGT Jemaat..............50%
Klasis
 Untuk PWGT Klasis................30%
 Untuk PP-PWGT.....................20%
3. Persembahan Minggu I setiap bulan
Persidangan Pengurus
4. Persembahan kebaktian Paskah, HUT PWGT, dan Natal
Majelis
PWGT PWGT Gereja diatur sebagai berikut:
Jemaat
 Pundi I untuk PP-PWGT
 Pundi lainnya dan lelang tinggal di Jemaat
Keterangan:
 Aksi Rp. 5.000,-/anggota PWGT dilaksanakan pada
= Garis Pengawasan
bulan Maret – April (Paskah) untuk pelayanan
= Garis Koordinasi
Bintranita dan Aksi Rp. 10.000,-/anggota pada bulan
= Garis Tanggung Jawab
Desember (Natal/ HUT) untuk pelayanan RBM.
5. Persembahan kebaktian Oikumene: HDS, ACWC(HPPGA),
Pasal 9 (tentang Pengutusan)
Permut, disetor ke Biro Perempuan dan Anak PGI melalui
Pengutusan Pengurus PWGT Jemaat, Klasis, dan Pusat
PP-PWGT (dana kontra Pos)
dilaksanakan dalam suatu ibadah jemaat (ayat 1,2, dan 3) yang
6. Dana Pekabaran Injil, sesuai anggaran masing-masing
dimaksud ibadah jemaat adalah ibadah hari Minggu di Gereja.
PWGT Jemaat.
7. Dana Mandiri dikumpulkan melalui aksi selembar uang 6) Buntao’, 22) Kesu’ La’bo’,
Rp.100.000., Rp.50.000,- Rp.20.000,-Rp. 10.000,- Rp. 5.000,- 7) Kesu’ Tallulolo 23) Nanggala,
Rp.1.000,- dan atau selembar cheque/valuta asing. 8) Nanggala Karre 24) Sasi,
Penggalangan Dana ini dilakukan satu kali dalam satu 9) Sesean, 25) Tondon,
periode. 10) Pangala’ Utara, 26) Kapala Pitu,
8. Dana Koordinator Wilayah ditanggung masing-masing 11) Rantepao Barat, 27) Tikala,
Klasis dalam wilayah pelayanannya diatur sebagai berikut: 12) Makale Selatan, 28) Sangalla’ Barat,
 Kategori K, minimal Rp.50.000/Tahun, 11 Klasis yaitu: 13) Mengkendek Timur, 29) Silanan,
1) Seko Lemo 7) Seko Embona Tana 14) Gandangbatu, 30)Tapparan Rantetayo,
2) Seko Padang 8) Malangke’ 15) Rembon Sado’ko’, 31) Bone
3) Bastem 9) Rantebua 16) Sultengtim, 32) Lamasi
4) Sa’dan Ulusalu 10) Maranpa’  Kategori A, minimal Rp. 200.000,-/Tahun, 32 Klasis
5) ABBA 11) Simbuang yaitu:
6) Mappak 1) Kota Palopo 18) Kalaena,
 Kategori C, minimal Rp. 125.000,-/Tahun, 18 Klasis yaitu: 2) Luwu’ 19) Rantepao,
1) Sukamaju 10) Rosaba 3) Seriti 20) Sasi Utara,
2) Baebunta Selatan 11) Awan 4) Tallunglipu, 21) Pangala’,
3) Kurra Denpiku 12) Dende’ Denpiku 5) Sa’dan, 22) Makale,
4) Piongan Denpiku 13) Parandangan 6) Kesu’ Malenong, 23) Makale Tengah,
5) Sa’dan Matallo 14) Bokin PP 7) Makale Utara, 24) Sangalla’,
6) Baruppu’ 15) Malimbong 8) Rembon, 25) Pulau Jawa,
7) Masanda 16) Sangalla’ Selatan 9) Ulusalu, 26) Makassar Timur,
8) Bittung 17) Bituang Se’seng 10) Makassar, 27) Pare-pare,
9) Rano 18) Buakayu 11) Makassar Tengah, 28) Sulteng,
 Kategori B, minimal Rp. 175.000,-/Tahun, 32 Klasis yaitu: 12) Sulbar, 29) Kaltim Balikpapan,
1) Sangbua Lambe’ 17) Lamasi, 13) Sigilore, 30) Kaltara Berau,
2) Malili 18) Wotu, 14) Kaltara 31) Kutai Kaltim,
3) Bone-bone, 19) Masamba, 15) Kaltim Tengah 32) Mengkendek Utara,
4) Walenrang, 20) Walenrang Timur, 16) Bontang Kutai Kaltim 17) Palopo
5) Madandan, 21) Balusu,
Pasal 12 (tentang Atribut)
Ayat 1 dan 2 tetapi tidak berlaku pada ayat 4 huruf b, kegiatan
PWGT lainnya yaitu kegiatan yang berkaitan dengan PWGT
misalnya: Natal PWGT, Paskah PWGT, HUT PWGT, dan Raker
PWGT.
Sedangkan pada ayat 4 huruf b, kata kegiatan PWGT lainnya
yaitu: PWGT memimpin ibadah, menghadiri undangan rapat
organisasi lain, pemerintahan atas nama PWGT.
Ayat 3 huruf b yang dimaksud dikenakan pada dada sebelah
kiri.
Ayat 4 huruf a, baju seragam resmi PWGT yaitu warna hijau
tosca
Ayat 4 huruf b, baju kerja PWGT yaitu warna orange
Ayat 4 huruf a dan b baju seragam resmi PWGT dan baju kerja
PWGT yang dimaksud yaitu diperuntukkan bagi semua
anggota PWGT (bukan hanya pengurus PWGT)
Ayat 5 (tentang bendera PWGT) ukuran yang dimaksud yaitu
perbandingan panjang 10 dan lebar 8 (10:8). Bendera yang
dimaksud juga berfungsi sebagai panji-panji (bendera
kebesaran) tetapi tidak diperbolehkan menambah kata-kata
atau gambar pada bendera PWGT.

Anda mungkin juga menyukai