Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI Kata Pengantar

Daftar Isi ..................................................................... i Segala Puji dan Syukur patut kita panjatkan hanya kepada
Kata Pengantar .......................................................... ii Dia, Tuhan Yesus Kristus – Kepala Gereja, karena penyertaanNya
Pasal 1 Nama Persekutuan ....................................... 1 yang tetap setia menuntun perjalanan pelayanan Persekutuan
Wanita Gereja Toraja.
Pasal 2 Logo ............................................................... 1
Salah satu penugasan Persidangan XIV PWGT,
Pasal 3 Hakikat dan Wujud .................................... 2 keputusan nomor: 11/KEP/SID-XIV/PWGT/VI/2022 tentang Revisi
Pasal 4 Waktu dan Tempat Kedudukan ................. 2 Tata Kerja yang pembahasannya dimandatkan pada Rapat Kerja I
Pasal 5 Tujuan ............................................................ 3 PWGT.
Berdasarkan penugasan tersebut, Pengurus Pusat PWGT
Pasal 6 Keanggotaan ................................................. 3
telah melaksanakan tugas dan rancangannya telah dibahas bersama
Pasal 7 Persidangan .................................................. 3 dalam Rapat Kerja I PWGT pada tanggal 29-30 September 2022 di
Pasal 8 Struktur Organisasi ...................................... 10 Tangmentoe. Selanjutnya hasil pembahasan Raker ini diserahkan
Pasal 9 Pengutusan ................................................... 14 kepada BPS Gereja Toraja untuk disahkan dan dimuat dalam buku
Peraturan Khusus Gereja Toraja.
Pasal 10 Rapat Pengurus .......................................... 15
Tata Kerja ini pada dasarnya merupakan pedoman bagi
Pasal 11 Keuangan .................................................... 17 PWGT untuk menata pelayanan dalam seluruh lingkup pelayanan
Pasal 12 Atribut PWGT ........................................... 18 PWGT. Karena itu harapan kami kiranya setiap anggota dapat
Pasal 13 Penutup ....................................................... 19 memiliki buku ini sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas
pelayanan di setiap lingkup, dalam penyerahan diri kepada kuasa
Memori Penjelasan :
dan tuntunan Roh Kudus.
1) Penempatan Logo Pada Kop Surat ............... Selamat melayani dalam semangat “Bertambah Teguh
2) Sruktur Organisasi ........................................... Dalam Iman dan Pelayanan Bagi Semua” (Kolose 2: 7).
3) Kategori Klasis A – K ......................................
4) Mars PWGT ...................................................... 27 Rantepao, September 2022
5) Hymne PWGT .................................................. 28 Pengurus Pusat PWGT
TATA KERJA 2.5. Lingkaran dalam melambangkan konteks Indonesia
PERSEKUTUAN WANITA GEREJA TORAJA tempat di mana wanita Gereja Toraja mewujudnyatakan
persekutuan, kesaksian dan pelayanannya. Lingkaran luar
Pasal 1 melambangkan konteks dunia di mana wanita Gereja
Nama Persekutuan Toraja menyatakan tugas panggilannya sebagai bagian
dari gereja.
Nama Persekutuan ini adalah Persekutuan Wanita Gereja Toraja,
disingkat PWGT. Pasal 3
Hakikat dan Wujud
Pasal 2
Logo
1. PWGT adalah wadah persekutuan dan pembinaan bagi wanita
1. Persekutuan Wanita Gereja Toraja mempunyai logo sebagai Gereja Toraja, melalui kelompok pelayanan kategorial yang
berikut: merupakan bagian integral dari jemaat.
2. Sebagai bagian integral dari Gereja Toraja, maka Persekutuan
Wanita Gereja Toraja mewujud dalam bentuk jemaat, klasis
dan pusat (sinode).

Pasal 4
2. Makna Logo : Waktu dan Tempat Kedudukan
2.1. Rumah Toraja melambangkan konteks budaya Toraja,
1. Persekutuan Wanita Gereja Toraja dibentuk pada tanggal 4
tempat PWGT lahir dan bertumbuh.
Desember 1966 dalam Persidangan I PWGT yang berlangsung
2.2. Salib melambangkan kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus
pada tanggal 29 Nopember s/d 5 Desember 1966 di
Kristus yang menjadi dasar Persekutuan Wanita Gereja
Tangmentoe, Rantepao, Tana Toraja.
Toraja dibangun, berdiri dan bertumbuh (I Korintus 3: 11)
2. Persekutuan Wanita Gereja Toraja berkedudukan di tempat
2.3. Alkitab, Firman Allah, melambangkan dasar persekutuan,
dimana ada Gereja Toraja.
pelayanan, dan kesaksian wanita Gereja Toraja.
3. Persekutuan Wanita Gereja Toraja berkantor pusat di Rantepao
2.4. Tiga susun gelombang melambangkan tri panggilan gereja
– Toraja Utara.
yang diwujudnyatakan PWGT dalam dunia yang penuh
tantangan dan peluang.
Pasal 5 b. Pimpinan Majelis Gereja dan Komisi OIG, perwakilan
Tujuan Pengurus SMGT, PPGT, PKBGT lingkup jemaat masing-
masing maksimal 3 orang, atas undangan Pengurus
PWGT bertujuan memperlengkapi dan mendampingi wanita
PWGT Jemaat
Gereja Toraja agar bertumbuh menuju kedewasaan iman, sehingga
c. Pengurus PWGT Klasis, atas undangan Pengurus PWGT
mampu berperan aktif dalam melakukan tugas panggilan gereja,
Jemaat.
yakni mewujudkan damai sejahtera Allah di tengah-tengah
1.3.Persidangan dipimpin oleh tiga orang yang dipilih dari dan
keluarga, gereja dan masyarakat.
oleh anggota yang terdiri dari ketua, wakil ketua dan
sekretaris.
Pasal 6
1.4.Dengan memperhatikan keputusan persidangan Majelis
Keanggotaan
Gereja, dan keputusan persidangan yang lebih luas.
1. Anggota PWGT adalah wanita Gereja Toraja yang berumur persidangan membahas dan menetapkan:
sekurang-kurangnya 35 tahun atau yang sudah menikah. a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus PWGT Jemaat.
2. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama b. Usul-usul dari anggota PWGT yang berhubungan
dalam pembangunan Tubuh Kristus. dengan pelayanan PWGT.
c. Masukan-masukan selama persidangan.
Pasal 7 d. Garis Besar Program Pelayanan (GBPP) PWGT jemaat
Persidangan untuk masa kerja tiga tahun, yang dipersiapkan oleh
Pengurus PWGT Jemaat, bersama Pimpinan Majelis
Gereja dan Komisi OIG dan atau Panitia Pengarah
Untuk mewujudkan kebersamaan dalam bersekutu, bersaksi dan
(sesuai kebutuhan).
melayani, PWGT melaksanakan persidangan gerejawi melalui:
e. Memilih pengurus PWGT jemaat masa kerja tiga tahun.
1.5.Dalam hal-hal yang luar biasa, persidangan PWGT jemaat
1. Persidangan PWGT Jemaat:
dipimpin oleh Pimpinan Majelis Gereja.
1.1. Persidangan PWGT Jemaat dilaksanakan sekali dalam
tiga tahun.
2. Persidangan PWGT Klasis
1.2. Persidangan dihadiri oleh:
2.6. Persidangan PWGT Klasis dilaksanakan satu kali dalam
a. Semua anggota PWGT jemaat setempat. Bagi jemaat
lima tahun.
yang anggotanya di atas tiga ratus orang teknik
persidangannya diatur oleh Pengurus PWGT Jemaat.
2.7. Persidangan dihadiri oleh: Besar Program Pelayanan (GBPP) PWGT jemaat sesuai
a. Utusan dari setiap jemaat terdiri dari lima sampai konteks masing-masing.
tujuh orang yang dinyatakan dalam Surat Kredensi, 2.11. Dalam hal-hal yang luar biasa, Persidangan PWGT Klasis
dan diketahui oleh Pimpinan Majelis Gereja. dipimpin oleh Badan Pekerja Klasis.
b. Badan Pekerja Klasis, Badan Verifikasi Klasis,
perwakilan Pengurus SMGT, PPGT, PKBGT lingkup 3. Persidangan PWGT
klasis, maksimal tiga orang, atas undangan Pengurus 3.1. Persidangan Persekutuan Wanita Gereja Toraja
PWGT Klasis. dilaksanakan sekali dalam lima tahun.
c. Pengurus Pusat PWGT atas undangan Pengurus 3.2. Persidangan dihadiri oleh:
PWGT Klasis. a. Utusan dari setiap klasis terdiri dari tiga sampai
2.8. Pimpinan persidangan terdiri dari tiga orang yang dipilih sepuluh orang yang dipilih dan ditetapkan melalui
dari dan oleh utusan, yakni ketua, wakil ketua dan persidangan PWGT klasis, dinyatakan dalam Surat
sekretaris. Kredensi dan diketahui oleh Badan Pekerja Klasis.
2.9. Dengan memperhatikan Keputusan Persidangan Klasis dan b. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, BVGT, MPGT atas
Keputusan Persidangan yang lebih luas, maka persidangan undangan Pengurus Pusat PWGT.
membahas dan menetapkan: c. Perwakilan Pengurus Pusat SMGT, PPGT, PKBGT,
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus PWGT Klasis. maksimal tiga orang, atas undangan Pengurus Pusat
b. Usul-usul dari PWGT Jemaat yang telah diolah PWGT.
sebelumnya oleh Panitia Pengarah. 3.3. Persidangan dipimpin oleh lima orang yang dipilih dari
c. Masukan-masukan selama persidangan. dan oleh utusan yang terdiri atas satu orang ketua, dua
d. Garis Besar Program Pelayanan (GBPP) PWGT klasis orang wakil ketua, satu orang sekretaris dan satu orang
untuk masa kerja lima tahun, yang dipersiapkan oleh wakil sekretaris.
Panitia Pengarah yang terdiri dari unsur Pengurus 3.4. Dengan memperhatikan Keputusan Persidangan PWGT,
PWGT Klasis, BPK dan personil yang dianggap Keputusan Sidang Sinode Am Gereja Toraja dan Rapat
kompeten. Kerja Gereja Toraja, maka persidangan membahas dan
e. Memilih pengurus PWGT klasis untuk masa kerja lima menetapkan:
tahun. a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat PWGT.
2.10. Keputusan persidangan PWGT klasis wajib diterima dan b. Usul-usul dari PWGT klasis yang telah diolah
ditaati oleh PWGT jemaat dalam klasis yang sebelumnya oleh Panitia Pengarah.
bersangkutan, menjadi rujukan dalam penyusunan Garis c. Masukan-masukan selama persidangan.
d. Garis Besar Program Pelayanan (GBPP) PWGT untuk Pengurus Pusat PWGT membentuk panitia
masa kerja lima tahun yang dipersiapkan oleh Panitia penyelenggara yang diutus oleh Badan Pekerja Sinode.
Pengarah.
e. Memilih Pengurus Pusat PWGT untuk masa kerja lima 4.3. Susunan Panitia Persidangan PWGT Klasis dan
tahun. Persidangan PWGT, dilengkapi dengan Panitia Pengarah
3.5. Keputusan Persidangan PWGT wajib diterima dan ditaati yang terdiri dari tiga sampai lima orang, dengan tugas
oleh semua anggota PWGT, menjadi rujukan bagi sebagai berikut:
pengurus PWGT klasis dan jemaat dalam menyusun Garis a. Mengumpulkan dan mengklasifikasikan usul-usul dari
Besar Program Pelayanan (GBPP) PWGT klasis dan setiap Jemaat untuk lingkup Klasis dan usul-usul dari
jemaat, sesuai dengan konteks masing-masing. Klasis untuk lingkup sinodal.
3.6. Dalam hal-hal yang luar biasa, Badan Pekerja Sinode b. Mempersiapkan rancangan keputusan persidangan
Gereja Toraja memimpin persidangan PWGT. PWGT.
c. Mempersiapkan rancangan Garis Besar Program
4. Hal-hal yang berhubungan dengan persidangan Pelayanan (GBPP) PWGT pada lingkup pelayanan
4.1. Persidangan PWGT pada lingkup pelayanan klasis dan klasis dan sinodal.
sinodal menetapkan tempat persidangan berikutnya. d. Mendampingi jalannya proses persidangan pada
4.2. Untuk mempersiapkan persidangan pada semua lingkup lingkup pelayanan yang bersangkutan.
pelayanan, perlu diatur hal-hal sebagai berikut: 4.4. Persidangan PWGT pada setiap lingkup pelayanan
a. Untuk persidangan PWGT jemaat, Pengurus PWGT menetapkan Tata Tertib dan Acara Persidangan yang
Jemaat dapat membentuk panitia yang diutus oleh konsepnya dipersiapkan oleh Panitia Pengarah dalam
Majelis Gereja, atau pengurus langsung menangani kerjasama dengan pengurus PWGT pada lingkup
persiapan dan penyelenggaraan persidangan PWGT pelayanan yang bersangkutan, dengan berpedoman pada
jemaat. Tata Tertib dan Acara Persidangan yang lalu.
b. Untuk persidangan PWGT klasis, jemaat penghimpun 4.5. Panitia persidangan. pada lingkup klasis dan sinodal atas
dalam kerja sama dengan Pengurus PWGT Klasis nama Jemaat Penghimpun mengundang utusan ke
membentuk panitia penyelenggara, yang diutus oleh persidangan.
Badan Pekerja Klasis. 4.6. Undangan lainnya diatur oleh Panitia dalam koordinasi
c. Untuk persidangan PWGT, jemaat penghimpun dan dengan Pengurus PWGT pada lingkup yang bersangkutan.
klasis yang bersangkutan dalam kerjasama dengan
4.7. Panitia atas nama PWGT jemaat/klasis penghimpun, Pasal 8
memimpin Persidangan sampai terpilihnya Pimpinan Struktur Organisasi
Sidang.
4.8. Materi persidangan pada lingkup klasis dan sinodal 1. Struktur Organisasi PWGT disesuaikan dengan Struktur Gereja
dipersiapkan oleh Panitia Pengarah dalam koordinasi Toraja.
dengan Pengurus PWGT dan Panitia Persidangan pada 1.1. Pengurus PWGT di lingkup jemaat bertanggung jawab
lingkup yang bersangkutan. kepada Majelis Gereja dan kepada Persidangan PWGT
4.9. Panitia Persidangan pada setiap lingkup pelayanan Jemaat.
merampungkan tugasnya dan menyampaikan laporan 1.2. Pengurus PWGT Jemaat berkewajiban menyampaikan
pertanggungjawabannya kepada pengurus PWGT yang program kerja dan anggaran (PKA) kepada Majelis Gereja
memberi tugas, dalam rapat pengurus, paling lambat satu jemaat.
bulan sesudah persidangan berlangsung. 1.3. Pengurus PWGT Klasis bertanggung jawab kepada Badan
4.10. Keputusan persidangan di setiap lingkup pelayanan Pekerja Klasis dan Persidangan PWGT Klasis.
hanya dapat diubah oleh pengurus pada lingkup yang 1.4. Pengurus PWGT Klasis berkewajiban menyampaikan
bersangkutan karena situasi khusus. Perubahan tersebut program kerjanya kepada Badan Pekerja Klasis.
diadakan dalam rapat koordinasi. 1.5. Pengurus Pusat PWGT bertanggung jawab kepada Badan
4.11. Pengurus PWGT di setiap lingkup berkewajiban Pekerja Sinode dan kepada Persidangan PWGT.
menyampaikan keputusan persidangannya, kepada 1.6. Pengurus Pusat PWGT berkewajiban menyampaikan
pengurus PWGT setingkat di atasnya. program kerja dan anggaran (PKA) kepada Badan Pekerja
4.12. Utusan yang menghadiri persidangan PWGT lingkup klasis Sinode Gereja Toraja.
dan sinodal, berkewajiban melaporkan hasil keputusan
persidangan yang dihadirinya kepada pengurus PWGT yang 2. Komposisi Kepengurusan
mengutusnya, untuk selanjutnya disosialisasikan ke jemaat-
jemaat. 2.1. Pengurus PWGT lingkup jemaat terdiri dari:
4.13. Utusan PWGT lingkup jemaat, klasis, dan sinodal yang a. Penasihat:
menghadiri persidangan-persidangan gerejawi maupun - Ketua Pimpinan Majelis Gereja
kegiatan-kegiatan lainnya, seperti lokakarya, pelatihan, dsb. - Ketua Komisi OIG.
berkewajiban menyampaikan laporannya kepada pengurus - Ibu-ibu yang dipilih dalam Persidangan PWGT
PWGT yang mengutusnya, paling lambat satu bulan setelah maksimal lima orang
kegiatan tersebut berlangsung.
b. Pengurus Inti: - Wakil Ketua 3: Bidang Pengembangan
- Ketua : Keugaharian dan Budaya Damai.
- Wakil Ketua 1: Bidang Pengembangan - Sekretaris :
Spiritualitas, Pekabaran Injil dan - Wakil Sekretaris :
Sosial Budaya. - Bendahara :
- Wakil Ketua 2: Bidang Partisipasi Gereja dalam - Wakil Bendahara :
Masyarakat. c. Anggota setiap bidang maksimal tiga orang
- Wakil Ketua 3: Bidang Pengembangan d. Anggota ex- offisio: Ketua-ketua PWGT Jemaat
Keugaharian dan Budaya Damai.
- Sekretaris : 2.3. Pengurus Pusat PWGT (lingkup sinodal) terdiri atas:
- Wakil Sekretaris : a. . Penasihat :
- Bendahara : - Ketua Umum Badan Pekerja Sinode
- Wakil Bendahara : - Ketua V Badan Pekerja Sinode
c. Anggota setiap bidang: sesuai kebutuhan - Ketua MPGT
d. Anggota ex - offisio: Koordinator Kelompok - Ibu-ibu yang dipilih dalam Persidangan PWGT
maksimal lima orang
2.2. Pengurus PWGT Klasis terdiri atas:
a. Penasihat : b. Pengurus Inti:
- Ketua Badan Pekerja Klasis - Ketua Umum :
- Ketua bidang OIG. - Ketua 1: Bidang Pengembangan Spiritualitas,
- Ibu-ibu yang dipilih dalam persidangan PWGT ,Pekabaran Injil dan Sosial Budaya.
maksimal lima orang - Ketua 2: Bidang Partisipasi Gereja dalam
Masyarakat.
b. Pengurus Inti: - Ketua 3: Bidang Pengembangan Keugaharian
- Ketua : dan Budaya Damai.
- Wakil Ketua 1: Bidang Pengembangan - Sekretaris Umum :
Spiritualitas, Pekabaran Injil dan - Wakil Sekretaris Umum :
Sosial Budaya. - Bendahara Umum :
- Wakil Ketua 2: Bidang Partisipasi Gereja dalam - Wakil Bendahara Umum :
Masyarakat.
c. Kordinator Wilayah : Namun jika disuatu jemaat atau klasis yang SDMnya
 Koordinator Wilayah I Tana Luwu tidak memungkinkan, maka pengaturannya diserahkan
 Koordinator Wilayah II Rantepao ke masing-masing jemaat atau klasis yang bersangkutan.
 Koordinator Wilayah III Makale
 Koordinator Wilayah IV Makassar dan Pulau Pasal 9
Jawa Pengutusan
 Koordinator Wilayah V Kalimantan
Pelaksanaan pengutusan Pengurus PWGT diatur sebagai berikut:
 Koordinator Wilayah VI Sul Teng-Tim-Bar
1. Pengurus PWGT lingkup jemaat diutus oleh Majelis Gereja, dalam
suatu ibadah Jemaat.
d. Anggota setiap bidang maksimal empat orang
2. Pengurus PWGT lingkup klasis diutus oleh Badan Pekerja
3. Periode Kepengurusan Klasis, dalam suatu ibadah jemaat.
3.1. Periode Kepengurusan PWGT pada lingkup jemaat, 3. Pengurus PWGT lingkup sinodal (Pengurus Pusat PWGT)
klasis, dan sinodal berpedoman kepada keputusan Sidang diutus oleh Badan Pekerja Sinode, dalam suatu ibadah jemaat.
Sinode Am Gereja Toraja dan Tata Gereja Toraja, yakni:
1) Pengurus PWGT lingkup jemaat: tiga tahun Pasal 10
2) Pengurus PWGT lingkup klasis : lima tahun Rapat Pengurus
3) Pengurus PWGT lingkup sinodal: lima tahun
Rapat Pengurus PWGT di semua lingkup terdiri dari:
3.2. Pengurus PWGT pada semua lingkup pelayanan hanya
1. Rapat Pengurus Inti adalah:
dapat menduduki jabatan yang sama selama dua periode
Rapat yang dihadiri pengurus inti, dilaksanakan minimal sekali
berturut-turut.
dalam tiga bulan, atau sesuai kebutuhan, untuk membicarakan
3.3. Jika terjadi kekosongan dalam kepengurusan karena yang
kegiatan dan hal-hal mendesak yang muncul.
bersangkutan berhalangan tetap, maka penggantinya
2. Rapat Koordinasi adalah:
ditetapkan dalam Rapat Koordinasi pengurus PWGT di
Rapat yang dihadiri oleh penasihat, pengurus inti, anggota
setiap lingkup pelayanan.
masing-masing bidang dan unit pelayanan PWGT;
3.4. Pengurus Inti pada semua lingkup pelayanan, tidak dapat
dilaksanakan sesuai kebutuhan untuk mengkoordinasi
memegang jabatan yang sama pada lingkup pelayanan
program dan kegiatan PWGT, mempersiapkan materi rapat
yang berbeda, atau OIG lainnya, kecuali yang
kerja agar dapat berjalan baik, serta jika ada hal-hal mendesak
bersangkutan bersedia meletakkan jabatan sebelumnya.
yang muncul yang memerlukan keputusan segera.
3. Rapat Kerja 4.1. Laporan keuangan PWGT pada lingkup jemaat
3.1. Rapat yang dihadiri oleh semua pengurus PWGT pada disampaikan kepada Majelis Gereja dan Komisi Verifikasi
setiap lingkup pelayanan (jemaat, klasis, sinodal), Jemaat.
dimaksudkan untuk mengevaluasi program kerja dan 4.2. Laporan keuangan PWGT pada lingkup klasis
anggaran (PKA) tahun berjalan serta mempersiapkan disampaikan kepada Badan Pekerja Klasis dan Badan
program kerja dan anggaran (PKA) tahun berikutnya. Verifikasi Klasis.
3.2. Rapat Kerja PWGT pada lingkup pelayanan jemaat dan 4.3. Laporan keuangan PWGT pada lingkup sinodal
klasis diadakan sekali setahun. Biayanya termasuk dalam disampaikan kepada Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
anggaran PWGT klasis atau jemaat yang bersangkutan. dan Badan Verifikasi Gereja Toraja.
3.3. Rapat Kerja PWGT lingkup sinodal: 4.4. PWGT pada setiap lingkup pelayanan diwajibkan
a. Dilaksanakan satu kali dalam satu tahun. menyusun Program Kerja dan Anggaran (PKA) setiap
b. Dihadiri oleh dua orang utusan dari setiap klasis, tahun berpedoman pada Garis Besar Program Pelayanan
Pengurus Pusat PWGT dan satu orang wakil dari (GBPP) PWGT masing-masing.
setiap Unit kerja PWGT.
c. Biaya penyelenggaraan Rapat Kerja ini dianggarkan Pasal 12
dalam Anggaran Pengurus Pusat PWGT dan Pengurus Atribut PWGT
Klasis.
1. Mars PWGT dinyanyikan pada acara pembukaan
persidangan PWGT di semua lingkup pelayanan, dan
Pasal 11
kegiatan PWGT lainnya.
Keuangan
2. Hymne PWGT dinyanyikan pada acara pembukaan
1. Pengelolaan keuangan disesuaikan dengan pedoman persidangan PWGT di semua lingkup pelayanan, dan
pengelolaan keuangan Gereja Toraja. kegiatan PWGT lainnya.
2. Sumber Keuangan PWGT: 3. Bentuk Lencana PWGT sama dengan Logo PWGT,
2.1. Persembahan dari Anggota dipasangkan hanya pada Baju Seragam Resmi PWGT
2.2. Usaha pengurus (hijau toska) dan Baju Kerja PWGT (orange).
2.3. Persembahan lainnya. 4. Baju seragam PWGT
3. Keuangan dan asset PWGT dikelola oleh Pengurus PWGT a. Baju seragam PWGT (baju Toraja warna hijau toska)
pada setiap lingkup pelayanan. dipakai pada ibadah pembukaan persidangan PWGT,
4. Laporan keuangan dan aset PWGT: Acara HUT PWGT, Ibadah Natal PWGT, Paskah PWGT,
Pengutusan Pengurus PWGT di setiap lingkup, Pengurus Pusat Persekutuan Wanita Gereja Toraja
menghadiri undangan pemerintah dan organisasi lainnya Periode 2022 – 2027
atas nama PWGT. Dipasangkan dengan selendang PWGT
dan lencana. Ketua Sekretaris

b. Baju Kerja PWGT warna orange digunakan pada


persidangan PWGT, kegiatan pembinaan, rapat kerja,
perkunjungan dan kegiatan PWGT lainnya. Dice Kondorura, S.Sos., MH Sisilia Malla’ Rengke’, SPd.

5. Bendera PWGT
Mengetahui
a. Berwarna hijau toska dengan logo PWGT di
Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
tengahnya.
b. Ukurannya: panjang 100 cm dan lebar 80 cm. Tinggi
tiangnya disesuaikan dengan situasi dimana bendera
tersebut digunakan.
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th.
c. Bendera PWGT digunakan pada acara persidangan
PWGT dan kegiatan PWGT sejenis lainnya disemua
lingkup pelayanan. Juga dapat digunakan sebagai
panji PWGT, misalnya pada acara parade.

Pasal 13
Penutup
Tata Kerja PWGT ini disusun berdasarkan Pengakuan Gereja
Toraja,Tata GerejaToraja, Keputusan Sidang Sinode Am XXV
Gereja Toraja, Keputusan Persidangan XIV PWGT tahun 2022 dan
Keputusan Rapat Kerja I PWGT tahun 2022.
Pasal 6 (cukup jelas)
Memori Penjelasan
\ Pasal 7 : (tentang Persidangan)
Pasal 1 (cukup jelas) Poin 1.1. (cukup jelas)
Poin 1..2. : Wakil pengurus setiap OIG maksimal 3 orang yang
Pasal 2 (cukup jelas) ditentukan oleh masing-masing pengurus OIG.
Penempatan logo pada kop surat PWGT diletakkan di sebelah kiri Pembatasan jumlah wakil OIG dimaksudkan untuk
atas. Logo berwarna hitam dan putih. menunjang kelancaran persidangan.
Contoh Kop surat lingkup klasis
Poin 2.2.b : Wakil pengurus setiap OIG maksimal 3 orang yang
PERSEKUTUAN WANITA GEREJA TORAJA ditentukan oleh masing-masing pengurus OIG.
Klasis ................... Pembatasan jumlah wakil OIG dimaksudkan untuk
Wilayah………… menunjang kelancaran persidangan.
Alamat: Jln. .....No. .............Telp.............
Poin 2.5. : dalam penyusunan GBPP PWGT jemaat, perlu
dipertimbangkan konteks jemaat setempat agar
Contoh Kop surat lingkup jemaat program-programnya relevan dan menjawab kebutuhan
jemaat yang bersangkutan.
PERSEKUTUAN WANITA GEREJA TORAJA Poin 3.2..c : Wakil pengurus setiap OIG maksimal 3 orang yang
Jemaat ................... ditentukan oleh masing-masing pengurus OIG.
Klasis …………….. Pembatasan jumlah wakil OIG dimaksudkan untuk
Wilayah…………… menunjang kelancaran persidangan.
Alamat: Jln. .....No. .............Telp............. Poin 3.5. Keputusan Persidangan PWGT wajib diterima dan ditaati
oleh semua lingkup pelayanan PWGT sebagai bentuk komitmen
Pasal 3 (cukup jelas) terhadap keputusan bersama pada lingkup sinodal.
Namun, konteks masing-masing klasis dan jemaat perlu
Pasal 4 (cukup jelas) dipertimbangkan dalam menyusun GBPP PWGT di klasis dan
jemaat agar programnya relevan, sesuai kebutuhan jemaat dan
Pasal 5 (cukup jelas) klasis yang bersangkutan.
Pasal 8 (Sturktur Organisasi) dimaksud ibadah jemaat adalah ibadah hari Minggu di gedung
Gereja.
Poin 3.4. Penguus Inti pada semua lingkup pelayanan, tidak dapat
memegang jabatan yang sama pada lingkup yang
Pasal 10 (cukup jelas)
berbeda, hal ini dimaksudkan agar pengurus pada semua
lingkup pelayanan fokus pada tugasnya. Juga hal ini
Pasal 11 (tentang Keuangan)
dapat menunjang pegembangan SDM pada semua
Sumber keuangan/dana PWGT jemaat untuk mendukung program
lingkup pelayanan Gereja Toraja.
dan pelayanan PP-PWGT sebagai berikut:
1. Dana Pelayanan Wanita:
Bagan Struktur Organisasi PWGT
 Jemaat pedesaan
Rp. 10.000,-/Bulan/Jemaat
Persidangan  Jemaat Semi Kota:
PWGT
PP.PWGT BPS Rp. 15.000,-/Bulan/Jemaat
 Jemaat Kota
Rp. 25.000,--100.000,-/Bulan/Jemaat
Persidagan Pengurus
2. Persembahan Syukur Bulanan (PSB)
PWGT PWGT Klasis  Untuk PWGT Jemaat..............50%
BPK
 Untuk PWGT Klasis................30%
 Untuk PP-PWGT.....................20%
3. Persembahan Minggu I setiap bulan
4. Persembahan kebaktian Paskah, HUT PWGT, dan Natal diatur
Persidangan Pengurus Majelis
PWGT PWGT Gereja sebagai berikut:
Jemaat
Keterangan:  Pundi I untuk PP-PWGT
= Garis Pengawasan  Pundi lainnya dan lelang tinggal di Jemaat
= Garis Koordinasi  Aksi Rp. 5.000,-/anggota PWGT dilaksanakan pada bulan
= Garis Tanggung Jawab Maret – April (Paskah) untuk pelayanan Bintranita dan Aksi
Rp. 10.000,-/anggota pada bulan Desember (Natal/ HUT)
Pasal 9 (tentang Pengutusan) untuk pelayanan RBM.
Pengutusan Pengurus PWGT lingkup jemaat, klasis, dan sinodal
dilaksanakan dalam suatu ibadah jemaat (ayat 1,2, dan 3) yang
5. Persembahan kebaktian Oikumene: HDS, ACWC (HPPGA),  Kategori B, minimal Rp. 175.000,-/Tahun, 32 Klasis yaitu:
Permut, disetor ke Biro Perempuan dan Anak PGI melalui PP- 1) Sangbua Lambe’ 17) Lamasi,
PWGT (dana kontra Pos) 2) Malili 18) Wotu,
6. Dana Pekabaran Injil, sesuai anggaran masing-masing PWGT 3) Bone-bone, 19) Masamba,
Jemaat. 4) Walenrang, 20) Walenrang Timur,
7. Dana Mandiri dikumpulkan melalui aksi selembar uang 5) Madandan, 21) Balusu,
Rp.100.000., Rp.50.000,- Rp.20.000,-Rp. 10.000,- Rp. 5.000,- 6) Buntao’, 22) Kesu’ La’bo’,
Rp.1.000,- dan atau selembar cheque/valuta asing. 7) Kesu’ Tallulolo 23) Sasi,
Penggalangan Dana ini dilakukan satu kali dalam satu periode. 8) Nanggala Karre 24) Tondon,
8. Dana Koordinator Wilayah ditanggung masing-masing Klasis 9) Sesean, 25) Kapala Pitu,
dalam wilayah pelayanannya diatur sebagai berikut: 10) Pangala’ Utara, 26) Tikala,
 Kategori K, minimal Rp.50.000/Tahun, 11 Klasis yaitu: 11) Rantepao Barat, 27) Sangalla’ Barat,
1) Seko Lemo 7) Seko Embona Tana 12) Makale Selatan, 28) Sillanan,
2) Seko Padang 8) Malangke’ 13) Mengkendek Timur, 29) Tapparan Rantetayo,
3) Bastem 9) Rantebua 14) Gandang batu, 30) Nonongan Salu,
4) Sa’dan Ulusalu 10) Maranpa’ 15) Rembon Sado’ko’, 31) Bone,
5) ABBA 11) Simbuang 16) Sultengtim, 32) Mengkendek
6) Mappak
 Kategori A, minimal Rp. 200.000,-/Tahun, 35 Klasis yaitu:
 Kategori C, minimal Rp. 125.000,-/Tahun, 18 Klasis yaitu: 1) Kota Palopo 19) Palopo
1) Sukamaju 10) Rosaba 2) Luwu’ 20) Kalaena
2) Baebunta Selatan 11) Awan 3) Seriti 21) Rantepao,
3) Kurra Denpiku 12) Dende’ Denpiku 4) Tallunglipu, 21) Sasi Utara,
4) Piongan Denpiku 13) Parandangan 5) Sa’dan, 22) Pangala’,
5) Sa’dan Matallo 14) Bokin PP 6) Kesu’ Malenong, 23) Makale,
6) Baruppu’ 15) Sangalla’ Selatan 7) Makale Utara, 24) Makale Tengah,
7) Masanda 16) Bituang Se’seng 8) Rembon, 25) Sangalla’,
8) Bittuang 17) Buakayu, 9) Ulusalu, 26) Pulau Jawa,
9) Rano 10) Makassar, 27) Makassar Timur,
11) Makassar Tengah, 28) Pare-pare,
12) Sulbar, 29) Sulteng, (bendera kebesaran) tetapi tidak diperbolehkan
13) Sigilore, 30) Kaltim Balikpapan, menambah kata-kata atau gambar pada bendera PWGT.
14) Kaltara, 31) Kaltara Berau,  Tinggi tiang bendera dalam ruangan 3 meter dan jika
15) Kaltim Tengah, 32) Kutai Kaltim,. acara dilaksanakan di luar ruangan maka tinggi tiang
16) Bontang Kutai Kaltim 33) Mengkendek Utara untuk bendera merah putih lebih tinggi dari bendera
17). Malimbong 34) Samarinda Kutai PWGT.
Mahakam
18) Tarakan 35) Makale Kota

Pasal 12 (tentang Atribut)


 Ayat 1 dan 2 tetapi tidak berlaku pada ayat 4 huruf b,
kegiatan PWGT lainnya yaitu kegiatan yang berkaitan
dengan PWGT misalnya: Natal PWGT, Paskah PWGT,
HUT PWGT, dan Raker PWGT.
 Sedangkan pada ayat 4 huruf b, kata kegiatan PWGT
lainnya yaitu: PWGT memimpin ibadah, menghadiri
undangan rapat organisasi lain, pemerintahan atas nama
PWGT.
 Ayat 3 huruf b yang dimaksud dikenakan pada dada
sebelah kiri.
 Ayat 4 huruf a, baju seragam resmi PWGT yaitu warna
hijau toska.
 Pada saat memakai stola maka selendang PWGT dilepas.
 Ayat 4 huruf b, baju kerja PWGT yaitu warna orange.
 Ayat 4 huruf a dan b baju seragam resmi PWGT dan baju
kerja PWGT yang dimaksud yaitu diperuntukkan bagi
semua anggota PWGT (bukan hanya pengurus PWGT).
 Ayat 5 (tentang bendera PWGT) ukuran yang dimaksud
yaitu perbandingan panjang 10 dan lebar 8 (10:8). Bendera
yang dimaksud juga berfungsi sebagai panji-panji

Anda mungkin juga menyukai